SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
www.futurumcorfinan.com
Pengenalan Awal Capital Budgeting
(masih berupa draf – edit terakhir tanggal 25 Oktober 2013)
Setiap tahun kita membaca bahwa perusahaan-perusahaan baik di dalam negeri maupun di
luar negeri melakukan investasi dalam jumlah yang signifikan. Pertanyaan yang relevan
bagaimana investasi tersebut dianalisa hingga perusahaan bisa sampai kepada kesimpulan
yang “berani” untuk memutuskan suatu investasi dijalankan.
Investasi di sini bisa berupa apa saja, mulai dari (ukuran akan sangat relatif, tergantung
sudut pandang perusahaan)
Dari sisi jumlah
 Jumlah Rupiah kecil
 Jumlah Rupiah sedang
 Jumlah Rupiah signifikan
Dari sisi berapa kali pengeluaran dilakukan:
 Satu kali sekaligus
 Dilakukan dalam beberapa tahap setiap periode dengan interval tetap
 Dilakukan dalam beberapa tahap setiap periode dengan interval tidak tetap
Dari sisi jangka waktu proyek:
 Satu tahun/periode (single year)
 Beberapa tahun/periode (multiple years)
Dari sisi lokasi investasi:
 Proyek dalam negeri
 Proyek di luar negeri untuk satu negara
Sukarnen
DILARANG MENG-COPY, MENYALIN,
ATAU MENDISTRIBUSIKAN
SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN
INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS
DARI PENULIS
Untuk pertanyaan atau komentar bisa
diposting melalui website
www.futurumcorfinan.com
www.futurumcorfinan.com
 Proyek di beberapa negara
Dari sisi mata uang investasi:
 Mata uang Rupiah
 Mata uang Dolar Amerika Serikat
 Mata uang selain Rupiah dan/atau US Dolar
Dari sisi resiko:
 Resiko rendah
 Resiko menengah
 Resiko tinggi
Dari sisi tingkat toleransi resiko:
 Resiko yang masih dapat ditoleransi atau diterima
 Resiko yang tidak dapat ditoleransi atau tidak dapat diterima
Dari sisi keterlibatan departemen/divisi dalam proyek:
 Hanya melibatkan 1 (satu) departemen/divisi
 Melibatkan lebih dari 1 (satu) departemen/divisi atau lintas departemen/divisi
Brigham, Eugene F. dan Phillip R. Dave’s dalam bukunya Intermediate Financial
Management – Edisi 9 (2007: halaman 399) memberikan beberapa kategori proyek:
(1) Penggantian (Replacement) yang bersifat hanya untuk mempertahankan atau
memelihara bisnis yang saat ini sedang dijalankan. Penggantian yang merupakan bagian
dari perbaikan dan pemeliharaan rutin dari suatu perusahaan, baik menyangkut misalnya
pemeliharaan gedung atau mesin-mesin peralatan kerja dengan mengecat ulang atau
mengganti bagian-bagian yang telah aus baik karena waktu maupun penggunaan,
umumnya perlu dilakukan guna mempertahankan kemampuan aset untuk terus dapat
digunakan dalam tingkat yang layak.
Pertanyaan yang relevan untuk diajukan dalam proses ini adalah : (a) apakah operasional
saat ini akan tetap dilanjutkan, dan (b) apakah perusahaan akan tetap melanjutkan
usahanya dengan mempertahankan penggunaan proses produksi yang sama? Jawabannya
dapat berupa ya atau tidak.
Jika jawaban di atas adalah “ya” – sepanjang menyangkut pemeliharaan, dapat diambil
keputusan seperti keputusan lainnya dalam kegiatan usaha normal atau sehari-hari, tanpa
melalui proses pengambilan keputusan yang kompleks.
Jika jawaban di atas adalah “tidak”, maka di sini akan banyak dipertimbangkan opsi-opsi
lainnya. Perusahaan pada dasarnya tetap memiliki pilihan untuk tidak melanjutkan usahanya
www.futurumcorfinan.com
saat ini atau suka penulis sebut sebagai DNA – Do Nothing Alternative (Alternatif Tidak
Melakukan Apa-Apa). Dalam praktik, banyak perusahaan selalu beranggapan bahwa
perusahaan tidak memiliki alternatif atau pilihan kecuali meneruskan usaha yang ada.
Alasan yang umumnya didengar dapat berupa bahwa perusahaan sudah terlanjur
“menanamkan” atau “menggelontorkan” uang dalam jumlah signifikan, sehingga sayang
kalau tidak diteruskan. Dalam dunia Corporate Finance, hal ini dikenal sebagai “sunk cost”
atau terjemahan bebasnya, “biaya-biaya yang sudah tertanam”. Apakah “sunk cost” relevan
dalam pengambilan suatu keputusan?
