SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
Hai anak-anak.
Nama Ibu, Ibu IDA.
Hai anak-anak.
Nama Bapak,
Bapak ADI.
Hai anak-anak.
Selamat datang di kelas Matematika.
Hari ini kita semua akan belajar
tentang apa itu
BILANGAN PECAHAN.
Sebelum kita masuk kedalam materi.
Silahkan adik-adik urutkan garis
bilangan tersebut
0 2
1
1
2
1
1
2
BILANGAN
PECAHAN
PENGERTIAN
JENIS-JENIS
BILANGAN
PECAHAN
QUIZ YUK…
OPERASI
BILANGAN
PECAHAN
Istilah bilangan pecahan dalam ilmu
matematika terdiri dari
pembilang dan penyebut.
“Pengertian sederhananya, bilangan pecahan
adalah bilangan yang terdiri dari Pembilang
yang terdiri dari bilangan-bilang bulat dan
penyebut yang terdiri dari bilangan-bilangan
asli.”
1
2
PEMBILANG
PENYEBUT
JENIS-JENIS BILANGAN PECAHAN
2
1
3
4
5
BILANGAN PECAHAN BIASA
BILANGAN PECAHAN MURNI
BILANGAN PECAHAN CAMPURAN
BILANGAN PECAHAN DESIMAL
BILANGAN PECAHAN PERSEN
1. BILANGAN PECAHAN BIASA
Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya
lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya.
CONTOH
1
4
4
5
PEMBILANG
PENYEBUT
PEMBILANG
PENYEBUT
2. BILANGAN PECAHAN BIASA
Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya
lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya.
CONTOH
3
8
7
9
PEMBILANG
PENYEBUT
PEMBILANG
PENYEBUT
3. BILANGAN PECAHAN CAMPURAN
Bilangan pecahan yang tersusun dari
bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni.
CONTOH
5
3
8
PEMBILANG
PENYEBUT
PECAHAN MURNI
BILANGAN BULAT
4. BILANGAN PECAHAN DESIMAL
Bilangan Pecahan Desimal adalah bilangan pecahan yang dengan
pembilangnya 10, 100, dst.. penyebutnya misal 10, 100, 1000, dan
seterusnya, kamudian ditulis dengan tanda koma (,).
CONTOH
Bentuk persepuluh
7
10
→0,7Bentuk persepuluh
30
100
→0,30Bentuk persepuluh
200
1000
→0,200Bentuk persepuluh
6000
10000
→0,6000
5. BILANGAN PECAHAN PERSEN
Bilangan Pecahan Persen adalah bilangan yang bentuk pecahannya adalah
perseratus namun beda bentuk penulisannya.
Misal bentuk pecahan 5 persen artinya sama dengan lima per seratus (5/100),
enam puluh lima perseratus (65 persen) artinya sama dengan 65/100, dan seterusnya.
200 persen artinya sama dengan 200/100 = 2.
Kemudian tata cara penulisan bilangan persen adalah menggunakan simbol persen (%).
CONTOH
5% artinya
5
100
55% artinya
55
100
Hai anak-anak.
Selamat datang di kelas Matematika.
Hari ini kita semua akan belajar
tentang apa itu
BILANGAN PECAHAN.
Sebelum kita masuk kedalam materi.
Silahkan adik-adik urutkan garis
bilangan tersebut
0 2
1
1
2
1
1
2
BILANGAN
PECAHAN
PENGERTIAN
JENIS-JENIS
BILANGAN
PECAHAN
QUIZ YUK…
OPERASI
BILANGAN
PECAHAN
Istilah bilangan pecahan dalam ilmu
matematika terdiri dari
pembilang dan penyebut.
“Pengertian sederhananya, bilangan
pecahan adalah bilangan yang terdiri
dari Pembilang yang terdiri dari
bilangan-bilang bulat dan penyebut
