SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
i
ARTIKEL
HAKIKAT MANUSIA
Disusun oleh :
M Aqil dimas saputra 2144012855
Dosen Pengampu:
Dr. Syarifatul Marwiyyah, M.Pd.I.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYYAH
INSTITUT AGAMA AL-FALAH AS-SUNIYAH
KENCONG – JEMBER
2022
ii
1. PENGERTIAN
Sebelum menjelaskan apa itu hakikat manusia, alangkah baiknya kita mengetahui
apa iyu manusia sendiri, apakah hanya sebuah daging yang bernyawa?, tentunya tidak.
Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan,
al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak,
ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti
manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari
keturunan nabi Adam. Akan tetapi dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa
manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta
memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
Terdapat dua ayat Al Qur’an yang setidaknya dapat mewakili untuk menunjukkan
kepada kita bahwa asal kejadian manusia itu dari tanah. Ayat itu adalah dari surat Shad
ayat 71 yang artinya “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” dan
surat Ash Shaffat ayat 11 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka
dari tanah liat.”1
2. HAKIKAT MANUSIA
Untuk mencapai sebuah hakikat dalam diri manusia, setidaknya di perlukan empat
pemahaman:
1. Pengertian Manusia
Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni tanah dan roh. Kata
roh dalam bahasa arab berarti ‫الروح‬. sebagaimana firman Allah dalam Q.S As-
sajadah ayat 9 :
َّ‫م‬ُ‫ث‬
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ََۗ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ى‬ ّٰ
‫و‬َ‫س‬
Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke
dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati
bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."
Juga dalam Q.S. Al-Hijr ayat 29:
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ج‬ ّٰ‫س‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ع‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ٗ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫و‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫ف‬
Artinya: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah
meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.”.
Sedangkan kata tanah dalam bahasa arab di sebut dengan ‫تراب‬, atau dengan kata ‫طين‬ .
Firman Allah dalam Q.S. As-Sajadah ayat 7-8:
ٍ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬َّ‫م‬ ٍ‫ء‬ۤ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬ّٰ‫ُل‬‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ .ٍ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬ َ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ا‬َ‫د‬َ‫ب‬َ‫و‬ ٗ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫َن‬‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
Artinya: "Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya
dari sari pati air yang hina (air mani)."
Dengan adanya dua unsur diatas maka muncul beberapa karakter berdasarkan
anggota yang tercipta, diantarnya
a. Hati (‫)القلب‬ yang memiliki sifat berkeinginan (‫)العزم‬, di ceritakan dalam hadist At-
tirmidzi;3444 :
1 https://mahasiswa.ung.ac.id/521412046/home/2013/2/26/manusia_menurut_islam.html
iii
ُ‫ر‬ْ‫ه‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ‫ير‬ِ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ب‬ِ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ ٍ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ٍ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُّ‫ي‬ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬ ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬‫ح‬
ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ‫ب‬َ‫ش‬ْ‫و‬َ‫ح‬ ُ‫ْن‬‫ب‬
َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ
‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫ُول‬‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ء‬‫َا‬‫ع‬ُ‫د‬ ُ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ِّ‫م‬ُ ِ
‫ْل‬
‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ع‬ُ‫د‬ ُ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬
َ‫ب‬ِّ‫ل‬َ‫ق‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ك‬َ‫ء‬‫َا‬‫ع‬ُ‫د‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ َّ
‫َّللا‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ك‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ْ‫ِّت‬‫ب‬َ‫ث‬ ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ب‬ِّ‫ل‬َ‫ق‬ُ‫م‬
َ‫ك‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ْ‫ِّت‬‫ب‬َ‫ث‬ ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬
َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ق‬
‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫أ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬َ‫و‬ َّ
‫ْل‬ِ‫إ‬ ٌّ‫ي‬ِ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬
‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ { ٌ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ َ
‫ًل‬َ‫ت‬َ‫ف‬ َ‫غ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫أ‬ َ‫ء‬
ْ‫ب‬ ِ‫َّاس‬‫و‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ‫اب‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫و‬ } ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫غ‬ِ‫ز‬ُ‫ت‬ َ
‫ْل‬
ِ‫ْم‬‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ن‬َ‫و‬ ‫و‬ٍ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ َّ
‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٍ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫َان‬‫ع‬ْ‫م‬َ‫س‬ ِ‫ن‬
ٌ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫يث‬ِ‫د‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ‫ار‬َّ‫م‬َ‫ه‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Al Anshari telah
menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Abu Ka'b pemilik
sutera, ia telah menceritakan kepadaku Syahr bin Hausyab ia berkata; aku
katakan kepada Ummu Salamah; wahai Ummul mukminin, apakah doa
Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam yang paling sering, apabila ada
padamu? Ia berkata; doa beliau yang paling sering adalah: "YAA
MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA"
(Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas
agamaMu). Ummu Salamah berkata; wahai Rasulullah, betapa sering anda
berdoa: "YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA
DIINIKA" (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku
di atas agamaMu). Beliau berkata: "Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya
tidak ada seorang manusia pun melainkan hatinya berada diantara dua jari
diantara jari-jari Allah, barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan
meluruskannya dan barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan
membelokkannya." Kemudian Mu'adz membaca ayat: "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami." Dan dalam bab tersebut terdapat
riwayat dari Aisyah serta An Nawwas bin Sam'an serta Anas, Jabir,
Abdullah bin 'Amr dan Nu'aim bin Hammam. Abu Isa berkata; hadits ini
adalah hadits hasan."
b. Akal (‫)العقل‬ yang berdampak seorang manusia memiliki pengetahuan (‫)العلم‬.
Dalam Q.S. Al- Mulk ayat 10 di sebutkan:
ِ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ع‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ب‬ ّٰ
‫ح‬ْ‫ص‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬
Artinya: “Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau
memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka
yang menyala-nyala.”
c. Badan (‫)الجسد‬ agar manusia melakukan sebuah perbuatan (‫)العمل‬. Allah berfirman
dalam Q.S. At-Tin ayat 4:
ٍ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ِ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫َان‬‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬
Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya”
Dengan tiga sifat itu, maka manusia di beri amanah sebagaimana Q.S. Al-Ahzab
ayat 72:
iv
َ‫ان‬َ‫ك‬ ٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َُۗ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫َّح‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ال‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ّٰ‫و‬ ّٰ‫َّم‬‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬
‫ا‬
‫ْل‬ْ‫ُو‬‫ه‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ظ‬
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan
mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
bodoh,”
Kemudian dengan amanat itulah seorang manusia bertindak untuk ibadah (‫)العبادة‬,
Allah berfirman dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56:
ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬
Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku”
Dan juga bertindak sebagai seorang pemimpin (‫)الخليفة‬ di muka bumi. Tertulis dalam
Q.S. Al-Baqoroh ayat 30:
ُ‫ح‬ِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬َ‫و‬ ََۚ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫َج‬‫ت‬َ‫ا‬ ‫ا‬ْْٓ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِّ‫ن‬‫ِا‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ
‫ْل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َۗ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ِّس‬‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬
Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,
sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Hingga pada akhirnya memperoleh sebuah balasan (‫)الجزاء‬ baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Firman Allah dalam Q.S. Al-Qosos ayat 84:
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬ ِ‫ت‬ّٰ‫ِّا‬‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ُج‬‫ي‬ َ
‫ًل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ئ‬ِّ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َۚ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
Artinya : “Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan
mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang
siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah
mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa
yang dahulu mereka kerjakan.”
Q.S. Al-Insyiqoq ayat 25 :
ٍ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ن‬ْ‫م‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ٌ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ِ‫ت‬ ّٰ
‫ح‬ِ‫ل‬ ّٰ
‫الص‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ّٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬
Artinya : “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan
mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.”
Q.S An-Nahl ayat 97 :
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ز‬ْ‫َج‬‫ن‬َ‫ل‬َ‫و‬ َۚ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ِّ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫ة‬‫و‬ّٰ‫ي‬َ‫ح‬ ٗ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٌ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ‫ى‬ّٰ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ٍ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬
Artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya
v
kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Bisa pula dengan balasan yang pedih seperti dalam Q.S An-naml ayat 90:
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ت‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ َِۗ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ ْ‫َّت‬‫ب‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ئ‬ِّ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
Artinya: “Dan barangsiapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka
ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan
apa yang telah kamu kerjakan.”
2. HAKIKAT MANUSIA
a. Hakikat manusia sebagai makhluq (‫)مخلوق‬
1. Salah satu yang telah sering kita dengar, manusia di lahirkan dalaam keadaan
suci (‫الفطرة‬ ‫)على‬ sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ar-Rum ayat 30 :
َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬ّٰ‫ل‬َ‫و‬ ُُۙ‫م‬ِّ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ْن‬‫ي‬ِّ‫د‬‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫َۗذ‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ َ
‫ْل‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ْ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ َ‫ت‬َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ َۗ‫ا‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ح‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫د‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫ا‬َ‫ف‬
َُۙ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ
‫ْل‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam);
(sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia
menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah)
agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,”
2. Manusia di ciptakan dalam keadaan lemah. Tercantum dalam Q.S An-nisa
ayat 28:
‫ا‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬َ‫و‬ َۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ف‬ِّ‫ف‬َ‫خ‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ُر‬‫ي‬
Artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia
diciptakan (bersifat) lemah.”
Juga dalam Q.S.Ar-Rum ayat 54:
َُۚ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ي‬َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ش‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ ٍ‫ة‬َّ‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ة‬َّ‫و‬ُ‫ق‬ ٍ‫ْف‬‫ع‬َ‫ض‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ْف‬‫ع‬َ‫ض‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ ّٰ َ
‫َّللا‬
ُ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫و‬
Artinya: “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian
Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat,
kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali)
dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia
Maha Mengetahui, Mahakuasa.”
3. Manusia di ciptakan dengan keadaan tidak tahu (‫)جاهل‬. Allah berfirman Q.S.
Al-Ahzab ayat 72:
ٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َُۗ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫َّح‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ّٰ‫و‬ ّٰ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬
ُۙ ‫ا‬
‫ْل‬ْ‫ُو‬‫ه‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ظ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi
dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat
itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat
zalim dan sangat bodoh,”
Dan pada Q.S. Al-Isra ayat 85:
‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ‫ِّي‬‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬‫ال‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬ َِۗ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ْـ‬‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬
vi
Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh.
Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu
diberi pengetahuan hanya sedikit.”
4. Manusia diciptakan dengan keadaan membutuhkan (‫)فقير‬ dalam Q.S. Fatir ayat
15:
ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬َ‫و‬َۚ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ر‬َ‫ق‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ّْٰٓ‫ي‬
Artinya: “Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah
Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.”
b. Hakikat manusia sebagai sosok yang mulia (‫)مكرم‬. Firman Allah dalam Q.S Al-
Isra ayat 70:
‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ِّ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ّٰ‫ب‬ِّ‫ي‬َّ‫الط‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫د‬ّٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk
yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
1. Kemuliaan manusia dengan adanya ruh (‫الروح‬ ‫)نفخ‬. Dalam Q.S. As-sajadah
ayat 9:
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ََۗ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ى‬ ّٰ
‫و‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
Artinya: “Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-
Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran,
penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”
2. Kemuliaan manusia dengan kelebihan nya (‫)امتيازات‬. Di sebutkan dalam Q.S.
Al-Isra ayat 70:
‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ِّ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ّٰ‫ب‬ِّ‫ي‬َّ‫الط‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫د‬ّٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬
‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫ت‬
Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami
angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari
yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk
yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.”
3. Kemuliaan manusia karena dapat menundukkan semesta ( ‫يسخر‬
‫الكون‬ ‫له‬ ). Q.S.
An-nahl ayat 14:
ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ر‬ِ‫اخ‬َ‫و‬َ‫م‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫و‬ َۚ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ي‬ْ‫ل‬ِ‫ح‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫ح‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫و‬
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫و‬
Artinya: “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat
memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu)
kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga)
melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian
karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.”
Juga dalam Q.S. Az-Zukhruf ayat 13-14:
ٗ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ّٰ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ن‬ ّٰ
‫ْح‬‫ب‬ُ‫س‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٖ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ُو‬‫ه‬ُ‫ظ‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ ‫ا‬ ٗ
‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِ‫ل‬
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ن‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ى‬ّٰ‫ل‬ِ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ . َُۙ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫ر‬ْ‫ق‬ُ‫م‬
vii
Artinya: “Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat
nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar
kamu mengucapkan, “Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan
semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu
menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan
kami.”
c. Hakikat manusia sebagai sosok yang di tuntut (‫)مكلف‬
1. Manusia di tuntut untuk beribadah (‫)عبادة‬. Q.S. Az-Zariyat ayat 56:
ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku”
2. Manusia dituntut menjadi pemimpin (‫)خًلفة‬. Q.S. Al-Baqoroh ayat 30:
ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬َ‫و‬ ََۚ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫َج‬‫ت‬َ‫ا‬ ‫ا‬ْْٓ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِّ‫ن‬‫ِا‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ
‫ْل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َۗ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ِّس‬‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ُ‫ح‬ِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan
darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan
nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang
tidak kamu ketahui.”
d. Hakikat manusia sebagai sosok yang dapat memilih (‫)مخير‬.
1. Manusia dapat memilih percaya adanya Allah (‫)ايمان‬. Q.S. Al-Kahfi ayat 29:
ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ُر‬‫س‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ُۙ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫لظ‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َْۚ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َّ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ َْۗ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫و‬
‫ا‬‫ا‬‫ق‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫س‬َ‫و‬ َُۗ‫اب‬َ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ ََۗ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫و‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ٍ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َّ‫ي‬
Artinya: “Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari
Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia
beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.”
Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim,
yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta
pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang
mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.”
Juga pada Q.S. Al-Muzzammil ayat 3:
‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬‫ا‬ ِ‫و‬َ‫ا‬ ْٓٗ‫ه‬َ‫ف‬ْ‫ص‬ِّ‫ن‬
Artinya: “(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,”
2. Manusia dapat memilih tidak percaya adanya Allah (‫)كفر‬
e. Hakikat manusia sebagai sosok yang akan mendapat balasan
1. Surga (‫)جنة‬. Q.S. Al-Bayyinah ayat 7-8:
‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫َج‬‫ت‬ ٍ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ّٰ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬ۤ‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َِۗ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ِ‫ت‬ ّٰ
‫ح‬ِ‫ل‬ ّٰ
‫الص‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ّٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬
ٗ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ َۗ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬ َ‫ي‬ِ‫ض‬َ‫ر‬َۗ ‫اا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ ّٰ
‫خ‬ ُ‫ر‬ّٰ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬
viii
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi
Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-
sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida
terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian
itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
2. Neraka (‫)النار‬/ Q.S A-Bayyinah ayat 6:
َِۗ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫َر‬‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ ّٰ
‫خ‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ِ‫ار‬َ‫ن‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ّٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬
Artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan
orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat
makhluk.”
3. POTENSI MANUSIA
Potensi manusia telah di jelaskan dalam beberapa ayat, diantaranya dalam Q.S.
Al-Isra ayat 36:
‫ا‬
‫ْل‬ْ‫و‬ُ‫ْـ‬‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬‫َا‬‫ؤ‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َۗ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ
‫ْل‬َ‫و‬
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena
pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.”
Atau dalam Q.S. An-Nahl ayat 78:
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ُۙ َ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ْص‬‫ب‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َّ‫و‬ ُۙ‫اا‬‫ْـ‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ
‫ْل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ّٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ا‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬َ‫و‬
Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, agar kamu bersyukur”
Juga dalam Q.S. As-Sajadah ayat 9:
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫ا‬
‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ََۗ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ى‬ ّٰ
‫و‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke
dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati
bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."
Dari ayat-ayat di atas dijelaskan potensi manusia dengan beberapa indra
yaitu pendengaran (‫)السمع‬, pengelihatan (‫)البصر‬, dan perasaan (‫)الفؤاد‬. Dengan begitu
Allah SWT membri sebuah tanggung jawab (‫المسئؤلية‬ ) besar kepada manusia. Dalam
sebuah tanggung jawab, manusia diberi dua pilihan:
a. Amanah ( ‫اْلما‬
‫نة‬ ). Jika seorang manusia memilih patuh terhadap tanggung jawab
yang dia terima, maka dia akan merasa menjadi seorang pemimpin (‫)الخًلفة‬ di
muka bumi. Dengan beberapa prinsip yang menjadi pegangan nya.
1. Tidak ada yang berhak di milikinya, semua hanyalah titipan ( ‫الملكية‬ ‫حقيقة‬ ‫)عدم‬.
Q.S. Az-Zuhkruf ayat 84:
ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬َۗ ٌ‫ه‬ّٰ‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫و‬ ٌ‫ه‬ّٰ‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫و‬
ix
Artinya: “Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang
disembah) di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha
Mengetahui.”
Disebutkan juga dalam Q.S. Fatir ayat 13:
ْ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ َۗ‫اى‬‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ ِ
‫ْل‬ ْ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫َّج‬‫ي‬ ٌّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬ َِۚ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ج‬ِ‫ل‬ْ‫ُو‬‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ج‬ِ‫ل‬ْ‫ُو‬‫ي‬
ٍَۗ‫ْر‬‫ي‬ِ‫م‬ْ‫ط‬ِ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫م‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٖ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ت‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َُۗ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬
Artinya: “Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke
dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian
itulah Allah Tuhanmu, milik-Nyalah segala kerajaan. Dan orang-
orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-
apa walaupun setipis kulit ari.”
2. Bertindak sesuai dengan kehendak penerusnya (‫المختلف‬ ‫اْلرادة‬ ‫حسب‬ ‫)يتصرف‬
3. Tidak melanggar batas yang di tentukan Allah SWT (‫الحدود‬ ‫تعدى‬ ‫)عدم‬. Q.S. An-
Nisa ayat 14:
ٌ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ه‬ُّ‫م‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫اا‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ِ‫خ‬ْ‫د‬ُ‫ي‬ ٗ‫َه‬‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫ي‬َ‫و‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ َ
ّٰ
‫َّللا‬ ِ‫ْص‬‫ع‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬
Artinya: “Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api
neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang
menghinakan.”
Juga dalam Q.S. Al-Baqoroh ayat 229:
ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْٓ َّ
‫ْل‬ِ‫ا‬ ‫اا‬‫ْـ‬‫ي‬َ‫ش‬ َّ‫ُن‬‫ه‬ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ّٰ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ
‫ْل‬َ‫و‬ َۗ ٍ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫ا‬ِ‫ب‬ ٌْۢ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ْر‬‫س‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ٍ‫ف‬ْ‫ُو‬‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٌْۢ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫م‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ۖ ِ‫ن‬ّٰ‫َّت‬‫ر‬َ‫م‬ ُ‫ق‬ َ
‫ًل‬َّ‫لط‬َ‫ا‬
َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ َۗ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫َت‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ف‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ح‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ج‬ َ
‫ًل‬َ‫ف‬ ُۙ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َّ
‫ْل‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َۗ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َّ
‫ْل‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫َّخ‬‫ي‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫الظ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬َ‫ف‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫ت‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َۚ ‫َا‬‫ه‬ْ‫و‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ
‫ًل‬َ‫ف‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ ُ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬
Artinya: “Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat)
menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik. Tidak halal
bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan
kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak
mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali)
khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum
Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus)
diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa melanggar
hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim.”
b. Khiyanat (‫)الخيانة‬. Dalam Al-qur’an manusia yang khianat di gambarkan dengan
