SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Download to read offline
STRATEGI
BELAJAR
MENGAJAR
STRATEGI
BELAJAR
MENGAJAR
Strategi berasal dari turunan kata di dalam BahasaYunani yakni Strategos, yang
maksudnya ‘Komandan Militer’ pada zaman demokrasi Athena.
Strategi Menurut David (2006: 17)
Strategi ini adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi
tersebut juga dapat diartikan yakni sebagai tindakan potensial yang membutuhkan
keputusan manajemen tingkat atas serta juga sumber daya perusahaan di dalam
jumlah yang besar.
Strategi Menurut Djamarah & Zain (2015: 5)
Suatu garis besar Haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan
Mois L. Bigge, “belajar
adalah perubahan yang
menetap dalam kehidupan
seseorang yang tidak
diwariskan secara genetis”
James O. Whittaker, “belajar
didefinisikan sebagai proses
yang menimbulkan atau
merubah perilaku melalui
latihan atau pengalaman”
Belajar
Aspek
Perubahan
dalam
belajar
Kognitif
(Pengetahuan)
Psikomotor
(Keterampilan)
Afektif
(Sikap)
Mengajar adalah
penyerahan
kebudayaan berupa
pengalaman,
keterampilan
kepada siswa kita
atau upaya untuk
mewariskan budaya
masyarakat kepada
generasi
berikutnya.
Fokus di Guru
Lama
Mengajar
adalah
panduan bagi
siswa dalam
proses
pembelajaran.
Fokus di
Siswa
Baru
Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
Pola-pola umum kegiatan
guru dengan peserta didik
dalam perwujudan kegiatan
belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang
digariskan
Strategi Dihubungkan dengan Belajar Mengajar
EMPAT
STRATEGI
DASAR
DALAM
BELAJAR
MENGAJAR
Mengidentifikasi
serta menetapkan
spesifikasi dan
kualifikasi
perubahan tingkah
laku dan
kepribadian anak
didik sebagaimana
yang diharapkan.
Memilih sistem
pendekatan belajar
mengajar
berdasarkan
aspirasi dan
pandangan hidup
masyarakat.
Memilih dan
menetapkan prosedur,
metode dan tehnik
belajar mengajar yang
dianggap paling tepat
dan efektif sehingga
dapat dijadikan
pegangan oleh guru
dalam menunaikan
kegiatan
mengajarnya.
Menetapkan /
menerapkan norma –
norma dan batas minimal
keberhasilan atau kritria
serta standar
keberhasilan sehingga
dapat dijadikan pedoman
oleh guru dalam
melakukan evaluasi hasil
kegiatan belajar mengajar
yang selanjutnya akan
dijadikan umpan balik
EMPAT
STRATEGI
DASAR
DALAM
BELAJAR
MENGAJAR
Perubahan tingkah
laku bagaimana
yang diinginkan
sebagai hasil
belajar
(TUJUAN
PEMBELAJARAN)
Memilih cara
pendekatan belajar
mengajar paling
tepat dan efektif
(PENDEKATAN
PEMBELAJARAN)
Memilih dan
menetapkan
prosedur, metode dan
tehnik penyajian yang
tepat dan efektif.
(PROSEDUR,
METODE,TEKNIK
PEMBELAJARAN)
Menetapkan norma
– norma dan batas
minimal
keberhasilan atau
kritria serta standar
keberhasilan
proses
pembelajaran
(SISTEM
PENILAIAN)
Konsep dasar
Strategi belajar
mengajar
Sasaran
kegiatan
belajar
Belajar
mengajar
sebagai sistem
Hakikat proses
belajar
KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Entering
behaviour siswa
Pola-pola belajar
siswa
Memilih sistem
belajar mengajar
Pengorganisasian
kelompok belajar
Implementasi
proses belajar
mengajar
KONSEP DASAR STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
•Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan
tingkah laku
•Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan
terhadap masalah belajar mengajar
•Memilih prosedur, metode dan teknik belajar
mengajar
•Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan
kegiatan belajar mengajar.
Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran tujuan yang
bertahap mulai dari yang operasional dan yang konkret
– Tujuan Pembelajaran
– Kompetensi dasar ( KD )
– Standar kompetensi ( SK ) / Kompetensi Inti (KI)
– Tujuan kurikuler
– Tujuan nasional,
– Tujuan yang bersifat universal.
Manusia yang diidamkan harus memiliki kualifikasi sbb :
• Pengembangan bakat yang optimal
• Hubungan antar manusia
• Efisiensi ekonomi
• Tanggung jawab sebagai warga negara.
2. Sasaran kegiatan belajar
• Belajar mengajar sebagai suatu sisten intruksional
mengandung pengertian sebagai seperangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain
untuk mencapai tujuan.
Sedang sebagai sutu sistem belajar mengajar
meliputi suatu komponen antara lain tujuan,
bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi.
3. Belajar mengajar sebagai sistem
• Secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan
sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dngan
masyarakat, administrator dll. Untuk itu guru perlu memahami
dengan segala aspek pribadi anak didik seperti :
– Kecerdasan dan bakat khusus
– Prestasi sejak permulaan sekolah
– Perkembangan jasmani dan kesehatannya
– kecendrungan emosi dan karakternya
– Sikap dan minat belajar
– Cita – cita
– kebiasaan belajar dan bekerja
– hobi dan penggunaan waktu senggang
– Hubungan sosial di sekolah dan di rumah
– L;atar belakang keluarga
– Lingkungan tempat tinggal
– Sifat – sifat khusus dan kesulitan anak didik.
• Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat
pengalaman dan latihan.
• Maksudnya tujuan kegiatan adalah perubahan
tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan
( Kognitif ), ketrampilan ( Psikomotorik ) maupun
sikap ( Afektif ).
4. Hakikat proses belajar
• Entering behavior siswa adalah karakteristik perilaku anak didik saat
mereka mau masuk sekolah dan mulai dengan kegiatan belajar
mengajar dilangsungkan, tingkat dan jenis karakteristik perilaku anak
didik yang telah dimilikinya ketika mau mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Menurut ABIN SYAMSUDIN Entering behavior siswa dapat di
identifikasikan dengan cara :
a. Cara tradisional, yaitu guru mulai dengan pertanyaan mengenai
bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan baru.
b. Cara Inovatif, yaitu guru tertentu diberbagai lembaga pendidikan
yang memiliki / mampu mengembangkan instrumen pengukuran
prestasi belajar dengan memenuhi syarat, mengadakan pretes
sebelum mereka mulai mengikuti program belajar mengajar.
5. Entering behavior siswa
ROBERT M. GAGNE membedakan pola – pola belajar siswa
menjadi 8 type, yaitu :
1. SIGNAL LEARNING
• Signal lerning yaitu proses penguasaan pola – pola dasar
perilaku yang bersifat involuntary atau tidak disengaja dan
tidak disadari tujuannya.
Contoh : Aba – aba “siap “ merupakan suatu signal atau
isyarat untuk mengambil sikap tertentu.
6. Pola – pola belajar siswa
• Type ini digolongkan kedalam Instrumental conditioning yaitu
belajar dengan Trial and Error (Mencoba – coba) termasuk
proses belajar bahasa pada anak – anak.
• Kondisi yang dperlukan untuk berlangsungnya type belajar ini
adalah faktor inforcement. Waktu antara stimulus pertama
dqan berikutnya amat penting. Makin singkat S – R denga S – R
berikutnya, semakin kuat Reinforcementnya.
Contoh : Burung Beo dpat diajar memberi salam dengan
mengangkat kaki, bila kita katakan “kasih tangan atau salam”.
Ucapan kasih tangan merupakan stimulus yang menimbulkan
respons memberi salama burung itu.
• Jadi jelaslah bahwa kemampuan itu tidak diperoleh secara tiba
– tiba, akan tetapi melalui latihan – latihan. Respon dapat diatur
dan dikuasai, respons bersifat spesifik, tidak umum dan kabur.
• Chaining adalah belajar menghubungkan satuan
ikatan S – R yang satu dengan yang lain.