yang terdiri dari bilangan-bilangan
asli.”
1
2
PEMBILANG
PENYEBUT
JENIS-JENIS BILANGAN PECAHAN
2
1
3
4
5
BILANGAN PECAHAN BIASA
BILANGAN PECAHAN MURNI
BILANGAN PECAHAN CAMPURAN
BILANGAN PECAHAN DESIMAL
BILANGAN PECAHAN PERSEN
1. BILANGAN PECAHAN BIASA
Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya
lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya.
CONTOH
1
4
4
5
PEMBILANG
PENYEBUT
PEMBILANG
PENYEBUT
2. BILANGAN PECAHAN BIASA
Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari
pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya
lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya.
CONTOH
3
8
7
9
PEMBILANG
PENYEBUT
PEMBILANG
PENYEBUT
3. BILANGAN PECAHAN CAMPURAN
Bilangan pecahan yang tersusun dari
bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni.
CONTOH
5
3
8
PEMBILANG
PENYEBUT
PECAHAN MURNI
BILANGAN BULAT
4. BILANGAN PECAHAN DESIMAL
Bilangan Pecahan Desimal adalah bilangan pecahan yang dengan
pembilangnya 10, 100, dst.. penyebutnya misal 10, 100, 1000, dan
seterusnya, kamudian ditulis dengan tanda koma (,).
CONTOH
Bentuk persepuluh
7
10
→0,7Bentuk persepuluh
30
100
→0,30Bentuk persepuluh
200
1000
→0,200Bentuk persepuluh
6000
10000
→0,6000
5. BILANGAN PECAHAN PERSEN
Bilangan Pecahan Persen adalah bilangan yang bentuk pecahannya adalah
perseratus namun beda bentuk penulisannya.
Misal bentuk pecahan 5 persen artinya sama dengan lima per seratus (5/100),
enam puluh lima perseratus (65 persen) artinya sama dengan 65/100, dan seterusnya.
200 persen artinya sama dengan 200/100 = 2.
Kemudian tata cara penulisan bilangan persen adalah menggunakan simbol persen (%).
CONTOH
5% artinya
5
100
55% artinya
55
100
OPERASI PADA BILANGAN PECAHAN
PENJUMLAHAN
PECAHAN
PENGURANGAN
PECAHAN
PERKALIAN
PECAHAN
PEMBAGIAN
PECAHAN
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
1. PERKALIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PERKALIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA DENGAN
BILANGAN BULAT
3. PERKALIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
1. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
1. PENJUMLAHAN PECAHAN
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
Penjumlahan pecahan
berpenyebut sama, dilakukan
dengan menjumlahkan
pembilangnya.
Penjumlahan pecahan
dengan berpenyebut berbeda,
dilakukan dengan
menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu menggunakan metode KPK.
CONTOH CONTOH
+
1
2 + 1
2
= 1
MULAI
MULAI
1
3
+
2
4
=
KPK dari 3
dan 4
:
X
:
X 4 6
12
+
=
10
12
=
5
6
2. PENGURANGAN PECAHAN
Pengurangan pecahan
berpenyebut sama, dilakukan
dengan menjumlahkan
pembilangnya.
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
Pengurangan pecahan
dengan berpenyebut berbeda,
dilakukan dengan
menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu menggunakan metode KPK.
CONTOH CONTOH
