Makalah ini membahas pengembangan usaha budidaya jamur tiram di Kabupaten Batanghari, Jambi. Jamur tiram memiliki potensi bisnis yang menjanjikan namun membutuhkan persiapan yang matang, seperti pemilihan bibit dan bahan baku yang tepat serta strategi pemasaran. Makalah ini memberikan panduan tentang teknik budidaya jamur tiram mulai dari persiapan, produksi, hingga pemasaran dan penjualan produk.
1. Pengembangan usaha agribisnis Jamur tiram di kabupaten Batanghari,
provinsi Jambi
Dosen pengampu : Prof. Dr. Drs. H. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si.
OLEH
Fill Ina Grace s
A1A123113
R-003/Semester 1 (satu)
MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS
(PEK214)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
2. Kata pengantar
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa
saya ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan
arahan dan bimbingan pada penulisan makalah ini.
Makalah ini membahas topik yang menarik dan potensial dalam pengembangan
usaha pertanian, yaitu pengembangan usaha jamur tiram. Jamur tiram merupakan
salah satu jenis jamur yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan permintaan yang terus
meningkat di pasar. Namun, pengembangan usaha jamur tiram juga memiliki
tantangan dan kendala yang perlu diatasi.
Saya berusaha untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan terbaru, serta
menggabungkan pandangan dari berbagai sumber untuk memberikan sudut
pandang yang komprehensif tentang pengembangan usaha jamur tiram. Saya akan
membahas mulai dari persiapan awal, seperti pemilihan bibit dan media tanam yang
tepat, hingga strategi pemasaran dan peningkatan kualitas produk.
Saya menyadari bahwa pengembangan usaha jamur tiram tidak terlepas dari
tantangan dan risiko, seperti perubahan kondisi pasar dan perubahan iklim. Namun,
saya percaya bahwa dengan persiapan dan strategi yang tepat, usaha jamur tiram
dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi pembaca yang tertarik untuk
mengembangkan usaha jamur tiram.
Jambi, 20 September
2023
Fill Ina Grace s
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Jamur tiram adalah salah satu jenis jamur yang paling populer dan banyak
dikonsumsi di seluruh dunia. Jamur ini memiliki bentuk yang menarik dan rasa
yang lezat, sehingga sering digunakan dalam berbagai jenis masakan. Selain itu,
jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi dan banyak manfaat kesehatan.
Jamur tiram dapat dibudidayakan dengan relatif mudah dan cepat. Biasanya,
bibit jamur tiram ditanam pada media tanam yang terbuat dari serbuk kayu atau
campuran serbuk kayu dengan jerami atau sekam padi. Setelah itu, bibit jamur
tiram akan tumbuh dan berkembang menjadi buah jamur yang siap untuk
dipanen.
Jamur tiram memiliki kandungan nutrisi yang baik, seperti protein, serat, vitamin
B, dan mineral seperti selenium dan potassium. Selain itu, jamur tiram juga
mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari
kerusakan sel dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Jamur tiram juga memiliki manfaat kesehatan yang banyak, seperti membantu
menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kesehatan jantung, dan membantu
menyeimbangkan kadar gula darah. Oleh karena itu, jamur tiram sering
disarankan sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang.
Selain sebagai bahan makanan, jamur tiram juga memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai bisnis budidaya. Dalam pengembangan usaha jamur
tiram, perlu dilakukan persiapan yang matang dan strategi yang tepat untuk
mengatasi tantangan dan risiko yang ada. Namun, jika dilakukan dengan baik,
pengembangan usaha jamur tiram dapat menjadi alternatif bisnis yang
menjanjikan.
Budidaya jamur tiram memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bisnis yang
menjanjikan. Dalam pengembangan usaha jamur tiram, perlu dilakukan
persiapan yang matang dan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan dan
risiko yang ada. Namun, jika dilakukan dengan baik, pengembangan usaha jamur
4. tiram dapat menjadi alternatif bisnis yang menjanjikan.
1.2 Tujuan penulisan
1. Memberikan informasi dan panduan bagi masyarakat umum yang ingin
mengetahui lebih banyak tentang jamur tiram sebagai sumber pangan
alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai gizi yang tinggi.
2. Memberikan informasi tentang teknik budidaya jamur tiram yang tepat
3. Memahami potensi bisnis jamur tiram yang menjanjikan dan dapat
mengembangkan bisnis tersebut dengan baik.
