SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Download to read offline
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
KASAT LANTAS POLRES BANGGAI
AKP I MADE BAGUS M.STK,SIK,M.AIC
LATAR BELAKANG
• Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan angkutan umum
LATAR BELAKANG
DIAGNOSIS KECELAKAN ANGKUTAN UMUM
Target Setoran
Pelanggaran Aturan
Kecepatan berlebih
Kendaraan Tidak Laik
Jalan
Rem Blong
Beban berlebih
dan Barang
Tercecer
Keterampilan
Mengemudi
Kondisi Geometri Jalan
dan Lingkungan
Manajemen Keselamatan pada
Perusahaan buruk/tidak ada
JUMLAH KORBAN
Selama kurun waktu 2018 – 2022 KNKT
di Sulteng telah melakukan investigasi
terhadap 26kecelakaan angkutan umum
Meninggal Dunia 207 orang
124 orang
255 orang
Luka Ringan
Luka Berat
PERAN DAN TUJUAN DIKMAS POLISI LALULINTAS
DATA KENDARAAN
PERAN DAN TUJUAN DIKMAS POLISI LALULINTAS
Sesuai dengan UU nomer 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian republik indonesia pasal
4 dan 5 ayat 1, Pasal 14 ayat (1) huruf C UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisan Negara
Republik Indonesia, disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas : membina
masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan
perundang-undangan dan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
secara garis besar dapat dilihat Dikmas lantas berperan dalam:
1. Membekali pengetahuan, informasi lalu lintas terhadap masyarakat tentang peraturan,
perkembangan peraturan tata cara berlalu lintas, pengurusan administrasi lalu lintas dan tata cara
berlalu lintas yang baik dan benar dengan memperhatikan aspek-aspek afektif (perasaan dan emosi),
psikomotorik (refleksi), terhadap pengetahuan lalu lintas, sehingga mempunyai kemampuan secara
kognitif (pemahaman/ keyakinan) yang mendasar dalam memahami atau meyakini aturan kelalu
lintasan
2, Menumbuhkan pengertian dan kesadaran kepada pemakai jalan untuk disiplin dan tertib berlalu
lintas dalam rangka keselamatan berlalu lintas, dan juga dapat menanamkan nilai-nilai kedisiplinan
pengetahuan dan wawasan tentang kelalu linatasan secara dini yang diharapkan menjadi suatu
kepribadian dalam berperilaku di jalan raya di masa depan
3. Membina potensi-potensi masyarakat tentang cara pengaturan lalu lintas dengan membekali
pengetahuan dan keterampilan serta membina potensi-potensi masyarakat tentang cara pengaturan
lalu lintas. Dan juga menjalin koordinasi dan kemitraan dalam penanganan dan pemecahan
permasalahan lalu lintas.
POTRET ANGKUTAN UMUM
KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN
 Cidera atau cacat
 Meninggal
 Kerusakan sarana produksi
 Gangguan terhadap bisnis (business interruption)
 Kewajiban (Liability)
 Citra (Company Immage )
 Inefesiensi biaya operasi
Tuntutan Hukum
 Biaya sosial
 Gangguan terhadap fasilitas umum
KERUGIAN TERHADAP MANUSIA
Pengobatan/Kompensasi
• Kerusakan
• Terhentinya Produksi
• Klaim Masyarakat
• Biaya Penggantian Alat
• Citra Perusahaan
BIAYA TAK LANGSUNG
B I AY A L A N G S U N G
KERUGIAN TERHADAP BISNIS
KERUGIAN SOSIAL
PE ND E K ATA N HUL U D AN HIL IR
HULU
Uji Kelayakan Kendaraan (tipe maupun
berkala)
Kewajiban Perusahaan membuat dan
melaksanakan Sistem Manajemen
Keselamatan Angkutan Umum
Pengawasan melalui Jembatan Timbang
terhadap muatan berlebih
Pengesahan Rancang Bangun Kendaraan
Kewajiban Perusahaan A.U membuat
SMK
IMPLEMENTASI SMK
PADA TINGKATAN STRATEJIK
IMPLEMENTASI SMK DALAM KONTEKS INDUSTRI ANGKUTAN UMUM
Edukasi Masyarakat melalui :
- Sosialisasi
HILIR
SUFFICIENT CONDITION
PEMERINTAH
Sebagai Regulator
Menjalankan Fungsi Pembinaan
Kepastian Penumpang Berangkat ●
Timetable & Ketepatan Waktu ●
Menjamin Kelaikan Kendaraan ●
KondisiAwak Kendaraan ●
Denda atas pelanggaran operator ●
Quality Licensing
(Perizinan)
Layanan bus
berbasis Regularity,
Safety & Reliability