MULAI
3
4
1
4- =
-
2
4
1
2
=
MULAI
2
4
−
1
3
=
KPK dari
3 dan 4
:
X
:
X 6 4
12
−
=
2
12
=
1
6
3. PEMBAGIAN PECAHAN
1. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
Pada prinsipnya pembagian bilangan pecahan
sama dengan perkalian bilangan pecahan.
Namun yang membedakan adalah
pada pembagian bilangan pecahan,
posisi pembilang dan penyebut dibalik.
Langkah pertama yang harus dilakukan
sebelum melakukan pembagian bilangan
pecahan campuran adalah mengubah bilangan
pecahan campuran menjadi bilangan pecahan
biasa. Caranya adalah mengubah posisi
pembilang menjadi penyebut dan penyebut
menjadi pembilang.
CONTOH CONTOH
TEORI
𝑎
𝑏
:
𝑐
𝑑
= =
𝑎 × 𝑑
𝑏 × 𝑐
𝑎
𝑏
×
𝑑
𝑐
2
3
:
4
6
= =
12
12
2
3
×
6
4
= 1
MULAI
TEORI
MULAI
𝑎
𝑏
𝑐
=
𝑐
𝑎𝑐 × + 𝑏
×
+
5
1
2
÷ 3
1
3
=
×
+
×
+
2 × 5 + 1
2
÷
3 × 3 + 1
3
=
11
2
÷
10
3
=
11
2
×
33
20
=1
13
20
3
10
=
4. PERKALIAN PECAHAN
1. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PEMBAGIAN BILANGAN
PECAHAN BIASA DENGAN
BILANGAN BULAT
3. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
Mengalikan bilangan pecahan biasa
dapat dilakukan dengan cara
mengalikan antara pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
Cara mengalikan pecahan biasa
dengan bilangan bulat adalah
dengan mengalikan pembilang dengan
bilang bulat kemudian dibagi dengan
penyebut.
Cara menghitung perkalian bilangan
pecahan campuran sama dengan
menghitung perkalian bilangan pecahan
biasa. Namun sebelum mengalikan
kedua bilangan, Anda harus terlebih
dahulu mengubah bilangan pecahan
campuran menjadi bilangan pecahan
biasa.
CONTOH CONTOHCONTOH
TEORI
𝑎
𝑏
×
𝑐
𝑑
=
𝑎 × 𝑐
𝑏 × 𝑑
2
7
×
5
3
=
2 × 5
7 × 3
MULAI
=
10
21
TEORI
MULAI
𝑎 =
𝑎
1
9
4
× 3 =
9
4
×
3
1
=
9 × 3
4 × 1
=
27
4
TEORI
MULAI
𝑎
𝑏
𝑐
=
𝑐
𝑎𝑐 × + 𝑏
×
+
1
2
3
× 2
1
4
=
×
+
×
+
1 × 3 + 2
3
×
2 × 4 + 1
4
=
5
3
×
9
4
=
5 × 9
3 × 4
=
45
12
= 3
9
12
OPERASI PADA BILANGAN PECAHAN
PENJUMLAHAN
PECAHAN
PENGURANGAN
PECAHAN
PERKALIAN
PECAHAN
PEMBAGIAN
PECAHAN
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
1. PERKALIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PERKALIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA DENGAN
BILANGAN BULAT
3. PERKALIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
1. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
1. PENJUMLAHAN PECAHAN
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
Penjumlahan pecahan
berpenyebut sama, dilakukan
dengan menjumlahkan
pembilangnya.
Penjumlahan pecahan
dengan berpenyebut berbeda,
dilakukan dengan
menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu menggunakan metode KPK.
CONTOH CONTOH
+
1
2 + 1
2
= 1
MULAI
MULAI
1
3
+
2
4
=
KPK dari
3 dan 4
:
X
:
X 4 6
12
+
=
10
12
=
5
6
2. PENGURANGAN PECAHAN
Pengurangan pecahan
berpenyebut sama, dilakukan
dengan menjumlahkan
pembilangnya.
1. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT SAMA
