2. DAFTAR ISI
■ BAB I Pengertian Manajemen
■ BAB II Sejarah Perkembangan Teori Manajemen
■ BAB III Pendekatan-pendekatan Manajemen
■ BAB IV Perencanaan
■ BAB V Pengorganisasian
■ BAB VI Penataan Staff
■ BAB VII Kepemimpinan
■ BAB VIII Koordinasi
■ BAB IX Pengendalian
■ Daftar Pustaka
3. PENGERTIAN MANAJEMEN
1. Pendahuluan
Setelah abad pertengahan berubah dari tahun ke tahun perkembangan bisnis
berubah makin lama makin pesat. Keadaan ini disebabkan adanya perubahan
lingkungan yang dahsyat, antara lain munculnya banyak pesaing, teknologi makin
berkembang, transportasi mudah. Semua perubahan mengarah kepada globalisasi.
Suatu organisasi tanpa manajemen tidak mungkin tumbuh pesat.
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membentuk organisasi yang
tumbuh pesat secara efektif dan efisien :
a. Mendapatkan informasi-informasi penting dan memilih informasi yang terbaik.
b. Menemukan informasi terbaik untuk dipakai memecahkan permasalahan yang
ada.
c. Dengan informasi yang terbaik diupayakan untuk membuat organisasi tidak
terbelakang, tetapi menjadi organisasi yang unggul dimasa depan.
4. d. Organisasi tanpa manajemen tidak akan menjadi organisasi yang
berkembang, tetapi akan menuju kehancuran. Oleh karena itu seluruh
anggota organisasi harus memahami konsep-konsep manajemen untuk
dijadikan dasar dalam melaksanakan aktifitas agar tujuan organisasi
dapat dicapai secara efektif dan efisien.
e. Efektif mengacu pada pencapaian tujuan, sedang efisien lebih
mengacu pada penggunaan sumberdaya. Jika suatu organisasi dapat
melaksanakan secara efektif dan efisien, maka organisasi tersebut
memiliki keunggulan bersaing.
2. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen berdasarkan beberapa pendapat ahli :
a. Manajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide,
fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang dan
jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan (Thomas
H Nalson)
5. b. Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia
dan alam terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Prof. Drs. Oei Liang Lie).
c. Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan
sumber daya manusia dan sumber daya yang lain (G R Terry).
6. d. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan, upaya anggota organisasi dan
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan (James A. F Stonir).
■ Kesimpulan
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan dengan menggunakan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
7. 3. Pengertian Administrasi
1. Pengertian administrasi menurut pendapat beberapa ahli :
a. Administrasi adalah pelaksanaan usaha mendapatkan sesuatu
untuk mencapai tujuan tertentu (Luther Gulich).
b. Administrasi adalah bimbingan, pengarahan dan pengendalian
usaha-usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan Bersama
(W.H Newman).
c. Administrasi adalah pengorganisasian dan pengerahan sumber
daya manusia dan benda untuk mencapai tujuan yang diinginkan
(J M I Faffer).
8. d. Administrasi adalah pengendalian suatu badan usaha, secara
semesta, secara overall, tanpa menitikberatkan salah satu
unsurnya yang tertentu.
■ Kesimpulan
Administrasi dalam arti luas adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
9. 2. Perbedaan Administrasi dengan Manajemen
Ada penulis yang mengatakan bahwa administrasi berbeda
dengan manajemen, ada yang berpendapat administrasi sama
dengan manajemen. Administrasi menangani keseluruhan dari
suatu badan usaha/organisasi sedang manajemen lebih fokus pada
manusia. Kalau dilihat dari tujuan untuk mencapai tujuan
perusahaan, maka administrasi sama dengan manajemen.
3. Manajer
Manajer adalah orang yang berkewajiban mengatur organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetap dengan bantuan orang
lain.
10. Tugas Manajer :
a. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
b. Bertanggungjawab agar setiap tugas dilaksanakan dengan
berhasil.
c. Mengembangkan tujuan yang saling bertentangan dan
menentukan prioritas.
d. Menentukan siapa yang akan melaksanakan suatu tugas
tertentu dan harus menunjuk tugas tertentu pada bawahan yang
tepat.
e. Berpikir secara analistis dan konseptual.
11. f. Sebagai penengah.moderator bila terjadi perselisihan.
g. Politikus, menciptakan hubungan dan pendekatan kompromi
untuk mencapai suatu tujuan.
h. Diplomat, dapat menjadi wakil unit kerjanya dalam rapat.
i. Dapat membuat keputusan untuk dilaksanakan anggotanya.
j. Harus punya visi untuk mencapai masa depan.
12. 4. Jenis-jenis Manajer Ditinjau dari tingkatnya :
a. Manajer Garis pertama
b. Manajer Menengah
c. Manajer Puncak
13. 5. Tugas Manajer Administrasi :
a. Menetapkan tujuan
b. Merencanakan
c. Mengorganisasi
d. Mengawasi
e. Menetapkan kebijakan
14. 7. Ditinjau dari lingkup kegiatan organisasi dibawah
tanggungjawab :
a. Manajer Produksi
b. Manajer Pemasaran
c. Manajer Keuangan
d. Manajer Akuntansi
8. Dilihat dari proses :
a. Manajer Perencanaan
b. Manajer Pengawasan
15. SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI
MANAJEMEN
■ Akan di bahas mengenai :
1. Aliran Manajemen Ilmiah.
2. Aliran teori organisasi klasik.
3. Aliran manajemen hubungan manusia.
4. Sumbangan ilmu manajemen.
16. ■ Ajaran Manajemen dan pemikiran manajemen sudah
ada bersama dengan sejarah manusia
■ Pada jaman yunani kuno, cara mereka memerintah
juga sudah memakai pemikiran manajemen
■ Pada jaman Romawi Kuno sudah ada pemikiran
manajemen. Hasil peninggalan bangsa romawi hasil
karya besar yang jelas tidak mungkin tanpa teknik
manajerial yang berani.
17. Aliran Manajemen Ilmiah
■ Robert Owen (1771-1859)
Ia seorang manager pada beberapa pabrik pemintalan
kapas di Scotland, di juluki The Father of Modern
Personel Management. Dengan memperbaiki kondisi
kerja maka produksi dan keuntungan akan
meningkat, pekerja merupakan investasi yang paling
menguntungkan.
18. Hal-hal yang dilakukan :
a. Membangun perumahan untuk pekerja.
b. Membuka toko untuk kepentingan karyawan
c. Mengurangi jam kerja dari 13 jam menjadi 10,5 jam.
d. Menaikkan syarat umur dari 5-6 tahun menjadi 10
tahun.
19. ■ Charles Babbage(1792-1871)
Ia seorang Profesor Matematika di Cambridge University
(Inggris). Ia menemukan :
a.Kalkulator tahun 1822
b.Komputer tahun 1833
c.Jasa di bidang manajemen :
1. Ide tentang Costing (pembiayaan).
2. Sistem pengupahan.
3. Gagasan tentang prinsip-prinsip ilmiah pada
proses kerja.
4. Setiap pekerjaan di pecah dalam
beberapa ketrampilan
5. Mengadakan pelatihan-pelatihan.
20. ■ Harrington Emerson (1853-1931)
Ia mengemukakan 12 prinsip efisiensi.
1. Tujuan-tujuan dirumuskan secara jelas.
2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan masuk akal.
3. Adanya staf yang cakap.
4. Disiplin.
5. Balas jasa yang adil.
6. Laporan yang terpercaya.
21. 6. Pemberian perintah, perencanaan dan pengukuran kerja
yang baik.
7. Adanya standar dan skedul, metode dan waktu setiap
kegiatan.
8. Kondisi yang di standarisasi.
9. Operasi yang di standarisasi.
10. Instruksi praktis tertulis dan standar
11. Balas jasa efisiensi dan rencana incentif.
22. ■ Frederich Winslow Taylor (1856-1915)
Gagasan Taylor di tuangkan dalam buku-buku : Scientific
Management. The Principle of Scientific Management dan
Testimony Before the Special House.
Prinsip-prinsip Taylor
a. Mengganti cara kerja tradisional ke cara kerja ilmiah.
b. Mengganti cara kerja kelompok yang tidak teratur ke cara
kerja kelompok yang harmonis.
c. Kerja sama dalam kelompok untuk mencapai hasil yang
maksimal.
d. Mengembangkan pekerja untuk mencapai kemakmuran
bersama antara manajemen dangan pekerja.
23. Teknik-teknik yang di kembangkan oleh Taylor adalah :
1. Studi gerak dan studi waktu (time and motion study).
2. Functional for Man Ship – pengawasan fungsional.
3. The Taylor differential Rate System :Sistim upah perpotong
minimum dan maximum
24. ■ Henry Laurence Gantt (1861-1919)
Gagasan Gantt :
1. Setiap pekerja yang dapat menyelesaikan tugas yang di
bebankan kepadanya pada suatu hari, pekerja tersebut
berhak menerima bonus pada hari itu juga.
2. Mandor akan menerima bonus apabila semua pekerja juga
mencapai standar itu. Pekerja yang memenuhi standar di
catat pada kartu hitam, pekerja yang di bawah standar di
catat di kartu merah.
3. Gantt chart (skema gantt)
25. ■ Suami istri Gillberth
Suami istri Gillbreth mengembangkan suatu rencana yang
disebut “Three Position Plan” (rencana tiga kedudukan) yaitu
rencana untuk kenaikan jabatan sebagai program
pengembangan karyawan dan pendorong semangat kerja.
26. Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik timbul dari kebutuhan akan pedoman untuk
mengelola organisasi yang kompleks.
Tokoh-tokoh manajemen klasik :
1. Henry Foyal (1841-1925)
Foyal berpendapat bahwa praktek-praktek management yang baik
mempunyai pola tertentu yang dapat di kenali dan di analisa yaitu :
1. Technical yaitu kegiatan membuat atau menghasilkan barang atau
jasa.
2. Commercial yaitu kegiatan membeli atau mendapatkan bahan yang
diperlukan dan menjual barang atau jasa yang di hasilkan.
27. 3. Financial yaitu kegiatan untuk mendapatkan atau mengatur
penggunaan dana dengan sebaik-baiknya.
4. Security yaitu kegiatan melindungi semua orang yang bekerja
serta kekayaan perusahaan.
