Buku ini menganalisis pola penggunaan teknologi oleh siswa di berbagai negara. Siswa memiliki akses tinggi terhadap teknologi yang digunakan untuk belajar, hiburan, dan jejaring sosial. Tantangan bagi pendidik adalah memanfaatkan teknologi untuk mendorong inovasi siswa secara bermakna. LPTK perlu mempersiapkan guru yang dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan siswa dan memanfaatkan
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Students' uses of technologies
1. CHAPTER 4: STUDENTS’ USES
OF TECHNOLOGIES
BUILDING INNOVATION: LEARNING WITH
TECHNOLOGIES
TULISAN KATHRYN MOYLE (AUSTRALIAN COUNCIL FOR
EDUCATIONAL RESEARCH)
DIRANGKUM DAN DISAJIKAN OLEH
ESTI SWATIKA SARI DAN ARI PUR (PPS UNY) 2018
2. ISI CHAPTER:
• Penggambaran hasil penelitian atas berbagai angka statistik
penggunaan teknologi oleh anak-anak sekolah di Australia dan
beberapa negara lain,
• Apa kata para pakar dan anak-anak itu tentang diri mereka,
tentang perkembanan teknologi IT, dan bagaimana mereka
memanfaatkannya untuk kehidupan (i.e. belajar mereka), dan
• Pelajaran-pelajaran yang dapat kita petik dan simpulkan dari
semua ini.
3. ADOPSI DUNIA YANG LUAR BISA ATAS
TEKNOLOGI
• Pada 2006, the United States of America, Japan, China dan
Jerman adalah tempat dari lebih setengah jumlah seluruh PC
Komputer di dunia.
• Data August 2009, 11.5 juta orang terdaftar mengikuti
massively multiplayer online game (MMOG) World of Warcraft,
yang merupakan 62 persen dari total pasar game online
seluruh dunia.
• Antara 1990 - 2007 diperkirakan pengguna HP di dunia
meningkat dari 11.1 juta ke 3.2 milyar.
4. • Dalam Disrupting Class, Christensen, Horn and Johnson (2008)
memprediksi bahwa pada 2019 50% dari semua kelas di
sekolah menengah di USA akan berlangsung secara online.
• So what? Lalu kenapa?
• Dalam Chapter ini, pola-pola penggunaan teknologi oleh anak
sekolah akan ditelaah, dan implikasi-implikasinya bagi
pengembangan kapabilitas inovasi dalam lingkungan
pembelajatan di pendidikan formal akan didiskusikan.
5. POLA POLA PENGGUNAAN TEKNOLOGI OLEH
ANAK MUDA
• Fakta: lebih dari 90% anak usia 7-8 tahun memiliki komputer di
rumah mereka (Australian Institute of Family Studies, 2008).
Mereka menemukan bahwa anak anak dan remaja memiliki
akses yang cukup tinggi ke teknologi, dan mereka
menggunakan teknologi tersebut untuk berbagai keperluan
• Penggunaan komputer oleh anak 5 – 14 tahun, 2006: 92%anak
menggunakan komputer di rumah atau sekolah mereka;
sebanyak 89% dari semua anak di atas menggunakan
komputer di rumah; 90% mengaksesnya di sekolah; 37% di
rumah orang lain, dan 12% menggunakannya di perpustakaan
umum (ABS, 2008).
• Dari semua di atas, 70% juga menggunakan internet.
6. • Australian research: anak usia 8 – 17 tahun telah menggunakan
Internet “to find information, to assist in educational activities
such as preparing assignments, and to access social
networking sites”.
• Menurut data ABS 2008, aktivitas internetan yang paling
banyak adalah untuk keperluan pendidikan/sekolah (82%) dan
main game online (51%).
• Anak-anak usia 8 tahun mengatakan bahwa internet ‘is
important to them’, dan 74% dari anak usia 8-11 tahun
mengatakan bahwa “the Internet was a highly important part of
their lives” (ACMA, 2009b).
• Sebanyak 91% dari kelompok 12- 17 tahun mengatakan ”the
Internet is somewhat, very or extremely important to them”.
7. PENGGUNAAN MOBILE PHONES
• Pada 2008 dari 500 siswa di Australia yang diteliti, 55% dari
yang berusia 9 – 11tahun dan 96% dari yang berusia 14 -16
tahun memiliki HP
• Makin tua usia nak, HP makin dianggap penting, dan 43% daru
kelompok usia 16 - 17 mengatakan bahwa HP sangat penting
(ACMA, 2009b).
• HP sangat penting untuk keperluan lifestyles and identitas.
8. • Penelitian atas usia 6 and 13 tahun oleh Downie and
Glazebrook
• (2007) mengungkap bahwa anak memiliki kecenderungan
untuk:
• Nonton TV banyak-banyak
• Sangat memperhatikan penampilan (diri mereka dan orang lain)
• Responsif terhadap iklan, terutama ketika diiklankan oleh artis
idola
• Sangat dasar merk, dan memiliki pengetahuan yang banyak
tentang merk.