2. PECAHAN DENGAN
PENYEBUT BERBEDA
Pengurangan pecahan
dengan berpenyebut berbeda,
dilakukan dengan
menyamakan penyebutnya terlebih
dahulu menggunakan metode KPK.
CONTOH CONTOH
MULAI
3
4
1
4- =
-
2
4
1
2
=
MULAI
2
4
−
1
3
=
KPK dari
3 dan 4
:
X
:
X 6 4
12
−
=
2
12
=
1
6
3. PEMBAGIAN PECAHAN
1. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
Pada prinsipnya pembagian bilangan pecahan
sama dengan perkalian bilangan pecahan.
Namun yang membedakan adalah
pada pembagian bilangan pecahan,
posisi pembilang dan penyebut dibalik.
Langkah pertama yang harus dilakukan
sebelum melakukan pembagian bilangan
pecahan campuran adalah mengubah bilangan
pecahan campuran menjadi bilangan pecahan
biasa. Caranya adalah mengubah posisi
pembilang menjadi penyebut dan penyebut
menjadi pembilang.
CONTOH CONTOH
TEORI
𝑎
𝑏
:
𝑐
𝑑
= =
𝑎 × 𝑑
𝑏 × 𝑐
𝑎
𝑏
×
𝑑
𝑐
2
3
:
4
6
= =
12
12
2
3
×
6
4
= 1
MULAI
TEORI
MULAI
𝑎
𝑏
𝑐
=
𝑐
𝑎𝑐 × + 𝑏
×
+
5
1
2
÷ 3
1
3
=
×
+
×
+
2 × 5 + 1
2
÷
3 × 3 + 1
3
=
11
2
÷
10
3
=
11
2
×
33
20
=1
13
20
3
10
=
4. PERKALIAN PECAHAN
1. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
BIASA
2. PEMBAGIAN BILANGAN
PECAHAN BIASA DENGAN
BILANGAN BULAT
3. PEMBAGIAN
BILANGAN PECAHAN
CAMPURAN
Mengalikan bilangan pecahan biasa
dapat dilakukan dengan cara
mengalikan antara pembilang dengan
pembilang dan penyebut dengan
penyebut.
Cara mengalikan pecahan biasa
dengan bilangan bulat adalah
dengan mengalikan pembilang dengan
bilang bulat kemudian dibagi dengan
penyebut.
Cara menghitung perkalian bilangan
pecahan campuran sama dengan
menghitung perkalian bilangan pecahan
biasa. Namun sebelum mengalikan
kedua bilangan, Anda harus terlebih
dahulu mengubah bilangan pecahan
campuran menjadi bilangan pecahan
biasa.
CONTOH CONTOHCONTOH
TEORI
𝑎
𝑏
×
𝑐
𝑑
=
𝑎 × 𝑐
𝑏 × 𝑑
2
7
×
5
3
=
2 × 5
7 × 3
MULAI
=
10
21
TEORI
MULAI
𝑎 =
𝑎
1
9
4
× 3 =
9
4
×
3
1
=
9 × 3
4 × 1
=
27
4
TEORI
MULAI
𝑎
𝑏
𝑐
=
𝑐
𝑎𝑐 × + 𝑏
×
+
1
2
3
× 2
1
4
=
×
+
×
+
1 × 3 + 2
3
×
2 × 4 + 1
4
=
5
3
×
9
4
=
5 × 9
3 × 4
=
45
12
= 3
9
12
3
4
+
5
6
=
𝐴. 1
7
12
𝐵. 1
5
12
𝐶. 1
5
24
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
7
4
−
5
7
=
𝐴. 1
7
28
𝐵. 1
1
28
𝐶. 1
3
28
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
2
4
7
×
5
7
=
𝐴. 1
20
49
𝐵. 1
5
49
𝐶. 1
41
49
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
1
1
4
÷
3
8
=
𝐴. 3
1
3
𝐵. 2
2
3
𝐶. 2
3
4
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
3
4
+
5
6
=
𝐴. 1
7
12
𝐵. 1
5
12
𝐶. 1
5
24
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
7
4
−
5
7
=
𝐴. 1
7
28
𝐵. 1
1
28
𝐶. 1
3
28
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
2
4
7
×
5
7
=
𝐴. 1
20
49
𝐵. 1
5
49
𝐶. 1
41
49
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
1
1
4
÷
3
8
=
𝐴. 3
1
3
𝐵. 2
2
3
𝐶. 2
3
4
ANDAJAWABANBENAR
ANDAJAWABANSALAH
Create by :
Yarits Hanifan Fakhruddin
1700611

