SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH STUDI GERAKAN ISLAM DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Reformasi pendidikan tinggi Islam dan gerakan pembaharuan
pemikiran Islam di Indonesia: Harun Nasution dan Mukti Ali.
Dosen Pembimbing: Aslam Sa’ad, M.Ag
NAMA:
Eva Fahmadia Wahidah Rahmah (U20182045)
Atik Zahro (U20182004)
Muhammad Faisal (U20183066)
PROGRAM STUDI ILMU HADITS
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER
2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena
berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah Studi gerakan
islam di Indonesia yang berjudul Reformasi pendidikan tinggi Islam dan gerakan
pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia: Harun Nasution dan Mukti Ali.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Amin ya robbal alamin.....
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sitem yang telah ada pada
suatu masa, Dalam bahasa Indonesia selalu dipakai kata modern, modernisasi dan
modernisme, seperti yang terdapat dalam “aliran-aliran modern dalam Islam” dan “Islam
dan modernisasi”. Modernisme dalam masyarakat Barat mengandung arti pikiran, aliran,
gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama,
dan sebagainya, untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya para
santri yang telah mengecap pendidikan formal yang lebih tinggi dan adanya proses
dakwah yang baik di masjid. Jadi dapat dipahami bahwa proses pembaharuan pendidikan
di Indonesia berawal dari kegiatan-kegiatan dakwah dan majlis talim yang ada di masjid.
Hal ini memberi kesan bahwa masyarakat secara tidak langsung membentuk sebuah
wadah yang pada akhirnya menjadi gerakan untuk melakukan pembaharuan dalam
pendidikan Islam.
Sejak abad ke-20, gerakan pembaruan pemikiran di dunia Islam terjadi secara
besar-besaran dengan munculnya tokoh-tokoh Muslim ataupun organisasi terkemuka di
berbagai negara, seperti Mesir, Iran, Pakistan (India), dan Indonesia. Ide-ide
pembaharuan terlihat telah turut mewarnai arus pemikiran dan gerakan Islam di
Indonesia. Menilik latar belakang kehidupan sebagian tokoh-tokohnya, sangat mungkin
diasumsikan bahwa perkembangan baru Islam di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi
oleh ide-ide yang berasal dari luar Indonesia, dalam makalah ini penulis akan
menjabarkan bagaimana reformasi pendidikan islam di Indonesia pada awal abad 20.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian reformasi pendidikan
2. Pengertian pembaharuan islam indonesia.
3. Pemikiran 2 tokoh tentang reformasi pendidikan dan pembaharuan islam indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Reformasi pendidikan
Reformasi secara etimologi yang berasal dari kata formasi, yang berarti susunan atau
bentuk susunan instansi. Pendidikan yaitu pengetahuan tentang mendidik. Nasional yaitu yang
berkenaan dengan bangsa sendiri.Reformasi berarti perubahan radikal untuk perbaikan dalam
bidang social, politik atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Pendidikan nasional
adalah pendidikan yang beradasarkan pada peraturan negara tersebut, misalkan di negara
Indonesia berarti pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan pada
pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945
Reformasi pendidikan adalah upaya perbaikan pada bidang pendidikan. Reformasi
pendidikan memiliki dua karakteristik dasar yaitu terprogram dan sistemik. Reformsi pendidikan
yang terprogram menunjuk pada kurikulum atau program suatu institusi pendidikan. Yang
termasuk kedalam reformasi terprogram ini aadalah inovasi. Inovasi adalah memperkenalkan ide
baru, metode baru atau sarana baru untuk meningkatkan beberapa aspek dalam proses
pendidikan agar terjadi perubahan secara kontras dari sebelumnya dengan maksud-maksud
tertentu yang ditetapkan.
B. Pengertian pembaharuan islam indonesia
Harun Nasution dalam buku “Pembaharuan dalam Islam” telah banyak
mengemukakan ide-ide pembaharuan antara lain dengan cara menghilangkan bidah yang
terdapat dalam ajaran Islam, kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, dibuka pintu ijtihad,
menghargai pendapat akal, dan menghilangkan sikap dualisme dalam bidang pendidikan.
Kepulangan Harun dari Kanada menjadi titik tolak dirinya melangkah ke pemikiran
Pembaharuan Islam. Harun mengusik kaum Muslim Indonesia yang sekian lama dilanda
kejumudan berpikir. Dalam kapasitasnya sebagai intelektual muslim, Harun secara terang-
terangan mewacanakan pembaharuan Islam. Dalam bukunya “Pembaharuan Dalam Islam;
Sejarah Pemikiran dan Gerakan”,muncul ide-ide pembaharuan dengan maksud mengembalikan
sikap dan pandangan hidup umat Islam agar sesuai dengan al-Quran dan al-Hadis.
Dari arah pemikirannya, dua agenda saja yang ingin Harun wujudkan,pertama;
bagaimana membawa umat Islam ke arah rasionalitas, kedua; bagaimana menumbuhkan
pengakuan Qadariah (akal/ pikiran) manusia. Dua hal tersebut didasarkan pada fakta umat Islam
Indonesia yang cenderung ortodok, terkungkung oleh doktrin-doktrin agama yang tidak
proporsional dan terkesan ambigu. Imbasnya, kaum Muslim Indonesia apatis dan hidup penuh
pesimistis. Fenomena seperti ini masih terlihat hingga sekarang. Padahal Harun sudah mewanti-
wanti sejak 40 tahun lalu.Sebagaimana dikhawatirkannya, jika kejumudan dibiarkan, sikap selalu
menerima dan pasrah, pesimistis, fatalistik terus dipelihara, justru akan berbahaya bagi umat
