SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
TOKSOPLASMA GONDII:
PENULARAN, DIAGNOSIS DAN
PENCEGAHAN
Hanna Efrida
Harahap
MagisterKedokteranTropis
FakultasKedokteran
UniversitasSumateraUtara
Parasite Biology, Epidemiology, and Systematics Laboratory,
Animal and Natural Resources Institute, Agricultural
Research Service, U.S. Department of Agriculture, Beltsville,
Maryland 20705–2350, USA
D. Hill dan
JP Dubey
NIM
227027001
PENDAHULUAN
• Toksoplasmosis, disebabkan oleh parasit protozoaToksoplasma
gondii,adalah salah satu infeksi parasit yang paling umum pada
manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Telah ditemukan
di seluruh dunia dari Alaska ke Australia. Hampir sepertiga umat
manusia telah terpapar parasit ini. Pada kebanyakan orang
dewasa tidak menyebabkan penyakit serius, tetapi dapat
menyebabkan kebutaan dan keterbelakangan mental pada anak
anak yang terinfeksi sejak lahir dan penyakit yang
menghancurkan pada individu dengan gangguan kekebalan
ParasiteBiology,Epidemiology,andSystematicsLaboratory,AnimalandNaturalResourcesInstitute,
AgriculturalResearchService,U.S.DepartmentofAgriculture,Beltsville,Maryland20705–2350,USA
Amerika Serikat & Inggris 16-40
%
Amerika Tengah dan Selatan, Benua Eropa 50 –
80 %
Infeksi Toxoplasma gondii tersebar luas pada
manusia, meskipun prevalensinya sangat bervariasi dari
satu tempat ke tempat lain.
.
Cultural habits dari suatu populasi dapat mempengaruhi akuisisi
infeksi T. gondii dari jaringan daging yang kurang matang
Prevalensi antibodi terhadap T. gondii sangat tinggi di Prancis, di
mana masyarakatnya cenderung mengonsumsi produk daging
mentah atau setengah matang
PENYEBARAN
Prevalensi infeksi T. gondii bervariasi dari tempat ke
tempat, dengan perkiraan berkisar antara 16-80% di
berbagai wilayah.
TOXOPLASMA GONDII
Definisi
• Toxoplasma gondii merupakan parasit intraseluler obligat dari kelompok protozoa
yang dapat menginfeksi manusia dan seluruh hewan berdarah panas yang
ditemukan hampir di seluruh dunia. Parasit ini menyebabkan penyakit
toksoplasmosis.
Hospes definitif:Family Felidae (kucing domestik).
Hospes perantara: Manusia,mamalia lainnya (ternak), burung,ikan
Taksonomi
Kingdom :Protista
Subkingdom :Protozoa
Phylum : Apicomplexa
Class :Sporozoasida
Order :Eucoccidiorida
Family : Sarcocystidae
Genus :Toxoplasma
Species : gondii
SIKLUS HIDUP
 Siklus hidup T. gondii melibatkan dua inang, yaitu Inang
Definitif dan Inang Perantara.
 Kucing domestik adalah Inang Definitif, di mana parasit
berkembang biak secara seksual dan menghasilkan
oosista yang dikeluarkan dalam feses.
 Inang perantara, seperti tikus, burung, dan mamalia
lainnya, terinfeksi dengan mengonsumsi oosista yang
terkontaminasi di lingkungan.
 Setelah masuk ke dalam tubuh inang perantara, oosista
akan melepaskan sporozoit yang akan menyebar ke
seluruh tubuh dan membentuk jaringan kistik. Jaringan
kistik ini dapat bertahan dalam tubuh inang perantara
selama bertahun-tahun dan dapat menyebabkan infeksi
laten.
 Inang perantara dapat ditelan oleh inang definitif, seperti kucing,
dan parasit akan berkembang biak secara seksual di dalam usus
kucing dan menghasilkan oosista yang dikeluarkan dalam feses.
Oosista yang dikeluarkan oleh kucing dapat mencemari lingkungan
dan menyebabkan infeksi pada inang perantara lainnya.
CARA PENULARAN INFEKSI TOXOPLASMA GONDII
Manusia dapat terinfeksi Toxoplasma gondii dengan cara mengonsumsi daging yang kurang matang atau
makanan dan air yang terkontaminasi dengan oosista dari feses kucing yang terinfeksi.
Infeksi juga dapat terjadi melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi dengan oosista T. gondii yang
diekskresikan dalam feses kucing. Oocyst-transmitted infections dapat lebih parah daripada infeksi yang
disebabkan oleh tissue cyst.
Selain itu, kucing domestik adalah sumber utama kontaminasi lingkungan karena oosistasi terjadi paling
banyak pada kucing domestik.
Kucing dapat mengeluarkan jutaan oosista setelah mengonsumsi satu bradizoit atau satu tissue cyst, dan
banyak tissue cyst dapat hadir dalam satu tikus yang terinfeksi
Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi pada manusia, semua daging harus dimasak dengan
baik sebelum dikonsumsi, sarung tangan harus dipakai saat berkebun, dan kotak pasir yang
digunakan oleh anak-anak harus ditutup saat tidak digunakan untuk mencegah paparan tanah
yang terkontaminasi dengan oosista T. gondii yang diekskresikan dalam feses kucing
Wanita hamil, anak-anak, dan individu yang
kekebalannya menurun sebaiknya menghindari kotak
pasir sama sekali.
Namun, jurnal ini juga menyebutkan bahwa penularan toksoplasmosis dari makan daging
mentah atau menelan oosista dari feses kucing masih kontroversial
GEJALA KLINIS INFEKSI TOXOPLASMA GONDII
Jurnal ini menjelaskan bahwa gejala klinis toksoplasmosis pada manusia tidak spesifik dan sering
menyerupai penyakit infeksi lainnya.
Gejala klinis yang paling
sering diamati adalah :
• Pembengkakan kelenjar
getah bening
(limfadenopati) yang dapat
disertai dengan demam,
• Kelelahan
• Nyeri otot
