SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
STUDI KASUS TENTANG PERSAMAAN POLA
PERILAKU AGRESIF VERBAL SISWA
TUNALARAS
DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA
OLEH:
IRMAWANTI
15103241012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Definisi Operasional
A. Latar Belakang
Anak berkebutuhan khusus terdiri dari 7 jenis kekhususan yang masing-
masing kekhususannya memiliki karakteristik tersendiri. Salah satunya,
anak dengan gangguan emosi dan perilaku atau sering disebut
tunalaras. Salah satu jenis anak dengan gangguan emosi adalah
Conduct Disorder dengan salah satu karakteristiknya memiliki perilaku
agresif.
Anak dengan gangguan emosi dan perilaku yang telah terdeteksi biasanya
mendapatkan layanan pendidikan dan penanganan di sekolah luar biasa
bagian E (tunalaras), di sekolah-sekolah khusus, ataupun di sekolah-
sekolah inklusi (Mahabbati, Aini. 2006). Di sekolah khusus untuk anak
tunalaras yang ada yaitu di Yogyakarta hanya terdapat satu sekolah
khusus dengan kekhususan E yakni SLB E Prayuwana.
Sekolah ini terkenal dengan julukannya yaitu sekolah untuk anak nakal.
Dari seluruh siswa yang berada di SLB E Prayuwana Yogyakarta, siswa
tunalaras murni yang tidak memiliki hambatan intelektual, memiliki pola
perilaku agresif verbal yang hampir sama. Bentuk-bentuk agresif verbal
yang sering diucapkan oleh siswa tunalaras adalah “asu”, “bajingan”,
“jancuk”, “modar”, “ndasmu”, memanggil orang tua dengan namanya
langsung (nama guru Agus, siswa memanggil tidak dengan “Pak”
melainkan langsung “Agus”).
Bentuk kosakata yang diucapkan siswa tunalaras memiliki kesamaan kata
dengan yang diucapkan oleh siswa tunalaras lainnya.
Siswa tunalaras yang berada di SLB E Prayuwana biasanya memiliki
intelektual yang normal namun ada juga yang disertai dengan hambatan
intelektual. Mereka memiliki karakteristik ketunalarasan berupa
berteriak ketika berbicara, menentang, berbicara kasar, berkelahi,
merusak perabotan, dan masih banyak lagi.
Ketika salah satu atau dua siswa sedang marah dan berkelahi, mererka
akan mengeluarkan kata-kata kasar kepada siapapun walaupun gurunya
sendiri. Guru yang kebanyakan adalah perempuan merasa takut akan
terkena pukulan karena tenaga siswa lebih besar daripada tenaga guru.
Selain di sekolah, banyak orang tua siswa tunalars yang ada di SLB E
Prayuwana yang mengeluhkan perilaku agresif verbal anaknya ketika
mereka terpancing emosinya. Kadang agresif verbal siswa tunalaras
disertai dengan agresif fisik seperti menyakiti dengan cara memukul
orang lain atau dengan merusak barang yang ada di dekat anak.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Siswa tunalaras di SLB E Prayuwana Yogyakarta memiliki kesamaan
perilaku agresif verbal
2. Guru di sekolah mengeluhkan bahwa siswa tunalaras mudah terpancing
emosinya dan menimbulkan perkelahian yang berawal dari perilaku
agresif
3. Orang tua siswa tunalaras juga mengeluhkan perilaku yang ada ketika
di rumah dan memang sama ketika di sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada kasus perilaku agresif verbal
siswa tunalaras di SLB E Prayuwana memiliki karakteristik pola yang hampir
sama dengan siswa tunalaras lainnya dalam lingkup satu sekolah.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana faktor penyebab
kesamaan pola perilaku agresif verbal yang dimiliki antar siswa tunalaras yang
ada di SLB E Prayuwana Yogyakarta?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesamaan perilaku
agresif verbal yang dimiliki antar siswa tunalaras yang ada di SLB E Prayuwana
Yogyakarta.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis yaitu
sebagai berikut:
Manfaat Teoritis
a. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di dalam bidang pendidikan untuk anak