5. Accountancy yaitu kegiatan mencatat dan menghitung biaya,
pendapatan, laba dan kekayaan perusahaan, menyusun neraca dan
membuat statistik.
6. Managerial yaitu kegiatan melaksanakan fungsi manajemen.
28. 14 Prinsip gagasan Foyal
1. Pembagian kerja.
2. Otoritas.
3. Disiplin.
4. Kesatuan perintah.
5. Kesatuan pengarahan.
6. Kepentingan pribadi di bawah kepentingan organisasi.
7. Pemberian upah.
30. 2. James D. Mooney
Menurut James ada 4 prinsip :
1. Prinsip koordinasi.
2. Prinsip Skalar (pembagian kerja dan wewenang secara
vertical).
3. Prinsip fungsional (pembagian kerja didasarkan atas fungsi-
fungsi yang jelas.
4. Pronsip staf (yaitu prinsip kejelasan wewenang staf dan
manager garis).
31. 3. Mary Parker Follet (1868-1933)
Pendapat Parker dan juga Banard menjadi jembatan antara
teori klasik dan hubungan manusia, pemikiran mereka
kerangka klasik tetapi di padukan dengan hubungan
manusiawi.
1. Managemen dan pekerja dapat menjadi bagian dari suatu
kelompok.
2. Pandangan tradisional di buang dan di ganti dengan
keahlian.
32. 4. Charter L. Banard (1886-1961)
Sumbangan Barnard pada ilmu manajemen adalah Organisasi
informal, yaitu menganjurkan perusahaan untuk menjaga
kelangsungan hidup perusahaan, meskipun kadang kelompok
informal bertentangan dengan tujuan managemen.
33. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi:
Hugo Munsterberg (1863-1916)
Saran Munsterberg bahwa produktivitas dapat di tingkatkan dengan 3 (tiga)
cara :
a. Menemukan orang terbaik, pekerja yang kualitas, dengan mental baik.
b. Menciptakan pekerjaan terbaik, kondisi psikologis yang ideal untuk
mencapai produktivitas yang maksimum.
c. Menggunakan pengaruh baik, pengaruh untuk mendorong karyawan.
Aliran Hubungan Manusiawi
34. Elton Mayo
Temuan Mayo dari hasil penelitiannya ialah
“Pengaruh faktor psikologis seperti moral sence of belonging,
manajemen efektif bimbingan kepemimpinan dan komunikasi
dapat meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas kerja yang
lebih besar”
35. Aliran Managemen Moderen
Prinsip-prinsip dasar yang dikemukakan oleh aliran-aliran
perilaku organisasi adalah sebagai berikut :
1. Managemen tidak hanya dipandang sebagai suatu proses
ketekunan, karena managemen berkaitan dengan tingkah laku
manusia dalam organisasi.
2. Managemen bersifat sistimatik, karena itu pendekatan yang
digunakan harus dipertimbangkan secara hati-hati.
36. 3. Organisasi adalah suatu keseluruhan dari suatu kestuan
bagian-bagian, karena itu pengawasan oleh manager
individual hendaknya melalui pendekatan yang sesuai.
4. Perlu adanya pendekatan motivasional untuk memperoleh
komitmen dari pekerja agar tujuan tercapai.
37. Gagasan-gagasan lain aliran perilaku organisasi berdasarkan hasil
riset adalah sebagai berikut :
1. Sumberdaya manusia adalah faktor yang sangat menentukan
tercapai tidaknya tujuan organisasi.
2. Para manager hendaknya mendapatkan latihan-latihan untuk
memahami prinsip-prinsip dan konsep-konsep managemen.
3. Organisasi hendaknya mampu memberikan kesempatan
bawahan untuk dapat memuaskan semua kebutuhan.
38. 4. Organisasi hendaknya dapat meningkatkan komitmen
bawahan melalui managemen partisipatif.
5. Setiap karyawan hendaknya di beri tugas yang sesuai dengan
kemampuan sehingga dapat memberikan kepuasan.
6. Pola dan sistim pengawasan yang di gunakan hendaknya di
tetapkan berdasarkan pengertian dan sikap positip seluruh
karyawan.
39. Pola dan teknik operations research di sebut juga pendekatan
managemen science yang secara garis besar sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Penyelesaian masalah dengan model matematis yang telah
dibuat.
4. Pengujian model dan hasil yang di capai dengan
menggunakan model tersebut.
5. Penetapan pengawasan atas hasil.
6. Penetapan model dalam kegiatan implementasi.
40. Tokoh-tokoh Perilaku Organisasi
1. Abraham Maslow : Hierarki kebutuhan manusia
2. Douglas Mc. Gregor : temuannya :teori X dan Teori Y
3. Frederick Herzberg temuannya teori hegienis (teori dua
faktor)
4. Robert Black & Jane Mounton temuannya Manajerial Grid
5. Resis Likert temuannya 4 sistim managemen
6. Fred Fiedler temuannya pendekatan kontingensi
7. Chris Argyris :Organisasi sebagai sistim sosial
8. Edgar scein : dinamika kelompok dalam organisasi.
41. Sumbangan Ilmu Manajemen
Ada 5 arah yang mungkin dalam evaluasi teori managemen :
1. Dominan : Dari beberapa teori managemen, masing-masing
saling mendesak tetapi ada yang lebih dominan.
2. Pemancaran
Masing-masing aliran utama dapat membelok dari jalurnya
dengan sedikit saja pengaruh dari teori yang lain. Inipun saat
ini tidak terjadi.
42. 3. Konvergen
Aliran-aliran itu bisa akhirnya banyak persamaannya dengan
batas semakin kabur.
4. Sintesa
Ahli ahli teori yang lain memandang penggabungan yang
terlihat sekarang ini akan mengarah pada integrasi aliran-
aliran yang ada.
5. Perkembangbiakan
Sebagai kemungkinan terakhir masih akan timbul lebih
banyak aliran atau perspektif.
43. ■ Banyaknya pendekatan dan bermacam-macam ajaran tentang
manajemen disebabkan oleh adanya bermacam-macam arti dan
pendapat-pendapat tentang definisi manajemen yang
disampaikan oleh para ahli dan juga adanya paham yang tidak
mengakui pendapat-pendapat dan pengalaman orang lain yang
telah ditemukan masa yang lalu mengenai teori manajemen.
Adapun pendekatan-pendekatan dalam manajemen adalah :
1. Pendekatan Empiris/Kasus
Yaitu mempelajari manajemen dengan cara menganalisa
pengalaman-pengalaman atau kasus-kasus dan kejadian.
Dianalisa disimpulkan dan dipakai sebagai acuan
Pendekatan-Pendekatan Manajemen
44. 2. Pendekatan Perilaku Interpersonal
Yaitu berorientasi pada ilmu jiwa perorangan atau leadership
3. Pendekatan Perilaku Kelompok
Yaitu mempelajari dari segi pola perilaku dalam kelompok.
Mengakui usaha yang diorganisasikan adalah organisasi social,
adanya landasan wewenang dalam organisasi dan memandang
penting pemberian insentif untuk mendorong motivasi anggota
dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Pendekatan Sistim Sosial Kerjasama
Yaitu yang menganggap manajemen sebagai hubungan manusia
dalam sistim sosial kerjasama
45. 5. Pendekatan Sistim Sosioteknikel
Yaitu suatu organisasi dipandang sebagai dua sistim yang tidak
terpisahkan yaitu sistim sosial dan sistim teknologikal.
6. Pendekatan Teori Keputusan
Yaitu memilih alternative tindakan terbaik
7. Pendekatan Sistim
Memandangnya suatu organisasi sebagai sistim yang
dipersatukan dan berguna yang terdiri atas bagian-bagian yang
saling berkaitan.
46. Dalam pendekatan sistim terdiri dari pendekatan
subsistim, sinergi, sistim terbuka atau tertutup, batas
sistim dan arus (informasi input-output)
Input
Sumber daya uang
Sumber daya fisik
Sumber daya manusia
Informasi
Energi
Pengolahan
Transformasi
Implementasi
Operasi
Dll
Output
Produk
Jasa
Dana
Gambar arus input – output
Disamping itu ada pendekatan umpanbalik, yaitu merupakan kunci
untuk pengandalian sistim
47. 8. Pendekatan Ilmu Manajemen
Adalah menyelesaikan masalah melalui proses matematik, konsep-
konsep, simbol-simbol dan model-model.
9. Pendekatan Kontingensi
Tugas para manajer adalah menemukan Teknik mana yang dalam
situasi tertentu dalam suasana tertentu dan pada waktu tertentu paling
baik untuk pencapaian tujuan organisasi.
10. Pendekatan Peran Manajerial
Oleh Henry Meinzberg dikemukakan ada 3 peran yaitu peran
interpersonal, peran informasional dan peran memutuskan.
48. Pendekatan 7S dari Mc Kency
Yaitu : 1. Sinergi
2. Struktur
3. Sistem
4. Gaya (Style)
5. Staf (Staff)
6. Nilai-nilai yang disepakati (Shared Values)
7. Keterampilan (Skill)
49. Perencanaan
Pengertian perencanaan :
1. Perencanaan merupakan proses dasar yang digunakan untuk
memilih tujuan dan cara pencapaiannya. Setiap rencana akan
memberi sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi.
2. Perencanaan merupakan kegiatan yang terbagi dalam 4 tahap dan
berlaku untuk semua kegiatan perencanaan pada unsur jenjang
organisasi (stoner)
Tahap 1. Menetapkan serangkaian tujuan
2. Merumuskan keadaan sekarang
3. Identifikasi segala kemungkinan dan hambatan
4. Mengembangkan serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.
50. Perencanaan pada hakekatnya adalah proses pengambilan
keputusan yang merupakan dasar bagi tindakan ekonomi dan
tindakan efektif pada waktu yang akan datang. Proses. Proses
perencanaan adalah proses pemikiran secara teratur dengan
menggunakan metode ilmiah. Proses ini meliputi langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Mengenali dan membatasi masalah
2. Mengumpulkan data
3. Menganalisa data
4. Menentukan beberapa alternative pemecahan
5. Menentukan dan memilih alternative
6. Mempersiapkan penerapan keputusan yang diambil
Suatu rencana yang baik harus memberikan jawaban atas beberapa
pertanyaan : What, where, when, who, dan why
51. ■ Tipe-tipe perencanaan :
1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran,
keuangan dan personalia. Setiap faktor memerlukan tipe
rencana yang berbeda.
