SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
K3 PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA
Pertemuan-2
SK WIUP/K
PEMOHON
SK IUP/K OP
SK IUP/K
EKSPLORASI
PROSES WIUP/K
PROSES IUP/K EKSPLORASI
PROSES IUP/K OP
IZIN HABIS
TIDAK
MEMENUHI
SANKSI
ADMINISTRATIF
PEMEGANG
IZIN
KEWAJIBAN Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan
IUPK Operasi Produksi :
1. Melaksanakan kaidah pertambangan yang baik (pasal 3 ayat 1)
a. Mengangkat KTT dan memiliki tenaga teknis pertambangan yg kompeten (pasal 7)
b. Menunjuk KTBT (untuk IUP/K OP dng metode penambangan bawah tanah)
c. Menggunakan metode eksplorasi, penambangan, pengolahan dan/atau
pemurnian, pengangkutan sesuai RKAB Tahunan (pasal 12)
d. Menyusun rencana kerja yang trasnparan, akuntabel dan rasional
e. Melaksanakan kegiatan pertambangan yang tuntas dan optimum sesuai
rencana kerja dan memenuhi kelaikan teknis
2. Melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan berdasarkan studi kelayakan,
dokumen lingkungan hidup, dan RKAB Tahunan yang telah disetujui (pasal 14)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (pasal 18 ayat 1)
4. Melakukan audit internal penerapan SMKP paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun (ayat 3)
5. Melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sesuai dokumen lingkungan
hidup (pasal 20)
6. Menyampaikan rencana reklamasi sesuai dokumen lingkungan hidup (pasal 22)
7. Menempatkan jaminan reklamasi sesuai penetapan (pasal 22)
8. Melaksanakan reklamasi dan melaporkan pelaksanaan reklamasi (pasal 22)
9. Menyampaikan rencana pascatambang, pelaksanaan dan melaporkan untuk
pemegang IUP/K OP (pasal 22)
10. Melakukan upaya konservasi mineral dan batubara berdasarkan RKAB Tahunan dan
studi kelayakan yang telah disetujui (pasal 24)
11. Melaksanakan pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun,
pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan (pasal 27)
12. Menerapkan standar kompetensi kerja khusus, standar kompetensi kerja nasional
Indonesia, serta standar nasional Indonesia (pasal 28)
MEMENUHI
EG -IBP - 06 - 2011 3
Keselamatan
Operasi Pertambangan
Konservasi Sumberdaya
Mineral & Batubara
Ketentuan
K3 Pertambangan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pertambangan Reklamasi dan Pasca
tambang
Pemegang IUP dan IUPK Wajib melaksanakan:
UU No.3 Th 2020 PP 55 Th 2010 Psl 16
pengelolaan sisa tambang dr suatu kegiatan
usaha pertambangan dlm bentuk padat, cair,
atau gas sampai memenuhi standar baku mutu
lingkgn sblum dilepas ke media lingkungan
4
PEMBINAAN
Menteri
Pemkab/Pemkot
Pemprov
Pemberian
Pedoman & Standar
Pendidikan & Pelatihan
Perencanaan,
Penelitian,
Pengembangan
Pemantauan, &
Evaluasi
Pemberian:
Bimbingan,
Supervisi,
Konsultasi
Pemprov
IUP, IPR, IUPK
PEMBINAAN & PENGAWASAN PERTAMBANGAN
UU No. 3/2020, - PP No. 55/2010
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014
5
PEMBINAAN
Menteri
Pemberian
Pedoman & Standar
Pendidikan & Pelatihan
Perencanaan,
Penelitian,
Pengembangan
Pemantauan, &
Evaluasi
Pemberian:
Bimbingan,
Supervisi,
Konsultasi
IUP, IPR, IUPK
Inspektur
Tambang
Keselamatan Operasi
Pertambangan
Konservasi
Sumberdaya Mineral
& Batubara
K3 Pertambangan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Reklamasi dan Pasca
Tambang
Ruang
Lingkup
Teknis Pertambangan
Obyek
Pengawasan Pertambangan
UU No.3 Th 2020
Psl 16 & 17 PP 55 Th 2010 Sasaran
INSPEKTUR TAMBANG
GMP
Penguasaan,
Pengembangan &
Pnrapan Teknologi
I. K3 PERTAMBANGAN
(Pasal 26 PP Nomor 55 Tahun 2010)
➢ Sasaran:
Menghindari Kecelakaan dan Penyakit
Akibat Kerja
➢ Objek:
a. Keselamatan Kerja
b. Kesehatan Kerja
c. Lingkungan Kerja
d. Sistem Manajemen K3
II. KESELAMATAN OPERASI (KO) PERTAMBANGAN
(Pasal 27 PP Nomor 55 Tahun 2010)
➢ Sasaran:
Terciptanya kegiatan operasi pertambangan
yang aman dan selamat.
➢ Objek:
a. Sistem dan Pelaksanaan
Pemeliharaan/Perawatan Sarana,
Prasarana, Instalasi dan Peralatan
Pertambangan;
b. Pengamanan Instalasi;
c. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi,
dan Peralatan Pertambangan
d. Kompetensi Tenaga Teknik
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan
PENGAWASAN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
KESELAMATAN
KERJA
KESEHATAN
KERJA
LINGKUNGAN
KERJA
SISTEM
MANAJEMEN
K3
•Manajemen
Risiko
•Manajemen
Keadaan darurat
•Administrasi
•Program
•Diklat
•Inspeksi
•Penyelidikan
•Ergonomic
•Higienis & Sanitasi
•Program
•Pengelolaan Mkn,
Mnum, & Gizi
•Diagnosis Penyakit
•Debu
•Kebisingan
•Getaran
•Pencahayaan
•Udara
•Ventilasi
•Faktor Kimia
•Radiasi
•Faktor Biologi
•Kebersihan
PENGAWASAN K3 PERTAMBANGAN
(PASAL 26, PP 55 TAHUN 2010)
9
Pemerintah Perusahaan
• Kepala Inspektur Tambang
• Inspektur Tambang
• Kepala Teknik Tambang
• Organisasi dan Personil KP
• Program KP
• Anggaran & Biaya
• Dokumen & Laporan KP
Hukum & Peraturan Keselamatan Pertambangan
▪ UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah
▪ UU No. 3 Tahun 2020 ttg Perubahan Atas UU No.4 Tahun 2009 ttg
Pertambangan Mineral dan Batubara
▪ UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
▪ UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja
▪ PP No. 55 Tahun 2010 ttg Pembinaan dan Pengawasan Pertbngan
Minerba
▪ PP No.19 Tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang
Pertambangan
▪ Permen ESDM No 26 Tahun 2018 ttg Pelaksanaan Kaidah
Pertambnagan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba
▪ Kepmen ESDM NO 1827.K/30/MEM/2018 ttg Pedoman Pelaksanaan
Kaidah Teknik Pertambnagan Yang Baik
PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
PENTINGNYA ADMINISTRASI & LAPORAN KP
Pemberitahuan
Secara Tertulis
Kepada KAIT
Adanya
KTT
Kegiatan Pertambangan Dimulai
Pengusaha baru dapat memulai usaha
pertambangan setelah memberitahukan secara
tertulis kepada KAPIT
(1) Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru
dapat dimulai setelah pemegang Kuasa
Pertambangan memiliki KTT.
(2) Pengusaha wajib menunjuk KTT dan
mendapat pengesahan KAPIT.
LAPORAN
ADMINISTRASI
❑ Evaluasi terhadap Laporan Berkala dan/atau sewaktu-waktu
❑ Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu
❑ Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program & Kegiatan
❑ Pengaturan K3 Dan Keselamatan Operasi
❑ INSPEKSI, PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN
❑ Memasuki tempat kegiatan usaha pertambangan setiap saat
❑ Menghentikan sementara waktu sebagian atau seluruh kegiatan
pertambangan
❑ Mengusulkan penghentian sementar menjadi Penghentian Tetap
kepada KAIT
TENTANG
PEDOMAN KAIDAH TEKNIK
PERTAMBANGAN YANG BAIK
KEPMEN NOMOR
1827.K/30/MEM/2018
Kepala Inspektur Tambang adalah pejabat yang secara ex-officio menduduki
jabatan Direktur yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang keteknikan