berkebutuhan khusus khususnya anak dengan gangguan emosi dan perilaku (tunalaras).
b. Sebagai informasi mengenai faktor penyebab kesamaan perilaku agresif verbal di suatu sekolah
Manfaat Praktis
Bagi guru
a. Dapat memberikan pengetahuan kepada guru mengenai pola-pola perilaku agresif verbal yang
ada di sekolah sehingga dapat mencari cara menangani perilaku tersebut
b. Sebagai salah satu informasi bagi guru agar menjadi bahan penelitian ketika guru mengikuti
karya tulis ilmiah profesi
Bagi kepala sekolah
a. Dapat menjadi gambaran untuk menentukan bagaimana kebijakan sekolah yang berkaitan
dengan aturan perilaku siswa di sekolah
G. Definisi Operasional
1. Perilaku agresif adalah tindakan kekerasan yang dilakukan dengan
tujuan untuk menyakiti orang lain dalam bentuk agresif fisik dan verbal.
2. Perilaku agresif verbal yang dilakukan siswa berupa mengejek,
membentak, menghina, memaki, dna mengancam.
3. Anak Tunalaras adalah anak yang memiliki masalah tingkah laku berat
yang tampak pada hubungan sosial, interpersonal dan intrapersonal.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Anak Tunalaras
B. Kajian tentang Agresif Verbal
C. Kajian tentang Prosedur FBA (Functional Behavior Assessment)
D. Kerangka Berfikir
E. Hipotesis
KAJIAN TENTANG ANAK TUNALARAS
Anak tunalaras kurang dapat mengendalikan emosinya dengan baik sehingga sering
kali terjadi peledakan emosi, ketidakstabilan emosi tersebut akan menimbulkan
penyimpangan tingkah laku yang menjurus pada tingkah laku yang kurang baik
seperti perilaku agresif.
Klasifikasi Siswa Tunalaras:
1. Berdasarkan intensitasnya (ringan, sedang, berat)
2. Berdasarkan dimensi perilakunya (gangguan perilaku eksternal dan internal)
3. Berdasarkan bentuk perilakunya (ADHD, Conduct Disorder, ODD, Gangguan
Emosi)
Faktor Penyebab Ketunalarasan:
1. Psikoanalisis
2. Behavioristik
3. Ekologis
4. Kognitif
5. Biomedis
Karakteristik Siswa Tunalaras (Dalam The Federal Definition Menurut Individual With Disailities
Education Act (IDEA) 1978:
1. Ketidakmamuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
berdasarkan keadaan intelektual, sensori, dan faktor kesehatan.
2. Ketidakmampuan memulai atau menjaga kepuasan interaksi sosial
dengan teman dan guru.
3. Perilaku dan kondisi perasaan yang tidak sesuuai dengan keadaan atau
situasi normal.
4. Gangguan pada suasana hati (mood)
5. Kecenderuungan mengembangkan simptop fisik ketika mengalami
masalah personal atau masalah akademik
KRITERIA PERILAKU KETUNALARASAN:
1. Frekuensi yang berulang
2. Intensitas melebihi kewajaran
3. Durasi waktu yang cukup lama
4. Topografi/bentuk khusus perilaku terjadi dalam banyak situasi
5. Perilaku tidak sesuai dengan setting
6. Tingkat kesulitan pengaturan perilaku tinggi
7. Perbandingan dengan level sebaya
8. Penerimaan sebaya kurang
9. Biasanya lebih dari satu perilaku menyimpang yang tampak
B. Kajian Tentang Agresif Verbal
Perilaku agresif termasuk perilaku bermasalah yang berdampak langsung
pada orang lain sehingga dapat diamati/undercontrol yang merupakan
gangguan perilaku eksternal (Aini Mahabbati: 2012).
Perilaku agresif verbal termasuk ke dalam klasifikasi Conduct Disorder
menurut Dimensi Behavioral menurut skala revised behavior problem
checklist.
Menurut (Rina Setiawati: 2015), agresi verbal merupakan komponen
motorik seperti melukai dan menyakiti orang lain melalui verbalis,
misalnya berdebat menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaksetujuan,
menyebar gosip dan kadang bersikap sarkatis.
C. Kajian Tentang Prosedur FBA (Functional
Behavior Assessment)
Prosedur Functional Behavior Assessment (FBA) sebagai salah satu cara
untuk menemukan pola perilaku bermasalah anak dengan gangguan