2. Tingkatan organisasional, ini meliputi keseluruhan organisasi
atau satuan-satuan kerja
3. Karakteristik (sifat rencana), ini melihat faktor-faktor
komplesitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya,
rasionalitas, kuantitas dan kualitas.
52. Proses Perencanaan Strategik :
1. Perumusan
2. Pengenalan tujuan dan strategi saat ini
3. Analisis lingkungan
4. Analisis sumber daya
5. Mengenali peluang dan tantangan
6. Analisis kebutuhan perubahan strategi
7. Pembuatan keperluan strategic
8. Pelaksanaan strategi
9. Pengukuran dan pengendalian kemajuan
Rencana-rencana sekali pakai (single use plan) adalah rencana yang
bersifat operasional yang merupakan penjabaran dari rencana
strategic : Program, Proyek, Anggaran
53. Rencana-rencana tetap (Standing plan)
1. Kebijakan
2. Prosedur Standar
3. Aturan
Tiga tingkatan strategi :
1. Strategi tingkat korporat
2. Strategi tingkat bisnis
3. Strategi tingkat fungsional
54. Pembuatan Keputusan :
Semua manajer pada setiap tingkat organisasi selalu membuat
keputusan. Pembuatan keputusan adalah proses identifikasi dan
pemilihan alternative serangkaian kegiatan yang sesuai dengan yang
ada. Salah satu klasifikasi keputusan yang dianggap penting adalah
klasifikasi tingkat ketidakpastiannya yang dibedakan menjadi tiga
yaitu :
1. Keputusan dalam kondisi kepastian, yaitu informasi yang relevan
tersedia secara lengkap dan hasilnya diperkirakan akurat.
2. Keputusan dalam kondisi resiko, yaitu informasi tidak tersedia
lengkap tetapi kemungkinan hasilnya dapat diketahui.
3. Keputusan dalam kondisi tidak pasti, yaitu informasi yang
dipercaya tidak tersedia dan kemungkinan hasil tidak diketahui.
55. ■ Proses Pembuatan Keputusan :
Ada lima proses pembuatan keputusan,yaitu :
1. Pemahaman dan perumusan masalah
2. Pengumpulan dan analisis data yang relevan
3. Pengembangan alternatif-alternatif yang ada
4. Pemilihan alternatif terbaik
5. Implementasi keputusan dan evaluasi
56. ■ Metode kuantitatif dalam pembuatan keputusan :
1. Model operations research
2. Analisa jaringan kerja
3. Teori antrian
4. Teori permainan
5. Model rantai marcov
6. Programasi dinamik
7. Teori persediaan
8. Simulasi
57. ■ Istilah organisasi memilih 2 arti umum :
1. Mengacu pada suatu Lembaga atau kelompok fungsional
(mengacu pada perusahaan, rumah sakit, badan Pemerintah)
2. Mengacu pad aproses pengorganisasian, yaitu pengaturan
pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota
organisasi, sehingga anggota organisasi dapat dicapai.
Pengorganisasian berarti para manajer mengkoordinasi sumber
daya manusia dan sumber daya bahan yang dimiliki organisasi.
Pengorganisasian
58. 1. Perincian pekerjaan
2. Pembagian pekerjaan
3. Pemisahan pekerjaan/departemen-departemen :
a. Penjualan
b. Produksi
c. Akuntansi
d. Personalia
e. Pemasaran
4. Koordinasi pekerjaan
5. Monitoring dan reorganisasi
Proses Pengorganisasian :
59. Ada 4 faktor pokok struktur organisasi yang mempengaruhi
rancang bangun struktur organisasi, yaitu :
1. Strategi untuk mencapai tujuan perusahaan
2. Teknologi yang digunakan untuk melaksanakan strategi
3. Orang yang dikerjakan disemua tingkat dan fungsinya
4. Ukuran organisasi secara keseluruhan
Bagan organisasi sebagai perwujudan struktur organisasi,
melukiskan tata pembagian dari tata hubungan kerja formal antara
unit-unit kerja dan antara pejabat-pejabat yang akan diserahi
tanggungjawab atas penyelesaian tugas-tugas unit
Desain Organisasi :
60. ■ Dengan adanya bagan organisasi orang dapat melihat 5 aspek
penting struktur organisasi sebagai berikut :
1. Bagaimana tata pembagian kerja formal antara unit-unit
organisasi
2. Bagaimana tata hubungan kerja antara para manajer dengan
pejabat-pejabat di bawahnya
3. Apa macam-macam pekerjaan yang menjadi tanggungjawab
masing-masing unit kerja
4. Bagaimana departementasi dilaksanakan pada organisasi
tersebut
5. Bagaimana jenjang-jenjang jabatan secara keseluruhan dari
jabatan tertinggi sampai terendah
61. Bagan organisasi dapat diklasifikasikan
menurut tiga cara :
1. Menurut wewenang para pejabat organisasi tersebut :
a. Bagan Organisasi Garis
Presiden Direktur
Direktur Personalia Direktur Produksi Direktur Keuangan
Manajer Pabrik C
Manajer Pabrik B
Manajer Pabrik A
62. ■ Kebaikan
1. Adanya kesatuan perintah dari atas sampai ke bawah
2. Pimpinan dapat cepat mengambil keputusan
3. Pengawasan lebih mudah dan efisien
■ Keburukannya
1. Pimpinan punya beban tugas yang berat karena harus
menguasai semua bagian dibawahnya
2. Bawahan kurang kreatif dan sulit berkembang
3. Kerjasama antar bagian sangat kurang
63. b. Bagian Organisasi Fungsi
Presiden Direktur
Direktur Personalia Direktur Produksi Direktur Keuangan
Manajer Pabrik C
Manajer Pabrik B
Manajer Pabrik A
64. ■ Kebaikan
1. masing-masing fungsi dipegang oleh seorang yang ahli dalam
bidangnya sehingga terjadi “The right man in the right place”
2. Tugas manajer lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
■ Keburukan
1. Tidak ada kesatuan perintah sehingga bawahan menjadi
bingung
2. Para manajer sering konflik karena kurang koordinasi
3. Masalah yang timbul bisa cepat diatasi
65. c. Bagan Organisasi Baris dan Staff
Presiden Direktur
Direktur Personalia Direktur Produksi Direktur Keuangan
Manajer Pabrik C
Manajer Pabrik B
Manajer Pabrik A
Staff
66. ■ Kebaikan
1. Tugas pimpinan lebih ringan adanya staff
2. Staff dapat mendidik para staff
■ Keburukan
1. Kemungkinan terjadinya pertentangan antara staff dan pejabat
lain
2. Sering bawahan lebih percaya kepada staff dari pada pejabat
lain atasnya
67. d. Bagan Organisasi Komite
Presiden Direktur
Komite Anggaran :
Bagian Produksi
Bagian Keuangan
Bagian Pemasaran
Bagian Personalia
Komite Penelitian
dan Pengembangan :
Bagian Produksi
Bagian Keuangan
Bagian Pemasaran
Bagian Personalia
Kepala
Bagian
Personalia
Kepala
Bagian
Produksi
Kepala
Bagian
Pemasaran
Kepala
Bagian
Keuangan
Kepala
Bagian
Akuntasi
68. ■ Kebaikan
1. Merupakan forum tukar pendapat antar anggota
2. Keputusan Bersama hasilnya lebih baik
3. Koordinasi dapat terlaksana secara baik
■ Keburukan
1. Sulit untuk mengadakan pertemuan
2. Adanya keharusan berkompromi di dalam membuat keputusan
69. e. Bagan Organisasi Matriks
Direktur Teknik
Manajer
Produksi
Manajer
Elektronik
Manajer
Desain
Manajer
Mekanik
Manajer
Pemeliharaan
Manajer Desain
Manajer Desain
Manajer Desain
Manajer Desain
70. ■ Kebaikan
1. Sangat fleksibel
2. Mengembangkan keterampilan para karyawan
3. Efisiensi penggunaan manajer khususnya manajer fungsional
■ Keburukan
1. Memerlukan koordinasi horizontal dan vertical
2. Perintah ganda dapat membingungkan para bawahan
3. Sangat mahal untuk diimplementasikan
71. 2. Menurut bentuknya atau cara menggambarkan bagan organisasi
dibedakan menjadi :
a. Bagan Organisasi Piramida
75. 3. Menurut isi bagian organisasi dibedakan :
a. Bagan organisasi struktur
b. Bagan organisasi aktifitas atau tugas
c. Bagan organisasi jabatan
d. Bagan organisasi nama
e. Bagan organisasi pangkat atau jabatan
f. Bagan organisasi foto
g. Bagan organisasi code
76. ■ Pembagian Pekerjaan dan Departementasi
Pembagian Pekerjaan merupakan penjabaran tugas pekerjaan,
sehingga setiap orang dalam organisasi bertanggungjawab dan
melaksanakan seperangkat aktifitas tertentu dan bukan keseluruhan
tugas.
Dalam pembagian pekerjaan ada beberapa hal yang perlu dibahas :
Manfaat spesialisasi, dampak spesialisasi terhadap moral pegawai,
ketidakpuasan kerja dapat ditiadakan tanpa mengorbankan manfaat
spesialisasi.
77. Spesialisas pekerjaan dapat memberikan manfaat meningkatkan
produktifitas. Karena masing-masing karyawan diberikan tugas yang
sesuai dengan keahliannya dan kemampuannya. Karena memang
tidak menyelesaikan semua tugas yang ada pada perusahaan. Dengan
meningkatnya produktifitas memberikan kepuasan pada karyawan
juga pada perusahaan.
Melalui spesialisasi, memudahkan pengawasan, koordinasi dan
meningkatkan efisiensi.
78. ■ Departementasi
Departementasi adalah upaya mengelompokkan aktifitas
pekerjaan sebagai aktifitas-aktifitas dan hubungan yang serupa
dan logis dapat diselenggarakan secara serempak.
Beberapa bentuk Departementasi :
1. Fungsi
2. Produk/jasa
3. Wilayah/territorial
4. Langganan
5. Proses
6. Proyek dan matriks
79. 1. Departemen atas dasar fungsi, yaitu mengelompokkan bagian
disesuaikan dengan fungsi-fungsi pimpinan misalnya : bagian produksi,
pemasaran, personalia, dan pengawasan.
