1. MAKALAH
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS
CABE RAWIT DI DESA KARAK APUNG
Dosen Pengampu :
Prof. Dr.Drs.H. H.Khairinal, Dpt. BA., M. Si.
Oleh :
Tuti Andriani
Nim. A1A123051
PROGRAM iSTUDI iPENDIDIKAN iEKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN IDAN ILMUiPENDIDIKAN
UNIVERSITAS iJAMBI
2023
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
hidayah nya kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“PENGENBANGAN USAHA AGROINDUSTRI CABE RAWIT DI DESA KARAK
APUNG”
ini tepat pada waktu yang telah di tentukan.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas “ Bapak Prof.Dr.Drs.H.H.Khairinal,Dpt.BA.,M.Si.” pada mata kuliah
“pengantar bisnis” selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
Pendidikan dan Minat wirausaha bagi para pembaca dan juga para penulis.
Saya menyadari bahwasanya makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karna itu ,tentu saya berharap kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari
para pembaca.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Saya akhiri dengan
mengucapkan wassalamualaikum warahmatullohiwabarakatuh.
Jambi ,17 SEPTEMBER
Penulis
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................................
Daftar isi ........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1. Latar belakang ...................................................................................................
1.2. Tujuan Pembelajaran..........................................................................................
1.3. Manfaat Penulisan ...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
2.1 Sejarah Berdirinya Usaha ....................................................................................
2.2. Bahan Baku ........................................................................................................
2.3. Produksi ............................................................................................................
2.4. Permodalan.........................................................................................................
2.5. Tenaga Kerja ......................................................................................................
2.6. Pengepakan ........................................................................................................
2.7.Pemasaran ..........................................................................................................
2.8. penjualan ......................................................................................................
2.9. Kendala Usaha....................................................................................................
2.10. Kemungkinan Perkembangan Kedepan.............................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................
3.1. Kesimipulan .......................................................................................................
3.2. Rekomendasi......................................................................................................
Daftar Pustaka.................................................................................................................
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Cabai rawit atau cabe rawit, adalah buah dan tumbuhan anggota genus capsicum.
Selain di Indonesia, Iya juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara
Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan Chili padi, di Filipina
feeling labuyo, dan di Thailand phirik khi nu. Dikarela, India, terdapat masakan tradisional
yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan khantari mulagu. Dalam bahasa Inggris Ia
dikenal dengan nama thai pepper atau Bird's eye chili peperangan. Buah cabai rawit berubah
warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada
varietas cabai lainnya, Iya dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000
sampai Rp100.000 pada skala skoville. Cabai rawit biasa dijual di pasar-pasar bersama
dengan varietas cabai lainnya. Cabai rawit merupakan tanaman yang mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi disebabkan karena rasa pedas dan kandungan karotenoidnya. Di
Indonesia tingkat konsumsi masyarakat perkapita terhadap cabai cukup tinggi, Demikian pula
cabai pun dibutuhkan pada beberapa industri. Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya
meningkat sehubungan dengan beragam dan variasi jenis masakan di Indonesia meningkat
yang menggunakan bahan asal cabai, mulai dari kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar,
bahkan sampai pada kebutuhan ekspor luar negeri maka dari itu perlu diadakan teknik
budidaya untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman cabai.
1.2. Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Maksud Dari Pemasaran Suatu Hasil Pertanian
5. Untuk Mengetahui Sistem Pemasaran Hasil Panen Cabe Rawit
Untuk Mengetahui Saluran Hasil Panen Cabai Rawit
1.3.Manfaat Penulisan
Pengenalan Produk:
Menulis tentang pemasaran cabe memungkinkan pembaca untuk memahami
lebih baik tentang produk tersebut, termasuk karakteristik, varietas, dan
manfaatnya.
Pemahaman Pasar:
Analisis pemasaran cabe dapat memberikan wawasan tentang pasar cabai,
termasuk tren, permintaan, dan perilaku konsumen. Ini dapat membantu dalam
pengambilan keputusan bisnis.
Strategi Pemasaran:
Penulisan ini dapat membantu mengeksplorasi strategi pemasaran yang
efektif untuk produk cabai, seperti branding, distribusi, promosi, dan
penetapan harga.
