Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 terjadi setelah jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin dan dibentuknya Front Demokrasi Rakyat yang didukung PKI. Pada 18 September 1948, PKI dan FDR menguasai kota Madiun dan memproklamasikan Republik Soviet Indonesia. Operasi penumpasan dilakukan pemerintah yang berhasil menangkap tokoh-tokoh PKI dan menewaskan Muso.
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Apa itu PKI ?
1. Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa Atas Berkat &
Rahmat-Nya Kami dapat menyelesaikan
Tugas Kelompok 2 mengenai “Sejarah
Pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948 ”
yang Wajib untuk dipelajari lebih lanjut.
2. Ilmu Pengetahuan Sosial adalah Ilmu yang
mengajarkan tentang hal Sosial, contoh
nya dalam Materi yang kami sajikan yaitu
Sejarah “Pemberontakan PKI Di Madiun”
yang memiliki banyak hal yang harus di
telusuri dan dipelajari.
3.
4.
5.
6.
7.
8. •Pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari
jatuhnya Kabinet AMIR Syarifuddin tahun 1948, yaitu
tertanda-tanganinya perundingan Renville yang merugikan
Indonesia sehingga Amir Syarifuddin turun dari Kabinetnya
dan digantikan oleh Kabinet Hatta. Sejak saat itu ia merasa
kecewa kemudian ia membentuk Front Demokrasi Rakyat
(FDR) tanggal 28 Juni 1948. FDR ini didukung oleh Partai
Sosialis Indonesia, PKI, Pada tanggal 11 Agustus 1948, Muso
tiba dari Moskow. Semenjak kedatangan Muso bersatulah
kekuatan PKI dan FDR, dibawah pimpinan Muso dan Amir
Syarifuddin gerakan PKI ini memuncak pada tanggal 18
September 1948.
9. • Pemberontakan PKI 1948 atau yang juga
disebut Peristiwa Madiun adalah pemberontakan
komunis yang terjadi pada tanggal 18 September
1948 di kota Madiun. Pemberontakan ini dilakukan
oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan
partai-partai kiri lainnya yang tergabung dalam
organisasi bernama "Front Demokrasi Rakyat" (FDR).
• Sementara perhatian semua pihak pro-pemerintah
terkonsentrasi pada pemulihan Surakarta, pada 18
September 1948, PKI/FDR menuju ke arah timur dan
menguasai KotaMadiun, Jawa Timur, dan pada hari
itu juga diproklamasikan berdirinya "Republik Soviet
Indonesia”
10. • Untuk memulihkan keamanan secara menyeluruh di Madiun,
pemerintah bertindak cepat. Provinsi Jawa Timur dijadikan
daerah istimewa, selanjutnya Kolonel Sungkono diangkat
sebagai gubernur militer. Operasi penumpasan dimulai pada
tanggal 20 September 1948 dipimpin oleh Kolonel A. H.
Nasution.[3]
• Salah satu operasi penumpasan ini adalah pengejaran
Musso yang melarikan diri ke Sumoroto, sebelah
barat Ponorogo. Dalam peristiwa itu, Musso berhasil
ditembak mati. Sedangkan Amir Sjarifuddin dan tokoh-tokoh
kiri lainnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Amir sendiri tertangkap di daerah Grobogan, Jawa Tengah.
Sedangkan sisa-sisa pemberontak yang tidak tertangkap
melarikan diri ke arah Kediri, Jawa Timur.[5]