NECESSARY CONDITION
OPERATOR
MENERAPKAN & MENYEMPURNAKAN
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
Kondisi Awak Kendaraan & Kelaikan
Kendaraan memenuhi aspek keselamatan
Implementasi SMK pada PAU dapat
berlangsung secara efektif, jika tidak lagi
ada Direct Competition Antar Operator di
Jalan. Jalan tidak lagi menjadi arena
perebutan penumpang & muatan.
- Bimtek  pemilihanawak angkutan
umum teladan
- Kampanye
Bimtek SMK
Pemeriksaan Kendaraan Umum di terminal
dan pool (rampcek)
Pengawasan melalui : pengamatan, audit dan
inspeksi
Perbaikan Infrastruktur Sarana dan Prasarana
Regulasi PM No.85 Tahun 2018
Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum
Penegakan Hukum di Lapangan
Penilaian dan Pengawasan SMK
(pengamatan, audit dan inspeksi)  tidak
dijalankan SANKSI
TENGAH
P ENT I NG NYA P E NE R APA N
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM
01 Amanah UU LLAJ No.
22 Tahun 2009
02 Beban Perusahaan
Membesar/Image Buruk
03 Keselamatan adalah Investasi
UU No.22/2009 (pasal 204 ayat 1): perusahaan
angkutan umum wajib membuat, melaksanakan,
dan menyempurnakan sistem manajemen
keselamatan
Jika sering terlibat kecelakaan, beban keuangan
Perusahaan membesar, citra perusahaan akan
jatuh
Dalam pengembangan SMK, biaya untuk
mewujudkan keselamatan (cost of safety)
menjadi instrumen investasi keselamatan
perusahaan angkutan umum.
Implementasi SMK bagi A.U
manjadi wajib dan segera
D AS A R H U K U M
Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 204 bahwa Perusahaan Angkutan Umum wajib membuat, melaksanakan, dan
menyempurnakan sistem manajemen keselamatan dengan berpedoman pada rencana
umum nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Pasal 87 bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamat
an dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan.
PP Nomor 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pasal 27 bahwa Perusahaan Angkutan Umum wajib membuat, melaksanakan, dan
menyempurnakan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
dengan berpedoman pada RUNK LLAJ
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2018 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum
1
2
3
4
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DALAM RUNK 2011-2035
Target RUNK: Turunkan fatalitas
korban. Implementasi SMK ditujukan
menurunkan fatalitas korban
kecelakaan yang melibatkan bus
angkutan umum.
Dalam RUNK, SMK merupakan bagian
PILAR I atau Manajemen Keselamatan
Jalan, diarahkan bagi pengusahaan
angkutan umum yang berkeselamatan;
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan
Umum adalah bagian dari manajemen perusahaan yang
berupa suatu tata kelola keselamatan yang dilakukan
oleh Perusahaan Angkutan Umum secara komprehensif
dan terkoordinasi dalam rangka mewujudkan
keselamatan dan mengelola risiko kecelakaan.
KONSEP DASAR SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KOMITMEN
1. MERUPAKAN BAGIAN DARI KOMITMEN PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN
KESELAMATAN
TANGGUNG JAWAB
2. TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KONSUMEN (MASYARAKAT). HAK
MASYARAKAT  PELAYANAN SELAMAT DAPAT TERJAMIN
CARA MENGELOLA KESELAMATAN
3. CARA UNTUK MENGELOLA KESELAMATAN DENGAN BAIK DAN KOMPREHENSIF
DALAM SETIAP USAHA JASA TRANSPORTASI
MENINGKATKAN KESELAMATAN
4. MENINGKATKAN STANDAR KESELAMATAN, MENURUNKAN TINGKAT
KECELAKAAN SERTA BAHAYA YANG DITIMBULKANNYA.
LEADERSHIP
5. BERBASIS LEADERSHIP
AKUNTABILITAS
6. BERBASIS AKUNTABILITAS
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
BUDAYA BERKESELAMATAN
(Budaya Organisasi Perusahaan)
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
(Kebijakan Manajemen kenali dan kelola risiko
(Manajemen Risiko), pastikan jalankan prosedur keselamatan
& Promosi keselamatan sebagai keunggulan perusahaan)