dan lingkungan pertambangan minerba pada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral dan batubara.
Inspektur Tambang adalah aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kaidah
teknik pertambangan yang baik serta kaidah teknik Pengolahan dan/atau
Pemurnian. (PERMEN NO 26 TAHUN 2018)
Kepala Teknik Tambang yang selanjutnya disingkat KTT adalah seseorang yang
memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan yang
memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional pertambangan
sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik. (PERMEN ESDM NO 26 TH
2018)
Kepala Tambang Bawah Tanah yang selanjutnya disingkat KTBT adalah seseorang
yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur tambang bawah tanah yang bertugas
memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional tambang
bawah tanah sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik. (PERMEN
ESDM NO 26 TH 2018)
Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan yang selanjutnya disingkat PTL adalah
seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan yang
bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan
operasional Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan kaidah teknik
Pengolahan dan/atau Pemurnian. (PERMEN ESDM NO 26 TH 2018)
Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan bertanggung jawab
kepada KTT/PTL dalam melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan
operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang
baik.
Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada
KTT/PTL atas keselamatan pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian
terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Mengenai kaidah teknik
pertambangan yang baik.
Penanggung Jawab Operasional yang selanjutnya disingkat PJO adalah orang yang
menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan jasa pertambangan di
wilayah kegiatan usaha pertambangan, dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas
dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-undangan mengenai kaidah teknik
pertambangan yang baik.
Kartu Pengawas Operasional selanjutnya disebut KPO adalah kartu yang dimiliki oleh
pengawas operasional yang diterbitkan dan disahkan oleh KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT.
a. membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan kaidah teknik
pertambangan yang baik;
b. mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis;
c. mengesahkan PJO;
d. melakukan evaluasi kinerja PJO;
e. memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang beroperasi di bawahnya
memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
f. menerapkan standar sesuai dengan ketentuan perundangundangan;
g. menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;
h. memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai peraturan;
i. melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan subproses kegiatan
pertambangan;
j. menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan dan melakukan
pengawasan penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan yang
dilaksanakan oleh perusahaan jasa pertambangan yang bekerja di wilayah tanggung
jawabnya;
k. melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik kepada KaIT, baik laporan
berkala, akhir, dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
l. melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala
sesuai dengan bentuk yang ditetapkan;
m. melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan persediaan bahan dan
limbah berbahaya dan beracun secara berkala setiap 6 (enam) bulan;
n. melaporkan adanya gejala yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan;
o. menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam
setelah terjadinya kasus lingkungan berikut upaya penanggulangannya;
p. menyampaikan pemberitahuan awal dan melaporkan kecelakaan, kejadian berbahaya,
kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja;
q. menyampaikan laporan audit internal penerapan sistem manajemen keselamatan
pertambangan mineral dan batubara;
r. menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan pada tempat yang berpotensi menimbulkan perusakan dan pencemaran
lingkungan;
s. menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik;
t. melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan batubara; dan
u. KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis pertambangan mineral dan
batubara.
a) mengatur semua kegiatan dalam operasi penambangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan petunjuk dari KTT;
b) memastikan bahwa dilakukan pencatatan yang teliti terhadap jumlah
orang yang masuk setiap gilir kerja pada tambang bawah tanah;
c) menjamin persediaan dan penyaluran barang kebutuhan pendukung
kegiatan tambang bawah tanah; dan
d) melakukan pemeriksaan terhadap semua administrasi dan bagian-bagian
tambang bawah tanah yang paling kurang sekali dalam 3 (tiga) bulan.
a. salinan sertifikat kompetensi operasional yang dikeluarkan oleh lembaga yang menangani
sertifikasi, dan sudah teregistrasi di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Selain sertifikat ini,
dapat juga menggunakan sertifikat dari KaIT. Sertifikat dari KaIT adalah sertifikat kursus KTT/PTL
yang dikeluarkan sebelum tahun 2003, sertifikat kompetensi Pengawas Operasional Pertama,
Madya, dan Utama (POP, POM, dan POU) yang ditandatangani oleh KaIT, dan sertifikat kualifikasi
yang diakui oleh KaIT;
b. pas foto latar belakang biru ukuran 2 x 3 (dua kali tiga) cm sebanyak 1 (satu) lembar;
c. salinan Kartu Tanda Penduduk;
d. daftar riwayat hidup paling kurang meliputi data diri, jabatan struktural di perusahaan, dan
pengalaman bekerja sebagai pengawas;
e. surat pernyataan KTT/PTL yang menyatakan bahwa yang bersangkutan menjabat pengawas di
perusahaan, dengan menyertakan nama area yang menjadi tanggung jawab masingmasing
pengawas tersebut;
f. surat pernyataan bermaterai kebenaran dokumen dari manajemen;
g. softcopy dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f; dan
h. permohonan dapat dilakukan secara sistem dalam jaringan (online) melalui website yang telah
ditentukan atau secara offline kepada Kepala Dinas.
1. bertanggung jawab kepada KTT / PTL untuk keselamatan dan kesehatan semua
pekerja tambang yang menjadi bawahannya;
2. melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian;
3. bertanggung jawab kepada KTT / PTL atas keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya; dan
4. membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, inspeksi, dan pengujian;
1) bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta
pemeliharan yang benar semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan yang menjadi tugasnya;
2) merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah
direncanakan serta semua perbaikan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan yang dipergunakan.
3) mengawasi dan memeriksa semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya;
4) menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
5) melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan pertambangan sebelum digunakan, setelah dipasang kembali, dan/atau
diperbaiki; dan
6) membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
1) Persyaratan Administratif yang terdiri atas:
a) pekerja perusahaan jasa pertambangan;
b) riwayat hidup calon PJO;
c) memiliki jabatan tertinggi dibuktikan dalam struktur organisasi perusahaan jasa pertambangan
(di site) yang ditandatangani oleh Direksi dengan cap basah;
d) surat pernyataan dukungan dari Direksi Perusahaan jasa pertambangan;
e) surat pernyataan komitmen calon PJO;
f) bagi warga negara asing yang sudah disahkan sebagai PJO maka dilanjutkan dengan lulus Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia dengan predikat paling kurang madya dalam jangka waktu 6
(enam) bulan. KTT dapat membatalkan kembali pengesahan bila belum lulus Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia dalam waktu yang ditetapkan;
g) syarat lain yang ditentukan oleh KTT.
2) Persyaratan Teknis yang terdiri atas:
a) memahami aspek pengelolaan usaha jasa pertambangan sesuai dengan peraturan;
b) memahami aspek teknis pertambangan, konservasi, keselamatan pertambangan, dan
perlindungan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) memahami kewajiban dan sanksi usaha jasa pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
d) jenjang sertifikat kompetensi pengawas operasional atau sertifikat kualifikasi yang diakui oleh
KaIT yang ditentukan berdasarkan pertimbangan teknis oleh KTT
RUANG LINGKUP TERDIRI ATAS :
❑EKSPLORASI,
❑STUDI KELAYAKAN,
❑KONSTRUKSI,
❑PENGUJIAN ALAT PERTAMBANGAN (COMMISIONING),
❑PEMANFAATAN TEKNOLOGI, KEMAMPUAN REKAYASA, RANCANG BANGUN,
❑PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTAMBANGAN,
❑PEMASANGAN TANDA BATAS,
❑PENAMBANGAN,
❑PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN,
❑PENGANGKUTAN,
❑DAN PENGELOLAAN TEKNIS PASCATAMBANG.
❑ Pengujian Alat Pertambangan (Commissioning) adalah kegiatan
menilai kesiapan, kelengkapan, kesesuaian, dan kelaikan alat
pertambangan baik berdiri sendiri atau dalam sebuah rangkaian
proses untuk mengetahui kehandalannya.
❑ Orang yang Berkompeten (Competent Person) adalah orang
yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman
untuk melakukan pelaporan hasil eksplorasi, estimasi sumber
daya dan estimasi cadangan mineral dan batubara yang
dibuktikan dengan sertifikat kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
❑ Penyangga Alami adalah batuan dengan dimensi tertentu yang
ditinggalkan (tidak ditambang) pada tambang bawah tanah dan
difungsikan sebagai penyangga.
❑ Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan yang selanjutnya disebut RKAB
Tahunan adalah rencana kerja dan anggaran biaya tahun berjalan pada kegiatan
usaha pertambangan mineral dan batubara yang meliputi aspek pengusahaan,
aspek teknik, dan aspek lingkungan.
❑ Rencana Kerja Teknis adalah rencana internal perusahaan yang merupakan
rincian dari studi kelayakan dan/atau RKAB Tahunan yang memuat aspek teknis
pertambangan secara detail yang meliputi dokumen rencana konstruksi,
penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, dan pengangkutan secara
mingguan, bulanan, atau triwulan yang dapat diperiksa sewaktu-waktu oleh
Inspektur Tambang.
❑ Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten adalah tenaga pertambangan
yang memiliki pengetahuan, kemampuan, pengalaman, atau sertifikasi
kompetensi bagi area kerja yang telah memiliki standar kompetensi kerja yang
berlaku wajib di bidang eksplorasi/geologi, survei/pemetaan, studi kelayakan,
konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, pengangkutan,
dan/atau reklamasi dan pascatambang yang diakui Pemerintah.
a. Keselamatan Kerja Pertambangan dan Pengolahan dan/atau Pemurnian
b. Kesehatan Kerja Pertambangan dan Pengolahan dan/atau Pemurnian
c. Lingkungan Kerja
1. PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERTAMBANGAN DAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERBA
2. PELAKSANAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN DAN
PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERAL DAN BATUBARA
a. Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi,
dan Peralatan Pertambangan
b. Pengamanan Instalasi
c. Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bid. Keselamatan Operasi
d. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan
e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan
f. Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan
g. Keselamatan Fasilitas Pertambangan
h. Keselamatan Eksplorasi
i. Keselamatan Tambang Permukaan
j. Keselamatan Tambang Bawah Tanah
k. Keselamatan Kapal Keruk/Isap
l. Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian
1) benar - benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak
direncanakan, dan tanpa unsur kesengajaan;
2) mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang
diberi izin oleh kepala teknik tambang (KTT) atau
penanggungjawab teknik dan lingkungan (PTL);
3) akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan
dan/atau pemurnian atau akibat kegiatan penunjang
lainnya;
4) terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat
cidera atau setiap saat orang yang diberi izin; dan
5) terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau
wilayah proyek.
1) Cidera Ringan : Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja
tambang tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 (satu) hari dan kurang
dari 3 (tiga) minggu, termasuk hari minggu dan hari libur.
2) Cidera Berat : a) cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja
tambang tidak mampu melakukan tugas semula selama sama dengan atau lebih dari
3 (tiga) minggu termasuk hari minggu dan hari libur; b) cidera akibat kecelakaan
tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap (invalid); dan c) cidera
akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami seperti salah satu di bawah ini:
(1) keretakan tengkorak, tulang punggung, pinggul, lengan bawah sampai ruas jari,
lengan atas, paha sampai ruas jari kaki, dan lepasnya tengkorak bagian wajah; (2)
pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen; (3) luka berat
atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap; atau
(4) persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah terjadi.
3) Mati : Kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati akibat
kecelakaan tersebut.
K3 PERTAMBANGAN 2.pdf

