Dokumen tersebut merangkum materi tentang bioakustik yang mencakup pengertian bioakustik dan gelombang bunyi, sifat gelombang bunyi seperti refleksi dan kecepatannya, intensitas bunyi, penerapan gelombang bunyi dalam bidang kesehatan seperti USG dan stetoskop, pengertian kebisingan beserta pengaruh dan pencegahannya, serta mekanisme produksi suara melalui sistem organ suara.
3. 01 02 03
04 05 06
POKOK BAHASAN
Pengertian bioakustik
& gelombang bunyi
Sifat & kecepatan
gelombang bunyi
Intensitas bunyi
Penerapan gelombang
bunyi dalam bidang
kesehatan
Pengertian, pengaruh &
pencegahan kebisingan
Mekanisme produksi suara
4. PENGERTIAN BIOAKUSTIK & GELOMBANG BUNYI
Gelombang bunyi yaitu vibrasi atau getaran molekul-
molekul dan saling beradu satu sama lain, namun zat
tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang
Jadi, bioakustik adalah ilmu yang mempelajari tentang
proses penerimaan pendengaran yang timbul oleh
mahluk hidup
Bioakustik >> bio (hidup), akustika (getaran & bunyi)
Bioakustik yaitu suatu perubahan gelombang
mekanik terhadap zat yang sering menimbulkan
gelombang bunyi
6. Kecepatan Gelombang Bunyi
(Jarak yang ditempuh gelombang bunyi dalam satu second)
Tokoh pertama yang menyelidiki cepat rambat bunyi : Moll & Van Beek (udara),
Otto Von Guericke (zat padat, zat cair, zat gas)
MEDIUM RUMUS
Udara V=
𝜆
𝑇
= 𝜆f
Zat padat V=
𝐸
𝝆
Zat cair V=
𝐵
𝝆
Gas V=
𝛾𝑅𝑇
𝑀
Keterangan :
V = cepat rambat bunyi (m/s)
𝜆 = panjang gelombang (m)
T udara = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
E = modulus Young (N/m²)
𝝆 = massa jenis zat (kg/m³)
𝛾 = konstanta diabatik
R = konstanta umum gas (joule/mol K)
T gas = Suhu mutlak gas (K)
M = massa relatif gas (kg/mol)
B = modulus Bulk
7. Intensitas Bunyi
Suatu daya yang dibawa oleh gelombang bunyi (per satuan
luas) dengan arah tegak lurus dari arah cepat rambat
gelombang, rumus :
I =
𝑷
𝑨
=
𝑷
𝟒𝝅𝒓²
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P = daya bunyi (watt)
A = luas bidang permukaan (m2)
8. Taraf Intensitas Bunyi
Nilai logaritma untuk perbandingan
antara intensitas bunyi dengan intensitas
ambang pendengaran dan dinyatakan
dalam decibel (dB)
Menunjukkan kenyaringan yang
dihasilkan sumber bunyi
TI = 10 log (
𝐼
𝐼𝑜
)
Keterangan
TI = Taraf Intensitas (dB)
I = Intensitas Bunyi
(W/m²)
Io = Intensitas ambang
pendengaran manusia
(10 – 12 W/m²)
9. PENERAPAN
GELOMBANG BUNYI
DALAM KESEHATAN
Ultrasonografi (USG)
Stetoskop
Mendeteksi adanya kerusakan
jaringan (ada tidaknya tumor)
Menghancurkan batu ginjal
Terapi ultrasound
Kacamata tunanetra
10. ULTRASONOGRAFI
Kegunaan : Kehamilan, diagnostik,
membantu prosedur medis
Komponen : Transduser, monitor,
mesin USG
Prinsip : memancarkan gelombang
ultrasound melalui sebuah transducer
dengan media perantara gel, kemudian
gelombang ultrasound tersebut akan
dipantulkan kembali dalam bentuk gambar
di sebuah layar monitor
11. STETOSKOP
Kegunaan : mendengarkan suara dari dalam
tubuh
Komponen : earpieces, tubing, diaphragm, bell
Prinsip : Diaphragm menangkap suara dari organ
tubuh manusia, kemudian dialirkan melalui tubing
menuju earpieces (hingga ke telinga pemeriksa)
12. TERAPI ULTRASOUND
Kegunaan : mengatasi nyeri &
memperbaiki jaringan tubuh yang
mengalami kerusakan
Komponen : display, transduser, gel
Prinsip : menstimulasi jaringan di bawah kulit
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi
antara 800.000 Hz – 2.000.000 Hz sehingga
menimbulkan efek termal maupun non termal
13. KEBISINGAN
Pengertian : suara apa saja yang sudah tidak diperlukan dan memiliki efek yang
buruk untuk kualitas kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan
Sumber : Lalu lintas jalan, industri, pesawat terbang, kereta api, kebisingan
konstruksi bangunan, kebisingan dalam ruangan
Alat ukur : Sound Level Meter (SLM), berbasis sistem
pengukuran elektronik dan digunakan untuk
mengidentifikasi tempat-tempat yang tingkat
kebisingannya lebih tinggi dari aturan batas maksimum
yaitu 85 dBA.
