SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
PENGARUH KALOR
TERHADAP BESARAN
TERMODINAMIS
1. Andalia Ayu Putry (06111411010)
2. Reci Meitri Diani (06111411009)
3. Helni Senindra (06111411018)
4. Firmansyah (06101411021)
5. Epi Zahrin (06111411004)
PENGERTIAN
KALOR
PENGARUH
KALOR
TERHADAP
BESARAN
TERMODINAMIS
CONTOH
PERALATAN KALORIMETRI
BESARAN
TERMODINAMIS
DAFTAR
ISI
Kalor merupakan bentuk energi yang
berpindah dari benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika benda bersentuhan. Bentuk
energi yang berpindah karena perbedaan
suhu disebut sebagai energi kalor. Sama
seperti kalor, perpindahan energi kalor
juga selalu terjadi dari benda bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Q = m.c.(t2 – t1)
Keterangan :
Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
mengubah 1 kg zat cair menjadi uap
disebut kalor uap. Kalor uap tergolong
kalor laten karena tidak menaikkan suhu
zat cair, melainkan hanya mengubah
wujud zat cair menjadi uap. Dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Q = mU
Keterangan : Q = kalor
m= massa
Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
mengubah 1 kg zat padat menjadi zat cair
disebut kalor lebur. Kalor uap tergolong
kalor laten karena tidak menaikkan suhu
zat padat, melainkan hanya memperbesar
jarak antar partikel. Dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Q = mL
Keterangan : Q = kalor
m= massa
Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran
panas dari reaksi kimia atau perubahan
fisik. Kalorimeter adalah alat untuk
mengukur panas dari reaksi yang
dikeluarkan. Kalorimetri termasuk
penggunaan kalorimeter. Kata kalorimetri
berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang
berarti panas.
CLICK HERE
Nama Lambang Satuan
Tekanan P Pa (=n/m2)
Suhu T K
Volume V m3
Entropi S JK-1
Energi dalam U J
Entalpi H J
Energi bebas
Hemholtz
F J
Energi bebas Gibbs G J
Kalor
dapat menaikkan atau menurunkan suhu.
Semakin besar kenaikan suhu maka kalor
yang diterima semakin banyak. Semakin
kecil kenaikan suhu maka kalor yang
diterima semakin sedikit. Maka hubungan
kalor (Q) berbanding lurus atau
sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T)
jika massa (m) dan kalor jenis zat
(c) tetap.
Secara matematis dapat dituliskan :
Energi dalam gas ( U ) adalah energi yang dimiliki
oleh tiap molekul. Pada rumus energi dalam,
energi hanya tergantung pada suhu. Suhu dapat
diubah jika sistem menerima / memberikan panas
atau sistem melakukan atau menerima usaha.
Kalor ini digunakan untuk menaikkan suhu sistem
dari suhu awal T1 ke suhu akhir T2 dan dapat juga
berubah menjadi usaha. Pernyataan ini dapat
dinyatakan dengan hukum I termodinamika.
U = U2 - U1 = Q - W
Dari persamaan diatas dapat kita simpulkan
bahwa energi dalam sebanding dengan kalor.
Semakin besar kalor maka energi dalamnya pun
akan semakin besar.
Dalam suatu silinder yang tertutup dengan
piston yang dapat bergerak bebas, berisi gas
dengan volume V, akan menekan ke semua
bagian silinder dengan tekanan P. Panaskan gas
yang berada dalam silinder yang tertutup piston
pada tekanan tetap ( Isobarik ). Tekanan dalam
sistem dijaga tetap oleh tekanan atmosfir dan
berat penghisap beserta balok di atasnya.
Gas akan mengembang secara perlahan
sehingga piston bergerak ke atas sebesar S,
maka usaha yang dilakukan gas,
W = F . S
Gaya yang bekerja pada piston akibat tekanan gas adalah F
= P.A, dengan A menyatakan luas penampang, dengan P
adalah tekanan, maka usaha gas :
W = P.A. S dengan V = A.S maka, usaha sistem pada
proses isobarik
W = P. V
Keterangan : W = usaha yang dilakukan gas ( joule )
P = tekanan ( Nm -2 )
V = perubahan volume (m3)
Berdasarkan persamaan perubahan energi dalam,
U = Q – W
Q = U + W
Q = W + P. V
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa kalor
berbanding lurus dengan tekanan dan volume. Jadi semakin
besar volume dan tekanan,maka kalor pun akan semakin
Entropi adalah besaran yang menyatakan banyaknya energi
atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Ketika
suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari reservoir yang
memiliki temperatur mutlak, entropi sistem tersebut akan
meningkat dan entropi reservoirnya akan menurun sehingga
perubahan entropi sistem dapat dinyatakan dengan
persamaan.
∆S=Q/T
Keterangan : ∆S = perubahan entropi
Q = Kalor
T = Suhu
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa kalor
berbanding lurus dengan perubahan entropi. Jadi, semakin
besar kalor maka entropi pun akan semakin besar.
Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan
tetap. Entalpi (H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang
terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W).
H = E + W
entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan
entalpi (ΔH). Secara matematis, perubahan entalpi (ΔH) dapat
diturunkan sebagai berikut.
H = E + W (1)
Pada tekanan tetap:
ΔH = ΔU + PΔV (2)
ΔE = Q + W (3)
Wsistem = –PV (4)
Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2):
H = (Q + W) + PΔV
H = (Q – PΔV) + PΔV
H = Q
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa entalpi sama dengan
kalor. Jika entalpi besar maka kalor juga akan besar.
Energi yang bisa diperoleh disebut energi bebas
yang yang diformulasikan oleh Helmholtz sebagai
A =∆U − TS
Dengan, A = energi bebas Hemholtz
∆ U = Perubahan Energi Dalam
T = Suhu
S = Entropi
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa U = Q-W.
Jika persamaan ini disubstitusikan ke persamaan
diatas, maka didapat :
A = ∆ U − TS
A = Q - W – TS
Jadi kalor berbanding lurus dengan energi bebas
Hemholtz. Jika kalor besar maka energi bebas
Hemholtz akan semakin besar.
Untuk menyatakan kespontanan reaksi secara lebih
langsung, kita dapat menggunakan satu fungsi termodinamik
lain yang disebut Energi Bebas Gibbs (G), atau lebih
singkatnyaenergi bebas (dari nama fisikawan Amerika Josiah
Willard Gibbs):
G = H - TS
Perubahan energi bebas (∆G) suatu sistem pada proses
pada suhu tetap ialah
∆G = ∆H - T∆S
Berdasarkan rumus perubahan entalpi ∆H= Q, maka
persamaan diatas menjadi :
∆G = ∆H - T∆S
∆G = Q - T∆S
Jadi berdasarkan persamaan diatas, dapat diketahui bahwa
Energi Bebas Gibbs berbanding lurus dengan kalor.
Prinsip kerja rice cooker adalah rice
cooker memanaskan bagian dalamnya sama
seperti cara kerja setrika. Panas dihasilkan dari
sebuah elemen yang mengubah energi listrik
menjadi energi panas. Prinsipnya persis sama
seperti yang digunakan di setrika atau pemanas
air elektrik. Rice cooker bekerja dengan
memanaskan air sampai titik didihnya. Panas
akan tersalurkan ke panci tempat beras dan air
diletakkan. Air akan menguap pada temperatur
100o Celcius. Pada temparatur tersebut semua
air akan habis menguap. Sehingga tepat ketika
Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai
jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada
saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan
memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin
yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas
yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu,
memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada
titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali
menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi akan
terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan
naik ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh
pipa kapiler. Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair
akan menguap dan wujudnya kembali menjadi gas yang
memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibatnya,
udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu
rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada
kondisi yang berulang memungkinkan udara tersebut membeku
menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda atau
CLICK HERE
kalor berpengaruh terhadap ke
delapan besaran termodinamis.
Semakin besar kalor maka besarnya
besaran termodinamis itu akan
semakin besar. Selain itu manfaat
kalor juga banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya pada
rice cooker, dan kulkas

