Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat cairan yang meliputi tekanan uap, titik didih, titik beku, viskositas, dan panas penguapan. Secara ringkas, cairan memiliki volume tetap pada suhu tetap namun tidak memiliki bentuk tetap, dan sifat-sifatnya bergantung pada energi kinetik dan gaya tarik antar molekulnya.
2. SIFAT CAIRANSIFAT CAIRAN
a. Tekanan uap
energi kinetik molekul cairan tidak seragam
tetapi bervariasi. Terdapat keteraturan dalam
keragaman ini, dan distribusi energi kinetik
ditentukan oleh hukum distribusi Boltzmann.
Bunyi hukum distribusi Boltzmann
“partikel yang paling melimpah adalah partikel
dengan energi kinetik rata-rata, dan jumlah
partikel menurun dengan teratur ketika selisih
energi kinetiknya dengan energi kinetik rata-rata
semakin besar”
3. Beberapa molekul yang energi kinetiknya
lebih besar dari energi kinetik rata-rata dapat
lepas dari gaya tarik antarmolekul dan
menguap.
Bila cairan diwadahi dalam ruang tanpa
tutup, cairan akan perlahan menguap, dan
akhirnya habis.
Kesetimbangan uap-cair: Keadaan dimana
jumlah molekul menguap dari permukaan
cairan, dan jumlah molekul uap yang kembali
ke cairan sama (Gambar bawah)
5. b. Titik didih
Tekanan uap cairan meningkat dengan
kenaikan suhu dan gelembung akan terbentuk
Wujud saat gelembung terbentuk dengan giat
disebut dengan mendidih
temperatur saat mendidih ini disebut dengan
titik didih
Titik didih pada tekanan atmosfer 1 atm disebut
titik didih normal (Gambar).
Titik didih akan berubah bergantung tekanan
atmosfer.
6. Bila tekanan atmosfer lebih tinggi dari 1 atm,
titik didih akan lebih tinggi dari titik didih normal.
bila tekanan atmosfer lebih rendah dari 1 atm,
titik didihnya akan lebih rendah dari titik didih
normal
Titik didih dan perubahannya dengan tekanan
bersifat khas untuk tiap senyawa
Titik didih ditentukan massa molekul dan
kepolaran molekul. Molekul dengan jenis gugus
fungsional polar yang sama, semakin besar
massa molekulnya, semakin tinggi titik
didihnya.
9. kalor penguapan: Energi yang diperlukan
untuk mengubah cairan menjadi gas (0°C, 1
atm)
kalor kondensasi: Bila gas mengembun
menjadi cairan, sejumlah sama kalor akan
dilepaskan
Distilasi :Proses penguapan cairan dan
mengkondensasikan uapnya di wadah lain
dengan pendinginan
10. c. Titik beku
Bila temperatur cairan diturunkan, energi
kinetik molekul juga akan menurun, dan
tekanan uapnya pun juga akan menurun.
Umumnya titik beku sama dengan titik leleh,
yakni suhu saat bahan berubah dari keadaan
padat ke keadaan cair
11. Titik didih dan kalor penguapan
berbagai beberapa cairan.
Zat Titik didih (°C)
Kalor penguapan
(J mol-1
)
H2 -252.8 904
CS2 46.4 26780
CHCl3 61 29500
CCl4 77 36600
C2H5OH 78 38570
C6H6 80 30760
H2O 100 46670
CH3COOH 118 24390
Titik didih dan kalor penguapan berbagai beberapa cairan.
12. Karakteristik Cairan
Cairan memiliki volume tetap pada temperatur
tetap tetapi cairan tidak memiliki bentuk yang
tetap.
jarak antarmolekulnya, terdapat perbedaan
besar antara cairan dan gas. Satu gram air
memiliki volume sekitar 1 cm3
, tetapi uap air
menempati volume 1,69 x 103
cm3
pada 373 K
dan 1 atm. Anda dapat memperikirakan jarak
antarmolekul dalam kedua kasus ini, dan
dengan membandingkan data ini, Anda akan
menyadari perbedaan antara cairan dan gas.
