Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, termasuk definisi pemeliharaan irigasi, tujuan pelatihan, dasar hukum, penyebab buruknya kondisi irigasi, dan tata cara pemeliharaan jaringan irigasi secara terperinci."
1. PELATIHAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
Mataram, September 2015
Oleh : Nugroho Bangun Widodo, ST, MT
2. DEFINISI
PEMELIHARAAN
IRIGASI
Adalah upaya menjaga dan
mengamankan jaringan
irigasi agar selalu dapat
berfungsi dengan baik guna
memperlancar pelaksanaan
operasi jaringan irigasi dan
mempertahankan
kelestariannya.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud pemaparan ini adalah memberikan
penjelasan tentang pemeliharaan jaringan irigasi
melalui proses kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan secara benar pada peserta
pelatihan OP jaringan irigasi.
Tujuannya agar para peserta diklat mampu
melaksanakan pemeliharaan jaringan irigasi
secara efektif dan efisien serta berkelanjutan.
4. LANDASAN HUKUM
1. Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015 Tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Irigasi
2. Kepmen PU No. 293/KPTS/M/2014 Tentang
Penetapan status Daerah Irigasi yang pengelolaanya.
3. SRSNI T-03-2002, Tata cara pemeliharaan jaringan
irigasi teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 20 Th 2006 Tentang Irigasi.
5. Permen PU No. 30 Th 2007 Tentang Pedoman
Pengemb dan pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif.
6. Permen PU No. 31 Th 2007 Tentang Komisi Irigasi.
7. Permen PU No. 32 Th 2007 Tentang Pedoman
Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
8. Permen PU No. 33 Th 2007 Tentang Pedoman
Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A.
5. LATAR BELAKANG
Pemeliharaan Merupakan kelanjutan dari proses
pembangunan irigasi.
Fungsi pemeliharaan irigasi dapat memberikan
manfaat optimal untuk menunjang kegiatan operasi
jaringan irigasi.
Banyaknya jaringan irigasi yang mengalami
kerusakan.
Masih lemahnya kegiatan OP jaringan irigasi di
lapangan.
Anggaran rutin untuk OP masih belum memadai.
6. Penyebab
buruknya
kondisi
irigasi
1. Terlambatnya dalam melaksanakan
pemeliharaan jaringan irigasi pasca
konstruksi.
2. Cacat teknik dikarenakan kegagalan
desain, buruknya konstruksi atau
tidak adanya pemeliharaan jaringan
irigasi secara berkelanjutan.
3. Lemahnya organisasi pengelola OP.
4. Anggaran untuk pemeliharaan yang
belum memadai.
7. PENGERTIAN
1. Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun
dibawah permukaan tanah, termasuk pengertian air
permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di
darat.
2. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau
buatan yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah
permukaan tanah.
3. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan
pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
4. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air
dari satu jaringan irigasi.
8. 5. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang
diperlukan untuk penyediaan, pemberian, penggunaan,
dan pembuangan air irigasi
6. Jaringan Tersier : Jar irigasi di dlm petak tersier termasuk
pembuang, terdiri sal pembawa disebut sal tersier, sal
pembagi disebut sal kuarter.
7. Petak Irigasi : Petak lahan yang memperoleh air irigasi.
8. Petak Tersier : Kumpulan petak irigasi yg merupakan
kesatuan dan mendapat air irigasi mel sal tersier yg sama.
9. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) : adalah
kelembagaan pengel irigasi yang menjadi wadah petani
pemakai air dalam suatu daerah layanan/petak tersier
atau desa yang dibentuk secara demokrasi oleh petani
pemakai air termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.
9. 9. Pemeliharaan Rutin : adalah usaha untuk mempertahankan
kondisi dan fungsi jaringan yang dilaksanakan setiap waktu.
11. Pemeliharaan Berkala : adalah usaha untuk
mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan irigasi yang
dilaksanakan secara berkala
12. Perbaikan : adalah usaha untuk mengembalikan kondisi dan
fungsi saluran dan atau bangunan irigasi secara parsial.