2. Departementasi atas dasar produk, yaitu kegiatan yang berhubungan
langsung dengan sebuah hasil produksi digolongkan menjadi suatu
bagian yang diawasi oleh seorang atasan.
3. Departementasi atas dasar wilayah, yaitu membagi kegiatan berdasar
daerah geografis/berdasar territorial.
4. Departementasi tas dasar langganan, yaitu membagi pekerjaan atas dasar
langganan yang dilayani atau konsumennya.
5. Departementasi atas dasar proses, yaitu menggolongkan aktifitas
berdasarkan urutan proses produksi.
6. Departementasi atas dasar proyek dan matriks, yaitu departementasi atas
dasar alat-alat yang digunakan untuk operasi atas dasar proyek, atas
dasar waktu, dan lain-lain.
80. ■ Organisasi informal
Organisasi informal sebagai hubungan-hubungan antar pribadi di dalam
organisasi yang mempengaruhi keputusan-keputusan organisasi tetapi
hubungannya tidak konsisten dan tidak tampak dalam struktur formal.
Beda organisasi formal dan informal (Argris) :
1. Pimpinan : Di dalam organisasi formal pimpinan dirancang dan
diangkat secara formal sedang pimpinan informal, muncul sendiri dan
diakui sebagai pemimpin atas dasar para anggota
2. Hubungan antara pribadi : dalam organisasi formal hubungan-hubungan
antar pribadi digambarkan secara jelas pada bagan organisasi. Sedang
informal tidak terlihat jelas karena hubungan yang terjadi sangat
tergantung pada kebutuhan-kebutuhan mereka
81. 3. Ketergantungan : Para bawahan pada organisasi formal lebih
tergantung pada pimpinannya. Sedang dalam organisasi informal tidak.
4. Pengendalian perilaku : Organisasi formal mengendalikan perilaku
bawahan dengan reward and punishment, sedang informal dengan cara
pemenuhan kebutuhan
82. ■ Rentang Kendali
Rentang kendali berkaitan dengan lingkup pengawasan. Rentang
kendali menunjukkan jumlah bawahan yang dapat diawasi atasan
secara efektif.
1. Hubungan-hubungan langsung
2. Hubungan-hubungan kelompok langsung
3. Hubungan-hubungan silang
83. 1. Hubungan-hubungan langsung merupakan hubungan antara
atasan dengan para bawahan langsung.
2. Hubungan-hubungan kelompok langsung merupakan
hubungan antara seorang atasan dengan kelompok-kelompok
bawahan yang berbeda.
3. Hubungan-hubungan silang merupakan hubungan antara
bawahan. Hubungan ini meningkat lebih tinggi disbanding
dengan proposional.
84. Beberapa faktor yang mempunyai rentang manajemen/rentang
kendali, yaitu :
1. Kebijakan organisasi
2. Staff ahli, adanya staff ahli dapat meringankan beban manajer,
sehingga mereka dapat meluaskan rentang kendalinya
3. Stadar tujuan : Adanya jadwal kegiatan dan tujuan yang jelas
memungkinkan karyawan kemajuannya, sehingga manajer
dapat berkoordinasi pada permasalahan kecuali apabila terjadi
penyimpangan dari standar memperluas rentang kendali
4. Keterampilan bawahan. Para karyawan yang terampil tidak
perlu pengawasan
5. Jenis pekerjaan. Semakin sederhana pekerjaan dan jenis,
semakin luas rentang kendali manajernya
85. ■ Wewenang
Delegasi wewenang merupakan suatu proses yang membantu
fungsi pengorganisasi.
Max Weber mendefinisikan wewenang sebagai kekuasaan.
Menurut Henry Fayol : wewewnang sebagai kebenaran untuk
memberi perintah-perintah dan kekuasaan untuk memastikan
ketaatan.
86. Barnard mendeskripsikan empat kondisi yang terjadi secara simultan, yaitu :
1. Para karyawan mengerti perintah tersebut
2. Para karyawan yakin bahwa perintah tersebut konsisten dengan tujuan
organisasi
3. Para karyawan yakin bahwa perintah tersebut konsisten dengan
kepentingan pribadi mereka
4. Para karyawan secara mental dan fisik mampu untuk melaksanakan
perintah tersebut
Jenis-jenis wewenang :
1. Wewenang jabatan 3. Wewenang personal
2. Wewenang fungsional 4. Kekuasaan
87. ■ Delegasi wewenang
Delegasi wewenang adalah proses pemberian wewenang dan tanggungjawab
dari pimpinan kepada bawahan. Setiap delegasi tentu melibatkan 3 hal :
wewenang, tanggungjawab, dan pertanggungjawaban.
Prinsip-prinsip klasik yang dijadikan dasar untuk delegasi efektif :
1. Tanggungjawab, wewenang dan pertanggungjawaban
2. Prinsip sholar. Agar delegasi dapat efektif para anggota organisasi harus
tahu dimana posisi mereka didalam rantai perintah
3. Kesatuan perintah. Prinsip ini menyatakan bahwa bawahan dalam
organisasi seharusnya melapor hanya kepada seorang atasan.
88. ■ Sentralisasi dan Desentralisasi
1. Sentralisasi adalah pemusatan wewenang dan kekuasaan di manajemen
tingkat atas.
2. Desentralisasi adalah salah satu elemen utama yang mempengaruhi
delegasi wewenang. Desentralisasi adalah penyebaran wewenang
pembuatan keputusan ketingkat-tingkat organisasi yang lebih rendah.
Tingkatan desentralisasi terletak pada kualitas penyebaran dan wewenang
yang dimiliki para manajer serta sifat keputusan-keputusan yang mereka
buat pada setiap tingkat organisasi.
89. ■ Tingkatan organisasi naik bila :
1. Jumlah keputusan-keputusan yang dibuat ke bawah di dalam hirarki
manajerial meningkat
2. Keputusan-keputusan penting yang dibuat ke bawah di dalam wewenang
hirarki manajerial meningkat
3. Jumlah fungsi-fungsi yang dipengaruhi oleh keputusan-keputusan
tingkat yang lebih rendah meningkat
4. Ketergantungan dari manajer tingkat yang lebih rendah meningkat
90. Penataan Staff
■ Beberapa hal yang dibahas :
1. Pengertian
2. Penataaan staff
3. Program Pelatihan
4. Teori Motivasi
5. Komunikasi dalam organisasi
91. 1. Pengertian
Penataan staff merupakan cara pengelolaan sistim sumber daya manusia
agar para karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif.
Penataan staff merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan
dengan identifikasi kebutuhan karyawan, penarikan, seleksi, penempatan,
pelatihan dan pengembangan, promosi dan kompensasi karyawan.
Karyawan yang baik adalah suatu asset bagi organisasi seperti halnya
asset yang lain, oleh karenanya organisasi harus melindungi dan
mengembangkan mereka. Dibeberapa organisasi penataan staff ditangani
oleh departemen personalia.
92. ■ Penataan Staff
Penataan Staff meliputi :
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Pengadaan staff
3. Seleksi
4. Induksi dan orientasi
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Penilaian prestasi
7. Transfer, promosi, dan demosi
8. Perpisahan
93. 1) Perencanaan sumber daya manusia meliputi :
a. Perencanaan kebutuhan orang-orang dimasa yang akan datang
b. Perencanaan bagaimana keseimbangan personil organisasi
dimasa yang akan datang
c. Perencanaan program pengadaan, seleksi atau pemberhentian
sementara
d. Perencanaan program pengembangan
94. ■ Proses Seleksi
1. Melengkapi formulasi lamaran
2. Wawancara penyaringan awal
3. Ujian / testing
4. Pemeriksaan latar belakang
5. Wawancara pendalaman
6. Pemeriksaan fisik
7. Penawaran kerja
95. Penilaian prestasi adalah salah satu tugas manajer yang paling penting,
namun juga merupakan hal yang diakui terus oleh kebanyakan manajer
sebagai suatu yang sukar mereka tangani secara memadai.
Penilaian sistimatis terjadi setiap setengah tahun atau satu tahun sekali
secara formal. Maksud penilaian ini adalah :
1. Memungkinkan bawahan mengevaluasi secara formal bagaimana
prestasi mereka dinilai
2. Mengenali bawahan yang berhak atas kenaikan nilai
3. Menemukan bawahan yang memerlukan latihan tambahan
4. Memegang peranan penting dalam mengidentifikasikan bawahan yang
di calonkan untuk dipromosikan
96. Ada sejumlah perangkap yang harus dihindarkan oleh manajer untuk
membuat program penilaian
maupun informal :
1. Mengubah standar
Karyawan yang berprestasi rendah tetapi bermotivasi, misalnya :
mungkin dinilai lebih tinggi
dibanding karyawan yang berprestasi tinggi tetapi tampak acuh tak acuh
2. Prasangka penilai
Beberapa manajer membiarkan prasangka (bias) pribadi mereka
mengganggu penilaian yang mereka berikan kepada bawahannya
97. 3. Pembedaan pola penilai
Beberapa manajer menilai secara ketat, yang lainnya menilai lebih lunak
4. Efek Halo (Hallo Effect)
Ada kecenderungan yang lazim, yang dikenal sebagai efek halo, untuk
menilai bawahan tinggi atau rendah pada semua ukuran prestasi atas dasar
salah satu karakteristik mereka. Misalnya : karyawan yang bekerja sampai
malam diberi nilai tinggi, karyawan yang menarik/popular diberi nilai
tinggi.
98. ■ Program Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan merupakan program untuk melatih keterampilan yang
dibutuhkan oleh karyawan. Program ini diberikan kepada karyawan untuk
meningkatkan keterampilan.
Beberapa prinsip untuk belajar adalah :
1. Motivasi. Seorang yang ingin belajar dengan proses belajar akan terpacu
2. Penguatan. Seharusnya ada imbalan bagi keberhasilan dalam
mempelajari tugas-tugas
3. Latihan. Semakin banyak latihan yang dilakukan oleh karyawan, maka
semakin menguasi tugasnya.
4. Materi yang relavan. Materi yang dipelajari harus relevan dengan
pekerjaan para karyawan.