More Related Content

What's hot

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganYusufRiyandi
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangYusufRiyandi
 
Safety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxSafety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxReniMutiaraSari
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Tini Wartini
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptYubiRestu
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganAl Marson
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energifachroe84
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratHerry Prakoso
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaMuhamad Imam Khairy
 
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambanganPpt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambanganDhieta Vida
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfssuserc7b49e
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Kanaidi ken
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)Herry Prakoso
 

What's hot (20)

Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
 
Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Penyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana PastambangPenyusunan Rencana Pastambang
Penyusunan Rencana Pastambang
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
Safety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxSafety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptx
 
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
Pengelolaan Bahan Berbahaya & Beracun (B3)
 
KOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .pptKOMUNIKASI K3 .ppt
KOMUNIKASI K3 .ppt
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi Bangungan
 
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo EnergiHSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
HSE Performance Record 2017 - PT. Shaftindo Energi
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
Perencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap DaruratPerencanaan Tanggap Darurat
Perencanaan Tanggap Darurat
 
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat KerjaSNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
SNI 16-7058-2004 tentang Pengukuran Kadar Debu Total di Udara Tempat Kerja
 
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambanganPpt kesehatan  dan keselamatan kerja di pertambangan
Ppt kesehatan dan keselamatan kerja di pertambangan
 
Rkl rpl
Rkl rplRkl rpl
Rkl rpl
 
Mine planning
Mine planningMine planning
Mine planning
 
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdfRincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3.pdf
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)_ Materi Training "MANAJEMEN PERSONALIA"
 
HIRADC
HIRADCHIRADC
HIRADC
 
K3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIANK3 PADA PENGGALIAN
K3 PADA PENGGALIAN
 
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
 

Similar to K3 PERTAMBANGAN 2.pdf

Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf
1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf
1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdfaminuddindahana
 
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxPOP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxHSEHasscoLP
 
Power point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdf
Power point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdfPower point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdf
Power point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdfsafetysem2019
 
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdfKepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdfAri Perdana
 
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdfhadiwiryo2019
 
Dasar- Dasar K3 Panas Bumi.ppt
Dasar- Dasar K3 Panas Bumi.pptDasar- Dasar K3 Panas Bumi.ppt
Dasar- Dasar K3 Panas Bumi.pptAhmadIbrahimi4
 
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptxforrok1
 
4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]
4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]
4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]MetaKonten Media Monitoring
 
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdfwulanmunir1
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014ndoprb
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014AyuChaser
 
2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.pptDimasAnanda18
 
Presentasi Permen 18-2018 29032018.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018.pptxPresentasi Permen 18-2018 29032018.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018.pptxArafah10
 
Presentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptxPresentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptxRamadhanSyahrul7
 
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Amdal Indonesia Online
 
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Rizki Darmawan
 

Similar to K3 PERTAMBANGAN 2.pdf (20)

Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
Arah Penguatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dalam Pelaksanaan Reklam...
 