Islam sendiri. Mereka akan semakin terisolasi dari kancah pembangunan. Harun membahasakan,
“Seperti tikus mati di lumbung padi.” Karena itu, agar Islam tidak mati konyol, ide positif Harun
Nasution ini bisa menjadi referensi dan mewarnai ikhtiar umat Islam Indonesia ke depan.
Dari dua agenda yang ingin Harun wujudkan kepada Islam, khususnya Islam Indonesia,
setidaknya bermuara kepada tiga gagasan besarnya yaitu; peranan akal diberikan ruang yang
lebih luas, pembaharuan teologi umat, dan memperbaiki hubungan akal dan wahyu.
Menurutnya, tiga hal di atas adalah hulu dari permasalahan selama ini, secara tidak
tersadari, menjadi sebab kepada mundur dan lemahnya umat Islam. Islam diminta untuk kembali
kepada ajaran Islam yang sebenarnya, sebagaimana diamalkan umat Islam di zaman klasik.
Segala bid’ah yang tidak sesuai dengan Islam dan membawa pada kemunduran dan kelemahan
umat harus dibuang. Sikap taklid kepada pendapat dan penafsir lama juga harus ditinggalkan dan
pintu ijtihad kembali dibuka. Yang dijadikan pegangan dan pedoman untuk mengetahui ajaran-
ajaran Islam bukan lagi buku-buku karangan ulama terdahulu, tetapi hanya al-Quran dan al-
Hadis. Ajaran-ajaran dasar yang ada di dalamnya disesuaikan perincian dan cara pelaksanaannya
dengan perkembangan zaman. Adapun uraian dari tiga gagasan besar Harun Nasutiom , yaitu
sebagai berikut:
1. Peranan Akal
Berangkat dari kekagumannya kepada tokoh pembaharu Islam Muhammad Abduh, yang
dikupasnya dalam kajian desertasinya di Universitas McGill, Montreal, Kanada, dengan tema
“Problematika Akal dalam Sistem Teologi Muhammad Abduh” membawanya hanyut dan
terbawa metode dan misi dari tokoh idolanya itu. Selalu dikatakan bahwa besar-kecilnya peranan
akal dalam sistem teologi suatu aliran sangat menentukan dinamis atau tidaknya pemahaman
seseorang tentang ajaran Islam. Dijelaskan, akal melambangkan kekuatan manusia, karena akal
manusia mempunyai kesanggupan untuk melakukan kekuatan mahluk lain di sekitarnya.
Bertambah tinggi akal manusia, bertambah tinggi pula kesanggupannya untuk mengalahkan
makhluk lain. Bertambah lemah kekuatan akal manusia, bertambah rendah pula kesanggupannya
menghadapi kekuatan lain. Dalam ajaran Islam, akal mempuanyai kedudukan yang tinggidan
banyak digunakan, tidak hanya dalam perkembangan ilmupengetahuan dan kebudayaan,
melainkan juga dalam perkembanganajaran-ajaran keagamaan Islam.
2. Pembaharuan Teologi
Pembaharuan teologi yang menjadi gagasan Harun Nasution, pada dasarnya dibangun di atas
asumsi bahwa keterbelakangan dan kemunduran umat Islam Indonesia disebabkan “ada yang
salah” dalam teologi mereka. Apa yang diutarakannya ini serupa dengan pandangan kaum
modernis pendahulunya seperti; Muhammad Abduh, Rashid Rid}, Jamaluddin al-Afghani>,
Sayyid Ahmad Khan, dan lainnya, yang memandang perlu untuk kembali pada teologi Islam
yang sejati. Retorika ini mengandung pengertian bahwa umat Islam dalam teologi fatalistis,
irasional, predeterminisme, serta penyerahan nasib telah membawa nasib mereka menuju
kesengsaraan dan keterbelakangan.
Karena itu, bila serius ingin memperbaiki nasib umat Islam, menurut Harun Nasution, umat
Islam segera merubah teologinya menuju teologi yang free wiil-free act (kehendak bebas-
bertindak bebas), rasional, serta mandiri. Tidak heran jika teori modernisasi ini menemukan
teologinya dalam khazanah Islam klasik, yaitu teologi Mu’tazilah. Kesimpulannya, Harun
Nasution mengarahkan atau mengajak umat Islam Indonesia untuk menganut
teologi Mu’tazilah. Baginya, hanya aliran ini dengan sifat Qadariahnya, yang mampu
menjadikan Islam untuk kembali memegang peradaban di muka bumi. Sebagaimana Allah
menurunkan manusia untuk beriman (Islam) dan menjadi khalifah guna mengelola bumi dan
isinya agar bermanfaat bagi kehidupan. Ini merupakan isyarat dan perintah Allah agar akal yang
sudah diciptakannya pada setiap jiwa manusia itu benar-benar difungsikan dan diberdayakan.
3. Hubungan Akal dan Wahyu
Fokus pemikiran Harun Nasution lainnya adalah hubungan antara akal dan wahyu. Ia
menjelaskan bahwa hubungan akal danwahyu menimbulkan pertanyaan, tetapi keduanya tidak
bertentangan. Akal mempunyai kedudukan yang tinggi dalam al-Quran. Orang yang beriman
tidak perlu menerima bahwa wahyu sudah mengandung segalagalanya.Wahyu tidak menjelaskan
semua permasalahan keagamaan.
Dalam pemikiran Islam, baik di bidang filsafat dan ilmu kalam, lebih-lebih di bidang ilmu fikih,
akal tidak pernah membatalkan wahyu. Akal tetap tunduk pada teks wahyu. Teks wahyu tetap
dianggap mutlak dan benar. Akal digunakan hanya untuk memahami teks wahyu dan tidak untuk
menentang wahyu. Akal hanya memberi interpretasi terhadap teks wahyu sesuai dengan
kecenderungan dan kesanggupan pemberi interpretasi. Pertentangan dalam sejarah pemikiran
Islam sebenarnya bukan akal dengan wahyu, melainkan penafsiran tertentu dari teks wahyu
dengan penafsiran lain dari teks wahyu itu. Jadi, yang bertentangan sebenarnya dalam Islam
adalah pendapat akal ulama tertentu dengan pendapat akal ulama yang lain.
Dalam konteks ini, Harun ingin menyampaikan bahwa umat Islam jangan terjebak pada pendapat
pribadi atau akal dari ulama tertentu. Hindarilah taklid buta. Carilah ulama-ulama dan pemikir
pemikir Islam yang rasional dan modern, bukan ulama dan pemikir Islam yang irasional dan