5. Transfer learning. Agar efektif, maka materi pelajaran harus dapat
diterapkan pada pekerjaan para karyawan
99. ■ Beberapa metode pelatihan dan pengembangan karyawan :
1. Metode “on the job”
a. Planned progression
Cara pengembangan dengan memindahkan karyawan kepekerjaan lain
setelah pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat diselesaikan dengan baik.
b. Rotasi jabatan
Untuk memperluas pengetahuan para karyawan dengan memindahkan
kejabatan lain
100. c. Penciptaan posisi
Memberi kesempatan kepada karyawan bekerja membantu para manajer
yang berpengalaman
d. Promosi sementara
Jika manajer berhalangan, karyawan yang melakukan tugas-tugas manajer
e. Coaching
Bimbingan dan pengarahan pada bawahan
101. 2. Metode off the job
1) Program-program pengembangan manajer di Lembaga-Lembaga
Pendidikan seperti universitas, sekolah tinggi, akademi, dan lain-lain.
2) Sensitivity training
Pelatihan meningkatkan kepekaan terhadap orang lain untuk menghindari
kesalahan
3) Program pelatihan khusus
Pelatihan pendekatan sistim terbuka yang memenuhi keinginan dan
kebutuhan dari lingkungan eksternal organisasi
102. ■ Teori Motivasi
- Tingkah laku manusia selalu timbul oleh adanya kebutuhan yang
mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu
- Secara hakiki manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat
tertentu menuntut pemuasan. Kebutuhan dan tujuan itu menimbulkan
dan mendorong adanya usaha yang terlibat sebagai tingkah laku
103. ■ Abraham H Maslow mengemukakan sebuah konsep yang dapat
banyak membantu kearah menjelaskan hal diatas.
1. Menurut Maslow semua kebutuhan ada 5 kelompok :
2. Kebutuhan faal
3. Kebutuhan perasaan aman
4. Kebutuhan sosial
5. Kebutuhan prestise, penghargaan dan kehormatan
6. Kebutuhan realisasi
104. ■ Motivasi yaitu hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung
perilaku manusia. Motivasi bukan satu-satunya yang mempengaruhi
tingkat prestasi seseorang. Ada dua faktor lain, yaitu :
1. Kemampuan seseorang
2. Pemahaman tentang perilaku apa yang diperlukan untuk mencapai
prestasi tinggi yang disebut persepsi peran (role perception)
Beberapa model/teori motivasi :
1. Model tradisional
2. Model hubungan manusia
3. Model sumber daya manusia
105. 1. Model Tradisional (Frederich Taylor)
Manajer menentukan bagaimana tugas harus dikerjakan dengan
menggunakan sistim insentif untuk memotivasi para karyawan, makin
banyak mereka berproduksi makin besar penghasilan mereka.
2. Model Hubungan Manusia
Dalam model hubungan manusia, pekerja diharapkan untuk menerima
wewenang manajemen karena supervisor memperlakukan mereka dengan
tenggang rasa dan memperhatikan ketentuan mereka. Tetappi keinginan
manajer tetap sama, yaitu mengharapkan pekerja menerima situasi kerja
yang dibangun oleh manajer
106. 3. Model Sumber Daya Manusia
Para ahli yang lain, antara lain Mc Gregor mengkritik model hubungan
manusia sebagai sekedar pendekatan yang lebih canggih untuk
memanipulasi karyawan. Karyawan dimotivasi oleh banyak faktor bukan
hanya uang, keinginan kepuasan.
107. ■ Model-model teori motivasi :
Model Tradisional
Model Hubungan Manusia
Model Sumber Daya Manusia
Memberikan Insentif
Memperhubungkan kebutuhan sosial karyawan
Menawarkan tanggungjawab yang bertambah
108. ■ Mc Clemand mengemukakan tiga kebutuhan manajer, yaitu :
1. Kebutuhan untuk berprestasi
2. Kebutuhan untuk bekerja sama
3. Kebutuhan akan kekuasaan
109. Frederick Herrberg, kebutuhan yang mendasari motivasinya adalah faktor
Hygiene dan faktor motivasional (motivator) :
Faktor Higieni
- Peraturan-peraturan
perusahaan dan
administrasi
- Hubungan antar
karyawan
- Kondisi kerja
- Teknik pengawasan
- Gaji
- Keamanan kerja
Faktor Motivasional
- Prestasi
- Pengakuan
- Tanggungjawab
- Pekerjaan itu sendiri
- Kemajuan dan jabatan
- Kemungkinan
berkembang
110. ■ Ada beberapa sebab rumitnya memotivasi, antara lain :
1. Kebutuhan sangat berbeda pada setiap orang dan berubah sepanjang
waktu. Perbedaan individu sangat mempersulit tindakan motivasi manajer.
2. Cara masing-masing individu menterjemahkan kebutuhannya sangat
berbeda satu sama lain.
3. Orang tidak selalu berrtindak menurut kebutuhan mereka secara konsisten
dan kebutuhan yang memotivasi mereka berubah dari waktu ke waktu
111. ■ Komunikasi dalam organisasi :
1. Pengertian komunikasi
Komunikasi adalah penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim
kepada penerima, baik secara lisan maupun menggunakan alat komunikasi
Ada tiga tingkatan analisis dalam komunikasi :
a. Komunikasi antar individu
b. Komunikasi dalam kelompok
c. Komunikasi keorganisasian
112. 2. Fungsi organisasi
Ada empat fungsi :
a. Komunikasi berfungsi sebagai pengendali perilaku
b. Komunikasi berfungsi untuk membangkitkan motivasi karyawan
c. Komunikasi berperan sebagai ungkapan emosi
d. Komunikasi berperan sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan
113. 3. Proses dan unsur komunikasi
Ada 7 unsur utama dalam komunikasi :
a. pengirim
Orang yang memiliki informasi
b. Penyandian (encoding)
Proses mengubah informasi ke dalam simbol-simbol tertentu
c. Pesan
Informasi yang hendak disampaikan
d. saluran/media
Alat untuk menyalurkan informasi kepada penerima
114. e. Penerima
Orang yang menerima informasi
f. Penafsiran (decoding)
Proses penerjemahan sandi-sandi pesan dari pengirim
g. Umpan balik
Tanggapan penerima atas informasi yang disampaikan pengirim
Gangguan
Adalah setiap faktor yang mengganggu penyampaian atau penerimaan
pesan dari pengirim ke penerima
4. Arah komunikasi
a. Komunikasi ke bawha
b. Komunikasi ke atas
c. Komunikasi lateral (horizontal sesame anggota dalam kelompok
115. ■ Jaringan formal dan informal
Jaringan formal adalah saluran informasi yang terkait dengan rantai
otoritas.
■ Jaringan informal
Adalah jaringan komunikasi yang terlepas dari struktur formal.
Komunikasi kasak-kusuk, selentingan.
■ Komunikasi non verbal
Komunikasi yang disampaikan dengan Bahasa tubuh, gerak tangan atau
mimic. Komunikasi ini digunakan jika seseorang sangat tertarik kepada
orang lain dan berminat mengetahui pandangan dan status yang relative
sangat dipahami baik oleh pengirim maupun penerima pesan.
116. ■ Komunikasi keorganisasian
1. Pengaruh dari struktur organisasi
Salah satu fungsi penting dari struktur organisasi adalah membatasi aliran
komunikasi untuk mengurangi permasalahan yang diakibatkan oleh
kelebihan informasi.
2. Aliran komunikasi formal dalam organisasi :
a. Komunikasi dari atas ke bawah
b. Komunikasi dari bawah ke atas
c. Komunikasi horizontal
117. ■ Hambatan-hambatan terhadap komunikasi yang efektif :
a. Memberi sumber
b. Penyaringan
c. Tekanan waktu
d. Mendengarkan secara selektif
e. Masalah Bahasa
f. Bahasa kelompok
g. Perbedaan kerangka acuan
h. Bahan komunikasi berkelebihan
118. ■ Menyadari hambatan-hambatan komunikasi :
a. meningkatkan umpan balik
b. Empati
c. Pengulangan
d. Menggunakan Bahasa yang sederhana
e. Penentuan waktu yang efektif
f. Mendengarkan secara efektif
g. Mengatur arus informasi
119. Kepemimpinan
■ Dalam kepemimpinan akan dibahas mengenai :
1. Pengertian dan sifat kepemimpinan
2. Mengidentifikasi ciri kepemimpinan
3. Fungsi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kepemimpinan
5. Menjelaskan teori-teori kepemimpinan
120. 1. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas
yang berkaitan dengan tugas para anggota kelompok.
Tiga implikasi dari Batasan ini :
1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau
pengikut. Tanpa bawahan, maka semua sifat kepemimpinan seorang
manajer akan menjadi tidak relevan walau ada proses kepemimpinan
2. Secara sah mampu memberikan perintah atau pengarahan kepada
berbagai bawahan dan kelompok, dapat menggunakan berbagai cara.
3. Kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di
antara pimpinan dan anggota kelompok pemimpin mempunyai
wewenang untuk mengarahkan beberapa aktifitas anggota kelompok
yang caranya tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
121. ■ Sifat Kepemimpinan
Mengapa bawahan mau menerima pengarahan dari seorang manajer ?
Apakah yang menjadi sumber kebiasaan dan pengaruh seorang pemimpin
Ada 5 dasar kekuasaan manajer :
1. Kekuasaan imbalan
2. Kekuasaan paksaan
3. Kekuasaan yang sah
4. Kekuasaan referensi
5. Kekuasaan ahli
Semakin besar sumber kekuasaan yang tersedia bagi manajer, maka makin
besar potensinya untuk menjalankan kepemimpinan yang efektif
122. ■ Tiga pendekatan utama dalam telaah kepemimpinan :
1. Memandang kepemimpinan sebagai penimbulan suatu paduan ciri
2. Berupaya mengidentifikasi perilaku yang berkaitan dengan
kepemimpinan yang efektif
3. Pandangan situasi mengenai kepemimpinan
123. Individu yang memiliki ciri yang tepat atau memperlihatkan perilaku yang
tepat akan tampil sebagai pemimpin dalam situasi kelompok apa saja yang
ia masuki (ke 1 dan ke 2).
Dalam pendekatan ke 3 kondisi yang menentukan efektifitas pemimpin
berbeda-beda sesuai dengan situasi tugas yang harus diselesaikan,
keterampilan, dan harapan bawahan, lingkungan organisasi, pengalaman
masa lampau dari pemimpin dan bawahan dan lain-lain.