• Kondisi yang diperlukan bagi berlangsungnya type
beljar ini antara lain secara internal anak didik sudah
harus terkuasai sejumlahsatua S – R , baik
psikomotorik maupun verbal.
5. DISCRIMINATION LEARNING
• Discrimination learning yaitu belajar mengadakan
pembeda. Dalam type ini anak didik mengadakan
seleksi dan pengujian diantara dua perangsang atau
sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian
memilih pola – pola respon yang diaggap paling
sesuai. Anak didik dalam pola ini sudah mempunyai
kemahiran melakukan chaining, association dan
pengalaman (pola S–R )
Contoh : Anak dapat mengenal berbagai merek
mobil besrta namanya, walaupun mobil itu banyak
bersamaan.
• Concept learning adalah belajar poengertian. Dengan
berdasarkan kesamaan ciri – ciri dari sekumpulan
stimulus dan obyek – obyeknya, ia membentuk suatu
pengertian/ konsep, kondisi utama yang diperlukan
adalah menguasai kemahiran diskriminasi dan proses
kognitif fundamental sebelumnya.
• Contoh : Ia dapat menggolongkan dunia skitarnya
menurut konsep, misalnya menurut warna ,
bentuk,jumlah. Ia dapat menggolongkan manusia
menurut hubungankeluarga seperti: bapak, ibu,
paman, saudara.
7. RULE LEARNING ( BELAJAR ATURAN )
• Rule learning adalah belajar membuat generalisasi, hukum dan
kaidah.
• Pada tingkat ini siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai
konsep dengan mengoperasikan kaidah – kaidah logika formal (
induktif, kondukti, analisis, sintesis, asosiasi, diferiensi,
komparasi dan kausalitas ) sehingga anak didik dapat
menemukan konklusi tertentu yang mungkin selanjutnya dapat
dipandang senagai “ Rule “.
• Belajar aturan adalah Type belajar yang banyak terdapat dalam
pelajaran sekolah. Aturan ini terdapat dalam tiap mata pelajaran,
misalnya, benda yang dipanaskan memuai, angin berhembus
dari daerah yang maksimum ke daerah minimum, (a+b) (a-b) =
a2 – b2, untuk menjamin keselamatan negara harus diadakan
pertahanan yang ampuh
• Ada dua cara dalam metode ini :
– Anak menemukan sendiri aturan – aturan itu
– Anak diberitahukan atuaran – aturan yang dipelajari dengan memberikan
contoh – contoh, dan cara ini lebih efektif.
• Mengenal aturan tanpa memahaminya akan merupakan “ verbal
chain “ saja dan ini hanya menunjukkan cara belajar yang salah.
• Kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar seperti ini
adalah :
• Kepada anak didik diberitahukan bentuk performance yang
diharapkan, kalau yang bersangkutan menjalani proses belajar
• Anak didik diberikan sejumlah perntanyaan yang merangsang,
mengingatkannya ( recall ) terhadap konsep yang dipelajarinya dan
dimilikinya untuk mengungkapkan perbendaharaan pengetahuannya.
• Anak didik diberitahukan kata kunci yang menyarankan anak didik ke
arah pembentukan kaidah tertentu yang diharapkan.
• Diberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengekspresikan dan
menyatakan kaidah tersebut dengan kata – katanya sendiri.
• Anak didk diberikan kesempatan untuk menyusun rule dalam bentuk
statement formal.
8. PROBLEM SOLVING ( PEMECAHAN MASALAH )
• Problem solving adalah belajar memecahkan
masalah.
• Langkah – langkah pemecahan masalah
adalah sbb :
• Merumuskan dan megaskan masalah
• Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis.
• Mengevaluasi alternatif pemecahan yang di
kembangkan.
• Mengadakan pengujian dan verifikasi.
7. Memilih sistem belajar mengajar.
• Para ahli teori belajar mengembangkan berbagai
cara pendekatan atau sistem pengajaran atau
proses belajar mengajar antara lain :
a. INQUIRY – DISCOVERY LEARNING
Adalah belajar mencari dan menemukan
sendiri. Dalam sistem belajar ini guru menyajikan
bahan prngajaran tidak dalam bentuk final, tetapi
anak diberi peluang untuk mencari dan
menemukannya sendiri dengan mempergunakan
teknik pendekatan pemecahan masalah.