Pengusahaan Angkutan Umum
Yang Berkeselamatan
KONSEP IMPLEMENTASI
• Pengawasan aspek manajerial
mencakup sarana, infrastruktur,
manajemen dan SDM yang
diwujudkan sebagai rekomendasi
hasil penilaian (assessment)
terhadap tata kelola keselamatan
dari suatu perusahaan angkutan.
• Bagian proses perizinan SMK
Investasi
Keselamatan
Cost of
Safety
Safety
Bagian dari proses perizinan
angkutan (persyaratan perolehan
perizinan dan perpanjangan
perizinan).
Angkutan
Umum
Improvement
Profit
Meningkat
Promosi
Keselamatan
Jumlah
Penumpang
Naik
LINGKARAN SMK
ANGKUTAN UMUM
Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua
MUATAN PEDOMAN UNTUK ANGKUTAN UMUM
Undang –Undang Nomer 22 tahun 2009
Tentang
ANGKUTAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Pastikan Perlengkapan Berkendara Komplet
UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, dalam Pasal 57 Ayat (3) mensyaratkan, perlengkapan sekurang-
kurangnya adalah sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, helm,
dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor roda empat/lebih yang tak memiliki
rumah-rumah dan perlengkapan P3K.
Jangan Lupa STNK dan SIM
Setiap bepergian, jangan lupa pastikan surat tanda nomor kendaraan bermotor sudah Anda bawa. Kalau
kendaraan baru, jangan lupa membawa surat tanda coba kendaraan bermotor yang ditetapkan Polri.
Pengemudi roda empat/lebih
Bagi pengendara roda empat/lebih diwajibkan memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion,
klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan,
lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban,
kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan penghapus kaca
Pengemudi atau Penumpang Tanpa Sabuk Pengaman, Sanksinya Sama
Ini harus jadi perhatian bagi pengemudi mobil dan penumpangnya. Jangan lupa mengenakan sabuk
pengaman selama perjalanan Anda
Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua
Sesuaikan Jalur dengan Kecepatan
Ketentuan mengenai jalur atau lajur merupakan salah satu ketentuan baru yang dimasukkan dalam UU
Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, yang diatur dalam Pasal 108
Konsentrasi dalam Berkendara dan Perhatikan Pejalan Kaki dan Pesepeda
UU Lalu Lintas Pasal 106 Ayat (2) mengatur Para pengendara, baik roda dua maupun roda empat/lebih,
harus mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda
* Stop! Belok kiri tak boleh langsung dan Jangan Sembarangan Pindah Jalur
Peraturan baru dalam UU Lalu Lintas yang baru. Pasal 112 ayat (3) mengatur, pengemudi kendaraan
dilarang langsung berbelok kiri. Bunyi pasal tersebut “Pada persimpangan jalan yang dilengkapi dengan
alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan
lain oleh rambu lalu lintas atau pemberi isyarat lalu lintas”.
Balapan dan Ugal-Ugalan di Jalanan, Denda Rp 3 Juta
Pengendara bermotor yang balapan di jalan akan dikenai:
– pidana kurungan paling lama satu tahun atau
– denda paling banyak Rp 3.000.000 (Pasal 297
Jangan sampai OverLoad dan Over dimensi
Pengemudi biasanya memaksakan muatan melebihi bagasi mobil sehingga terjadi Overload dan
Over dimensi dan bisa berakibat gangguan pada pengendara lain bahkan membahayakan
pengguna jalan
Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua
Ruang
Lingkup
Tujuan
• penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan
Angkutan Umum;
• pembinaan terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen
Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum;
• sanksi administratif dan Bahkan Sanksi Pidana
• untuk memastikan tata kelola keselamatan dalam
penyelenggaraan angkutan umum sesuai dengan
standar keselamatan yang ditetapkan
• untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
KEPOLISIAN SATUAN LANTAS POLRES BANGGAI 2022
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to SMK PAU