124. ■ Mengidentifikasi ciri kepemimpinan :
1. Upaya sistimatis yang dilakukan para psykolog dari peneliti untuk
memahami kepemimpinan adalah dengan mengidentifikasi karakteristik
pribadi pemimpin.
2. Dalam mencari ciri kepemimpinan yang dapat diukur para peneliti
mengambil dua pendekatan :
a. Membandingkan ciri-ciri orang yang tampil sebagai pemimpin dengan ciri-
ciri orang yang tidak jadi pemimpin
b. Membandingkan ciri pemimpin yang efektif dengan ciri pemimpin yang
tidak efektif
125. 3. Pada kategori pertama seorang pemimpin memiliki percaya diri, terbuka,
cemerlang, berani dari yang bukan pemimpin
Tetapi dalam kenyataan jutaan orang memiliki ciri-ciri dikemukakan tetapi
dia tidak memimpin. Dapat disimpulkan bahwa individu yang tampil sebagai
pemimpin tidak hanya memiliki ciri tunggal yang membedakan dengan
mereka yang bukan pemimpin
4. Pada kategori kedua menyatakan sebagai pemimpin yang berhasil apabila
memiliki ciri-ciri intelegensia perkasa, kepercayaan diri berkaitan dengan
prestasi dan tingkat manajerial yang tinggi. Telaah ini pun tidak mutlak
5. Faktor paling penting yang berkaitan dengan prestasi dari manajerial
adalah kemampuan penyeliaan manajerial yaitu keterampilan untuk
mengutarakan metode penyeliaan yang sesuai dengan situasi tertentu
126. 6. Studi yang lain menemukan bahwa kepemimpinan yang efektif tidak
tergantung pada seperangkat ciri tertentu, tetapi pada seberapa jauh ciri
pemimpin sesuai dengan kebutuhan situasi yang dihadapinya
7. Sering ada pendapat pemimpin perempuan kurang dibandingkan laki-
laki, tetapi dalam kenyataannya ada kesamaan efektifnya.
127. ■ Perilaku Pemimpin
Siapakah pemimpin yang efektif :
1. Bagaimana menekan tugas
2. Bagaimana mereka berkomunikasi
3. Memotivasi bawahan
4. Bagaimana mereka melaksanakan tugas, dan lain-lain
Perlu pelatihan-pelatihan untuk menjadi pemimpin yang efektif. Namun hasil
riset menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan yang tepat dalam satu
situasi tidak selalu cocok untuk situasi yang lain, karena itu ada dua situasi
penting yang perlu diperhatikan :
1. Fungsi kepemimpinan
2. Gaya kepemimpinan
128. ■ Fungsi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan
■ Fungsi kepemimpinan :
1. Fungsi pemecahan masalah atau fungsi yang berlainan dengan tugas
2. Fungsi sosial atau pembinaan kelompok
Fungsi tugas : memberi saran, pemecahan, informasi dan pendapat
Fungsi pembinaan kelompok
Membantu kelompok beroperasi secara memberi pujian pada anggota dalam
kelompok menengahi ketidaksepakatan kelompok atau memperhatikan
jalannya diskusi kelompok
129. ■ Gaya kepemimpinan :
1. Gaya yang berorientasi pada tugas
2. Gaya yang berorientasi pada karyawan
Berorientasi pada tugas : mengarahkan dan mengawasi bawahannya secara
ketat agar tugas dilaksanakan secara memuaskan
Berorientasi pada karyawan : berusaha untuk memotivasi dari pada
mensupervisi bawahannya, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan,
membina hubungan dan akrab, penuh kepercayaan dan penuh penghargaan.
130. ■ Faktor yang mempengaruhi efektifitas pemimpin :
1. Kepribadian
2. Pengalaman masa lalu
3. Harapan dan perilaku atasan
4. Karakteristik
5. Harapan dan perilaku bawahan
6. Persyaratan tugas
7. Kultur
8. Kebijakan organisasi
9. Harapan dan perilaku rekan
Proses pengaruh tersebut bersifat timbal balik antara pemimpin dan anggota
kelompok saling mempengaruhi, sehingga mempengaruhi aktifias kelompok
secara keseluruhan
131. ■ Teori-teori kepemimpinan :
Ada sejumlah teori kepemimpinan :
1. Teori sifat
Sifat-sifat apakah yang membuat seseorang menjadi pemimpin. Dari teori
ini dapat disimpulkan bahwa pemimpin ada dilahirkan.
2. Teori kelompok
Agar kelompok-kelompok dalam organisasi bisa mencapai tujuannya, maka
harus ada pertukaran posisi antara pemimpin dan pengikut atau bawahan
3. Teori situasional
Kepemimpinan seseorang ditentukan oleh berbagai faktor situasional dan
saling ketergantungan satu sama lainnya
132. 4. Teori situasional Harsey dan Blanchard
Memilih gaya kepemimpinan yang tepat yang bergantung pada tingkat
kesiapan dan kedewasaan para bawahannya.
5. Teori pertukaran pemimpin anggota
Bawahan dengan status kelompok dalam mempunyai penilaian kinerja yang
lebih tinggi tingkat keluarnya karyawan lebih rendah dan kepuasan yang
lebih besar bersama atasan mereka
6. Teori jalur tujuan
Tugas pemimpin membantu pengikutnya mencapai tujuan dengan
memberikan dukungan dan pengarahan agar tujuan organisasi tercapai.
133. 7. Teori sumber daya kognitif
Seorang pemimpin memperoleh kinerja yang efektif dengan pertama-
pertama membuat rencana keputusan dan strategi yang efektif dan mudah
mengkomunikasikannya lewat perilaku pengaruh.
8. Teori Neo Kharismatik
Teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya Tarik emosional
dan komitmen pengikut yang luar biasa
9. Teori kepemimpinan Kharismatik
Para pengikut membuat atribut dari kemampuan kepemimpinan yang heorik,
bila mereka mengamati perilaku-perilaku tertentu
134. ■ Macam-macma kepemimpinan :
1. Kepemimpinan transaksional :
a. Para pemimpin menggunakan penghargaan kontingensi untuk
memotivasi para karyawan
b. Para pemimpin melaksanakan tindakan korektif hanya ketika para
bawahan gagal mencapai tujuan kinerja
2. Kepemimpinan Kharismatik
Kepemimpinan ini menekankan perilaku pemimpin yang simbolis. Pesan-
pesan mengenai visi, memberikan inspirasi komunikasi non verbal, daya
Tarik terhadap nilai-nilai ideology, stimulant intelektual terhadap para
pengikut oleh pemimpin, penampilan, kepercayaan diri sendiri dan untuk
kinerja yang melampaui panggilan tugas.
135. 3. Kepemimpinan Visioner
Kemampuan untuk menciptakan dan menginstruksikan suatu visi yang
reakustus, dapat dipercaya, atraktif dengan masa depan bagian suatu
organisasi yang terus timbul dan terus meningkat.
4. Kepemimpinan Tim
Menjadi pemimpin yang efektif harus mempelajari keterampilan seperti
kesabaran untuk membagi informasi, percaya kepada orang lain,
menghentikan otoritas dan memahami kapan harus melakukan intervensi
Ada 4 pesan pemimpin Tim :
a. Para pemimpn merupakan penghubung bagi para konstituen eksternal
b. Pemimpin adalah pemecah masalah
c. Pemimpin tim adalah manjer konflik
d. Pemimpin adalah pelatih
136. ■ Kepercayaan sebagai landasan kepemimpinan
Kepercayaan adalah suatu harapan positif bahwa orang tidak akan bertindak
secara opotunistik bila pengikut mempercayai pemimpinnya, mereka
bersedia berkorban bagi tindakan pemimpinnya.
Ada 3 jenis kepercayaan dalam hubungan organisasi :
1. Kepercayaan berdasarkan penolakan didasarkan pada rasa takut akan
pembalasan jika kepercayaan dilanggar.
2. Kepercayaan berbasis pengetahuan. Kepercayaan yang diberikan pada
atasan yang didasarkan pada keyakinan bahwa atasannya memang benar
dan kapabel
3. Kepercayaan yang berbasis identifikasi. Kepercayaan berdasarkan
pemahaman timbal balik tentang setiap instansi pihak lain dan
penghargaan atas kemauan dan keinginan pihak lain
137. ■ Dimensi fungsional kepemimpinan
Ada 2 fungsi penting yang harus ada pada seorang pemimpin :
1. Fungsi tugas :
a. Menciptakan kegiatan i. mengevaluasi
b. Mencari informasi j. mendiagnosis
c. Memberi informasi
d. Memberi pendapat
e. Menjelaskan
f. Mengkoordinasikan
g. Meringkaskan
h. Menguji kelayakan
138. 2. Fungsi pemeliharaan
a. Mendorong semangat
b. Menerapkan standar
c. Mengikuti
d. Mengekspresikan perasaan
e. Mengambil consensus
f. Menciptakan keharmonisan
g. Mengurangi ketegangan
139. ■ Macam-macam bentuk dan gaya kepemimpinan
1. Gaya otoriter
Yaitu gaya kepemimpinan dimana pengambilan keptusan dalam segala hal
terpusat pada seorang pemimpin. Para bawahan hanya berhak menjalankan
tugas-tugas yang diatur pemimpin.
2. Gaya demokratis
Gaya kepemimpinan dimana dalam pengambilan keputusan untuk
kepentingan organisasi, seorang pemimpin mengikutsertakan atau bersama-
sama bawahannya baik diwakili orang-orang tertentu atau berpartisipasi
langsung.
