SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
STRUKTUR ATOM 
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan 
elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton 
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang 
tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya 
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya 
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama 
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda 
bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah 
proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur 
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. 
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun 
sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat 
dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan 
ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat 
tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. 
Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur 
dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak 
dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan 
kemudian berhasil memodelkan atom. 
Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil 
dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan 
khusus seperti mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat
pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling 
tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan 
radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan 
neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, 
ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan 
menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. 
Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat 
magnetis atom tersebut. 
1. Partikel Dasar adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton 
dan neutron. 
a. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma 
(amu) dan bermuatan +1. 
b. Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral. 
c. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1. 
2. Nukleus adalah Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan neutron. 
3. Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom ) 
Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan jumlah 
proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah 
proton + neutron ) dalam inti atom. Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A) 
→ X = tanda atom (unsur) 
A = nomor atom 
Z = massa atom 
Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)
Massa atom (A) = jumlah proton + neutron 
Jumlah neutron = A - Z 
Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton. 
4. Atom Tak Netral 
Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau 
kekurangan elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya. 
a. Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation. 
b. Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion. 
Contoh: 
 Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron 
 O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron 
 Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron 
 Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron 
5. Isotop 
Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda, ini disebut 
isotop. Jadi, isotop adalah unsure-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama tetapi 
jumlah neutron berbeda. Atau isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom 
sama tetapi massa atom berbeda, Contoh: Isotop oksigen 
6. Isobar 
Isobar adalah unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor atomnya. 
7. Isoton
Isoton adalah unsur dengan jumlah neutron yang sama. 
8. Iso Elektron 
Iso Elektron adalah atom/ion dengan jumlah elektron yang sama. Contoh: Na+ dengan 
Mg2+ dan K+ dengan Ar. 
Perkembangan Model Atom 
Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda 
dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian yang tidak 
dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom. Istilah atom berasal dari 
bahasa yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya dibagi. Jadi, atom 
artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian disempurnakan menjadi, atom adalah 
bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki 
sifat kimia dan sifat fisika benda asalnya. 
Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan massa 
atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah 
elektron atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan 
elektron bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. 
Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atom-atom 
yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar, atom-atom 
yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.
MODEL-MODEL ATOM 
1. MODEL ATOM JOHN DALTON 
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan 
perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. 
Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya 
Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom: 
a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom 
b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama 
c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula 
d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, 
atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan 
e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul 
f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap 
g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur 
yang terlihat. 
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu : 
a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi 
adalah sama. 
b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur yang 
menyusun suatu zat adalah tetap. 
Kelemahan Model Atom Dalton :
a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan 
partikel yang terkecil, 
b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain, 
c. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi, 
d. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan. 
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak 
peluru. Seperti gambar berikut ini: 
Model Atom Dalton seperti bola pejal 
Percobaan Lavosier
Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah 
beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan 
volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri 
oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian 
dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume 
gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama 
2. MODEL ATOM J.J. THOMPSON 
Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua 
atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka 
setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan 
negatif dari elektron. Menurutnya atom : 
a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron 
seperti kismis. 
b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral. 
Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. 
biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang 
pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model 
atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelebihan Model Atom Thomson : 
Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan 
merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. 
Kelemahan Model Atom Thomson : 
Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola 
atom tersebut. 
3. MODEL ATOM RUTHERFORD 
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) 
melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis 
emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif 
dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. 
Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah 
atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan 
dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila 
partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel 
alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden 
diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan 
lebih. 
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut: 
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka 
didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif. 
c. Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta 
bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 
merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 
lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. 
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan 
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom 
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang 
bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral 
yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak. 
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut: 
Kelemahan : 
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori 
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama -
kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti 
dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong 
kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. 
Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala 
Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford 
adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit. 
4. Model Atom Bohr 
Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan 
atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini 
berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti 
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari 
Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai 
berikut: 
a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam 
atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron 
dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti. 
b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak 
ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap. 
c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. 
Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan 
persamaan planck, ΔE = hv.
d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, 
terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan 
kelipatan dari h/2Π atau nh/2Π, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck. 
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu 
yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit 
elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan 
semakin tinggi tingkat energinya. 
Percobaan Bohr 
Kelebihan dan Kelemahan 
Kelebihan :
Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya 
elektron. 
Kelemahan : 
Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack 
5. MODEL ATOM MODERN 
Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut mekanika 
gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu : 
a. Louis Victor de Broglie, Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu 
sebagai materi dan sebagai gelombang. 
b. Werner Heisenberg, Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang 
bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang 
mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja. 
c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr), Berhasil menyusun 
persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika 
gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital 
yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat 
ditemukan dengan kemungkinan terbesar. 
Model Atom Modern :
a. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-elektron 
bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang 
membentuk kulit atom. 
b. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu 
dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar. 
c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum. 
d. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu 
elektron kemungkinan ditemukan. 
e. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan 
dan sebaliknya.
PENGERTIAN PITA ENERGI 
 Pita energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yang sama akan saling 
berimpit dan membentuk pita 
 Tingkat- tingkat energi pada digambarkan dengan cara yang sama dengan 
atomtunggal.Interaksi anataratom pada kristal hanya terjadi pada elektron bagian 
luar sehingga tingkat enrgi elektron pada orbit bagian dalam tidak berubah 