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Swishmax
SwishmaxSwishmax
Swishmax
 
Resume materi termodinamika
Resume materi termodinamikaResume materi termodinamika
Resume materi termodinamika
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Hukum Termodinamika
Hukum TermodinamikaHukum Termodinamika
Hukum Termodinamika
 
P08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalorP08 0809 suhu dan kalor
P08 0809 suhu dan kalor
 
Termodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gasTermodinamika & teori kinetik gas
Termodinamika & teori kinetik gas
 
Bab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panasBab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panas
 
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
Laporan Fisika Dasar Hukum Joule (L2)
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKAKIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamikaHukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
Hukum 1 thermodinamika pada beberapa proses thermodinamika
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
 
Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6Termodinamika kelompok 6
Termodinamika kelompok 6
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Kalorimeter
KalorimeterKalorimeter
Kalorimeter
 

Similar to Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamis

Similar to Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamis (20)

MODUL 8.pptx
MODUL 8.pptxMODUL 8.pptx
MODUL 8.pptx
 
termodinamika
termodinamikatermodinamika
termodinamika
 
Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)Perpindahan panas (2)
Perpindahan panas (2)
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Thermodinamika Kimia
Thermodinamika KimiaThermodinamika Kimia
Thermodinamika Kimia
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
 
ppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdfppt termodinamika.pdf
ppt termodinamika.pdf
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Entropi (new)
Entropi (new)Entropi (new)
Entropi (new)
 
SUHU dan KALOR
SUHU dan KALORSUHU dan KALOR
SUHU dan KALOR
 
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptxKonsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
Konsep Dasar Termodinamika part 1.pptx
 
Kalor.pptx
Kalor.pptxKalor.pptx
Kalor.pptx
 
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdftermodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
termodinamika-150312223636-conversion-gate01.pdf
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Temodinamika dan Gas
Temodinamika dan GasTemodinamika dan Gas
Temodinamika dan Gas
 
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptxPPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
PPT TEMPERATUR DAN KALOR KELOMPOK 2.pptx
 
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausiusTermodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
Termodinamika (14) a persamaan_dan_pertidaksamaan_clausius
 
Tugas termodinamika
Tugas termodinamikaTugas termodinamika
Tugas termodinamika
 
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docxMAKALAH TERMODINAMIKA.docx
MAKALAH TERMODINAMIKA.docx
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Pengaruh kalor terhadap besaran termodinamis