tradisional. Harun berharap para ulama dan pemikir Islam saat ini untuk lebih memfungsikan dan
memberdayakan akalnya, terus berijtihad, pintu ijtihad terus terbuka, karena ditutupnya pintu
ijtihad bersamaan dengan berakhirnya kehidupanya ini, yaitu pada hari kiamat.
Dari gagasan-gagasannya ini, Harun membuat benang merah agar dinamika di kalangan umat
Islam dihidupkan kembali dengan menjauhkan faham tawakkal semata dan faham jabariyah.
Umat Islam harus dibawa kembali ke teologi yang mengandung faham dinamika dan
kepercayaan kepada akal dalam batas-batas yang ditentukan wahyu. Umat Islam harusdirangsang
untuk berfikir dan banyak berusaha. Orientasi keakhiratan harus diimbangi dengan orientasi
keduniaan, sehingga umat Islam juga mementingkan hidup kemasyarakatan dan berusaha
mencapai kemajuan dalam bidang kehidupan duniawi sebagai halnya dengan umat-umat lain.
Menurut Mukti Ali, tahapan gerakan pembaharuan islam di Indonesia jika dilihat dari
lingkungan situasi perkembangannya dapat di bagi menjadi 2 periode besar yaitu periode
pertama perempatan kedua abad ke 17 sampai akhir abad ke 18. Pada periode ini, islam sudah
mempunyai landasan atau dasar yang kuat di seluruh nusantara. Meskipun secara pemikiran dan
pemahaman keislamanya berkembang bersama dengan mistisme. kedua, periode abad ke 19
samapai sekarang.
Ide- ide pembaharuan islam di Indonesia masuk melalui beberapa jalur yaitu yang pertama jalur
haji dan mukim. Para tokoh- tokoh pada saat itu ketika menunaikan haji mereka juga bermukim
sementara untuk memperdalam pengetahuan dan ilmu agama. Dan ketika kembali ke tanah air
pengetahuan tentang ilmu keagamaan atau ilmu lainnya meningkat. Ide- ide yang mereka
dapatkan tak jarang mempengaruhi orientasi dakwah di Indonesia. Yang kedua adalah melalui
jalur publikasi.
Pada waktu itu para muslim di Indonesia sangat tertarik untuk menerjemahkan majalah-majalah
atau jurnal -- jurnal terbitan Mesir maupun Beirut kedalam bahasa Indonesia. Bukan tanpa alasan
mereka menerjemahkannya. Karena di jurnal-jurnal atau majalah-majalah tersebut berisikan ide-
ide pembaharuan islam. Yang ketiga ialah peran para mahasiswa yang menimba ilmu di timur-
tengah. Pada awalnya para pemimpin gerakan pemabaharuan di Indonesia sebagian besar alumni
Mekkah.
Secara umum alasaan berkembangnya pembaharuan islam di Indonesia adalah respon terhadap
kemunduran islam sebagai agama di Indonesia. Karena pada praktek-prakteknya yang
menyimpang, keterbelakangan para pemeluknya dan adanya invansi politik, kultural dan
intelektual dari dunia barat.
Dengan berkembangnya gerakan pembaharuan di Indonesia, secara umum pada awal abad ke 20
M tersebut, corak gerakan keagamaan dapat di petakan sebagai berikut:
 Tradisionalis konservatis, yaitu para golongan orang-orang yang ingin melestarikan tradisi-
tradisi local. Dan menolak adanya kecenderungan westernisasi (budaya kebaratan) yang
mengatasnamakan islam yang secara pemahaman dan penngamalannya dapat melestarikan
tradisi yang bersifat local. para pendukung kelompok ini kebanyakan atau rata-rata dari kalangan
ulam, tarekat, dan penduduk desa yang masih kental.
 Reformis modernis, para golongan yang menegaskan bahwa relevansi islam untuk semua
lapangan baik privat maupun public. Karena islam di pandang memiliki karakter yang
fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
 Radikal puritan, yaitu para golongan yang lebih percaya terhadap penasfiran ketimbangan ide-ide
pembaharuan barat, karena penafsiaran dianggap lebih murni islami. Meskipun mereka sepakat
bahwa islam fleksibilitas ditengah arus zaman, tetapi mereka enggan menggunakan
kecenderungan kaum modernis. Kelompok ini juga mengkritik pemikiran dan cara-cara
implementatif kaum tradisionalis
C. Pemikiran 2 tokoh tentang reformasi pendidikan dan pembaharuan islam indonesia
a) Harun Nasution
Menurut Harun Nasution, istilah pembaharuan tidak lepas dengan kata modernisasi.
Dalam bahasa Indonesia, kata modern, modernisasi, dan modernisme seperti yang terdapat dalam
istilah “aliran-aliran modern dalam Islam” dan “Islam modernisasi”. Modernisme dalam
masyarakat Barat berarti aliran, gerakan dan pemahaman guna mengubah paham-paham adat-
istiadat, institusi-institusi lama untuk diselaraskan atau disesuaikan dengan suasana yang baru.
Di dunia barat pemahaman modernisme ajaran agama bertujuan untuk menyesuaikan ajaran-
ajaran yang terdapat dalam agama Katolik dan Protestan dengan ilmu pengetahuan dan Falsafah
Modern, hal tersebut menyebabkan adanya Aliran Sekularisme di dunia Barat.1
Dalam
pembaharuan Islam yang di gagas oleh Harun Nasution adalah upaya menyelaraskan antara
pembaharuan pandangan ber Islam dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia
modern Maksudnya adalah pembaharuan pandangan dalam Islam bukan berarti mengurangi,
menambah atau teks dalam Alquran maupun teks dalam hadits, akan tetapi Harun Nasution
1
Herlina Harahap, Pembeharuan Pendidikan Islam Perspektif Harun Nasution,..., hlm. 23.
berupaya mengubah atau menyesuaikan pemahaman atas dua teks tersebut sesuai dengan
keadaan perkembangan zaman.
b) Mukti Ali
Peran seorang tokoh dalam kancah pengembangan dan perkembangan ilmu pengetahuan
sangat berarti, ini menandakan bahwa keilmuan secara dinamis berkembang melalui hasil
“ijtihad” para tokoh. Mereka meluangkan waktu untuk berfikir dan mengartikulasikan gagasan-
