Suku Rote tinggal di Pulau Rote, NTT. Mereka mengalami masalah gizi buruk, kemiskinan, dan pengangguran karena iklim kering dan kurangnya air. Solusinya adalah membangun pabrik desalinasi, meningkatkan pendidikan dan rumah layak huni, serta menciptakan lapangan kerja di sektor perikanan, pertanian, dan pariwisata.
3. LETAK GEOGRAFIS SUKU ROTE
Suku Rote mendiami wilayah kabupaten Rotendao, Pulau Rote, Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Pulau Rote termasuk dalam 20 pulau terluar di
Indonesia, sekaligus pulau paling selatan di Indonesia yang berbatasan
langsung dengan Samudra Hindia teritorial laut Australia. Daerah Rote
memiliki iklim kering seperti di Australia Utara karena letaknya yang
dekat dengan Australia, maka tak heran jika di daerah ini sering
mengalami kemarau panjang yang memengaruhi kondisi sosial, budaya
dan ekonomi masyarakat setempat. Karena kondisi Geografisnya
tersebut Pulau Rote dianugerahi oleh keindahan alam yang indah dan
unik seperti padang Savanna, Danau Air Asin, pantai eksotis dengan
terumbu karang, dsb.
5. KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI MASYARAKAT ROTE
Kabupaten Rote Ndao memiliki populasi 165.807 jiwa (2020) dan merupakan
kabupaten yang mayoritas memeluk agama kristen yakni sebesar 94% dari populasi.
Masyarakat Rote berbicara dengan bahasa Rote, karena menjaga adat dan tradisi.
Kebudayaan masyarakat Rote bisa dilihat dari baju tradisional dengan motif khasnya,
rumah adat masaliki dan alat musik tradisionalnya yaitu Lontar. Kebanyakan
penduduk Rote bermatapencaharian sebagai petani, peternak, nelayan dan jasa.
Namun masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran masih banyak di
kabupaten tersebut. Berdasarkan data terbaru dari BPS sekitar 22% masyarakat Rote
hidup di bawah garis kemiskinan. Tidak hanya itu masalah Gizi Buruk juga masih
menghantui masyarakat Rote akibat minimnya pangan karena kekurangan air di sana.
Di sisi lain pertumbuhan penduduk terus terjadi. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS SUKU ROTE agar masyarakat dapat hidup sejahtera.
7. SOLUSI :
PEMBANGUNAN PABRIK DESALINASI
AIR LAUT JADI AIR TAWAR
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ROTE DENGAN KEARIFAN LOKAL
PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA
Gizi Buruk Kelaparan
Kemiskinan
Minimnya
Pangan
Kurangnya Air (faktor alam letak
geografis, MUTLAK ALAMIAH)
1. GIZI BURUK dan KELAPARAN
Berdasarkan data yang dirilis dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Rote Ndao ada sekitar 170 balita yang menderita gizi buruk. Hal ini tidak
terlepas dari minimnya nutrisi dan pangan serta kelaparan di NTT karena
faktor alam di sana yang sangat kering dan susah mendapatkan air bersih.
Oleh karena itu SOLUSI menurut kami ialah pemerintah
seharusnya membangun pabrik Desalinasi Air Laut menjadi Air Tawar
seperti di Kuwait dan Israel yang 80% kebutuhan air berasal dari air laut
yang dihilangkan kadar garamnya dengan mesin desalinasi.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk mensejahtrakan
masyarakat Rote, karena air adalah sumber kehidupan jika air kurang maka
kesejahtraan hidup juga berkurang. Air juga merupakan inti dari
permasalah sosial-ekonomi di Rote. Hal ini bisa di lihat penjelasannya di
diagram di samping.
9. UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ROTE DENGAN KEARIFAN LOKAL
2. PENDIDIKAN YANG TIDAK MERATA
Hal ini dapat terlihat dari masih banyaknya gedung sekolah yang tidak layak pakai, kurangnya fasilitas dan
kurangnya guru di pedalaman Kabupaten Rote Ndao. Solusi dari kami ialah, pemerintah setempat harus memberi
perhatian khusus di bidang pendidikan dengan menyamaratakan kualitas pendidikan yang ada di kota dengan di
pedalaman, yakni fasilitas yang memadai dan jumlah seta kesejahtraan guru di tingkatkan juga. Hal ini sangatlah krusial
karena pendidikan merupakan pemberdayaan yang paling primer dalam komunitas.
10. UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ROTE DENGAN KEARIFAN LOKAL
3. RUMAH TDAK LAYAK HUNI
Dikarenakan masih banyak penduduk yang miskin, tak jarang di Rote masih sering dijumpai rumah-rumah
reot yang tidak layak huni. Meskipun terkenal denga rumah adat nya yang beratap tinggi atau Rumah Musalaki.
Namun tidak semua penduduk mampu memilikinya. Oleh pemerintah Kabupaten memang sudah memberikan
bantuan rumah tapak 5.000 unit di tahun 2022 ini. Namun kami menilai alangkah baiknya jika pemerintah setempat
menjaga tradisi masyarakat dengan memberikan bantuan rumah adat saja bukan rumah tapak untuk menjaga tradisi
dan kearifan lokal Rote. Karena ada banyak nilai filosofis yang terkandung dalam Rumah Musalaki yang tidak bisa
dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Rote
11. UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ROTE DENGAN KEARIFAN LOKAL
4. LAPANGAN PEKERJAAN
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Rote Ndao ada sekitar 4,09% penduduk yang menganggur di Rote
atau sekitar lebih dari 6.400 orang. Hal ini diakibatkan oleh jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada lapangan kerja
yang tersedia. Oleh karena itu langkah yang harus ditempuh ialah menciptakan lapangan kerja yang luas di berbagai
sektor, mulai dari :
1). Perikanan : mengingat luasnya laut daan besarnya potensi perikanan di Rote, maka pemerintah
semestinya memberi bantuan maupun subsidi pengadaan kapal dan alat tangkap ikan kepada masyarakat
yang menganggur sekaligus memberi pelatihan. Ataupun pembangunan tambak Lobster Kualitas Ekspor.
2). Pertanian : Minimnya pangan di Rote sehearusnya oleh pemeritah memberdayakan masyarakat
setempat untuk menjadi petani, membudidayakan sorgum yang memang tradisi masyarakat setempat,
bukan beras karena beresiko gagal panen di tempat kering seperti Rote.
3). Pariwisata : Rote terkenal akan potensi alam dan budaya nya yang menarik minat turis domestik dan
mancanegara, tetapi banyak yang bekerja di sektor pariwisata seperti hotel atau restoran justru orang luar
bukan orang lokal. Semestinya pemerintah memprioritaskan orang asli Rote karena masih banyak yang
nganggur dan memberikan pelatihan kepada mereka dan di berdayakan di sekolah tinggi pariwisata agar
memiliki skill di bidang manajemen pariwisata atau hospitality.
Jika pengangguran berkurang maka kemiskinan juga akan berkurang sehingga kesejahteraan masyarakat ikut
meingkat.