emosi dan perilaku hasil FBA.
Prosedur FBA berdasarkan hasil penelitian (Mahabbati, Aini. 2014):
1. Mendeskripsikan profil dan karakteristik gangguan perilaku anak
2. Observasi dan analisa ABC perilaku bermasalah
3. Pengisian skala motivasi perilkau bermasalah yang menunjukkan
perilaku agresif subyek karena tangible dan escape.
4. Pola perilaku bermasalah menunjukkan subyek sering melakukan
agresif verbal dengan pemicunya situasi tidak terstruktur, tidak
diperhatikan, dan menginginkan sesuatu dan konsekuensinya adalah
terhindar dari tugas, diperhatikan dan mendapatkan keinginan.
FBA menggabungkan metode langsung dan tidak langsung. Metode
langsung berupa observasi dengan menggunakan pola ABC terhadap
perilaku bermasalah anak yang terjadi pada kegiatan keseharian di
sekolah. Metode tidak langsung berupa wawancara terhadap pihak-
pihak yang dekat dengan anak, dokumentasi berupa rekaman atau hasil
kegiatan pembelajaran dan kegiatan anak di sekolah, serta melalui
pengisian skala motivasi perilaku yang bertujuan menemukan motif
perilaku bermasalah yang dilakukan anak (Agus Salim, 2011 dalam
Mahabbati, Aini. 2014).
D. Kerangka Berfikir
Di SLB E Prayuwana, siswa yang ada kebanyakan dari siswa buangani dari
sekolah reguler. Banyak sikap dan perilaku siswa tunalaras yang
membuat kewalahan guru di sekolah reguler.
Kenyataannya di sekolah khusus seperti di SLB E Prayuwana tetap saja
membuat kewalahan guru apalagi guru yang ada adalah guru
perempuan. Perilaku siswa tunalaras yang ada biasanya adalah agresif
fisik dan agresif verbal. Kebanyakan adalah perilaku agresif verbal.
Terlebih lagi tidak hanya satu murid yang memiliki perilaku agresif
verbal, namun hampir semua siswa di sekolah ini memiliki perilaku
agresif verbal. Kata-kata yang merupakan bentuk agresivitas verbal
siswa hampir sama. Padahal siswa tunalaras berasal dari latar belakang
yang berbeda baik keluarga, ekonomi keluarga maupun pendidikan
sebelum siswa tunalaras masuk di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
E. Hipotesis
Pola perilaku bermasalah berupa perilaku agresif verbal siswa tunalaras
berhubungan dengan banyak faktor yang dimiliki oleh masing-masing
siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Waktu Penelitian
D. Subyek Penelitian
E. Tempat Penelitian
F. Setting Penelitian
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Instrumen Penelittian
I. Validitas Instrumen
J. Analisis Data
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus karena peneliti
bermaksud untuk mengkaji pola perilaku agresif verbal siswa tunalaras
di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
Penelitian sejenis:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Aini Mahabbati pada tahun 2014 tentang
Pola Perilaku Bermasalah dan Rancangan Intervensi Pada Anak
Tunalaras Tipe Gangguan Perilaku (Conduct Disorder) Berdasarkan
Functional Behavior Assessment dengan hasil penelitian bahwa FBA
merupakan pendekatan asesmen perilaku yang sistematis karena
hasilnya dapat mendeskripsikan dengan jelas profil dan karakteristik
ketunalarasan subyek dan pola perilakunya. Rancangan intervensi yang
dirumuskan berdasarkan temuan FBA bersifat sistemais dan sesuai
dengan pola perilaku yang ditemukan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ganis Ariffiani pada tahun 2017 tentang
Identifikasi Perilaku Sosial Siswa Tunalaras Di SLB E Prayuwana
Yogyakarta bahwa perilaku sosial yang tunjukkan anak tunalaras di
sekolah memiliki berbagai macam dan perilaku tersebut berbeda antara
satu anak dengan anak lainnya. Beberapa anak menunjukkan perilaku
yang cenderung positif, namun tidak semua anak dapat menunjukkan
perilaku tersebut.
B. Desain Penelitian
