Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, CisaruaAlfian Isnan
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua.
Tugas Akhir Semester Gasal - Problem Based Learning 2
Pemicu : Tanah Longsor
MPKT B - Universitas Indonesia
Laut dapat menjadi salah satu alternatif tempat untuk rekreasi. Pemandangan di laut yang didominasi warna biru dengan angin semilir bisa menjadi solusi terbaik untuk menghilangkan penat dari aktivitas keseharian. Di Indonesia, banyak sekali wilayah laut Indonesia yang banyak dijadikan sebagai tempat favorit untuk diving, snorkeling atau bersantai.
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT MELAYU PESISIR DAN NELAYANcindyanggrainy
Kearifan lokal masyarakat melayu pesisir dan nelayan diangkat menjadi suatu pembelajaran dengan cara bagaimana kita menyelamatkan lingkugan dengan cara-cara sederhana dan berbasis pengetahuan lokal setempat (masyarakat melayu).
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, CisaruaAlfian Isnan
Makalah PBL 2 - Rehabilitasi Bencana Tanah Longsor di Puncak, Cisarua.
Tugas Akhir Semester Gasal - Problem Based Learning 2
Pemicu : Tanah Longsor
MPKT B - Universitas Indonesia
Bangga! Papua Barat Menjadi Provinsi Konservasi Pertama Di Dunia dan Indonesia AlanaAlexandria1
Provinsi Papua Barat di Indonesia pada Juni 2019 dinyatakan sebagai Provinsi Konservasi, yang pertama bagi Indonesia dan seluruh dunia. Penunjukan baru ini penting baik secara simbolis maupun dalam memastikan kesehatan masa depan ekosistem yang menakjubkan di provinsi ini. Selain hutan hujannya, Papua Barat adalah pusat keanekaragaman hayati laut dunia, memiliki lebih banyak spesies daripada tempat lain di planet ini.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Dokumen ini adalah proposal awal yang digunakan untuk seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2016. Disusun oleh Tim PHBD Universitas Trilogi, yaitu mahasiswa UKM Harsha Pratala. Judulnya adalah: Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret.
Bangga! Papua Barat Menjadi Provinsi Konservasi Pertama Di Dunia dan Indonesia AlanaAlexandria1
Provinsi Papua Barat di Indonesia pada Juni 2019 dinyatakan sebagai Provinsi Konservasi, yang pertama bagi Indonesia dan seluruh dunia. Penunjukan baru ini penting baik secara simbolis maupun dalam memastikan kesehatan masa depan ekosistem yang menakjubkan di provinsi ini. Selain hutan hujannya, Papua Barat adalah pusat keanekaragaman hayati laut dunia, memiliki lebih banyak spesies daripada tempat lain di planet ini.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Dokumen ini adalah proposal awal yang digunakan untuk seleksi Program Hibah Bina Desa (PHBD) 2016. Disusun oleh Tim PHBD Universitas Trilogi, yaitu mahasiswa UKM Harsha Pratala. Judulnya adalah: Pengembangan Desa Berbudaya Lingkungan Melalui Bank Sampah dan Pemanfaatan Pekarangan Rumah Warga Desa Leuwikaret.
Penigkatan Jejaring Komunikasi Mangrove (Enhancing Mangrove Communication Net...CIFOR-ICRAF
Presented by Mashadi from KMPHP Mangrove Sari, Brebes, Central Java in sub-national workshop on Increasing Capacity of Local Community and Sub-National Government on Mangrove Restoration and Food Security on 12 July 2022
s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairan s e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di sebuah wilayah perairans e b u a h m a t e r i t e n t a n g s i s t e m zo n a asi ka wasan konservasi di s
Budidaya ikan gurami di kolam tanah sangat bagus untuk membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga apalagi dimasa perekonomian sulit. Usaha budidaya ini bisa menjadi salah satu alternatif penyediaan dan pemenuhan pangan keluarga.
Lumbung desa merupakan program ketahanan pangan dalam bentuk gerakan pembentukan usaha produktif yang berbasis kepada potensi lokal pedesaan, seperti: sawah, kebun, ternak maupun home industry. Upaya ini diwujudkan melalui proses peningkatan produksi. Inti Lumbung Desa adalah mengembalikan desa kepada khitahnya: Desa sebagai sumber pangan Indonesia.Mengangkat harkat dan martabat desa, khususnya para petani. Dampak luasnya, menciptakan kedaulatan pangan di negeri tercinta.
