Konsep kurikulum pendidikan Islam dalam perspektif Syed Muhammad Naquib Al-Attas mencakup pembentukan individu manusia yang baik melalui pemaduan ilmu-ilmu agama dan ilmu pengetahuan pada jenjang universitas. Relevansi konsep ini dengan pendidikan Islam di Indonesia saat ini masih kurang tepat karena perbedaan kondisi, namun dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pendidikan Islam.
1. Membedah Pemikiran Syed Muhamamd Naquib al-Attas
Tentang Pendidikan Islam
Samsudin
NIM : 22200031010
2. PENDAHULUAN
1. Pendidikan merupakan bagian vital dalam kehidupan manusia.
Pendidikan Islam dengan berbagai coraknya berorintasi memberikan
bekal kepada manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat.
2. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan konsep dan
aktualisasinya dalam rangka menyambut perkembangan zaman yang
selalu dinamis dan temporal, agar peserta didik tidak hanya tertuju
kepada kebahagiaan hidup setelah mati, tetapi juga kebahagiaan
hidup di dunia.
3. 1. Al-Attas adalah salah satu tokoh yang pemikirannya terus menjadi
perbincangan dan acuan dalam menyoroti Islam sebagai pandangan
dunia di era kontemporer ini. Secara garis besar, yang melandasi
pemikiran al-Attas adalah situasi kemunduran umat Islam dalam
berbagai sistem kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Maka dari itu, memang dalam karya-karyanya, al-Attas secara umum
memfokuskan pemikirannya dalam mengembalikan nilai Islam sebagai
pandangan dunia (reaktualisasi ajaran Islam), mengusung kemandirian
Islam dari jeratan peradaban Barat (dewesternisasi) dan gagasan
desekularisasi, suatu upaya mengintegrasikan ilmu-ilmu keislaman,
mengembalikan keharmonisan antara agama (Islam) dengan sains.
4. Biografi Singkat
• Syed Muhammad Naquib Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn Muhsin Al-Attas lahir pada
tangga 5 September 1931 di Bogor Jawa Barat. Ayahnya bernama Syed Ali Al-
Attas yang berasal dari Saudi Arabia yang masih termasuk bangsawan di
Johor. Ayahnya memiliki silsilah keturunan dari ahli tasawuf yang sangat
terkenal dari kelompok sayyid dengan silsilah yang sampai pada Imam
Hussein, cucu Nabi Muhammad. Sedangkan Ibunya bernama Syarifah Raquan
Al-Aydarus (Al-Idrus), berasal dari Bogor Jawa Barat dan merupakan
keturunan Ningrat Sunda di Sukapura.
• Riwayat pendidikan Al-Attas dimulai dari keluarganya yang memberikan
pengaruh besar dari keluarganya yang ada di Bogor Jawa Barat, ia
memperoleh pendidikan dalam ilmu-ilmu keislaman, sedangkan dari keluarga
dari Johor, dia memperoleh pendidikan yang dapat mengembangkan dasar-
dasar bahasa, sastra dan kebudayaan Melayu
5. • Pada tahun 1949–1945 M, Syed Muhammad Naquib
Al-Attas kembali ke Jawa Barat untuk belajar agama
dan bahasa Arab di Madrasah Al-Urwatul Wutsqa di
Sukabumi, Jawa Barat.
• Disinilah Al-Attas mendalami tradisi Islam dengan
kuat, kerena di Sukabumi saat itu berkembangnya
perkumpulan tarekat Naqsabandiyyah
6. Karya-Karya Syed Muhammad Naquib Al-Attas
• Rangkaian Ruba’iyyat, Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, 1959
• Some Aspects of Sufism as Understood and Practised Among the Malays,
Singapore: MSRI, 1963
• Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh, Monograph of the royal Asiatic
No. III, Singapore: Malaysian Branch, 1966
• Preliminary Statement on a General Theory of the Islamization of the Malay-
Indonesia Archipelago, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1969
• The Mysticisme of Hamzah Fanshuri, Kuala Lumpur: Universitas Malaya Press,
1969
• Concluding Postcript to the Origin of the Malay Syā’ir, Kuala Lumpur: Dewan
Bahasa dan Pustaka, 1971
• The Corret date of the Trengganu Inscription, Kuala Lumpur: The Muzeums
Departement, 1971
7. • Islam: Paham Agama Dan Asas Akhlak, Kuala Lumpur: ABIM, 1977,
versi buku Melayu no 12.