01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdfsyamsurofiqi
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptxHasbulahZarkasy1
 
Paparan raker 2021
Paparan raker 2021Paparan raker 2021
Paparan raker 2021VE Zainal
 
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...Diana Tn
 
Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...
Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...
Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...Indonesia Infrastructure Initiative
 
GRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health Indonesia
GRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health IndonesiaGRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health Indonesia
GRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health IndonesiaYulian Yogadhita
 
paparan SPM ABDI YASA (1).pptx
paparan SPM ABDI YASA (1).pptxpaparan SPM ABDI YASA (1).pptx
paparan SPM ABDI YASA (1).pptxagungkemara
 
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh PolriPentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polriaswin2812
 
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek OnlineQuo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Onlinetordillas
 
Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas Polri
Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas PolriRencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas Polri
Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas Polriaswin2812
 
Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Wasty2
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriAziz Borned
 
CAHYANI EKA PUTRI.pdf
CAHYANI EKA PUTRI.pdfCAHYANI EKA PUTRI.pdf
CAHYANI EKA PUTRI.pdfgowesnoob
 
Cop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektor
Cop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektorCop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektor
Cop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektorshijunair
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxIrfanHardiansyah6
 
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptxManajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptxssuser912bfd
 
2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx
2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx
2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptxshanggitafarolina1
 

Similar to SMK PAU (20)

01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
 
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
71898_1-Kebijakan_Jalan_Berkeselamatan.pptx
 
Paparan raker 2021
Paparan raker 2021Paparan raker 2021
Paparan raker 2021
 
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
KARYA TULIS ILMIAH UPAYA LEMBAGA PENDIDIKAN SLTA/Sederajat MENGATASI ANGKA KE...
 
Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...
Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...
Relationship between national road safety masterplan (nrsm) with decade of ac...
 
GRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health Indonesia
GRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health IndonesiaGRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health Indonesia
GRSP Meeting Follow Up, Ministry of Health Indonesia
 
paparan SPM ABDI YASA (1).pptx
paparan SPM ABDI YASA (1).pptxpaparan SPM ABDI YASA (1).pptx
paparan SPM ABDI YASA (1).pptx
 
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh PolriPentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
Pentingnya Pendataan Kecelakaan Lalu Lintas oleh Polri
 
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek OnlineQuo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
Quo Vadis Permenhub 12 Tahun 2019 Terkait Ojek Online
 
Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas Polri
Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas PolriRencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas Polri
Rencana Aksi Keselamatan Lalu Lintas Polri
 
Lalin smp kls viii
Lalin smp kls viiiLalin smp kls viii
Lalin smp kls viii
 
Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)Projek akhir (a175355)
Projek akhir (a175355)
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
Safety Riding
Safety RidingSafety Riding
Safety Riding
 
CAHYANI EKA PUTRI.pdf
CAHYANI EKA PUTRI.pdfCAHYANI EKA PUTRI.pdf
CAHYANI EKA PUTRI.pdf
 
Cop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektor
Cop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektorCop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektor
Cop kod amalan_keselamatan_kesihatanpersekitaran_sektor
 
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptxKoordinasi keselamatan jalan.pptx
Koordinasi keselamatan jalan.pptx
 
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptxManajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
Manajemen_Keselamatan_Perkeretaapian_Saf.pptx
 
Ipi109376 2
Ipi109376 2Ipi109376 2
Ipi109376 2
 
2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx
2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx
2-TPJJ1_TEKLIN_KEL.6_PPTKeselamatanJalan (1).pptx
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