More Related Content

What's hot

Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Eko Supriyadi
 
Ppt kpk dan fpb
Ppt kpk dan fpbPpt kpk dan fpb
Ppt kpk dan fpb
Rina Rina
 
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
kreasi_cerdik
 

What's hot (20)

Matematika kelas 3 - y putri
Matematika kelas 3  - y putriMatematika kelas 3  - y putri
Matematika kelas 3 - y putri
 
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMPPPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
PPT TEOREMA PYTHAGORAS KELAS 8 SMP
 
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada PecahanLKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
LKPD-Perkalian dan Pembagian pada Pecahan
 
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 120 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
20 Pembuktian Teorema Pythagoras oleh Kelompok 1
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prisma
 
RPP BANGUN DATAR
RPP BANGUN DATARRPP BANGUN DATAR
RPP BANGUN DATAR
 
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada PecahanLKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
LKPD Perkalian dan Pembagian Pada Pecahan
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
Lembar observasi dan angket.anti antika.06081181520009
 
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk AkarUlangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
Ulangan Harian Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar
 
Ppt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahanPpt kaidah pencacahan
Ppt kaidah pencacahan
 
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
Perkalian dan Pembagian Pecahan Kelas 5
 
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
Media pembelajaran matematika (operasi bilangan Bulat)
 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
 
Ppt kpk dan fpb
Ppt kpk dan fpbPpt kpk dan fpb
Ppt kpk dan fpb
 
POWER POINT - BANGUN DATAR KELAS 4
POWER POINT - BANGUN DATAR KELAS 4POWER POINT - BANGUN DATAR KELAS 4
POWER POINT - BANGUN DATAR KELAS 4
 
Geometri ruang
Geometri ruangGeometri ruang
Geometri ruang
 
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
(8.3.1) soal dan pembahasan relasi fungsi, matematika sltp kelas 8
 
PowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun DatarPowerPoint Bangun Datar
PowerPoint Bangun Datar
 
Operasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulatOperasi hitung pada bilangan bulat
Operasi hitung pada bilangan bulat
 

Similar to Bilangan Pecahan (SD Kelas 6)

1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx
1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx
1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx
sukardialfarezel
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat cerita
Umi Jauhar
 
Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013
jatisari3
 
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahanPenjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Rahmitha Solihat
 

Similar to Bilangan Pecahan (SD Kelas 6) (6)

1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx
1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx
1700611yaritshanifanfproyek1-210106064629.pptx
 
Pola bilangan
Pola bilanganPola bilangan
Pola bilangan
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat cerita
 
Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013Cd un matematika mahir sd 2013
Cd un matematika mahir sd 2013
 
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahanPenjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
Penjumlahan dan Pengurangan bilangan pecahan
 
Makalah aritmatika
Makalah aritmatikaMakalah aritmatika
Makalah aritmatika
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

Bilangan Pecahan (SD Kelas 6)

