Manusia memiliki dua unsur pokok yaitu tanah dan roh. Roh merupakan sifat berkehendak yang dimiliki oleh hati manusia. Hati inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
hakikat manusia (ipi) M AQIL DIMAS SAPUTRA 2144012855.pdf
1. i
ARTIKEL
HAKIKAT MANUSIA
Disusun oleh :
M Aqil dimas saputra 2144012855
Dosen Pengampu:
Dr. Syarifatul Marwiyyah, M.Pd.I.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYYAH
INSTITUT AGAMA AL-FALAH AS-SUNIYAH
KENCONG – JEMBER
2022
2. ii
1. PENGERTIAN
Sebelum menjelaskan apa itu hakikat manusia, alangkah baiknya kita mengetahui
apa iyu manusia sendiri, apakah hanya sebuah daging yang bernyawa?, tentunya tidak.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan,
al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak,
ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti
manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari
keturunan nabi Adam. Akan tetapi dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa
manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta
memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Terdapat dua ayat Al Qur’an yang setidaknya dapat mewakili untuk menunjukkan
kepada kita bahwa asal kejadian manusia itu dari tanah. Ayat itu adalah dari surat Shad
ayat 71 yang artinya “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” dan
surat Ash Shaffat ayat 11 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka
dari tanah liat.”1
2. HAKIKAT MANUSIA
Untuk mencapai sebuah hakikat dalam diri manusia, setidaknya di perlukan empat
pemahaman:
1. Pengertian Manusia
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni tanah dan roh. Kata
roh dalam bahasa arab berarti الروح. sebagaimana firman Allah dalam Q.S As-
sajadah ayat 9 :
َّمُث
َنُْورُكْشَت اَّم ا
ًْليِلَق ََۗةَدِـْفَ ْ
اْلَو َراَصْبَ ْ
اْلَو َعْمَّسال ُمُكَل َلَعَجَو ٖهِحْوُّر ْنِم ِهْيِف َخَفَنَو ُهى ّٰ
وَس
Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke
dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati
bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."
Juga dalam Q.S. Al-Hijr ayat 29:
َنْيِدِج ّٰس ٗهَل اُْوعَقَف ْيِحْوُّر ْنِم ِهْيِف ُتْخَفَنَو ٗهُتْيَّوَس اَذِاَف
Artinya: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah
meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.”.
Sedangkan kata tanah dalam bahasa arab di sebut dengan تراب, atau dengan kata طين .
Firman Allah dalam Q.S. As-Sajadah ayat 7-8:
ٍنْيِهَّم ٍءۤاَّم ْنِّم ٍةَلُّٰلس ْنِم ٗهَلْسَن َلَعَج َّمُث .ٍنْيِط ْنِم ِناَسْنِ ْ
اْل َقْلَخ َاَدَبَو ٗهَقَلَخ ٍءْيَش َّلُك ََنسْحَا ْْٓيِذَّلا
Artinya: "Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari sari pati air yang hina (air mani)."
Dengan adanya dua unsur diatas maka muncul beberapa karakter berdasarkan
anggota yang tercipta, diantarnya
a. Hati ()القلب yang memiliki sifat berkeinginan ()العزم, di ceritakan dalam hadist At-
tirmidzi;3444 :
1 https://mahasiswa.ung.ac.id/521412046/home/2013/2/26/manusia_menurut_islam.html
3. iii
ُرْهَش يِنَثَّدَح ِيرِرَحْلا ِبِحاَص ٍبْعَك يِبَأ َْنع ٍذاَعُم ُْنب ُذاَعُم اَنَثَّدَح ُّيِارَصْنَ ْ
اْل ىَسوُم ُوبَأ اَنَثَّدح
ُتْلُق َالَق ٍبَشْوَح ُْنب
َلَع ُ َّ
َّللا ىَّلَص ِ َّ
َّللا ُِولسَر ِءَاعُد ُرَثْكَأ َانَك اَم َينِنِمْؤُمْلا َّمُأ اَي َةَمَلَس ِّمُ ِ
ْل
اَي ِهِئَاعُد ُرَثْكَأ َانَك ْتَلاَق ِكَدْنِع َانَك اَذِإ َمَّلَسَو ِهْي
َبِّلَقُم اَي َكَءَاعُد َرَثْكَأ اَم ِ َّ
َّللا َلُوسَر اَي ُتْلُقَف ْتَلاَق َكِنيِد ىَلَع يِبْلَق ِّْتبَث ِبوُلُقْلا َبِّلَقُم
َكِنيِد ىَلَع يِبْلَق ِّْتبَث ِبوُلُقْلا
َّمُأ اَي َالَق
اَش ْنَمَو َماَقَأ َءاَش ْنَمَف ِ َّ
َّللا ِعِباَصَأ ْنِم ِنْيَعُبْصُأ َنْيَب ُهُبْلَقَو َّ
ْلِإ ٌّيِمَدآ َْسيَل ُهَّنِإ َةَمَلَس
اَنَّبَر { ٌذاَعُم َ
ًلَتَف َغاَزَأ َء
ْب َِّاسوَّنالَو َةَشِئَاع َْنع ابَبْلا يِفَو } اَنَتْيَدَه ْذِإ َدْعَب اَنَبوُلُق ْغِزُت َ