SMK PAU

  • 1. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM KASAT LANTAS POLRES BANGGAI AKP I MADE BAGUS M.STK,SIK,M.AIC
  • 2. LATAR BELAKANG • Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan angkutan umum
  • 3. LATAR BELAKANG DIAGNOSIS KECELAKAN ANGKUTAN UMUM Target Setoran Pelanggaran Aturan Kecepatan berlebih Kendaraan Tidak Laik Jalan Rem Blong Beban berlebih dan Barang Tercecer Keterampilan Mengemudi Kondisi Geometri Jalan dan Lingkungan Manajemen Keselamatan pada Perusahaan buruk/tidak ada JUMLAH KORBAN Selama kurun waktu 2018 – 2022 KNKT di Sulteng telah melakukan investigasi terhadap 26kecelakaan angkutan umum Meninggal Dunia 207 orang 124 orang 255 orang Luka Ringan Luka Berat
  • 4. PERAN DAN TUJUAN DIKMAS POLISI LALULINTAS DATA KENDARAAN
  • 5. PERAN DAN TUJUAN DIKMAS POLISI LALULINTAS Sesuai dengan UU nomer 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian republik indonesia pasal 4 dan 5 ayat 1, Pasal 14 ayat (1) huruf C UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisan Negara Republik Indonesia, disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas : membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan dan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara garis besar dapat dilihat Dikmas lantas berperan dalam: 1. Membekali pengetahuan, informasi lalu lintas terhadap masyarakat tentang peraturan, perkembangan peraturan tata cara berlalu lintas, pengurusan administrasi lalu lintas dan tata cara berlalu lintas yang baik dan benar dengan memperhatikan aspek-aspek afektif (perasaan dan emosi), psikomotorik (refleksi), terhadap pengetahuan lalu lintas, sehingga mempunyai kemampuan secara kognitif (pemahaman/ keyakinan) yang mendasar dalam memahami atau meyakini aturan kelalu lintasan 2, Menumbuhkan pengertian dan kesadaran kepada pemakai jalan untuk disiplin dan tertib berlalu lintas dalam rangka keselamatan berlalu lintas, dan juga dapat menanamkan nilai-nilai kedisiplinan pengetahuan dan wawasan tentang kelalu linatasan secara dini yang diharapkan menjadi suatu kepribadian dalam berperilaku di jalan raya di masa depan 3. Membina potensi-potensi masyarakat tentang cara pengaturan lalu lintas dengan membekali pengetahuan dan keterampilan serta membina potensi-potensi masyarakat tentang cara pengaturan lalu lintas. Dan juga menjalin koordinasi dan kemitraan dalam penanganan dan pemecahan permasalahan lalu lintas.
  • 7. KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN  Cidera atau cacat  Meninggal  Kerusakan sarana produksi  Gangguan terhadap bisnis (business interruption)  Kewajiban (Liability)  Citra (Company Immage )  Inefesiensi biaya operasi Tuntutan Hukum  Biaya sosial  Gangguan terhadap fasilitas umum KERUGIAN TERHADAP MANUSIA Pengobatan/Kompensasi • Kerusakan • Terhentinya Produksi • Klaim Masyarakat • Biaya Penggantian Alat • Citra Perusahaan BIAYA TAK LANGSUNG B I AY A L A N G S U N G KERUGIAN TERHADAP BISNIS KERUGIAN SOSIAL
  • 8. PE ND E K ATA N HUL U D AN HIL IR HULU Uji Kelayakan Kendaraan (tipe maupun berkala) Kewajiban Perusahaan membuat dan melaksanakan Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum Pengawasan melalui Jembatan Timbang terhadap muatan berlebih Pengesahan Rancang Bangun Kendaraan Kewajiban Perusahaan A.U membuat SMK IMPLEMENTASI SMK PADA TINGKATAN STRATEJIK IMPLEMENTASI SMK DALAM KONTEKS INDUSTRI ANGKUTAN UMUM Edukasi Masyarakat melalui : - Sosialisasi HILIR SUFFICIENT CONDITION PEMERINTAH Sebagai Regulator Menjalankan Fungsi Pembinaan Kepastian Penumpang Berangkat ● Timetable & Ketepatan Waktu ● Menjamin Kelaikan Kendaraan ● KondisiAwak Kendaraan ● Denda atas pelanggaran operator ● Quality Licensing (Perizinan) Layanan bus berbasis Regularity, Safety & Reliability NECESSARY CONDITION OPERATOR MENERAPKAN & MENYEMPURNAKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN Kondisi Awak Kendaraan & Kelaikan Kendaraan memenuhi aspek keselamatan Implementasi SMK pada PAU dapat berlangsung secara efektif, jika tidak lagi ada Direct Competition Antar Operator di Jalan. Jalan tidak lagi menjadi arena perebutan penumpang & muatan. - Bimtek  pemilihanawak angkutan umum teladan - Kampanye Bimtek SMK Pemeriksaan Kendaraan Umum di terminal dan pool (rampcek) Pengawasan melalui : pengamatan, audit dan inspeksi Perbaikan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Regulasi PM No.85 Tahun 2018 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum Penegakan Hukum di Lapangan Penilaian dan Pengawasan SMK (pengamatan, audit dan inspeksi)  tidak dijalankan SANKSI TENGAH
  • 9. P ENT I NG NYA P E NE R APA N SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERUSAHAAN ANGKUTAN UMUM 01 Amanah UU LLAJ No. 22 Tahun 2009 02 Beban Perusahaan Membesar/Image Buruk 03 Keselamatan adalah Investasi UU No.22/2009 (pasal 204 ayat 1): perusahaan angkutan umum wajib membuat, melaksanakan, dan menyempurnakan sistem manajemen keselamatan Jika sering terlibat kecelakaan, beban keuangan Perusahaan membesar, citra perusahaan akan jatuh Dalam pengembangan SMK, biaya untuk mewujudkan keselamatan (cost of safety) menjadi instrumen investasi keselamatan perusahaan angkutan umum. Implementasi SMK bagi A.U manjadi wajib dan segera
  • 10. D AS A R H U K U M Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 204 bahwa Perusahaan Angkutan Umum wajib membuat, melaksanakan, dan menyempurnakan sistem manajemen keselamatan dengan berpedoman pada rencana umum nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 87 bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamat an dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan. PP Nomor 37 Tahun 2017 tentang Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 27 bahwa Perusahaan Angkutan Umum wajib membuat, melaksanakan, dan menyempurnakan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum dengan berpedoman pada RUNK LLAJ Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum 1 2 3 4
  • 11. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DALAM RUNK 2011-2035 Target RUNK: Turunkan fatalitas korban. Implementasi SMK ditujukan menurunkan fatalitas korban kecelakaan yang melibatkan bus angkutan umum. Dalam RUNK, SMK merupakan bagian PILAR I atau Manajemen Keselamatan Jalan, diarahkan bagi pengusahaan angkutan umum yang berkeselamatan;
  • 12. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum adalah bagian dari manajemen perusahaan yang berupa suatu tata kelola keselamatan yang dilakukan oleh Perusahaan Angkutan Umum secara komprehensif dan terkoordinasi dalam rangka mewujudkan keselamatan dan mengelola risiko kecelakaan.
  • 13. KONSEP DASAR SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KOMITMEN 1. MERUPAKAN BAGIAN DARI KOMITMEN PEMERINTAH UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN TANGGUNG JAWAB 2. TANGGUNG JAWAB KESELAMATAN KONSUMEN (MASYARAKAT). HAK MASYARAKAT  PELAYANAN SELAMAT DAPAT TERJAMIN CARA MENGELOLA KESELAMATAN 3. CARA UNTUK MENGELOLA KESELAMATAN DENGAN BAIK DAN KOMPREHENSIF DALAM SETIAP USAHA JASA TRANSPORTASI MENINGKATKAN KESELAMATAN 4. MENINGKATKAN STANDAR KESELAMATAN, MENURUNKAN TINGKAT KECELAKAAN SERTA BAHAYA YANG DITIMBULKANNYA. LEADERSHIP 5. BERBASIS LEADERSHIP AKUNTABILITAS 6. BERBASIS AKUNTABILITAS
  • 14. IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN BUDAYA BERKESELAMATAN (Budaya Organisasi Perusahaan) SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN (Kebijakan Manajemen kenali dan kelola risiko (Manajemen Risiko), pastikan jalankan prosedur keselamatan & Promosi keselamatan sebagai keunggulan perusahaan) Pengusahaan Angkutan Umum Yang Berkeselamatan