Pengembangan Bisnis:
Melalui penulisan ini, pembaca dapat memahami potensi bisnis dalam industri
cabai dan bagaimana mengembangkannya, termasuk peluang untuk
diversifikasi produk.
Pengajaran:
Makalah semacam ini dapat digunakan sebagai sumber pengajaran untuk
memahamkan siswa atau profesional pemasaran tentang cara mengelola
produk pertanian
Penelitian dan Inovasi:
Informasi tentang pemasaran cabe dapat merangsang penelitian lebih lanjut
dan inovasi dalam produksi, pengolahan, dan distribusi cabai.
Kesadaran Konsumen:
Penulisan ini dapat meningkatkan kesadaran konsumen tentang pentingnya
cabai dalam makanan dan budaya mereka.
6. Kebijakan Pertanian: Pemerintah atau lembaga pertanian dapat
menggunakan informasi ini untuk merancang kebijakan yang mendukung
pertumbuhan industri cabai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sejarah Berdirinya Usaha
Awal mula berdirinya usaha perkebunan cabe rawit didesa karak apung ini yaitu pada tahun
2018, tepatnya di perkebunan pak Rian, awalnya beliau menanam cabe hanya untuk kebutuhan
dirumah sehari-hari. Namun seiring berjalannya waktu banyak tetangga berdatangan kerumah
beliau untuk membeli cabe, hingga beberapa bulan kemudian pak rian memutuskan untuk
membuka kebun cabe,ia mengolah bibit cabe sendiri dengan cara mengelola cabe yang sudah
matang sempurna. Hampir sekitar 1 bulan beliau menyemai bibit cabe tersebut, setelah itu baru
lah dipindahkan ke kebun. Dan 6 bulan kemudian cabe rawit pun siap panen, setiap3 kali sehari
beliau memetik cabe rawit untuk dijual oleh istrinya, awalnya mereka berjualan dari desa 1
kedesa lainnya. Hingga 4 bulan kemudian mereka tidak lagi menjual cabe dengan cara berkeliling,
mereka akhirnya menjual hasil panen ke pasar bungo. Dan hingga saat ini usaha cabe rawit
mereka pun berkembang pesat dan juga sudah memiliki beberapa orang karyawan yang
membantu saat panen tiba.
2.2. Bahan Baku
Dalam memulai bisni cabe rawit kita perlu menyiapkan bahan baku seperti:
1. Bibit cabe rawit.
2. Tanah yang subur.
3. Pupuk organik atau pupuk kimia sesuai kebutuhan tanaman.
4. Air untuk penyiraman.
5. Pestisida atau insektisida jika diperlukan untuk mengendalikan hama dan penyakit.
6. Alat dan peralatan pertanian seperti cangkul, sekop, sprayer, dan lainnya.
7. 7. Tempat penanaman atau lahan pertanian yang sesuai.
8. Tenaga kerja untuk proses penanaman, pemeliharaan, dan panen cabe rawit.
Semua bahan baku ini penting untuk memulai dan menjalankan agribisnis cabe rawit dengan baik.
2.3. Produksi
Perencanaan dan Persiapan:
1. Identifikasi lokasi
Dalam proses produksi cabe rawit kita perlu mengidentifikasi lahan/lokasi yang cocok untuk
penanaman cabe rawit, yang memiliki sinar matahari yang cukup dan tanah yang sesuai.
Siapkan lahan dengan membersihkan rumput dan sampah, serta melakukan pengolahan tanah
jika diperlukan. Amankan sumber air yang cukup untuk irigasi.
2. Pemilihan Varietas:
Pilih varietas cabe rawit yang sesuai dengan kondisi iklim dan pasar lokal.
3. Penanaman:
Tanam benih cabe rawit di bedengan atau pot dengan jarak yang sesuai. Pastikan tanaman
mendapatkan air yang cukup dan pemupukan yang tepat.
4. Pemeliharaan Tanaman:
Lakukan pemangkasan dan penjarangan bunga dan buah jika diperlukan untuk meningkatkan
produksi. Atasi hama dan penyakit secara rutin dengan menggunakan pestisida organik atau
kimia yang aman.