1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf
1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf
1. Materi 1_Dasar Hukum SMKP Minerba - Alles.pdf
 
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptxPOP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
POP - Modul Pembekalan UJI Kompetensi - CK - Rev3.pptx
 
Kebijakan Pengawasan
Kebijakan PengawasanKebijakan Pengawasan
Kebijakan Pengawasan
 
Power point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdf
Power point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdfPower point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdf
Power point data untuk Diklat POP Peraturan Metreri ESDM .pdf
 
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdfKepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
Kepdirjen 185 sub bab KESELAMATAN.pdf
 
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
2020-Kepmenaker nomor 380 Tahun 2020.pdf
 
Dasar- Dasar K3 Panas Bumi.ppt
Dasar- Dasar K3 Panas Bumi.pptDasar- Dasar K3 Panas Bumi.ppt
Dasar- Dasar K3 Panas Bumi.ppt
 
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
01. Melaksanakan Peraturan Keselamatan Pertambangan.pptx
 
Sosialisasi skp
Sosialisasi skpSosialisasi skp
Sosialisasi skp
 
4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]
4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]
4 peraturan reklamasi dan pascatambang bimtek redtop [compatibility mode]
 
Pert 1 sp 7.ppt
Pert 1 sp 7.pptPert 1 sp 7.ppt
Pert 1 sp 7.ppt
 
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
03 ESDM Bahan DBT_LAPAN Seminar Inderaja_31072018.pdf
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
 
2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt
 
Presentasi Permen 18-2018 29032018.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018.pptxPresentasi Permen 18-2018 29032018.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018.pptx
 
Presentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptxPresentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptx
Presentasi Permen 18-2018 29032018 Migas - Copy.pptx
 
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
 
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
Bimbingan Teknis AMDAL UKL UPL dan Izin Lingkungan 17-18 Nov 2106 Tentang Per...
 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 