13. Perbaikan Darurat : adalah kegiatan penanggulangan yang
berupa perbaikan dan bersifat darurat akibat suatu bencana
agar saluran dan atau bangunan dapat segera berfungsi.
14. Angka kebutuhan nyata pengelola irigasi (AKNPI) : adalah
besaran biaya yang dihitung berdasarkan kebutuhan aktual
pembiayaan OP dan rehab tiap bangunan dan tiap ruas
saluran untuk mempertahankan kondisi dan fungsi irigasi.
10. S
I
D
L
A
C
O
M
TAHAPAN – TAHAPAN PEMBANGUNAN
JARINGAN IRIGASI
Survei Investigasi Desain (SID) adalah :
Penentuan / penetapan lokasi dan jenis,
spesifikasi infrastruktur, perhitungan RAB yang
akan dilaksanakan pembangunannya
Pembebasan Lahan (Land Acuisition)
Konstruksi / Pembangunan (Construction)
dan dilanjudkan dengan OP (operation and
maintenance/OM)
11. TEKNIK PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Lingkup :
Inventarisasi jaringan irigasi
Perencanaan
Pelaksanaan
Monitoring dan evaluasi (Monev)
Data Pendukung Pemeliharaan Jaringan Irigasi
1) Peta daerah irigasi skala 1 : 5.000 atau 1 : 10.000
2) Peta skema irigasi, skema bangunan
3) Inventarisasi jaringan irigasi
4) Gambar pasca konstruksi (as built drawing)
5) Perencanaan 5 tahunan pengelolaan aset irigasi (PAI)
6) Dokumen dan data pendukung lainnya.
12. Jenis-Jenis Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Pengamanan jaringan irigasi
Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan berkala
Perbaikan darurat
Tindakan Pengamanan
Membuat bangunan pengamanan ditempat
tertentu
Menyediakan tempat mandi hewan dan tempat
cuci
Memasang penghalang (portal, patok) di jalan
inspeksi / tanggul saluran
13. PENGAMANAN JARINGAN IRIGASI
Tindakan Pencegahan :
Melarang pengambilan batu, pasir, dan tanah pada lokasi 500 m
dihulu dan 1.000 m dihilir bendung
Memasang papan larangan menggarap dan mendirikan
bangunan di dlm grs sempadan saluran, dan memandikan
hewan di saluran
Menentukan garis sempadan saluran (GSS)
Memasang papan larangan kendaraan melintas di jalan inspeksi
melebihi kelas jalan
Memasang papan larangan mandi di sekitar bangunan dan
tempat berbahaya
Melarang mendirikan bangunan atau menanam pohon diatas
tanggul saluran irigasi
Mengadakan penyuluhan/sosialisasi kepada masyarakat
/instansi terkait tentang pengamanan fungsi jaringan irigasi.
14. PEMELIHARAAN RUTIN
Kegiatan terus menerus untuk mempertahankan jaringan
irigasi tanpa merubah/mengganti, meliputi :
Yang Bersifat Perawatan :
Memberi minyak pelumas pada bagian pintu
Membersihkan saluran dan bangunan dari tanaman
liar, semak, sampah dan kotoran
Membuang lumpur pada bangunan ukur
Memelihara tanaman pelindung di sekitar bangunan
dan tanggul
Yang Bersifat Perbaikan Ringan :
Menutup lobang bocor kecil di saluran/bangunan
Perbaikan kecil (siar/plesteran/batu muka lepas)
15. Pemeliharaan Berkala :
adalahKegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan
secara berkala oleh dinas yang membidangi irigasi, dapat
bekerjasama dengan P3A/GP3A/IP3A secara swakelola atau
kontraktual.
Pemeliharaan berkala yang bersifat perawatan :
Pengecatan pintu
Pembuangan lumpur di saluran dan bangunan
Pembabatan rumput
Pemeliharaan berkala yang bersifat perbaikan :
Saluran dan bangunan
Pintu-pintu dan skot balk
Jalan inspeksi
Fasilitas pendukung (kantor, rumah dinas, kendaraan dan
peralatan)
Pemeliharaan berkala yang bersifat penggantian :
Pintu-pintu
Alat ukur
Peil scall, nomenklatur
16. Penanggulangan/Perbaikan Darurat:
adalah akibat bencana alam / kejadian luar biasa diperbaiki
dengan konstruksi tidak permanen agar jaringan irigasi tetap
berfungsi.