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
Selain itu, infeksi toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala lain
seperti koroiditis, hidrosefalus, kejang, dan kalsifikasi intra-
serebral. Hidrosefalus adalah lesi yang paling dramatis tetapi paling
jarang terjadi pada toksoplasmosis. Sedangkan, lesi yang paling
umum pada toksoplasmosis kongenital adalah penyakit mata.
Pada individu yang kekebalannya menurun, seperti pasien dengan AIDS,
toksoplasmosis dapat menyebabkan ensefalitis yang dapat menyebabkan sakit
• Kepala
• Kebingungan
• Kelemahan pada satu sisi tubuh,
• Perubahan refleks
• Kejang
Lesi yang paling umum pada toksoplasmosis pada pasien dengan AIDS adalah
nekrosis, terutama di talamus. Namun, banyak infeksi toksoplasmosis pada
manusia tidak menunjukkan gejala klinis dan seringkali tidak terdiagnosis.
Oleh karena itu, diagnosis toksoplasmosis harus didukung oleh hasil tes diagnostik yang akurat dan interpretasi yang hati-hati.
Gejala klinis yang paling sering diamati pada
wanita hamil adalah pembengkakan kelenjar
getah bening (limfadenopati) yang dapat
disertai dengan demam, kelelahan, nyeri otot,
sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Selain
itu, infeksi toksoplasmosis pada wanita hamil
dapat menyebabkan komplikasi serius pada
janin, terutama jika infeksi terjadi pada
trimester pertama kehamilan.
Infeksi pada trimester I dapat menyebabkan keguguran, kelainan kongenital,
dan kematian janin.
Infeksi pada trimester II dan III dapat menyebabkan kelainan
pada bayi yang lahir, seperti keterbelakangan mental, kejang,
dan masalah penglihatan. Namun, banyak infeksi
toksoplasmosis pada wanita hamil tidak menunjukkan gejala
klinis dan seringkali tidak terdiagnosis.
Oleh karena itu, diagnosis toksoplasmosis pada wanita hamil harus didukung oleh hasil tes diagnostik yang
akurat dan interpretasi yang hati-hati. Wanita hamil sebaiknya menghindari makan daging mentah atau
setengah matang, serta menghindari kontak dengan kucing dan kotak pasir mereka untuk mencegah infeksi
toksoplasmosis.
DIAGNOSIS
Metode Diagnostik = Deteksi Antibodi T.Gondi dalam serum = Tes
Serologi seperti Sabin-Feldman dye test
= Indirect Hemagglutination Assay
= Indirect Fluorescent Antibody Assay (IFA)
= Direct Agglutination Test
= Latex Agglutination Assay Test (LAT)
= Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA)
= Immunoserbent Agglutination Assay Test (IAAT).
Tes serologis ini dapat mendeteksi
antibodi humoral dan dapat dimodifikasi
untuk mendeteksi antibodi
immunoglobulin M (IgM) yang muncul
lebih awal setelah infeksi. Namun,
deteksi antibodi hanya menunjukkan
bahwa individu tersebut pernah
terinfeksi pada waktu yang lalu dan
tidak dapat menunjukkan apakah
infeksi tersebut masih aktif atau tidak.
Tes PCR dapat digunakan untuk mendeteksi DNA T. gondii
dari jaringan biopsi, cairan cerebrospinal, darah janin, dan
cairan amnion
PCR dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi akut dan
kronis, serta untuk diagnosis prenatal pada janin yang
terinfeksi secara kongenital.
Metode histologis meliputi pemeriksaan mikroskopis dari jaringan
biopsi atau sampel post-mortem untuk mencari tachyzoites atau
bradyzoites T. gondii.
Metode ini juga dapat dilakukan dengan pewarnaan khusus
seperti Giemsa stain, silver stain, atau periodic acid Schiff (PAS)
staining.
Metode diagnostik yang paling efektif adalah kombinasi dari
beberapa metode, seperti tes serologis dan PCR atau tes
histologis dan PCR
Namun, diagnosis toksoplasmosis tidak selalu mudah karena tanda
klinisnya tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit infeksi lainnya.
Oleh karena itu, diagnosis toksoplasmosis harus didukung oleh hasil tes
diagnostik yang akurat dan interpretasi yang hati-hati.
PENCEGAHAN
 Mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum melakukan aktivitas lain setelah
menangani daging mentah atau setengah
matang
 . Mencuci semua peralatan yang digunakan
untuk memotong atau menyiapkan daging
mentah dengan sabun dan air
 Memasak daging hingga matang dengan suhu minimal 67 derajat
Celsius
 Menghindari kontak dengan kucing dan kotak pasir mereka, terutama
bagi wanita hamil, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah.
 Menutup kotak pasir kucing ketika tidak digunakan untuk
mencegah paparan terhadap oosista T. gondii yang terdapat
dalam feses kucing.
 Menghindari makan daging mentah atau setengah matang, terutama
bagi wanita hamil, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang lemah
 Memakai sarung tangan saat berkebun atau melakukan
aktivitas yang melibatkan tanah yang terkontaminasi oosista
T. gondii
 Memasak telur hingga matang sebelum
dikonsumsi.
 Menjaga kebersihan lingkungan dan membuang
sampah dengan benar untuk mencegah penyebaran
oosista T. gondii.
Pencegahan infeksi T. gondii
sangat penting terutama bagi
wanita hamil dan orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang
lemah, karena infeksi dapat
menyebabkan komplikasi serius
pada kesehatan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TOXOPLASMA

Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusDwi Aprilianto
 
Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20Martinoloth
 
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.pptTORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.pptChrisCandra1
 
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.pptTORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.pptChrisCandra1
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiAnjani Hidayah
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKNandita Larasati
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 afikri asyura
 
toksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdftoksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdfHeartbeatkost
 
180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx
180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx
180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptxRiskiSyahputra4
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonelaWarnet Raha
 
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.pptInfeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.pptnoijakarta
 
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)FazaFirdaus
 

Similar to TOXOPLASMA (20)

Makalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit TifusMakalah Penyakit Tifus
Makalah Penyakit Tifus
 
REFERAT TORCH
REFERAT TORCHREFERAT TORCH
REFERAT TORCH
 
Toxoplasma
ToxoplasmaToxoplasma
Toxoplasma
 
Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20Toxoplasma npm 19 20
Toxoplasma npm 19 20
 
Toxoplasmosis
ToxoplasmosisToxoplasmosis
Toxoplasmosis
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Samonella thypi
 
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.pptTORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
TORCH_pptpendidikanprogramdokterspesialis.ppt
 
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.pptTORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
TORCH_pppendidikandokerseplasiasrpgramt.ppt
 
Mikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologiMikrobiologi dan parasitologi
Mikrobiologi dan parasitologi
 