Recently uploaded (6)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 

K3 PERTAMBANGAN 2.pdf

  • 1. K3 PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA Pertemuan-2
  • 2. SK WIUP/K PEMOHON SK IUP/K OP SK IUP/K EKSPLORASI PROSES WIUP/K PROSES IUP/K EKSPLORASI PROSES IUP/K OP IZIN HABIS TIDAK MEMENUHI SANKSI ADMINISTRATIF PEMEGANG IZIN KEWAJIBAN Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, dan IUPK Operasi Produksi : 1. Melaksanakan kaidah pertambangan yang baik (pasal 3 ayat 1) a. Mengangkat KTT dan memiliki tenaga teknis pertambangan yg kompeten (pasal 7) b. Menunjuk KTBT (untuk IUP/K OP dng metode penambangan bawah tanah) c. Menggunakan metode eksplorasi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, pengangkutan sesuai RKAB Tahunan (pasal 12) d. Menyusun rencana kerja yang trasnparan, akuntabel dan rasional e. Melaksanakan kegiatan pertambangan yang tuntas dan optimum sesuai rencana kerja dan memenuhi kelaikan teknis 2. Melaksanakan ketentuan keselamatan pertambangan berdasarkan studi kelayakan, dokumen lingkungan hidup, dan RKAB Tahunan yang telah disetujui (pasal 14) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (pasal 18 ayat 1) 4. Melakukan audit internal penerapan SMKP paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun (ayat 3) 5. Melakukan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan sesuai dokumen lingkungan hidup (pasal 20) 6. Menyampaikan rencana reklamasi sesuai dokumen lingkungan hidup (pasal 22) 7. Menempatkan jaminan reklamasi sesuai penetapan (pasal 22) 8. Melaksanakan reklamasi dan melaporkan pelaksanaan reklamasi (pasal 22) 9. Menyampaikan rencana pascatambang, pelaksanaan dan melaporkan untuk pemegang IUP/K OP (pasal 22) 10. Melakukan upaya konservasi mineral dan batubara berdasarkan RKAB Tahunan dan studi kelayakan yang telah disetujui (pasal 24) 11. Melaksanakan pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan dan penerapan teknologi pertambangan (pasal 27) 12. Menerapkan standar kompetensi kerja khusus, standar kompetensi kerja nasional Indonesia, serta standar nasional Indonesia (pasal 28) MEMENUHI
  • 3. EG -IBP - 06 - 2011 3 Keselamatan Operasi Pertambangan Konservasi Sumberdaya Mineral & Batubara Ketentuan K3 Pertambangan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Pertambangan Reklamasi dan Pasca tambang Pemegang IUP dan IUPK Wajib melaksanakan: UU No.3 Th 2020 PP 55 Th 2010 Psl 16 pengelolaan sisa tambang dr suatu kegiatan usaha pertambangan dlm bentuk padat, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkgn sblum dilepas ke media lingkungan
  • 4. 4 PEMBINAAN Menteri Pemkab/Pemkot Pemprov Pemberian Pedoman & Standar Pendidikan & Pelatihan Perencanaan, Penelitian, Pengembangan Pemantauan, & Evaluasi Pemberian: Bimbingan, Supervisi, Konsultasi Pemprov IUP, IPR, IUPK PEMBINAAN & PENGAWASAN PERTAMBANGAN UU No. 3/2020, - PP No. 55/2010
  • 5. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 5 PEMBINAAN Menteri Pemberian Pedoman & Standar Pendidikan & Pelatihan Perencanaan, Penelitian, Pengembangan Pemantauan, & Evaluasi Pemberian: Bimbingan, Supervisi, Konsultasi IUP, IPR, IUPK Inspektur Tambang
  • 6. Keselamatan Operasi Pertambangan Konservasi Sumberdaya Mineral & Batubara K3 Pertambangan Pengelolaan Lingkungan Hidup Reklamasi dan Pasca Tambang Ruang Lingkup Teknis Pertambangan Obyek Pengawasan Pertambangan UU No.3 Th 2020 Psl 16 & 17 PP 55 Th 2010 Sasaran INSPEKTUR TAMBANG GMP Penguasaan, Pengembangan & Pnrapan Teknologi
  • 7. I. K3 PERTAMBANGAN (Pasal 26 PP Nomor 55 Tahun 2010) ➢ Sasaran: Menghindari Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja ➢ Objek: a. Keselamatan Kerja b. Kesehatan Kerja c. Lingkungan Kerja d. Sistem Manajemen K3 II. KESELAMATAN OPERASI (KO) PERTAMBANGAN (Pasal 27 PP Nomor 55 Tahun 2010) ➢ Sasaran: Terciptanya kegiatan operasi pertambangan yang aman dan selamat. ➢ Objek: a. Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi dan Peralatan Pertambangan; b. Pengamanan Instalasi; c. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan d. Kompetensi Tenaga Teknik e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
  • 8. KESELAMATAN KERJA KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN KERJA SISTEM MANAJEMEN K3 •Manajemen Risiko •Manajemen Keadaan darurat •Administrasi •Program •Diklat •Inspeksi •Penyelidikan •Ergonomic •Higienis & Sanitasi •Program •Pengelolaan Mkn, Mnum, & Gizi •Diagnosis Penyakit •Debu •Kebisingan •Getaran •Pencahayaan •Udara •Ventilasi •Faktor Kimia •Radiasi •Faktor Biologi •Kebersihan PENGAWASAN K3 PERTAMBANGAN (PASAL 26, PP 55 TAHUN 2010)
  • 9. 9 Pemerintah Perusahaan • Kepala Inspektur Tambang • Inspektur Tambang • Kepala Teknik Tambang • Organisasi dan Personil KP • Program KP • Anggaran & Biaya • Dokumen & Laporan KP Hukum & Peraturan Keselamatan Pertambangan ▪ UU No. 23 Tahun 2014 ttg Pemerintahan Daerah ▪ UU No. 3 Tahun 2020 ttg Perubahan Atas UU No.4 Tahun 2009 ttg Pertambangan Mineral dan Batubara ▪ UU No. 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan ▪ UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja ▪ PP No. 55 Tahun 2010 ttg Pembinaan dan Pengawasan Pertbngan Minerba ▪ PP No.19 Tahun 1973 ttg Pengaturan dan Pengawasan K3 di Bidang Pertambangan ▪ Permen ESDM No 26 Tahun 2018 ttg Pelaksanaan Kaidah Pertambnagan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba ▪ Kepmen ESDM NO 1827.K/30/MEM/2018 ttg Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambnagan Yang Baik PENGAWASAN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
  • 10. PENTINGNYA ADMINISTRASI & LAPORAN KP Pemberitahuan Secara Tertulis Kepada KAIT Adanya KTT Kegiatan Pertambangan Dimulai Pengusaha baru dapat memulai usaha pertambangan setelah memberitahukan secara tertulis kepada KAPIT (1) Kegiatan eksplorasi atau eksploitasi baru dapat dimulai setelah pemegang Kuasa Pertambangan memiliki KTT. (2) Pengusaha wajib menunjuk KTT dan mendapat pengesahan KAPIT. LAPORAN ADMINISTRASI
  • 11. ❑ Evaluasi terhadap Laporan Berkala dan/atau sewaktu-waktu ❑ Pemeriksaan berkala atau sewaktu-waktu ❑ Penilaian keberhasilan Pelaksanaan Program & Kegiatan ❑ Pengaturan K3 Dan Keselamatan Operasi ❑ INSPEKSI, PENYELIDIKAN DAN PENGUJIAN
  • 12. ❑ Memasuki tempat kegiatan usaha pertambangan setiap saat ❑ Menghentikan sementara waktu sebagian atau seluruh kegiatan pertambangan ❑ Mengusulkan penghentian sementar menjadi Penghentian Tetap kepada KAIT
  • 13. TENTANG PEDOMAN KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK KEPMEN NOMOR 1827.K/30/MEM/2018