• Islam Dan secularism, Kuala Lumpur: ABIM, 1978. Di terjemahkan ke
dalam bahasa Malayalam, India, Persia, urdu, Turki, Arab, Rusia dan
Indonesia, untuk edisi Indonesia diterbitkan Bandung: Pustaka, 1981.
• (Ed.) Aims and Objectives of Islamic Education: Islamic Educations
Series, Hodder and Stoughtoon dan king Abdulaziz University London :
1979, Di terjemahkan ke dalam bahasa Turki.
• Dilema Kaum Muslimin, Surabaya: BINA Ilmu, t.t.
• The Concept of Education in Islam: A Framework for an Islamic
Philosophy of Education, Kuala Lumpur: ABIM, 1980. Diterjemahkan ke
dalam Bahasa Indonesia, Persia, dan Arab, untuk edisi Indonesia
diterbitkan Bandung; Mizan, 1943
8. Pemikiran Pendidikan Islam Naquib al-Attas dan Aktualisasinya
Pendidikan
Islam
Islamisasi Ilmu
Pengetahuan
9. Pendidikan Islam
• Al-Attas memberikan istilah yang cocok untuk membawakan
konsep pendidikan Islam dengan ta’dib yang mengandung
arti ilmu dengan menekankan pembinaan tata karma, sopan
santun, adab dan semacamnya termasuk akhlak terpuji.
• Adapun tujuan pendidikan yaitu menghasilkan manusia yang
baik dan beradab atau bijak, yang mengenali dan mengakui
segala tata tertib realitas sesuatu, termasuk posisi Tuhan.
10. Syed Muhammad Naquib Al-Attas memberikan kriteria manusia
yang beradab;
1. Mengakui bahwa seseorang – dirinya sendiri itu – terdiri dari dua
unsur yaitu akal dan sifat-sifat kebinatangan.
2. Menerapkan atau memenuhi norma-norma etika dalam tata karma
sosial.
3. Menerapkan disiplin intelektual.
4. Memanfaatkan dan meletakkan segala sesuatu yang ada di alam
semesta ini pada tempatnya yang benar.
5. Mengenal dan mengakui adanya tempat yang benar dan tepat.
6. Seseorang itu telah berhasil menghadirkan adab kedalam alam
spiritual.
11. Islamisasi Ilmu Pengetahuan
• Al-Attas meyatakan bahwa pendidikan adalah upaya menanamkan
sesuatu secara bertahap kepada manusia yang berupa ilmu, sikap,
ketrampilan atau dalam term pendidikan dikenal dengan kognitif,
efektif dan psikomotorik.
• Sedangkan hakikat pengetahuan dalam Islam jauh lebih banyak
daripada dalam kebudayan dan peradaban. kedudukan utama dan
peran tinggi pada pengetahun adalah al-Qur’an, karena di dalam al-
Qur’an meliputi hakikat pengetahuan sebagai keseluruhan.
12. Lanjutan..
• Al-Attas memberikan gagasan tentang Islamisasi ilmu-ilmu, sebagai
upaya untuk mengeliminasi unsur dan konsep pokok yang
membangun kebudayaan dan peradaban Barat, khususnya pada ilmu-
ilmu humaniora.
• Islamisasi ilmu pengetahuan menurut Al-Attas, berarti pembebasan
ilmu dari penafsiran- penafsiran yang didasarkan pada teologi sekuler
dan dari makna-makna serta ungkapan-ungkapan sekuler.
• Gagasan ini muncul karena tidak adanya landasan pengetahaun yang
bersifat netral, sehingga ilmu tidak bebas nilai.
13. Upaya dalam melakukan Islamisasi ilmu pengetahuan al-Attas
memberikan gagasan yang melibatkan dua proses yang saling
berhubungan
Melakukan proses pemisahan yang
memiliki unsur dan konsep-konsep
dalam membentuk kebudayaan
dan peradaban Barat.
MemasuKkan unsur-unsur Islam
dan konsep-konsep ke dalam
setiap cabang ilmu pengetahuan
masa kini yang relevan.