ْل
ِْميَعُنَو وٍرْمَع ِنْب ِ َّ
َّللا ِدْبَعَو ٍرِباَجَو ٍسَنَأَو ََانعْمَس ِن
ٌنَسَح ٌيثِدَح اَذَهَو ىَسيِع ُوبَأ َالَق ٍارَّمَه ِنْب
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Al Anshari telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Abu Ka'b pemilik
sutera, ia telah menceritakan kepadaku Syahr bin Hausyab ia berkata; aku
katakan kepada Ummu Salamah; wahai Ummul mukminin, apakah doa
Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam yang paling sering, apabila ada
padamu? Ia berkata; doa beliau yang paling sering adalah: "YAA
MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA"
(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas
agamaMu). Ummu Salamah berkata; wahai Rasulullah, betapa sering anda
berdoa: "YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA
DIINIKA" (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku
di atas agamaMu). Beliau berkata: "Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya
tidak ada seorang manusia pun melainkan hatinya berada diantara dua jari
diantara jari-jari Allah, barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan
meluruskannya dan barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan
membelokkannya." Kemudian Mu'adz membaca ayat: "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami." Dan dalam bab tersebut terdapat
riwayat dari Aisyah serta An Nawwas bin Sam'an serta Anas, Jabir,
Abdullah bin 'Amr dan Nu'aim bin Hammam. Abu Isa berkata; hadits ini
adalah hadits hasan."
b. Akal ()العقل yang berdampak seorang manusia memiliki pengetahuan ()العلم.
Dalam Q.S. Al- Mulk ayat 10 di sebutkan:
ِْريِعَّسال ِب ّٰ
حْصَا ْْٓيِف اَّنُك اَم ُلِقْعَن ْوَا ُعَمْسَن اَّنُك ْوَل اْوُلاَقَو
Artinya: “Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau
memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka
yang menyala-nyala.”
c. Badan ()الجسد agar manusia melakukan sebuah perbuatan ()العمل. Allah berfirman
dalam Q.S. At-Tin ayat 4:
ٍمْيِوْقَت ِنَسْحَا ْْٓيِف ََانسْنِ ْ
اْل اَنْقَلَخ ْدَقَل
Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya”
Dengan tiga sifat itu, maka manusia di beri amanah sebagaimana Q.S. Al-Ahzab
ayat 72:
4. iv
َانَك ٗهَّنِا َُۗانَسْنِ ْ
اْل اَهَلَمَحَو اَهْنِم َنْقَفْشَاَو اَهَنْلِمَّْحي ْنَا َنْيَبَاَف ِالَبِجْلاَو ِضْرَ ْ
اْلَو ِت ّٰو َّّٰمسال ىَلَع َةَناَمَ ْ
اْل اَنْضََرع اَّنِا
ا
ْلُْوهَج اامْوُلَظ
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
bodoh,”
Kemudian dengan amanat itulah seorang manusia bertindak untuk ibadah ()العبادة,
Allah berfirman dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56:
ِنْوُدُبْعَيِل َّ
ْلِا َسْنِ ْ
اْلَو َّنِجْلا ُتْقَلَخ اَمَو
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku”
Dan juga bertindak sebagai seorang pemimpin ()الخليفة di muka bumi. Tertulis dalam
Q.S. Al-Baqoroh ayat 30:
ُحِّبَسُن ُنْحَنَو ََۚءۤاَمِّدال ُكِفْسَيَو اَهْيِف ُدِسْفُّي ْنَم اَهْيِف ُلَعَْجتَا آْْوُلاَق َۗ اةَفْيِلَخ ِضْرَ ْ
اْل ىِف ٌلِعاَج ْيِّنِا ِةَكِى
ّٰۤلَمْلِل َكُّبَر َلاَق ْذِاَو
َنْوُمَلْعَت َ
ْل اَم ُمَلْعَا ْْٓيِّنِا َلاَق َۗ َكَل ُِّسدَقُنَو َكِدْمَحِب
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,
sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Hingga pada akhirnya memperoleh sebuah balasan ()الجزاء baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Firman Allah dalam Q.S. Al-Qosos ayat 84:
َنْوُلَمْعَي اْوُناَك اَم َّ
ْلِا ِتِّّٰايَّسال واُلِمَع َنْيِذَّلا ىَزُْجي َ
ًلَف ِةَئِّيَّسالِب َءۤاَج ْنَمَو َۚاَهْنِّم ٌرْيَخ ٗهَلَف ِةَنَسَحْلاِب َءۤاَج ْنَم
Artinya : “Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan
mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang
siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah
mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa
yang dahulu mereka kerjakan.”