  • 14. Kepala Inspektur Tambang adalah pejabat yang secara ex-officio menduduki jabatan Direktur yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang keteknikan dan lingkungan pertambangan minerba pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertambangan mineral dan batubara. Inspektur Tambang adalah aparatur sipil negara yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik serta kaidah teknik Pengolahan dan/atau Pemurnian. (PERMEN NO 26 TAHUN 2018)
  • 15. Kepala Teknik Tambang yang selanjutnya disingkat KTT adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan pertambangan yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional pertambangan sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik. (PERMEN ESDM NO 26 TH 2018) Kepala Tambang Bawah Tanah yang selanjutnya disingkat KTBT adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur tambang bawah tanah yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya operasional tambang bawah tanah sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik. (PERMEN ESDM NO 26 TH 2018) Penanggungjawab Teknik dan Lingkungan yang selanjutnya disingkat PTL adalah seseorang yang memiliki posisi tertinggi dalam struktur organisasi lapangan yang bertugas memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan operasional Pengolahan dan/atau Pemurnian sesuai dengan kaidah teknik Pengolahan dan/atau Pemurnian. (PERMEN ESDM NO 26 TH 2018)
  • 16. Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL dalam melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik. Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan Mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.
  • 17. Penanggung Jawab Operasional yang selanjutnya disingkat PJO adalah orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi perusahaan jasa pertambangan di wilayah kegiatan usaha pertambangan, dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik. Kartu Pengawas Operasional selanjutnya disebut KPO adalah kartu yang dimiliki oleh pengawas operasional yang diterbitkan dan disahkan oleh KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT.
  • 18. a. membuat peraturan internal perusahaan mengenai penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik; b. mengangkat pengawas operasional dan pengawas teknis; c. mengesahkan PJO; d. melakukan evaluasi kinerja PJO; e. memastikan semua perusahaan jasa pertambangan yang beroperasi di bawahnya memenuhi kewajiban sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; f. menerapkan standar sesuai dengan ketentuan perundangundangan; g. menyampaikan laporan kegiatan jasa pertambangan kepada KaIT sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; h. memiliki tenaga teknis pertambangan yang berkompeten sesuai peraturan; i. melaksanakan manajemen risiko pada setiap proses bisnis dan subproses kegiatan pertambangan; j. menerapkan sistem manajemen keselamatan pertambangan dan melakukan pengawasan penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan yang dilaksanakan oleh perusahaan jasa pertambangan yang bekerja di wilayah tanggung jawabnya; k. melaporkan penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik kepada KaIT, baik laporan berkala, akhir, dan/atau khusus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
  • 19. l. melaporkan pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan secara berkala sesuai dengan bentuk yang ditetapkan; m. melaporkan jumlah pengadaan, penggunaan, penyimpanan, dan persediaan bahan dan limbah berbahaya dan beracun secara berkala setiap 6 (enam) bulan; n. melaporkan adanya gejala yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan; o. menyampaikan laporan kasus lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu kali dua puluh empat) jam setelah terjadinya kasus lingkungan berikut upaya penanggulangannya; p. menyampaikan pemberitahuan awal dan melaporkan kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja; q. menyampaikan laporan audit internal penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan mineral dan batubara; r. menetapkan tata cara baku untuk penanggulangan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan pada tempat yang berpotensi menimbulkan perusakan dan pencemaran lingkungan; s. menetapkan tata cara baku untuk penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik; t. melaksanakan konservasi sumber daya mineral dan batubara; dan u. KTT menetapkan tata cara baku kegiatan pengelolaan teknis pertambangan mineral dan batubara.
  • 20. a) mengatur semua kegiatan dalam operasi penambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan petunjuk dari KTT; b) memastikan bahwa dilakukan pencatatan yang teliti terhadap jumlah orang yang masuk setiap gilir kerja pada tambang bawah tanah; c) menjamin persediaan dan penyaluran barang kebutuhan pendukung kegiatan tambang bawah tanah; dan d) melakukan pemeriksaan terhadap semua administrasi dan bagian-bagian tambang bawah tanah yang paling kurang sekali dalam 3 (tiga) bulan.
  • 21. a. salinan sertifikat kompetensi operasional yang dikeluarkan oleh lembaga yang menangani sertifikasi, dan sudah teregistrasi di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. Selain sertifikat ini, dapat juga menggunakan sertifikat dari KaIT. Sertifikat dari KaIT adalah sertifikat kursus KTT/PTL yang dikeluarkan sebelum tahun 2003, sertifikat kompetensi Pengawas Operasional Pertama, Madya, dan Utama (POP, POM, dan POU) yang ditandatangani oleh KaIT, dan sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT; b. pas foto latar belakang biru ukuran 2 x 3 (dua kali tiga) cm sebanyak 1 (satu) lembar; c. salinan Kartu Tanda Penduduk; d. daftar riwayat hidup paling kurang meliputi data diri, jabatan struktural di perusahaan, dan pengalaman bekerja sebagai pengawas; e. surat pernyataan KTT/PTL yang menyatakan bahwa yang bersangkutan menjabat pengawas di perusahaan, dengan menyertakan nama area yang menjadi tanggung jawab masingmasing pengawas tersebut; f. surat pernyataan bermaterai kebenaran dokumen dari manajemen; g. softcopy dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf f; dan h. permohonan dapat dilakukan secara sistem dalam jaringan (online) melalui website yang telah ditentukan atau secara offline kepada Kepala Dinas.
  • 22. 1. bertanggung jawab kepada KTT / PTL untuk keselamatan dan kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi bawahannya; 2. melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian; 3. bertanggung jawab kepada KTT / PTL atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan kepadanya; dan 4. membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, inspeksi, dan pengujian;
