Dokumen tersebut membahas tentang etika berinternet dan media sosial, termasuk pentingnya etika tersebut karena terbukanya informasi di dunia maya dan keragaman pengguna. Dokumen juga menjelaskan undang-undang yang mengatur etika berinternet di Indonesia serta contoh pelanggaran dan etika yang baik ketika menggunakan internet dan media sosial.
2. PENGERTIAN
Etika berinternet dan social network
adalah suatu sikap tentang bagaimana
kita dalam menggunakan serta
memanfaatkan media internet dan
social network
4. a. Terbukanya informasi di dunia maya yang
bisa dikatakan tanpa batas, membuat
banyak orang keblablasan dalam
menyebarkan dan menerima informasi
b. Pengguna internet berasal dari berbagai
negara yang mungkin memiliki budaya,
bahasa, adat istiadat serta kepribadian yang
berbeda-beda
c. Pengguna internet akan selalu bertambah
setiap saat dan memungkinkan masuknya
“penghuni” baru di dunia maya tersebut
5. UNDANG – UNDANG YANG MENGATUR
ETIKA BERINTERNET DAN SOCIAL
NETWORK
6. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
yang lebih dikenal dengan UU ITE
UU ITE terdiri dari:
Bab I (Ketentuan Umum)
Bab II (Asas dan Tujuan)
Bab III (Informasi, Dokumen dan Tanda
Tangan Elektronik)
Bab IV (Penyelenggaraan Sertifikasi
Elektronik dan Sistem Elektronik)
Bab V (Transaksi Elektronik)
7. Bab VI (Nama Domain, Hak Kekayaan
Intelektual, dan Perlindungan Hak Pribadi)
Bab VII (PerbuatanYang Dilarang)
Bab VIII (Penyelesaian Sengketa)
Bab IX (Peran Pemerintah dan Peran
Masyarakat)
Bab X (Penyidikan)
Bab XI (Ketentuan Pidana)
Bab XII (Ketentuan Peralihan)
Bab XIII (Penutup)
8. Secara umum, materi Undang-Undang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE)
dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu
pengaturan mengenai informasi dan
transaksi elektronik dan pengaturan
mengenai perbuatan yang dilarang.
9. 1. Pengaturan Mengenai
Informasi Dan Transaksi
Elektronik
Beberapa materi yang diatur, antara lain:
1. Pengakuan informasi/dokumen
elektronik sebagai alat bukti hukum
yang sah (Pasal 5 & Pasal 6 UU ITE)
2. Tanda tangan elektronik (Pasal 11 &
Pasal 12 UU ITE
11. 2. Pengaturan Mengenai
Perbuatan Yang Dilarang
Beberapa materi perbuatan yang dilarang
(cybercrimes) yang diatur dalam UU ITE,
antara lain:
1. Konten ilegal, yang terdiri dari, antara lain:
kesusilaan, perjudian,
penghinaan/pencemaran nama baik,
pengancaman dan pemerasan (Pasal 27,
Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE)
2. Akses ilegal (Pasal 30)
12. 3. Intersepsi ilegal (Pasal 31)
4. Gangguan terhadap data (data interference,
Pasal 32 UU ITE)
5. Gangguan terhadap sistem (system
interference, Pasal 33 UU ITE)
6. Penyalahgunaan alat dan perangkat (misuse of
device, Pasal 34 UU ITE)
14. Tidak menggunakan huruf kapital dalam
seluruh kalimat, itu sama artinya dengan
berteriak, dan orang lain bisa tersinggung.
Menghindari penggunaan font warna merah
yang menggambarkan amarah.
Sebelum bertanya ke situs tertentu, baca
dulu menu FAQs (Frequently Asked
Questions), supaya kita tidak mengulang
pertanyaan yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
15. Jangan mengirim broadcast message yang
segmented-nya ke semua teman atau men-
tag foto ke semua orang di friend list. Bisa
membuat penerima yang tidak terkait
dengan topik yang dibahas akan menjadi
kesal
Jangan mengintimidasi kalau ada anggota
baru dalam forum situs tertentu atau mailing
list yang kita ikuti
16. Hindari “perang kata-kata” di internet
dengan orang lain dan jangan pernah
menggunakan kata-kata kasar
Tidak mem-forward konten atau foto yang
berbau pornografi
17. CONTOH KASUS :
1. Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani
Firmansyah(25 th), konsultan Teknologi
Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta
berhasil membobol situs milik Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dan mengubah
nama-nama partai di dalamnya menjadi
nama-nama unik seperti Partai Kolor Ijo,
Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan
lain sebagainya.
18. Dani menggunakan teknik SQL Injection(pada
dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara
mengetikkan string atau perintah tertentu di
address bar browser) untuk menjebol situs
KPU. Kemudian Dani tertangkap pada hari
Kamis, 22 April 2004.
Contoh kasus tersebut merupakan contoh
pelanggaran terhadap UU ITE pasal 27 karena
kasus ini termasuk pencemaran nama baik.
19. 2. Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI
menangkap kelompok kriminal komputer The
414s(414 merupakan kode area lokal mereka)
yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok
yang kemudian disebut hacker tersebut
melakukan pembobolan 60 buah komputer-
komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-
Kettering hingga komputer milik
Laboratorium Nasional Los Alamos.
20. Contoh kasus tersebut merupakan contoh
pelanggaran terhadap UU ITE pasal 34 karena
melakukan penyalahgunaan alat dan
perangkat dengan tujuan buruk.