 Pada orbit bagian luar terdapat elktron yang sangat banyak dengan tingkat- tingkat energi 
yang berimpit satu sama lain 
 Berdasarkan asas Pauli, dalam suatu tingkat energi tidak boleh terdapat lebih dari 
satuelektron pada keadaan yang sama , maka apabila ada elektron yang berada 
padakeadaan yang sama akan terjadi pergeseran tingkat energi sehingga tidak pernah ada 
garis – garis energi yang bertindihan. 
JENIS-JENIS PITA ENERGI 
a. Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi penuh oleh electron, 
b. pita konduksi adalah pita energi di atas pita valensi yang terisi sebagian atau 
tidak terisi oleh elektron, 
c. Pita terlarang adalah pita energi di antara pita valensi dan pita konduksi dimana 
elektron-elektron tidak diperbolehkan ada pada pita energi ini. Energi yang diperlukan 
untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi adalah sebesar energi 
pita terlarang.
Pada umumnya, antara pita valensi dan pita konduksi terdapat suatu celah yang disebutcelah 
energi (celah terlarang) 
Perbedaan jenis bahan berdasarkan pita energinya : 
1. Isolator 
2. Semikonduktor 
3. Konduktor 
1. Isolator 
Bahan-bahan isolator mempunyai pitalarangan yang cukup lebar. Untuk memindahkan 
elektron dari pita valensi kepita konduksi diperlukan energi yang lebih besar. Karena 
elektron-elektron ini sukar bergerak maka bahan isolator sukar menghantarkan arus listrik. 
Isolator memilki struktur pita energi seperti pada gambar. pita konduksi tidak terisi oleh 
elektron , sedangkan celah energi antara pita valensi dan pita konduksi cukup besar ( sekitar 
5 eV ) sehingga tidak ada elektron yang bergerak bebas . Oleh karena itu, apabila bahan 
isolator dihubungkan dengan sumber tegangan listrik , tidak akan terjadi aliran muatan.
2. Semikonduktor 
Bahan-bahan semikonduktor mempunyai pita larangan yang lebih sempit. Untuk 
memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi diperlukan energi yang lebih kecil. 
Elektron-elektron dapat bergerak pada bahan semikonduktor dengan energi yang kecil. 
Ciri-ciri semikonduktor : 
• Struktur pita energi pada semikonduktur hampir sama dengan struktur pita energi pada 
isolator . 
• Akan tetapi celah energi antara pita valensi dan pita konduksi pada isolator relatif kecil, 
yaitu sekitar 1,1 eV. Pada suhu rendah, semikonduktur akan berperilaku seperti isolator, 
sedangkan pada suhu tinggi elektron yang berada pada pita valensi akan memperoleh 
energi kinetik yang mampu untuk memindahkan elektron ke pita konduksi sehingga 
pada pita konduksi terdapat elektron yang dapat bergerak bebas.
Gambar pita energi semikonduktor pada suhu rendah 
3. Konduktor 
Bahan-bahan konduktor tidak mempunyai pita larangan. Antara pita valensi dan pita 
konduksinya bisa saling bertumpuk. Elektron-elektron dapat bergerak bebas pada bahan 
konduktor.
Ciri-ciri konduktor : 
 Logam dikenal sebagai konduktor yang baik. 
 Pada umumnya, konduktor memiliki struktur pita energi seperti pada logam natrium. 
 Karena pita konduksi hanya terisi sebagian , maka elektron – elektron pada pita 
konduksi dapat bergerak bebas. 
 Pada saat ujung –ujung konduktor dihubungkan dengan sumber tegangan listrik, akan 
terjadi aliran muatan ( aliran elektron pada pita konduksi ) sesuai dengan arah medan 
listriknya. 
DISTRIBUSI ENERGI ZAT PADAT
http://social-evolutions.blogspot.com/2012/06/pengertian-material- isolator.html 
Gambar Struktur Pita Energi Isolator. Pita terlarang yang besar ini memisahkan pita 
valensi yang terisi dengan pita konduksi yang kosong, Gambar Struktur Pita Energi 
Semikonduktor. Lebar pita relatif kecil, EG = 1 eV. Pada saat suhu naik, elektron pada pita 
valensi mampu berpindah ke pita konduksi. Karena adanya elektron di pita konduksi 
akibatnya bahan itu menjadi sedikit konduktif, Gambar Struktur Pita Energi Konduktor. 
Pita konduksi terisi sebagian, jika ada medan listrik luar elektron akan memperoleh tambahan 
energi sehingga berpindah yang berakibat timbul arus listrik. 
Gambar dan penjelasan di atas merupakan jawaban dari pertanyaan atas adanya klasfikasi 
material menurut sifat kelistrikannya. Jadi tampak di atas, untuk menjelaskan konsep 
konduktivitas material tersebut digunakan konsep pita-pita energi.
BAHAN LISTRIK 
Dalam perkembangannya industri bahan tidak pernah berhenti selalu bermunculan 
bahan-bahan baru, bahan yang dimodifikasi. Untuk itu spesifikasi atau catalog dari bahan 
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya harus dipelajari agar penggunaan dari bahan 
tersebut tepat. Segala jenis benda atau bahan yang dapat digunakan dalam peralatan, dan alat 
bantu yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan listrik. 
Pentingnya mengetahui jenis dan sifat bahan,agar dapat : 
1. Memperlakukan/memanfaatkan bahan dengan sebaik-baiknya 
2. Mengetahui batasan aman/bahaya suatu bahan 
Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 
1. Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan 
mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan 
tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk 
mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang 
anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan 
penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium. 
2. Bahan Penyekat (Insulator/isolator) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat 
(misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila 
kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan 
jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam 
teknik listrik adalah : plastik, karet, dan sebagainya.
3. Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya 
hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. 
Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium (Ge) dan 
silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan 
isolator. Di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut dikotori 
dengan alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P (bahan yang kekurangan 
elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah 
semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat negative). Ge 
mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas 
dibanding Ge. 
4. Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu 
ferro magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan 
yang mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. 
Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan 
sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, 
misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai 
pada pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam 
bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur 
elektronika, dan sebagainya. 
5. Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan 
tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia 
menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini 
telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan
senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar 
antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan 
mercury, pada sushu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol. 
6. Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. 
Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat 
membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam 
keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat 
dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi 
(pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, 
plutonium-239, uranium-233. 
7. bahan serat optik Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari 
kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan 
untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang 
digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 
mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca 
lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat 
sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan 
sebagai saluran komunikasi. Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat 
menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur 
(bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih 
banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian 
serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada 
prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat
didalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun 
gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik. 
8. bahan khusus 
Adalah bahan-bahan lain yang digunakan secara tidak langsung sebagai bahan utama 
peralatan listrik misalnya untuk memperindah bentuk peralatan listrik. 
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat 
lain dari bahan, yaitu : 
A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya 
dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada 
besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat. 
Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi 
pada suatu benda : 
• Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal 
(elastis) 
• Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja 
yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas 
kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang. 
• Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh 
melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang. 
B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu 
yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika 
mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat 
disimpulkan sebagai berikut : 
• Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang 
• Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah 
• Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas 
C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari 
logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan 
itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang 
disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman. 
Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi 
bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan 
mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan lain-lain. 
Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan kekerasan 
(hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang sering 
diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur, dan sebagainya. 
Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap perubahan suhu. Perkaratan 
adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada 
di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan 
reaksi dengan garam, asam, dan basa.
SIFAT DAN BAHAN LISTRIK 
Sifat bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 
1. Resisitivitas 
Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang 
resistivitasnya besar tak terhingga. Tetapi pada kenyataannya bahan yang demikian itu belum 
bisa diperoleh. Sampai saat ini semua bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan 
arus listrik (walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Hal ini menunjukkan bahwa 
resistansi bahan isolasi bukan tidak terbatas besarnya. Besarnya resistansi bahan isollasi 
sesuai dengan. 
Hukum Ohm adalah 
Ri = 
Ri = resistansi isolasi (ohm) 
V = tegangan yang digunakan (volt) 
Ib = arus bocor (ampere) 
Resistivitas volume pada umumnya disebut resistivitas saja. Besarnya resistivitas volume 
adalah 
Rv = pv 
pv - adalah resistivitas volume dengan (ohm - meter) 
l - adalah panjang bagian yang dilewati arus (m) 
S - adalah luas penampang (m2) 
Besarnya resistivitas permukaan di antara 2 bidang selebar b pada jarak a adalah :
Gambar llustrasi perhitungan resistansi 
Rp = ps 
PS adalah resistivitas permukaan dengan satuan ohm. Derinisi darl resistivitas permukaan PS 
adalah resistansi pada permukaan persegi suatu bahan waktu arus mengalir di sisi lain dari 
penampang tersebut. 
Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan resistivitas adalah : 
a. Baik resistivitas volume maupun resistivitas permulaan akan berkurang besarnya jika suhu 
dinaikkan. Banyak bahan yang mempunyai pv dan pp yang bc--s.ar pada suhu kamar, tetapi, 
turun drastis pada suhu C. 
b. Untuk bahan isolasi yang higroskopis, di daerah-daerah yang lembab resistivitasnya akan 
turun secara mencolok. 
