1. LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM INSTRUMENTASI DAN PERANCANGAN
ELEKTONIKA
HUMIDITY SENSOR
Dosen Pengajar : Zulkarnain S.T
Disusun Oleh : FIRMAN ABDUL JALIL
41155040130009
CENDI APRIANA SUYANTO
41155040130019
Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
BANDUNG
Juni – 2015
2. I. PENDAHULUAN
Pada praktikum kali ini kami akan mempraktikan sensor humidity. Kami akan
membuat rangkaian Humidity sensor untuk mengubah kelembaban menjadi keluaran
frequency. Untuk itu kami menggunakan rangkaian astable dari IC NE555P untuk
mendapatkan keluaran frequensi. Sensor yang kami pakai adalah Humidity Sensor 1101
(HS1101) sensor ini memiliki jangkauan 0 – 100% RH (Relatif Humidity), untuk melihat
keluaran frequensinya kami memakai Multi Meter Sanwa (Digital Multimeter).
II. TEORI DASAR
1. Sensor
Sensor adalah alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan sering berfungsi untuk
mengukur magnitude sesuatu. Sensor adalah jenis transduser yang digunakan untuk
mengubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia menjadi tegangan dan arus
listrik. Sensor biasanya dikategorikan melalui pengukur dan memegang peranan penting
dalam pengendalian proses pabrikasi modern. Sensor memberikan ekivalen mata,
pendengaran, hidung lidah dan menjadi otak mikroprosesor dari sistem otomatisasi
industri.
2. Kelembaban
Kelembaban adalah kosentrasi uap air di udara. Angka konsentrasi ini di dapat di
ekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembaban spesifik atau kelembaban relatif.
Kelembaban relatif dari suatu campuran udara-air didefinisikan sebagai rasio dari tekanan
uap air dalam campuran terhadap tekanan uap jenuh air pada temperature tersebut.
3. 3. Humidity Sensor
Humidity sensor atau sensor kelembaban
adalah sensor yang digunakan untuk mengukur
kelembaban. Pada praktikum kali ini kami
menggunakan sensor capasitif HS1101. Sensor
capasitif berarti jika ada perubahan kondisi
lingkungan, maka akan dikonversi menjadi capasitif,
dan nilai capasitif tersebut akan berubah-ubah
nilainya sesuai dengan kelembaban yang ada pada
lingkungan tersebut.
Gambar 1. Humidity Sensor HS1101
III. PERCOBAAN
1. Rangkaian
Rangkaian yang kita buat berdasarkan datasheet dari komponen HS1101.menggunakan
IC NEC555P untuk mendapatkan output frequensi. Kemudian kita improve sesuai dengan
komponen yang ada di pasaran. Dan berikut rangkaian astable IC 555 untuk humidity
sensor.
Gambar 2. Rangkaian Astable for HS1101 Gambar 3. Rangkaian setelah di assembly
4. 2. Peralatan
Peralatan yang kita pakai untuk melakukan percobaan adalah sebagai berikut :
Power supply 5V
Multimeter Sanwa (untuk mengukur frequensi)
Botol (untuk di isi air dingin/panas)
3. Langkah – Langkah
Pertama kami menganalisa rangkaian yang ada pada datasheet HS1101 kemudian
mempersiapkan komponen-komponen apa saja yang akan di gunakan. Setelah kami
amati dan pelajari rangkaian tersebut ada beberapa komponen yang kami ganti nilainya
karena nilai tersebut tidak ada di pasaran.
Berikut rangkaian referensi dan revisi
komponen :
Komponen yang di ubah:
1. R1 = 1M
2. R2 = 515 K
3. R4 = 50.8K
Gambar 4. Rangkaian referensi dari HS1101
5. Siapkan alat-alat dan module sensor. Untuk
mempraktikan module sensor ini kita memakai botol
sebagai media yang di isikan air dingin & panas yang
tertutup.
Gambar 5. Botol yang di isi air panas
Setelah siap semuanya, kita nyalakan power supply kemudian geser switch pada
module sensor untuk menyalakan module. Modul sudah menyala kemudian kita tap
(ukur) pada tes point yang telah tersedia pada module memakai multimeter sanwa,
setelah itu keluarlah output frequency. Untuk melihat perubahan output pada modul,
kita menggunakan botol yang di isi air panas kemudian kita masukan sensor ke botol
yang tertutup tersebut, dan tap kembali output dari tespoint. Kita melakukan hal yang
sama juga ke botol yang berisi air dingin.
Gambar 6. Mengukur frequensi pada air dingin
6. IV. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
1. Kalibrasi
Untuk mengetahui kelembaban yang telah kita ukur kita harus mengkalibrasi output
frequency diatas dengan table Resistif Humidity (RH) pada datasheet HS1101.
Mengkalibrasi bisa kita peroleh dengan rumus fungsi linear Y = m x X + c. dimana Y&X
adalah variable m = gradient dan c = constanta. Untuk mencari m & c kita bisa dapatkan
menggunakan MSExcel dengan memasukan data dari table diatas.
Gambar 7. Grafik persamaan linear perubahan Humidity Sensor
Dari grafik diatas kita telah mendapat Gradien (m) dan constanta (c) dengan 𝑅2
(Ketelitian). tinggal kita masukan ke dalam data percobaan yang telah kita lakukan.
7. 2. Hasil Percobaan
Kami melakukan tiga kali percobaan yaitu melakukan pengukuran kelembaban di ruang
lab, di dalalam ruang botol yang di isi air dingin, dan yang di isi air panas. Dan kita catat
hasil pengukurannya sebagai berikut:
NO PERCOBAAN OUTPUT (frequensi)
1 Ruangan Lab 6.92 KHz
2 Botol dengan air dingin 7.31 KHz
3 Botol dengan air panas 6.08 KHz
Untuk mengetahui kelembaban pada ruangan-ruangan tersebut kita tinggal
masukan data-data diatas kedalam rumus yang telah kita peroleh sebelumnya.
Y = m x X + c x100%
Kita masukan Y (kelembaban) = m x X (Output frequensi) + c x 100%. maka di dapat table:
NO PERCOBAAN OUTPUT (frequensi) Kelembaban
1 Ruangan Lab 6.92 KHz 34.3%
2 Botol dengan air dingin 7.31 KHz 4.4%
3 Botol dengan air panas 6.08 KHz 98.7%
3. Kesimpulan
Tingkat Error pada rangkaian yang kita buat cukup besar, karena banyak komponen
yang nilainya tidak sesuai, itu akan membuat pergeseran referensi output frequensi
dan membuat tingkat error lebih besar.
Module sensor ini tidak kita tampilkan pada 7-segmen, karena output yang kita
peroleh dari sensor ini adalah frequensi. Namun sebenarnya output voltage linear
juga bisa tapi karena kita tidak menemukan referensi rangkaiannya jadi kita hanya
menampilkan output frequensi yang di tanpilkan pada multimeter.
8. REFERENSI :
http://www.meterdigital.com/content/hygrometer (diakses pada tanggal 17 Mei 2014,
11.27)
S.Morris,Allan.2001.Measurement and Instrumentation Principles. Oxford : Butterworth
Heinemann
Sutrisno.1986.ELEKTRONIKA: Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung: Penerbit ITB