sifat sifat yang terdapat pada hewan dan sebagainya, diantarnya:
1. Hewan ternak (‫اْلنعام‬ ). Q.S. Al-A’raf ayat 179:
ٌ‫ان‬َ‫ذ‬ّٰ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ِ‫ْص‬‫ب‬ُ‫ي‬ َّ
‫ْل‬ ٌ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ه‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َّ
‫ْل‬ ٌ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ۖ
ِ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ
‫اْل‬َ‫و‬ ِّ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫اا‬‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ف‬ ّٰ‫غ‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َۗ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َّ
‫ْل‬
Artinya: "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan
jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya
untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata
x
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka
seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lengah."
2. Anjing(‫)الكلب‬. Q.S. Al-A’raf ayat 175-176:
ْٓٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬ّٰ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ ّٰ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ُ‫ن‬ّٰ‫ْط‬‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫خ‬َ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ّٰ‫ي‬ّٰ‫ا‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ّٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬
ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ َْۗ‫ث‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ْ‫ث‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫َح‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ َۚ
ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ٗ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ف‬ َُۚ‫ه‬‫ى‬ ّٰ‫و‬َ‫ه‬ َ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫د‬َ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ا‬
َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ص‬َ‫ص‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ُص‬‫ص‬ْ‫ق‬‫ا‬َ‫ف‬ َۚ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ّٰ‫ي‬ّٰ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬
Artinya: "Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang
telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia
melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai
dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat. Dan
sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya
dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan
mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya
seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika
kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir."
3. Kera (‫)القرد‬. Q.S. Al-Maidah ayat 60:
َ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫از‬َ‫ن‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫د‬َ‫ر‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ض‬َ‫غ‬َ‫و‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ع‬َّ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َۗ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٍّ‫ر‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِّ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫و‬َ‫س‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ا‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫م‬ ٌّ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ََۗ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫غ‬‫ا‬َّ‫الط‬
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu
tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di
sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara
mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang)
menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
tersesat dari jalan yang lurus."
4. Babi(‫)الخنزير‬. Q.S. Al-Maidah ayat 60:
َ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫از‬َ‫ن‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫د‬َ‫ر‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ض‬َ‫غ‬َ‫و‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ع‬َّ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َۗ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٍّ‫ر‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِّ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬
ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫و‬َ‫س‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ا‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫م‬ ٌّ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬
ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ََۗ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫غ‬‫ا‬َّ‫الط‬
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu
tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di
sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara
mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang)
menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih
tersesat dari jalan yang lurus."
5. Kayu bakar ( ‫)الخشب‬. Q.S, Al-Munafiqun ayat 4:
ُ‫م‬ُ‫ه‬ َْۗ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َ‫ْح‬‫ي‬َ‫ص‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬َۗ ٌ‫ة‬َ‫د‬َّ‫ن‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ٌ‫ب‬ُ‫ش‬ُ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ك‬ َْۗ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َْۗ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ا‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ى‬ّٰ‫ن‬َ‫ا‬ۖ ُ ّٰ
‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ َْۗ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫اح‬َ‫ف‬ ُّ‫و‬ُ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬
Artinya: "Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka
mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan
tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka
xi
mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka
itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka;
Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat
dipalingkan (dari kebenaran)?"
6. Batu(‫)الحجارة‬. Q.S. Al-Baqoroh ayat 74:
َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ ُ‫ر‬ّٰ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ
‫اْل‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ر‬َّ‫ج‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ ِ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫و‬ْ‫س‬َ‫ق‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫ت‬َ‫س‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬
َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ٍ‫ل‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ب‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬َۗ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ط‬ِ‫ب‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫َۗو‬ ُ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫ق‬َّ‫ق‬َّ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬
Artinya: "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu)
seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada
sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang
terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang
meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah
terhadap apa yang kamu kerjakan."
7. Laba-laba(‫)العنكبوت‬. Q.S Al-Ankabut ayat 41:
ْ‫و‬َ‫ل‬ ِۘ
ِ‫ت‬ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ل‬ ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫َن‬‫ه‬ْ‫و‬َ‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ‫ا‬‫ا‬‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ت‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬ِ‫ا‬ َۚ
ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬
َ‫ْن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah
adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya
rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka
mengetahui."
8. Keledai(‫)الحمار‬. Q.S. Al-Jumuah ayat 5:
ِ‫ت‬ّٰ‫ي‬ّٰ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ َۗ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ا‬ ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ِ‫ار‬َ‫م‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫َا‬‫ه‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ة‬‫ى‬ ّٰ
‫ر‬ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِّ‫م‬ُ‫ح‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬
َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫الظ‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ
‫ْل‬ ُ ّٰ
‫َّللا‬َ‫َۗو‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat,
kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya)
adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat
buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
4. SIFAT MANUSIA
a. Taqwa (‫)التقوى‬
Dengan sifat taqwa dapat menjadikan manusia sebagai sosok yang bersih
(‫)التزكية‬. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Mutaffifin ayat 14:
َ‫ْن‬‫و‬ُ‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ َ‫َان‬‫ر‬ۜ ْ‫ل‬َ‫ب‬ َّ
‫ًل‬َ‫ك‬
Artinya: "Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi
hati mereka."
Berikut beberapa bentuk tzkiyyah
1. Pandai bersyukur (‫)شكور‬
2. Penyabar (‫)صبور‬
3. Amat belas kasihan (‫)رئوف‬
4. Penyayang (‫)رحيم‬
5. Santun dan bijaksana (‫)حليم‬
6. Selalu bertaubat(‫)اواب‬
xii
7. Lemah lembut(‫)اوه‬
8. Sangat jujur(‫)صدوق‬
9. Dapat di pecaya(‫)امين‬
Dengan sifat itu semua, maka manusia bisa menjadi orang yang beruntung
(‫)مفلح‬. Q.S. As-Syams ayat 9:
‫ا‬َ‫ه‬‫ى‬ ّٰ‫ك‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ ْ‫د‬َ‫ق‬
Artinya: "sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"
Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang taqwa dan
keberuntungan.
Q.S Al-Balad ayat 10:
ُِۙ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬ْ‫ج‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬َ‫و‬
Artinya: "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan
kejahatan),"
Q.S. As-Syams ayat 8:
‫ا‬َ‫ه‬‫ى‬ ّٰ
‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ا‬َ‫ف‬
Artinya: "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan
ketakwaannya,"
Q.S. Al-Insan ayat 3:
‫ا‬‫ا‬‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ا‬َّ‫و‬ ‫اا‬‫ر‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫ش‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬
Artinya: "Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada
yang bersyukur dan ada pula yang kufur."
Q.S. Al-kahf ayat 29:
ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ُر‬‫س‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ُۙ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫لظ‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َْۚ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َّ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ َْۗ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫و‬
‫ا‬‫ا‬‫ق‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫س‬َ‫و‬ َُۗ‫اب‬َ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ ََۗ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫و‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ٍ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َّ‫ي‬
Artinya: "Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;
barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan
barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami
telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung
mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah)
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
b. Bersifat buruk(‫)الفجور‬
Sifat buruk dapat menjadikan manusia mejadi tertutup hatinya (‫)التدسية‬. Adapun
sifat- sifat buruk yaitu:
1. Tergesa-gesa (‫)عجوْل‬
2. Keluh kesah lagi kikir (‫)هلوعا‬
3. Melampaui batas (‫)طاغيا‬
4. Sangat kikir (‫)قتورا‬
5. Sangat ingkar (‫)كفورا‬
xiii
6. Pembantah (‫)جدْل‬
7. Tidak berterima kasih (‫)كنودا‬
8. Zhalim (‫)ظلوما‬
9. Bodoh (‫)جهوْل‬
Dari sifat-sifat buruk diatas menyebabkan manusia menjadi orang yang rugi
( ‫خا‬
‫ئب‬ ). Di jelaskan dalam Q.S As-Syams ayat 10:
َۗ‫ا‬َ‫ه‬‫ى‬ّٰ‫َس‬‫د‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫اب‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬
Artinya: “dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.”
Q.S. Ibrahim ayat 15:
ٍُۙ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫َّار‬‫ب‬َ‫ج‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫اب‬َ‫خ‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ح‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬
Artinya: “Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang
yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala,”
Q.S. Thaha ayat 61:
‫ى‬ ّٰ
‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ف‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ َ‫اب‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ َۚ
ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫ح‬ْ‫س‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ‫اا‬‫ب‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬ ِ
ّٰ
‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ َ
‫ْل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬ ‫ى‬ّٰ‫س‬ْ‫و‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬
Artinya: “Musa berkata kepada mereka (para pesihir), “Celakalah kamu!
Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia
membinasakan kamu dengan azab.” Dan sungguh rugi orang yang
mengada-adakan kedustaan.”
Q.S. Thaha ayat 111:
‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫اب‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ َِۗ‫م‬ْ‫و‬ُّ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ت‬َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫و‬
Artinya: “Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang
Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman”
5. KESIMPULAN
Allah SWT menciptakan manusia menjadi mkhluq yang paling sempurna, dibekali
dengan akal dan ilmu pengetahuan. Tinggal bagaimana kita menjalankan tugas yang
benar menurut pandangan syariat, dengan mematuhi semua perintah-NYA dan
menjauhi larangan-NYA. Hingga bisa berkumpul bersama di surga yang paling
tinggi, tanpa terlalu mengejar dunia yang fana ini.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswa.ung.ac.id/521412046/home/2013/2/26/manusia_menurut_islam.html
https://www.liputan6.com/quran