gagasannya untuk kemudian disosialisasikan. Niatan utama mereka adalah proses
kesinambungan pola pikir dan membentengi matinya pengetahuan. Dan salah seorang tokoh
yang telah terbukti melalui tindakannya untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia
adalah Mukti Ali. Dengan memangku jabatan Mementrian Agama, tentunya beliau mendapatkan
posisi yang strategis untuk mengolah pola pikirnya menjadi sebuah ide yang kemudian
diaplikasikan melalui kebijakan-kebijakannya untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan
Islam di Indonesia. Dan berikut adalah penjelasan mengenai konsep pendidikan Islam: 1.
Menurut Al-Qur’an Dan Hadis Tugas manusia yang pertama adalah menjadi hamba Allah yang
taat, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat Adz-Dzariyat 56, yang artinya: ”Dan Aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mengabdi (ibadah) kepada-Ku.“ Manusia
diperintah untuk beribadah hanya kepada Allah, karena tidak ada tuhan selain Dia.
Mukti Ali dalam buku karangan Damami (1998 231) menjelaskan bahwa “pendidikan
agama yang terpenting bagi keluarga terutama anakanak adalah mendisiplinkan mereka
mendirikan sholat dan dapat membaca al-Qur’an dengan fasih dan memahaminya. Konsep
pendidikan menurut Mukti Ali adalah bagaimana seorang pelajar dapat bersikap disiplin
terhadap ibadah dan kewajibannya dalam menuntut ilmu. Itu semua dilakukan bukan atas dasar
untuk mendapatkan pujian ataupun nilai yang baik, akan tetapi murni dari dalam hati lillahi
ta’ala.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reformasi secara etimologi yang berasal dari kata formasi, yang berarti susunan
atau bentuk susunan instansi. Pendidikan yaitu pengetahuan tentang mendidik. Nasional
yaitu yang berkenaan dengan bangsa sendiri.Reformasi berarti perubahan radikal untuk
perbaikan dalam bidang social, politik atau agama dalam suatu masyarakat atau negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang beradasarkan pada peraturan negara
tersebut, misalkan di negara Indonesia berarti pendidikan nasional Indonesia adalah
pendidikan yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia tahun 1945
Reformasi pendidikan adalah upaya perbaikan pada bidang pendidikan.
Reformasi pendidikan memiliki dua karakteristik dasar yaitu terprogram dan sistemik.
Reformsi pendidikan yang terprogram menunjuk pada kurikulum atau program suatu
institusi pendidikan.
Harun Nasution dalam buku “Pembaharuan dalam Islam” telah banyak
mengemukakan ide-ide pembaharuan antara lain dengan cara menghilangkan bidah yang
terdapat dalam ajaran Islam, kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, dibuka pintu
ijtihad, menghargai pendapat akal, dan menghilangkan sikap dualisme dalam bidang
pendidikan.
Kepulangan Harun dari Kanada menjadi titik tolak dirinya melangkah ke
pemikiran Pembaharuan Islam. Harun mengusik kaum Muslim Indonesia yang sekian
lama dilanda kejumudan berpikir. Dalam kapasitasnya sebagai intelektual muslim, Harun
secara terang-terangan mewacanakan pembaharuan Islam. Dalam bukunya
“Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan Gerakan”,muncul ide-ide
pembaharuan dengan maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat Islam
agar sesuai dengan al-Quran dan al-Hadis.
Dari arah pemikirannya, dua agenda saja yang ingin Harun wujudkan,pertama;
bagaimana membawa umat Islam ke arah rasionalitas, kedua; bagaimana menumbuhkan
pengakuan Qadariah (akal/ pikiran) manusia. Dua hal tersebut didasarkan pada fakta
umat Islam Indonesia yang cenderung ortodok, terkungkung oleh doktrin-doktrin agama
yang tidak proporsional dan terkesan ambigu. Imbasnya, kaum Muslim Indonesia apatis
dan hidup penuh pesimistis. Fenomena seperti ini masih terlihat hingga sekarang. Padahal
Harun sudah mewanti-wanti sejak 40 tahun lalu.Sebagaimana dikhawatirkannya, jika
kejumudan dibiarkan, sikap selalu menerima dan pasrah, pesimistis, fatalistik terus
dipelihara, justru akan berbahaya bagi umat Islam sendiri. Mereka akan semakin
terisolasi dari kancah pembangunan. Harun membahasakan, “Seperti tikus mati di
lumbung padi.” Karena itu, agar Islam tidak mati konyol, ide positif Harun Nasution ini
bisa menjadi referensi dan mewarnai ikhtiar umat Islam Indonesia ke depan.
Dari dua agenda yang ingin Harun wujudkan kepada Islam, khususnya Islam
Indonesia, setidaknya bermuara kepada tiga gagasan besarnya yaitu; peranan akal
diberikan ruang yang lebih luas, pembaharuan teologi umat, dan memperbaiki hubungan
akal dan wahyu.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. 1992.Islam Sebagai Paradigma Pendidika., Yogyakarta: AdityaMedia.
Ali,Mukti.1987.Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali Pers.
________. 1990. Ijtihad dalam Pandangan Muhammad Abduh. Jakarta: BulanBintang
________. 1991. Metode Memahami Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang Damami,
Muhammad. 1998. Lima Tokoh Pengembangan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Yogyakarta: Pusat Penelitian IAIN Sunan Kalijaga
Hamalik, Oemar.2011.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Karim, Rusli. 1991. Pendidikan islam di Indonesia dalam Transformasi Sosial.
Yogyakarta: Tiara Wacana Koentjaraningrat. 1994. Metode–Metode Penelitian
Masyaraka, edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia.
Makalah study pemikiran -1.docx