1.3 Manfaat penulisan
Manfaat penelitian merupakan proses penelitian yang dapat menghasilkan
sesuatu dan memberikan guna tertentu adapun manfaat penelitian yang dapat
diperoleh antara lain:
1. Mendorong pengembangan bisnis jamur tiram yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan dengan memberikan informasi tentang teknik budidaya yang
ramah lingkungan dan strategi pemasaran yang inovatif.
2. Menjadi sumber referensi yang berguna bagi para peneliti, pengusaha, atau
petani yang tertarik untuk mengembangkan bisnis budidaya jamur tiram.
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas bisnis budidaya jamur tiram dengan
menyediakan panduan dan informasi yang tepat tentang teknik budidaya
yang berkualitas, pemilihan bibit yang tepat, dan perawatan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah berdirinya usaha
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok
Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum
tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah
lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.[1] Jamur tiram
masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan
5. King Oyster Mushroom.
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang banyak dibudidayakan di
Indonesia. Jamur tiram memiliki rasa yang enak dan kaya akan nutrisi, sehingga
menjadi salah satu bahan makanan yang populer di kalangan masyarakat. Di
samping itu, budidaya jamur tiram juga dapat dijadikan sebagai usaha yang
menjanjikan.
Budidaya jamur tiram dapat dilakukan di dalam ruangan dengan menggunakan
polibag atau di luar ruangan dengan menggunakan rak atau bedengan. Namun, untuk
pemula, cara budidaya jamur tiram dengan menggunakan polibag lebih disarankan
karena lebih mudah dan praktis.
Di kabupaten Batanghari ada seorang petani yang membudidayakan tanaman jamur.
Berawal dari perekonomian yang sulit pada tahun 2019 saat virus Corona muncul ia
memulai usahanya ini. Dengan modal yang terbatas, budidaya jamur ini dilakukan
dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan. Tujuan tersebut dapat terlaksana
dengan baik apabila disertai perubahan berbagai segmen kehidupan masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, kini sudah cukup banyak distributor yang mengambil
barang tersebut.
2.2 Bahan baku
Untuk budidaya jamur tiram, bahan baku yang biasa digunakan cukup mudah
didapatkan dilingkungan kita sehari-hari. Diantaranya ada serbuk gergaji kayu atau
sekam padi yang sudah diolah dan disterilisasi terlebih dahulu. Selain itu, bahan-
bahan lain seperti kapur, pupuk kandang, dan air juga dibutuhkan dalam proses
budidaya jamur tiram.
2.3 Produksi
Proses produksi budidaya jamur tiram terdiri dari beberapa tahapan, di antaranya:
1. Persiapan bahan baku: Bahan baku seperti serbuk gergaji kayu atau sekam padi
yang sudah diolah dan disterilisasi terlebih dahulu disiapkan.
2. Inokulasi: Bahan baku yang sudah disiapkan kemudian diinokulasi dengan bibit
jamur tiram yang sudah disiapkan sebelumnya.
3. Inkubasi: Setelah diinokulasi, bahan baku dan bibit jamur tiram ditempatkan dalam
ruangan yang lembab dan gelap untuk proses inkubasi selama 2-3 minggu.
4. Pertumbuhan jamur: Setelah proses inkubasi selesai, jamur tiram akan mulai
6. tumbuh dan muncul di permukaan bahan baku.
5. Panen: Setelah jamur tiram tumbuh dengan baik, maka jamur tiram bisa dipanen
dan dijual ke pasar.
Setelah dipanen, jamur tiram bisa diolah menjadi berbagai produk olahan seperti
jamur tiram kering atau kalengan. Proses produksi olahan jamur tiram bisa
bervariasi tergantung pada jenis produk yang ingin dibuat.
2.4 Permodalan
Permodalan budidaya jamur tiram bisa bervariasi tergantung pada skala usaha yang
ingin di jalankan. Jika Anda ingin memulai usaha kecil-kecilan, modal yang
dibutuhkan bisa sekitar 5-10 juta rupiah. Modal tersebut bisa digunakan untuk
membeli perlengkapan budidaya seperti mesin sterilisasi, bibit jamur tiram, bahan
baku, dan alat-alat lain yang dibutuhkan.