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOKBakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
Bakteri yang merugikan, tugas biologi kelompok 6, x.4 SMANSA DEPOK
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
toksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdftoksoplasmosis3a-170906061115.pdf
toksoplasmosis3a-170906061115.pdf
 
180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx
180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx
180219037-PPT-DEMAM-TIFOID-pptx.pptx
 
torch.pdf
torch.pdftorch.pdf
torch.pdf
 
Makalah salmonela
Makalah salmonelaMakalah salmonela
Makalah salmonela
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
 
demam tifoid amee
demam tifoid ameedemam tifoid amee
demam tifoid amee
 
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.pptInfeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
Infeksi imunologi TORCH dalam kehamilan-6.ppt
 
6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf6 Konsep Mikologi.pdf
6 Konsep Mikologi.pdf
 
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
Presentasi Biologi (Bakteri Yang Merugikan)
 

More from HannaHarahap

Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptxTaenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptxHannaHarahap
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxHannaHarahap
 
VEKTOR & KESEHATAN .pptx
VEKTOR & KESEHATAN .pptxVEKTOR & KESEHATAN .pptx
VEKTOR & KESEHATAN .pptxHannaHarahap
 
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxTOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxHannaHarahap
 
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptxTaenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptxHannaHarahap
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxHannaHarahap
 

More from HannaHarahap (6)

Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptxTaenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 
VEKTOR & KESEHATAN .pptx
VEKTOR & KESEHATAN .pptxVEKTOR & KESEHATAN .pptx
VEKTOR & KESEHATAN .pptx
 
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptxTOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
TOXOPLASMA GONDII NEW.pptx
 
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptxTaenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
Taenia Solium,Taeniasis and Cysticercosis in Southeast NEW.pptx
 
PERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptxPERILAKU KESEHATAN .pptx
PERILAKU KESEHATAN .pptx
 

Recently uploaded

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxPuskesmasTete
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docxCAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
CAPAIAN KINERJA UKM dalam peningkatan capaian .docx
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