3. Gaya delegatif
Yaitu dimana pemimpin mendelegasikan wewenang kepada bawahannya
untuk mengambil keputusan secara penuh dalam mencapai tujuan yang
diinginkan perusahaannya
140. ■ Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
■ Sutarto mengemukakan sebagai berikut :
1. Sifat pribadi pemimpin
2. Sifat pribadi bawahan
3. Sifat pribadi antar pemimpin
4. Struktur organisasi
5. Tujuan organisasi
6. Kegiatan yang dilakukan
7. Motivasi kerja
8. Harapan pemimpin maupun bawahan
9. Adaptasi kebiasaan, tradisi dan budaya lingkungan kerja
10. Lokasi organisasi, dikota besar, dikota kecil, dan di desa
141. 11. Kebijakan atasan
12. Teknologi dan peraturan perundangan yang berlaku
13. Ekonomi, politik, keamanan yang sedang berlangsung disekitarnya
142. Koordinasi
■ Beberapa hal yang akan dibahas :
1. Pengertian
2. Masalah-masalah dalam pencapaian koordinasi efektif
3. Pendekatan untuk mencapai koordinasi efektif
4. Pengurangan kebutuhan akan koordinasi
5. Pemilihan mekanisme koordinasi yang sesuai
143. 1. Pengertian
Koordinasi adalah proses menyatukan dan mensinkronkan kegiatan-kegiatan
yang berbeda sehingga mereka bekerjasama di dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Proses koordinasi sebagai suatu himpunan dari kegiatan-kegiatan organisasi
yang memungkinkan hal tersebut dilaksanakan dengan sukses (Henry Fayol).
Hal ini membutuhkan :
1. Setiap departemen bekerjasama dengan departemen lainnya
2. Setiap departemen, sub divisi dan divisi harus mengetahui bahwa hal itu
merupakan pembagian tugas yang biasa.
3. Setiap departemen, sub divisi dan divisi harus menyesuaikan jadwal
pekerjaanya dengan lingkungannya.
144. ■ Koordinasi tidak sama dengan kerjasama. Kerjasama adalah suatu
sikap, pengharapan manusia untuk saling tolong menolong. Sedangkan
koordinasi lebih luas lagi, merupakan suatu proses. Proses tersebut
mungkin tergantung pada kerjasama, tanpa kerjasama, koordinasi tidak
mungkin terlaksana.
145. 2. masalah-masalah dalam pencapaian koordinasi efektif
Ada 4 tipe perbedaan dalam sikap dan gaya kerja muncul di antara berbagai
individu dan departemen-departemen dalam organisasi-organisasi :
1. Perbedaan dalam organisasi terhadap tujuan-tujuan tertentu. Para anggota
departemen berbeda mengembangkan pandangan mereka sendiri tentang
cara terbaik untuk mencapai kepentingan organisasi
2. Perbedaan dalam orientasi waktu. Beberapa anggota suatu organisasi
seperti para manajer produksi akan lebih memperhatikan masalah-
masalah yang harus segera diselesaikan.
146. 3. Perbedaan dalam orientasi antar pribadi. Kegiatan produksi lebih
memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat agar
prosesnya lancar.
4. Perbedaan dalam formalitas struktur. Setiap tipe satuan dalam organisasi
mungkin punya metode-metode dan standar-standar yang berbeda untuk
mengevaluasi kemajuan terhadap tujuan-tujuan dan untuk balas jasa para
karyawan.
147. 3. Pendekatan untuk mencapai koordinasi efektif
Komunikasi adalah kunci dari koordinasi. Ada 3 pendekatan untuk mencapai
koordinasi efektif :
1. Hirarki manajerial.
Adanya rantai perintah dalam organisasi paling atas menurun sampai tingkat
paling bawah. Rantai perintah tersebut merupakan saluran informasi dan
kerjasama diantara unit-unit tersebut
2. aturan-aturan dan prosedur-prosedur.
Suatu organisasi menggunakan aturan dan prosedur-prosedur untuk
memperlancar kejadian dan kegiatan-kegiatan rutin dalam organisasi.
3. rencana-rencana dan tujuan-tujuan.
Koordinasi efektif dapat dicapai melalui rencana dan tujuan meyakinkan
bahwa semua unit dapat mengarahkan usaha-usaha mereka terhadap target-
target yang sama
148. ■ Koordinasi efektif dapat dicapai dengan cara :
1. Sistim informasi vertical
Sistim ini dapat memperlancar arus data baik dari tingkat atas organisasi
menuju ke bawah maupun dari bawah menuju ke atas. Komunikasi ini dapat
terjadi melalui rantai perintah atau diluar rantai perintah dalam organisasi.
2. hubungan-hubungan lateral
Bentuk paling sederhana dari hubungan-hubungan lateral adalah kontak
langsung di antara individu-individu yang harus berhubungan dalam situasi
atau masalah yang sama
149. 3. Peranan penghubung juga memudahkan hubungan-hubungan lateral.
Apabila kontak di antara departemen meningkat secara mencolok, maka
diperlukan menciptakan peranana penghubung dan menunjuk para anggota
unit untuk tugas tersebut. Disini penghubung punya tugas mempercepat arus
informasi dan komunikasi antar departemen.
4. Panitia dan satuan tugas
Panitia biasanya di organisasi secara formal dengan mengadakan pertemuan-
pertemuan yang dijadwalkan secara teratur.
5. Pengintegrasian peranan-peranan
Diciptakan bila suatu produk, jasa atau proyek yang melibatkan beberapa
departemen memerlukan koordinasi terus menerus dan perhatian dari satu
orang saja
150. 6. Peranan penghubung manajerial
Peranan ini dibutuhkan jika posisi pengintegrasian yang diuraikan di atas
tidak mengkoordinasi suatu tugas tertentu dengan efektif, seorang manajer
penghubung mempunyai wewenang formal unit yang terlibat dalam suatu
proyek.
7. Organisasi matriks
Dengan organisasi matriks seperti yang telah dibicarakan pada Bab 5, manajer
proyek dan manajer fungsional dapat mengarahkan suatu kelompok karyawan
yang bertanggungjawab kepada mereka berdua.
151. 4. Pengurangan kebutuhan akan koordinasi (Galbraith) :
1. Penciptaan sumberdaya-sumberdaya tambahan, agar dapat
memperlonggar waktu yang dibutuhkan setiap unit dalam pertemuan
yangdiadakan.
2. Penciptaan unit-unit yang mandiri. Diharapkan dapat melaksanakan
semua aspek penting dari suatu tugas di dalam organisasi
5. Pemilihan mekanisme koordinasi yang sesuai
Apabila kebutuhan lebih besar dari kemampuan organisasi harus membuat
suatu pilihan yaitu dapat meningkatkan koordinasi potensial atau
mengurangi kebutuhan akan koordinasi
152. Pengendalian
1. Pengertian
a. Pengendalian (controlling) adalah salah satu fungsi manajemen
merupakan pengukuran dan koreksi semua kegiatan di dalam
rangka memastikan bahwa tujuan-tujuan dan rencana-rencana
organisasi dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan dan
pengendalian punya hubungan yang erat.
153. b. Pengendalian manajemen ialah proses manajer dapat memastikan bahwa
aktifitas yang actual sesuai dengan yang direncanakan. Dalam perencanaaan
aktifitas organisasi, tujuan pokok dan sasaran serta metode untuk
mencapainya, ditetapkan.
c. Pengendalian manajemen adalah usaha sistimatis untuk menetapkan
standar prestasi dengan perencanaan sasarannya guna mendesain sistim
informasi umpan balik, membandingkan prestasi kerja dengan standar yang
telah ditetapkan lebih dahulu, menentukan apakah ada penyimpangan dan
mencatat besar kecilnya penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan
yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan
dimanfaatkan secara efektif guna mencapa tujuan perusahaan.
d. Pengendalian adalah fungsi dari setiap manajer puncak sampai manajer
paling bawah, meskipun jangkauan pengendaliannya bervariasi di antara
para manajer ( Geovani B Geoglovani dan Arthur G Bedein)
154. ■ Langkah-langkah dalam proses pengendalian
Moefler membagi pengendalian dalam empat langkah, sebagai berikut :
1. Langka pertama adalah menetapkan standar dan metode untuk mengukur
prestasi
2. Langkah kedua adalah mengukur pelaksanaan kerja. Seperti halnya
dengan berkesinambungan, repetitive (berulang-ulang) yang frekuensinya
tergantung kepada jenis aktifitas yang sedang diukur.
3. Apakah prestasi kerja memenuhi standar ?
Dengan berbagai cara langkah itu merupakan yang paling mudah ditempuh
jalan pengendalian
4. Langkah terakhir ialah mengambil tindakan koreksi, jika hasil-hasil yang
dicapai tidak memenuhi standard analisis menunjukkan perlunya diambil
tindakan
155. ■ Pentingnya Pengendalian
Terdapat banyak faktor yang mengharuskan dilaksanakannya pengendalian
dalam organisasi pada saat ini.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Perubahan lingkungan organisasi
2. Sifat kompleks
Adanya desentralisasi dapat menambah sifat kompleks organisasi pada saat
ini
156. 3. kesalahan-kesalahan
Para naggota organisasi kadang-kadang membuat kesalahan, misalnya
memesan suku cadang yang keliru, salah dalam menentukan harga,
mendiagnosa masalah tidak tepat, dan sebagainya
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasi wewenang
Para manajer tidak mungkin menangani semua pekerjaan yang ada dalam
organisasinya. Para manajer seara bertingkat mendelegasikan tugas dan
wewenangnya kepada bawahannya, tetapi tanggungjawab tetap ada pada
atasannya
157. ■ Jenis-jenis metode pengendalian
Ada 4 dasar pengelolaan jenis pengendalian, yaitu :
1. Waktu pengendalian
Waktu pengendalian dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu :
a. Pengendalian prefentif, merupakan jenis pengendalian yang dilakukan
sewaktu kegiatan belum dimulai. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya penyimpangan kesalahan dalam
pelaksanaan kegiatan.
158. b. Pengendalian represif, merupakan jenis pengendalian yang dilakukan
sewaktu suatu kegiatan sudah berjalan tetapi belum selesai. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi penyimpangan ataupun kesalahan-
kesalahan selama suatu kegiatan sedang berlangsung.
c. Pengendalian kuratif
Jenis pengendalian yang dilaksanakan setelah suatu kegiatan selesai.
Dengan memperbaiki penyimpangan dan kesalahan yang telah terjadi,
maka kegiatan yang akan datang dapat diselesaikan dengan baik.
159. ■ Menurut James A F Stoner dan Wilham H Newmon, ada 4 jenis
pengendalian :
a. Preaction control atau precontrols
Sebelum suatu aksi disetujui harus dapat dipastikan bahwa seluruh
sumberdaya telah tersedia (direncanakan dengan hati-hati)
b. Steering Control
Pengendalian ini didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa
standar atau tujuan dari tindakan koreksi boleh diambil sebelum suatu
rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan.