Kita lihat dulu definisi “sunk cost”. “Sunk cost” adalah suatu biaya atau biaya-biaya yang
tidak dapat dipulihkan lagi dimana perusahaan sudah keburu mengeluarkan biaya tersebut
atau sudah memiliki hutang atas pengeluaran biaya tersebut, sehingga tidak ada pilihan
dalam hal ini selain melunasi hutang tersebut. Jadi di sini, “sunk cost” telah dibayarkan
perusahaan atau akan dibayar (atau sudah terhutang) terlepas apapun keputusan yang
akan diambil oleh perusahaan, apakah akan meneruskan atau tidak meneruskan proyek
yang ada. Teori corporate finance mengajarkan kita bahwa biaya-biaya yang tidak bersifat
incremental atau tidak mengakibatkan penambahan biaya terkait dengan keputusan yang
akan diambil tidak perlu dimasukkan ke dalam analisa capital budgeting.
Sebagai contoh:
Perusahaan mempertimbangkan untuk meluncurkan suatu produk hunian apartemen di
daerah Jakarta Selatan. Untuk itu, perusahaan telah menggunakan jasa konsultan untuk
melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk melihat apakah proyek tersebut layak
untuk dijalankan dari berbagai segi (pasar, teknis, keuangan, peraturan, dan sosial), dan
biaya konsultan adalah sebesar Rp 500 juta.
Pertanyaannya : apakah biaya studi kelayakan tersebut Rp 500 juta dapat dimasukkan
dalam analisa untuk menjalankan proyek tersebut?
Terlepas nantinya perusahaan akan memutuskan menjalankan atau bahkan tidak
menjalankan rencana peluncuran produk hunian apartemen di Jakarta Selatan, biaya studi
kelayakan tersebut sudah tidak relevan untuk dimasukkan dalam analisa capital budgeting
lagi, karena biaya tersebut sudah dikeluarkan. Singkatnya, jika keputusan capital
budgeting tidak akan mempengaruhi arus kas (dalam hal ini biaya studi kelayakan)
maka arus kas (atau pengeluaran kas ini) seharusnya tidak boleh mempengaruhi
keputusan capital budgeting.
www.futurumcorfinan.com
Mungkin masih ada perusahaan yang tidak benar-benar mantap untuk tidak
mempertimbangkan biaya studi kelayakan tersebut? Khan biaya tersebut perlu juga
dipertimbangkan dalam analisa capital budgeting walaupun sudah dikeluarkan, apalagi
dalam kejadian, biaya tersebut signifikan?
Perlu diklarifikasi di sini, bahwa keputusan untuk mengeluarkan biaya studi kelayakan
sebesar Rp 500 juta tetap merupakan suatu keputusan capital budgeting, dan sangat
relevan untuk dimasukkan dalam analisa SEBELUM biaya tersebut dikeluarkan, atau
SEBELUM IA MENJADI “SUNK COST”. Tetapi begitu biaya tersebut telah dikeluarkan,
biaya tersebut menjadi tidak relevan lagi untuk keputusan capital budgeting di MASA
DEPAN.
Tidak semua manajer atau pimpinan perusahaan mau menerima argumen di atas. Terdapat
kecenderungan semua biaya yang pernah dikeluarkan, akan dicoba dimasukkan dalam
analisa.
Ada ungkapan bahwa tugas manajer perusahaan, adalah sekali suatu keputusan sudah
dilakukan, maka tugasnya adalah membuat keputusan tersebut “tampak” bagus (jadi ada
perbedaan : making good decisions vs making decisions “look” good). Kecenderungan
“making decisions look good” yang umumnya akan mendorong biaya-biaya “sunk cost”
untuk dipertimbangkan dalam suatu analisa capital budgeting.
Kecenderungan di atas sangat “mengkuatirkan” bagi perusahaan, karena dapat
mengakibatkan perusahaan untuk tetap atau terus melakukan investasi dalam suatu proyek
yang memiliki Net Present Value negatif, dengan argumen, bahwa sudah terlanjur
mengeluarkan uang atau biaya dalam jumlah besar, dan menghentikan proyek berarti
seluruh investasi yang sudah terlanjur “digelontorkan” dananya akan menjadi sia-sia. Hal
inilah yang perlu diwaspadai oleh pengambil keputusan capital budgeting. Kadang
kecenderungan ini dikenal sebagai “efek Concorde”. Concorde adalah pesawat terbang
ultrasonik komersial yang dikembangkan bersama oleh pemerintah Inggris dan Perancis.