TOXOPLASMA

  • 1. TOKSOPLASMA GONDII: PENULARAN, DIAGNOSIS DAN PENCEGAHAN Hanna Efrida Harahap MagisterKedokteranTropis FakultasKedokteran UniversitasSumateraUtara Parasite Biology, Epidemiology, and Systematics Laboratory, Animal and Natural Resources Institute, Agricultural Research Service, U.S. Department of Agriculture, Beltsville, Maryland 20705–2350, USA D. Hill dan JP Dubey NIM 227027001
  • 2. PENDAHULUAN • Toksoplasmosis, disebabkan oleh parasit protozoaToksoplasma gondii,adalah salah satu infeksi parasit yang paling umum pada manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Telah ditemukan di seluruh dunia dari Alaska ke Australia. Hampir sepertiga umat manusia telah terpapar parasit ini. Pada kebanyakan orang dewasa tidak menyebabkan penyakit serius, tetapi dapat menyebabkan kebutaan dan keterbelakangan mental pada anak anak yang terinfeksi sejak lahir dan penyakit yang menghancurkan pada individu dengan gangguan kekebalan ParasiteBiology,Epidemiology,andSystematicsLaboratory,AnimalandNaturalResourcesInstitute, AgriculturalResearchService,U.S.DepartmentofAgriculture,Beltsville,Maryland20705–2350,USA
  • 3. Amerika Serikat & Inggris 16-40 % Amerika Tengah dan Selatan, Benua Eropa 50 – 80 % Infeksi Toxoplasma gondii tersebar luas pada manusia, meskipun prevalensinya sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. . Cultural habits dari suatu populasi dapat mempengaruhi akuisisi infeksi T. gondii dari jaringan daging yang kurang matang Prevalensi antibodi terhadap T. gondii sangat tinggi di Prancis, di mana masyarakatnya cenderung mengonsumsi produk daging mentah atau setengah matang PENYEBARAN Prevalensi infeksi T. gondii bervariasi dari tempat ke tempat, dengan perkiraan berkisar antara 16-80% di berbagai wilayah.
  • 4. TOXOPLASMA GONDII Definisi • Toxoplasma gondii merupakan parasit intraseluler obligat dari kelompok protozoa yang dapat menginfeksi manusia dan seluruh hewan berdarah panas yang ditemukan hampir di seluruh dunia. Parasit ini menyebabkan penyakit toksoplasmosis. Hospes definitif:Family Felidae (kucing domestik). Hospes perantara: Manusia,mamalia lainnya (ternak), burung,ikan Taksonomi Kingdom :Protista Subkingdom :Protozoa Phylum : Apicomplexa Class :Sporozoasida Order :Eucoccidiorida Family : Sarcocystidae Genus :Toxoplasma Species : gondii
  • 5. SIKLUS HIDUP  Siklus hidup T. gondii melibatkan dua inang, yaitu Inang Definitif dan Inang Perantara.  Kucing domestik adalah Inang Definitif, di mana parasit berkembang biak secara seksual dan menghasilkan oosista yang dikeluarkan dalam feses.  Inang perantara, seperti tikus, burung, dan mamalia lainnya, terinfeksi dengan mengonsumsi oosista yang terkontaminasi di lingkungan.  Setelah masuk ke dalam tubuh inang perantara, oosista akan melepaskan sporozoit yang akan menyebar ke seluruh tubuh dan membentuk jaringan kistik. Jaringan kistik ini dapat bertahan dalam tubuh inang perantara selama bertahun-tahun dan dapat menyebabkan infeksi laten.  Inang perantara dapat ditelan oleh inang definitif, seperti kucing, dan parasit akan berkembang biak secara seksual di dalam usus kucing dan menghasilkan oosista yang dikeluarkan dalam feses. Oosista yang dikeluarkan oleh kucing dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan infeksi pada inang perantara lainnya.
  • 6. CARA PENULARAN INFEKSI TOXOPLASMA GONDII Manusia dapat terinfeksi Toxoplasma gondii dengan cara mengonsumsi daging yang kurang matang atau makanan dan air yang terkontaminasi dengan oosista dari feses kucing yang terinfeksi. Infeksi juga dapat terjadi melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi dengan oosista T. gondii yang diekskresikan dalam feses kucing. Oocyst-transmitted infections dapat lebih parah daripada infeksi yang disebabkan oleh tissue cyst. Selain itu, kucing domestik adalah sumber utama kontaminasi lingkungan karena oosistasi terjadi paling banyak pada kucing domestik. Kucing dapat mengeluarkan jutaan oosista setelah mengonsumsi satu bradizoit atau satu tissue cyst, dan banyak tissue cyst dapat hadir dalam satu tikus yang terinfeksi
  • 7. Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi pada manusia, semua daging harus dimasak dengan baik sebelum dikonsumsi, sarung tangan harus dipakai saat berkebun, dan kotak pasir yang digunakan oleh anak-anak harus ditutup saat tidak digunakan untuk mencegah paparan tanah yang terkontaminasi dengan oosista T. gondii yang diekskresikan dalam feses kucing Wanita hamil, anak-anak, dan individu yang kekebalannya menurun sebaiknya menghindari kotak pasir sama sekali. Namun, jurnal ini juga menyebutkan bahwa penularan toksoplasmosis dari makan daging mentah atau menelan oosista dari feses kucing masih kontroversial