5. Pemanenan:
Cabe rawit biasanya siap untuk dipanen dalam 2-3 bulan setelah penanaman. Panen cabe
rawit saat warnanya sudah matang, biasanya merah atau kuning.
6. Pengolahan dan Penyimpanan:
Sortir cabe rawit berdasarkan ukuran dan kualitas. Keringkan cabe rawit atau simpan dalam
kondisi penyimpanan yang tepat agar tahan lebih lama.
8. 2.4. Permodalan
Dalam permodalan agribisnis cabe rawit ini kita perlu perincian modal seperti:
Pembelian Lahan (untuk lahan kami memiliki tanah sendiri dan tidak perlu membeli
lahan)
Bibit Cabai 1kg :Rp. 546.000
Biaya pengolahan lahan :Rp. 250.000
Pupuk :Rp. 500.000
Peralatan Penanaman :Rp. 200.000
Pestisida dan Herbisida :Rp. 300.000
Peralatan Pemanenan dan pengemasan :Rp. 200.000
Tempat Penyimpanan ( kulkas pribadi) : -
Peralatan Perlindungan Pribadi :Rp. 45.000
Biaya transtportasi :Rp. 125.000
Total :Rp. 2.166.000
Upah tenaga kerja (sayamemiliki 10 karyawan termasuk
Diri saya sendiri.)
1. Saya selaku pemilik usaha : -
2. Petani atau pekerja lapangan 2 org :Rp. 1.800per org
3. Tenaga panen 5 org :Rp. 2.jt per org
4. Tenaga penjualan 2 org ( saya dan istri) : -
5. Biaya air dan irigasi (jika tidak ada sumber alami) : -
Total :Rp. 5.800.000
Pastikan semua peralatan dan fasilitas ini terjaga dengan baik dan sesuai dengan standar keamanan
dan sanitasi untuk menghasilkan cabai rawit yang berkualitas tinggi.
9. 2.5. Tenaga kerja
Struktur tenaga kerja usaha cabe rawit
1. Pemilik Usaha (Pemilik Tunggal atau Mitra:
Orang atau kelompok yang memiliki dan mengelola usaha budidaya cabe rawit dan sekaligus
bertanggung jawab atas pengelolaan umum pertanian, termasuk perencanaan, pengawasan,
dan pengambilan keputusan strategis. Mengurus administrasi dan dokumentasi terkait usaha,
termasuk pencatatan inventaris, keuangan, dan persyaratan perizinan
2. Petani atau Pekerja Lapangan
Bertanggung jawab untuk aktivitas sehari-hari di lapangan seperti penanaman, pemeliharaan,
pemupukan, dan pemetikan cabe rawit. Dan juga bertugas merawat tanaman cabe rawit,
termasuk pemangkasan, pengendalian hama dan penyakit, serta pemupukan.
3. Tenaga Panen
Melakukan panen cabe rawit yang telah matang, memilih yang berkualitas, dan mengemasnya
untuk dipasarkan dan memastikan kebersihan, keamanan tempat budidaya, terutama jika ada
proses pengolahan atau pengemasan di lokasi.
4. Tenaga Penjualan
Bertanggung jawab atas pemasaran dan penjualan hasil panen kepada pembeli atau pasar.
Perlu kalian diingat bahwa struktur tenaga kerja ini dapat berubah sesuai dengan ukuran dan
kompleksitas usaha cabe rawit. Beberapa usaha kecil mungkin hanya melibatkan pemilik usaha dan
beberapa pekerja lapangan, sementara usaha yang lebih besar dapat memiliki struktur yang lebih
kompleks dengan berbagai peran tambahan.
2.6. Pengepakan
Adapun langkah-langkah Pengepakan cabai:
1. Persiapkan Bahan:
Cabe yang sudah di panen dan siap untuk di pindahkan.
10. Wadah atau kantong plastik yang sesuai untuk pengepakan.
2. cuci cabe:
Cuci cabe dengan hati-hati untuk menghilangkan kotoran dan debu yang mungkin
menempel.
3. sortir cabe:
Pisahkan cabe yang berkualitas baik dari yang tidak layak, pisahkan cabe yang rusak
atau berwarna busuk.