More Related Content

Similar to hakikat manusia (ipi) M AQIL DIMAS SAPUTRA 2144012855.pdf

Buku text kelas x
Buku text kelas  xBuku text kelas  x
Buku text kelas xUlin Nuha
 
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaqSirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaqAbuNailah
 
Tafsir Al azhar 087 al a'la
Tafsir Al azhar 087 al a'laTafsir Al azhar 087 al a'la
Tafsir Al azhar 087 al a'laMuhammad Idris
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
ILMU DLM ISLAM.ppt
ILMU DLM ISLAM.pptILMU DLM ISLAM.ppt
ILMU DLM ISLAM.pptromi612816
 
Tugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docxTugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docxMusafirEdanz
 
QV 10 Fildza Azizah AGA6.pdf
QV 10 Fildza Azizah AGA6.pdfQV 10 Fildza Azizah AGA6.pdf
QV 10 Fildza Azizah AGA6.pdfQIROATI
 
Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)Ismail Zain
 
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’anKeterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an5u93n9
 
TUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docx
TUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docxTUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docx
TUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docxDwi Wahyu Saputra
 
Dokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfDokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfBhocahNajma
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratpuji239858
 
Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1faizcol
 
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS XBAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS Xhusadariefmo
 
Buletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIV
Buletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIVBuletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIV
Buletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIVLAZNas Chevron
 

Similar to hakikat manusia (ipi) M AQIL DIMAS SAPUTRA 2144012855.pdf (20)

Buku text kelas x
Buku text kelas  xBuku text kelas  x
Buku text kelas x
 
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaqSirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
Sirah Nabawiyah 21: Bi'tsah_Tadabbur Surat Al-'alaq
 
Tafsir Al azhar 087 al a'la
Tafsir Al azhar 087 al a'laTafsir Al azhar 087 al a'la
Tafsir Al azhar 087 al a'la
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
ILMU DLM ISLAM.ppt
ILMU DLM ISLAM.pptILMU DLM ISLAM.ppt
ILMU DLM ISLAM.ppt
 
Tugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docxTugas IPI nizar2.docx
Tugas IPI nizar2.docx
 
QV 10 Fildza Azizah AGA6.pdf
QV 10 Fildza Azizah AGA6.pdfQV 10 Fildza Azizah AGA6.pdf
QV 10 Fildza Azizah AGA6.pdf
 
HAKEKAT MANUSIA.ppt
HAKEKAT MANUSIA.pptHAKEKAT MANUSIA.ppt
HAKEKAT MANUSIA.ppt
 
Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)Al qur'an 1 (semester 1)
Al qur'an 1 (semester 1)
 
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’anKeterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
 
Agama islam
Agama islamAgama islam
Agama islam
 
TUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docx
TUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docxTUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docx
TUGAS UTS ILMU PENDIDIKAN ISLAM PAI 2A.docx
 
Dokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdfDokumen (30).pdf
Dokumen (30).pdf
 
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syaratIhsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
Ihsanul amal, beramal dalam Islam ada 2 syarat
 
Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1Bab 1 sem 1
Bab 1 sem 1
 
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS XBAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
BAB1 SEM1 PAI SMA KELAS X
 
Buletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIV
Buletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIVBuletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIV
Buletin Jumat LAZNas Chevron Rumbai Edisi XIV
 