Dapat dilakukan secara gotong royong, swakelola, dan atau
kontraktual, selanjutnya disempurnakan dengan bangunan
permanen melalui program rehabilitasi.
Pemeliharaan yang bersifat perbaikan :
Saluran dan bangunan
Jalan inspeksi
Fasilitas pendukung (kantor, rumah dinas, alat transportasi,
alat kerja)
Pemeliharaan yang bersifat penggantian :
Penggantian pintu
Alat ukut
Papan duga (peil scall)
17. PERAN SERTA P3A DALAM PEMELIHARAAN
P3A/GP3A/IP3A bersama petugas pengelola irigasi mengadakan
penelusuran/inventarisasi jaringan irigasi.
P3A/GP3A/IP3A menyusun pekerjaan yang dapat dikerjakan
sendiri
Dinas yang membidangi irigasi melaksanakan pemeliharaan dan
dpt kerjasama dng P3A/GP3A/IP3A secara swakelola
P3A/GP3A/IP3A dpt berperan dlm pemeliharaan dlm bentuk
tenaga, bahan, atau biaya sesuai dng kemampuan
P3A/GP3A/IP3A berperan aktif dlm pengamanan jaringan irigasi
P3A/GP3A/IP3A dpt melakukan pengawasan pelaksanaan
pemeliharaan jaringan irigasi primer dan sekunder dalam bentuk
laporan penyimpangan pelaksanaan kepada Dinas atau
pengelola irigasi.
18. TATA CARA PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
1. Inventarisasi jaringan irigasi setiap daerah irigasi
2. Perencanaan pemeliharaan jaringan irigasi
3. Pelaksanaan pemeliharaan jaringan irigasi
4. Monitoring dan evaluasi pemeliharaan jaringan irigasi
1. INVENTARISASI JARINGAN IRIGASI
Dilakukan setiap tahun untk mendapatkan :
Data jumlah, dimensi, jenis, kondisi, dan fungsi seluruh
aset irigasi
Data ketersediaan air, areal pelayanan, dan nilai aset
irigasi setiap daerah irigasi
Inventarisasi dapat dilaksanakan secara partisipatif dengan
Perkumpulan Petani Pemakai air (P3A) sesuai Permen PU
Nomor 32 Tahun 2007.
19. 2. PERENCANAAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Dibuat oleh Dinas yang membidangi irigasi bersama P3A
berdasarkan rencana prioritas hasil inventarisasi
Langkah Penyusunan :
Inspeksi rutin; tugas rutin juru pengairan setiap 10 – 15
hari. Kerusakan kecil yang ditemui harus segera diperbaiki
(pemeliharaan rutin)
Penelusuran; berdasarkan laporan kerusakan, ditelusuri
agar tingkat kerusakan dapat diketahui
Dilakukan secara partisipatif bersama P3A/GP3A. Hasil
penelusuran dicatat dalam Blanko 02-P sesuai Permen PU
Nomor 32 Tahun 2007.
20. Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan
Klasifikasi Kondisi Fisik :
Baik : Kerusakan < 10 % dari kondisi awal
Rusak Ringan : Kerusakan 10-20 % dari kondisi awal,
perlu perbaikan berkala
Rusak Sedang : Kerusakan 21-40 % dari kondisi awal,
perlu perbaikan
Rusak Berat : Kerusakan > 40 % dari kondisi awal,
perlu perbaikan berat atau penggantian
Hasil identifikasi dan analisis kerusakan merupakan bahan
untuk perencanaan detail pemeliharaan.
21. Pengukuran dan Detail Desain Perbaikan:
Survai dan Pengukuran
Untuk perbaikan ringan dilakukan oleh petugas
bersama P3A memakai alat sederhana.
Untuk perbaikan berat/penggantian harus diukur
dengan memakai teodolit dan waterpas.