Q.S. Al-Insyiqoq ayat 25 :
ٍنْوُنْمَم ُرْيَغ ٌرْجَا ْمُهَل ِت ّٰ
حِل ّٰ
الص واُلِمَعَو اْوُنَمّٰا َنْيِذَّلا َّ
ْلِا
Artinya : “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan
mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.”
Q.S An-Nahl ayat 97 :
َنْوُلَمْعَي اْوُناَك اَم ِنَسْحَاِب ْمُهَرْجَا ْمُهَّنَيِزَْجنَلَو َۚاةَبِّيَط اةوّٰيَح ٗهَّنَيِيْحُنَلَف ٌنِمْؤُم َوُهَو ىّٰثْنُا ْوَا ٍرَكَذ ْنِّم ااحِلاَص َلِمَع ْنَم
Artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya
5. v
kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Bisa pula dengan balasan yang pedih seperti dalam Q.S An-naml ayat 90:
َنْوُلَمْعَت ْمُتْنُك اَم َّ
ْلِا َنْوَزْجُت ْلَه َِۗارَّنال ىِف ْمُهُهُْوجُو َّْتبُكَف ِةَئِّيَّسالِب َءۤاَج ْنَمَو
Artinya: “Dan barangsiapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka
ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan
apa yang telah kamu kerjakan.”
2. HAKIKAT MANUSIA
a. Hakikat manusia sebagai makhluq ()مخلوق
1. Salah satu yang telah sering kita dengar, manusia di lahirkan dalaam keadaan
suci (الفطرة )على sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ar-Rum ayat 30 :
َرَثْكَا َّنِكّٰلَو ُُۙمِّيَقْلا ُْنيِّدال َكِلَّٰۗذ ِ
ّٰ
َّللا ِقْلَخِل َلْيِدْبَت َ
ْل َۗاَهْيَلَع َاسَّنال َرَطَف ْيِتَّلا ِ
ّٰ
َّللا َتَرْطِف َۗاافْيِنَح ِنْيِّدلِل َكَهْجَو ْمِقَاَف
َُۙنْوُمَلْعَي َ
ْل ِاسَّنال
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam);
(sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia
menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah)
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,”
2. Manusia di ciptakan dalam keadaan lemah. Tercantum dalam Q.S An-nisa
ayat 28:
اافْيِعَض ُانَسْنِ ْ
اْل َقِلُخَو َۚ ْمُكْنَع َفِّفَخُّي ْنَا ُ ّٰ
َّللا ُدْيُِري
Artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia
diciptakan (bersifat) lemah.”
Juga dalam Q.S.Ar-Rum ayat 54:
َُۚءۤاَشَي اَم ُقُلْخَيَۗ اةَبْيَشَّو اافْعَض ٍةَّوُق ِدْعَب ْْۢنِم َلَعَج َّمُث اةَّوُق ٍْفعَض ِدْعَب ْْۢنِم َلَعَج َّمُث ٍْفعَض ْنِّم ْمُكَقَلَخ ْيِذَّلا ُ ّٰ َ
َّللا
ُرْيِدَقْلا ُمْيِلَعْلا َُوهَو
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian
Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali)
dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia
Maha Mengetahui, Mahakuasa.”
3. Manusia di ciptakan dengan keadaan tidak tahu ()جاهل. Allah berfirman Q.S.
Al-Ahzab ayat 72:
ٗهَّنِا َُۗانَسْنِ ْ
اْل اَهَلَمَحَو اَهْنِم َنْقَفْشَاَو اَهَنْلِمَّْحي ْنَا َنْيَبَاَف ِلاَبِجْلاَو ِضْرَ ْ
اْلَو ِت ّٰو ّٰمَّسال ىَلَع َةَناَمَ ْ
اْل اَنْضََرع اَّنِا
ُۙ ا
ْلُْوهَج اامْوُلَظ َانَك
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat
itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat
zalim dan sangat bodoh,”
Dan pada Q.S. Al-Isra ayat 85:
ا
ًْليِلَق َّ
ْلِا ِمْلِعْلا َنِّم ْمُتْيِتْوُا ْٓاَمَو ِّْيبَر ِرْمَا ْنِم ُحْوُّرال ِلُق َِۗحْوُّرال ِنَع َكَنْوُلَْـسَيَو
6. vi
Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh.
Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu
diberi pengetahuan hanya sedikit.”