  • 1. PENGARUH KALOR TERHADAP BESARAN TERMODINAMIS 1. Andalia Ayu Putry (06111411010) 2. Reci Meitri Diani (06111411009) 3. Helni Senindra (06111411018) 4. Firmansyah (06101411021) 5. Epi Zahrin (06111411004)
  • 3.
  • 4. Kalor merupakan bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Bentuk energi yang berpindah karena perbedaan suhu disebut sebagai energi kalor. Sama seperti kalor, perpindahan energi kalor juga selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
  • 5. Q = m.c.(t2 – t1) Keterangan : Q adalah kalor yang dibutuhkan (J) m adalah massa benda (kg) c adalah kalor jenis (J/kgC) (t2-t1) adalah perubahan suhu (C)
  • 6. Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg zat cair menjadi uap disebut kalor uap. Kalor uap tergolong kalor laten karena tidak menaikkan suhu zat cair, melainkan hanya mengubah wujud zat cair menjadi uap. Dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = mU Keterangan : Q = kalor m= massa
  • 7. Banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk mengubah 1 kg zat padat menjadi zat cair disebut kalor lebur. Kalor uap tergolong kalor laten karena tidak menaikkan suhu zat padat, melainkan hanya memperbesar jarak antar partikel. Dapat dirumuskan sebagai berikut: Q = mL Keterangan : Q = kalor m= massa
  • 8. Kalorimetri adalah ilmu dalam pengukuran panas dari reaksi kimia atau perubahan fisik. Kalorimeter adalah alat untuk mengukur panas dari reaksi yang dikeluarkan. Kalorimetri termasuk penggunaan kalorimeter. Kata kalorimetri berasal dari bahasa Latin yaitu calor, yang berarti panas.
  • 9.
  • 11. Nama Lambang Satuan Tekanan P Pa (=n/m2) Suhu T K Volume V m3 Entropi S JK-1 Energi dalam U J Entalpi H J Energi bebas Hemholtz F J Energi bebas Gibbs G J
  • 12.
  • 13. Kalor dapat menaikkan atau menurunkan suhu. Semakin besar kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T) jika massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap. Secara matematis dapat dituliskan :
  • 14. Energi dalam gas ( U ) adalah energi yang dimiliki oleh tiap molekul. Pada rumus energi dalam, energi hanya tergantung pada suhu. Suhu dapat diubah jika sistem menerima / memberikan panas atau sistem melakukan atau menerima usaha. Kalor ini digunakan untuk menaikkan suhu sistem dari suhu awal T1 ke suhu akhir T2 dan dapat juga berubah menjadi usaha. Pernyataan ini dapat dinyatakan dengan hukum I termodinamika. U = U2 - U1 = Q - W Dari persamaan diatas dapat kita simpulkan bahwa energi dalam sebanding dengan kalor. Semakin besar kalor maka energi dalamnya pun akan semakin besar.
  • 15. Dalam suatu silinder yang tertutup dengan piston yang dapat bergerak bebas, berisi gas dengan volume V, akan menekan ke semua bagian silinder dengan tekanan P. Panaskan gas yang berada dalam silinder yang tertutup piston pada tekanan tetap ( Isobarik ). Tekanan dalam sistem dijaga tetap oleh tekanan atmosfir dan berat penghisap beserta balok di atasnya. Gas akan mengembang secara perlahan sehingga piston bergerak ke atas sebesar S, maka usaha yang dilakukan gas, W = F . S
  • 16. Gaya yang bekerja pada piston akibat tekanan gas adalah F = P.A, dengan A menyatakan luas penampang, dengan P adalah tekanan, maka usaha gas : W = P.A. S dengan V = A.S maka, usaha sistem pada proses isobarik W = P. V Keterangan : W = usaha yang dilakukan gas ( joule ) P = tekanan ( Nm -2 ) V = perubahan volume (m3) Berdasarkan persamaan perubahan energi dalam, U = Q – W Q = U + W Q = W + P. V Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa kalor berbanding lurus dengan tekanan dan volume. Jadi semakin besar volume dan tekanan,maka kalor pun akan semakin