Pembuatan Detail Desain.
Berdasarkan hasil pengukuran dibuatlah detail
desai.
Hasil detail desain didiskusikan dengan P3A
sebagai dasar pembuatan desain akhir.
22. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Biaya dihitung berdasarkan perhitungan volume
dan harga satuan setempat.
Sumber Dana :
Biaya pemeliharaan dari APBN, APBD, DAK
Kontribusi biaya pemeliharaan dari pemakai air
Dari badan usaha atau sumber lainnya
Penyusunan Program/Rencana Kerja
Yang dilaksanakan secara swakelola;
pemeliharaan rutin, berkala, penanggulangan
(bencana). → Blanko 04-P
Yang dapat dikontrakkan; perbaikan, perbaikan
berat dan penggantian. → Blanko 05-P
23. 3. PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI
Persiapan :
Perlu sosialisasi kepada anggota P3A/GP3A/IP3A tentang
waktu, jenis kegiatan, jumlah tenaga, bahan, dan peralatan
yang diperlukan.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
pekerja/P3A/GP3A/IP3A perlu persiapan tentang
kebutuhan bahan, penyediaan tenaga, pengaturan regu
kerja, dan pelatihan (Blanko 07-P)
Yang dilaksanakan oleh kontraktor, disusun dalam
bentuk paket-paket kontrak.
Kontrak hrs memuat keharusan kontraktor memakai tenaga
kerja setempat kecuali tidak tersedia dan kesepakatan
dengan P3A/GP3A/IP3A tentang jam kerja, upah, dll.
24. Pelaksanaan :
P3A/GP3A/IP3A dan atau kontraktor yang melaksanakan
pemeliharaan wajib memahami dan menerapkan
persyaratan teknis yang berlaku.
Pelaksanaan pemeliharaan tidak boleh mengganggu
pembagian air.
Dinas/pengelola irigasi wajib memberitahu pemakai air
tentang pengeringan 30 hari sebelum pelaksanaan
pengeringan.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh P3A/GP3A/IP3A perlu
dibimbing agar hasil sesuai rencana.
Anggota P3A/GP3A/IP3A dapat berperan mengawasi
pekerjaan kontraktor.
Setelah pekerjaan selesai harus membuat berita acara
25. 4. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pemantauan dan Evaluasi (MONEV)
Pemeliharaan yang dilaksanakan secara swakelola :
MONEV dilakukan terhadap realisasi penggunaan
sumber daya (tenaga, bahan, alat, dana dll).
Pemantauan dapat dilakukan harian/mingguan sesuai
dengan yang ditetapkan oleh dinas/pengelola.
Setiap akhir bulan dan setiap akhir pekerjaan dilakukan
evaluasi untuk penyempurnaan proses pemeliharaan.
Juru/pengamat mencatat hasil kegiatan pemeliharaan di
dalam buku catatan pemeliharaan (BCP).
Di dalam BCP harus jelas terbaca bagian bangunan atau
ruas saluran yang sudah atau belum dilaksanakan
pemeliharaannya.
26. Pemeliharaan yang dilaksanakan secara kontraktual :
Dilakukan thd pemeliharaan berkala, perbaikan,
ataupun penggantian dengan melibatkan peran
P3A/GP3A/IP3A.
Monev pekerjaan yang dikontrakkan dilakukan secara
mingguan dan bulanan.
Jenis dan volume pekerjaan
Rencana dan realisasi fisik dan keuangan
Progres nilai bobot (biaya dibagi volume) dalam %
Progres pekerjaan fisik (volume vs waktu)
Nilai pelaksanaan (progres dibagi bobot) dan nilai
tertimbang (bobot kemajuan biaya serta kinerja fisik)
27. Laporan Kemajuan Pelaksanaan.
Laporan bulanan
Blanko 08-P untuk penggunaan bahan
swakelola
Blanko 09-P untuk pekerjaan yang
diborongkan
Laporan Tahunan, → Blanko 10-P
Laporan dibuat oleh pelaksana kegiatan,
disampaikan kepada dinas/pengelola
irigasi
Bagan Alir Pengisian Blangko
28. INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN PEMELIHARAAN
Terpenuhinya kapasitas saluran sesuai dengan kapasitas
rencana.