Efek Concorde terjadi pada saat pemerintah Inggris dan Perancis tetap memutuskan untuk
meneruskan mendanai proyek joint venture pesawat terbang Concorde meskipun menjadi
jelas bahwa tingkat penjualan jenis pesawat terbang tersebut tidak mencapai level proyeksi
sebelumnya yang diestimasi untuk memungkinkan diteruskannya proyek tersebut.
Walaupun pemerintah Inggris mengetahui bahwa proyek pesawat terbang tersebut
merupakan suatu kegagalan baik dari segi komersial maupun keuangan, namun implikasi
“politik” penghentian proyek tersebut dengan mengakui bahwa semua pengeluaran uang
www.futurumcorfinan.com
sebelumnya untuk proyek tersebut akan menjadi sia-sia, telah memaksa pemerintah Inggris
dan Perancis untuk tetap melanjutkan proyek tersebut.
Isi penjelasan tentang “sunk cost” dan NDA di atas tetap relevan dalam konteks diskusi
point-point di bawah ini.
(2) Penggantian : Pengurangan Biaya. Proyek-proyek seperti ini pada umumnya terukur
yaitu berupa biaya-biaya yang turun besarannya, misalnya untuk perusahaan manufaktur,
biaya-biaya tersebut dapat berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead
lainnya, dengan mengganti peralatan atau mesin kerja yang kurang efisien (walaupun masih
dimungkinkan untuk diperbaiki). Banyak penggantian mesin atau peralatan kerja akan
mempunyai dampak yang besar untuk efisiensi penggunaan bahan baku, bahan pembantu,
tenaga kerja (baik jumlah orang maupun jam kerja) serta biaya-biaya lainnya, misalnya
penggunaan listrik, bahan bakar, dan lain-lain.
Keputusan penggantian bertujuan pengurangan biaya pada umumnya akan bersifat
diskresioner (memerlukan pertimbangan manajemen, mau dikeluarkan atau tidak). Untuk itu,
manajemen perusahaan, akan cenderung menggunakan analisa yang lebih rinci
dibandingkan penggantian yang bersifat pemeliharaan.
(3) Perluasan dari produk atau pasar yang ada saat ini. Pengeluaran uang untuk
perluasan dalam konteks ini bisa berupa:
 Peningkatan produksi produk yang saat ini dipasarkan dan dijual.
 Perluasan jangkauan daerah pemasaran dan penjualan produk.
 Peningkatan jalur dan fasilitas distribusi produk yang ada.
 Peningkatan jumlah outlet penjualan produk, misalnya untuk produk farmasi berupa
obat, disamping melalui jalur-jalur konvensional seperti apotik dan dokter, dapat juga
melalui outlet-outlet di supermarket atau di mal-mal.
Keputusan perluasan produk atau pasar yang ada saat ini terhitung tingkat kesulitan
analisanya lebih besar mengingat bahwa perlu adanya proyeksi pertumbuhan permintaan
pasar akan produk itu sendiri, di sini perlu melibatkan departemen lainnya. Karena
melibatkan beberapa department, maka proses analisa menjadi tidak sederhana. Walaupun
proyeksi permintaan (demand) terdengar sederhana, dalam praktiknya, analisa ini kompleks.
Variabel yang terlibat akan lebih dari satu. Misalnya untuk memproyeksi angka unit
penjualan dan harga jual per unit – umumnya akan mengikutsertakan departemen
pemasaran dan penjualan untuk memberikan proyeksi – akan melibatkan tingkat elastisitas
harga, program iklan, kondisi ekonomi secara keseluruhan, reaksi pesaing, tren perubahan
www.futurumcorfinan.com
perilaku konsumen, siklus bisnis, tingkat kompetisi di daerah tertentu, produk substitusi, dan
lain-lain. Belum lagi analisa ini perlu memastikan bahwa setiap orang atau departemen yang
terlibat dalam analisa perlu memastikan menggunakan seperangkat asumsi ekonomi yang
realistis dan konsisten, dan tidak masuknya “bias” ke dalam proyeksi angka-angka
penjualan dan harga jual. Adalah normal sekali ditemukan adanya “bias” karena manajer
proyek yang berkepentingan akan punya kecenderungan untuk memastikan proyeknya
“diterima” sehingga angka-angkanya juga akan tampak “fantastis” atau di”lebih-lebih”-kan di
atas angka “realistis”.
Karena melibatkan lebih dari satu departemen, pengambilan keputusan umumnya akan
dilakukan pada level satu tingkat di atas semua departemen yang terlibat atau bahkan di
pimpinan perusahaan.
~~~~~~ ####### ~~~~~~
www.futurumcorfinan.com
Disclaimer
This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of
writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have
been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any
representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising
from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is
not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your
advisors for specific advice.