  • 23. 1) bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta pemeliharan yang benar semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang menjadi tugasnya; 2) merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan serta semua perbaikan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan yang dipergunakan. 3) mengawasi dan memeriksa semua sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan dalam ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya; 4) menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan; 5) melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan sebelum digunakan, setelah dipasang kembali, dan/atau diperbaiki; dan 6) membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
  • 24. 1) Persyaratan Administratif yang terdiri atas: a) pekerja perusahaan jasa pertambangan; b) riwayat hidup calon PJO; c) memiliki jabatan tertinggi dibuktikan dalam struktur organisasi perusahaan jasa pertambangan (di site) yang ditandatangani oleh Direksi dengan cap basah; d) surat pernyataan dukungan dari Direksi Perusahaan jasa pertambangan; e) surat pernyataan komitmen calon PJO; f) bagi warga negara asing yang sudah disahkan sebagai PJO maka dilanjutkan dengan lulus Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dengan predikat paling kurang madya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan. KTT dapat membatalkan kembali pengesahan bila belum lulus Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia dalam waktu yang ditetapkan; g) syarat lain yang ditentukan oleh KTT. 2) Persyaratan Teknis yang terdiri atas: a) memahami aspek pengelolaan usaha jasa pertambangan sesuai dengan peraturan; b) memahami aspek teknis pertambangan, konservasi, keselamatan pertambangan, dan perlindungan lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; c) memahami kewajiban dan sanksi usaha jasa pertambangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan d) jenjang sertifikat kompetensi pengawas operasional atau sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT yang ditentukan berdasarkan pertimbangan teknis oleh KTT
  • 25. RUANG LINGKUP TERDIRI ATAS : ❑EKSPLORASI, ❑STUDI KELAYAKAN, ❑KONSTRUKSI, ❑PENGUJIAN ALAT PERTAMBANGAN (COMMISIONING), ❑PEMANFAATAN TEKNOLOGI, KEMAMPUAN REKAYASA, RANCANG BANGUN, ❑PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTAMBANGAN, ❑PEMASANGAN TANDA BATAS, ❑PENAMBANGAN, ❑PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN, ❑PENGANGKUTAN, ❑DAN PENGELOLAAN TEKNIS PASCATAMBANG.
  • 26. ❑ Pengujian Alat Pertambangan (Commissioning) adalah kegiatan menilai kesiapan, kelengkapan, kesesuaian, dan kelaikan alat pertambangan baik berdiri sendiri atau dalam sebuah rangkaian proses untuk mengetahui kehandalannya. ❑ Orang yang Berkompeten (Competent Person) adalah orang yang memiliki pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman untuk melakukan pelaporan hasil eksplorasi, estimasi sumber daya dan estimasi cadangan mineral dan batubara yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. ❑ Penyangga Alami adalah batuan dengan dimensi tertentu yang ditinggalkan (tidak ditambang) pada tambang bawah tanah dan difungsikan sebagai penyangga.
  • 27. ❑ Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Tahunan yang selanjutnya disebut RKAB Tahunan adalah rencana kerja dan anggaran biaya tahun berjalan pada kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara yang meliputi aspek pengusahaan, aspek teknik, dan aspek lingkungan. ❑ Rencana Kerja Teknis adalah rencana internal perusahaan yang merupakan rincian dari studi kelayakan dan/atau RKAB Tahunan yang memuat aspek teknis pertambangan secara detail yang meliputi dokumen rencana konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, dan pengangkutan secara mingguan, bulanan, atau triwulan yang dapat diperiksa sewaktu-waktu oleh Inspektur Tambang. ❑ Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten adalah tenaga pertambangan yang memiliki pengetahuan, kemampuan, pengalaman, atau sertifikasi kompetensi bagi area kerja yang telah memiliki standar kompetensi kerja yang berlaku wajib di bidang eksplorasi/geologi, survei/pemetaan, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau pemurnian, pengangkutan, dan/atau reklamasi dan pascatambang yang diakui Pemerintah.
  • 28. a. Keselamatan Kerja Pertambangan dan Pengolahan dan/atau Pemurnian b. Kesehatan Kerja Pertambangan dan Pengolahan dan/atau Pemurnian c. Lingkungan Kerja 1. PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERTAMBANGAN DAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERBA 2. PELAKSANAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN DAN PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN MINERAL DAN BATUBARA a. Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan b. Pengamanan Instalasi c. Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di Bid. Keselamatan Operasi d. Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan Pertambangan e. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan f. Keselamatan Bahan Peledak dan Peledakan g. Keselamatan Fasilitas Pertambangan h. Keselamatan Eksplorasi i. Keselamatan Tambang Permukaan j. Keselamatan Tambang Bawah Tanah k. Keselamatan Kapal Keruk/Isap l. Keselamatan Pengolahan dan/atau Pemurnian
  • 29. 1) benar - benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan tanpa unsur kesengajaan; 2) mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh kepala teknik tambang (KTT) atau penanggungjawab teknik dan lingkungan (PTL); 3) akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/atau pemurnian atau akibat kegiatan penunjang lainnya; 4) terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat orang yang diberi izin; dan 5) terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek.
  • 30. 1) Cidera Ringan : Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula lebih dari 1 (satu) hari dan kurang dari 3 (tiga) minggu, termasuk hari minggu dan hari libur. 2) Cidera Berat : a) cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula selama sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) minggu termasuk hari minggu dan hari libur; b) cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap (invalid); dan c) cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang tidak mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami seperti salah satu di bawah ini: (1) keretakan tengkorak, tulang punggung, pinggul, lengan bawah sampai ruas jari, lengan atas, paha sampai ruas jari kaki, dan lepasnya tengkorak bagian wajah; (2) pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen; (3) luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap; atau (4) persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah terjadi. 3) Mati : Kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati akibat kecelakaan tersebut.