  • 8. GEJALA KLINIS INFEKSI TOXOPLASMA GONDII Jurnal ini menjelaskan bahwa gejala klinis toksoplasmosis pada manusia tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit infeksi lainnya. Gejala klinis yang paling sering diamati adalah : • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang dapat disertai dengan demam, • Kelelahan • Nyeri otot • Sakit tenggorokan • Sakit kepala Selain itu, infeksi toksoplasmosis dapat menyebabkan gejala lain seperti koroiditis, hidrosefalus, kejang, dan kalsifikasi intra- serebral. Hidrosefalus adalah lesi yang paling dramatis tetapi paling jarang terjadi pada toksoplasmosis. Sedangkan, lesi yang paling umum pada toksoplasmosis kongenital adalah penyakit mata.
  • 9. Pada individu yang kekebalannya menurun, seperti pasien dengan AIDS, toksoplasmosis dapat menyebabkan ensefalitis yang dapat menyebabkan sakit • Kepala • Kebingungan • Kelemahan pada satu sisi tubuh, • Perubahan refleks • Kejang Lesi yang paling umum pada toksoplasmosis pada pasien dengan AIDS adalah nekrosis, terutama di talamus. Namun, banyak infeksi toksoplasmosis pada manusia tidak menunjukkan gejala klinis dan seringkali tidak terdiagnosis. Oleh karena itu, diagnosis toksoplasmosis harus didukung oleh hasil tes diagnostik yang akurat dan interpretasi yang hati-hati.
  • 10. Gejala klinis yang paling sering diamati pada wanita hamil adalah pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati) yang dapat disertai dengan demam, kelelahan, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Selain itu, infeksi toksoplasmosis pada wanita hamil dapat menyebabkan komplikasi serius pada janin, terutama jika infeksi terjadi pada trimester pertama kehamilan. Infeksi pada trimester I dapat menyebabkan keguguran, kelainan kongenital, dan kematian janin. Infeksi pada trimester II dan III dapat menyebabkan kelainan pada bayi yang lahir, seperti keterbelakangan mental, kejang, dan masalah penglihatan. Namun, banyak infeksi toksoplasmosis pada wanita hamil tidak menunjukkan gejala klinis dan seringkali tidak terdiagnosis. Oleh karena itu, diagnosis toksoplasmosis pada wanita hamil harus didukung oleh hasil tes diagnostik yang akurat dan interpretasi yang hati-hati. Wanita hamil sebaiknya menghindari makan daging mentah atau setengah matang, serta menghindari kontak dengan kucing dan kotak pasir mereka untuk mencegah infeksi toksoplasmosis.
  • 11. DIAGNOSIS Metode Diagnostik = Deteksi Antibodi T.Gondi dalam serum = Tes Serologi seperti Sabin-Feldman dye test = Indirect Hemagglutination Assay = Indirect Fluorescent Antibody Assay (IFA) = Direct Agglutination Test = Latex Agglutination Assay Test (LAT) = Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA) = Immunoserbent Agglutination Assay Test (IAAT). Tes serologis ini dapat mendeteksi antibodi humoral dan dapat dimodifikasi untuk mendeteksi antibodi immunoglobulin M (IgM) yang muncul lebih awal setelah infeksi. Namun, deteksi antibodi hanya menunjukkan bahwa individu tersebut pernah terinfeksi pada waktu yang lalu dan tidak dapat menunjukkan apakah infeksi tersebut masih aktif atau tidak.
  • 12. Tes PCR dapat digunakan untuk mendeteksi DNA T. gondii dari jaringan biopsi, cairan cerebrospinal, darah janin, dan cairan amnion PCR dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi akut dan kronis, serta untuk diagnosis prenatal pada janin yang terinfeksi secara kongenital. Metode histologis meliputi pemeriksaan mikroskopis dari jaringan biopsi atau sampel post-mortem untuk mencari tachyzoites atau bradyzoites T. gondii. Metode ini juga dapat dilakukan dengan pewarnaan khusus seperti Giemsa stain, silver stain, atau periodic acid Schiff (PAS) staining. Metode diagnostik yang paling efektif adalah kombinasi dari beberapa metode, seperti tes serologis dan PCR atau tes histologis dan PCR Namun, diagnosis toksoplasmosis tidak selalu mudah karena tanda klinisnya tidak spesifik dan sering menyerupai penyakit infeksi lainnya. Oleh karena itu, diagnosis toksoplasmosis harus didukung oleh hasil tes diagnostik yang akurat dan interpretasi yang hati-hati.
  • 13. PENCEGAHAN  Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum melakukan aktivitas lain setelah menangani daging mentah atau setengah matang  . Mencuci semua peralatan yang digunakan untuk memotong atau menyiapkan daging mentah dengan sabun dan air  Memasak daging hingga matang dengan suhu minimal 67 derajat Celsius  Menghindari kontak dengan kucing dan kotak pasir mereka, terutama bagi wanita hamil, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.  Menutup kotak pasir kucing ketika tidak digunakan untuk mencegah paparan terhadap oosista T. gondii yang terdapat dalam feses kucing.
  • 14.  Menghindari makan daging mentah atau setengah matang, terutama bagi wanita hamil, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah  Memakai sarung tangan saat berkebun atau melakukan aktivitas yang melibatkan tanah yang terkontaminasi oosista T. gondii  Memasak telur hingga matang sebelum dikonsumsi.  Menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah dengan benar untuk mencegah penyebaran oosista T. gondii. Pencegahan infeksi T. gondii sangat penting terutama bagi wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, karena infeksi dapat menyebabkan komplikasi serius pada kesehatan.