This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the
authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com
© FUTURUM. All Rights Reserved

More Related Content

What's hot

Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikcondro23
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publikZola Zulventus
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik M Satrio
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1yalifadli98
 
Definisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasiDefinisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasipanji kutang
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1yalifadli98
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uasAlifah05
 
Investasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanInvestasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanJoe HutaurukJr
 
Rate of return dan penerapannya
Rate of return dan penerapannyaRate of return dan penerapannya
Rate of return dan penerapannyaanna matofani
 
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...Kanaidi ken
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Yoyo Sudaryo
 
Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...
Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...
Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...Kanaidi ken
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Yoyo Sudaryo
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2ayuruby
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]HulafahEnengSiti
 

What's hot (20)

Real option
Real optionReal option
Real option
 
Tugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknikTugas ke 2 ekonomi teknik
Tugas ke 2 ekonomi teknik
 
Analisis investasi publik
Analisis investasi publikAnalisis investasi publik
Analisis investasi publik
 
Investasi sektor publik
Investasi sektor publik Investasi sektor publik
Investasi sektor publik
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1Jawaban uas m.keungan 1
Jawaban uas m.keungan 1
 
Definisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasiDefinisi dan arti investasi
Definisi dan arti investasi
 
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1Tugas 2 maklah m. keuangan 1
Tugas 2 maklah m. keuangan 1
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Investasi dan Penanaman
Investasi dan PenanamanInvestasi dan Penanaman
Investasi dan Penanaman
 
Rate of return dan penerapannya
Rate of return dan penerapannyaRate of return dan penerapannya
Rate of return dan penerapannya
 
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
PANDUAN LENGKAP "Analisis Aspek KEUANGAN" _dalam Penyusunan FEASIBILITY STUDY...
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-materi-sesi 6
 
Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...
Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...
Analisa Biaya Investasi & Umur Ekonomis Kepemilikan _Materi Training "HPS / O...
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-ppt-sesi 5
 
Mku materi 2
Mku materi 2Mku materi 2
Mku materi 2
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]Makalah uas manajemen_keuangan[1]
Makalah uas manajemen_keuangan[1]
 
test
testtest
test
 

Viewers also liked

HSEOP Flyer - Kelsey Leedale
HSEOP Flyer - Kelsey LeedaleHSEOP Flyer - Kelsey Leedale
HSEOP Flyer - Kelsey LeedaleKelsey Leedale
 
Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]
Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]
Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]Chaseton Hebert
 
Una companya es jubila
Una companya es jubilaUna companya es jubila
Una companya es jubilaJoanprofe
 
Marcus aurelius' meditations tr. casaubon
Marcus aurelius' meditations   tr. casaubonMarcus aurelius' meditations   tr. casaubon
Marcus aurelius' meditations tr. casaubonMarkus Kalousdian
 
NEGOTIATION SKILLS COURSE
NEGOTIATION SKILLS COURSENEGOTIATION SKILLS COURSE
NEGOTIATION SKILLS COURSEManzar Siddiqui
 
Modelo pedagógico de la fcecep
Modelo pedagógico de la fcecepModelo pedagógico de la fcecep
Modelo pedagógico de la fcecepsneapermook
 
Financial due diligence 101 (draf)
Financial due diligence 101 (draf)Financial due diligence 101 (draf)
Financial due diligence 101 (draf)Futurum2
 

Viewers also liked (14)

Nyári ügyelet
Nyári ügyeletNyári ügyelet
Nyári ügyelet
 
Cumple de Marina C.
Cumple de Marina C.Cumple de Marina C.
Cumple de Marina C.