Similar to Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten (20)
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Pemetaan potensi wilayah untuk menunjang kebijakan pangan kabupaten
1. PEMETAAN POTENSI WILAYAH MENUJU DESA WISATA YANG BERKARAKTER
DOSEN PEMBIMBING : MUKHLIS YAHYA,SP,MP
DISUSUN OLEH : ROHULINA GIRSANG
NIM : 01.01.19.026
PEYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN 1A
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN 2019
2. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman
kesenian, budaya, serta alamnya. Terdiri atas pulau-pulau dan lautan yang terkenal
akan kekayaan pesisirnya. Potensi wisata di Indonesia sangat besar mengingat
keunikan yang dimilikinya. Karena kekayaan terbesar di Indonesia adalah kawasan
pesisir, maka kawasan pesisir sangat cocok untuk diekplore sebagai kawasa-
kawasan wisata. Kabupaten Pemalang merupakan kabupaten yang letaknya berada
dipesisir pulau jawa, banyak desa-desa yang berbatasan langsung dengan laut jawa
dan memiliki potensi alam yang bagus. Salah satu desa yang letaknya berada di
pesisir adalah Desa Pesantren di Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang.
Masyarakat Desa Pesantren yang lokasinya berada di pesisir laut belum menyadari
akan potensi yang dimiliki wilayahnya, banyak yang hanya mengganggap desa
tersebut merupakan desa biasa, padahal jika dilihat lebih dalam beberapa potensi
dapat dikembangkan seperti hasil tambak, hasil laut dan hasil perkebunan. Untuk
menjadikan desa ini desa wisata yang unik dan dapat menghasilkan sesuatu maka
dibutuhkan pemetaan potensi pada desa pesantren ini. Pemetaan potensi desa pada
desa Pesantren Kecamatan Ulujami Kabupaten Batang menjadi langkah awal
bejalannya rencana pembentukan desa wisata, sehingga hasil dari penulisan ini
dapat dijadikan roadmap untuk langkah awal mengembangkan desa wisata tersebut.
3. PERMASALAHAN
• Desa pesantren merupakan desa yang berada dikawasan pesisir pulau
jawa dengan masyarakat terbanyak adalah sebagai nelayan dan bertambak.
Desa ini memiliki keunikan dan perbedaan dengan desa lainnya, sehingga
dilirik oleh pemerintah kabupaten Batang untuk dijadikan sebagai desa
wisata. Untuk menuju kesana dibutuhkan suatu penggalian potensi yang
nantinya akan menjadi daya tarik wisatawan. Potensi yang ada selama ini
belum terpetakan, sehingga dibutuhkan mapping potensi yang ada di
kawasan desa tersebut.
4. METODE PENELITIAN
• Kegiatan dimulai dengan survey lapangan, menemukan permasalahan, kemudian
mempelajari teori yang sesuai dengan permasalahan dan menemukan grand teori
yang kemudian mencoba mengaplikasikannya dalam model produk desain ideal
yang kontekstual. Skema pemikiran metode pelaksanaan yang akan dilakukan
mengacu pada pendekatan sebagai berikut :
a. Comprehensive Approach – pendekatan untuk mendapatkan pemecahan menyeluruh
dari aspek yang terkait untuk perencanaan, yaitu diaplikasikan melalui pendekatan
dengan melakukan kajian terhadap berbagai aspek ada sebagai bagian proses
perancangan secara proporsional sesuai kebutuhan.
b. Integrated Approach – Untuk memadukan berbagai kepentingan / pihak / aktor yang
terlibat dalam proses perencanaan dan implementasi rancangan pra desain
penataan.Hal ini akan diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan diskusi
maupun koordinasi dengan pihak yang berkepentingan (Pelaku, Pemangku Daerah ,
maupun Nara Sumber ) yang akan dilakukan selama waktu perencanaan. Dalam
kesempatan tersebut diupayakan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
peningkatan mutu hasil rancangan.
c. Realistic Approach – pendekatan yang memadukan antara pertimbangan ideal dan
pragmatis agar diperoleh pemecahan atau arahan perencanaan pra desain yang
implementatif dan kontekstual.
5. Pemetaan Potensi pada Desa Pesantren sebagai dasar pengembangan
kawasan desa wisata. Pemetaan Potensi berdasarkan dusunnya adalah
sebagai berikut :
• 1. Di dusun Copol, potensi yang dapat dikembangkan yakni potensi dari
usaha budidaya tambak bandeng dan udang yang dikelola oleh warga.
Usaha budidaya bandeng dan udang ini sudah berlangsung cukup lama
akan tetapi kendala yang dihadapi yaitu pengelolaan lebih lanjut mengenai
hasil olahan bandeng dan udang yang selama ini langsung dijual dipasaran
tanpa di olah untuk memberikan nilai tambah dari hasil bandeng dan udang
tersebut. sedangkan di Dusun Blandong potensi yang dapat dikembangkan
yakni usaha industri rumahan yakni usaha pembuatan kue brownies.