  • 1.
  • 2. Hai anak-anak. Nama Ibu, Ibu IDA. Hai anak-anak. Nama Bapak, Bapak ADI.
  • 3. Hai anak-anak. Selamat datang di kelas Matematika. Hari ini kita semua akan belajar tentang apa itu BILANGAN PECAHAN.
  • 4. Sebelum kita masuk kedalam materi. Silahkan adik-adik urutkan garis bilangan tersebut 0 2 1 1 2 1 1 2
  • 6. Istilah bilangan pecahan dalam ilmu matematika terdiri dari pembilang dan penyebut. “Pengertian sederhananya, bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari Pembilang yang terdiri dari bilangan-bilang bulat dan penyebut yang terdiri dari bilangan-bilangan asli.” 1 2 PEMBILANG PENYEBUT
  • 7. JENIS-JENIS BILANGAN PECAHAN 2 1 3 4 5 BILANGAN PECAHAN BIASA BILANGAN PECAHAN MURNI BILANGAN PECAHAN CAMPURAN BILANGAN PECAHAN DESIMAL BILANGAN PECAHAN PERSEN
  • 8. 1. BILANGAN PECAHAN BIASA Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya. CONTOH 1 4 4 5 PEMBILANG PENYEBUT PEMBILANG PENYEBUT
  • 9. 2. BILANGAN PECAHAN BIASA Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya. CONTOH 3 8 7 9 PEMBILANG PENYEBUT PEMBILANG PENYEBUT
  • 10. 3. BILANGAN PECAHAN CAMPURAN Bilangan pecahan yang tersusun dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni. CONTOH 5 3 8 PEMBILANG PENYEBUT PECAHAN MURNI BILANGAN BULAT
  • 11. 4. BILANGAN PECAHAN DESIMAL Bilangan Pecahan Desimal adalah bilangan pecahan yang dengan pembilangnya 10, 100, dst.. penyebutnya misal 10, 100, 1000, dan seterusnya, kamudian ditulis dengan tanda koma (,). CONTOH Bentuk persepuluh 7 10 →0,7Bentuk persepuluh 30 100 →0,30Bentuk persepuluh 200 1000 →0,200Bentuk persepuluh 6000 10000 →0,6000
  • 12. 5. BILANGAN PECAHAN PERSEN Bilangan Pecahan Persen adalah bilangan yang bentuk pecahannya adalah perseratus namun beda bentuk penulisannya. Misal bentuk pecahan 5 persen artinya sama dengan lima per seratus (5/100), enam puluh lima perseratus (65 persen) artinya sama dengan 65/100, dan seterusnya. 200 persen artinya sama dengan 200/100 = 2. Kemudian tata cara penulisan bilangan persen adalah menggunakan simbol persen (%). CONTOH 5% artinya 5 100 55% artinya 55 100
  • 13. Hai anak-anak. Selamat datang di kelas Matematika. Hari ini kita semua akan belajar tentang apa itu BILANGAN PECAHAN.
  • 14. Sebelum kita masuk kedalam materi. Silahkan adik-adik urutkan garis bilangan tersebut 0 2 1 1 2 1 1 2
  • 16. Istilah bilangan pecahan dalam ilmu matematika terdiri dari pembilang dan penyebut. “Pengertian sederhananya, bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari Pembilang yang terdiri dari bilangan-bilang bulat dan penyebut yang terdiri dari bilangan-bilangan asli.” 1 2 PEMBILANG PENYEBUT
  • 17. JENIS-JENIS BILANGAN PECAHAN 2 1 3 4 5 BILANGAN PECAHAN BIASA BILANGAN PECAHAN MURNI BILANGAN PECAHAN CAMPURAN BILANGAN PECAHAN DESIMAL BILANGAN PECAHAN PERSEN
  • 18. 1. BILANGAN PECAHAN BIASA Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya. CONTOH 1 4 4 5 PEMBILANG PENYEBUT PEMBILANG PENYEBUT
  • 19. 2. BILANGAN PECAHAN BIASA Bilangan pecahan biasa adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut, yang mana angka pembilang nilainya lebih kecil daripada nilai angka penyebutnya. CONTOH 3 8 7 9 PEMBILANG PENYEBUT PEMBILANG PENYEBUT
  • 20. 3. BILANGAN PECAHAN CAMPURAN Bilangan pecahan yang tersusun dari bagian bilangan bulat dan bagian pecahan murni. CONTOH 5 3 8 PEMBILANG PENYEBUT PECAHAN MURNI BILANGAN BULAT