 
HSEOP Flyer - Kelsey Leedale
HSEOP Flyer - Kelsey LeedaleHSEOP Flyer - Kelsey Leedale
HSEOP Flyer - Kelsey Leedale
 
Tushar Borade
Tushar BoradeTushar Borade
Tushar Borade
 
Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]
Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]
Chaseton Hebert Resume - FINAL DRAFT[72610]
 
Una companya es jubila
Una companya es jubilaUna companya es jubila
Una companya es jubila
 
Marcus aurelius' meditations tr. casaubon
Marcus aurelius' meditations   tr. casaubonMarcus aurelius' meditations   tr. casaubon
Marcus aurelius' meditations tr. casaubon
 
20121101
2012110120121101
20121101
 
UDO Process Improvements
UDO Process ImprovementsUDO Process Improvements
UDO Process Improvements
 
NEGOTIATION SKILLS COURSE
NEGOTIATION SKILLS COURSENEGOTIATION SKILLS COURSE
NEGOTIATION SKILLS COURSE
 
[Untitled]
[Untitled][Untitled]
[Untitled]
 
Modelo pedagógico de la fcecep
Modelo pedagógico de la fcecepModelo pedagógico de la fcecep
Modelo pedagógico de la fcecep
 
antoine new Resume (1)
antoine new Resume (1)antoine new Resume (1)
antoine new Resume (1)
 
Financial due diligence 101 (draf)
Financial due diligence 101 (draf)Financial due diligence 101 (draf)
Financial due diligence 101 (draf)
 

Similar to Pengenalan awal capital budgeting

Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Riasusanti874
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfAnthonBudyana
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasainamarsela
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas lindaLinda wati
 
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14sarihartati hartati
 
Resume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganResume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganLinggaadi15
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1muhamadkristiandi
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)doni wijaya
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]erikkahfi
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASerikkahfi
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uastarmidi_saputra
 
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasyayulia
 
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) TrainingFundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) TrainingKanaidi ken
 

Similar to Pengenalan awal capital budgeting (20)

Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
Resume ii riasusanti 11011700123, 2 s ma,b.1.1
 
Resume uas
Resume uasResume uas
Resume uas
 
Tugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadiTugas uas miftahul hadi
Tugas uas miftahul hadi
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdf
 
Resume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuanganResume 2 manajemen keuangan
Resume 2 manajemen keuangan
 
Resume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uasResume manajemen keuangan sebelum uas
Resume manajemen keuangan sebelum uas
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
Resume uas linda
Resume uas lindaResume uas linda
Resume uas linda
 
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
 
Resume materi uas
Resume materi uasResume materi uas
Resume materi uas
 
Resume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuanganResume II manajemen keuangan
Resume II manajemen keuangan
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1Makalah manajemen keuangan 1
Makalah manajemen keuangan 1
 
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
Manajemen keuangan doni wijaya 11011700479 (uas)
 
Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]Manajemen keuangan 2[1]
Manajemen keuangan 2[1]
 
Manajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UASManajemen keuangan UAS
Manajemen keuangan UAS
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uasMuhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
Muhammad tarmidi saputra 2 t (11011700183) makalah sebelum uas
 
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 sTasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
Tasya Yulia Larasati (11011700496) Resume 11 manajemen keuangan tasya 2 s
 
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) TrainingFundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
Fundamental of CBA (Cost Benefit Analysis)_ Cost Benefit Analysis (CBA) Training
 

More from Futurum2

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Futurum2
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionFuturum2
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionFuturum2
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Futurum2
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Futurum2
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftFuturum2
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiFuturum2
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Futurum2
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryFuturum2
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estatFuturum2
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Futurum2
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapFuturum2
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationFuturum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...Futurum2
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)Futurum2
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Futurum2
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Futurum2
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangFuturum2
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Futurum2
 

More from Futurum2 (20)

Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
Usse average internal rate of return (airr), don't use internal rate of retur...
 
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn DiscussionAre P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
Are P/E Ratios a Poor Measure of Value? Valuation LinkedIn Discussion
 
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn DiscussionNPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
NPV or IRR? (3) CFO Network LinkedIn Discussion
 
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
Catatan kecil atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2015 tentang ...
 
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
Use average internal rate of return (airr), don't use internal rate of return...
 
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draftA quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
A quick comment on pablo fernandez' article capm an absurd model draft
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
Summing up about growing and non growing perpetuities wacc levered and tax sa...
 
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black BerryIgnacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
Ignacio Velez-Pareja : From the Slide Rule to the Black Berry
 
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estatREIT “rasa indonesia”  kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
REIT “rasa indonesia” kontrak investasi kolektif dana investasi real estat
 
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...Proyek remodel refresh di sektor ritel  kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
Proyek remodel refresh di sektor ritel kapitalisasi vs dibiayakan psak ias 1...
 
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetapSurplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
Surplus revaluasi atau penilaian kembali aset tetap
 
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivationPerpetuity and growing pepetuity formula derivation
Perpetuity and growing pepetuity formula derivation
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
15 minute lesson formula derivation - reconciling price-to- earnings (pe rati...
 
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
15-minute lesson- watch out the formula that you use for roa (return on assets)
 
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
Akuisisi aset atau akuisisi bisnis asc topic 805
 
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
Pentingnya melakukan normalisasi dalam pengerjaan proyeksi dan valuasi - bagi...
 
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutangHutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
Hutang dagang dengan fasilitas anjak piutang
 
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
Apakah perhitungan biaya kapital rata rata tertimbang (wacc) dalam capital bu...