160. c. Screening Control atau yes/no control
Jenis pengendalian ini mengandung proses skrining dimana aspek-aspek
khusus suatu presedur harus disepakati lebih dahulu atau syarat-syarat suatu
prosedur harus dipenuhi sebelum operasi-operasi boleh dianjutkan.
d. Post Action Control
Pengendalian jenis ini menilai atau mengukur hasil-hasil yang dicapai
setelah suatu kegiatan selesai dilaksanakan. Kecepatan koreksi akan
diterapkan pada kegiatan serupa dikemudian hari. Makin cepat ditemukan
kesalahan-kesalahan, maka harus segera diselesaikan perbaikannya.
161. 2. Obyek Pengendalian
a. Pengendalian proses produksi
b. Pengendalian bahan baku
c. Pengendalian tenaga kerja
d. Pengendalian biaya produksi
e. Pengendalian kualitas produk
f. Pengendalian waktu
g. Pengendalian manusia dan kegiatannya
h. Pengendalian keuangan
162. ■ Pengendalian keuangan
a. Laporan keuangan
b. Neraca
c. Laporan rugi laba
d. Laporan aliran kas
e. Analsis ratio keuangan
f. Analisis break even
g. anggaran
163. 3. Subyek pengendalian
Pengendalian intern dan ekstern
4. Cara pengendalian
a. Mengadakan inspeksi
b. Wawancara
c. Laporan tertuls
d. Pengendalian dilaksanakan jika ada penyimpangan yang mencolok
164. ■ Desain pengendalian
Menurut William H Newman ada 5 langkah yang dapat diterapkan pada seua
kegiatan pengendalian :
1. Merumuskan hasil-hasil yang dikehendaki
Hasil-hasil yang diinginkan para manajer untuk dicapai seharusnya
dirumuskan sejelas mungkin. Dengan merumuskan tujuan-tujuan secara jelas,
para manajer dapat mengukur keberhasilan atau kegagalan mereka di dalam
pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
2. Menetapkan petunjuk hasil
Tujuan pengendalian steering adalah memberi kesempatan kepada para
manajer untuk memperbaiki penyimpangan sebelum seluruh kegiatan
diseleksi
165. 3. Menetapkan standar petunjuk dan hasil
Langkah ini merupakan bagian penting dari perancangan pengendalian. Tanpa
penetapan standar, para manajer mungkin memberikan perhatian lebih pada
penyimpangan kecil atau tidak bereaksi terhadap penyimpangan yang besar.
Standar punya dua tujuan yaitu untuk memotivasi dan untuk membandingkan
dengan pelaksanaan nyata. Sistim pengendalian adalah paling efektif bila dapat
memotivasi orang-orang untuk berprestasi tinggi.
4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik.
Relevan kepada personalia kunci tepat pada saat mereka memerlukan untuk
mengambil suatu tindakan.
5. Mengevaluasi informasi dan melakukan tindakan koreksi
Langkah terakhir melibatkan perbandingan petunjuk dengan standar, penentuan
apakah tindakan koreksi perlu diambil, dan kemudian melakukan tindakan koreksi.
Informasi tentang penyimpangan dari standar harus dievaluasi terlebih dahulu,
penyimpangan kecil atau penyimpangan yang dapat mempengaruhi hasil akhir
166. ■ Pertimbangan kunci dalam penetapan sistim pengendalaian
1. tipe-tipe ukuran
2. Jumlah ukuran
3. Wewenang untuk menetapkan ukuran dan standar
4. Fleksibilitas dari standar
Para manajer menginginkan untuk membawa suatu keputusan yang serupa
tentang segala sesuatunya dimana ukuran kuantitatif akan digunakan dalam
sistim pengendalian tersebut
5. Frekuensi pengukuran
Frekuensi dan saat pengukuran tergantung dari sifat tugas yang akan
dikendalikan
6. Pengarahan dari umpan balik
Tujuan dari pengendalian adalah untuk meyakinkan bahwa rencana saat ini
dapat diimplementasikan dan rencana yang akan datang dapat dikembangkan
dengan lebih efektif
167. ■ Karakteristik sistim pengendalian yang efisien
Sistim pengendalian yang dapat diandalkan dan yang efektif mempunyai
karakteristik umum tertentu, yaitu :
1. Akurat
Informasi tentang pelaksaan kegiatan harus akurat
2. Tepat waktu
Informasi yang disampaikan harus tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
Informasi harus obyektif
4. Terpusat pada titik-titik pengendalian strategic
5. Realistik secara ekonomi
168. 6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinisasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibilitas
9. Bersifat menentukan dan opersional
10. Diterima oleh para anggota organisasi
169. ■ Metode-metode pengendalian dengan anggaran
- Anggaran adalah pernyataan formal secara kuantitatif dari sumberdaya-
sumberdaya yang disisihkan untuk melaksanakan kegiatna-kegiatan
yang direncanakan selama periode waktu yang ditetapkan
- Anggaran adalah bagian fundamental program-program pengendalian
organisasi
Anggaran selalu digunakan karena dinyatakan dalam bentuk angka yang
menunjukkan sejumlah uang.
Alasan lan mengapa anggaran digunakan sebagai alat pengendalian karena
anggaran membuat jelas dan merupakan standar dari pelaksanaan
170. ■ Pengendalian anggaran dan pusat-pusat tanggungjawab
Berdasarkan atas bagaimana masukan dan keluaran diukur melalui sistim
pengendalian.
Ada 4 tipe pusat-pusat tanggungjawab, yaitu :
1. Pusat penghasilan
Merupakan satuan organisasi dimana keluaran (output) diukur dalam bentuk
moneter tetapi tidak secara langsung dibandingkan dengan biaya-biaya
masukan.
2. Pusat biaya
Masukan diukur melalui sistim pengendalian dalam bentuk moneter, tetapi
keluarannya tidak diukur. Jadi anggaran akan dibuat hanya untuk porsi
masukan dari pusat operasi
171. 3. Pusat penghasil laba
Pelaksanaan kegiatan diukur dan dasar perbedaan angka penghasilan dan biaya
4. Pusat investasi
Sistim pengendalian tidak hanya mengukur nilai moneter dari masukan dan
keluaran tetapi juga menilai tentang perbandingan antara keluaran dengan
aktiva yang digunakan untuk memproduksinya
172. ■ Penyusunan Anggaran
Penyusunana anggaran biasanya dimulai ketika para manajer menerima hasil
ramalan ekonomi, penjualan dan sasaran laba tahun yang akan datang dari
manajemen puncak. Semuanya tadi digunakan sebagai pedoman untuk
meyusun anggaran. Henry L Tosi menguraikan empat reaksi penting terhadap
kekhawatiran penyusunan anggaran untuk :
1. Perilaku politik
2. Reaksi peran-peran terhadap satuan anggaran
3. Perkiraan kebutuhan yang berlebihan
4. Sistim informasi tersembunyi
173. ■ Metode pengendalian dan sistim informasi
Metode dan sistim manajemen yang digunakan juga untuk tujuan
pengendalian antara lain, manajemen by objective (MBO), manajemen by
exception (MBE) dan manajemen by information system (MIS). Manajemen
by objective (MBE) adalah sistim yang menyeluruh didasarkan pada ukuran
dan partisipasi seperangkat tujuan-tujuan. Di dalam kebanyakan sistim-sistim
MBO yang efektif ada unsur-unsur umum sebagai berikut :
1. Komitmen pada anggaran
2. Penetapan tujuan manajemen puncak
3. Tujuan-tujuan individual
4. Partisipasi
5. Otonomi dalam implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi
174. ■ Kekuatan dan kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan dari program MBO :
1. Memungkinkan para individu mengetahu apa yang diharapkan dari
mereka
2. Membantu dalam perencanaan dengan membuat para manajer
menetapkan tujuan-tujuan dan sasaran waktu
3. Meningkatkan komunikasi antara para manajer dan bawahan
4. Membuat para individu lebih menyadari tujuan-tujuan organisasi
5. Membuat proses evaluasi lebih wajar melalui pemusatan pada pencapaian
tujuan tertentu
175. ■ Kelemahannya :
1. kelemahan-kelemahan yang melekat dalam proses MBO itu sendiri, yaitu
mencakup pertimbangan waktu dan usaha dalam MBO itu sendiri
2. Secara teoritis seharusnya tidak terjadi tetapi sering digunakan dalam
pengembangan program MBO
Agar kelemahan dapat dikendalikan ada beberapa hal pokok :
1. Gaya dan dukungan manajemen
2. Penyesuaian dan perubahan
3. Keterampilan antar pribadi
4. Deskripsi jabatan
5. Penetapan dan pengorganisasian tujuan
6. pengendalian metode pencapaiantujuan
7. Konflik antar kreativitas dan MBO
176. ■ Pembuatan MBO efektif
1. Memperlihatkan kntinuitas komitmen manajemen puncak
2. Mendidik dan melatih para manajer
3. Merumuskan tujuan secara jelas
4. Membuat umpan balik efektif
5. Mendorong partisipasi
177. ■ Manajemen by Exception (MBE)
MBE merupakan pengendalian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan
terhadap penyimpangan-penyimpangan yang besar. Penyimpangan-
penyimpangan tersebut baisanya jauh berbeda dari hasil-hasil yang pernah
terjadi sehingga sebagai masalah pengecualian yang harus dilakukan tindakan
koreksi.
Para manajer puncak dengan MBE ini mereka dapat lebih berkonsentrasi pada
bidang-bidang pengendalian kunci. Kegiatan rutin yang kurang-kurang penting
pelaksanaannya diserahkan kepada manajer yang lebih bawha. Jika terjadi
masalah-masalah perkecualian baru adakan tindakan koreksi
178. ■ Manajemen information by system
MIS merupakan metode untuk menyediakan informasi, yang diperlukan
manajemen secara akurat dan tepat waktu sebagai fasilitas proses pembuatan
keputusan dan memungkinkan perencanaan pengendalian dan fungsi-fungsi
operasional organisasi terlaksana secara efektif. MIS menyiapkan informasi
masa lalu, sekarang dan proyeksi waktu yang akan datang serta kejadian-
kejadian relevan di dalam dan di luar organisasi. Organisasi-organisasi selalu
mempunyai beberapa sistim informasi masa lalu, sistim-sistim tersebut
merupakan suatu sifat internal yang tinggi dalam pembuatan dan
pemanfaatannya