• Selalu mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
9. JEJARING SOSIAL
• Seiring dengan perkembangan HP, dunia jejearing sosial juga
mengikuti. Jejaring sisial menyediakan personal pages and to
display online their social contacts. Mereka berkomunikasi
menggunakan messaging, email, video or voice chat. Mereka
share photos and videos dan post comments di forum-forum
online, wikis, blog dan discussion group.
• Penelitian ACMA (2009b): mayoritas anak Australian usia 12 -
17 tahun dan aseparo anak usia 8 and 11menggunakan situs
jejaring sosial.
10. PERMAINAN ONLINE DAN GAME KOMPUTER
• Penelitian di USA: kebanyakan anakan usia 12 -17 tahun main
computer, web, portable, or console games, hampir setiap hari.
• 86% main console seperti the Xbox, PlayStation, or Wii.
• 73% main games di desktop atau laptop computer.
• 60% main portable gaming device misalnya Sony PlayStation Portable,
a
• Nintendo DS, or a Game Boy.
• 48% menggunakan Hp atau PDAuntuk main game.
11. KATA SISWA
• Saya selalu memakai internet: MSN, hotmail and MySpace. Tujuan
utama memakainyaadalah untuk berinteraksi dengan kawan-kawan.
• Kalau saya sedang negerjakan tugas, pada saat bingung atau
kesulitan saya akan sign in ke MSN dan dpat bertanya pada kawan.
• Menggunakan teknologi memungkinkan saya untuk:
• Mengerti lebih jauh dari yang sekedar diajarkan oleh guru
• Membicarakan pelajaran dengan orang lain
• Belajar sendiri
• Pada saat yang sama dapat mempelajari hal lain di luar yang
diwajibkan dipelajari di sekolah
12. STUDENTS LEARNING WITH TECHNOLOGIES
• Perbedaan belajar di kelas dan di luar kelas:
• belajar informal didorong oleh “interests, enthusiasms and passions
of the individual”.
• Ini berlawanan dengan yang terjadi di sekolah, guru terlalu sering
berasumsi bahwa mereka tahu apa yang membuat anak tertarik.
• Sekolah terbaik biasanya memiliki anak yang mampu melakukan riset
menggunakan ICT dan menyajikan interpretasi mereka menggunakan
berbagai teknologi mulyimedia
13. HAL MENARIK:
• It is interesting, although not surprising, that research
conducted with young people in different countries has found
that education-related topics are the most commonly discussed
topics by students, when accessing these sites, using the array
of technologies available to them (Childnet International, 2008;
Moyle & Owen, 2009).
14. BUILDING INNOVATION FOR 2020 AND
BEYOND
• Dengan teknologi, anak di abad 21 memiliki kesempatan yang
luas untuk mempertunjukkan cara lajar yang kompleks diengan
didukung oleh kemajuan teknologi dan sumber digital.
• Tantangan bagi pendidik adalah bagaimana membangun
ketertarikan dan kapabilitas inovatif berkaitan dengan
teknologi dengan cara yang bermakna dan menarik bagi
mereka
15. EDUCATING FOR THE FUTURE
• Sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang dapat
mendorong guru dan siswa untuk bereksperimen dengan ide
ide.
• Mengajari atau memfasilitasi siswa agar dapat menganalisis
informasi adalah kapabilitas yang perlu dikembangkan sebagai
pengembangan dari yang sekedar didapatkan melalui bangku
sekolah
• Inquiry-based, project-based dan problem-based learning
dapat mensupport belajar, dan pendekatan-pendekatan
tersebut sangat sesuai dengan “technology-rich learning
environments” yang berfokus pada pengalaman belajar.
16. • Inquiry-based learning dan pendekatan serupa lainnya dapat
digunakan untuk mendukung siswa dalam merespon problem
belajar mereka melalui penggunaan teknologi.
• Aplikasi/Software dapat digunakan untuk mendukung belajar
misalnya untuk “organise ideas (for example, with concept
mapping software), to search for current information (for
example, through accessing the websites of major libraries and
universities around the world, using online books and checking
news sources), to prepare background papers (using word
processing software) and to present ideas (for example, with
presentation software).
17. • As the interactions between people over the Internet are
mediated through screen interfaces, technologies provide
ample opportunities for students to develop their literacy and
communication skills.
• The Internet provides both teachers and students with
opportunities to learn about each others’ work by sharing
examples of it through public showcases and online events, to
collaborate on joint projects, and to form online communities
of practice around topics of interest
18. • Indeed, it is time to reconsider what is a school and in what ways it
can best fulfil its roles. As children and young people are
communicating with each other in online settings, the importance of
learning in face-to-face settings is highlighted.
• Attendance at school brings young people physically together into
social situations, and it is here they learn how to play games in real
time and space, how to get on with others and how to resolve
disputes. Through face-to-face learning, and through discussions
with their peers, as well as by using the Internet, it is possible for
young people to discover information, to clarify meanings and to
create new ideas, both in real-time settings and online.
19. PERTANYAAN DIKUSI
• Apa yang dapat kita lakukan sebagai pengajar di teacher
traning college (LPTK) untuk menyiapakan guru yang dapat
beradaptasi dengan kebutuhan dan mampu mengimbangi
kemajuan siswa siswa mereka nantinya?
• Apakah sudah cukup yang ada di kurikulum kita?