c. Resistivitas akan turun jika tegangan yang diberikan naik dari 3 hal tersebut diatas, maka pada 
pemakaian sehari-hari dalam pemakaian bahan isolasi misaInya untuk daerah kerja yang 
suhunya tinggi atau lembab, harus dipilib bahan yang sesuai baik bahan maupun tegangan 
kerjanya. 
2. Permitivitas 
Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini bagi bahan -bahan yang 
digunakan sebagai elektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor tergantung beberapa faktor 
yaitu : luas permukaan, jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya. 
3. Sudut Kerugian Dielektrik 
Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak balik, maka terdapat energi yang diserap 
oleh bahan tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif. Hubungan vektoris antara tegangan 
dan arus pada bahan isolasi Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi adalah berbanding 
lurus dengan tegangan V volt, frekuensi f hertz, kapasitansi C farad.
4. Sifat terhadap Panas 
Pada penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya. Kerugian daya 
ini selanjutnya didesipasikan dalam bentuk energi panas. Untuk itu perlu dipelajari pengaruh 
panas terhadap bahan-bahan isolasi karena panas dapat mempengaruhi bahan isolasi dalam 
hal : sifat kelistrikan, kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap pengaruh 
kimia dan sebagainya. Suatu bahan isolasi dapat rusak disebabkan oleh panas dalam kurun 
waktu tertentu. Waktu tersebut dikatakan sebagai umur panas bahan isolasi. Sedangkan 
kemampuan bahan menahan suatu panas tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas 
(heat resistance). Klasifikasi bahan isolasi menurut IEC (International Electrotechnical 
Commission) didasarkan atas batas suhu kerja bahan. 
5. Sifat Fisis dan Kimia 
Beberapa sifat fisis dan kimia yang akan dibahas di sini adalah; sifat kemampuan 
larut, resistansi kimia, higroskopisitas, permeabilitas uap, pengaruh tropis dan resistansi radio 
aktif. 
JENIS- JENIS BAHAN ISOLASI : 
Bahan Isolasi Cair 
Bahan isolasi cair digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik, 
misalnya : transformator, pemutus beban, rheostat. Dalam hal ini bahan isolasi cair berfungsi 
sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai pendingin. Karena itu persyaratan untuk bahan cair 
yang dapat digunakan untuk isolasi antara lain : mempunyai tegangan tembus dan daya 
hantar panas yang tinggi. 
1. Minyak Transformator 
Minyak transformator adalah minyak mineral yang diperoleh dengan pemurnian 
minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini karena pengaruh panas dari rugi-rugi di 
dalam transformator akan timbul hidrokarbon. Selain berasal dari minyak mineral, minyak 
transformator dapat pula yang dapat dibuat dari bahan organik, misalnya : minyak trafo 
Piranol, Silikon. Sebagai bahan isolasi, minyak transformator harus mempunyai tegangan 
tembus yang tinggi. Pengujian tegangan tembus minyak transformator dapat dilakukan 
dengan menggunakan peralatan seperti ditunjukkan pada Gambar Alat pengujian tegangan 
tembus minyak transformator.
2. Proses Pemurnian Minyak Transformator 
Minyak transformator dapat dikotori oleh uap air, fiber (misalnya : kertas, kayu, 
tekstil), damar dan sebagainya, Hal ini dapat mempengaruhi kemurnian minyak 
transformator. Bentuk dari pengotoran dapat bermacam-macam yaitu : meleleh dan 
mencairnya bahan-bahan yang digunakan di dalam transformator, partikelpartikel yang 
mengapung pada minyak, partikel-partikel yang mengendap di dasar tangki, pada belitan atau 
pada intinya. 
Cara untuk memperpanjang umur minyak transformator adalah dengan 
mencampurkan senyawa tertentu antara lain : paraoki dipenilamin akan berwarna kemerah-merahan. 
a. Pemanasan. 
Pada cara ini minyak transformator dipanasi hingga titik didih air pada perangkat 
khusus yang disebut Penggodok minyak (Oil Boiler). Air yang terkandung di dalam minyak 
akan menguap. 
Cara ini dianggap sebagai cara yang paling sederhana dalam hal pemurnian minyak 
transformator. Dengan cara ini bahan-bahan pencemar padat, misalnya fiber, jelaga, akan 
tetap tinggal di dalam minyak. 
b. Penyaringan. 
Pada metode ini digunakan kertas khusus untuk menyaring minyak yang tercemar. 
Untuk mempercepat waktu penyaringan, digunakan tekanan. Air yang terkandung di dalam 
minyak transformator diserap dengan kertas higroskopis. Dengan cara ini baik air maupun 
partikel-partikel pencemar lainnya akan tersaring sekaligus. 
Bahan Isolasi Padat 
Kaca dan porselin adalah tergolong bahan mineral, tetapi penggunaannya tidak pada 
bentuk atau keadaan alaminya melainkan harus diproses terlebih dahulu dengan pemanasan 
(pembakaran), pengerasan dan pelumeran. Itulah sebabnya maka pembahasannya dipisahkan 
dengan pembahasan bahan mineral pada bab sebelumnya.
1. Kaca 
Kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang dilelehkan, 
tidak berbentuk kristal tetapi tetap pada kondisi berongga. Kaca pada umumnya terdiri dari 
campuran silikat dan beberapa senyawa antara lain : borat, pospat. Kaca dibuat dengan cara 
melelehkan beberapa senyawa silikat (pasir), alkali (Na dan K) dengan bahan lain (kapur, 
oksida timah hitam). Karena itu sifat dari kaca tergantung dari komposisi bahan-bahan 
pembentuknya tersebut. 
2. S i t o l 
Sitol mempunyai bahan dasar kaca yang merupakan pengembangan baru. Pemakaian 
sitol adalah sangat luas, struktur dan sifat-sifatnya adalah diantara kaca dan keramik. Sitol 
juga disebut keramik-kaca atau kaca kristal. Yang banyak dijumpai dipasaran antara lain : 
pyroceram, vitoceram. Sitol mempunyai struktur kristal yang halus (hal ini yang 
membedakannya dengan kaca biasa) tetapi berongga. 
3. Porselin 
Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan luas 
penggunaannya. Istilah bahan -bahan keramik adalah digunakan untuk semua bahan 
anorganik yang dibakar dengan pembakaran pada suhu tinggi dan bahan asal berubah 
substansinya. Bahan dasar dari porselin adalah tanah liat. Ini berarti bahan dasar tersebut 
mudah dibentuk pada waktu basah, tetapi menjadi tahan terhadap air dan kekuatan 
mekaniknya naik setelah dibakar. Penggunaan isolator dari porselin antara lain : isolator tarik, 
isolator penyangga, rol isolator.
JENIS-JENIS BAHAN SEMIKONDUKTOR : 
Semi konduktor saat ini mempunyai peranan penting di bidang elektronika dan 
penggunaannya tidak terbatas pada arus lemah. Hal penting dalam semi konduktor adalah 
memahami susunan pita dan atom konduksi elektroniknya baik pada bahan konduktor 
maupun pada semi konduktor. Pada bahan tersebut terdapat pita konduksi maupun pita 
valensi, dimana kedua pita tersebut saling menumpuk, dan pada isolator jarak keduanya 
cukup jauh. Pada semi konduktor jarak keduanya tidak terlalu jauh dan ini memungkinkan 
terjadinya tumpang tindih jika dipengaruhi : panas, medan magnet, dan tegangan yang cukup 
tinggi. Silikon dan germanium murni disebut semi konduktor intrinsik jika belum 
mendapatkan bahan tambahan, sedangkan yang sudah mendapatkan bahan tambahan disebut 
ekstrinsik. Bahan tambahan yang dimaksud arsenikum (As) atau boron (B). 
a. Semi konduktor Intrinsik 
Telah dibahas sebelumnya, untuk menjadikan pita valensi bertumpang tindih dengan 
pita konduksi diantaranya diperlukan medan. Sebagai contoh : Si mempunyai celah energi 1 
ev. Ini diperkirakan beda energi antara dua inti ion yang terdekat dengan jarak ± 1 A ( 
m). Maka dari itu diperlukan gradien medan ± 1 V/ m untuk menggerakan elektron dari 
bagian atas pita valensi ke bagian bawah pita konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang 
praktis. Kemungkinan lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat 
diperoleh dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasi 
celah energi dan hal ini menyebabkan terjadinya semi konduksi. Pada semi konduktor 
intrinsik, konduksi tersebut disebabkan proses intrinsik dari bahan tanpa adanya pengaruh 
tambahan. Kristal Si dan Ge murni adalah semi konduktor intrinsik. Elektron-elektron yang 
dikeluarkan dari bagian teratas pita valensi ke bagian pita konduksi karena energi termal 
adalah penyeban konduksi. Karena perpindahan elektron dari pita valensi, maka pada pita 
valensi terjadi lubang di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut. 
Suatu semi konduktor intrinsik mempunyai lubang yang sama pada pita valensi dan 
elektron pada pita konduksi. Pada pemakaian elektron yang lari ke pita konduksi dari pita 
valensi, misalnya karena panas dapat dipercepat menggunakan keadaan kosong yang 
memungkinkan pada pita konduksi. Pada waktu yang sama lubang pita valensi juga bergerak 
tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron.
b. Semi Konduktor Ekstrinsik 
Pada semi onduktor ekstrinsik konduksi dapat dilakukan setelah adanya penyuntikan 
bahan penambah atau pengotoran dari luar (ekstraneous inqurities). Proses penyuntikan 
bahan tambahan terhadap semi konduktor murni disebut doping. Penambahan bahan tersebut 
kepada semi konduktor murni akan meningkatkankonduktivitas semi konduktor.
JENIS-JENIS BAHAN SUPER KONDUKTOR : 
Bahan konduktor yang dijumpai sehari-hari, selalu mempunyai resistansi. Hal ini 
disebabkan bahan-bahan tersebut mempunyai resistivitas. 
Terdapat dua perangkat yang umum menggunakan super konduktor, yaitu : 
a. Elektromagnet 
Karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan resistansi, maka 
dimungkinkan membuat selenoide dengan super konduktor tanpa kerugian yang 
menimbulkan panas. Selenoide dengan arus yang sangat kecil pada medan magnet nol untuk 
kawat yang digunakan memungkinkan membangkitkan sebuah medan magnet tipis dari 
lilitan. Karena dengan bahan super konduktor memungkinkan membuat elektromagnet yang 
kuat dengan ukuran yang kecil. Aplikasi dari elektromagnet dengan super konduktor antara 
lain : komponen Magneto Hidro Dinamik. 
b. Elemen Penghubung 
Karena super konduktor mempunyai Hc dan Tc, maka dalam pemakaian super 
konduktor sebagai elemen penghubung dapat menggunakan pengaruh salah satu besaran di 
atas. Artinya suatu gawai penghubung yang menggunakan super konduktor akan dapat 
berubah sifatnya dari super konduktor menjadi konduktor biasa karena pengubahan suhu atau 
medan magnet di atas nilai kritisnya. Pemutus arus yang bekerja dipengaruhi oleh magnetik 
dielektrik Cryotron, misalnya digunakan pada pemutus komputer. 
Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga banyak 
digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering dinamakan 
dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan penghantar, juga harus 
mempunyai sifat-sifat dasar penghantar itu sendiri seperti : koefisien suhu tahanan, daya 
hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan lain-lain. Disamping itu juga penghantar 
kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti tembaga, aluminium, baja, seng, timah, dan 
lain-lain. Untuk keperluan komunikasi sekarang banyak digunakan bahan penghantar untuk 
media transmisi telekomunikasi yaitu menggunakan serat optik. 
Erat kaitannya dengan keperluan pembangkitan energi listrik, yaitu suatu bahan 
magnetik yang akan dijadikan sebagai medium untuk konversi energi, baik dari energi listrik 
ke energi mekanik, energi mekanik ke energi listrik, energi listrik menjadi energipanas atau 
cahaya, maupun dari energi listrik menjadi energi listrik kembali. Bahan magnetik ini 
tentunya harus memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan parameterparameter untuk dijadikan
sebagai bahan magnet yang baik. Dalam pemilihan bahan magnetik ini dapat dikelompokkan 
menjadi tiga macam, yaitu ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Suatu bahan yang 
sekarang lagi ngetren dan paling banyak sedang dilakukan riset-riset di dunia ilmu 
pengetahuan dan teknologi yaitu bahan semi konduktor. Berkembang nya dunia elektronika 
dan komputer saat ini adalah merupakan salah satu peranan dari teknologi semi konduktor. 
Bahan ini sangat besar peranannya pada saat ini pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama 
di bidang teknik elektro seperti teknologi informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi, 
dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat dikelompokkan 
menjadi dua macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.
Struktur atom