Hakekat manusia
Hakekat manusiaHakekat manusia
Hakekat manusia
 
Ihsanul amal
Ihsanul amalIhsanul amal
Ihsanul amal
 
Yaqin IPI.pdf
Yaqin IPI.pdfYaqin IPI.pdf
Yaqin IPI.pdf
 

Recently uploaded

MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 

hakikat manusia (ipi) M AQIL DIMAS SAPUTRA 2144012855.pdf

  • 1. i ARTIKEL HAKIKAT MANUSIA Disusun oleh : M Aqil dimas saputra 2144012855 Dosen Pengampu: Dr. Syarifatul Marwiyyah, M.Pd.I. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYYAH INSTITUT AGAMA AL-FALAH AS-SUNIYAH KENCONG – JEMBER 2022
  • 2. ii 1. PENGERTIAN Sebelum menjelaskan apa itu hakikat manusia, alangkah baiknya kita mengetahui apa iyu manusia sendiri, apakah hanya sebuah daging yang bernyawa?, tentunya tidak. Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. Akan tetapi dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Terdapat dua ayat Al Qur’an yang setidaknya dapat mewakili untuk menunjukkan kepada kita bahwa asal kejadian manusia itu dari tanah. Ayat itu adalah dari surat Shad ayat 71 yang artinya “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.” dan surat Ash Shaffat ayat 11 yang artinya “Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.”1 2. HAKIKAT MANUSIA Untuk mencapai sebuah hakikat dalam diri manusia, setidaknya di perlukan empat pemahaman: 1. Pengertian Manusia Manusia dalam pandangan Islam terdiri atas dua unsur, yakni tanah dan roh. Kata roh dalam bahasa arab berarti ‫الروح‬. sebagaimana firman Allah dalam Q.S As- sajadah ayat 9 : َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ََۗ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ى‬ ّٰ ‫و‬َ‫س‬ Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." Juga dalam Q.S. Al-Hijr ayat 29: َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ج‬ ّٰ‫س‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ع‬َ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ي‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ت‬ْ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ٗ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َّ‫و‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ Artinya: “Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.”. Sedangkan kata tanah dalam bahasa arab di sebut dengan ‫تراب‬, atau dengan kata ‫طين‬ . Firman Allah dalam Q.S. As-Sajadah ayat 7-8: ٍ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ه‬َّ‫م‬ ٍ‫ء‬ۤ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٍ‫ة‬َ‫ل‬ّٰ‫ُل‬‫س‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫س‬َ‫ن‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ .ٍ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ط‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ َ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ َ‫ا‬َ‫د‬َ‫ب‬َ‫و‬ ٗ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ٍ‫ء‬ْ‫ي‬َ‫ش‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫َن‬‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ Artinya: "Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani)." Dengan adanya dua unsur diatas maka muncul beberapa karakter berdasarkan anggota yang tercipta, diantarnya a. Hati (‫)القلب‬ yang memiliki sifat berkeinginan (‫)العزم‬, di ceritakan dalam hadist At- tirmidzi;3444 : 1 https://mahasiswa.ung.ac.id/521412046/home/2013/2/26/manusia_menurut_islam.html
  • 3. iii ُ‫ر‬ْ‫ه‬َ‫ش‬ ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ِ‫ير‬ِ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ب‬ِ‫ح‬‫ا‬َ‫ص‬ ٍ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ك‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ٍ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ ُ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬َ‫ح‬ ُّ‫ي‬ِ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ى‬َ‫س‬‫و‬ُ‫م‬ ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ث‬َّ‫د‬‫ح‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ‫ب‬َ‫ش‬ْ‫و‬َ‫ح‬ ُ‫ْن‬‫ب‬ َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ ‫َّللا‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫ُول‬‫س‬َ‫ر‬ ِ‫ء‬‫َا‬‫ع‬ُ‫د‬ ُ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ‫ين‬ِ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ِّ‫م‬ُ ِ ‫ْل‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ع‬ُ‫د‬ ُ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ِ‫ك‬َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ َ‫ب‬ِّ‫ل‬َ‫ق‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ك‬َ‫ء‬‫َا‬‫ع‬ُ‫د‬ َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ َّ ‫َّللا‬ َ‫ل‬‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ُ‫ت‬ْ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫ف‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ك‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ْ‫ِّت‬‫ب‬َ‫ث‬ ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ب‬ِّ‫ل‬َ‫ق‬ُ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ي‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬ ْ‫ِّت‬‫ب‬َ‫ث‬ ِ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ َّ‫م‬ُ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َ‫م‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫أ‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫ع‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ص‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ب‬ْ‫ص‬ُ‫أ‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ق‬َ‫و‬ َّ ‫ْل‬ِ‫إ‬ ٌّ‫ي‬ِ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫ة‬َ‫م‬َ‫ل‬َ‫س‬ ‫ا‬َ‫ن‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ { ٌ‫ذ‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ َ ‫ًل‬َ‫ت‬َ‫ف‬ َ‫غ‬‫ا‬َ‫ز‬َ‫أ‬ َ‫ء‬ ْ‫ب‬ ِ‫َّاس‬‫و‬َّ‫ن‬‫ال‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫ش‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ‫اب‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ف‬َ‫و‬ } ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ْ‫ذ‬ِ‫إ‬ َ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫غ‬ِ‫ز‬ُ‫ت‬ َ ‫ْل‬ ِ‫ْم‬‫ي‬َ‫ع‬ُ‫ن‬َ‫و‬ ‫و‬ٍ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ع‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ ِ َّ ‫َّللا‬ ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ع‬َ‫و‬ ٍ‫ر‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٍ‫س‬َ‫ن‬َ‫أ‬َ‫و‬ َ‫َان‬‫ع‬ْ‫م‬َ‫س‬ ِ‫ن‬ ٌ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ ٌ‫يث‬ِ‫د‬َ‫ح‬ ‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ه‬َ‫و‬ ‫ى‬َ‫س‬‫ي‬ِ‫ع‬ ‫ُو‬‫ب‬َ‫أ‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ٍ‫ار‬َّ‫م‬َ‫ه‬ ِ‫ن‬ْ‫ب‬ Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Abu Musa Al Anshari telah menceritakan kepada kami Mu'adz bin Mu'adz dari Abu Ka'b pemilik sutera, ia telah menceritakan kepadaku Syahr bin Hausyab ia berkata; aku katakan kepada Ummu Salamah; wahai Ummul mukminin, apakah doa Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam yang paling sering, apabila ada padamu? Ia berkata; doa beliau yang paling sering adalah: "YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA" (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu). Ummu Salamah berkata; wahai Rasulullah, betapa sering anda berdoa: "YAA MUQALLIBAL QULUUB, TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA" (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamaMu). Beliau berkata: "Wahai Ummu Salamah, sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun melainkan hatinya berada diantara dua jari diantara jari-jari Allah, barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan meluruskannya dan barang siapa yang Allah kehendaki maka Dia akan membelokkannya." Kemudian Mu'adz membaca ayat: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami." Dan dalam bab tersebut terdapat riwayat dari Aisyah serta An Nawwas bin Sam'an serta Anas, Jabir, Abdullah bin 'Amr dan Nu'aim bin Hammam. Abu Isa berkata; hadits ini adalah hadits hasan." b. Akal (‫)العقل‬ yang berdampak seorang manusia memiliki pengetahuan (‫)العلم‬. Dalam Q.S. Al- Mulk ayat 10 di sebutkan: ِ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ع‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ب‬ ّٰ ‫ح‬ْ‫ص‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ُ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ن‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ْ‫و‬َ‫ل‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬َ‫و‬ Artinya: “Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala.” c. Badan (‫)الجسد‬ agar manusia melakukan sebuah perbuatan (‫)العمل‬. Allah berfirman dalam Q.S. At-Tin ayat 4: ٍ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ ِ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫َان‬‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬ Artinya : “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya” Dengan tiga sifat itu, maka manusia di beri amanah sebagaimana Q.S. Al-Ahzab ayat 72:
  • 4. iv َ‫ان‬َ‫ك‬ ٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َُۗ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫َّح‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ال‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ّٰ‫و‬ ّٰ‫َّم‬‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ْل‬ْ‫ُو‬‫ه‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ظ‬ Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,” Kemudian dengan amanat itulah seorang manusia bertindak untuk ibadah (‫)العبادة‬, Allah berfirman dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56: ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ Artinya : “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” Dan juga bertindak sebagai seorang pemimpin (‫)الخليفة‬ di muka bumi. Tertulis dalam Q.S. Al-Baqoroh ayat 30: ُ‫ح‬ِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ ُ‫ن‬ْ‫ح‬َ‫ن‬َ‫و‬ ََۚ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫َج‬‫ت‬َ‫ا‬ ‫ا‬ْْٓ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِّ‫ن‬‫ِا‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ ‫ْل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َۗ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ِّس‬‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Hingga pada akhirnya memperoleh sebuah balasan (‫)الجزاء‬ baik di dunia maupun di akhirat kelak. Firman Allah dalam Q.S. Al-Qosos ayat 84: َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ ِ‫ت‬ّٰ‫ِّا‬‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ز‬ْ‫ُج‬‫ي‬ َ ‫ًل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ئ‬ِّ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ َۚ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٌ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ن‬َ‫س‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ Artinya : “Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.” Q.S. Al-Insyiqoq ayat 25 : ٍ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ن‬ْ‫م‬َ‫م‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫غ‬ ٌ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ِ‫ت‬ ّٰ ‫ح‬ِ‫ل‬ ّٰ ‫الص‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ّٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ Artinya : “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.” Q.S An-Nahl ayat 97 : َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ ِ‫ن‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ا‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ز‬ْ‫َج‬‫ن‬َ‫ل‬َ‫و‬ َۚ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ِّ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫ة‬‫و‬ّٰ‫ي‬َ‫ح‬ ٗ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ي‬ِ‫ي‬ْ‫ح‬ُ‫ن‬َ‫ل‬َ‫ف‬ ٌ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫م‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬ ‫ى‬ّٰ‫ث‬ْ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ٍ‫ر‬َ‫ك‬َ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫ا‬‫ا‬‫ح‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ص‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ Artinya : “Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya
  • 5. v kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” Bisa pula dengan balasan yang pedih seperti dalam Q.S An-naml ayat 90: َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫و‬َ‫ز‬ْ‫ج‬ُ‫ت‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ َِۗ‫ار‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ ْ‫َّت‬‫ب‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ ِ‫ة‬َ‫ئ‬ِّ‫ي‬َّ‫س‬‫ال‬ِ‫ب‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ Artinya: “Dan barangsiapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah wajah mereka ke dalam neraka. Kamu tidak diberi balasan, melainkan (setimpal) dengan apa yang telah kamu kerjakan.” 2. HAKIKAT MANUSIA a. Hakikat manusia sebagai makhluq (‫)مخلوق‬ 1. Salah satu yang telah sering kita dengar, manusia di lahirkan dalaam keadaan suci (‫الفطرة‬ ‫)على‬ sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ar-Rum ayat 30 : َ‫ر‬َ‫ث‬ْ‫ك‬َ‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ك‬ّٰ‫ل‬َ‫و‬ ُُۙ‫م‬ِّ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ْن‬‫ي‬ِّ‫د‬‫ال‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫َۗذ‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ ِ‫ق‬ْ‫ل‬َ‫خ‬ِ‫ل‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ َ ‫ْل‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ر‬َ‫ط‬َ‫ف‬ ْ‫ي‬ِ‫ت‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫ت‬َ‫ر‬ْ‫ط‬ِ‫ف‬ َۗ‫ا‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ح‬ ِ‫ن‬ْ‫ي‬ِّ‫د‬‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬َ‫ه‬ْ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫م‬ِ‫ق‬َ‫ا‬َ‫ف‬ َُۙ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ ‫ْل‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” 2. Manusia di ciptakan dalam keadaan lemah. Tercantum dalam Q.S An-nisa ayat 28: ‫ا‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ع‬َ‫ض‬ ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ َ‫ق‬ِ‫ل‬ُ‫خ‬َ‫و‬ َۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ف‬ِّ‫ف‬َ‫خ‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬ ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ُر‬‫ي‬ Artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.” Juga dalam Q.S.Ar-Rum ayat 54: َُۚ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ق‬ُ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ي‬َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ْ‫ي‬َ‫ش‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ف‬ْ‫ع‬َ‫ض‬ ٍ‫ة‬َّ‫و‬ُ‫ق‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ‫ا‬‫ة‬َّ‫و‬ُ‫ق‬ ٍ‫ْف‬‫ع‬َ‫ض‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٍ‫ْف‬‫ع‬َ‫ض‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ ّٰ َ ‫َّللا‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫د‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫و‬ Artinya: “Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” 3. Manusia di ciptakan dengan keadaan tidak tahu (‫)جاهل‬. Allah berfirman Q.S. Al-Ahzab ayat 72: ٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َُۗ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ش‬َ‫ا‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫َّح‬‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ ّٰ‫و‬ ّٰ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ة‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ض‬َ‫َر‬‫ع‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ُۙ ‫ا‬ ‫ْل‬ْ‫ُو‬‫ه‬َ‫ج‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ظ‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,” Dan pada Q.S. Al-Isra ayat 85: ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ْ‫ِّي‬‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬‫ال‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬ َِۗ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫ْـ‬‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬
  • 6. vi Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.” 4. Manusia diciptakan dengan keadaan membutuhkan (‫)فقير‬ dalam Q.S. Fatir ayat 15: ُ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫م‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬َ‫و‬َۚ ِ ّٰ ‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ ُ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ر‬َ‫ق‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫ا‬ّْٰٓ‫ي‬ Artinya: “Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji.” b. Hakikat manusia sebagai sosok yang mulia (‫)مكرم‬. Firman Allah dalam Q.S Al- Isra ayat 70: ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ِّ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ّٰ‫ب‬ِّ‫ي‬َّ‫الط‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫د‬ّٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” 1. Kemuliaan manusia dengan adanya ruh (‫الروح‬ ‫)نفخ‬. Dalam Q.S. As-sajadah ayat 9: َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ََۗ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ار‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ى‬ ّٰ ‫و‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ Artinya: “Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)- Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.” 2. Kemuliaan manusia dengan kelebihan nya (‫)امتيازات‬. Di sebutkan dalam Q.S. Al-Isra ayat 70: ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َّ‫م‬ِّ‫م‬ ٍ‫ْر‬‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َّ‫ض‬َ‫ف‬َ‫و‬ ِ‫ت‬ّٰ‫ب‬ِّ‫ي‬َّ‫الط‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ق‬َ‫ز‬َ‫ر‬َ‫و‬ ِ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِّ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬َ‫و‬ َ‫م‬َ‫د‬ّٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫م‬َّ‫ر‬َ‫ك‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ Artinya: “Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.” 3. Kemuliaan manusia karena dapat menundukkan semesta ( ‫يسخر‬ ‫الكون‬ ‫له‬ ). Q.S. An-nahl ayat 14: ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ر‬ِ‫اخ‬َ‫و‬َ‫م‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ر‬َ‫ت‬َ‫و‬ َۚ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫س‬َ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ت‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ي‬ْ‫ل‬ِ‫ح‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ج‬ِ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ط‬ ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫ح‬َ‫ل‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫ر‬ْ‫ح‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫ض‬َ‫ف‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫ب‬َ‫ت‬ِ‫ل‬َ‫و‬ Artinya: “Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur.” Juga dalam Q.S. Az-Zukhruf ayat 13-14: ٗ‫ه‬َ‫ل‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ُ‫ك‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ّٰ‫ه‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ َ‫ن‬ ّٰ ‫ْح‬‫ب‬ُ‫س‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ة‬َ‫م‬ْ‫ع‬ِ‫ن‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ذ‬َ‫ت‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ ٖ‫ه‬ِ‫ر‬ْ‫ُو‬‫ه‬ُ‫ظ‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ ‫ا‬ ٗ ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِ‫ل‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ْ‫ن‬ُ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ ‫ى‬ّٰ‫ل‬ِ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ . َُۙ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬ِ‫ر‬ْ‫ق‬ُ‫م‬
  • 7. vii Artinya: “Agar kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan agar kamu mengucapkan, “Maha-suci (Allah) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” c. Hakikat manusia sebagai sosok yang di tuntut (‫)مكلف‬ 1. Manusia di tuntut untuk beribadah (‫)عبادة‬. Q.S. Az-Zariyat ayat 56: ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬ Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” 2. Manusia dituntut menjadi pemimpin (‫)خًلفة‬. Q.S. Al-Baqoroh ayat 30: ُ‫ن‬ْ‫َح‬‫ن‬َ‫و‬ ََۚ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ك‬ِ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ي‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬ِ‫س‬ْ‫ف‬ُّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫َج‬‫ت‬َ‫ا‬ ‫ا‬ْْٓ‫و‬ُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫ف‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫خ‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ٌ‫ل‬ِ‫ع‬‫ا‬َ‫ج‬ ْ‫ي‬ِّ‫ن‬‫ِا‬ ِ‫ة‬َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ ْ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ ‫ْل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِّ‫ن‬ِ‫ا‬ َ‫ال‬َ‫ق‬ َۗ َ‫ك‬َ‫ل‬ ُ‫ِّس‬‫د‬َ‫ق‬ُ‫ن‬َ‫و‬ َ‫ك‬ِ‫د‬ْ‫م‬َ‫ح‬ِ‫ب‬ ُ‫ح‬ِّ‫ب‬َ‫س‬ُ‫ن‬ Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” d. Hakikat manusia sebagai sosok yang dapat memilih (‫)مخير‬. 1. Manusia dapat memilih percaya adanya Allah (‫)ايمان‬. Q.S. Al-Kahfi ayat 29: ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ُر‬‫س‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ُۙ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫لظ‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َْۚ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َّ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ َْۗ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ق‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫س‬َ‫و‬ َُۗ‫اب‬َ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ ََۗ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫و‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ٍ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َّ‫ي‬ Artinya: “Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” Juga pada Q.S. Al-Muzzammil ayat 3: ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ص‬ُ‫ق‬ْ‫ن‬‫ا‬ ِ‫و‬َ‫ا‬ ْٓٗ‫ه‬َ‫ف‬ْ‫ص‬ِّ‫ن‬ Artinya: “(yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu,” 2. Manusia dapat memilih tidak percaya adanya Allah (‫)كفر‬ e. Hakikat manusia sebagai sosok yang akan mendapat balasan 1. Surga (‫)جنة‬. Q.S. Al-Bayyinah ayat 7-8: ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ْ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫َج‬‫ت‬ ٍ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ع‬ ُ‫ت‬ّٰ‫ن‬َ‫ج‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫ؤ‬ۤ‫ا‬َ‫ز‬َ‫ج‬ َِۗ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ر‬ْ‫ي‬َ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ِ‫ت‬ ّٰ ‫ح‬ِ‫ل‬ ّٰ ‫الص‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬ّٰ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ ٗ‫ه‬َّ‫ب‬َ‫ر‬ َ‫ي‬ِ‫ش‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ِ‫ل‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ َۗ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ض‬َ‫ر‬َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫ي‬ِ‫ض‬َ‫ر‬َۗ ‫اا‬‫د‬َ‫ب‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ ّٰ ‫خ‬ ُ‫ر‬ّٰ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬
  • 8. viii Artinya: “Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai- sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.” 2. Neraka (‫)النار‬/ Q.S A-Bayyinah ayat 6: َِۗ‫ة‬َّ‫ي‬ِ‫ر‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُّ‫َر‬‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ ّٰ ‫خ‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ ِ‫ار‬َ‫ن‬ ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬ِ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ب‬ّٰ‫ت‬ِ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ر‬َ‫ف‬َ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬ Artinya: “Sungguh, orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk.” 3. POTENSI MANUSIA Potensi manusia telah di jelaskan dalam beberapa ayat, diantaranya dalam Q.S. Al-Isra ayat 36: ‫ا‬ ‫ْل‬ْ‫و‬ُ‫ْـ‬‫س‬َ‫م‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫د‬‫َا‬‫ؤ‬ُ‫ف‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َۗ ٌ‫م‬ْ‫ل‬ِ‫ع‬ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫م‬ ُ‫ف‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ ‫ْل‬َ‫و‬ Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” Atau dalam Q.S. An-Nahl ayat 78: َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ ُۙ َ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ْص‬‫ب‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َّ‫و‬ ُۙ‫اا‬‫ْـ‬‫ي‬َ‫ش‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ ‫ْل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ت‬ّٰ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫ا‬ ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ا‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬َ‫و‬ Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur” Juga dalam Q.S. As-Sajadah ayat 9: َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ُ‫ك‬ْ‫ش‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ‫ا‬ ‫ًْل‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ق‬ ََۗ‫ة‬َ‫د‬ِ‫ـ‬ْ‫ف‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ص‬ْ‫ب‬َ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ٖ‫ه‬ِ‫ح‬ْ‫و‬ُّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫خ‬َ‫ف‬َ‫ن‬َ‫و‬ ُ‫ه‬‫ى‬ ّٰ ‫و‬َ‫س‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ Artinya: "Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur." Dari ayat-ayat di atas dijelaskan potensi manusia dengan beberapa indra yaitu pendengaran (‫)السمع‬, pengelihatan (‫)البصر‬, dan perasaan (‫)الفؤاد‬. Dengan begitu Allah SWT membri sebuah tanggung jawab (‫المسئؤلية‬ ) besar kepada manusia. Dalam sebuah tanggung jawab, manusia diberi dua pilihan: a. Amanah ( ‫اْلما‬ ‫نة‬ ). Jika seorang manusia memilih patuh terhadap tanggung jawab yang dia terima, maka dia akan merasa menjadi seorang pemimpin (‫)الخًلفة‬ di muka bumi. Dengan beberapa prinsip yang menjadi pegangan nya. 1. Tidak ada yang berhak di milikinya, semua hanyalah titipan ( ‫الملكية‬ ‫حقيقة‬ ‫)عدم‬. Q.S. Az-Zuhkruf ayat 84: ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫و‬َۗ ٌ‫ه‬ّٰ‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َّ‫و‬ ٌ‫ه‬ّٰ‫ل‬ِ‫ا‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬َّ‫س‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ُو‬‫ه‬َ‫و‬
  • 9. ix Artinya: “Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.” Disebutkan juga dalam Q.S. Fatir ayat 13: ْ‫م‬ُ‫ك‬ُّ‫ب‬َ‫ر‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ َۗ‫اى‬‫م‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ٍ‫ل‬َ‫ج‬َ ِ ‫ْل‬ ْ‫ي‬ِ‫ر‬ْ‫َّج‬‫ي‬ ٌّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫س‬ْ‫م‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫ر‬َّ‫خ‬َ‫س‬َ‫و‬ َِۚ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ر‬‫ا‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ج‬ِ‫ل‬ْ‫ُو‬‫ي‬َ‫و‬ ِ‫ار‬َ‫ه‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ج‬ِ‫ل‬ْ‫ُو‬‫ي‬ ٍَۗ‫ْر‬‫ي‬ِ‫م‬ْ‫ط‬ِ‫ق‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫م‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬ ٖ‫ه‬ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ع‬ْ‫د‬َ‫ت‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َُۗ‫ك‬ْ‫ل‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ Artinya: “Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, milik-Nyalah segala kerajaan. Dan orang- orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa- apa walaupun setipis kulit ari.” 2. Bertindak sesuai dengan kehendak penerusnya (‫المختلف‬ ‫اْلرادة‬ ‫حسب‬ ‫)يتصرف‬ 3. Tidak melanggar batas yang di tentukan Allah SWT (‫الحدود‬ ‫تعدى‬ ‫)عدم‬. Q.S. An- Nisa ayat 14: ٌ‫ْن‬‫ي‬ِ‫ه‬ُّ‫م‬ ٌ‫اب‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫اا‬‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫خ‬ ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ ُ‫ه‬ْ‫ل‬ِ‫خ‬ْ‫د‬ُ‫ي‬ ٗ‫َه‬‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫ت‬َ‫ي‬َ‫و‬ ٗ‫ه‬َ‫ل‬ْ‫ُو‬‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ َ ّٰ ‫َّللا‬ ِ‫ْص‬‫ع‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ Artinya: “Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar batas-batas hukum-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka, dia kekal di dalamnya dan dia akan mendapat azab yang menghinakan.” Juga dalam Q.S. Al-Baqoroh ayat 229: ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْٓ َّ ‫ْل‬ِ‫ا‬ ‫اا‬‫ْـ‬‫ي‬َ‫ش‬ َّ‫ُن‬‫ه‬ْ‫و‬ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ّٰ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ْ‫ن‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ُّ‫ل‬ِ‫ح‬َ‫ي‬ َ ‫ْل‬َ‫و‬ َۗ ٍ‫ن‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ح‬ِ‫ا‬ِ‫ب‬ ٌْۢ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ْر‬‫س‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ٍ‫ف‬ْ‫ُو‬‫ر‬ْ‫ع‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ٌْۢ‫ك‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫م‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ ۖ ِ‫ن‬ّٰ‫َّت‬‫ر‬َ‫م‬ ُ‫ق‬ َ ‫ًل‬َّ‫لط‬َ‫ا‬ َ‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ َۗ ٖ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ‫َت‬‫د‬َ‫ت‬ْ‫ف‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ح‬‫ا‬َ‫ن‬ُ‫ج‬ َ ‫ًل‬َ‫ف‬ ُۙ ِ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َّ ‫ْل‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫ف‬ِ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫ف‬ َۗ ِ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ي‬ِ‫ق‬ُ‫ي‬ َّ ‫ْل‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫َّخ‬‫ي‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫الظ‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬َ‫ف‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ َّ‫د‬َ‫ع‬َ‫ت‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬َۚ ‫َا‬‫ه‬ْ‫و‬ُ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ َ ‫ًل‬َ‫ف‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ ُ‫د‬ْ‫و‬ُ‫د‬ُ‫ح‬ Artinya: “Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan dengan baik, atau melepaskan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali keduanya (suami dan istri) khawatir tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu (wali) khawatir bahwa keduanya tidak mampu menjalankan hukum-hukum Allah, maka keduanya tidak berdosa atas bayaran yang (harus) diberikan (oleh istri) untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang zalim.” b. Khiyanat (‫)الخيانة‬. Dalam Al-qur’an manusia yang khianat di gambarkan dengan sifat sifat yang terdapat pada hewan dan sebagainya, diantarnya: 1. Hewan ternak (‫اْلنعام‬ ). Q.S. Al-A’raf ayat 179: ٌ‫ان‬َ‫ذ‬ّٰ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬ِ‫ْص‬‫ب‬ُ‫ي‬ َّ ‫ْل‬ ٌ‫ن‬ُ‫ي‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫و‬ ۖ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ه‬َ‫ق‬ْ‫ف‬َ‫ي‬ َّ ‫ْل‬ ٌ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ ۖ ِ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ ‫اْل‬َ‫و‬ ِّ‫ن‬ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ ‫اا‬‫ر‬ْ‫ي‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َ‫م‬َّ‫ن‬َ‫ه‬َ‫ج‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ذ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ِ‫ف‬ ّٰ‫غ‬ْ‫ال‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َۗ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ا‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬ ْ‫ل‬َ‫ب‬ ِ‫ام‬َ‫ع‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬َ‫ك‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ي‬ َّ ‫ْل‬ Artinya: "Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata
  • 10. x (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lengah." 2. Anjing(‫)الكلب‬. Q.S. Al-A’raf ayat 175-176: ْٓٗ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫ك‬ّٰ‫ل‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ه‬ِ‫ب‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ع‬َ‫ف‬َ‫ر‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ئ‬ِ‫ش‬ ْ‫و‬َ‫ل‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫و‬ ّٰ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ان‬َ‫ك‬َ‫ف‬ ُ‫ن‬ّٰ‫ْط‬‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ُ‫ه‬َ‫ع‬َ‫ب‬ْ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫خ‬َ‫ل‬َ‫س‬ْ‫ن‬‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ّٰ‫ي‬ّٰ‫ا‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ت‬ّٰ‫ا‬ ْْٓ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ا‬َ‫ب‬َ‫ن‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬ْ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ َْۗ‫ث‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ُ‫ه‬ْ‫ك‬ُ‫ر‬ْ‫ت‬َ‫ت‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ْ‫ث‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ي‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫َح‬‫ت‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬ َۚ ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ٗ‫ه‬ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ف‬ َُۚ‫ه‬‫ى‬ ّٰ‫و‬َ‫ه‬ َ‫ع‬َ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬َ‫و‬ ِ‫ض‬ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ َ‫د‬َ‫ل‬ْ‫خ‬َ‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ص‬َ‫ص‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ُص‬‫ص‬ْ‫ق‬‫ا‬َ‫ف‬ َۚ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ت‬ّٰ‫ي‬ّٰ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ Artinya: "Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat. Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir." 3. Kera (‫)القرد‬. Q.S. Al-Maidah ayat 60: َ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫از‬َ‫ن‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫د‬َ‫ر‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ض‬َ‫غ‬َ‫و‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ع‬َّ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َۗ ِ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٍّ‫ر‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِّ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫و‬َ‫س‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ا‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫م‬ ٌّ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ََۗ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫غ‬‫ا‬َّ‫الط‬ Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus." 4. Babi(‫)الخنزير‬. Q.S. Al-Maidah ayat 60: َ‫د‬َ‫ب‬َ‫ع‬َ‫و‬ َ‫ْر‬‫ي‬ِ‫از‬َ‫ن‬َ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫و‬ َ‫ة‬َ‫د‬َ‫ر‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ب‬ِ‫ض‬َ‫غ‬َ‫و‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬َ‫ع‬َّ‫ل‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َۗ ِ ّٰ ‫َّللا‬ َ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ‫ا‬‫ة‬َ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ٍّ‫ر‬َ‫ش‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ئ‬ِّ‫ب‬َ‫ن‬ُ‫ا‬ ْ‫ل‬َ‫ه‬ ْ‫ل‬ُ‫ق‬ ِ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ِ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫و‬َ‫س‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ُّ‫ل‬َ‫ض‬َ‫ا‬َّ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬َّ‫م‬ ٌّ‫ر‬َ‫ش‬ َ‫ك‬ِ‫ى‬ ّٰۤ‫ول‬ُ‫ا‬ ََۗ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫غ‬‫ا‬َّ‫الط‬ Artinya: "Katakanlah (Muhammad), “Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang fasik) di sisi Allah? Yaitu, orang yang dilaknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah Thaghut.” Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus." 5. Kayu bakar ( ‫)الخشب‬. Q.S, Al-Munafiqun ayat 4: ُ‫م‬ُ‫ه‬ َْۗ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٍ‫ة‬َ‫ْح‬‫ي‬َ‫ص‬ َّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫س‬ْ‫ح‬َ‫ي‬َۗ ٌ‫ة‬َ‫د‬َّ‫ن‬َ‫س‬ُّ‫م‬ ٌ‫ب‬ُ‫ش‬ُ‫خ‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َّ‫ن‬َ‫ا‬َ‫ك‬ َْۗ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ق‬ِ‫ل‬ ْ‫ع‬َ‫م‬ْ‫س‬َ‫ت‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫ق‬َّ‫ي‬ ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َْۗ‫م‬ُ‫ه‬ُ‫م‬‫ا‬َ‫س‬ْ‫ج‬َ‫ا‬ َ‫ك‬ُ‫ب‬ِ‫ج‬ْ‫ع‬ُ‫ت‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ا‬َ‫ر‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ك‬َ‫ف‬ْ‫ُؤ‬‫ي‬ ‫ى‬ّٰ‫ن‬َ‫ا‬ۖ ُ ّٰ ‫َّللا‬ ُ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬َ‫ت‬‫ا‬َ‫ق‬ َْۗ‫م‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫ذ‬ْ‫اح‬َ‫ف‬ ُّ‫و‬ُ‫د‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ Artinya: "Dan apabila engkau melihat mereka, tubuh mereka mengagumkanmu. Dan jika mereka berkata, engkau mendengarkan tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka
  • 11. xi mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran)?" 6. Batu(‫)الحجارة‬. Q.S. Al-Baqoroh ayat 74: َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ ُ‫ر‬ّٰ‫ه‬ْ‫ن‬َ ْ ‫اْل‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ر‬َّ‫ج‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ ِ‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ ‫ا‬‫ة‬َ‫و‬ْ‫س‬َ‫ق‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫ا‬ ْ‫و‬َ‫ا‬ ِ‫ة‬َ‫ر‬‫ا‬َ‫ج‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ َ‫ي‬ِ‫ه‬َ‫ف‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ّٰ‫ذ‬ ِ‫د‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ْْۢ‫ن‬ِّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ْ‫ت‬َ‫س‬َ‫ق‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ ‫ا‬َّ‫م‬َ‫ع‬ ٍ‫ل‬ِ‫ف‬‫ا‬َ‫غ‬ِ‫ب‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬َۗ ِ ّٰ ‫َّللا‬ ِ‫ة‬َ‫ي‬ْ‫ش‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ط‬ِ‫ب‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫َۗو‬ ُ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ج‬ُ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫ي‬َ‫ف‬ ُ‫ق‬َّ‫ق‬َّ‫ش‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ن‬ِ‫م‬ Artinya: "Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan." 7. Laba-laba(‫)العنكبوت‬. Q.S Al-Ankabut ayat 41: ْ‫و‬َ‫ل‬ ِۘ ِ‫ت‬ْ‫ُو‬‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ْت‬‫ي‬َ‫ب‬َ‫ل‬ ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ي‬ُ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫َن‬‫ه‬ْ‫و‬َ‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ‫ا‬‫ا‬‫ت‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫ت‬َ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬ِ‫ا‬ َۚ ِ‫ت‬ْ‫و‬ُ‫ب‬َ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ع‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ْ‫و‬َ‫ا‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ ِ‫ن‬ْ‫و‬ُ‫د‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ذ‬َ‫خ‬َّ‫ت‬‫ا‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ْن‬‫و‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui." 8. Keledai(‫)الحمار‬. Q.S. Al-Jumuah ayat 5: ِ‫ت‬ّٰ‫ي‬ّٰ‫ا‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ب‬َّ‫ذ‬َ‫ك‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ِ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ َۗ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ف‬ْ‫س‬َ‫ا‬ ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ِ‫ار‬َ‫م‬ِ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬َ‫ك‬ ‫َا‬‫ه‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ِ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ ْ‫م‬َ‫ل‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬ َ‫ة‬‫ى‬ ّٰ ‫ر‬ْ‫و‬َّ‫ت‬‫ال‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ِّ‫م‬ُ‫ح‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫الظ‬ َ‫م‬ْ‫و‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫د‬ْ‫ه‬َ‫ي‬ َ ‫ْل‬ ُ ّٰ ‫َّللا‬َ‫َۗو‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang diberi tugas membawa Taurat, kemudian mereka tidak membawanya (tidak mengamalkannya) adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." 4. SIFAT MANUSIA a. Taqwa (‫)التقوى‬ Dengan sifat taqwa dapat menjadikan manusia sebagai sosok yang bersih (‫)التزكية‬. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Mutaffifin ayat 14: َ‫ْن‬‫و‬ُ‫ب‬ِ‫س‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ْ‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ى‬ّٰ‫َل‬‫ع‬ َ‫َان‬‫ر‬ۜ ْ‫ل‬َ‫ب‬ َّ ‫ًل‬َ‫ك‬ Artinya: "Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka." Berikut beberapa bentuk tzkiyyah 1. Pandai bersyukur (‫)شكور‬ 2. Penyabar (‫)صبور‬ 3. Amat belas kasihan (‫)رئوف‬ 4. Penyayang (‫)رحيم‬ 5. Santun dan bijaksana (‫)حليم‬ 6. Selalu bertaubat(‫)اواب‬
  • 12. xii 7. Lemah lembut(‫)اوه‬ 8. Sangat jujur(‫)صدوق‬ 9. Dapat di pecaya(‫)امين‬ Dengan sifat itu semua, maka manusia bisa menjadi orang yang beruntung (‫)مفلح‬. Q.S. As-Syams ayat 9: ‫ا‬َ‫ه‬‫ى‬ ّٰ‫ك‬َ‫ز‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫ح‬َ‫ل‬ْ‫ف‬َ‫ا‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ Artinya: "sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)," Berikut beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang taqwa dan keberuntungan. Q.S Al-Balad ayat 10: ُِۙ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫د‬ْ‫ج‬َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬َ‫و‬ Artinya: "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan)," Q.S. As-Syams ayat 8: ‫ا‬َ‫ه‬‫ى‬ ّٰ ‫و‬ْ‫ق‬َ‫ت‬َ‫و‬ ‫َا‬‫ه‬َ‫ر‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫م‬َ‫ه‬ْ‫ل‬َ‫ا‬َ‫ف‬ Artinya: "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya," Q.S. Al-Insan ayat 3: ‫ا‬‫ا‬‫ر‬ْ‫و‬ُ‫ف‬َ‫ك‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ا‬َّ‫و‬ ‫اا‬‫ر‬ِ‫ك‬‫ا‬َ‫ش‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫ا‬ َ‫ل‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ه‬ّٰ‫ْن‬‫ي‬َ‫د‬َ‫ه‬ ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ Artinya: "Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur." Q.S. Al-kahf ayat 29: ْ‫ن‬ِ‫ا‬َ‫و‬ َۗ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ق‬ِ‫د‬‫ا‬َ‫ُر‬‫س‬ ْ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ب‬ َ‫ط‬‫ا‬َ‫ح‬َ‫ا‬ ُۙ‫اا‬‫ر‬‫ا‬َ‫ن‬ َ‫ن‬ْ‫ي‬ِ‫م‬ِ‫ل‬ّٰ‫لظ‬ِ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫د‬َ‫ت‬ْ‫ع‬َ‫ا‬ ْٓ‫ا‬َّ‫ن‬ِ‫ا‬ َْۚ‫ر‬ُ‫ف‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َّ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ؤ‬ُ‫ي‬ْ‫ل‬َ‫ف‬ َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫ش‬ ْ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ َْۗ‫م‬ُ‫ك‬ِّ‫ب‬َّ‫ر‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُّ‫ق‬َ‫ح‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ل‬ُ‫ق‬َ‫و‬ ‫ا‬‫ا‬‫ق‬َ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫ر‬ُ‫م‬ ْ‫ت‬َ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫س‬َ‫و‬ َُۗ‫اب‬َ‫ر‬َّ‫ش‬‫ال‬ َ‫س‬ْ‫ئ‬ِ‫ب‬ ََۗ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬ِ‫و‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ ِ‫ل‬ْ‫ه‬ُ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ ٍ‫ء‬ۤ‫ا‬َ‫م‬ِ‫ب‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬‫ا‬َ‫غ‬ُ‫ي‬ ‫ا‬ْ‫و‬ُ‫ث‬ْ‫ي‬ِ‫غ‬َ‫ت‬ْ‫س‬َّ‫ي‬ Artinya: "Dan katakanlah (Muhammad), “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barangsiapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barangsiapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." b. Bersifat buruk(‫)الفجور‬ Sifat buruk dapat menjadikan manusia mejadi tertutup hatinya (‫)التدسية‬. Adapun sifat- sifat buruk yaitu: 1. Tergesa-gesa (‫)عجوْل‬ 2. Keluh kesah lagi kikir (‫)هلوعا‬ 3. Melampaui batas (‫)طاغيا‬ 4. Sangat kikir (‫)قتورا‬ 5. Sangat ingkar (‫)كفورا‬
  • 13. xiii 6. Pembantah (‫)جدْل‬ 7. Tidak berterima kasih (‫)كنودا‬ 8. Zhalim (‫)ظلوما‬ 9. Bodoh (‫)جهوْل‬ Dari sifat-sifat buruk diatas menyebabkan manusia menjadi orang yang rugi ( ‫خا‬ ‫ئب‬ ). Di jelaskan dalam Q.S As-Syams ayat 10: َۗ‫ا‬َ‫ه‬‫ى‬ّٰ‫َس‬‫د‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫اب‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ Artinya: “dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.” Q.S. Ibrahim ayat 15: ٍُۙ‫د‬ْ‫ي‬ِ‫ن‬َ‫ع‬ ٍ‫َّار‬‫ب‬َ‫ج‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫اب‬َ‫خ‬َ‫و‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ح‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫و‬ Artinya: “Dan mereka memohon diberi kemenangan dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala,” Q.S. Thaha ayat 61: ‫ى‬ ّٰ ‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ف‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬ َ‫اب‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ َۚ ٍ‫ب‬‫ا‬َ‫ذ‬َ‫ع‬ِ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ِ‫ح‬ْ‫س‬ُ‫ي‬َ‫ف‬ ‫اا‬‫ب‬ِ‫ذ‬َ‫ك‬ ِ ّٰ ‫َّللا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬ْ‫ُو‬‫ر‬َ‫ت‬ْ‫ف‬َ‫ت‬ َ ‫ْل‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ْ‫ي‬َ‫و‬ ‫ى‬ّٰ‫س‬ْ‫و‬ُّ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ Artinya: “Musa berkata kepada mereka (para pesihir), “Celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan azab.” Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan kedustaan.” Q.S. Thaha ayat 111: ‫ا‬‫ا‬‫م‬ْ‫ل‬ُ‫ظ‬ َ‫ل‬َ‫م‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬َ‫م‬ َ‫اب‬َ‫خ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫و‬ َِۗ‫م‬ْ‫و‬ُّ‫ي‬َ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِّ‫ي‬َ‫ح‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ُ‫ه‬ْ‫ُو‬‫ج‬ُ‫و‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ‫ت‬َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫و‬ Artinya: “Dan semua wajah tertunduk di hadapan (Allah) Yang Hidup dan Yang Berdiri Sendiri. Sungguh rugi orang yang melakukan kezaliman” 5. KESIMPULAN Allah SWT menciptakan manusia menjadi mkhluq yang paling sempurna, dibekali dengan akal dan ilmu pengetahuan. Tinggal bagaimana kita menjalankan tugas yang benar menurut pandangan syariat, dengan mematuhi semua perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Hingga bisa berkumpul bersama di surga yang paling tinggi, tanpa terlalu mengejar dunia yang fana ini.