Dokumen tersebut membahas pengaruh kalor terhadap delapan besaran termodinamis dan contoh penerapan kalor dalam peralatan seperti rice cooker dan lemari es. Kalor berpengaruh secara positif terhadap besaran termodinamis dan digunakan sebagai sumber energi dalam peralatan rumah tangga.
4. Kalor merupakan bentuk energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika benda bersentuhan. Bentuk
energi yang berpindah karena perbedaan
suhu disebut sebagai energi kalor. Sama
seperti kalor, perpindahan energi kalor
juga selalu terjadi dari benda bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
5. Q = m.c.(t2 – t1)
Keterangan :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
6. Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
mengubah 1 kg zat cair menjadi uap
disebut kalor uap. Kalor uap tergolong
kalor laten karena tidak menaikkan suhu
zat cair, melainkan hanya mengubah
wujud zat cair menjadi uap. Dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Q = mU
Keterangan : Q = kalor
m= massa
7. Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
mengubah 1 kg zat padat menjadi zat cair
disebut kalor lebur. Kalor uap tergolong
kalor laten karena tidak menaikkan suhu
zat padat, melainkan hanya memperbesar
jarak antar partikel. Dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Q = mL
Keterangan : Q = kalor
m= massa
8. Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran
panas dari reaksi kimia atau perubahan
fisik. Kalorimeter adalah alat untuk
mengukur panas dari reaksi yang
dikeluarkan. Kalorimetri termasuk
penggunaan kalorimeter. Kata kalorimetri
berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas.
11. Nama Lambang Satuan
Tekanan P Pa (=n/m2)
Suhu T K
Volume V m3
Entropi S JK-1
Energi dalam U J
Entalpi H J
Energi bebas
Hemholtz
F J
Energi bebas Gibbs G J
12.
13. Kalor
dapat menaikkan atau menurunkan suhu.
Semakin besar kenaikan suhu maka kalor
yang diterima semakin banyak. Semakin
kecil kenaikan suhu maka kalor yang
diterima semakin sedikit. Maka hubungan
kalor (Q) berbanding lurus atau
sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T)
jika massa (m) dan kalor jenis zat
(c) tetap.
Secara matematis dapat dituliskan :
14. Energi dalam gas ( U ) adalah energi yang dimiliki
oleh tiap molekul. Pada rumus energi dalam,
energi hanya tergantung pada suhu. Suhu dapat
diubah jika sistem menerima / memberikan panas
atau sistem melakukan atau menerima usaha.
Kalor ini digunakan untuk menaikkan suhu sistem
dari suhu awal T1 ke suhu akhir T2 dan dapat juga
berubah menjadi usaha. Pernyataan ini dapat
dinyatakan dengan hukum I termodinamika.
U = U2 - U1 = Q - W
Dari persamaan diatas dapat kita simpulkan
bahwa energi dalam sebanding dengan kalor.
Semakin besar kalor maka energi dalamnya pun
akan semakin besar.
15. Dalam suatu silinder yang tertutup dengan
piston yang dapat bergerak bebas, berisi gas
dengan volume V, akan menekan ke semua
bagian silinder dengan tekanan P. Panaskan gas
yang berada dalam silinder yang tertutup piston
pada tekanan tetap ( Isobarik ). Tekanan dalam
sistem dijaga tetap oleh tekanan atmosfir dan
berat penghisap beserta balok di atasnya.
Gas akan mengembang secara perlahan
sehingga piston bergerak ke atas sebesar S,
maka usaha yang dilakukan gas,
W = F . S
16. Gaya yang bekerja pada piston akibat tekanan gas adalah F
= P.A, dengan A menyatakan luas penampang, dengan P
adalah tekanan, maka usaha gas :
W = P.A. S dengan V = A.S maka, usaha sistem pada
proses isobarik
W = P. V
Keterangan : W = usaha yang dilakukan gas ( joule )
P = tekanan ( Nm -2 )
V = perubahan volume (m3)
Berdasarkan persamaan perubahan energi dalam,
U = Q – W
Q = U + W
Q = W + P. V
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa kalor
berbanding lurus dengan tekanan dan volume. Jadi semakin
besar volume dan tekanan,maka kalor pun akan semakin
17. Entropi adalah besaran yang menyatakan banyaknya energi
atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Ketika
suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari reservoir yang
memiliki temperatur mutlak, entropi sistem tersebut akan
meningkat dan entropi reservoirnya akan menurun sehingga
perubahan entropi sistem dapat dinyatakan dengan
persamaan.