  • 21. 4. BILANGAN PECAHAN DESIMAL Bilangan Pecahan Desimal adalah bilangan pecahan yang dengan pembilangnya 10, 100, dst.. penyebutnya misal 10, 100, 1000, dan seterusnya, kamudian ditulis dengan tanda koma (,). CONTOH Bentuk persepuluh 7 10 →0,7Bentuk persepuluh 30 100 →0,30Bentuk persepuluh 200 1000 →0,200Bentuk persepuluh 6000 10000 →0,6000
  • 22. 5. BILANGAN PECAHAN PERSEN Bilangan Pecahan Persen adalah bilangan yang bentuk pecahannya adalah perseratus namun beda bentuk penulisannya. Misal bentuk pecahan 5 persen artinya sama dengan lima per seratus (5/100), enam puluh lima perseratus (65 persen) artinya sama dengan 65/100, dan seterusnya. 200 persen artinya sama dengan 200/100 = 2. Kemudian tata cara penulisan bilangan persen adalah menggunakan simbol persen (%). CONTOH 5% artinya 5 100 55% artinya 55 100
  • 23. OPERASI PADA BILANGAN PECAHAN PENJUMLAHAN PECAHAN PENGURANGAN PECAHAN PERKALIAN PECAHAN PEMBAGIAN PECAHAN 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA 1. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN BIASA DENGAN BILANGAN BULAT 3. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN 1. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN
  • 24. 1. PENJUMLAHAN PECAHAN 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA Penjumlahan pecahan berpenyebut sama, dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya. Penjumlahan pecahan dengan berpenyebut berbeda, dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu menggunakan metode KPK. CONTOH CONTOH
  • 25. + 1 2 + 1 2 = 1 MULAI
  • 26. MULAI 1 3 + 2 4 = KPK dari 3 dan 4 : X : X 4 6 12 + = 10 12 = 5 6
  • 27. 2. PENGURANGAN PECAHAN Pengurangan pecahan berpenyebut sama, dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya. 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA Pengurangan pecahan dengan berpenyebut berbeda, dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu menggunakan metode KPK. CONTOH CONTOH
  • 29. MULAI 2 4 − 1 3 = KPK dari 3 dan 4 : X : X 6 4 12 − = 2 12 = 1 6
  • 30. 3. PEMBAGIAN PECAHAN 1. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN Pada prinsipnya pembagian bilangan pecahan sama dengan perkalian bilangan pecahan. Namun yang membedakan adalah pada pembagian bilangan pecahan, posisi pembilang dan penyebut dibalik. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pembagian bilangan pecahan campuran adalah mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan biasa. Caranya adalah mengubah posisi pembilang menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang. CONTOH CONTOH
  • 31. TEORI 𝑎 𝑏 : 𝑐 𝑑 = = 𝑎 × 𝑑 𝑏 × 𝑐 𝑎 𝑏 × 𝑑 𝑐 2 3 : 4 6 = = 12 12 2 3 × 6 4 = 1 MULAI
  • 32. TEORI MULAI 𝑎 𝑏 𝑐 = 𝑐 𝑎𝑐 × + 𝑏 × + 5 1 2 ÷ 3 1 3 = × + × + 2 × 5 + 1 2 ÷ 3 × 3 + 1 3 = 11 2 ÷ 10 3 = 11 2 × 33 20 =1 13 20 3 10 =
  • 33. 4. PERKALIAN PECAHAN 1. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA DENGAN BILANGAN BULAT 3. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN Mengalikan bilangan pecahan biasa dapat dilakukan dengan cara mengalikan antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Cara mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat adalah dengan mengalikan pembilang dengan bilang bulat kemudian dibagi dengan penyebut. Cara menghitung perkalian bilangan pecahan campuran sama dengan menghitung perkalian bilangan pecahan biasa. Namun sebelum mengalikan kedua bilangan, Anda harus terlebih dahulu mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan biasa. CONTOH CONTOHCONTOH