4. keringkan dengan lemari pendingin:
Biarkan cabe kering didalam lemari pendingin untuk mengurangi kadar air sebelum
pengepakan. Ini membantu meningkatkan masa simpan cabe.
5. pengepakan:
Tempatkan cabe dalam wadah atau kantong plastik yang bersih dan kering.
Pastikan wadahatau kantong tertutup dengan rapat untuk mencegah udara masuk.
6. kebersihan
Pastikan semua peralatan yang digunakan bersih dan steril untuk menghindari
kontaminasi.
2.7.Pemasaran
1. Identifikasi Target Pasar:
Kenali siapa target pasar Anda, seperti konsumen rumahan, restoran, atau pedagang lokal.
Memahami siapa yang Anda coba jangkau akan membantu Anda merencanakan promosi
yang lebih efektif.
2. Kualitas Produk yang Unggul:
Pastikan bahwa cabe yang Anda tawarkan berkualitas tinggi dan segar. Kualitas produk
adalah kunci dalam menjaga pelanggan dan membangun reputasi yang baik.
3. Jual Produk Secara Online:
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menjual produk Anda secara online melalui situs
web atau platform e-commerce. Ini memungkinkan Anda untuk mencapai pelanggan yang
lebih luas.
4. Media Sosial:
11. Gunakan media sosial untuk mempromosikan produk Anda. Posting foto dan informasi
tentang berbagai jenis cabe, resep, atau tips memasak dapat menarik perhatian pelanggan
potensial.
5. Program Loyalitas:
Pertimbangkan untuk memiliki program loyalitas pelanggan yang memberikan insentif
kepada pelanggan setia, seperti potongan harga atau hadiah.
6. Kolaborasi dengan Restoran atau Toko Makanan:
Jika Anda menjual cabe dalam jumlah besar, pertimbangkan untuk menjalin kerja sama
dengan restoran atau toko makanan lokal. Mereka mungkin akan menjadi pelanggan tetap.
7. Ikut dalam Pameran atau Pasar Tradisional:
Jika ada pameran pertanian atau pasar tradisional di wilayah Anda, pertimbangkan untuk
berpartisipasi untuk mempromosikan produk Anda secara langsung.
8. Penggunaan Iklan Online dan Offline:
Gunakan iklan online seperti Google Ads dan iklan media sosial untuk meningkatkan v
isibilitas online Anda. Juga, pertimbangkan iklan offline seperti iklan di surat kabar lokal atau
radio jika anggaran Anda memungkinkan.
9. Dukungan Pelanggan:
Selalu berikan dukungan pelanggan yang baik dan tanggapi pertanyaan atau keluhan
pelanggan dengan cepat. Pelayanan pelanggan yang baik dapat membangun reputasi yang
kuat.
10. Evaluasi dan Revisi:
Terus pantau efektivitas strategi pemasaran Anda dan siap untuk merevisi strategi jika
diperlukan sesuai dengan umpan balik pelanggan dan perubahan pasar.
Ingatlah bahwa promosi yang efektif adalah kombinasi dari beberapa metode yang berbeda.
Setiap usaha memiliki karakteristiknya sendiri, jadi penting untuk mengadaptasi strategi pemasaran
Anda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar lokal Anda.
12. 2.8.penjualan
Beberapa teknik penjualan:
1. Kualitas Produk: Jual cabe yang segar dan berkualitas tinggi. Pembeli akan kembali
jika mereka puas dengan produk anda
2. Lokasi yang Strategis: Jika Anda menjual cabe di pasar atau toko fisik, pastikan lokasi Anda
strategis dan mudah diakses oleh pembeli potensial.
3. Pelayanan Pelanggan:
Berikan pelayanan pelanggan yang baik. Jawab pertanyaan pembeli dengan ramah dan
membantu.
4. Promosi:
Gunakan media sosial atau situs web untuk mempromosikan produk Anda. Anda juga bisa
mencoba beriklan dalam skala kecil.
5. Kerja Sama:
Kerja sama dengan restoran atau warung lokal untuk menjadi pemasok cabe mereka.
6. Kebersihan:
Pastikan tempat penyimpanan dan penjualan cabe tetap bersih dan terjaga kebersihannya.