Menurut Salmiati: 2015, bentuk langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan ketika
memilih jenis penelitian studi kasus yaitu:
1. Peneliti membuat catatan-catatan lapangan dalam bentuk tertulis tentang bentuk-
bentuk perilaku yang ditampilkan subyek yang berperilaku agresif verbal, faktor-
faktornya, dampaknya.
2. Peneliti membuat tulisna yang mudah dipahami
3. Mengelompokkan: menyusun pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan bentuk-
bentuk, dampak, faktor perilaku agresif verbal
4. Mengkategorikan: dengan cara membuat kode agar memudahkan dalam
menganalisis data dan informasi.
5. Penyajian data yang telah peneliti pilih dan sederhanakan
6. Disajikan dalam bentuk catatan-catatan lapangan hasil observasi dan
catatan hasil.
7. Wawancara. Hasilnya dirangkum dan dibuat kesimpulan setiap kali
wawancara dilakukan terhadap sumber data.
8. Data yang diperoleh baik hasil pengamatan/observasi dan wawancara
disajikan apa adanya dalam bentuk deskripsi atau uraian singkat.
9. Penarikan kesimpulan, data dibuat dalam bentuk tertulis kemudian
peneliti membaca berulang-ulang kemudian disimpulkan dna diberi
interpretasi makan dari fakta yang ada yaitu perilaku-perilaku agresif
verbal yang ditampilkan subyek.
10. Kemudian langkah verifikasi dilakukan dengan mengkonfirmasikan
kesimpulan hasil pengamatan dan hasil wawancara selama penelitian
berlangsung sehingga validitasnya lebih terjamin.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan oktober sampai
dengan desember.
C. Subyek Penelitian
Subyek atau fokus penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang ada
yaitu siswa tunalaras di SLB E Prayuwana. Karakteristik subyek yang
menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut: 4 siswa tunalaras yang
memiliki perilaku agresif verbal
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB E Prayuwana Yogyakarta yang beralamatkan di
jalan Ngadisuryan No. Alun-alun Selatan Yogyakarta.
D. Setting Penelitian
Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah berada di dalam lingkungan
sekolah di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
nontes.
F. Instrumen Penelittian
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar/panduan
observasi dan pedoman wawancara.
G. Validitas Instrumen
Instrumen yang divaliditas dalam penelitian ini mencakup instrumen observasi
dan pedoman wawancara. Instrumen yang dibuat kemudian dikonsultasikan
kepada ahli tentang perilaku agresif verbal siswa tunalaras.
H. Analisis Data
Dalam penelitian studi kasus ini, peneliti menggunakan teknik analisis data
secara kualitatif. Berdasarkan jenis data yang diperoleh tersebut, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif-
kualitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Ariffiani, Ganis. 2017. Identifikasi Perilaku Sosial Siswa Tunalaras Di SLB E Prayuwana
Yogyakarta. Yogyakarta
Mahabbati, Aini. 2012. Materi Mata Kuliah Pendidikan Anak Tunalaras. Yogyakarta
Mahabbati, Aini. 2014. Pola Perilaku Bermasalah dan Rancangan Intervensi Pada Anak
Tunalaras Tipe Gangguan Perilaku (Conduct Disorder) Berdasarkan Functional
Behavior Assessment. Yogyakarta. Jurnal Dinamika Pendidikan Nomor
01/Th.XXI/Mei 2014
Nurtjahyo, Arief & Matulessy, Andik. 2013. Hubungan Kematangan Emosi dan
Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal. Surabaya. Persona, Jurnal Psikologi
Indonesia Vol. 2, No. 3, hal 223-231
Salmiati. 2015. Perilaku Agresif dan Penanganannya (Studi Kasus Pada Siswa SMP
Negeri 8 Makassar). Makassar. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 1
Nomor 1 Juni 2015. Hal 66-76 ISSN: 2443-2202
Setiawati, Rina. 2015. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Agresi
Remaja. Surakarta

More Related Content

Similar to PPT UNTUK SEMPROP.pptx

Masalah utama dalam pengelolaan kelas
Masalah utama dalam pengelolaan kelasMasalah utama dalam pengelolaan kelas
Masalah utama dalam pengelolaan kelasGita Ramadhani
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembamRidzuan Ahmad
 
materi modul 5.ppt
materi modul 5.pptmateri modul 5.ppt
materi modul 5.ppttino911946
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranKazirul Latif
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiFinnland
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf
1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf
1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdffitrianisa30
 
Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)
Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)
Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)Jane Taka
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaHafshah Zuhairoh
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-Ceviy ana
 
Judul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalJudul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalPuspalestari01
 
Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2
Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2
Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2Puspalestari01
 
kondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajarkondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajarhandok011
 

Similar to PPT UNTUK SEMPROP.pptx (20)

Masalah utama dalam pengelolaan kelas
Masalah utama dalam pengelolaan kelasMasalah utama dalam pengelolaan kelas
Masalah utama dalam pengelolaan kelas
 
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan KhususMemahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
Memahami Perilaku Siswa Berkebutuhan Khusus
 
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
kajian-kes-murid-mundur-dan-lembam
 
materi modul 5.ppt
materi modul 5.pptmateri modul 5.ppt
materi modul 5.ppt
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
Buat bk updete
Buat bk updeteBuat bk updete
Buat bk updete
 
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu KomunikasiKarya Ilmiah Ilmu Komunikasi
Karya Ilmiah Ilmu Komunikasi
 
Jurnal minggu 2
Jurnal minggu 2Jurnal minggu 2
Jurnal minggu 2
 
[==
[==[==
[==
 
[==
[==[==
[==
 
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diriMakalah paud gangguan penyesuaian diri
Makalah paud gangguan penyesuaian diri
 
1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf
1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf
1340-Article Text-3699-1-10-20191230.pdf
 
Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)
Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)
Implikasi perbezaan individu_terhadap (jenny dio)
 
Karya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesiaKarya ilmiah bahasa indonesia
Karya ilmiah bahasa indonesia
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
 
Kesulitan Belajar
Kesulitan BelajarKesulitan Belajar
Kesulitan Belajar
 
Judul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnalJudul ina sintya resensi jurnal
Judul ina sintya resensi jurnal
 
Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2
Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2
Tugas resensi artikel jurnal puspa lestari 2
 
kondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajarkondisi belajar dan masalah belajar
kondisi belajar dan masalah belajar
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

PPT UNTUK SEMPROP.pptx

  • 1. STUDI KASUS TENTANG PERSAMAAN POLA PERILAKU AGRESIF VERBAL SISWA TUNALARAS DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA OLEH: IRMAWANTI 15103241012
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Pembatasan Masalah D. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Penelitian G. Definisi Operasional
  • 3. A. Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus terdiri dari 7 jenis kekhususan yang masing- masing kekhususannya memiliki karakteristik tersendiri. Salah satunya, anak dengan gangguan emosi dan perilaku atau sering disebut tunalaras. Salah satu jenis anak dengan gangguan emosi adalah Conduct Disorder dengan salah satu karakteristiknya memiliki perilaku agresif. Anak dengan gangguan emosi dan perilaku yang telah terdeteksi biasanya mendapatkan layanan pendidikan dan penanganan di sekolah luar biasa bagian E (tunalaras), di sekolah-sekolah khusus, ataupun di sekolah- sekolah inklusi (Mahabbati, Aini. 2006). Di sekolah khusus untuk anak tunalaras yang ada yaitu di Yogyakarta hanya terdapat satu sekolah khusus dengan kekhususan E yakni SLB E Prayuwana.
  • 4. Sekolah ini terkenal dengan julukannya yaitu sekolah untuk anak nakal. Dari seluruh siswa yang berada di SLB E Prayuwana Yogyakarta, siswa tunalaras murni yang tidak memiliki hambatan intelektual, memiliki pola perilaku agresif verbal yang hampir sama. Bentuk-bentuk agresif verbal yang sering diucapkan oleh siswa tunalaras adalah “asu”, “bajingan”, “jancuk”, “modar”, “ndasmu”, memanggil orang tua dengan namanya langsung (nama guru Agus, siswa memanggil tidak dengan “Pak” melainkan langsung “Agus”). Bentuk kosakata yang diucapkan siswa tunalaras memiliki kesamaan kata dengan yang diucapkan oleh siswa tunalaras lainnya.
  • 5. Siswa tunalaras yang berada di SLB E Prayuwana biasanya memiliki intelektual yang normal namun ada juga yang disertai dengan hambatan intelektual. Mereka memiliki karakteristik ketunalarasan berupa berteriak ketika berbicara, menentang, berbicara kasar, berkelahi, merusak perabotan, dan masih banyak lagi. Ketika salah satu atau dua siswa sedang marah dan berkelahi, mererka akan mengeluarkan kata-kata kasar kepada siapapun walaupun gurunya sendiri. Guru yang kebanyakan adalah perempuan merasa takut akan terkena pukulan karena tenaga siswa lebih besar daripada tenaga guru. Selain di sekolah, banyak orang tua siswa tunalars yang ada di SLB E Prayuwana yang mengeluhkan perilaku agresif verbal anaknya ketika mereka terpancing emosinya. Kadang agresif verbal siswa tunalaras disertai dengan agresif fisik seperti menyakiti dengan cara memukul orang lain atau dengan merusak barang yang ada di dekat anak.
  • 6. B. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa tunalaras di SLB E Prayuwana Yogyakarta memiliki kesamaan perilaku agresif verbal 2. Guru di sekolah mengeluhkan bahwa siswa tunalaras mudah terpancing emosinya dan menimbulkan perkelahian yang berawal dari perilaku agresif 3. Orang tua siswa tunalaras juga mengeluhkan perilaku yang ada ketika di rumah dan memang sama ketika di sekolah.
  • 7. C. Pembatasan Masalah Permasalahan pada penelitian ini difokuskan pada kasus perilaku agresif verbal siswa tunalaras di SLB E Prayuwana memiliki karakteristik pola yang hampir sama dengan siswa tunalaras lainnya dalam lingkup satu sekolah. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana faktor penyebab kesamaan pola perilaku agresif verbal yang dimiliki antar siswa tunalaras yang ada di SLB E Prayuwana Yogyakarta?” E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kesamaan perilaku agresif verbal yang dimiliki antar siswa tunalaras yang ada di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
  • 8. F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut: Manfaat Teoritis a. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di dalam bidang pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus khususnya anak dengan gangguan emosi dan perilaku (tunalaras). b. Sebagai informasi mengenai faktor penyebab kesamaan perilaku agresif verbal di suatu sekolah Manfaat Praktis Bagi guru a. Dapat memberikan pengetahuan kepada guru mengenai pola-pola perilaku agresif verbal yang ada di sekolah sehingga dapat mencari cara menangani perilaku tersebut b. Sebagai salah satu informasi bagi guru agar menjadi bahan penelitian ketika guru mengikuti karya tulis ilmiah profesi Bagi kepala sekolah a. Dapat menjadi gambaran untuk menentukan bagaimana kebijakan sekolah yang berkaitan dengan aturan perilaku siswa di sekolah
  • 9. G. Definisi Operasional 1. Perilaku agresif adalah tindakan kekerasan yang dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti orang lain dalam bentuk agresif fisik dan verbal. 2. Perilaku agresif verbal yang dilakukan siswa berupa mengejek, membentak, menghina, memaki, dna mengancam. 3. Anak Tunalaras adalah anak yang memiliki masalah tingkah laku berat yang tampak pada hubungan sosial, interpersonal dan intrapersonal.
  • 10. BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian tentang Anak Tunalaras B. Kajian tentang Agresif Verbal C. Kajian tentang Prosedur FBA (Functional Behavior Assessment) D. Kerangka Berfikir E. Hipotesis
  • 11. KAJIAN TENTANG ANAK TUNALARAS Anak tunalaras kurang dapat mengendalikan emosinya dengan baik sehingga sering kali terjadi peledakan emosi, ketidakstabilan emosi tersebut akan menimbulkan penyimpangan tingkah laku yang menjurus pada tingkah laku yang kurang baik seperti perilaku agresif. Klasifikasi Siswa Tunalaras: 1. Berdasarkan intensitasnya (ringan, sedang, berat) 2. Berdasarkan dimensi perilakunya (gangguan perilaku eksternal dan internal) 3. Berdasarkan bentuk perilakunya (ADHD, Conduct Disorder, ODD, Gangguan Emosi) Faktor Penyebab Ketunalarasan: 1. Psikoanalisis 2. Behavioristik 3. Ekologis 4. Kognitif 5. Biomedis
  • 12. Karakteristik Siswa Tunalaras (Dalam The Federal Definition Menurut Individual With Disailities Education Act (IDEA) 1978: 1. Ketidakmamuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya berdasarkan keadaan intelektual, sensori, dan faktor kesehatan. 2. Ketidakmampuan memulai atau menjaga kepuasan interaksi sosial dengan teman dan guru. 3. Perilaku dan kondisi perasaan yang tidak sesuuai dengan keadaan atau situasi normal. 4. Gangguan pada suasana hati (mood) 5. Kecenderuungan mengembangkan simptop fisik ketika mengalami masalah personal atau masalah akademik
  • 13. KRITERIA PERILAKU KETUNALARASAN: 1. Frekuensi yang berulang 2. Intensitas melebihi kewajaran 3. Durasi waktu yang cukup lama 4. Topografi/bentuk khusus perilaku terjadi dalam banyak situasi 5. Perilaku tidak sesuai dengan setting 6. Tingkat kesulitan pengaturan perilaku tinggi 7. Perbandingan dengan level sebaya 8. Penerimaan sebaya kurang 9. Biasanya lebih dari satu perilaku menyimpang yang tampak
  • 14. B. Kajian Tentang Agresif Verbal Perilaku agresif termasuk perilaku bermasalah yang berdampak langsung pada orang lain sehingga dapat diamati/undercontrol yang merupakan gangguan perilaku eksternal (Aini Mahabbati: 2012). Perilaku agresif verbal termasuk ke dalam klasifikasi Conduct Disorder menurut Dimensi Behavioral menurut skala revised behavior problem checklist. Menurut (Rina Setiawati: 2015), agresi verbal merupakan komponen motorik seperti melukai dan menyakiti orang lain melalui verbalis, misalnya berdebat menunjukkan ketidaksukaan atau ketidaksetujuan, menyebar gosip dan kadang bersikap sarkatis.
  • 15. C. Kajian Tentang Prosedur FBA (Functional Behavior Assessment) Prosedur Functional Behavior Assessment (FBA) sebagai salah satu cara untuk menemukan pola perilaku bermasalah anak dengan gangguan emosi dan perilaku hasil FBA. Prosedur FBA berdasarkan hasil penelitian (Mahabbati, Aini. 2014): 1. Mendeskripsikan profil dan karakteristik gangguan perilaku anak 2. Observasi dan analisa ABC perilaku bermasalah 3. Pengisian skala motivasi perilkau bermasalah yang menunjukkan perilaku agresif subyek karena tangible dan escape. 4. Pola perilaku bermasalah menunjukkan subyek sering melakukan agresif verbal dengan pemicunya situasi tidak terstruktur, tidak diperhatikan, dan menginginkan sesuatu dan konsekuensinya adalah terhindar dari tugas, diperhatikan dan mendapatkan keinginan.
  • 16. FBA menggabungkan metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung berupa observasi dengan menggunakan pola ABC terhadap perilaku bermasalah anak yang terjadi pada kegiatan keseharian di sekolah. Metode tidak langsung berupa wawancara terhadap pihak- pihak yang dekat dengan anak, dokumentasi berupa rekaman atau hasil kegiatan pembelajaran dan kegiatan anak di sekolah, serta melalui pengisian skala motivasi perilaku yang bertujuan menemukan motif perilaku bermasalah yang dilakukan anak (Agus Salim, 2011 dalam Mahabbati, Aini. 2014).
  • 17. D. Kerangka Berfikir Di SLB E Prayuwana, siswa yang ada kebanyakan dari siswa buangani dari sekolah reguler. Banyak sikap dan perilaku siswa tunalaras yang membuat kewalahan guru di sekolah reguler. Kenyataannya di sekolah khusus seperti di SLB E Prayuwana tetap saja membuat kewalahan guru apalagi guru yang ada adalah guru perempuan. Perilaku siswa tunalaras yang ada biasanya adalah agresif fisik dan agresif verbal. Kebanyakan adalah perilaku agresif verbal. Terlebih lagi tidak hanya satu murid yang memiliki perilaku agresif verbal, namun hampir semua siswa di sekolah ini memiliki perilaku agresif verbal. Kata-kata yang merupakan bentuk agresivitas verbal siswa hampir sama. Padahal siswa tunalaras berasal dari latar belakang yang berbeda baik keluarga, ekonomi keluarga maupun pendidikan sebelum siswa tunalaras masuk di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
  • 18. E. Hipotesis Pola perilaku bermasalah berupa perilaku agresif verbal siswa tunalaras berhubungan dengan banyak faktor yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
  • 19. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Desain Penelitian C. Waktu Penelitian D. Subyek Penelitian E. Tempat Penelitian F. Setting Penelitian G. Teknik Pengumpulan Data H. Instrumen Penelittian I. Validitas Instrumen J. Analisis Data