16. PENCEGAHAN KEBISINGAN
Menggunakan
pelindung telinga
Ketahui area kerja
dengan tingkat
kebisingan tinggi
Pengendalian teknik
di sumber suara
Menggunakan ear plug atau ear muff yang
memiliki nilai NRR (Noise Reduction Rate)
sesuai nilai kebisingan di area kerja atau
dengan NRR terbesar
Mengetahui area kerja mana saja yang dapat
menimbulkan risiko gangguan pendengaran
akibat bising.
Mengurangi volume suara, mengatur jarak
dengan sumber kebisingan, memasang
peredam bunyi
17. MEKANISME PRODUKSI SUARA
Subsistem Organ Suara Peran Dalam Produksi Suara
Sistem tekanan
udara
Diafragma, otot
dada, dan tulang
rusuk
Menyediakan dan mengatur tekanan
udara agar pita suara dapat bergetar
Sistem vibrasi Laring
Pita suara
Pita suara bergetar, perubahan tekanan
udara memproduksi gelombang suara
yang disebut “voiced sound” yang
digambarkan sebagai “buzzy sound”
Terjadi perbedaan pitch suara
Sistem
resonansi
Saluran suara:
Tenggorokan
(faring), rongga
mulut, dan saluran
hidung
Perubahan “buzzy sound” menjadi
suara yang dapat dikenali
18. VISUALISASI TERJADINYA
GETARAN PITA SUARA
(1) Tekanan udara bergerak ke atas pita suara yang
berada dalam posisi tertutup
(2,3) Tekanan udara membuka lapisan getar bagian
bawah dari pita suara; posisi pita suara berada dalam
posisi tetap
(4,5) Tekanan udara terus bergerak ke atas sehingga
bagian atas dari pita suara terbuka
(6-9) Tekanan yang lemah tercipta di balik kolom udara
yang bergerak cepat menghasilkan “efek Bernoulli” yang
menyebabkan bagian bawah menutup, diikuti oleh bagian
atas
(10) Penutupan pita suara menyebabkan berhentinya
kolom udara.
19. DAFTAR PUSTAKA
1. Adnan, Y. (n.d.). Kecepatan Gelombang Bunyi di Udara Sebagai Fungsi Temperatur
(pp. 61–67).
2. Dado, H. F. W. D. (2020). Pengukuran Kecepatan Bunyi Di Udara Pada Suhu Kamar
Menggunakan Sensor Tekanan Dan Sensor Bunyi. 1–93.
3. Fatimah, S., Maslebu, G., & Trihandaru, S. (2018). Analisis Homogenitas Citra
Ultrasonografi Berbasis Silicone Rubber Phantom dengan GLCM. Jurnal Fisika, 8(1),
18–27. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jf/article/view/14359
4. Hutagalung, R. (2017). Pengaruh Kebisingan Terhadap Aktivitas Masyarakat Di
Terminal Mardika Ambon. Arika, 11(1), 83–88.
https://doi.org/10.30598/arika.2017.11.1.83
5. Ishaq, M. (2003). Gelombang Bunyi.
6. Marisda, D. H. (2016). Pengembangan Modul Fisika Kesehatan Materi Getaran,
Gelombang, dan Bunyi melalui Model Pembelajaran Langsung di SMK Kesehatan
Terpadu Mega Rezky Makassar. Jurnal Pendidikan Fisika, 4(3), 267–275.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jpf/article/view/325
7. Mayasari, D., & Khairunnisa, R. (2017). Pencegahan Noise Induced Hearing Loss
pada Pekerja Akibat Kebisingan. J Agromed Unila, 4(2), 354–360.
http://repository.lppm.unila.ac.id/8478/1/artikel rifda.pdf
20. “barang siapa tidak
mau merasakan
pahitnya belajar, ia
akan merasakan
hinanya kebodohan
sepanjang
hidupnya”
- Imam Syafi’i -