More Related Content

What's hot

Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ernhy Hijoe
 
Class 12 th semiconductor part 3
Class 12 th semiconductor part 3Class 12 th semiconductor part 3
Class 12 th semiconductor part 3Priyanka Jakhar
 
081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrikFakhrun Nisa
 
Pert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakum
Pert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakumPert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakum
Pert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakumjayamartha
 
Quantum physics
Quantum physics Quantum physics
Quantum physics amalajanet
 
Power electronics-lab-manual
Power electronics-lab-manualPower electronics-lab-manual
Power electronics-lab-manualponarun
 
Experiment no. 9
Experiment no. 9Experiment no. 9
Experiment no. 9Suhas Chate
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronAldiRijaldi
 
Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)
Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)
Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)DrMangilalChoudhary
 
RL - Transformasi Rangkaian
RL - Transformasi RangkaianRL - Transformasi Rangkaian
RL - Transformasi RangkaianMuhammad Dany
 
Bunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartBunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartsyahguna
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atommansen3
 
4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan tegangan4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan teganganSimon Patabang
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar xIrfan Rifa'i
 

What's hot (20)

Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generator
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1
 
Class 12 th semiconductor part 3
Class 12 th semiconductor part 3Class 12 th semiconductor part 3
Class 12 th semiconductor part 3
 
081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik081211332010 efek fotolistrik
081211332010 efek fotolistrik
 
Pert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakum
Pert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakumPert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakum
Pert 4 gel elektromagnetik dlm ruang vakum
 
Quantum physics
Quantum physics Quantum physics
Quantum physics
 
Power electronics-lab-manual
Power electronics-lab-manualPower electronics-lab-manual
Power electronics-lab-manual
 
Earth tester
Earth testerEarth tester
Earth tester
 
Experiment no. 9
Experiment no. 9Experiment no. 9
Experiment no. 9
 
Makalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektronMakalah difraksi elektron
Makalah difraksi elektron
 
Thevnin and norton
Thevnin and nortonThevnin and norton
Thevnin and norton
 
Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)
Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)
Particle in One-Dimensional Infinite potential well (box)
 
RL - Transformasi Rangkaian
RL - Transformasi RangkaianRL - Transformasi Rangkaian
RL - Transformasi Rangkaian
 
Magnetic circuits
Magnetic circuitsMagnetic circuits
Magnetic circuits
 
Bunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savartBunyi hukum biot dan savart
Bunyi hukum biot dan savart
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan tegangan4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan tegangan
 
2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x2.difraksi sinar x
2.difraksi sinar x
 
Ohm's law
Ohm's lawOhm's law
Ohm's law
 

Viewers also liked

Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaAmir Muwahid
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorRenha2jk
 
Konduktor dan isolator panas
Konduktor dan isolator panasKonduktor dan isolator panas
Konduktor dan isolator panaslulukriza
 
Konduktor dan penebat
Konduktor dan penebatKonduktor dan penebat
Konduktor dan penebatFasya Rina
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktormansen3
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05andhikawijaya
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerMutiara Tya
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNJaya Gemilang Toga
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pshintasethya
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisidaCici Indra
 

Viewers also liked (20)

Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan AplikasinyaSemikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
Semikonduktor, Pengertian, Penjelasan dan Aplikasinya
 
Tugas makalah isolator
Tugas makalah isolatorTugas makalah isolator
Tugas makalah isolator
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Konduktor dan isolator panas
Konduktor dan isolator panasKonduktor dan isolator panas
Konduktor dan isolator panas
 
Konduktor dan penebat
Konduktor dan penebatKonduktor dan penebat
Konduktor dan penebat
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Fisika Zat Padat
Fisika Zat PadatFisika Zat Padat
Fisika Zat Padat
 
Teori Pita Energi
Teori Pita EnergiTeori Pita Energi
Teori Pita Energi
 
Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1Ppt semikonduktor kelompok 1
Ppt semikonduktor kelompok 1
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Benda dan Sifat-Sifatnya
Benda dan Sifat-SifatnyaBenda dan Sifat-Sifatnya
Benda dan Sifat-Sifatnya
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05Unprotected Pembahasancpns05
Unprotected Pembahasancpns05
 
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tenggerArtikel Gunung bromo dan kaldera tengger
Artikel Gunung bromo dan kaldera tengger
 
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKNMODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
MODUL ATAU MATEI IPS KELAS X GENAP SMKN
 
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng pKelas 7 smp pkn_at sugeng p
Kelas 7 smp pkn_at sugeng p
 
Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079Tugas pupuk alami randy 1210213079
Tugas pupuk alami randy 1210213079
 
Pengertian pestisida
Pengertian pestisidaPengertian pestisida
Pengertian pestisida
 

Similar to Struktur atom

Kimia Dasar Pertemuan I.pdf
Kimia Dasar Pertemuan I.pdfKimia Dasar Pertemuan I.pdf
Kimia Dasar Pertemuan I.pdfPuspitaTaraDewi
 
Struktur Atom-OK.ppt
Struktur Atom-OK.pptStruktur Atom-OK.ppt
Struktur Atom-OK.pptNovInda1
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikBandung
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulMustahal SSi
 
perkembangan model ataom ( yosi aprianti )
perkembangan model ataom ( yosi aprianti )perkembangan model ataom ( yosi aprianti )
perkembangan model ataom ( yosi aprianti )Youssii Ajaahh
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Sabila Izzati
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)
Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)
Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)ZainulHasan13
 
Struktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxStruktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxRantiNilamSari
 
Perkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomPerkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomDaniel Moses
 
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOMPERKEMBANGAN TEORI ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOMcalonmayat
 
Stokiometri
Stokiometri Stokiometri
Stokiometri Ana Lia
 
Presentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaPresentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaMuhammad Ridwan
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atomWindaFS1
 