  • 17. Entropi adalah besaran yang menyatakan banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha. Ketika suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari reservoir yang memiliki temperatur mutlak, entropi sistem tersebut akan meningkat dan entropi reservoirnya akan menurun sehingga perubahan entropi sistem dapat dinyatakan dengan persamaan. ∆S=Q/T Keterangan : ∆S = perubahan entropi Q = Kalor T = Suhu Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa kalor berbanding lurus dengan perubahan entropi. Jadi, semakin besar kalor maka entropi pun akan semakin besar.
  • 18. Entalpi (H) adalah jumlah energi yang dimiliki sistem pada tekanan tetap. Entalpi (H) dirumuskan sebagai jumlah energi yang terkandung dalam sistem (E) dan kerja (W). H = E + W entalpi tidak dapat diukur, kita hanya dapat mengukur perubahan entalpi (ΔH). Secara matematis, perubahan entalpi (ΔH) dapat diturunkan sebagai berikut. H = E + W (1) Pada tekanan tetap: ΔH = ΔU + PΔV (2) ΔE = Q + W (3) Wsistem = –PV (4) Substitusi persamaan (3) dan (4) dalam persamaan (2): H = (Q + W) + PΔV H = (Q – PΔV) + PΔV H = Q Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa entalpi sama dengan kalor. Jika entalpi besar maka kalor juga akan besar.
  • 19. Energi yang bisa diperoleh disebut energi bebas yang yang diformulasikan oleh Helmholtz sebagai A =∆U − TS Dengan, A = energi bebas Hemholtz ∆ U = Perubahan Energi Dalam T = Suhu S = Entropi Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa U = Q-W. Jika persamaan ini disubstitusikan ke persamaan diatas, maka didapat : A = ∆ U − TS A = Q - W – TS Jadi kalor berbanding lurus dengan energi bebas Hemholtz. Jika kalor besar maka energi bebas Hemholtz akan semakin besar.
  • 20. Untuk menyatakan kespontanan reaksi secara lebih langsung, kita dapat menggunakan satu fungsi termodinamik lain yang disebut Energi Bebas Gibbs (G), atau lebih singkatnyaenergi bebas (dari nama fisikawan Amerika Josiah Willard Gibbs): G = H - TS Perubahan energi bebas (∆G) suatu sistem pada proses pada suhu tetap ialah ∆G = ∆H - T∆S Berdasarkan rumus perubahan entalpi ∆H= Q, maka persamaan diatas menjadi : ∆G = ∆H - T∆S ∆G = Q - T∆S Jadi berdasarkan persamaan diatas, dapat diketahui bahwa Energi Bebas Gibbs berbanding lurus dengan kalor.
  • 21.
  • 22. Prinsip kerja rice cooker adalah rice cooker memanaskan bagian dalamnya sama seperti cara kerja setrika. Panas dihasilkan dari sebuah elemen yang mengubah energi listrik menjadi energi panas. Prinsipnya persis sama seperti yang digunakan di setrika atau pemanas air elektrik. Rice cooker bekerja dengan memanaskan air sampai titik didihnya. Panas akan tersalurkan ke panci tempat beras dan air diletakkan. Air akan menguap pada temperatur 100o Celcius. Pada temparatur tersebut semua air akan habis menguap. Sehingga tepat ketika
  • 23.
  • 24. Sistem kerja lemari es dimulai dari bagian kompresor sebagai jantung kulkas yang berfungsi sebagai tenaga penggerak. Pada saat dialiri listrik, motor kompresor akan berputar dan memberikan tekanan pada bahan pendingin. Bahan pendingin yang berwujud gas apabila diberi tekanan akan menjadi gas yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Dengan wujud seperti itu, memungkinkan refrigerant mengalir menuju kondensor. Pada titik kondensasi, gas tersebut akan mengembun dan kembali menjadi wujud cair. Refrigerant cair bertekanan tinggi akan terdorong menuju pipa kapiler. Dengan begitu refrigerant akan naik ke evaporator akibat tekanan kapilaritas yang dimiliki oleh pipa kapiler. Saat berada di dalam evaporator, refrigerant cair akan menguap dan wujudnya kembali menjadi gas yang memiliki tekanan dan suhu yang sangat rendah. Akibatnya, udara yang terjebak di antara evaporator menjadi bersuhu rendah dan akhirnya terkondensasi menjadi wujud cair. Pada kondisi yang berulang memungkinkan udara tersebut membeku menjadi butiran-butiran es. Hal tersebut terjadi pada benda atau
  • 26. kalor berpengaruh terhadap ke delapan besaran termodinamis. Semakin besar kalor maka besarnya besaran termodinamis itu akan semakin besar. Selain itu manfaat kalor juga banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya pada rice cooker, dan kulkas