 

Recently uploaded

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptpebipebriyantimdpl
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okegaluhmutiara
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianHALIABUTRA1
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSriHandayani820917
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanHakamNiazi
 

Recently uploaded (18)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 

Pengenalan awal capital budgeting

  • 1. www.futurumcorfinan.com Pengenalan Awal Capital Budgeting (masih berupa draf – edit terakhir tanggal 25 Oktober 2013) Setiap tahun kita membaca bahwa perusahaan-perusahaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri melakukan investasi dalam jumlah yang signifikan. Pertanyaan yang relevan bagaimana investasi tersebut dianalisa hingga perusahaan bisa sampai kepada kesimpulan yang “berani” untuk memutuskan suatu investasi dijalankan. Investasi di sini bisa berupa apa saja, mulai dari (ukuran akan sangat relatif, tergantung sudut pandang perusahaan) Dari sisi jumlah  Jumlah Rupiah kecil  Jumlah Rupiah sedang  Jumlah Rupiah signifikan Dari sisi berapa kali pengeluaran dilakukan:  Satu kali sekaligus  Dilakukan dalam beberapa tahap setiap periode dengan interval tetap  Dilakukan dalam beberapa tahap setiap periode dengan interval tidak tetap Dari sisi jangka waktu proyek:  Satu tahun/periode (single year)  Beberapa tahun/periode (multiple years) Dari sisi lokasi investasi:  Proyek dalam negeri  Proyek di luar negeri untuk satu negara Sukarnen DILARANG MENG-COPY, MENYALIN, ATAU MENDISTRIBUSIKAN SEBAGIAN ATAU SELURUH TULISAN INI TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PENULIS Untuk pertanyaan atau komentar bisa diposting melalui website www.futurumcorfinan.com
  • 2. www.futurumcorfinan.com  Proyek di beberapa negara Dari sisi mata uang investasi:  Mata uang Rupiah  Mata uang Dolar Amerika Serikat  Mata uang selain Rupiah dan/atau US Dolar Dari sisi resiko:  Resiko rendah  Resiko menengah  Resiko tinggi Dari sisi tingkat toleransi resiko:  Resiko yang masih dapat ditoleransi atau diterima  Resiko yang tidak dapat ditoleransi atau tidak dapat diterima Dari sisi keterlibatan departemen/divisi dalam proyek:  Hanya melibatkan 1 (satu) departemen/divisi  Melibatkan lebih dari 1 (satu) departemen/divisi atau lintas departemen/divisi Brigham, Eugene F. dan Phillip R. Dave’s dalam bukunya Intermediate Financial Management – Edisi 9 (2007: halaman 399) memberikan beberapa kategori proyek: (1) Penggantian (Replacement) yang bersifat hanya untuk mempertahankan atau memelihara bisnis yang saat ini sedang dijalankan. Penggantian yang merupakan bagian dari perbaikan dan pemeliharaan rutin dari suatu perusahaan, baik menyangkut misalnya pemeliharaan gedung atau mesin-mesin peralatan kerja dengan mengecat ulang atau mengganti bagian-bagian yang telah aus baik karena waktu maupun penggunaan, umumnya perlu dilakukan guna mempertahankan kemampuan aset untuk terus dapat digunakan dalam tingkat yang layak. Pertanyaan yang relevan untuk diajukan dalam proses ini adalah : (a) apakah operasional saat ini akan tetap dilanjutkan, dan (b) apakah perusahaan akan tetap melanjutkan usahanya dengan mempertahankan penggunaan proses produksi yang sama? Jawabannya dapat berupa ya atau tidak. Jika jawaban di atas adalah “ya” – sepanjang menyangkut pemeliharaan, dapat diambil keputusan seperti keputusan lainnya dalam kegiatan usaha normal atau sehari-hari, tanpa melalui proses pengambilan keputusan yang kompleks. Jika jawaban di atas adalah “tidak”, maka di sini akan banyak dipertimbangkan opsi-opsi lainnya. Perusahaan pada dasarnya tetap memiliki pilihan untuk tidak melanjutkan usahanya