Similar to Struktur atom (20)

kimia-teori atom
kimia-teori atomkimia-teori atom
kimia-teori atom
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Kimia Dasar Pertemuan I.pdf
Kimia Dasar Pertemuan I.pdfKimia Dasar Pertemuan I.pdf
Kimia Dasar Pertemuan I.pdf
 
Stuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas xStuktur atom kelas x
Stuktur atom kelas x
 
Struktur Atom-OK.ppt
Struktur Atom-OK.pptStruktur Atom-OK.ppt
Struktur Atom-OK.ppt
 
Struktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodikStruktur atom dan sistem periodik
Struktur atom dan sistem periodik
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 
perkembangan model ataom ( yosi aprianti )
perkembangan model ataom ( yosi aprianti )perkembangan model ataom ( yosi aprianti )
perkembangan model ataom ( yosi aprianti )
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Ilmu bahan dasar
Ilmu bahan dasarIlmu bahan dasar
Ilmu bahan dasar
 
Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1Struktur atom-dan-spu1
Struktur atom-dan-spu1
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)
Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)
Al-As'Adiyah Balikeran 1.3. Perkembangan Model Atom (Kimia Kelas X)
 
Struktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptxStruktur Atom - RNS.pptx
Struktur Atom - RNS.pptx
 
Perkembangan Model Atom
Perkembangan Model AtomPerkembangan Model Atom
Perkembangan Model Atom
 
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOMPERKEMBANGAN TEORI ATOM
PERKEMBANGAN TEORI ATOM
 
Stokiometri
Stokiometri Stokiometri
Stokiometri
 
Struktur dan energi atom
Struktur dan energi atomStruktur dan energi atom
Struktur dan energi atom
 
Presentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimiaPresentasi hukum dasar kimia
Presentasi hukum dasar kimia
 
Struktur atom
Struktur atomStruktur atom
Struktur atom
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Struktur atom