Namun, jika ingin memulai usaha yang lebih besar, modal yang dibutuhkan bisa
mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Modal tersebut bisa digunakan untuk
membeli lahan, membangun tempat budidaya, membeli peralatan produksi, dan
mempekerjakan tenaga kerja.
Dalam hal permodalan, bisa mencari investor atau mencari pinjaman dari bank.
Namun, sebelum mencari investor atau pinjaman, pastikan bahwa usaha budidaya
jamur tiram Anda sudah memiliki rencana bisnis yang jelas dan terperinci.
Untuk usaha kecil-kecilan, penghasilan yang didapat bisa mencapai beberapa juta
rupiah per bulan. Sedangkan untuk usaha yang lebih besar, penghasilan yang didapat
bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah per bulan.
Namun, untuk mencapai penghasilan yang maksimal, Anda harus memperhatikan
kualitas produk dan pemasaran yang baik. Pastikan bahwa produk yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan permintaan pasar. Selain itu, Anda
juga harus memperhatikan strategi pemasaran yang tepat untuk menjangkau pasar
yang lebih luas.
2.5 Tenaga kerja
Tenaga kerja atau karyawan yang bekerja hanya empat orang yang merupakan
anggota keluarga karena usaha yang dimiliki kepunyaan perseorangan atau pribadi.
7. 2.6 Pengepakan
Proses pengepakan jamur tiram bisa bervariasi tergantung pada jenis produk yang
ingin dihasilkan. Namun, secara umum, proses pengepakan jamur tiram bisa
dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Pilih jamur tiram yang sudah matang dan berkualitas baik.
2. Cuci jamur tiram dengan air bersih untuk membersihkan kotoran dan debu yang
menempel.
3. Tiriskan jamur tiram dan biarkan kering.
4. Pilih kemasan yang sesuai dengan produk yang ingin dihasilkan, misalnya kantong
plastik atau kaleng.
5. Masukkan jamur tiram ke dalam kemasan dengan jumlah yang sesuai.
6. Pastikan kemasan sudah tertutup rapat.
7. Beri label pada kemasan dengan informasi produk seperti tanggal produksi,
tanggal kadaluarsa, dan informasi nutrisi.
8. Simpan produk dalam tempat yang bersih dan kering.
Selain itu, untuk produk olahan seperti jamur tiram kering, proses pengepakan bisa
dilakukan dengan cara mengeringkan jamur tiram terlebih dahulu dengan oven atau
sinar matahari, kemudian memasukkan jamur tiram ke dalam kemasan dan
menambahkan bahan pengawet jika diperlukan.
2.7 Pemasaran
Berikut ini adalah beberapa strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan
penjualan jamur tiram:
1. Branding yang kuat: Pastikan bahwa produk jamur tiram Anda memiliki branding
yang kuat dan menarik perhatian pelanggan. Hal ini bisa membantu meningkatkan
kesadaran merek dan membedakan produk Anda dari produk sejenis.
2. Kemasan yang menarik: Buatlah kemasan produk yang menarik dan informatif,
sehingga pelanggan bisa dengan mudah mengenali produk Anda dan mengetahui
8. informasi produk seperti tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, dan informasi nutrisi.
3. Jaringan distribusi yang luas: Pastikan bahwa produk jamur tiram Anda tersedia di
berbagai tempat seperti pasar tradisional, toko bahan makanan, dan restoran. Hal ini
bisa membantu memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan penjualan.
4. Pelayanan yang baik: Berikan pelayanan yang baik kepada pelanggan, seperti
memberikan informasi yang jelas dan ramah saat pelanggan bertanya tentang
produk Anda. Hal ini bisa membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan
mempertahankan loyalitas pelanggan.
5. Promosi dan diskon: Lakukan promosi dan diskon untuk menarik minat pelanggan
dan meningkatkan penjualan. Hal ini bisa dilakukan melalui media sosial atau
platform e-commerce.
Pastikan bahwa Anda memperhatikan kualitas produk dan memberikan pelayanan
yang baik kepada pelanggan untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan dan
meningkatkan loyalitas.
2.8 Penjualan
Teknik penjualan produk jamur tiram bisa bervariasi tergantung pada target pasar
dan jenis produk yang ingin dihasilkan. Berikut ini adalah beberapa teknik penjualan
yang bisa di terapkan:
•Menjual langsung ke konsumen
Contohnya: menjual produk jamur tiram langsung ke konsumen melalui pasar
tradisional atau toko-toko yang menyediakan bahan makanan.