  • 3. www.futurumcorfinan.com saat ini atau suka penulis sebut sebagai DNA – Do Nothing Alternative (Alternatif Tidak Melakukan Apa-Apa). Dalam praktik, banyak perusahaan selalu beranggapan bahwa perusahaan tidak memiliki alternatif atau pilihan kecuali meneruskan usaha yang ada. Alasan yang umumnya didengar dapat berupa bahwa perusahaan sudah terlanjur “menanamkan” atau “menggelontorkan” uang dalam jumlah signifikan, sehingga sayang kalau tidak diteruskan. Dalam dunia Corporate Finance, hal ini dikenal sebagai “sunk cost” atau terjemahan bebasnya, “biaya-biaya yang sudah tertanam”. Apakah “sunk cost” relevan dalam pengambilan suatu keputusan? Kita lihat dulu definisi “sunk cost”. “Sunk cost” adalah suatu biaya atau biaya-biaya yang tidak dapat dipulihkan lagi dimana perusahaan sudah keburu mengeluarkan biaya tersebut atau sudah memiliki hutang atas pengeluaran biaya tersebut, sehingga tidak ada pilihan dalam hal ini selain melunasi hutang tersebut. Jadi di sini, “sunk cost” telah dibayarkan perusahaan atau akan dibayar (atau sudah terhutang) terlepas apapun keputusan yang akan diambil oleh perusahaan, apakah akan meneruskan atau tidak meneruskan proyek yang ada. Teori corporate finance mengajarkan kita bahwa biaya-biaya yang tidak bersifat incremental atau tidak mengakibatkan penambahan biaya terkait dengan keputusan yang akan diambil tidak perlu dimasukkan ke dalam analisa capital budgeting. Sebagai contoh: Perusahaan mempertimbangkan untuk meluncurkan suatu produk hunian apartemen di daerah Jakarta Selatan. Untuk itu, perusahaan telah menggunakan jasa konsultan untuk melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk melihat apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan dari berbagai segi (pasar, teknis, keuangan, peraturan, dan sosial), dan biaya konsultan adalah sebesar Rp 500 juta. Pertanyaannya : apakah biaya studi kelayakan tersebut Rp 500 juta dapat dimasukkan dalam analisa untuk menjalankan proyek tersebut? Terlepas nantinya perusahaan akan memutuskan menjalankan atau bahkan tidak menjalankan rencana peluncuran produk hunian apartemen di Jakarta Selatan, biaya studi kelayakan tersebut sudah tidak relevan untuk dimasukkan dalam analisa capital budgeting lagi, karena biaya tersebut sudah dikeluarkan. Singkatnya, jika keputusan capital budgeting tidak akan mempengaruhi arus kas (dalam hal ini biaya studi kelayakan) maka arus kas (atau pengeluaran kas ini) seharusnya tidak boleh mempengaruhi keputusan capital budgeting.
  • 4. www.futurumcorfinan.com Mungkin masih ada perusahaan yang tidak benar-benar mantap untuk tidak mempertimbangkan biaya studi kelayakan tersebut? Khan biaya tersebut perlu juga dipertimbangkan dalam analisa capital budgeting walaupun sudah dikeluarkan, apalagi dalam kejadian, biaya tersebut signifikan? Perlu diklarifikasi di sini, bahwa keputusan untuk mengeluarkan biaya studi kelayakan sebesar Rp 500 juta tetap merupakan suatu keputusan capital budgeting, dan sangat relevan untuk dimasukkan dalam analisa SEBELUM biaya tersebut dikeluarkan, atau SEBELUM IA MENJADI “SUNK COST”. Tetapi begitu biaya tersebut telah dikeluarkan, biaya tersebut menjadi tidak relevan lagi untuk keputusan capital budgeting di MASA DEPAN. Tidak semua manajer atau pimpinan perusahaan mau menerima argumen di atas. Terdapat kecenderungan semua biaya yang pernah dikeluarkan, akan dicoba dimasukkan dalam analisa. Ada ungkapan bahwa tugas manajer perusahaan, adalah sekali suatu keputusan sudah dilakukan, maka tugasnya adalah membuat keputusan tersebut “tampak” bagus (jadi ada perbedaan : making good decisions vs making decisions “look” good). Kecenderungan “making decisions look good” yang umumnya akan mendorong biaya-biaya “sunk cost” untuk dipertimbangkan dalam suatu analisa capital budgeting. Kecenderungan di atas sangat “mengkuatirkan” bagi perusahaan, karena dapat mengakibatkan perusahaan untuk tetap atau terus melakukan investasi dalam suatu proyek yang memiliki Net Present Value negatif, dengan argumen, bahwa sudah terlanjur mengeluarkan uang atau biaya dalam jumlah besar, dan menghentikan proyek berarti seluruh investasi yang sudah terlanjur “digelontorkan” dananya akan menjadi sia-sia. Hal inilah yang perlu diwaspadai oleh pengambil keputusan capital budgeting. Kadang kecenderungan ini dikenal sebagai “efek Concorde”. Concorde adalah pesawat terbang ultrasonik komersial yang dikembangkan bersama oleh pemerintah Inggris dan Perancis. Efek Concorde terjadi pada saat pemerintah Inggris dan Perancis tetap memutuskan untuk meneruskan mendanai proyek joint venture pesawat terbang Concorde meskipun menjadi jelas bahwa tingkat penjualan jenis pesawat terbang tersebut tidak mencapai level proyeksi sebelumnya yang diestimasi untuk memungkinkan diteruskannya proyek tersebut. Walaupun pemerintah Inggris mengetahui bahwa proyek pesawat terbang tersebut merupakan suatu kegagalan baik dari segi komersial maupun keuangan, namun implikasi “politik” penghentian proyek tersebut dengan mengakui bahwa semua pengeluaran uang