  • 1. STRUKTUR ATOM Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom. Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat
  • 2. pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut. 1. Partikel Dasar adalah partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton dan neutron. a. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan satu sma (amu) dan bermuatan +1. b. Neutron : partikel pembentuk atom yang bermassa satu sma (amu) dan netral. c. Elektron : partikel pembentuk atom yang tidak mempunyai massa dan bermuatan -1. 2. Nukleus adalah Inti atom yang bermuatan positif, terdiri dari proton dan neutron. 3. Notasi Unsur ( Nomor Atom dan Massa Atom ) Henry Gwyn-Jeffreys mengusulkan istilah nomor atom (Z) untuk menyebutkan jumlah proton. Massa atom ataau nomor massa (A) untuk menyebutkan jumlah nucleon ( jumlah proton + neutron ) dalam inti atom. Cara penulisan nomor atom (Z) dan massa atom (A) → X = tanda atom (unsur) A = nomor atom Z = massa atom Nomor atom (Z) = jumlah electron (e) = jumlah proton (p)
  • 3. Massa atom (A) = jumlah proton + neutron Jumlah neutron = A - Z Pada atom netral, berlaku: jumlah elektron = jumlah proton. 4. Atom Tak Netral Atom Tak Netral adalah atom yang bermuatan listrik karena kelebihan atau kekurangan elektron bila dibandingkan dengan atom netralnya. a. Atom bermuatan positif bila kekurangan elektron, disebut kation. b. Atom bermuatan negatif bila kelebihan elektron, disebut anion. Contoh:  Cl- : anion dengan kelebihan 1 elektron  O2 : anion dengan kelebihan 2 elektron  Na+ : kation dengan kekurangan 1 elektron  Mg2- : kation dengan kekurangan 2 elektron 5. Isotop Atom-atom dari unsur yang sama dapat memiliki massa yang berbeda, ini disebut isotop. Jadi, isotop adalah unsure-unsur sejenis yang memiliki jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda. Atau isotop adalah unsur-unsur sejenis yang memiliki nomor atom sama tetapi massa atom berbeda, Contoh: Isotop oksigen 6. Isobar Isobar adalah unsur yang bilangan massanya sama, tetapi berbeda nomor atomnya. 7. Isoton
  • 4. Isoton adalah unsur dengan jumlah neutron yang sama. 8. Iso Elektron Iso Elektron adalah atom/ion dengan jumlah elektron yang sama. Contoh: Na+ dengan Mg2+ dan K+ dengan Ar. Perkembangan Model Atom Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada saat tertentu akan didapat akan didapat bagian yang tidak dapat dibelah lagi. Bagian seperti ini oleh Democritus disebut atom. Istilah atom berasal dari bahasa yunani “a” yang artinya tidak, sedangkan “tomos” yang artinya dibagi. Jadi, atom artinya tidak dapat dibagi lagi. Pengertian ini kemudian disempurnakan menjadi, atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibelah lagi namun namun masih memiliki sifat kimia dan sifat fisika benda asalnya. Atom dilambangkan dengan ZXA, dimana A = nomor massa (menunjukkan massa atom, merupakan jumlah proton dan neutron), Z = nomor atom (menunjukkan jumlah elektron atau proton). Proton bermuatan positif, neutron tidak bermuatan (netral), dan elektron bermuatan negatif. Massa proton = massa neutron = 1.800 kali massa elektron. Atom-atom yang memiliki nomor atom sama dan nomor massa berbeda disebut isotop, atom-atom yang memiliki nomor massa sama dan nomor atom berbeda dinamakan isobar, atom-atom yang memiliiki jumlah neutron yang sama dinamakan isoton.
  • 5. MODEL-MODEL ATOM 1. MODEL ATOM JOHN DALTON Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal. Dalam renungannya Dalton mengemukakan postulatnya tentang atom: a. Setiap unsur terdiri dari partikel yang sangat kecil yang dinamakan dengan atom b. Atom dari unsur yang sama memiliiki sifat yang sama c. Atom dari unsur berbeda memiliki sifat yang berbeda pula d. Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain dengan reaksi kimia, atom tidak dapat dimusnahkan dan atom juga tidak dapat dihancurkan e. Atom-atom dapat bergabung membentuk gabungan atom yang disebut molekul f. Dalam senyawa, perbandingan massa masing-masing unsur adalah tetap g. Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari unsur-unsur yang terlihat. Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu : a. Hukum Kekekalan Massa ( hukum Lavoisier ) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. b. Hukum Perbandingan Tetap ( hukum Proust ) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap. Kelemahan Model Atom Dalton :
  • 6. a. Tidak dapat membedakan pengertian atom den molekul. Dan atom ternyata bukan partikel yang terkecil, b. Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain, c. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik dari materi, d. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan. Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini: Model Atom Dalton seperti bola pejal Percobaan Lavosier
  • 7. Mula-mula tinggi cairan merkuri dalam wadah yang berisi udara adalah A, tetapi setelah beberapa hari merkuri naik ke B dan ketinggian ini tetap. Beda tinggi A dan B menyatakan volume udara yang digunakan oleh merkuri dalam pembentukan bubuk merah (merkuri oksida). Untuk menguji fakta ini, Lavoisier mengumpulkan merkuri oksida, kemudian dipanaskan lagi. Bubuk merah ini akan terurai menjadi cairan merkuri dan sejumlah volume gas (oksigen) yang jumlahnya sama dengan udara yang dibutuhkan dalam percobaan pertama 2. MODEL ATOM J.J. THOMPSON Pada tahun 1897, J.J Thomson mengamati electron. Dia menemukan bahwa semua atom berisi elektron yang bermuatan negatif. Dikarenakan atom bermuatan netral, maka setiap atom harus berisikan partikel bermuatan positif agar dapat menyeimbangkan muatan negatif dari elektron. Menurutnya atom : a. atom merupakan suatu bola bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron-elektron seperti kismis. b. jumlah muatan positif sama dengan muatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
  • 8. Kelebihan Model Atom Thomson : Membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsur. Kelemahan Model Atom Thomson : Model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut. 3. MODEL ATOM RUTHERFORD Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geiger dan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut: a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
  • 9. b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisan atom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif. c. Partikel tersebut merupakan partikel yang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan. Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak. Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut: Kelemahan : Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama -
  • 10. kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit. 4. Model Atom Bohr Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut: a. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti. b. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap. c. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
  • 11. d. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2Π atau nh/2Π, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck. Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya. Percobaan Bohr Kelebihan dan Kelemahan Kelebihan :
  • 12. Atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron. Kelemahan : Model atom ini adalah tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack 5. MODEL ATOM MODERN Dikembangkan berdasarkan Teori Mekanika Kuantum yang disebut mekanika gelombang; diprakarsai oleh 3 ahli yaitu : a. Louis Victor de Broglie, Menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang. b. Werner Heisenberg, Mengemukakan prinsip ketidakpastian untuk materi yang bersifat sebagai partikel dan gelombang. Jarak atau letak elektron-elektron yang mengelilingi inti hanya dapat ditentukan dengan kemungkinan – kemungkinan saja. c. Erwin Schrodinger (menyempurnakan model Atom Bohr), Berhasil menyusun persamaan gelombang untuk elektron dengan menggunakan prinsip mekanika gelombang. Elektron-elektron yang mengelilingi inti terdapat di dalam suatu orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar. Model Atom Modern :
  • 13. a. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron sedangkan elektron-elektron bergerak mengitari inti atom dan berada pada orbital-orbital tertentu yang membentuk kulit atom. b. Orbital yaitu daerah 3 dimensi di sekitar inti dimana elektron dengan energi tertentu dapat ditemukan dengan kemungkinan terbesar. c. Kedudukan elektron pada orbital-orbitalnya dinyatakan dengan bilangan kuantum. d. Orbital digambarkan sebagai awan elektron yaitu : bentuk-bentuk ruang dimana suatu elektron kemungkinan ditemukan. e. Semakin rapat awan elektron maka semakin besar kemungkinan elektron ditemukan dan sebaliknya.
  • 14. PENGERTIAN PITA ENERGI  Pita energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yang sama akan saling berimpit dan membentuk pita  Tingkat- tingkat energi pada digambarkan dengan cara yang sama dengan atomtunggal.Interaksi anataratom pada kristal hanya terjadi pada elektron bagian luar sehingga tingkat enrgi elektron pada orbit bagian dalam tidak berubah  Pada orbit bagian luar terdapat elktron yang sangat banyak dengan tingkat- tingkat energi yang berimpit satu sama lain  Berdasarkan asas Pauli, dalam suatu tingkat energi tidak boleh terdapat lebih dari satuelektron pada keadaan yang sama , maka apabila ada elektron yang berada padakeadaan yang sama akan terjadi pergeseran tingkat energi sehingga tidak pernah ada garis – garis energi yang bertindihan. JENIS-JENIS PITA ENERGI a. Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi penuh oleh electron, b. pita konduksi adalah pita energi di atas pita valensi yang terisi sebagian atau tidak terisi oleh elektron, c. Pita terlarang adalah pita energi di antara pita valensi dan pita konduksi dimana elektron-elektron tidak diperbolehkan ada pada pita energi ini. Energi yang diperlukan untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi adalah sebesar energi pita terlarang.
  • 15. Pada umumnya, antara pita valensi dan pita konduksi terdapat suatu celah yang disebutcelah energi (celah terlarang) Perbedaan jenis bahan berdasarkan pita energinya : 1. Isolator 2. Semikonduktor 3. Konduktor 1. Isolator Bahan-bahan isolator mempunyai pitalarangan yang cukup lebar. Untuk memindahkan elektron dari pita valensi kepita konduksi diperlukan energi yang lebih besar. Karena elektron-elektron ini sukar bergerak maka bahan isolator sukar menghantarkan arus listrik. Isolator memilki struktur pita energi seperti pada gambar. pita konduksi tidak terisi oleh elektron , sedangkan celah energi antara pita valensi dan pita konduksi cukup besar ( sekitar 5 eV ) sehingga tidak ada elektron yang bergerak bebas . Oleh karena itu, apabila bahan isolator dihubungkan dengan sumber tegangan listrik , tidak akan terjadi aliran muatan.
