Dokumen ini membahas dampak gangguan penglihatan terhadap perkembangan sosial-emosi pada anak, di mana anak dengan gangguan penglihatan memiliki kesulitan dalam belajar perilaku sosial melalui pengamatan dan menirukan orang lain, sehingga seringkali kesulitan dalam melakukan ekspresi wajah dan interaksi non-verbal. Oleh karena itu, anak dengan gangguan penglihatan perlu mendapat pembelajaran lang

1. Dampak gangguan penglihatan
terhadap perkembangan sosial-emosi
PERTEMUAN KE 11
MATA KULIAH
PERSPEKTIF PENDIDIKAN ANAK DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN
Dr. Asep Supena, M.Psi.
Budi Santoso, M.Pd.

2. Perilaku sosial secara tipikal dikembangkan melalui observasi terhadap
kebiasaan dan kejadian sosial serta menirunya. Perbaikan biasanya
dilakukan melalui penggunaan yang berulang-ulang dan bila
diperlukan meminta masukan dari orang lain yang berkompeten.

3. Karena anak dengan hambatan penglihatan mempunyai keterbatasan
dalam belajar melalui pengamatan dan menirukan, mereka sering
mempunyai kesulitan dalam melakukan berbagai perilaku sosial yang
benar, meskipun perilaku sosial tersebut sangat sederhana seperti
ekpresi wajah yang mengandung makna saat berinteraksi non-verbal

4. Anak dengan hambatan penglihatan harus mendapatkan pembelajaran yang
langsung dan sistematis dalam bidang pengembangan persahabatan,
menjaga kontak mata atau orientasi wajah, penampilan postur tubuh yang
baik, mempergunakan gerakan tubuh dan ekspresi wajah dengan benar,
mengekspresikan perasaan, menyampaikan pesan yang tepat pada waktu
melakukan komunikasi, serta mempergunakan alat bantu yang tepat