∆S=Q/T
Keterangan : ∆S = perubahan entropi
Q = Kalor
T = Suhu
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa kalor
berbanding lurus dengan perubahan entropi. Jadi, semakin
besar kalor maka entropi pun akan semakin besar.
18. Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan
tetap. Entalpi (H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang
terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W).
H = E + W
entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan
entalpi (ΔH). Secara matematis, perubahan entalpi (ΔH) dapat
diturunkan sebagai berikut.
H = E + W (1)
Pada tekanan tetap:
ΔH = ΔU + PΔV (2)
ΔE = Q + W (3)
Wsistem = –PV (4)
Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2):
H = (Q + W) + PΔV
H = (Q – PΔV) + PΔV
H = Q
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa entalpi sama dengan
kalor. Jika entalpi besar maka kalor juga akan besar.
19. Energi yang bisa diperoleh disebut energi bebas
yang yang diformulasikan oleh Helmholtz sebagai
A =∆U − TS
Dengan, A = energi bebas Hemholtz
∆ U = Perubahan Energi Dalam
T = Suhu
S = Entropi
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa U = Q-W.
Jika persamaan ini disubstitusikan ke persamaan
diatas, maka didapat :
A = ∆ U − TS
A = Q - W – TS
Jadi kalor berbanding lurus dengan energi bebas
Hemholtz. Jika kalor besar maka energi bebas
Hemholtz akan semakin besar.
20. Untuk menyatakan kespontanan reaksi secara lebih
langsung, kita dapat menggunakan satu fungsi termodinamik
lain yang disebut Energi Bebas Gibbs (G), atau lebih
singkatnyaenergi bebas (dari nama fisikawan Amerika Josiah
Willard Gibbs):
G = H - TS
Perubahan energi bebas (∆G) suatu sistem pada proses
pada suhu tetap ialah
∆G = ∆H - T∆S
Berdasarkan rumus perubahan entalpi ∆H= Q, maka
persamaan diatas menjadi :
∆G = ∆H - T∆S
∆G = Q - T∆S
Jadi berdasarkan persamaan diatas, dapat diketahui bahwa
Energi Bebas Gibbs berbanding lurus dengan kalor.
21.
22. Prinsip kerja rice cooker adalah rice
cooker memanaskan bagian dalamnya sama
seperti cara kerja setrika. Panas dihasilkan dari
sebuah elemen yang mengubah energi listrik
menjadi energi panas. Prinsipnya persis sama
seperti yang digunakan di setrika atau pemanas
air elektrik. Rice cooker bekerja dengan
memanaskan air sampai titik didihnya. Panas
akan tersalurkan ke panci tempat beras dan air
diletakkan. Air akan menguap pada temperatur
100o Celcius. Pada temparatur tersebut semua
air akan habis menguap. Sehingga tepat ketika
23.
24. Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai
jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada
saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan
memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin
yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas
yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu,
memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada
titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali
menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi akan
terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan
naik ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh
pipa kapiler. Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair
akan menguap dan wujudnya kembali menjadi gas yang
memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibatnya,
udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu
rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada
kondisi yang berulang memungkinkan udara tersebut membeku
menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda atau
26. kalor berpengaruh terhadap ke
delapan besaran termodinamis.
Semakin besar kalor maka besarnya
besaran termodinamis itu akan
semakin besar. Selain itu manfaat
kalor juga banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya pada
rice cooker, dan kulkas