• 2. Dusun Pesadean memiliki banyak potensi di bidang pertanian meliputi
padi, hasil tebu, melati, dan pisang. Selain itu, terdapat potensi budidaya
lele dan bandeng dan juga ternak ayam. Terdapat juga masyarakat yang
berprofesi sebagai wirausaha seperti industry keripik pisang, maupun
brownies
• 3. Potensi yang terdapat di Dusun Sidomulyo antara lain sebagai berikut :
6. • a. Potensi hasil tambak, perikanan dan laut yang tinggi Potensi Dusun Sidomulyo
terlihat dari sektor perikanan dan laut penduduk setempat. Sebagian besar profesi
masyarakat desa juga terdapat pada sektor perikanan dan laut.Terutama tambak
budidaya udang vanamee dan bandeng. Sementara tambak udang vaname seluas 60
ha, dimana setiap petak dapat memproduksi sebesar 12,5 kwintal udang vaname.
Produksi ikan bandeng untuk satu petak tambak mencapai 6 ton selama 3 kali panen
dalam 4 bulan.
• b. Potensi lahan pertanian dan hasil pertanian yang tinggi (Jagung, tebu, padi,
melati) Potensi produksi pertanian dapat ditingkatkan dengan pemanfatan hasil
samping pertanian baik sebagai pakan ternak maupun pupuk. Limbah pertanian
yang ada merupakan peluang untuk dikembangkan menjadi bahan pakan ternak dan
pupuk organik. Pertanian yang ada terdapat berbagai jenis (jagung, padi, tebu,
melati dan sebagainya). Dengan luasan lahan yang masih banyak hijauan hal ini
menjadi point tambahan untuk pengembangan potensi daerah dengan meningkatkan
nilai ekonomi dari hasil samping lahan tersebut.
• c. Potensi ternak ayam, sapi, dan kambing Terdapat aneka ternak yang berpotensi
untuk dikembangkan dan diperdayakan untuk pengembangan lingkungan
peternakan guna pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat.
• d. Potensi mangrove yang melimpah Dusun Sidomulyo merupakan bagian dari
Desa Pesantren yang menjadi pusat pengembangan dan budidaya mangrove
terbesar di Jawa Tengah dalam upaya penyelamatan daerah pesisir
• e. Potensi banyaknya masyarakat yang memiliki usaha kecil dan menengah
7. • Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki dusun sidomulyo
seperti udang vanamee dan bandeng memberi dampak positif
pada masyarakat setempat untuk mengolah potensi sumber
daya alam tersebut menjadi usaha kecil dan menengah seperti
usaha bandeng presto, sempolan bandeng, bolu mangrove,
kripik mangrove, rempeyek mangrove, dan brownies
8. Gambar 1 : Lokasi desa Pesantren Sumber pribadi
9. • Analisis Potensi Alam
• Potensi alam yang dimiliki oleh desa pesantren ini adalah lokasinya yang terletak pada pesisir
laut jawa, sehingga memiliki ciri-ciri daerah pesisir. Yang tidak dimiliki oleh daerah lain yaitu
tingginya kepadatan hutan mangrove. Hutan mangrove ini merupakan potensi alam yang
sangat menarik untuk dikembangkan. Karena selain sebagai pencegah abrasi, tanaman ini
dapat bermanfaat bagi lingkungannya. Selain itu pantai merupakan potensi terbesar didesa ini.
Kawasan pertanian juga berkembang didesa ini, hasil pertanian yang dihasilkan cukup besar,
terutama padi dan jagung. Potensi alam yang ada pada desa pesantren ini sangatlah menarik
untuk dikembangkan menjadi kawasan yang memiliki nilai tinggi salah satunya kawasan/desa
wisata. Sesuai UU Nomor 10 tahun 2009 yang mengatakan bahwa kepariwisataan merupakan
integral dari
pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana terpadu, berkelanjutan dan
bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai- nilai agama,
budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta
kepentingan nasional. Sedangkan menurut Yoeti (2008) pariwisata dapat diandalkan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional.
Sehingga dengan menjadikan desa Pesantren ini menjadi desa wisata, maka kesejahteraan
masyarakat akan meningkat dan berdampak pada pembangunan nasional. Namun hal itu harus
dilakukan dengan terpadu dan melibatkan masyarakat setempat.
10. Potensi Lingkungan/Budidaya
Dalam budayanya desa pesantren memiliki kekhasan
yaitu menjalankan kegiatan disetiap hari nya dan hanya
libur dihari jumat, karena pada hari jumat masyarakat
setempat melakukan kegiatan peribadahan,
yaitu jumatan dan pengajian keliling yang dilakukan oleh
ibu-ibu dan bapak-bapak. Masyoritas penduduknya
adalah Islam, hampir 95% penduduknya Islam, sehingga
nama pesantren sendiri sangat identik dengan budaya
masyarakat setempat. Bahkan kantor pemerintahan juga
tutup pada hari jumat, dan sabtu buka seperti biasa. Hal
ini sangat menarik jika diekplore dengan tatanan yang
baik.