•Melakukan kerjasama dengan distributor
•Melakukan promosi di media sosial
2.9 Kendala usaha
Dalam pengembangan usaha budidaya jamur tiram masih sering dijumpai kendala-
kendala dalam proses pembudidayaannya. Ada pun beberapa kendala tersebut yaitu:
1. Kualitas bibit jamur tiram yang tidak baik
2. Keterbatasan dalam hal teknologi dan peralatan produksi
3. Kesulitan dalam mencari bahan baku yang berkualitas dan terjangkau
9. 4. Masalah dalam hal pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat untuk
pertumbuhan jamur tiram
5. Tantangan dalam hal pemasaran dan distribusi produk yang dihasilkan.
Namun, dengan melakukan riset dan persiapan yang matang, serta mengembangkan
kemampuan manajemen dan teknis yang memadai, kendala-kendala tersebut dapat
diatasi dan usaha pengembangan jamur tiram dapat berjalan dengan lancar.
2.10 Kemungkinan perkembangan ke depan
Pengembangan usaha jamur tiram memiliki potensi yang cukup besar di masa
depan. Hal ini disebabkan karena semakin banyak orang yang menyadari manfaat
dan keuntungan dari mengonsumsi jamur tiram, baik dari segi kesehatan maupun
kuliner. Selain itu, permintaan pasar terhadap produk jamur tiram semakin
meningkat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam pengembangan usaha jamur tiram, terdapat beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing, seperti
melakukan inovasi dalam produk dan proses produksi, meningkatkan kualitas
produk, serta meningkatkan efisiensi produksi. Selain itu, dengan memanfaatkan
teknologi dan internet, juga dapat membantu dalam memperluas jangkauan pasar
dan meningkatkan efisiensi pemasaran.
Dengan adanya potensi pasar yang besar dan kemajuan teknologi yang semakin
pesat, pengembangan usaha jamur tiram memiliki peluang yang cukup besar untuk
berkembang di masa depan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan budidaya jamur tiram memiliki potensi yang cukup besar untuk
dijadikan sebagai usaha yang menguntungkan. Namun, dalam pengembangan
usaha budidaya jamur tiram, terdapat beberapa kendala yang perlu diatasi,
seperti kualitas bibit jamur tiram yang tidak baik, keterbatasan teknologi dan
peralatan produksi, kesulitan dalam mencari bahan baku yang berkualitas dan
terjangkau, masalah dalam pengaturan suhu dan kelembaban yang tepat, serta
tantangan dalam hal pemasaran dan distribusi produk yang dihasilkan.
10. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, diperlukan riset dan persiapan yang
matang, serta kemampuan manajemen dan teknis yang memadai. Selain itu,
dengan melakukan inovasi dalam produk dan proses produksi, meningkatkan
kualitas produk, serta memanfaatkan teknologi dan internet, juga dapat
membantu dalam memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan efisiensi
pemasaran.
Dengan adanya potensi pasar yang besar dan kemajuan teknologi yang semakin
pesat, pengembangan budidaya jamur tiram memiliki peluang yang cukup besar
untuk berkembang di masa depan dan menjadi usaha yang menguntungkan.
3.2 Rekomendasi
Berikut beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan untuk pengembangan budidaya
jamur tiram:
1. Lakukan riset dan persiapan yang matang sebelum memulai usaha budidaya
jamur tiram.
2. Pilih bibit jamur tiram yang berkualitas dan sesuai dengan jenis yang ingin
dibudidayakan.
3. Gunakan teknologi dan peralatan produksi yang memadai untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan kualitas produk.
4. Jaga suhu dan kelembaban ruangan dengan baik untuk mendukung pertumbuhan
jamur tiram.
5. Cari bahan baku yang berkualitas dan terjangkau untuk menghasilkan produk
jamur tiram yang berkualitas.
6. Tingkatkan kualitas produk dan inovasi dalam produk dan proses produksi untuk
memperluas pangsa pasar.
7. Manfaatkan teknologi dan internet untuk memperluas jangkauan pasar dan
meningkatkan efisiensi pemasaran.
8. Jaga konsistensi dalam produksi dan kualitas produk untuk membangun
kepercayaan konsumen.
9. Pelajari dan terus mengikuti perkembangan pasar untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan pasar yang terus berubah.
10. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau konsultasi dari ahli atau mentor dalam
bidang budidaya jamur tiram.