4. Manusia diciptakan dengan keadaan membutuhkan ()فقير dalam Q.S. Fatir ayat
15:
ُدْيِمَحْلا ُّيِنَغْلا َوُه ُ ّٰ
َّللاَوَۚ ِ
ّٰ
َّللا ىَلِا ُءۤاَرَقُفْلا ُمُتْنَا ُاسَّنال اَهُّيَآّْٰي
Artinya: “Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah
Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.”
b. Hakikat manusia sebagai sosok yang mulia ()مكرم. Firman Allah dalam Q.S Al-
Isra ayat 70:
ا
ًْليِضْفَت اَنْقَلَخ ْنَّمِّم ٍْريِثَك ىَّٰلع ْمُهّٰنْلَّضَفَو ِتّٰبِّيَّالط َنِّم ْمُهّٰنْقَزَرَو ِرْحَبْلاَو ِّرَبْلا ىِف ْمُهّٰنْلَمَحَو َمَدّٰا ْْٓيِنَب اَنْمَّرَك ْدَقَلَو
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk
yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
1. Kemuliaan manusia dengan adanya ruh (الروح )نفخ. Dalam Q.S. As-sajadah
ayat 9:
َنُْورُكْشَت اَّم ا
ًْليِلَق ََۗةَدِـْفَ ْ
اْلَو َارَصْبَ ْ
اْلَو َعْمَّسال ُمُكَل َلَعَجَو ٖهِحْوُّر ْنِم ِهْيِف َخَفَنَو ُهى ّٰ
وَس َّمُث
Artinya: “Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-
Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran,
penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”
2. Kemuliaan manusia dengan kelebihan nya ()امتيازات. Di sebutkan dalam Q.S.
Al-Isra ayat 70:
اَنْقَلَخ ْنَّمِّم ٍْريِثَك ىَّٰلع ْمُهّٰنْلَّضَفَو ِتّٰبِّيَّالط َنِّم ْمُهّٰنْقَزَرَو ِرْحَبْلاَو ِّرَبْلا ىِف ْمُهّٰنْلَمَحَو َمَدّٰا ْْٓيِنَب اَنْمَّرَك ْدَقَلَو
ا
ًْليِضْفَت
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk
yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
3. Kemuliaan manusia karena dapat menundukkan semesta ( يسخر
الكون له ). Q.S.
An-nahl ayat 14:
ِهْيِف َرِاخَوَم َكْلُفْلا ىَرَتَو َۚاَهَنُْوسَبْلَت اةَيْلِح ُهْنِم اُْوجِرْخَتْسَتَّو اايِرَط اامْحَل ُهْنِم اْوُلُكْأَتِل َرْحَبْلا َرَّخَس ْيِذَّلا َُوهَو
َنُْورُكْشَت ْمُكَّلَعَلَو ٖهِلْضَف ْنِم اْوُغَتْبَتِلَو
Artinya: “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu)
kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga)
melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian
karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.”
Juga dalam Q.S. Az-Zukhruf ayat 13-14:
ٗهَل اَّنُك اَمَو اَذّٰه اَنَل َرَّخَس ْيِذَّال َن ّٰ
ْحبُس اْوُلْوُقَتَو ِهْيَلَع ْمُتْيَوَتْسا اَذِا ْمُكِّبَر َةَمْعِن اُْورُكْذَت َّمُث ٖهِرُْوهُظ ىَّٰلع ا ٗ
وَتْسَتِل
َنُْوبِلَقْنُمَل اَنِّبَر ىّٰلِا ْٓاَّنِاَو . َُۙنْيِنِرْقُم
7. vii
Artinya: “Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat
nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar
kamu mengucapkan, “Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan
semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan
kami.”
c. Hakikat manusia sebagai sosok yang di tuntut ()مكلف
1. Manusia di tuntut untuk beribadah ()عبادة. Q.S. Az-Zariyat ayat 56:
ِنْوُدُبْعَيِل َّ
ْلِا َسْنِ ْ
اْلَو َّنِجْلا ُتْقَلَخ اَمَو
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku”
2. Manusia dituntut menjadi pemimpin ()خًلفة. Q.S. Al-Baqoroh ayat 30:
ُنَْحنَو ََۚءۤاَمِّدال ُكِفْسَيَو اَهْيِف ُدِسْفُّي ْنَم اَهْيِف ُلَعَْجتَا آْْوُلاَق َۗ اةَفْيِلَخ ِضْرَ ْ
اْل ىِف ٌلِعاَج ْيِّنِا ِةَكِى
ّٰۤلَمْلِل َكُّبَر َالَق ْذِاَو
َنْوُمَلْعَت َ
ْل اَم ُمَلْعَا ْْٓيِّنِا َالَق َۗ َكَل ُِّسدَقُنَو َكِدْمَحِب ُحِّبَسُن
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.”
d. Hakikat manusia sebagai sosok yang dapat memilih ()مخير.
1. Manusia dapat memilih percaya adanya Allah ()ايمان. Q.S. Al-Kahfi ayat 29:
ْنِاَو َۗاَهُقِداَُرس ْمِهِب َطاَحَا ُۙااراَن َنْيِمِلّٰلظِل اَنْدَتْعَا ْٓاَّنِا َْۚرُفْكَيْلَف َءۤاَش ْنَمَّو ْنِمْؤُيْلَف َءۤاَش ْنَمَف َْۗمُكِّبَّر ْنِم ُّقَحْلا ِلُقَو
ااقَفَتْرُم ْتَءۤاَسَو َُۗابَرَّشال َسْئِب ََۗهُْوجُوْلا ىِوْشَي ِلْهُمْلاَك ٍءۤاَمِب اْوُثاَغُي اْوُثْيِغَتْسَّي
Artinya: “Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia
beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.”
Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim,
yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta
pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang
mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Juga pada Q.S. Al-Muzzammil ayat 3:
ا
ًْليِلَق ُهْنِم ْصُقْنا ِوَا ْٓٗهَفْصِّن
Artinya: “(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,”
2. Manusia dapat memilih tidak percaya adanya Allah ()كفر
e. Hakikat manusia sebagai sosok yang akan mendapat balasan
1. Surga ()جنة. Q.S. Al-Bayyinah ayat 7-8:
اَهِتْحَت ْنِم ْيِرَْجت ٍنْدَع ُتّٰنَج ْمِهِّبَر َدْنِع ْمُهُؤۤاَزَج َِۗةَّيِرَبْلا ُرْيَخ ْمُه َكِى
ّٰۤولُا ِت ّٰ
حِل ّٰ
الص واُلِمَعَو اْوُنَمّٰا َنْيِذَّلا َّنِا
ٗهَّبَر َيِشَخ ْنَمِل َكِلّٰذ َۗ ُهْنَع اُْوضَرَو ْمُهْنَع ُ ّٰ
َّللا َيِضَرَۗ اادَبَا ْٓاَهْيِف َنْيِدِل ّٰ
خ ُرّٰهْنَ ْ
اْل
8. viii
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi
Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida
terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian
itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
2. Neraka ()النار/ Q.S A-Bayyinah ayat 6:
َِۗةَّيِرَبْلا َُّرش ْمُه َكِى
ّٰۤولُا َۗاَهْيِف َنْيِدِل ّٰ
خ َمَّنَهَج ِارَن ْيِف َنْيِكِرْشُمْلاَو ِبّٰتِكْلا ِلْهَا ْنِم اُْورَفَك َنْيِذَّلا َّنِا
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan
orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat
makhluk.”
3. POTENSI MANUSIA
Potensi manusia telah di jelaskan dalam beberapa ayat, diantaranya dalam Q.S.
Al-Isra ayat 36:
ا
ْلْوُْـسَم ُهْنَع َانَك َكِى
ّٰۤولُا ُّلُك َدَاؤُفْلاَو َرَصَبْلاَو َعْمَّسال َّنِاَۗ ٌمْلِع ٖهِب َكَل َْسيَل اَم ُفْقَت َ
ْلَو
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.”
Atau dalam Q.S. An-Nahl ayat 78:
َنُْورُكْشَت ْمُكَّلَعَل ُۙ َةَدِـْفَ ْ
اْلَو َراَْصبَ ْ
اْلَو َعْمَّسال ُمُكَل َلَعَجَّو ُۙااْـيَش َنْوُمَلْعَت َ
ْل ْمُكِتّٰهَّمُا ِنْوُطُب ْْۢنِّم ْمُكَجَرْخَا ُ ّٰ
َّللاَو
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, agar kamu bersyukur”
Juga dalam Q.S. As-Sajadah ayat 9:
َنُْورُكْشَت اَّم ا
ًْليِلَق ََۗةَدِـْفَ ْ
اْلَو َراَصْبَ ْ
اْلَو َعْمَّسال ُمُكَل َلَعَجَو ٖهِحْوُّر ْنِم ِهْيِف َخَفَنَو ُهى ّٰ
وَس َّمُث
Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke
dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati
bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."
Dari ayat-ayat di atas dijelaskan potensi manusia dengan beberapa indra
yaitu pendengaran ()السمع, pengelihatan ()البصر, dan perasaan ()الفؤاد. Dengan begitu
Allah SWT membri sebuah tanggung jawab (المسئؤلية ) besar kepada manusia. Dalam
sebuah tanggung jawab, manusia diberi dua pilihan:
a. Amanah ( اْلما
نة ). Jika seorang manusia memilih patuh terhadap tanggung jawab
yang dia terima, maka dia akan merasa menjadi seorang pemimpin ()الخًلفة di
muka bumi. Dengan beberapa prinsip yang menjadi pegangan nya.
1. Tidak ada yang berhak di milikinya, semua hanyalah titipan ( الملكية حقيقة )عدم.
Q.S. Az-Zuhkruf ayat 84:
ُمْيِلَعْلا ُمْيِكَحْلا َوُهَوَۗ ٌهّٰلِا ِضْرَ ْ
اْل ىِف َّو ٌهّٰلِا ِءۤاَمَّسال ىِف ْيِذَّلا َُوهَو
9. ix
Artinya: “Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang
disembah) di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha
Mengetahui.”