11. • Aspek-Aspek pemetaan potensi wilayah menjadi desa wisata :
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang
harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata.Aspek-aspek tersebut
adalah sebagai berikut.
A. Attraction (daya tarik);
Daerah tujuan wisata (selanjutnya disebut DTW) untuk menarik wisatawan
pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat
dan budayanya. Semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud
keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama
indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis, serta binatang-binatang
langka. Selain itu, karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro (pertanian),
wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, dan tempat hiburan
juga merupakan daya tarik wisata.
B. Accesability (aksesibilitas)
Accesability dimaksudkan agar wisatawan domestik dan mancanegara
dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan ke tempat wisata meliputi
:Jaringan Jalan, Moda Transportasi dan Pendukung Transportasi (tempat
parkir, penerangan jalan, signage dll).
12. C. Amenities (fasilitas);
Amenities adalah salah satu syarat daerah tujuan wisata agar
wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di daerah wisata.
– Akomodasi
(Fasilitas Penginapan, Fasilitas Tempat makan/restoran, Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Keuangan, Fasilitas
Perbelanjaan)
– Utilitas
(Penyediaan Air bersih, Jaringan Listrik, Sistem Drainase, Sistem
Pengolahan Limbah dan Sanitasi, Telekomunikasi, Persampahan)
D. Ancillary (kelembagaan);
Adanya lembaga pariwisata wisatawan akan semakin sering
mengunjungi dan mencari DTW apabila di daerah tersebut
wisatawan dapat merasakan keamanan, (protection of tourism) dan
terlindungi.
13. • Potensi desa wisata pada Desa Pesantren :
A. Attraction (daya tarik);
Pada Desa Pesatren ini sesuai dengan potensi-potensi yang ada diatas maka
dapat dibentuk beberapa wujud atraksi untuk menarik wisatawan dan dapat
dibagi menjadi beberapa kategori :
– Atraksi pesisir
Atraksi pesisir dapat memanfaatkan potensi pesisir, misal kaitannya dengan
penggunaan kapal, penanaman mangrove, dan penambakan udang.
– Atraksi rumahan
Atraksi ini dapat membuat aneka kerajinan dan makanan yang selama ini
sudah ada untuk dapat didatangi oleh wisatawan. Masyarakat tetap
melakukan kegiatan tersebut dan dapat menjadi hal yang menarik karna
wisatawan terlibat langsung dalam pembuatannya.
– Atraksi Kebudayaab
Atraksi kebudayaan dapat memberikan kesempatan bagi ibu-ibu kasidahan
untuk melalukan pementasan di hari jumat. Sehingga ibu-ibu kasidah tidak
hanya berlatih, namun juga tampil dan dijadikan salah satu atraksi yang
menarik.
14. B. Accesability (aksesibilitas)
Dalam hal aksesibilitas memang terkendala dari pemerintah, jalan masuk
menuju desa Pesantren hanya lebar 5 meter saja, sehingga dibutuhkan
kerjasama dengan pemerintah daerah, namun ketika sampai didesa tersebut,
kantong-kantong parkir dapat memanfaatkan halaman rumah warga yang
lebar, sehingga dapat menjadi penghasilan bagi masyrakat dan wisata juga
merasa aman.
C. Amenities (fasilitas);
– Akomodasi
Masyarakat dapat memanfaatkan rumah tinggal mereka menjadi homestay
yang dapat digunakan sebagai penginapan bagi wisatawan.
– Utilitas
Untuk jaringan utilitas di desa pesantren sudah baik, dari air bersih,
jaringan dll dirasa sudah cukup memadahi.
D. Ancillary (kelembagaan);
Dalam pengembangan desa wisata dibutuhkan adanya lembaga yang
mengelola berjalannya desa wisata tersebut, sehingga dibutuhkan
POKDARWIS (kelompok Sadar wisata). Hal ini dapat dibentuk dengan
memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di desa tersebut.
15. • Kesimpulan
Desa Pesantren memiliki berbagai potensi wisata yang dapat dimanfaatkan
untuk desa wisata. Pemngembangan desa wisata akan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat dan pembangunan nasional. Aspek-asepek desa
wisata telah ada dilokasi desa pesantren sehingga memungkinkan
dijadikannya desa wisata.
• Daftar Pustaka
Oka A Yoeti, 2008, Ekonomi Pariwisata : Introduksi, Informasi, dan
Implementasi, Penerbit : Kompas Jakarta
Ariyanto, 2005, Ekonomi Pariwisata, Penerbit : Rineka Cipta Jakarta
UU Nomor 10 tahun 2009