  • 34. TEORI 𝑎 𝑏 × 𝑐 𝑑 = 𝑎 × 𝑐 𝑏 × 𝑑 2 7 × 5 3 = 2 × 5 7 × 3 MULAI = 10 21
  • 35. TEORI MULAI 𝑎 = 𝑎 1 9 4 × 3 = 9 4 × 3 1 = 9 × 3 4 × 1 = 27 4
  • 36. TEORI MULAI 𝑎 𝑏 𝑐 = 𝑐 𝑎𝑐 × + 𝑏 × + 1 2 3 × 2 1 4 = × + × + 1 × 3 + 2 3 × 2 × 4 + 1 4 = 5 3 × 9 4 = 5 × 9 3 × 4 = 45 12 = 3 9 12
  • 37. OPERASI PADA BILANGAN PECAHAN PENJUMLAHAN PECAHAN PENGURANGAN PECAHAN PERKALIAN PECAHAN PEMBAGIAN PECAHAN 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA 1. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN BIASA DENGAN BILANGAN BULAT 3. PERKALIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN 1. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN
  • 38. 1. PENJUMLAHAN PECAHAN 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA Penjumlahan pecahan berpenyebut sama, dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya. Penjumlahan pecahan dengan berpenyebut berbeda, dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu menggunakan metode KPK. CONTOH CONTOH
  • 39. + 1 2 + 1 2 = 1 MULAI
  • 40. MULAI 1 3 + 2 4 = KPK dari 3 dan 4 : X : X 4 6 12 + = 10 12 = 5 6
  • 41. 2. PENGURANGAN PECAHAN Pengurangan pecahan berpenyebut sama, dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya. 1. PECAHAN DENGAN PENYEBUT SAMA 2. PECAHAN DENGAN PENYEBUT BERBEDA Pengurangan pecahan dengan berpenyebut berbeda, dilakukan dengan menyamakan penyebutnya terlebih dahulu menggunakan metode KPK. CONTOH CONTOH
  • 43. MULAI 2 4 − 1 3 = KPK dari 3 dan 4 : X : X 6 4 12 − = 2 12 = 1 6
  • 44. 3. PEMBAGIAN PECAHAN 1. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN Pada prinsipnya pembagian bilangan pecahan sama dengan perkalian bilangan pecahan. Namun yang membedakan adalah pada pembagian bilangan pecahan, posisi pembilang dan penyebut dibalik. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pembagian bilangan pecahan campuran adalah mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan biasa. Caranya adalah mengubah posisi pembilang menjadi penyebut dan penyebut menjadi pembilang. CONTOH CONTOH
  • 45. TEORI 𝑎 𝑏 : 𝑐 𝑑 = = 𝑎 × 𝑑 𝑏 × 𝑐 𝑎 𝑏 × 𝑑 𝑐 2 3 : 4 6 = = 12 12 2 3 × 6 4 = 1 MULAI
  • 46. TEORI MULAI 𝑎 𝑏 𝑐 = 𝑐 𝑎𝑐 × + 𝑏 × + 5 1 2 ÷ 3 1 3 = × + × + 2 × 5 + 1 2 ÷ 3 × 3 + 1 3 = 11 2 ÷ 10 3 = 11 2 × 33 20 =1 13 20 3 10 =
  • 47. 4. PERKALIAN PECAHAN 1. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA 2. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN BIASA DENGAN BILANGAN BULAT 3. PEMBAGIAN BILANGAN PECAHAN CAMPURAN Mengalikan bilangan pecahan biasa dapat dilakukan dengan cara mengalikan antara pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Cara mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat adalah dengan mengalikan pembilang dengan bilang bulat kemudian dibagi dengan penyebut. Cara menghitung perkalian bilangan pecahan campuran sama dengan menghitung perkalian bilangan pecahan biasa. Namun sebelum mengalikan kedua bilangan, Anda harus terlebih dahulu mengubah bilangan pecahan campuran menjadi bilangan pecahan biasa. CONTOH CONTOHCONTOH
  • 48. TEORI 𝑎 𝑏 × 𝑐 𝑑 = 𝑎 × 𝑐 𝑏 × 𝑑 2 7 × 5 3 = 2 × 5 7 × 3 MULAI = 10 21
  • 49. TEORI MULAI 𝑎 = 𝑎 1 9 4 × 3 = 9 4 × 3 1 = 9 × 3 4 × 1 = 27 4
  • 50. TEORI MULAI 𝑎 𝑏 𝑐 = 𝑐 𝑎𝑐 × + 𝑏 × + 1 2 3 × 2 1 4 = × + × + 1 × 3 + 2 3 × 2 × 4 + 1 4 = 5 3 × 9 4 = 5 × 9 3 × 4 = 45 12 = 3 9 12
  • 75.
  • 76. Create by : Yarits Hanifan Fakhruddin 1700611