Disebutkan juga dalam Q.S. Fatir ayat 13:
ْمُكُّبَر ُ ّٰ
َّللا ُمُكِلّٰذ َۗاىمَسُّم ٍلَجَ ِ
ْل ْيِرَّْجي ٌّلُك َرَمَقْلاَو َسْمَّشال َرَّخَسَو َِۚلْيَّلا ىِف َراَهَّنال ُجِلُْويَو ِارَهَّنال ىِف َلْيَّلا ُجِلُْوي
ٍَْۗريِمْطِق ْنِم َنْوُكِلْمَي اَم ٖهِنْوُد ْنِم َنْوُعْدَت َنْيِذَّلاَو َُۗكْلُمْلا ُهَل
Artinya: “Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke
dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian
itulah Allah Tuhanmu, milik-Nyalah segala kerajaan. Dan orang-
orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-
apa walaupun setipis kulit ari.”
2. Bertindak sesuai dengan kehendak penerusnya (المختلف اْلرادة حسب )يتصرف
3. Tidak melanggar batas yang di tentukan Allah SWT (الحدود تعدى )عدم. Q.S. An-
Nisa ayat 14:
ٌْنيِهُّم ٌابَذَع ٗهَلَو ۖاَهْيِف اادِلاَخ ااراَن ُهْلِخْدُي َٗهدْوُدُح َّدَعَتَيَو ٗهَلُْوسَرَو َ
ّٰ
َّللا ِْصعَّي ْنَمَو
Artinya: “Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api
neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang
menghinakan.”
Juga dalam Q.S. Al-Baqoroh ayat 229:
ْنَا ْٓ َّ
ْلِا ااْـيَش َُّنهْوُمُتْيَتّٰا ْٓاَّمِم اْوُذُخْأَت ْنَا ْمُكَل ُّلِحَي َ
ْلَو َۗ ٍناَسْحِاِب ٌْۢحْيِْرسَت ْوَا ٍفُْورْعَمِب ٌْۢكاَسْمِاَف ۖ ِنَّّٰترَم ُق َ
ًلَّلطَا
َكْلِت َۗ ٖهِب َْتدَتْفا اَمْيِف اَمِهْيَلَع َحاَنُج َ
ًلَف ُۙ ِ
ّٰ
َّللا َدْوُدُح اَمْيِقُي َّ
ْلَا ْمُتْفِخ ْنِاَف َۗ ِ
ّٰ
َّللا َدْوُدُح اَمْيِقُي َّ
ْلَا ْٓاَفاََّخي
َنْوُمِلّٰالظ ُمُه َكِى
ّٰۤولُاَف ِ
ّٰ
َّللا َدْوُدُح َّدَعَتَّي ْنَمَوَۚ َاهْوُدَتْعَت َ
ًلَف ِ
ّٰ
َّللا ُدْوُدُح
Artinya: “Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat)
menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik. Tidak halal
bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan
kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak
mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali)
khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum
Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus)
diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa melanggar
hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim.”
b. Khiyanat ()الخيانة. Dalam Al-qur’an manusia yang khianat di gambarkan dengan
sifat sifat yang terdapat pada hewan dan sebagainya, diantarnya:
1. Hewan ternak (اْلنعام ). Q.S. Al-A’raf ayat 179:
ٌانَذّٰا ْمُهَلَو ۖاَهِب َنُْورِْصبُي َّ
ْل ٌنُيْعَا ْمُهَلَو ۖاَهِب َنُْوهَقْفَي َّ
ْل ٌبْوُلُق ْمُهَل ۖ
ِسْنِ ْ
اْلَو ِّنِجْلا َنِّم اارْيِثَك َمَّنَهَجِل اَنْأَرَذ ْدَقَلَو
َنْوُلِف ّٰغْال ُمُه َكِى
ّٰۤولُا َۗ ُّلَضَا ْمُه ْلَب ِامَعْنَ ْ
اْلَك َكِى
ّٰۤولُا َۗاَهِب َنُْوعَمْسَي َّ
ْل
Artinya: "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan
jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata
10. x
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka
seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lengah."
2. Anjing()الكلب. Q.S. Al-A’raf ayat 175-176:
ْٓٗهَّنِكّٰلَو اَهِب ُهّٰنْعَفَرَل اَنْئِش ْوَلَو َنْيِو ّٰغْلا َنِم َانَكَف ُنّْٰطيَّشال ُهَعَبْتَاَف اَهْنِم َخَلَسْناَف اَنِتّٰيّٰا ُهّٰنْيَتّٰا ْْٓيِذَّلا َاَبَن ْمِهْيَلَع ُلْتاَو
ِمْوَقْلا ُلَثَم َكِلّٰذ َْۗثَهْلَي ُهْكُرْتَت ْوَا ْثَهْلَي ِهْيَلَع ْلِمَْحت ْنِا َۚ
ِبْلَكْلا ِلَثَمَك ٗهُلَثَمَف َُۚهى ّٰوَه َعَبَّتاَو ِضْرَ ْ
اْل ىَلِا َدَلْخَا
َنُْورَّكَفَتَي ْمُهَّلَعَل َصَصَقْلا ُِصصْقاَف َۚاَنِتّٰيّٰاِب اُْوبَّذَك َنْيِذَّلا
Artinya: "Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang
telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia
melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai
dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat. Dan
sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya
dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan
mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya
seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika
kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir."
3. Kera ()القرد. Q.S. Al-Maidah ayat 60:
َدَبَعَو َْريِازَنَخْلاَو َةَدَرِقْلا ُمُهْنِم َلَعَجَو ِهْيَلَع َبِضَغَو ُ ّٰ
َّللا ُهَنَعَّل ْنَمَۗ ِ
ّٰ
َّللا َدْنِع اةَبْوُثَم َكِلّٰذ ْنِّم ٍّرَشِب ْمُكُئِّبَنُا ْلَه ْلُق
ِلْيِبَّسال ِءۤاَوَس َْنع ُّلَضَاَّو ااناَكَّم ٌّرَش َكِى
ّٰۤولُا ََۗتْوُغاَّالط
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu
tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di
sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara
mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang)
menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
tersesat dari jalan yang lurus."
4. Babi()الخنزير. Q.S. Al-Maidah ayat 60:
َدَبَعَو َْريِازَنَخْلاَو َةَدَرِقْلا ُمُهْنِم َلَعَجَو ِهْيَلَع َبِضَغَو ُ ّٰ
َّللا ُهَنَعَّل ْنَمَۗ ِ
ّٰ
َّللا َدْنِع اةَبْوُثَم َكِلّٰذ ْنِّم ٍّرَشِب ْمُكُئِّبَنُا ْلَه ْلُق
ِلْيِبَّسال ِءۤاَوَس َْنع ُّلَضَاَّو ااناَكَّم ٌّرَش َكِى
ّٰۤولُا ََۗتْوُغاَّالط
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu
tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di
sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara
mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang)
menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
tersesat dari jalan yang lurus."
5. Kayu bakar ( )الخشب. Q.S, Al-Munafiqun ayat 4:
ُمُه َْۗمِهْيَلَع ٍةَْحيَص َّلُك َنُْوبَسْحَيَۗ ٌةَدَّنَسُّم ٌبُشُخ ْمُهَّنَاَك َْۗمِهِلْوَقِل ْعَمْسَت اْوُلْوُقَّي ْنِاَو َْۗمُهُماَسْجَا َكُبِجْعُت ْمُهَتْيَاَر اَذِاَو
َنْوُكَفُْؤي ىّٰنَاۖ ُ ّٰ
َّللا ُمُهَلَتاَق َْۗمُهْرَذْاحَف ُّوُدَعْلا
Artinya: "Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka
mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan
tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka
11. xi
mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka
itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka;
Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat
dipalingkan (dari kebenaran)?"
6. Batu()الحجارة. Q.S. Al-Baqoroh ayat 74:
َّنِاَو َۗ ُرّٰهْنَ ْ
اْل ُهْنِم ُرَّجَفَتَي اَمَل ِةَارَجِحْلا َنِم َّنِاَو َۗ اةَوْسَق ُّدَشَا ْوَا ِةَراَجِحْلاَك َيِهَف َكِلّٰذ ِدْعَب ْْۢنِّم ْمُكُبْوُلُق ْتَسَق َّمُث
َنْوُلَمْعَت اَّمَع ٍلِفاَغِب ُ ّٰ
َّللا اَمَوَۗ ِ
ّٰ
َّللا ِةَيْشَخ ْنِم ُطِبْهَي اَمَل اَهْنِم َّنِاََۗو ُءۤاَمْلا ُهْنِم ُجُرْخَيَف ُقَّقَّشَي اَمَل اَهْنِم
Artinya: "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu)
seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada
sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang
terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang
meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah
terhadap apa yang kamu kerjakan."
7. Laba-laba()العنكبوت. Q.S Al-Ankabut ayat 41:
ْوَل ِۘ
ِتُْوبَكْنَعْلا ُْتيَبَل ِتْوُيُبْلا ََنهْوَا َّنِاَو َۗااتْيَب ْتَذَخَّتِا َۚ
ِتْوُبَكْنَعْلا ِلَثَمَك َءۤاَيِلْوَا ِ
ّٰ
َّللا ِنْوُد ْنِم اْوُذَخَّتا َنْيِذَّلا ُلَثَم
َْنوُمَلْعَي اْوُناَك
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah
adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya
rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka
mengetahui."
8. Keledai()الحمار. Q.S. Al-Jumuah ayat 5:
ِتّٰيّٰاِب اُْوبَّذَك َنْيِذَّلا ِمْوَقْلا ُلَثَم َسْئِب َۗااراَفْسَا ُلِمْحَي ِارَمِحْلا ِلَثَمَك َاهْوُلِمْحَي ْمَل َّمُث َةى ّٰ
رْوَّتال واُلِّمُح َنْيِذَّلا ُلَثَم
َنْيِمِلّٰالظ َمْوَقْلا ىِدْهَي َ
ْل ُ ّٰ
َّللاََۗو ِ
ّٰ
َّللا
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat,
kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya)
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat
buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
4. SIFAT MANUSIA
a. Taqwa ()التقوى
Dengan sifat taqwa dapat menjadikan manusia sebagai sosok yang bersih
()التزكية. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Mutaffifin ayat 14:
َْنوُبِسْكَي اْوُناَك اَّم ْمِهِبْوُلُق ىَّٰلع ََانرۜ ْلَب َّ
ًلَك
Artinya: "Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi
hati mereka."