  • 16. 2. Semikonduktor Bahan-bahan semikonduktor mempunyai pita larangan yang lebih sempit. Untuk memindahkan elektron dari pita valensi ke pita konduksi diperlukan energi yang lebih kecil. Elektron-elektron dapat bergerak pada bahan semikonduktor dengan energi yang kecil. Ciri-ciri semikonduktor : • Struktur pita energi pada semikonduktur hampir sama dengan struktur pita energi pada isolator . • Akan tetapi celah energi antara pita valensi dan pita konduksi pada isolator relatif kecil, yaitu sekitar 1,1 eV. Pada suhu rendah, semikonduktur akan berperilaku seperti isolator, sedangkan pada suhu tinggi elektron yang berada pada pita valensi akan memperoleh energi kinetik yang mampu untuk memindahkan elektron ke pita konduksi sehingga pada pita konduksi terdapat elektron yang dapat bergerak bebas.
  • 17. Gambar pita energi semikonduktor pada suhu rendah 3. Konduktor Bahan-bahan konduktor tidak mempunyai pita larangan. Antara pita valensi dan pita konduksinya bisa saling bertumpuk. Elektron-elektron dapat bergerak bebas pada bahan konduktor.
  • 18. Ciri-ciri konduktor :  Logam dikenal sebagai konduktor yang baik.  Pada umumnya, konduktor memiliki struktur pita energi seperti pada logam natrium.  Karena pita konduksi hanya terisi sebagian , maka elektron – elektron pada pita konduksi dapat bergerak bebas.  Pada saat ujung –ujung konduktor dihubungkan dengan sumber tegangan listrik, akan terjadi aliran muatan ( aliran elektron pada pita konduksi ) sesuai dengan arah medan listriknya. DISTRIBUSI ENERGI ZAT PADAT
  • 19. http://social-evolutions.blogspot.com/2012/06/pengertian-material- isolator.html Gambar Struktur Pita Energi Isolator. Pita terlarang yang besar ini memisahkan pita valensi yang terisi dengan pita konduksi yang kosong, Gambar Struktur Pita Energi Semikonduktor. Lebar pita relatif kecil, EG = 1 eV. Pada saat suhu naik, elektron pada pita valensi mampu berpindah ke pita konduksi. Karena adanya elektron di pita konduksi akibatnya bahan itu menjadi sedikit konduktif, Gambar Struktur Pita Energi Konduktor. Pita konduksi terisi sebagian, jika ada medan listrik luar elektron akan memperoleh tambahan energi sehingga berpindah yang berakibat timbul arus listrik. Gambar dan penjelasan di atas merupakan jawaban dari pertanyaan atas adanya klasfikasi material menurut sifat kelistrikannya. Jadi tampak di atas, untuk menjelaskan konsep konduktivitas material tersebut digunakan konsep pita-pita energi.
  • 20. BAHAN LISTRIK Dalam perkembangannya industri bahan tidak pernah berhenti selalu bermunculan bahan-bahan baru, bahan yang dimodifikasi. Untuk itu spesifikasi atau catalog dari bahan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya harus dipelajari agar penggunaan dari bahan tersebut tepat. Segala jenis benda atau bahan yang dapat digunakan dalam peralatan, dan alat bantu yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dengan listrik. Pentingnya mengetahui jenis dan sifat bahan,agar dapat : 1. Memperlakukan/memanfaatkan bahan dengan sebaik-baiknya 2. Mengetahui batasan aman/bahaya suatu bahan Bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 1. Bahan Penghantar (konduktor) adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. Bahan ini mempunyai daya hantar listrik (Electrical Conductivity) yang besar dan tahanan listrik (Electrical Resistance) kecil. Bahan penghantar listrik berfungsi untuk mengalirkan arus listrik. Perhatikan fungsi kabel, kumparan/lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada saluran transmisi/distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang sering dijumpai adalah tembaga dan alumunium. 2. Bahan Penyekat (Insulator/isolator) adalah bahan yang befungsi untuk menyekat (misalnya antara 2 penghantar); agar tidak terjadi aliran listrik/kebocoran arus apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Jadi bahan penyekat harus mempunyai tahanan jenis besar dan tegangan tembus yang tinggi. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah : plastik, karet, dan sebagainya.
  • 21. 3. Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor, tetapi lebih besar dibanding bahan isolator. Dalam teknik elektronika banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium (Ge) dan silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator. Di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Jika bahan tersebut dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P (bahan yang kekurangan elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat negative). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge. 4. Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet. Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya. Selain itu sering dijumpai magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya. Dalam bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan sebagainya. 5. Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan
  • 22. senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin. Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada sushu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol. 6. Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233. 7. bahan serat optik Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED[1]. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi[2]. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat
  • 23. didalamnya. Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik. 8. bahan khusus Adalah bahan-bahan lain yang digunakan secara tidak langsung sebagai bahan utama peralatan listrik misalnya untuk memperindah bentuk peralatan listrik. Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat lain dari bahan, yaitu : A. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat. Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada suatu benda : • Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal (elastis) • Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang. • Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang. B. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun.
  • 24. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut : • Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang • Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah • Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas C. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman. Pengujian sifat mekanis bahan perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi spesifikasi bahan. Melalui pengujian tarik akan diperoleh besaran-besaran kekuatan tarik, kekuatan mulur, perpanjangan, reduksi penampang, modulus elastis, resilien, keuletan logam, dan lain-lain. Selain sifat-sifat tersebut dengan tidak secara terlalu teknis, perlu diperhatikan kekerasan (hardness) dan kemampuan menahan goresan (abrasion). Contoh sifat fisis yang sering diperlukan adalah berat jenis, titik lebur, titik didih, titik beku, kalor lebur, dan sebagainya. Juga sifat perubahan volume, wujud, dan panjang terhadap perubahan suhu. Perkaratan adalah contoh sifat bahan akibat reaksi kimia; reaksi antara logam dengan oksigen yang ada di udara. Sifat kimia juga termasuk sifat bahan yang beracun, kemungkinan mengadakan reaksi dengan garam, asam, dan basa.
  • 25. SIFAT DAN BAHAN LISTRIK Sifat bahan listrik dapat dikelompokkan menjadi : 1. Resisitivitas Sesuai dengan fungsinya, bahan isolasi yang baik adalah bahan isolasi yang resistivitasnya besar tak terhingga. Tetapi pada kenyataannya bahan yang demikian itu belum bisa diperoleh. Sampai saat ini semua bahan isolasi pada teknik listrik masih mengalirkan arus listrik (walaupun kecil) yang lazim disebut arus bocor. Hal ini menunjukkan bahwa resistansi bahan isolasi bukan tidak terbatas besarnya. Besarnya resistansi bahan isollasi sesuai dengan. Hukum Ohm adalah Ri = Ri = resistansi isolasi (ohm) V = tegangan yang digunakan (volt) Ib = arus bocor (ampere) Resistivitas volume pada umumnya disebut resistivitas saja. Besarnya resistivitas volume adalah Rv = pv pv - adalah resistivitas volume dengan (ohm - meter) l - adalah panjang bagian yang dilewati arus (m) S - adalah luas penampang (m2) Besarnya resistivitas permukaan di antara 2 bidang selebar b pada jarak a adalah :
  • 26. Gambar llustrasi perhitungan resistansi Rp = ps PS adalah resistivitas permukaan dengan satuan ohm. Derinisi darl resistivitas permukaan PS adalah resistansi pada permukaan persegi suatu bahan waktu arus mengalir di sisi lain dari penampang tersebut. Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan resistivitas adalah : a. Baik resistivitas volume maupun resistivitas permulaan akan berkurang besarnya jika suhu dinaikkan. Banyak bahan yang mempunyai pv dan pp yang bc--s.ar pada suhu kamar, tetapi, turun drastis pada suhu C. b. Untuk bahan isolasi yang higroskopis, di daerah-daerah yang lembab resistivitasnya akan turun secara mencolok. c. Resistivitas akan turun jika tegangan yang diberikan naik dari 3 hal tersebut diatas, maka pada pemakaian sehari-hari dalam pemakaian bahan isolasi misaInya untuk daerah kerja yang suhunya tinggi atau lembab, harus dipilib bahan yang sesuai baik bahan maupun tegangan kerjanya. 2. Permitivitas Setiap bahan isolasi mempunyai permitivitas. Hal ini bagi bahan -bahan yang digunakan sebagai elektrik kapasitor. Kapasitansi suatu kapasitor tergantung beberapa faktor yaitu : luas permukaan, jarak antara keping-keping kapasitor serta dielektriknya. 3. Sudut Kerugian Dielektrik Pada saat bahan isolasi diberi tegangan bolak balik, maka terdapat energi yang diserap oleh bahan tersebut. Akibatnya terdapat faktor kapasitif. Hubungan vektoris antara tegangan dan arus pada bahan isolasi Besarnya kerugian yang diserap bahan isolasi adalah berbanding lurus dengan tegangan V volt, frekuensi f hertz, kapasitansi C farad.