  • 20. A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus karena peneliti bermaksud untuk mengkaji pola perilaku agresif verbal siswa tunalaras di SLB E Prayuwana Yogyakarta. Penelitian sejenis: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Aini Mahabbati pada tahun 2014 tentang Pola Perilaku Bermasalah dan Rancangan Intervensi Pada Anak Tunalaras Tipe Gangguan Perilaku (Conduct Disorder) Berdasarkan Functional Behavior Assessment dengan hasil penelitian bahwa FBA merupakan pendekatan asesmen perilaku yang sistematis karena hasilnya dapat mendeskripsikan dengan jelas profil dan karakteristik ketunalarasan subyek dan pola perilakunya. Rancangan intervensi yang dirumuskan berdasarkan temuan FBA bersifat sistemais dan sesuai dengan pola perilaku yang ditemukan.
  • 21. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ganis Ariffiani pada tahun 2017 tentang Identifikasi Perilaku Sosial Siswa Tunalaras Di SLB E Prayuwana Yogyakarta bahwa perilaku sosial yang tunjukkan anak tunalaras di sekolah memiliki berbagai macam dan perilaku tersebut berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Beberapa anak menunjukkan perilaku yang cenderung positif, namun tidak semua anak dapat menunjukkan perilaku tersebut.
  • 22. B. Desain Penelitian Menurut Salmiati: 2015, bentuk langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan ketika memilih jenis penelitian studi kasus yaitu: 1. Peneliti membuat catatan-catatan lapangan dalam bentuk tertulis tentang bentuk- bentuk perilaku yang ditampilkan subyek yang berperilaku agresif verbal, faktor- faktornya, dampaknya. 2. Peneliti membuat tulisna yang mudah dipahami 3. Mengelompokkan: menyusun pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan bentuk- bentuk, dampak, faktor perilaku agresif verbal 4. Mengkategorikan: dengan cara membuat kode agar memudahkan dalam menganalisis data dan informasi. 5. Penyajian data yang telah peneliti pilih dan sederhanakan
  • 23. 6. Disajikan dalam bentuk catatan-catatan lapangan hasil observasi dan catatan hasil. 7. Wawancara. Hasilnya dirangkum dan dibuat kesimpulan setiap kali wawancara dilakukan terhadap sumber data. 8. Data yang diperoleh baik hasil pengamatan/observasi dan wawancara disajikan apa adanya dalam bentuk deskripsi atau uraian singkat. 9. Penarikan kesimpulan, data dibuat dalam bentuk tertulis kemudian peneliti membaca berulang-ulang kemudian disimpulkan dna diberi interpretasi makan dari fakta yang ada yaitu perilaku-perilaku agresif verbal yang ditampilkan subyek. 10. Kemudian langkah verifikasi dilakukan dengan mengkonfirmasikan kesimpulan hasil pengamatan dan hasil wawancara selama penelitian berlangsung sehingga validitasnya lebih terjamin.
  • 24. C. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan oktober sampai dengan desember. C. Subyek Penelitian Subyek atau fokus penelitian ini berdasarkan latar belakang masalah yang ada yaitu siswa tunalaras di SLB E Prayuwana. Karakteristik subyek yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut: 4 siswa tunalaras yang memiliki perilaku agresif verbal C. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SLB E Prayuwana Yogyakarta yang beralamatkan di jalan Ngadisuryan No. Alun-alun Selatan Yogyakarta. D. Setting Penelitian Setting yang digunakan dalam penelitian ini adalah berada di dalam lingkungan sekolah di SLB E Prayuwana Yogyakarta.
  • 25. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik nontes. F. Instrumen Penelittian Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar/panduan observasi dan pedoman wawancara. G. Validitas Instrumen Instrumen yang divaliditas dalam penelitian ini mencakup instrumen observasi dan pedoman wawancara. Instrumen yang dibuat kemudian dikonsultasikan kepada ahli tentang perilaku agresif verbal siswa tunalaras. H. Analisis Data Dalam penelitian studi kasus ini, peneliti menggunakan teknik analisis data secara kualitatif. Berdasarkan jenis data yang diperoleh tersebut, maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif- kualitatif.
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Ariffiani, Ganis. 2017. Identifikasi Perilaku Sosial Siswa Tunalaras Di SLB E Prayuwana Yogyakarta. Yogyakarta Mahabbati, Aini. 2012. Materi Mata Kuliah Pendidikan Anak Tunalaras. Yogyakarta Mahabbati, Aini. 2014. Pola Perilaku Bermasalah dan Rancangan Intervensi Pada Anak Tunalaras Tipe Gangguan Perilaku (Conduct Disorder) Berdasarkan Functional Behavior Assessment. Yogyakarta. Jurnal Dinamika Pendidikan Nomor 01/Th.XXI/Mei 2014 Nurtjahyo, Arief & Matulessy, Andik. 2013. Hubungan Kematangan Emosi dan Konformitas Terhadap Agresivitas Verbal. Surabaya. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 2, No. 3, hal 223-231 Salmiati. 2015. Perilaku Agresif dan Penanganannya (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 8 Makassar). Makassar. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Hal 66-76 ISSN: 2443-2202 Setiawati, Rina. 2015. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Perilaku Agresi Remaja. Surakarta