Berikut beberapa bentuk tzkiyyah
1. Pandai bersyukur ()شكور
2. Penyabar ()صبور
3. Amat belas kasihan ()رئوف
4. Penyayang ()رحيم
5. Santun dan bijaksana ()حليم
6. Selalu bertaubat()اواب
12. xii
7. Lemah lembut()اوه
8. Sangat jujur()صدوق
9. Dapat di pecaya()امين
Dengan sifat itu semua, maka manusia bisa menjadi orang yang beruntung
()مفلح. Q.S. As-Syams ayat 9:
اَهى ّٰكَز ْنَم َحَلْفَا ْدَق
Artinya: "sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"
Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang taqwa dan
keberuntungan.
Q.S Al-Balad ayat 10:
ُِۙنْيَدْجَّنال ُهّْٰنيَدَهَو
Artinya: "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan
kejahatan),"
Q.S. As-Syams ayat 8:
اَهى ّٰ
وْقَتَو َاهَرُْوجُف اَهَمَهْلَاَف
Artinya: "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan
ketakwaannya,"
Q.S. Al-Insan ayat 3:
اارْوُفَك اَّمِاَّو اارِكاَش اَّمِا َلْيِبَّسال ُهّْٰنيَدَه اَّنِا
Artinya: "Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada
yang bersyukur dan ada pula yang kufur."
Q.S. Al-kahf ayat 29:
ْنِاَو َۗاَهُقِداَُرس ْمِهِب َطاَحَا ُۙااراَن َنْيِمِلّٰلظِل اَنْدَتْعَا ْٓاَّنِا َْۚرُفْكَيْلَف َءۤاَش ْنَمَّو ْنِمْؤُيْلَف َءۤاَش ْنَمَف َْۗمُكِّبَّر ْنِم ُّقَحْلا ِلُقَو
ااقَفَتْرُم ْتَءۤاَسَو َُۗابَرَّشال َسْئِب ََۗهُْوجُوْلا ىِوْشَي ِلْهُمْلاَك ٍءۤاَمِب اْوُثاَغُي اْوُثْيِغَتْسَّي
Artinya: "Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;
barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan
barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami
telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung
mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah)
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
b. Bersifat buruk()الفجور
Sifat buruk dapat menjadikan manusia mejadi tertutup hatinya ()التدسية. Adapun
sifat- sifat buruk yaitu:
1. Tergesa-gesa ()عجوْل
2. Keluh kesah lagi kikir ()هلوعا
3. Melampaui batas ()طاغيا
4. Sangat kikir ()قتورا
5. Sangat ingkar ()كفورا
13. xiii
6. Pembantah ()جدْل
7. Tidak berterima kasih ()كنودا
8. Zhalim ()ظلوما
9. Bodoh ()جهوْل
Dari sifat-sifat buruk diatas menyebabkan manusia menjadi orang yang rugi
( خا
ئب ). Di jelaskan dalam Q.S As-Syams ayat 10:
َۗاَهىَّٰسد ْنَم َابَخ ْدَقَو
Artinya: “dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.”
Q.S. Ibrahim ayat 15:
ٍُۙدْيِنَع ٍَّاربَج ُّلُك َابَخَو اُْوحَتْفَتْساَو
Artinya: “Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang
yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala,”
Q.S. Thaha ayat 61:
ى ّٰ
رَتْفا ِنَم َابَخ ْدَقَو َۚ
ٍباَذَعِب ْمُكَتِحْسُيَف اابِذَك ِ
ّٰ
َّللا ىَلَع اُْورَتْفَت َ
ْل ْمُكَلْيَو ىّٰسْوُّم ْمُهَل َلاَق
Artinya: “Musa berkata kepada mereka (para pesihir), “Celakalah kamu!
Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia
membinasakan kamu dengan azab.” Dan sungguh rugi orang yang
mengada-adakan kedustaan.”
Q.S. Thaha ayat 111:
اامْلُظ َلَمَح ْنَم َابَخ ْدَقَو َِۗمْوُّيَقْلا ِّيَحْلِل ُهُْوجُوْلا ِتَنَعَو
Artinya: “Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang
Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman”
5. KESIMPULAN
Allah SWT menciptakan manusia menjadi mkhluq yang paling sempurna, dibekali
dengan akal dan ilmu pengetahuan. Tinggal bagaimana kita menjalankan tugas yang
benar menurut pandangan syariat, dengan mematuhi semua perintah-NYA dan
menjauhi larangan-NYA. Hingga bisa berkumpul bersama di surga yang paling
tinggi, tanpa terlalu mengejar dunia yang fana ini.