More Related Content

Similar to Makalah study pemikiran -1.docx

Kebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesiaKebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesia
HaubibBro
 
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaPerspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Muhamad Fatih Rusydi
 
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaPerspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Muhamad Fatih Rusydi
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
Abuy Thea
 
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamPengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Yusuf Hasyim Addakhil
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
Edwarn Abazel
 

Similar to Makalah study pemikiran -1.docx (20)

Kebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesiaKebijakan pendidikan diindonesia
Kebijakan pendidikan diindonesia
 
Kebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islamKebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islam
 
GERAKAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM.pptx
GERAKAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM.pptxGERAKAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM.pptx
GERAKAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM.pptx
 
Makalah ipi
Makalah ipiMakalah ipi
Makalah ipi
 
Nurcholish madjid
Nurcholish madjidNurcholish madjid
Nurcholish madjid
 
Sejarah Singkat tentang Muhammadiyah
Sejarah Singkat tentang MuhammadiyahSejarah Singkat tentang Muhammadiyah
Sejarah Singkat tentang Muhammadiyah
 
Kata pengantardd
Kata pengantarddKata pengantardd
Kata pengantardd
 
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam IndonesiaPerspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
Perspektif Tokoh Pendidikan Islam Indonesia
 
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesiaPerspektif tokoh pendidikan islam indonesia
Perspektif tokoh pendidikan islam indonesia
 
Pendidikan falsafah islam dan timur
Pendidikan falsafah islam dan timurPendidikan falsafah islam dan timur
Pendidikan falsafah islam dan timur
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Pengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islamPengantar pemikiran pendidikan islam
Pengantar pemikiran pendidikan islam
 
Peta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdf
Peta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdfPeta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdf
Peta Konsep_Filsuf Muslim klasik dan modern.pdf
 
Pengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islamPengertian metodologi studi islam
Pengertian metodologi studi islam
 
PEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYI
PEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYIPEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYI
PEMIKIRAN M. ATIYAH AL-ABRASYI
 
Agama Islam
Agama IslamAgama Islam
Agama Islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
pendidikan Agama islam
 pendidikan Agama islam pendidikan Agama islam
pendidikan Agama islam
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
 