7. Variasi Produk:
Tawarkan berbagai jenis cabe, baik dari segi jenis maupun tingkat kepedasan, untuk
memenuhi berbagai selera pelanggan.
8. Pantau Persediaan:
Selalu pantau persediaan cabe Anda dan pastikan ada cukup stok untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
13. 2.9.kendala usaha
Ada beberapa kendala usaha penjualan cabe:
1.Musim dan Ketersediaan:
Cabe adalah produk musiman, sehingga ketersediaannya dapat menjadi kendala. Selama musim
panas, pasokan bisa berlebihan, sementara di musim dingin, mungkin sulit untuk mendapatkan
cabe segar.
2.Persaingan:
Industri penjualan cabe seringkali sangat kompetitif. Anda mungkin bersaing dengan banyak
penjual lain, baik di pasar fisik maupun online.
3.Pemeliharaan Stok:
Stok cabe yang tidak terjual bisa menjadi masalah. Jika tidak dikelola dengan baik, cabe bisa
cepat membusuk dan menyebabkan kerugian.
4.Fluktuasi Harga:
Harga cabe bisa fluktuatif tergantung pada musim dan faktor-faktor lainnya. Ini bisa
mempengaruhi margin keuntungan Anda.
5.Promosi dan Pemasaran:
Memasarkan produk cabe Anda agar dikenal oleh pelanggan potensial memerlukan upaya dan
strategi pemasaran yang efektif.
6.Perubahan Cuaca dan Bencana Alam:
Cuaca ekstrem atau bencana alam seperti banjir atau kebakaran hutan dapat merusak tanaman
cabe dan mengganggu pasokan.
7.Keamanan dan Pencurian:
Keamanan stok cabe Anda perlu dijaga agar tidak menjadi sasaran pencurian.
8.Perubahan Selera Pelanggan:
Selera pelanggan terkadang berubah, dan Anda perlu terus beradaptasi untuk memenuhi
permintaan mereka.
14. 2.10.kemungkinan perkembangan kedepan
Pemasaran Digital: Pemasaran online akan tetap menjadi tren dominan. Situs web, media
sosial, dan platform e-commerce akan menjadi alat penting dalam mempromosikan cabe
kepada pelanggan. Kemungkinan penggunaan iklan berbayar, kampanye media sosial, dan
konten video yang kreatif akan terus meningkat.
Pemasaran Berbasis Cerita: Menceritakan cerita di balik produk cabe Anda, seperti asal-
usulnya, cara tumbuh, atau petani lokal yang terlibat, dapat menjadi strategi pemasaran yang
kuat untuk menghubungkan dengan konsumen
Kemitraan dengan Restoran dan Ritel: Kerja sama dengan restoran, supermarket, dan
bisnis makanan lainnya akan terus menjadi fokus. Ini dapat menciptakan jalur distribusi yang
stabil dan penjualan dalam jumlah besar.
Pemasaran cabe akan terus berubah seiring waktu, terutama dengan adanya perubahan
dalam perilaku konsumen dan teknologi. Penting untuk tetap mengikuti tren ini dan menyesuaikan
strategi pemasaran Anda agar tetap efektif dan relevan.
15. BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
1. Perlakuan sistem pengolahan tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman cabai rawit. Pengolahan tanah sempurna memilki hasil terbaik
pada semua parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah
bunga, berat buah pertanaman dan berat buah perpetak. Perlakuan pupuk kompos
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.
Penggunaan dosis 16 ton/ha memberikan pengaruh terbaik pada semua
parameter pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, berat
buah pertanaman dan berat buah perpetak.
2. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan sistem pengolahan tanah dan pupuk
kompos terhadap semua parameter pengamatan tanaman.
3.2.REKOMENDASI
Dengan adanya makalah ini, kiranya dapat menambah pengetahuan kita dalam
pembudidayaan cabe, bukan hanya asal tanam, akan tetapi bagaimana agar kita bisa
memperoleh hasil panen yang lebih maksimal.
Selanjutnya dengan pengetahuan yang kita miliki, hendaknya kita bisa berbagi
pengetahuan kepada masyarakat kita terutama mereka yang membudidayakan cabe, dengan
harapan mereka bisa memperoleh hasil yang maksimal