14. Kesimpulan
AL-Attas lebih menekankan konsep ta’dib, yakni berupa pengenalan, penyadaran
kepada manusia terhadap posisinya dalam tatanan kehidupan. Penekanan ta’dib
dimaksudkan agar ilmu yang diperoleh dapat diamalkan secara baik dan tidak
disalahgunakan menurut kehendak bebas pemilik ilmu, sebab ilmu tidaklah bebas
nilai (value free) tetapi sarat nilai (value laden), yakni nilai-nilai Islami yang
mengharuskan pemiliknya untuk mengamalkan demi kepentingan dan kemaslahatan
baik untuk dirinya, keluarganya, lingkungan, masyarakat, agama, bangsa dan negara.
Aktualisasi sistem pendidikan yang sempurna adalah yang merefleksikan sistem yang
ada pada manusia karena di dalam diri manusia ini ada sistem yang teratur dan rapi.
Ilmu ini harus melalui proses Islamisasi, yakni pembebasan dari kontrol sekuler yang
menguasai pikiran dan bahasanya.
15. Daftar Pustaka
• Aristyasari, Yunita Furi, “Pemikiran Pendidikan Islam Syed Muhammad Naquib al-Attas”,dalam Jurnal Hermenia,
Vol. XIII, No. 2, (2013).
• Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, Aims and Objectives of Islamic Education, (Jeddah: King Abdul Aziz
University, 1979).
• _______, Islam dan Sekuralisme, Terj. Karsidjo Djojosuwarno, dkk, (Bandung : Institut Pemikiran Islam dan
Pembangunan Insan, 2011).
• _______, Konsep Pendidikan dalam Islam: Suatu Rangka Pikir Pembinaan Filsafat
• Pendidikan Islam, Terj. Haidar Bagir, (Bandung: Mizan, 1994).
• _______, On Justice and The Nature of Man, (Kuala Lumpur: IBFIM, 2015).
• _______, Tinjauan Ringkas Peri Ilmu dan Pandangan Alam, (Kuala Lumpur: ISTAC).
• Badaruddin, Kemas, Filsafat Pendidikan Islam (Analisis Pemikiran Prof. Dr. Syed
• Muhammad Naquib al-Attas), (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007).
• Hasan, Abdillah F., Ensiklopedi Lengkap Dunia Islam, (Yogyakarta: Mutiara Media, 2011).
• Hashim, Rosnani, “Gagasan Islamisasi Kontemporer: Sejarah, Perkembangan dan Arah Tujuan dalam Islam”,
dalam Majalah Pemikiran dan Peradaban Islam INSIST,
• Jakarta: Thn II No.6, (2005).
16. • Pak Ali : mengapa Ta’dib? Sementara tidak menggunakan istilah
tarbiyah
• Anafi : Pendidikan : Metode pembelajaran atau yang mana?
• Pemikiran yang dapat diaktualisasi dalam pendidikan Islam
• Saifuddin : Pengertian Islamisasi Ilmu : eksakta Imtak Iptek Kapan
dimulai islamisasi ilmu pengetahuan
• Mujib : Islamisasi Ilmu : Seakan-akan ilmu itu bukan Islam
• Huda : Islamisasi Ilmu Tujuan Pendidikan Islam ?
17. • 1) Konsep kurikulum pendidikan Islam dalam prespektif Syed
Muhammad Naquib Al-Attas adalah pola pembaharuan pendidikan
Islam yang mencakup kurikulum pendidikan Islam yang terformulasi
pada tujuan membentuk individu manusia yang baik (al-Insan al-
Kamil) dan memadukan dalam ilmu-ilmu fardhu ain dan ilmu-ilmu
fardhu kifayah pada jenjang universitas sebagai bentuk sistem
pendidikan yang paling tinggi dan baik untuk pengembangan ilmu
pengetahuan.
• 2) Relevansi kurikulum pendidikan Al-Attas dengan pendidikan Islam
di Indonesia saat ini adalah dual hal yang sangat tidak relevan dengan
kondisi pendidikan Islam di Indonesia sehingga gagasan konsep
kurikulum pendidikan Naquib Al-Attas bisa memberikan solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan Islam di
Indonesia.
18. • Tugas Akhir semester :
• Bagaimana pokok-pokok pemikiran pendidikan 10 tokoh
• Kenapa ditulis dalam bahasa Jawa
• Islamisasi agar terlepas dari belenggu
• Bagaimana pengaruh tokoh-tokoh tersebut bagi lahirnya pendidikan
Islam di Nusantara.
• Makalah Dijurnalkan.