13. Perhitungan jarak antarmolekul
Dengan menggunakan data di atas, tentukan
rasio jarak antarmolekul air dan uap air.
Jawab
Ruang yang ditempati uap air dapat dianggap
sebagai kubus. Panjang sisi kubus yang
ditempati adalah
3
√1,69 x 103
= 11,9 cm. Jadi rasio jarak
antarmolekulnya adalah 11,9 cm
14. skematik gerakan molekul dalam padatan, cairan dan
gas. Dengan meningkatnya suhu, kecepatan
gerakannya akan meningkat, energi kinetiknya juga
meningkat sehingga lebih besar dari gaya tarik
antarmolekulnya.
15. PANAS PENGUAPANPANAS PENGUAPAN
TERGANTUNG PADA TEMPERATURTERGANTUNG PADA TEMPERATUR
APABILA TEMPERATUR NAIK PANASAPABILA TEMPERATUR NAIK PANAS
PENGUAPAN AKAN TURUN DANPENGUAPAN AKAN TURUN DAN
SEBALIKNYASEBALIKNYA
HARGANYA MENUJU NOL APABILAHARGANYA MENUJU NOL APABILA
MENDEKATI TEMPERATUR KRITIS YAITUMENDEKATI TEMPERATUR KRITIS YAITU
TEMPERATUR DIMANA SIFAT CAIRANTEMPERATUR DIMANA SIFAT CAIRAN
DAN KESETIMBANGAN UAP BERCAMPURDAN KESETIMBANGAN UAP BERCAMPUR
SATU DENGAN YANG LAINSATU DENGAN YANG LAIN
16. VISCOSITAS=KEKENTAVISCOSITAS=KEKENTA
LANLAN
ALIRAN CAIRAN DIBAGI MENJADI 2 YAITUALIRAN CAIRAN DIBAGI MENJADI 2 YAITU
1.ALIRAN LAMINAR=KENTAL1.ALIRAN LAMINAR=KENTAL
TERJADI PADA ALIRAN KECIL YANGTERJADI PADA ALIRAN KECIL YANG
MENGALIR PADA PIPA BERDIAMETERMENGALIR PADA PIPA BERDIAMETER
KECILKECIL
2.ALIRAN TURBULEN2.ALIRAN TURBULEN
TERJADI PADA ALIRAN BESAR YANGTERJADI PADA ALIRAN BESAR YANG
MENGALIR PADA PIPA BERDIAMETERMENGALIR PADA PIPA BERDIAMETER
BESARBESAR
17. • UNTUK MEMBEDAKAN ALIRAN LAMINAR DAN TURBULENUNTUK MEMBEDAKAN ALIRAN LAMINAR DAN TURBULEN
MAKA HARUS DIHITUNG DENGAN BILANGAN REYNOLDMAKA HARUS DIHITUNG DENGAN BILANGAN REYNOLD
YAITU :YAITU :
RN= dvRRN= dvR
ήή
R= jari-jari pipaR= jari-jari pipa
d=kerapatan cairand=kerapatan cairan
v=kecepatan rata-rata cairan sepanjangv=kecepatan rata-rata cairan sepanjang
pipapipa
ήή=koefisien viscositas=koefisien viscositas
• Apabila RN > 4000 =Apabila RN > 4000 = aliran turbulenaliran turbulen
• Apabila RN < 2100 =Apabila RN < 2100 = aliran laminaraliran laminar
18. LATIHAN
• CARI APAKAH ALIRAN TURBULEN ATAU
LAMINAR DARI DATA : l = 1 m, R= 2 x 10-3
m, v = 2 x 102
ms-1
, d =1,2 x10-3
kg.m-3
dan
ή=1,001 x 10-3
P1
• Jawab:
RN= dvR
ή
= (1,2 x10-3
kg.m-3
)(2 x 102
ms-1
)(2 x 10-3
m)
1,001 x 10-3
P1
= 4,795 x x 105
(turbulen)