  • 5. www.futurumcorfinan.com sebelumnya untuk proyek tersebut akan menjadi sia-sia, telah memaksa pemerintah Inggris dan Perancis untuk tetap melanjutkan proyek tersebut. Isi penjelasan tentang “sunk cost” dan NDA di atas tetap relevan dalam konteks diskusi point-point di bawah ini. (2) Penggantian : Pengurangan Biaya. Proyek-proyek seperti ini pada umumnya terukur yaitu berupa biaya-biaya yang turun besarannya, misalnya untuk perusahaan manufaktur, biaya-biaya tersebut dapat berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead lainnya, dengan mengganti peralatan atau mesin kerja yang kurang efisien (walaupun masih dimungkinkan untuk diperbaiki). Banyak penggantian mesin atau peralatan kerja akan mempunyai dampak yang besar untuk efisiensi penggunaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja (baik jumlah orang maupun jam kerja) serta biaya-biaya lainnya, misalnya penggunaan listrik, bahan bakar, dan lain-lain. Keputusan penggantian bertujuan pengurangan biaya pada umumnya akan bersifat diskresioner (memerlukan pertimbangan manajemen, mau dikeluarkan atau tidak). Untuk itu, manajemen perusahaan, akan cenderung menggunakan analisa yang lebih rinci dibandingkan penggantian yang bersifat pemeliharaan. (3) Perluasan dari produk atau pasar yang ada saat ini. Pengeluaran uang untuk perluasan dalam konteks ini bisa berupa:  Peningkatan produksi produk yang saat ini dipasarkan dan dijual.  Perluasan jangkauan daerah pemasaran dan penjualan produk.  Peningkatan jalur dan fasilitas distribusi produk yang ada.  Peningkatan jumlah outlet penjualan produk, misalnya untuk produk farmasi berupa obat, disamping melalui jalur-jalur konvensional seperti apotik dan dokter, dapat juga melalui outlet-outlet di supermarket atau di mal-mal. Keputusan perluasan produk atau pasar yang ada saat ini terhitung tingkat kesulitan analisanya lebih besar mengingat bahwa perlu adanya proyeksi pertumbuhan permintaan pasar akan produk itu sendiri, di sini perlu melibatkan departemen lainnya. Karena melibatkan beberapa department, maka proses analisa menjadi tidak sederhana. Walaupun proyeksi permintaan (demand) terdengar sederhana, dalam praktiknya, analisa ini kompleks. Variabel yang terlibat akan lebih dari satu. Misalnya untuk memproyeksi angka unit penjualan dan harga jual per unit – umumnya akan mengikutsertakan departemen pemasaran dan penjualan untuk memberikan proyeksi – akan melibatkan tingkat elastisitas harga, program iklan, kondisi ekonomi secara keseluruhan, reaksi pesaing, tren perubahan
  • 6. www.futurumcorfinan.com perilaku konsumen, siklus bisnis, tingkat kompetisi di daerah tertentu, produk substitusi, dan lain-lain. Belum lagi analisa ini perlu memastikan bahwa setiap orang atau departemen yang terlibat dalam analisa perlu memastikan menggunakan seperangkat asumsi ekonomi yang realistis dan konsisten, dan tidak masuknya “bias” ke dalam proyeksi angka-angka penjualan dan harga jual. Adalah normal sekali ditemukan adanya “bias” karena manajer proyek yang berkepentingan akan punya kecenderungan untuk memastikan proyeknya “diterima” sehingga angka-angkanya juga akan tampak “fantastis” atau di”lebih-lebih”-kan di atas angka “realistis”. Karena melibatkan lebih dari satu departemen, pengambilan keputusan umumnya akan dilakukan pada level satu tingkat di atas semua departemen yang terlibat atau bahkan di pimpinan perusahaan. ~~~~~~ ####### ~~~~~~
  • 7. www.futurumcorfinan.com Disclaimer This material was produced by and the opinions expressed are those of FUTURUM as of the date of writing and are subject to change. The information and analysis contained in this publication have been compiled or arrived at from sources believed to be reliable but FUTURUM does not make any representation as to their accuracy or completeness and does not accept liability for any loss arising from the use hereof. This material has been prepared for general informational purposes only and is not intended to be relied upon as accounting, tax, or other professional advice. Please refer to your advisors for specific advice. This document may not be reproduced either in whole, or in part, without the written permission of the authors and FUTURUM. For any questions or comments, please post it at www.futurumcorfinan.com © FUTURUM. All Rights Reserved