Recently uploaded

prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 

Makalah study pemikiran -1.docx

  • 1. MAKALAH STUDI GERAKAN ISLAM DI INDONESIA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Reformasi pendidikan tinggi Islam dan gerakan pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia: Harun Nasution dan Mukti Ali. Dosen Pembimbing: Aslam Sa’ad, M.Ag NAMA: Eva Fahmadia Wahidah Rahmah (U20182045) Atik Zahro (U20182004) Muhammad Faisal (U20183066) PROGRAM STUDI ILMU HADITS FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB, DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ... Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Makalah mata kuliah Studi gerakan islam di Indonesia yang berjudul Reformasi pendidikan tinggi Islam dan gerakan pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia: Harun Nasution dan Mukti Ali. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Amin ya robbal alamin..... Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh ...
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Reformasi secara umum berarti perubahan terhadap suatu sitem yang telah ada pada suatu masa, Dalam bahasa Indonesia selalu dipakai kata modern, modernisasi dan modernisme, seperti yang terdapat dalam “aliran-aliran modern dalam Islam” dan “Islam dan modernisasi”. Modernisme dalam masyarakat Barat mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama, dan sebagainya, untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya para santri yang telah mengecap pendidikan formal yang lebih tinggi dan adanya proses dakwah yang baik di masjid. Jadi dapat dipahami bahwa proses pembaharuan pendidikan di Indonesia berawal dari kegiatan-kegiatan dakwah dan majlis talim yang ada di masjid. Hal ini memberi kesan bahwa masyarakat secara tidak langsung membentuk sebuah wadah yang pada akhirnya menjadi gerakan untuk melakukan pembaharuan dalam pendidikan Islam. Sejak abad ke-20, gerakan pembaruan pemikiran di dunia Islam terjadi secara besar-besaran dengan munculnya tokoh-tokoh Muslim ataupun organisasi terkemuka di berbagai negara, seperti Mesir, Iran, Pakistan (India), dan Indonesia. Ide-ide pembaharuan terlihat telah turut mewarnai arus pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Menilik latar belakang kehidupan sebagian tokoh-tokohnya, sangat mungkin diasumsikan bahwa perkembangan baru Islam di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh ide-ide yang berasal dari luar Indonesia, dalam makalah ini penulis akan menjabarkan bagaimana reformasi pendidikan islam di Indonesia pada awal abad 20. B. Rumusan masalah
  • 4. 1. Pengertian reformasi pendidikan 2. Pengertian pembaharuan islam indonesia. 3. Pemikiran 2 tokoh tentang reformasi pendidikan dan pembaharuan islam indonesia. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Reformasi pendidikan Reformasi secara etimologi yang berasal dari kata formasi, yang berarti susunan atau bentuk susunan instansi. Pendidikan yaitu pengetahuan tentang mendidik. Nasional yaitu yang berkenaan dengan bangsa sendiri.Reformasi berarti perubahan radikal untuk perbaikan dalam bidang social, politik atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang beradasarkan pada peraturan negara tersebut, misalkan di negara Indonesia berarti pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Reformasi pendidikan adalah upaya perbaikan pada bidang pendidikan. Reformasi pendidikan memiliki dua karakteristik dasar yaitu terprogram dan sistemik. Reformsi pendidikan yang terprogram menunjuk pada kurikulum atau program suatu institusi pendidikan. Yang termasuk kedalam reformasi terprogram ini aadalah inovasi. Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, metode baru atau sarana baru untuk meningkatkan beberapa aspek dalam proses pendidikan agar terjadi perubahan secara kontras dari sebelumnya dengan maksud-maksud tertentu yang ditetapkan. B. Pengertian pembaharuan islam indonesia Harun Nasution dalam buku “Pembaharuan dalam Islam” telah banyak mengemukakan ide-ide pembaharuan antara lain dengan cara menghilangkan bidah yang terdapat dalam ajaran Islam, kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, dibuka pintu ijtihad, menghargai pendapat akal, dan menghilangkan sikap dualisme dalam bidang pendidikan.
  • 5. Kepulangan Harun dari Kanada menjadi titik tolak dirinya melangkah ke pemikiran Pembaharuan Islam. Harun mengusik kaum Muslim Indonesia yang sekian lama dilanda kejumudan berpikir. Dalam kapasitasnya sebagai intelektual muslim, Harun secara terang- terangan mewacanakan pembaharuan Islam. Dalam bukunya “Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan Gerakan”,muncul ide-ide pembaharuan dengan maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat Islam agar sesuai dengan al-Quran dan al-Hadis. Dari arah pemikirannya, dua agenda saja yang ingin Harun wujudkan,pertama; bagaimana membawa umat Islam ke arah rasionalitas, kedua; bagaimana menumbuhkan pengakuan Qadariah (akal/ pikiran) manusia. Dua hal tersebut didasarkan pada fakta umat Islam Indonesia yang cenderung ortodok, terkungkung oleh doktrin-doktrin agama yang tidak proporsional dan terkesan ambigu. Imbasnya, kaum Muslim Indonesia apatis dan hidup penuh pesimistis. Fenomena seperti ini masih terlihat hingga sekarang. Padahal Harun sudah mewanti- wanti sejak 40 tahun lalu.Sebagaimana dikhawatirkannya, jika kejumudan dibiarkan, sikap selalu menerima dan pasrah, pesimistis, fatalistik terus dipelihara, justru akan berbahaya bagi umat Islam sendiri. Mereka akan semakin terisolasi dari kancah pembangunan. Harun membahasakan, “Seperti tikus mati di lumbung padi.” Karena itu, agar Islam tidak mati konyol, ide positif Harun Nasution ini bisa menjadi referensi dan mewarnai ikhtiar umat Islam Indonesia ke depan. Dari dua agenda yang ingin Harun wujudkan kepada Islam, khususnya Islam Indonesia, setidaknya bermuara kepada tiga gagasan besarnya yaitu; peranan akal diberikan ruang yang lebih luas, pembaharuan teologi umat, dan memperbaiki hubungan akal dan wahyu. Menurutnya, tiga hal di atas adalah hulu dari permasalahan selama ini, secara tidak tersadari, menjadi sebab kepada mundur dan lemahnya umat Islam. Islam diminta untuk kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, sebagaimana diamalkan umat Islam di zaman klasik. Segala bid’ah yang tidak sesuai dengan Islam dan membawa pada kemunduran dan kelemahan umat harus dibuang. Sikap taklid kepada pendapat dan penafsir lama juga harus ditinggalkan dan pintu ijtihad kembali dibuka. Yang dijadikan pegangan dan pedoman untuk mengetahui ajaran- ajaran Islam bukan lagi buku-buku karangan ulama terdahulu, tetapi hanya al-Quran dan al- Hadis. Ajaran-ajaran dasar yang ada di dalamnya disesuaikan perincian dan cara pelaksanaannya dengan perkembangan zaman. Adapun uraian dari tiga gagasan besar Harun Nasutiom , yaitu sebagai berikut:
  • 6. 1. Peranan Akal Berangkat dari kekagumannya kepada tokoh pembaharu Islam Muhammad Abduh, yang dikupasnya dalam kajian desertasinya di Universitas McGill, Montreal, Kanada, dengan tema “Problematika Akal dalam Sistem Teologi Muhammad Abduh” membawanya hanyut dan terbawa metode dan misi dari tokoh idolanya itu. Selalu dikatakan bahwa besar-kecilnya peranan akal dalam sistem teologi suatu aliran sangat menentukan dinamis atau tidaknya pemahaman seseorang tentang ajaran Islam. Dijelaskan, akal melambangkan kekuatan manusia, karena akal manusia mempunyai kesanggupan untuk melakukan kekuatan mahluk lain di sekitarnya. Bertambah tinggi akal manusia, bertambah tinggi pula kesanggupannya untuk mengalahkan makhluk lain. Bertambah lemah kekuatan akal manusia, bertambah rendah pula kesanggupannya menghadapi kekuatan lain. Dalam ajaran Islam, akal mempuanyai kedudukan yang tinggidan banyak digunakan, tidak hanya dalam perkembangan ilmupengetahuan dan kebudayaan, melainkan juga dalam perkembanganajaran-ajaran keagamaan Islam. 2. Pembaharuan Teologi Pembaharuan teologi yang menjadi gagasan Harun Nasution, pada dasarnya dibangun di atas asumsi bahwa keterbelakangan dan kemunduran umat Islam Indonesia disebabkan “ada yang salah” dalam teologi mereka. Apa yang diutarakannya ini serupa dengan pandangan kaum modernis pendahulunya seperti; Muhammad Abduh, Rashid Rid}, Jamaluddin al-Afghani>, Sayyid Ahmad Khan, dan lainnya, yang memandang perlu untuk kembali pada teologi Islam yang sejati. Retorika ini mengandung pengertian bahwa umat Islam dalam teologi fatalistis, irasional, predeterminisme, serta penyerahan nasib telah membawa nasib mereka menuju kesengsaraan dan keterbelakangan. Karena itu, bila serius ingin memperbaiki nasib umat Islam, menurut Harun Nasution, umat Islam segera merubah teologinya menuju teologi yang free wiil-free act (kehendak bebas- bertindak bebas), rasional, serta mandiri. Tidak heran jika teori modernisasi ini menemukan teologinya dalam khazanah Islam klasik, yaitu teologi Mu’tazilah. Kesimpulannya, Harun Nasution mengarahkan atau mengajak umat Islam Indonesia untuk menganut teologi Mu’tazilah. Baginya, hanya aliran ini dengan sifat Qadariahnya, yang mampu menjadikan Islam untuk kembali memegang peradaban di muka bumi. Sebagaimana Allah
  • 7. menurunkan manusia untuk beriman (Islam) dan menjadi khalifah guna mengelola bumi dan isinya agar bermanfaat bagi kehidupan. Ini merupakan isyarat dan perintah Allah agar akal yang sudah diciptakannya pada setiap jiwa manusia itu benar-benar difungsikan dan diberdayakan. 3. Hubungan Akal dan Wahyu Fokus pemikiran Harun Nasution lainnya adalah hubungan antara akal dan wahyu. Ia menjelaskan bahwa hubungan akal danwahyu menimbulkan pertanyaan, tetapi keduanya tidak bertentangan. Akal mempunyai kedudukan yang tinggi dalam al-Quran. Orang yang beriman tidak perlu menerima bahwa wahyu sudah mengandung segalagalanya.Wahyu tidak menjelaskan semua permasalahan keagamaan. Dalam pemikiran Islam, baik di bidang filsafat dan ilmu kalam, lebih-lebih di bidang ilmu fikih, akal tidak pernah membatalkan wahyu. Akal tetap tunduk pada teks wahyu. Teks wahyu tetap dianggap mutlak dan benar. Akal digunakan hanya untuk memahami teks wahyu dan tidak untuk menentang wahyu. Akal hanya memberi interpretasi terhadap teks wahyu sesuai dengan kecenderungan dan kesanggupan pemberi interpretasi. Pertentangan dalam sejarah pemikiran Islam sebenarnya bukan akal dengan wahyu, melainkan penafsiran tertentu dari teks wahyu dengan penafsiran lain dari teks wahyu itu. Jadi, yang bertentangan sebenarnya dalam Islam adalah pendapat akal ulama tertentu dengan pendapat akal ulama yang lain. Dalam konteks ini, Harun ingin menyampaikan bahwa umat Islam jangan terjebak pada pendapat pribadi atau akal dari ulama tertentu. Hindarilah taklid buta. Carilah ulama-ulama dan pemikir pemikir Islam yang rasional dan modern, bukan ulama dan pemikir Islam yang irasional dan tradisional. Harun berharap para ulama dan pemikir Islam saat ini untuk lebih memfungsikan dan memberdayakan akalnya, terus berijtihad, pintu ijtihad terus terbuka, karena ditutupnya pintu ijtihad bersamaan dengan berakhirnya kehidupanya ini, yaitu pada hari kiamat. Dari gagasan-gagasannya ini, Harun membuat benang merah agar dinamika di kalangan umat Islam dihidupkan kembali dengan menjauhkan faham tawakkal semata dan faham jabariyah. Umat Islam harus dibawa kembali ke teologi yang mengandung faham dinamika dan kepercayaan kepada akal dalam batas-batas yang ditentukan wahyu. Umat Islam harusdirangsang untuk berfikir dan banyak berusaha. Orientasi keakhiratan harus diimbangi dengan orientasi
  • 8. keduniaan, sehingga umat Islam juga mementingkan hidup kemasyarakatan dan berusaha mencapai kemajuan dalam bidang kehidupan duniawi sebagai halnya dengan umat-umat lain. Menurut Mukti Ali, tahapan gerakan pembaharuan islam di Indonesia jika dilihat dari lingkungan situasi perkembangannya dapat di bagi menjadi 2 periode besar yaitu periode pertama perempatan kedua abad ke 17 sampai akhir abad ke 18. Pada periode ini, islam sudah mempunyai landasan atau dasar yang kuat di seluruh nusantara. Meskipun secara pemikiran dan pemahaman keislamanya berkembang bersama dengan mistisme. kedua, periode abad ke 19 samapai sekarang. Ide- ide pembaharuan islam di Indonesia masuk melalui beberapa jalur yaitu yang pertama jalur haji dan mukim. Para tokoh- tokoh pada saat itu ketika menunaikan haji mereka juga bermukim sementara untuk memperdalam pengetahuan dan ilmu agama. Dan ketika kembali ke tanah air pengetahuan tentang ilmu keagamaan atau ilmu lainnya meningkat. Ide- ide yang mereka dapatkan tak jarang mempengaruhi orientasi dakwah di Indonesia. Yang kedua adalah melalui jalur publikasi. Pada waktu itu para muslim di Indonesia sangat tertarik untuk menerjemahkan majalah-majalah atau jurnal -- jurnal terbitan Mesir maupun Beirut kedalam bahasa Indonesia. Bukan tanpa alasan mereka menerjemahkannya. Karena di jurnal-jurnal atau majalah-majalah tersebut berisikan ide- ide pembaharuan islam. Yang ketiga ialah peran para mahasiswa yang menimba ilmu di timur- tengah. Pada awalnya para pemimpin gerakan pemabaharuan di Indonesia sebagian besar alumni Mekkah. Secara umum alasaan berkembangnya pembaharuan islam di Indonesia adalah respon terhadap kemunduran islam sebagai agama di Indonesia. Karena pada praktek-prakteknya yang menyimpang, keterbelakangan para pemeluknya dan adanya invansi politik, kultural dan intelektual dari dunia barat. Dengan berkembangnya gerakan pembaharuan di Indonesia, secara umum pada awal abad ke 20 M tersebut, corak gerakan keagamaan dapat di petakan sebagai berikut:
  • 9.  Tradisionalis konservatis, yaitu para golongan orang-orang yang ingin melestarikan tradisi- tradisi local. Dan menolak adanya kecenderungan westernisasi (budaya kebaratan) yang mengatasnamakan islam yang secara pemahaman dan penngamalannya dapat melestarikan tradisi yang bersifat local. para pendukung kelompok ini kebanyakan atau rata-rata dari kalangan ulam, tarekat, dan penduduk desa yang masih kental.  Reformis modernis, para golongan yang menegaskan bahwa relevansi islam untuk semua lapangan baik privat maupun public. Karena islam di pandang memiliki karakter yang fleksibilitas yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman.  Radikal puritan, yaitu para golongan yang lebih percaya terhadap penasfiran ketimbangan ide-ide pembaharuan barat, karena penafsiaran dianggap lebih murni islami. Meskipun mereka sepakat bahwa islam fleksibilitas ditengah arus zaman, tetapi mereka enggan menggunakan kecenderungan kaum modernis. Kelompok ini juga mengkritik pemikiran dan cara-cara implementatif kaum tradisionalis C. Pemikiran 2 tokoh tentang reformasi pendidikan dan pembaharuan islam indonesia a) Harun Nasution Menurut Harun Nasution, istilah pembaharuan tidak lepas dengan kata modernisasi. Dalam bahasa Indonesia, kata modern, modernisasi, dan modernisme seperti yang terdapat dalam istilah “aliran-aliran modern dalam Islam” dan “Islam modernisasi”. Modernisme dalam masyarakat Barat berarti aliran, gerakan dan pemahaman guna mengubah paham-paham adat- istiadat, institusi-institusi lama untuk diselaraskan atau disesuaikan dengan suasana yang baru. Di dunia barat pemahaman modernisme ajaran agama bertujuan untuk menyesuaikan ajaran- ajaran yang terdapat dalam agama Katolik dan Protestan dengan ilmu pengetahuan dan Falsafah Modern, hal tersebut menyebabkan adanya Aliran Sekularisme di dunia Barat.1 Dalam pembaharuan Islam yang di gagas oleh Harun Nasution adalah upaya menyelaraskan antara pembaharuan pandangan ber Islam dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia modern Maksudnya adalah pembaharuan pandangan dalam Islam bukan berarti mengurangi, menambah atau teks dalam Alquran maupun teks dalam hadits, akan tetapi Harun Nasution 1 Herlina Harahap, Pembeharuan Pendidikan Islam Perspektif Harun Nasution,..., hlm. 23.
  • 10. berupaya mengubah atau menyesuaikan pemahaman atas dua teks tersebut sesuai dengan keadaan perkembangan zaman. b) Mukti Ali Peran seorang tokoh dalam kancah pengembangan dan perkembangan ilmu pengetahuan sangat berarti, ini menandakan bahwa keilmuan secara dinamis berkembang melalui hasil “ijtihad” para tokoh. Mereka meluangkan waktu untuk berfikir dan mengartikulasikan gagasan- gagasannya untuk kemudian disosialisasikan. Niatan utama mereka adalah proses kesinambungan pola pikir dan membentengi matinya pengetahuan. Dan salah seorang tokoh yang telah terbukti melalui tindakannya untuk mengembangkan pendidikan Islam di Indonesia adalah Mukti Ali. Dengan memangku jabatan Mementrian Agama, tentunya beliau mendapatkan posisi yang strategis untuk mengolah pola pikirnya menjadi sebuah ide yang kemudian diaplikasikan melalui kebijakan-kebijakannya untuk perkembangan dan kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Dan berikut adalah penjelasan mengenai konsep pendidikan Islam: 1. Menurut Al-Qur’an Dan Hadis Tugas manusia yang pertama adalah menjadi hamba Allah yang taat, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat Adz-Dzariyat 56, yang artinya: ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mengabdi (ibadah) kepada-Ku.“ Manusia diperintah untuk beribadah hanya kepada Allah, karena tidak ada tuhan selain Dia. Mukti Ali dalam buku karangan Damami (1998 231) menjelaskan bahwa “pendidikan agama yang terpenting bagi keluarga terutama anakanak adalah mendisiplinkan mereka mendirikan sholat dan dapat membaca al-Qur’an dengan fasih dan memahaminya. Konsep pendidikan menurut Mukti Ali adalah bagaimana seorang pelajar dapat bersikap disiplin terhadap ibadah dan kewajibannya dalam menuntut ilmu. Itu semua dilakukan bukan atas dasar untuk mendapatkan pujian ataupun nilai yang baik, akan tetapi murni dari dalam hati lillahi ta’ala.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Reformasi secara etimologi yang berasal dari kata formasi, yang berarti susunan atau bentuk susunan instansi. Pendidikan yaitu pengetahuan tentang mendidik. Nasional yaitu yang berkenaan dengan bangsa sendiri.Reformasi berarti perubahan radikal untuk perbaikan dalam bidang social, politik atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang beradasarkan pada peraturan negara tersebut, misalkan di negara Indonesia berarti pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 Reformasi pendidikan adalah upaya perbaikan pada bidang pendidikan. Reformasi pendidikan memiliki dua karakteristik dasar yaitu terprogram dan sistemik. Reformsi pendidikan yang terprogram menunjuk pada kurikulum atau program suatu institusi pendidikan. Harun Nasution dalam buku “Pembaharuan dalam Islam” telah banyak mengemukakan ide-ide pembaharuan antara lain dengan cara menghilangkan bidah yang
  • 12. terdapat dalam ajaran Islam, kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya, dibuka pintu ijtihad, menghargai pendapat akal, dan menghilangkan sikap dualisme dalam bidang pendidikan. Kepulangan Harun dari Kanada menjadi titik tolak dirinya melangkah ke pemikiran Pembaharuan Islam. Harun mengusik kaum Muslim Indonesia yang sekian lama dilanda kejumudan berpikir. Dalam kapasitasnya sebagai intelektual muslim, Harun secara terang-terangan mewacanakan pembaharuan Islam. Dalam bukunya “Pembaharuan Dalam Islam; Sejarah Pemikiran dan Gerakan”,muncul ide-ide pembaharuan dengan maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat Islam agar sesuai dengan al-Quran dan al-Hadis. Dari arah pemikirannya, dua agenda saja yang ingin Harun wujudkan,pertama; bagaimana membawa umat Islam ke arah rasionalitas, kedua; bagaimana menumbuhkan pengakuan Qadariah (akal/ pikiran) manusia. Dua hal tersebut didasarkan pada fakta umat Islam Indonesia yang cenderung ortodok, terkungkung oleh doktrin-doktrin agama yang tidak proporsional dan terkesan ambigu. Imbasnya, kaum Muslim Indonesia apatis dan hidup penuh pesimistis. Fenomena seperti ini masih terlihat hingga sekarang. Padahal Harun sudah mewanti-wanti sejak 40 tahun lalu.Sebagaimana dikhawatirkannya, jika kejumudan dibiarkan, sikap selalu menerima dan pasrah, pesimistis, fatalistik terus dipelihara, justru akan berbahaya bagi umat Islam sendiri. Mereka akan semakin terisolasi dari kancah pembangunan. Harun membahasakan, “Seperti tikus mati di lumbung padi.” Karena itu, agar Islam tidak mati konyol, ide positif Harun Nasution ini bisa menjadi referensi dan mewarnai ikhtiar umat Islam Indonesia ke depan. Dari dua agenda yang ingin Harun wujudkan kepada Islam, khususnya Islam Indonesia, setidaknya bermuara kepada tiga gagasan besarnya yaitu; peranan akal diberikan ruang yang lebih luas, pembaharuan teologi umat, dan memperbaiki hubungan akal dan wahyu.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Achmadi. 1992.Islam Sebagai Paradigma Pendidika., Yogyakarta: AdityaMedia. Ali,Mukti.1987.Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Rajawali Pers. ________. 1990. Ijtihad dalam Pandangan Muhammad Abduh. Jakarta: BulanBintang ________. 1991. Metode Memahami Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang Damami, Muhammad. 1998. Lima Tokoh Pengembangan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta: Pusat Penelitian IAIN Sunan Kalijaga Hamalik, Oemar.2011.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Karim, Rusli. 1991. Pendidikan islam di Indonesia dalam Transformasi Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana Koentjaraningrat. 1994. Metode–Metode Penelitian Masyaraka, edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia.