SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
LEMBAR JAWABAN
Nomor 1
Bagian a
Dalam menghadapi Covid-19, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan yang cepat dan
prudent untuk mengurangi dampaknya pada perekonomian. Beberapa ahli mengkhawatirkan,
dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19 bisa lebih besar dari dampak kesehatan, dan
pertumbuhan ekonomi akan melambat. Jika terjadi perlambatan ekonomi, maka daya serap tenaga
kerja akan berkurang, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan. moneter untuk menghadapi
Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah melakukan kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi
anggaran mempercepat refocusing kegiatan, realokasi anggaran dan pengadaan barang jasa
penanganan Covid-19. Sektor yang sangat terpukul dengan pandemi Covid-19 adalah pariwisata
dikarenakan adanya larangan traveling dan konsekuensi social distancing. Imbasnya merembet ke
industri perhotelan, restoran, retail, transportasi dan lainnya.
Bagian b
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional,
kesempatan kerja, investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional. Mengacu pada dampak
buruk dari covid-19 ini, diprediksi pendapatan negara turun sebanyak 10% di tahun ini. Penurunan
pendapatan akibat wabah covid-19 terutama akan terjadi di sisi penerimaan perpajakan. Dampak
yang diakibatkan pandemi ini sangat besar. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat covid-19
diharapkan tidak terlalu menekan defisit APBN. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi yang dapat
membantu mengatur perekonomian saat ini. Kebijakan makro-mikro penanggulangan wabah
covid-19 diharapkan akan dapat mempertahankan ekspektasi positif semua entitas ekonomi, baik
di dalam negeri maupun luar negeri. Keputusan lockdown ini tidak diterapkan karena berbagai
alasan termasuk kesiapan negara dalam menanggung risiko apabila hal itu terjadi. Penerimaan
pajak pada 2020 tercatat mengalami kontraksi atau minus hingga 19,7%. Adapun beberapa sektor
pajak yang minus setelah digunakan untuk penanganan covid-19 adalah PPh Migas, pajak non
migas dan pajak perdagangan internasional. Situasi dampak pandemi saat ini sangat tidak
menguntungkan untuk mencapai target penerimaan pajak. Sehingga pemerintah perlu
mengantisipasinya dengan merevisi target penerimaan pajak, serta proyeksi pertumbuhan
ekonomi, dan asumsi makro lainnya.
NOMOR 2
BAGIAN A
Pajak bukan hanya sebagai sumber penerimaan dalam APBN, namun, memegang peranan penting
dalam upaya menjaga dan pemulihan ekonomi. Pandemi COVID–19 memberikan pukulan yang
besar bagi perekonomian negara, bahkan perekonomian Indonesia sampai mengalami resesi.
Pemerintah pun berusaha keras mencari cara untuk memulihkan ekonomi Indonesia dan
menjaganya. Salah satu alat yang yang digunakan oleh pemerintah adalah pajak. Pajak sendirinya
merupakan sumber penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
tapi pajak juga memiliki peranan yang penting dalam menjaga dan pemulihan ekonomi Hal ini ini
dapat dilihat dari kontribusi pajak yang terus meningkat terhadap penerimaan negara. Lewat
berbagai kebijakan dan stimulus terkait perpajakan tersebut, dunia usaha diharapkan dapat kembali
berjalan normal.
BAGIAN B
Berdasarkan standar akuntansi pemerintahan, belanja daerah dapat didefinisikan
sebagai semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah daerah. Belanja dapat dipahami sebagai kewajiban pemerintah daerah yang
mengurangi kekayaan bersih yang terjadi akibat transaksi masa lalu. Namun dalam hal ini perlu
dipahami bahwa belanja daerah berbeda dengan pengeluaran daerah. Tidak semua pengeluaran
yang dilakukan pemerintah daerah yang menyebabkan berkurangnya kas direkening kas umum
daerah dikategorikan sebagai belanja. Namun setiap belanja merupakan pengeluaran pemerintah
daerah. Pengeluaran pemerintah daerah dapat berupa belanja atau bisa juga merupakan
pengeluaran pembiayaan. Kedua jenis pengeluaran ini baik belanja daerah maupun pengeluaran
pembiayaan sama-sama membutuhkan bukti pengeluaran Pada saat ekonomi tumbuh lambat atau
terjadi resesi seperti sekarang, APBN menjadi katup pengaman bagi penyelamatan perekonomian
nasional. Kehadiran pemerintah melalui kebijakan fiskal yang instrumen utamanya berupa APBN
adalah satu perangkat kebijakan ekonomi makro untuk mencapai berbagai sasaran pembangunan
yang mencakup fungsi alokasi anggaran untuk tujuan pembangunan. Selain itu juga melingkupi
fungsi distribusi pendapatan dan subsidi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta fungsi
stabilisasi ekonomi makro dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
NOMOR 3
BAGIAN A
Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang ideal adalah apabila setiap
tingkat pemerintahan dapat independen di bidang keuangan untuk membiayai pelaksanaan tugas
dan wewenang masing-masing. Hal utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berdiri
sendiri dalam pembangunannya terletak pada kemampuan keuangan daerah tersebut untuk
menggali sumber-sumber keuangan sendiri dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat harus
seminimal mungkin, sehingga PAD harus menjadi sumber keuangan besar yang didukung oleh
kebijakan pembagian keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem
pemerintahan negara.
Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil adalah kalau keuangan daerah mampu
meningkatkan penerimaan daerah secara berkelanjutan seiring dengan perkembangan
perekonomian di daerah tersebut tanpa memperburuk alokasi faktor-faktor produksi dan rasa
keadilan dalam masyarakat serta dengan biaya untuk mendapatkan penerimaan daerah secara
efektif dan efisien.
Inti dari desentralisasi fiskal adalah menciptakan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan
daerah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal I Ayat (7) Undang-undang tersebut. Dalam
hubungannya dengan pendanaan, desentralisasi fiskal merupakan faktor utama bagi kelancaran
penyediaan dana pembangunan agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan secara
maksimal.
Adapun perhitungannya sebagai berikut :
DDF =
π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ π·π‘Žπ‘›π‘Ž π·π‘Žπ‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› π·π‘Žπ‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž
π‘₯ 100%
2018 =
𝟐.πŸ—πŸ–πŸ“.πŸ’πŸπŸ.πŸ–πŸ‘πŸ—.𝟏𝟎𝟐,𝟎𝟎,βˆ’
πŸ‘.πŸŽπŸ•πŸ.𝟏𝟏𝟐.πŸ’πŸ”πŸ’.πŸ•πŸ–πŸ•,πŸ’πŸ•
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = πŸ—, πŸ•%
2019 =
𝟐.πŸ•πŸ•πŸ—.πŸ•πŸ’πŸŽ.πŸ‘πŸŽπŸ”.πŸ•πŸπŸ,𝟐𝟎,βˆ’
πŸ‘.πŸπŸ–πŸ.πŸ•πŸ—πŸ•.πŸ—πŸ”πŸ”.πŸ‘πŸπŸŽ,πŸ“πŸ—,βˆ’
𝒙 𝟏𝟎𝟎% = πŸ–,πŸ“ %
BAGIAN B
Dapat disimpulkan bahwa Jika PDRB suatu daerah meningkat maka kemampuan daerah dalam
membayar pajak juga akan meningkat. Ini berarti bahwa administrasi penerimaan daerah dapat
meningkatkan daya pajaknya agar pemerintah daerah dapat meningkatkan penerimaan pajaknya.
Efektivitas (efectivity)
Efektivitas adalah mengukur hubungan antara hasil pungut suatu pajak dengan potensi pajak itu
sendiri. Indikator efektivitas adalah rasio antara hasil pemungutan suatu pajak dengan hasil pajak,
dengan asumsi bahwa semua wajib pajak membayar semua pajak terutang. Efektivitas
menyangkut semua tahap administrasi penerimaan pajak, menentukan wajib pajak dan
membukukan penerimaan.
Efisiensi (efficiency)
Efisiensi mengukur bagian dari hasil pajak yang digunakan untuk menutup biaya pemungutan
pajak yang bersangkutan. Selain mencakup biaya langsung kantor pajak yang bersangkutan, daya
guna juga memperhitungkan biaya langsung bagi kantor pajak, dan mungkinjuga biaya mencakup
biaya luar yakni biaya mematuhi pajak bagi wajib pajak, itikad baik masyarakat dan lain
sebagainya.
NOMOR 4

More Related Content

Similar to MENGHADAPI COVID-19

Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalSiti Sahati
Β 
Akuntansi perpajakan
Akuntansi perpajakanAkuntansi perpajakan
Akuntansi perpajakanEmiAprillia
Β 
adm keuangan ita.docx
adm keuangan ita.docxadm keuangan ita.docx
adm keuangan ita.docxFadhielAchmad
Β 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia MithaQhaulia
Β 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiFerdi Ozom
Β 
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisWahono Diphayana
Β 
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas PerpajakanArtikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas PerpajakanSonyaSabrina
Β 
Bab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & ulnBab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & ulnxNet8
Β 
Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018
Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018
Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018IndriDjuarsah
Β 
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptxPPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptxNatasyaUmmayra
Β 
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)MaritaDamanik1
Β 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaSTIE EKUITAS BANDUNG
Β 
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016ekho109
Β 
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...ANTON HILMAN
Β 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalTalitha Lintang Pertiwi
Β 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskalFerdi Ozom
Β 
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTrifoniaApikaRirinPu1
Β 
PEMBIAYAAN DAN TRANSFER
PEMBIAYAAN DAN TRANSFERPEMBIAYAAN DAN TRANSFER
PEMBIAYAAN DAN TRANSFERListiana Nurwati
Β 

Similar to MENGHADAPI COVID-19 (20)

Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
Β 
Akuntansi perpajakan
Akuntansi perpajakanAkuntansi perpajakan
Akuntansi perpajakan
Β 
adm keuangan ita.docx
adm keuangan ita.docxadm keuangan ita.docx
adm keuangan ita.docx
Β 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Β 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
Β 
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnisAplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Aplikasi kebijakan fiskal dalam bisnis
Β 
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas PerpajakanArtikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Artikel Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Aktivitas Perpajakan
Β 
Bab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & ulnBab 7 apbn & uln
Bab 7 apbn & uln
Β 
Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018
Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018
Artikel Iilmiah Perpajakan_indri_Akuntansi E 2018
Β 
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptxPPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
PPT PEMBANGUNAN Natasya Ummayra 21102012.pptx
Β 
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Β 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
Β 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian IndonesiaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam Perekonomian Indonesia
Β 
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
(Sindonews.com) Opini ekonomi 6 juni 2016-19 juli 2016
Β 
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Analisis efektivitas dan efisiensi pada program dana desa sebagai fungsi dist...
Β 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Β 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
Β 
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdfTRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
TRIFONIA APIKA RIRIN PUTRI_D1091171032_PEMPEM_27 APRIL.pdf
Β 
TF 20230831.pdf
TF 20230831.pdfTF 20230831.pdf
TF 20230831.pdf
Β 
PEMBIAYAAN DAN TRANSFER
PEMBIAYAAN DAN TRANSFERPEMBIAYAAN DAN TRANSFER
PEMBIAYAAN DAN TRANSFER
Β 

Recently uploaded

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
Β 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
Β 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
Β 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
Β 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
Β 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
Β 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
Β 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
Β 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
Β 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
Β 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
Β 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
Β 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
Β 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
Β 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
Β 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
Β 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
Β 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
Β 

Recently uploaded (18)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Β 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Β 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
Β 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Β 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
Β 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Β 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Β 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Β 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
Β 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
Β 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Β 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Β 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Β 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
Β 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Β 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Β 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
Β 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Β 

MENGHADAPI COVID-19

  • 1. LEMBAR JAWABAN Nomor 1 Bagian a Dalam menghadapi Covid-19, Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan yang cepat dan prudent untuk mengurangi dampaknya pada perekonomian. Beberapa ahli mengkhawatirkan, dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-19 bisa lebih besar dari dampak kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi akan melambat. Jika terjadi perlambatan ekonomi, maka daya serap tenaga kerja akan berkurang, meningkatnya pengangguran dan kemiskinan. moneter untuk menghadapi Covid-19. Di bidang fiskal, Pemerintah melakukan kebijakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran mempercepat refocusing kegiatan, realokasi anggaran dan pengadaan barang jasa penanganan Covid-19. Sektor yang sangat terpukul dengan pandemi Covid-19 adalah pariwisata dikarenakan adanya larangan traveling dan konsekuensi social distancing. Imbasnya merembet ke industri perhotelan, restoran, retail, transportasi dan lainnya. Bagian b Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional, kesempatan kerja, investasi nasional, dan distribusi penghasilan nasional. Mengacu pada dampak buruk dari covid-19 ini, diprediksi pendapatan negara turun sebanyak 10% di tahun ini. Penurunan pendapatan akibat wabah covid-19 terutama akan terjadi di sisi penerimaan perpajakan. Dampak yang diakibatkan pandemi ini sangat besar. Mengatasi permasalahan yang timbul akibat covid-19 diharapkan tidak terlalu menekan defisit APBN. Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi yang dapat membantu mengatur perekonomian saat ini. Kebijakan makro-mikro penanggulangan wabah covid-19 diharapkan akan dapat mempertahankan ekspektasi positif semua entitas ekonomi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Keputusan lockdown ini tidak diterapkan karena berbagai alasan termasuk kesiapan negara dalam menanggung risiko apabila hal itu terjadi. Penerimaan pajak pada 2020 tercatat mengalami kontraksi atau minus hingga 19,7%. Adapun beberapa sektor pajak yang minus setelah digunakan untuk penanganan covid-19 adalah PPh Migas, pajak non migas dan pajak perdagangan internasional. Situasi dampak pandemi saat ini sangat tidak menguntungkan untuk mencapai target penerimaan pajak. Sehingga pemerintah perlu
  • 2. mengantisipasinya dengan merevisi target penerimaan pajak, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi, dan asumsi makro lainnya. NOMOR 2 BAGIAN A Pajak bukan hanya sebagai sumber penerimaan dalam APBN, namun, memegang peranan penting dalam upaya menjaga dan pemulihan ekonomi. Pandemi COVID–19 memberikan pukulan yang besar bagi perekonomian negara, bahkan perekonomian Indonesia sampai mengalami resesi. Pemerintah pun berusaha keras mencari cara untuk memulihkan ekonomi Indonesia dan menjaganya. Salah satu alat yang yang digunakan oleh pemerintah adalah pajak. Pajak sendirinya merupakan sumber penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tapi pajak juga memiliki peranan yang penting dalam menjaga dan pemulihan ekonomi Hal ini ini dapat dilihat dari kontribusi pajak yang terus meningkat terhadap penerimaan negara. Lewat berbagai kebijakan dan stimulus terkait perpajakan tersebut, dunia usaha diharapkan dapat kembali berjalan normal. BAGIAN B Berdasarkan standar akuntansi pemerintahan, belanja daerah dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja dapat dipahami sebagai kewajiban pemerintah daerah yang mengurangi kekayaan bersih yang terjadi akibat transaksi masa lalu. Namun dalam hal ini perlu dipahami bahwa belanja daerah berbeda dengan pengeluaran daerah. Tidak semua pengeluaran yang dilakukan pemerintah daerah yang menyebabkan berkurangnya kas direkening kas umum daerah dikategorikan sebagai belanja. Namun setiap belanja merupakan pengeluaran pemerintah daerah. Pengeluaran pemerintah daerah dapat berupa belanja atau bisa juga merupakan pengeluaran pembiayaan. Kedua jenis pengeluaran ini baik belanja daerah maupun pengeluaran pembiayaan sama-sama membutuhkan bukti pengeluaran Pada saat ekonomi tumbuh lambat atau terjadi resesi seperti sekarang, APBN menjadi katup pengaman bagi penyelamatan perekonomian nasional. Kehadiran pemerintah melalui kebijakan fiskal yang instrumen utamanya berupa APBN adalah satu perangkat kebijakan ekonomi makro untuk mencapai berbagai sasaran pembangunan
  • 3. yang mencakup fungsi alokasi anggaran untuk tujuan pembangunan. Selain itu juga melingkupi fungsi distribusi pendapatan dan subsidi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta fungsi stabilisasi ekonomi makro dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. NOMOR 3 BAGIAN A Perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang ideal adalah apabila setiap tingkat pemerintahan dapat independen di bidang keuangan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan wewenang masing-masing. Hal utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berdiri sendiri dalam pembangunannya terletak pada kemampuan keuangan daerah tersebut untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat harus seminimal mungkin, sehingga PAD harus menjadi sumber keuangan besar yang didukung oleh kebijakan pembagian keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan negara. Dilihat dari sisi pendapatan, keuangan daerah yang berhasil adalah kalau keuangan daerah mampu meningkatkan penerimaan daerah secara berkelanjutan seiring dengan perkembangan perekonomian di daerah tersebut tanpa memperburuk alokasi faktor-faktor produksi dan rasa keadilan dalam masyarakat serta dengan biaya untuk mendapatkan penerimaan daerah secara efektif dan efisien. Inti dari desentralisasi fiskal adalah menciptakan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan daerah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal I Ayat (7) Undang-undang tersebut. Dalam hubungannya dengan pendanaan, desentralisasi fiskal merupakan faktor utama bagi kelancaran penyediaan dana pembangunan agar pelaksanaan pembangunan daerah dapat berjalan secara maksimal. Adapun perhitungannya sebagai berikut : DDF = π‘…π‘Žπ‘ π‘–π‘œ π·π‘Žπ‘›π‘Ž π·π‘Žπ‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ƒπ‘’π‘›π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Žπ‘Žπ‘› π·π‘Žπ‘’π‘Ÿπ‘Žβ„Ž π‘₯ 100% 2018 = 𝟐.πŸ—πŸ–πŸ“.πŸ’πŸπŸ.πŸ–πŸ‘πŸ—.𝟏𝟎𝟐,𝟎𝟎,βˆ’ πŸ‘.πŸŽπŸ•πŸ.𝟏𝟏𝟐.πŸ’πŸ”πŸ’.πŸ•πŸ–πŸ•,πŸ’πŸ• 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = πŸ—, πŸ•% 2019 = 𝟐.πŸ•πŸ•πŸ—.πŸ•πŸ’πŸŽ.πŸ‘πŸŽπŸ”.πŸ•πŸπŸ,𝟐𝟎,βˆ’ πŸ‘.πŸπŸ–πŸ.πŸ•πŸ—πŸ•.πŸ—πŸ”πŸ”.πŸ‘πŸπŸŽ,πŸ“πŸ—,βˆ’ 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = πŸ–,πŸ“ %
  • 4. BAGIAN B Dapat disimpulkan bahwa Jika PDRB suatu daerah meningkat maka kemampuan daerah dalam membayar pajak juga akan meningkat. Ini berarti bahwa administrasi penerimaan daerah dapat meningkatkan daya pajaknya agar pemerintah daerah dapat meningkatkan penerimaan pajaknya. Efektivitas (efectivity) Efektivitas adalah mengukur hubungan antara hasil pungut suatu pajak dengan potensi pajak itu sendiri. Indikator efektivitas adalah rasio antara hasil pemungutan suatu pajak dengan hasil pajak, dengan asumsi bahwa semua wajib pajak membayar semua pajak terutang. Efektivitas menyangkut semua tahap administrasi penerimaan pajak, menentukan wajib pajak dan membukukan penerimaan. Efisiensi (efficiency) Efisiensi mengukur bagian dari hasil pajak yang digunakan untuk menutup biaya pemungutan pajak yang bersangkutan. Selain mencakup biaya langsung kantor pajak yang bersangkutan, daya guna juga memperhitungkan biaya langsung bagi kantor pajak, dan mungkinjuga biaya mencakup biaya luar yakni biaya mematuhi pajak bagi wajib pajak, itikad baik masyarakat dan lain sebagainya. NOMOR 4