Terjaganya kondisi saluran dan bangunan.
Kondisi Baik : Tingkat kerusakan < 10 % dari kondisi awal,
perlu pemeliharaan rutin
Rusak Ringan : Tingkat kerusakan 10-20 % dari kondisi awal,
perlu perbaikan berkala
Rusak Sedang : Tingkat kerusakan 21-40 % dari kondisi awal,
perlu perbaikan
Rusak Berat : Tingkat kerusakan > 40 % dari kondisi awal,
perlu perbaikan berat atau penggantian
Meminimalkan biaya rehabilitasi jaringan irigasi
Tercapainya umur rencana jaringan irigasi
29. ANGKA KEBUTUHAN NYATA PENGELOLAAN IRIGASI
( AKNPI )
Maksud dan Tujuannya Perhitungan AKNPI adalah :
1. Untuk memberikan kepastian besarnya kebutuhan biaya
aktual dan agar tdk terjadi tumpang tindih / kesenjangan
dlm pembiayaan
2. Untuk penyediaan alokasi anggaran pengelolaan irigasi
yang realistis agar jaringan irigasi dapat berfungsi
dengan baik
3. Memudahkan untuk keperluan evaluasi kinerja anggaran
4. Tolok ukur kinerja perkegiatan sangat terukur
5. Memudahkan dlm mengintegrasikan setiap penyusunan
anggaran
30. Penelusuran Jaringan
Identifikasi Kerusakan Jaringan
Irigasi
Penyusunan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
(AKNOP)
Komisi Irigasi Memberikan Rekomendasi Prioritas Alokasi dana O & P
Irigasi per setiap DI berdasarkan AKNOP
Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan Berkala
Ringan :
- Gambar Sket
- RAB
Berat :
- Detail Desain
- RAB
Dinas Provinsi atau Dinas Kabupaten/Kota sesuai tanggung
jawabnya
Pelaksanaan Berat oleh
Pemerintah
Pelaksanaan Ringan oleh
P3A/GP3A/IP3A
Pelaksanaan Ringan
Swakelola :
Dilaksanakan oleh
P3A/GP3A/IP3A dan
dibantu Pemerintah
Pelaksanaan Berat
Kontraktual :
Dilakukan Oleh pihak ketiga
secara partisipatif dengan
menggunakan jaminan
mutu
Proses Pemeliharaan Jaringan Irigasi
32. Persyaratan Petugas Operasi Dan Pemeliharaan
Jabatan Kompetensi
Pendidikan
Minimal
Fasilitas
Kepala Ranting/
pengamat/ UPTD/
cabang dinas/ korwil/
Pengamat
Mampu melaksanakan
tupoksi untuk areal
irigasi 5.000-7.500 Ha
Sarjana Muda / D-III
Teknik Sipil
Mobil pick up
Rumah dinas
Alat komunikasi
Juru / Mantri Pengairan Mampu melaksanakan
tupoksi untuk areal
irigasi 750-1.500 Ha
STM Bangunan Sepeda motor
Alat komunikasi
Petugas Operasi
Bendung
Mampu melaksanakan
tupoksi
ST, SMP Sepeda
Alat komunikasi
Petugas Pintu Air Mampu melaksanakan
tupoksi
ST, SMP Sepeda
Alat komunikasi
42. Permen PU No: 30/PRT/M/2007
Pasal 18:
Ayat (1): Persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi meliputi :
- uji pengaliran,
- penyesuaian manual O&P, dan
- pemberdayaan P3A
Ayat (2): uji pengaliran yang dimaksud untuk mengetahui :
- fungsi hidrolis, dan
- keandalan konstruksi
Ayat (3): P3A/GP3A/IP3A dapat berpartisipasi dlm pelaksanaan uji coba
pengaliran dan penyesuaian manual O&P dengan cara :
mengamati dan melaporkan kejadian pd jaringan irigasi seperti
terjadinya kebocoran, longsor, banjir dan limpasan selama uji coba
pengaliran