PKI didirikan pada 1914 dengan nama ISDV dan berubah nama menjadi PKI pada 1920. Tujuannya menantang imperialisme Belanda dengan membangun serikat pekerja dan meningkatkan kesadaran politik petani. PKI melakukan pemberontakan Madiun 1948 untuk menggulingkan pemerintah dan membentuk negara komunis di Indonesia yang berujung kegagalan. Gerakan G30S PKI 1965 gagal menggulingkan Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
2. SEJARAH AWAL MULA BERDIRINYA PKI
Pada 9 Mei 1914 Henk Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische
Vereeniging (ISDV) atau Persatuan Sosial Demokrat Hindia Belanda. Keanggotaan
awal ISDV pada dasarnya terdiri atas 85 anggota dari dua partai sosialis Belanda,
yaitu SDAP (Partai Buruh Sosial Demokratis) dan SDP (Partai Sosial Demokratis),
yang aktif di Hindia Belanda.
Setahun kemudian anggotanya bertambah menjadi 134 orang. Pada tahun-tahun awal
pendiriannya ISDV membatasi aktivitasnya pada diskusi teori masalah kolonial.
Gerakan ISDV tidak berkembang karena tidak mengakar dalam masyarakat Indonesia.
ISDV kemudian bersalin nama menjadi Partai Komunis Indonesia pada Mei 1920 di
Semarang. Semaoen dan Darsono berperan dalam pendirian tersebut. Semaoen
terpilih sebagai Ketua, Darsono Wakil Ketua, Piet Bergsma sebagai Sekretaris, dan
H.W. Dekker sebagai Bendahara. Adolf Baars, J. Stam, Dengah, C. Kraan, dan
Soegono menjadi komisaris partai.
3. TUJUAN PKI
Adapun tujuan utama PKI adalah untuk
menantang imperialisme dan kapitalisme
pemerintah Belanda dengan membangun
serikat pekerja dan untuk
mempromosikan pentingnya kesadaran
politik di antara para petani.
4. PEMBERONTAKAN MADIUN 1948
Pemberontakan Madiun 1948
Pada 18 September 1948, terjadi pemberontakan PKI Madiun bertujuan menggulingkan
pemerintahan yang sah yakni Republik Indonesia dan mengganti landasan negara.
Gerakan ini diketuai oleh Amir Sjarifuddin dan Muso.
Tak hanya berusaha menggulingkan pemerintahan Indonesia, pemberontakan PKI di
Madiun juga bertujuan membentuk negara Republik Indonesia Soviet, mengganti dasar
negara Pancasila dengan Komunisme, dan mengajak petani dan buruh untuk melakukan
pemberontakan.
5. Untuk menghentikan pemberontakan PKI Madiun, pemerintah melakukan beberapa cara untuk mengakhiri
pemberontakan, di antaranya:
1.
Soekarno memperlihatkan pengaruhnya dengan meminta rakyat memilih Soekarno-Hatta atau Muso-Amir.
2.
Panglima Besar Sudirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa
Timur untuk menjalankan operasi penumpasan dibantu para santri.
Kemudian pada 20 September 1948 dilakukan operasi penumpasan yang dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution.
Dalam operasi ini, Musso, Amir dan para tokoh komunis lainnya ditemukan dan dijatuhi hukuman mati.
• Latar belakang pemberontakan PKI madiun
1. Jatuhnya Kabinet Amir Sjarifuddin akibat ditandatanganinya perjanjian Renville yang sangat merugikan Republik
Indonesia.
2. Kedekatan Amir Syarifuddin dengan tokoh PKI Muso dan bercita-cita menyebarkan ajaran komunisme di
Indonesia.
3. Propaganda kekecewaan terhadap Perdana Menteri selanjutnya yakni Kabinet Hatta akibat programnya untuk
mengembalikan 100.000 tentara menjadi rakyat biasa dengan alasan penghematan biaya.
6. GERAKAN G30S PKI
• Gerakan 30 September atau G30S PKI merupakan gerakan yang dipimpin oleh DN Aidit untuk
menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
• Peristiwa kelam dalam sejarah Indonesia ini terjadi pada 1 Oktober 1965 dini hari, saat Letkol Untung yang
merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada
PKI.
• Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. Tiga dari enam orang yang menjadi target langsung
dibunuh di kediamannya. Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya.
• Keenam perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban G30 S PKI adalah Letnan Jenderal
Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor
Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan dan Brigadir Jenderal Sutoyo
Siswomiharjo.
7. LATAR BELAKANG G30S PKI
• Secara umum, G30S PKI dilatarbelakangi oleh dominasi ideologi Nasionalisme,
Agama, dan Komunisme (NASAKOM) yang berlangsung sejak era Demokrasi
Terpimpin diterapkan, yakni tahun 1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden
Soekarno.
Beberapa hal lain yang menyebabkan mencuatkan gerakan yang menewaskan para
Jenderal ini adalah ketidakharmonisan hubungan anggota TNI dan juga PKI.
Pertentangan pun muncul di antara keduanya. Selain itu, desas desus kesehatan
Presiden Soekarno juga turut melatarbelakangi pemberontakan G30S PKI.