  • 27. 4. Sifat terhadap Panas Pada penghantar yang dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian daya. Kerugian daya ini selanjutnya didesipasikan dalam bentuk energi panas. Untuk itu perlu dipelajari pengaruh panas terhadap bahan-bahan isolasi karena panas dapat mempengaruhi bahan isolasi dalam hal : sifat kelistrikan, kekuatan mekanis, kekerasan, viskositas, ketahanan terhadap pengaruh kimia dan sebagainya. Suatu bahan isolasi dapat rusak disebabkan oleh panas dalam kurun waktu tertentu. Waktu tersebut dikatakan sebagai umur panas bahan isolasi. Sedangkan kemampuan bahan menahan suatu panas tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas (heat resistance). Klasifikasi bahan isolasi menurut IEC (International Electrotechnical Commission) didasarkan atas batas suhu kerja bahan. 5. Sifat Fisis dan Kimia Beberapa sifat fisis dan kimia yang akan dibahas di sini adalah; sifat kemampuan larut, resistansi kimia, higroskopisitas, permeabilitas uap, pengaruh tropis dan resistansi radio aktif. JENIS- JENIS BAHAN ISOLASI : Bahan Isolasi Cair Bahan isolasi cair digunakan sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik, misalnya : transformator, pemutus beban, rheostat. Dalam hal ini bahan isolasi cair berfungsi sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai pendingin. Karena itu persyaratan untuk bahan cair yang dapat digunakan untuk isolasi antara lain : mempunyai tegangan tembus dan daya hantar panas yang tinggi. 1. Minyak Transformator Minyak transformator adalah minyak mineral yang diperoleh dengan pemurnian minyak mentah. Dalam pemakaiannya, minyak ini karena pengaruh panas dari rugi-rugi di dalam transformator akan timbul hidrokarbon. Selain berasal dari minyak mineral, minyak transformator dapat pula yang dapat dibuat dari bahan organik, misalnya : minyak trafo Piranol, Silikon. Sebagai bahan isolasi, minyak transformator harus mempunyai tegangan tembus yang tinggi. Pengujian tegangan tembus minyak transformator dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan seperti ditunjukkan pada Gambar Alat pengujian tegangan tembus minyak transformator.
  • 28. 2. Proses Pemurnian Minyak Transformator Minyak transformator dapat dikotori oleh uap air, fiber (misalnya : kertas, kayu, tekstil), damar dan sebagainya, Hal ini dapat mempengaruhi kemurnian minyak transformator. Bentuk dari pengotoran dapat bermacam-macam yaitu : meleleh dan mencairnya bahan-bahan yang digunakan di dalam transformator, partikelpartikel yang mengapung pada minyak, partikel-partikel yang mengendap di dasar tangki, pada belitan atau pada intinya. Cara untuk memperpanjang umur minyak transformator adalah dengan mencampurkan senyawa tertentu antara lain : paraoki dipenilamin akan berwarna kemerah-merahan. a. Pemanasan. Pada cara ini minyak transformator dipanasi hingga titik didih air pada perangkat khusus yang disebut Penggodok minyak (Oil Boiler). Air yang terkandung di dalam minyak akan menguap. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling sederhana dalam hal pemurnian minyak transformator. Dengan cara ini bahan-bahan pencemar padat, misalnya fiber, jelaga, akan tetap tinggal di dalam minyak. b. Penyaringan. Pada metode ini digunakan kertas khusus untuk menyaring minyak yang tercemar. Untuk mempercepat waktu penyaringan, digunakan tekanan. Air yang terkandung di dalam minyak transformator diserap dengan kertas higroskopis. Dengan cara ini baik air maupun partikel-partikel pencemar lainnya akan tersaring sekaligus. Bahan Isolasi Padat Kaca dan porselin adalah tergolong bahan mineral, tetapi penggunaannya tidak pada bentuk atau keadaan alaminya melainkan harus diproses terlebih dahulu dengan pemanasan (pembakaran), pengerasan dan pelumeran. Itulah sebabnya maka pembahasannya dipisahkan dengan pembahasan bahan mineral pada bab sebelumnya.
  • 29. 1. Kaca Kaca adalah substansi yang dibuat dengan pendinginan bahan-bahan yang dilelehkan, tidak berbentuk kristal tetapi tetap pada kondisi berongga. Kaca pada umumnya terdiri dari campuran silikat dan beberapa senyawa antara lain : borat, pospat. Kaca dibuat dengan cara melelehkan beberapa senyawa silikat (pasir), alkali (Na dan K) dengan bahan lain (kapur, oksida timah hitam). Karena itu sifat dari kaca tergantung dari komposisi bahan-bahan pembentuknya tersebut. 2. S i t o l Sitol mempunyai bahan dasar kaca yang merupakan pengembangan baru. Pemakaian sitol adalah sangat luas, struktur dan sifat-sifatnya adalah diantara kaca dan keramik. Sitol juga disebut keramik-kaca atau kaca kristal. Yang banyak dijumpai dipasaran antara lain : pyroceram, vitoceram. Sitol mempunyai struktur kristal yang halus (hal ini yang membedakannya dengan kaca biasa) tetapi berongga. 3. Porselin Porselin adalah bahan isolasi kelompok keramik yang sangat penting dan luas penggunaannya. Istilah bahan -bahan keramik adalah digunakan untuk semua bahan anorganik yang dibakar dengan pembakaran pada suhu tinggi dan bahan asal berubah substansinya. Bahan dasar dari porselin adalah tanah liat. Ini berarti bahan dasar tersebut mudah dibentuk pada waktu basah, tetapi menjadi tahan terhadap air dan kekuatan mekaniknya naik setelah dibakar. Penggunaan isolator dari porselin antara lain : isolator tarik, isolator penyangga, rol isolator.
  • 30. JENIS-JENIS BAHAN SEMIKONDUKTOR : Semi konduktor saat ini mempunyai peranan penting di bidang elektronika dan penggunaannya tidak terbatas pada arus lemah. Hal penting dalam semi konduktor adalah memahami susunan pita dan atom konduksi elektroniknya baik pada bahan konduktor maupun pada semi konduktor. Pada bahan tersebut terdapat pita konduksi maupun pita valensi, dimana kedua pita tersebut saling menumpuk, dan pada isolator jarak keduanya cukup jauh. Pada semi konduktor jarak keduanya tidak terlalu jauh dan ini memungkinkan terjadinya tumpang tindih jika dipengaruhi : panas, medan magnet, dan tegangan yang cukup tinggi. Silikon dan germanium murni disebut semi konduktor intrinsik jika belum mendapatkan bahan tambahan, sedangkan yang sudah mendapatkan bahan tambahan disebut ekstrinsik. Bahan tambahan yang dimaksud arsenikum (As) atau boron (B). a. Semi konduktor Intrinsik Telah dibahas sebelumnya, untuk menjadikan pita valensi bertumpang tindih dengan pita konduksi diantaranya diperlukan medan. Sebagai contoh : Si mempunyai celah energi 1 ev. Ini diperkirakan beda energi antara dua inti ion yang terdekat dengan jarak ± 1 A ( m). Maka dari itu diperlukan gradien medan ± 1 V/ m untuk menggerakan elektron dari bagian atas pita valensi ke bagian bawah pita konduksi. Namun gradien sebesar itu kurang praktis. Kemungkinan lain untuk keadaan transisi yaitu tumpang tindih kedua pita dapat diperoleh dengan pemanasan. Pada suhu kamar ada juga beberapa elektron yang melintasi celah energi dan hal ini menyebabkan terjadinya semi konduksi. Pada semi konduktor intrinsik, konduksi tersebut disebabkan proses intrinsik dari bahan tanpa adanya pengaruh tambahan. Kristal Si dan Ge murni adalah semi konduktor intrinsik. Elektron-elektron yang dikeluarkan dari bagian teratas pita valensi ke bagian pita konduksi karena energi termal adalah penyeban konduksi. Karena perpindahan elektron dari pita valensi, maka pada pita valensi terjadi lubang di setiap tempat yang ditinggalkan elektron tersebut. Suatu semi konduktor intrinsik mempunyai lubang yang sama pada pita valensi dan elektron pada pita konduksi. Pada pemakaian elektron yang lari ke pita konduksi dari pita valensi, misalnya karena panas dapat dipercepat menggunakan keadaan kosong yang memungkinkan pada pita konduksi. Pada waktu yang sama lubang pita valensi juga bergerak tetapi berlawanan arah dengan gerakan elektron.
  • 31. b. Semi Konduktor Ekstrinsik Pada semi onduktor ekstrinsik konduksi dapat dilakukan setelah adanya penyuntikan bahan penambah atau pengotoran dari luar (ekstraneous inqurities). Proses penyuntikan bahan tambahan terhadap semi konduktor murni disebut doping. Penambahan bahan tersebut kepada semi konduktor murni akan meningkatkankonduktivitas semi konduktor.
  • 32. JENIS-JENIS BAHAN SUPER KONDUKTOR : Bahan konduktor yang dijumpai sehari-hari, selalu mempunyai resistansi. Hal ini disebabkan bahan-bahan tersebut mempunyai resistivitas. Terdapat dua perangkat yang umum menggunakan super konduktor, yaitu : a. Elektromagnet Karena konduktor tidak mempunyai kerugian yang disebabkan resistansi, maka dimungkinkan membuat selenoide dengan super konduktor tanpa kerugian yang menimbulkan panas. Selenoide dengan arus yang sangat kecil pada medan magnet nol untuk kawat yang digunakan memungkinkan membangkitkan sebuah medan magnet tipis dari lilitan. Karena dengan bahan super konduktor memungkinkan membuat elektromagnet yang kuat dengan ukuran yang kecil. Aplikasi dari elektromagnet dengan super konduktor antara lain : komponen Magneto Hidro Dinamik. b. Elemen Penghubung Karena super konduktor mempunyai Hc dan Tc, maka dalam pemakaian super konduktor sebagai elemen penghubung dapat menggunakan pengaruh salah satu besaran di atas. Artinya suatu gawai penghubung yang menggunakan super konduktor akan dapat berubah sifatnya dari super konduktor menjadi konduktor biasa karena pengubahan suhu atau medan magnet di atas nilai kritisnya. Pemutus arus yang bekerja dipengaruhi oleh magnetik dielektrik Cryotron, misalnya digunakan pada pemutus komputer. Selain bahan penyekat atau isolator di atas, ada bahan lain yang juga banyak digunakan dalam teknik ketenagalistrikan yaitu bahan penghantar atau sering dinamakan dengan istilah konduktor. Suatu bahan listrik yang akan dijadikan penghantar, juga harus mempunyai sifat-sifat dasar penghantar itu sendiri seperti : koefisien suhu tahanan, daya hantar panas, kekuatan tegangan tarik dan lain-lain. Disamping itu juga penghantar kebanyakan menggunakan bentuk padat seperti tembaga, aluminium, baja, seng, timah, dan lain-lain. Untuk keperluan komunikasi sekarang banyak digunakan bahan penghantar untuk media transmisi telekomunikasi yaitu menggunakan serat optik. Erat kaitannya dengan keperluan pembangkitan energi listrik, yaitu suatu bahan magnetik yang akan dijadikan sebagai medium untuk konversi energi, baik dari energi listrik ke energi mekanik, energi mekanik ke energi listrik, energi listrik menjadi energipanas atau cahaya, maupun dari energi listrik menjadi energi listrik kembali. Bahan magnetik ini tentunya harus memenuhi sifat-sifat kemagnetan, dan parameterparameter untuk dijadikan
  • 33. sebagai bahan magnet yang baik. Dalam pemilihan bahan magnetik ini dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu ferromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik. Suatu bahan yang sekarang lagi ngetren dan paling banyak sedang dilakukan riset-riset di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu bahan semi konduktor. Berkembang nya dunia elektronika dan komputer saat ini adalah merupakan salah satu peranan dari teknologi semi konduktor. Bahan ini sangat besar peranannya pada saat ini pada berbagai bidang disipilin ilmu terutama di bidang teknik elektro seperti teknologi informasi, komputer, elektronika, telekomunikasi, dan lain -lain. Berkaitan dengan bahan semi konduktor, pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu semi konduktor dan super konduktor.