Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi dan penyelesaian masalah kesehatan pada budaya Ambon. Budaya Ambon memiliki karakteristik komunikasi yang kuat seperti kerjasama, tarian, dan musik. Masalah kesehatan yang dihadapi adalah konsumsi garam berlebih dari ikan asin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Penyelesaiannya adalah memberikan edukasi, mengurangi garam, olahraga teratur, dan pola makan se
2. Komunikasi Budaya
• Di Indonesia, Komunikasi antar budaya
belum secara serius mendapatkan tempat
sebagai suatu kajian penting, sehingga
sampai saat ini masih sulit ditemui buku
yang menjelaskan secara lengkap tentang
definisi dari komunikasi antar budaya itu
sendiri. Padahal komunikasi antar budaya
di Indonesia sangatlah penting, karena
pada kenyataannya kehidupan
masyarakat dan budaya Indonesia
sangatlah heterogen yang terdiri dari
berbagai suku bangsa, bahasa, agama,
ras, budaya, dan istiadat. Sebagaimana
dituangkan dalam semboyang Bhineka
Tunggal Ika yang artinya berbeda tetapi
tetap satu.
• Komunikasi antar budaya kala ini menjadi
semakin penting karena meningkatnya
mobilitas orang diseluruh dunia, saling
ketergantungan Ekonomi diantara banyak
Negara, kemajuan Teknologi Komunikasi,
perubahan pola imigrasi dan politik
membutuhkan pemahaman atas kultur
yang berbeda-beda (DeVito 1997).
Komuniasi antara budaya sendiri lebih
menekankan aspek utama yakni
komunikasi antar pribadi diantara
Komunikator dan Komunikan yang
kebudayaannya berbeda (Mulyana 1990).
3. Letak Ambon
• Kota Ambon atau Ambong dalam bahasa
setempat diucapkan sebagai ( ambo ) adalah
ibu kota dan kota terbesar di Provinsi Maluku,
Kota ini didirikan oleh bangsa portugis dengan
istilah Nossa Senhora da Anunciada,
• Meskipun kini kata Ambon mengacu pada
Kota Ambon, Pulau Ambon, maupun suku
ambon dalam perkembangan sejarah (
terutama pada abad ke-20 ), Istilah Ambon
mengacu kepada penduduk Maluku Tengah,
Frasa orang ambon ( Ambonezen ) sendiri pun
mengacu kepada penduduk Maluku Tengah.
Meskipun pada awalnya hanya digunakan
oleh penduduk kota Ambon yang memiliki
budaya mestizo ( berdarah campuran )
• Letak geografis Daerah asal Ibukota dari
Provinsi Maluku terletak diantara 030 LU –
8.300 LS dan 1250 BT – 1350 BT dengan batas
wilayah Utara berbatasan dengan Lautan
Pasifik, Timur Provinsi Papua, Selatan Timur
Leste dan Australia, Barat Sulawesi Tenggara
dan Sulawesi Tengah
4. Karakeristik Budaya Ambon
1. Solidaritas Tinggi
2. Tubuh Atletis
3. Pemberani
4. Tradisi Pukul Sapu
5. Budaya Hawear
6. Malam Badendang
7. Kebiasaan Makan Ikan Asin
8. Kebiasaan Makan Pisang Goreng dan Teh
9. Budaya Arumbae
10. Sasahil Nekora
11. Makan Patita
12. Budaya Kalwedo
13. Suka Bernyanyi
14. Suka Berhumor
15. Memiliki Suara yang Nyaring
16. Mudah Sayang dengan Orang Lain
17. Memiliki Senyum yang Khas
18. Suka Memasak
5. Cara Berkomunikasi
Cara berkomunikasi budaya ambon dengan bermusyawarah, gotong
royong, kegiatan adat, tari dan music, hal hal tersebut sudah bisa
disebut cara mereka berkomunikasi karena terdapat unsur komunikasi
baik verbal ( music atau bernyanyi, bermusyawarah dan kegiatan adat
lainnya ) maupun non verbal ( tarian ) cara mereka berkomunikasi
melalui karakteristik budaya juga sudah melibatkan komponen
komunikasi seperti komunikator ( sumber ), terdapat pesan tersendiri
dari setiap tarian adat dan cara mereka bermusik, terdapat pula
decoder ( penerima pesan ), umpan balik dan efek dari komunikasi
tersebut.
6. Bahasa yang digunakan
• Bahasa yang digunakan sehari – hari oleh masyarakat suku Ambon
adalah bahasa Ambon. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya,
jika bahasa dasar dari bahasa Ambon sendiri adalah bahasa melayu
atau biasanya lebih sering dikatakan sebagai bahasa melayu Ambon.
• Bahasa melayu Ambon ini sendiri pertama kali digunakan sebagai
bahasa yang berkembang di kawasan maluku tengah dan juga
beberapa tempat lain yang ada di maluku sebagai salah satu bahasa
perdagangan. Di beberapa kawasan daerah maluku, bahasa Ambon
menjadi bahasa kedua mereka gunakan sehari – hari.
7. Masalah Kesehatan
• Melihat data diatas Budaya Ambon yang berpengaruh dalam aspek
kesehatan yakni kebiasaan makan ikan asin
• Setiap orang punya sensitivitas pada garam yang berbeda, untuk itu perlu
pembatasan untuk mengkonsumsi garam pada batas normal yaitu 2000 mg
natrium/sodium atau 5 g garam atau setara 1 sendok teh ( Departemen
Kesehatan RI )
• hal ini sangat bertentangan pada budaya Ambon yang sering
mengkonsumsi ikan asin yang memiliki kadar sodium/natrium yang tinggi,
Terlalu banyak kadar sodium/natrium dalam tubuh sangat lah tidak baik
terutama pada orang yang mengidap hipertensi karna konsumsi garam
berlebih dapat mengakibatkan kondisi patologi pada tubuh yaitu,
Menambah beban ginjal, Meningkatkan produksi hormone ouobain, dan
Mempersempit pembulih darah.
8. Penyelesaian
• Memberikan edukasi bahaya mengkonsumsi garam berlebih kepada
masyarakat
• Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari)
• Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km/ olahraga 30
menit per hari minimal 5x/minggu)
• Tidak merokok dan menghindari asap rokok
• Diet dengan Gizi Seimbang
• Mempertahankan berat badan ideal
• Menghindari minum alcohol