  • 15. KONSEP IMPLEMENTASI • Pengawasan aspek manajerial mencakup sarana, infrastruktur, manajemen dan SDM yang diwujudkan sebagai rekomendasi hasil penilaian (assessment) terhadap tata kelola keselamatan dari suatu perusahaan angkutan. • Bagian proses perizinan SMK Investasi Keselamatan Cost of Safety Safety Bagian dari proses perizinan angkutan (persyaratan perolehan perizinan dan perpanjangan perizinan). Angkutan Umum Improvement Profit Meningkat Promosi Keselamatan Jumlah Penumpang Naik LINGKARAN SMK ANGKUTAN UMUM
  • 16. Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua MUATAN PEDOMAN UNTUK ANGKUTAN UMUM Undang –Undang Nomer 22 tahun 2009 Tentang ANGKUTAN LALULINTAS DAN ANGKUTAN JALAN Pastikan Perlengkapan Berkendara Komplet UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, dalam Pasal 57 Ayat (3) mensyaratkan, perlengkapan sekurang- kurangnya adalah sabuk keselamatan, ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, helm, dan rompi pemantul cahaya bagi pengemudi kendaraan bermotor roda empat/lebih yang tak memiliki rumah-rumah dan perlengkapan P3K. Jangan Lupa STNK dan SIM Setiap bepergian, jangan lupa pastikan surat tanda nomor kendaraan bermotor sudah Anda bawa. Kalau kendaraan baru, jangan lupa membawa surat tanda coba kendaraan bermotor yang ditetapkan Polri. Pengemudi roda empat/lebih Bagi pengendara roda empat/lebih diwajibkan memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, dan penghapus kaca Pengemudi atau Penumpang Tanpa Sabuk Pengaman, Sanksinya Sama Ini harus jadi perhatian bagi pengemudi mobil dan penumpangnya. Jangan lupa mengenakan sabuk pengaman selama perjalanan Anda
  • 17. Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua Sesuaikan Jalur dengan Kecepatan Ketentuan mengenai jalur atau lajur merupakan salah satu ketentuan baru yang dimasukkan dalam UU Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, yang diatur dalam Pasal 108 Konsentrasi dalam Berkendara dan Perhatikan Pejalan Kaki dan Pesepeda UU Lalu Lintas Pasal 106 Ayat (2) mengatur Para pengendara, baik roda dua maupun roda empat/lebih, harus mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda * Stop! Belok kiri tak boleh langsung dan Jangan Sembarangan Pindah Jalur Peraturan baru dalam UU Lalu Lintas yang baru. Pasal 112 ayat (3) mengatur, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri. Bunyi pasal tersebut “Pada persimpangan jalan yang dilengkapi dengan alat pemberi isyarat lalu lintas, pengemudi kendaraan dilarang langsung berbelok kiri, kecuali ditentukan lain oleh rambu lalu lintas atau pemberi isyarat lalu lintas”. Balapan dan Ugal-Ugalan di Jalanan, Denda Rp 3 Juta Pengendara bermotor yang balapan di jalan akan dikenai: – pidana kurungan paling lama satu tahun atau – denda paling banyak Rp 3.000.000 (Pasal 297 Jangan sampai OverLoad dan Over dimensi Pengemudi biasanya memaksakan muatan melebihi bagasi mobil sehingga terjadi Overload dan Over dimensi dan bisa berakibat gangguan pada pengendara lain bahkan membahayakan pengguna jalan
  • 18. Keselamatan Jalan Tanggung Jawab Kita Semua Ruang Lingkup Tujuan • penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum; • pembinaan terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum; • sanksi administratif dan Bahkan Sanksi Pidana • untuk memastikan tata kelola keselamatan dalam penyelenggaraan angkutan umum sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan • untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
  • 19. KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN SATUAN LANTAS POLRES BANGGAI 2022 TERIMA KASIH