• Prosedur INQUIRY – DISCOVERY LEARNING sebagai
berikut :
– Simulation, Guru bertanya dengan mengajukan persoalan/ anak disuruh
membaca, mendengarkan uraian yang memuat permasalahan.
– Problem statement.Anak didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi
berbagai permasalahan. Permasalahan yang dipilih harus dirimuskan dalam
bentuk pentanyaan/hipotesis yakni penyataan sebagai jawaban sementara
atas pertanyaan yang diajukan.
– Data Collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis anak diberi kesempatan untuk mengumpulkan (
collection ) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
obyek, wawancara dengan nara sumber, melakukanuji cobasendiri dan
sebagainya.
– Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi
diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, dihitung dengan cara tertentu
serta ditafsirkan pada tingakatr kepercayaan tertentu.
– Verification/pembuktian. Berdasarkan hasil pengolaan dan tafsiran atau
informasi yang ada, penyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan, di
cek, apakah terjawab/tidak, apakah terbukti/tidak.
– Generalization. Berdasarkan hasil verifikasi, anak didik belajar menarik
kesimpulan/ generalisasi tertentu.
b. EKP0SITORY LEARNING.
• Sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang
telah dipersiapkan secara rapi, siematis dan
lengkap, sehingga anak didik tinggal menyimak
dan mencernanya secara tertib dan teratur.
Prosedurnya sebagai berikut :
– Preparasi. Guru mempersiapkan (bahan) selengkapnya secara sistematis
dan rapi
– Appersepsi. Guru bertanya atau memberikan uaraian singkat untuk
mengarahkan perhatian anak didik kepada materi yang akan diajarkan.
– Presentasi. Guru menyajikan bahan dengan cara memberikan
ceramah/menyuruh anak didik membacabahan yang telah dipersiapkan
– Resitasi. Guru bertanya dan anak didik menjawab sesuai dengan bahan
yang dipelajari / anak didik disuruh menyatakan kembali dengan kata –
katanya sendiri tentang pokok masalah yang telah dipelajari secara lisan
maupun tulisan.
c. MASTERY LEARNING
• Dalam sistem balajar ini guru harus
mengusahakan upaya – upaya yang dapat
mengantarkan kegiatan anak didik ke arah
tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan
pelajaran yang diberikan. Dalam hal ini ada dua
buah kegiatan antara lain :
– Kegiatan Pengayaan, yaitu kegiatan yang diberikan siswa –siswa
kelompok cepat sehingga siswa tersebut menjadi lebih kaya pengetahuan
dan ketrampilan /lebih mendalami bahan pelajaran yang dipelajari.
– Kegiatan Perbaikan, yakni kegiatan yang diberikan kepada sisw – siswa
yang belum menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan
mahsud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran
tersebut.
• Kegiatan pengayaan dibagi menjadi dua macam :
– Kegiatan pengayaan yang berhubungan dengan topik
madul pokok.
– Kegiatan pengayaan yang tidak berhubungan dengan
topik modul pokok.
Langkah – langkahnya :
• Memberikan kegiatan yang tidak berhubungan
dengan topik modul tetapi masih dalam ruang
lingkup bidang study yang sama.
• Memberikan kegiatan lain yang tidak
berhubungan dengan topik modul dan juga tidak
dalam bidang study yang sama.
Sedang kegiatan perbaikan dapat dilakukan dengan jalan :
1. Mengganti metode mengajar dengan metode mengajar yang lain
2. Menyuruh membaca buku – buku sumber yang mengandung konsep
yang sama.
3. Peer tutor ( tutor sebaya ).
• Dalam pelaksanaan program perbaikan kadangkala guru disibukkan
dengan berbagai kegiatan di kelas karena banyaknya siswa yang gagal
menguasai bahan pelajaran. Akan tetapi karena banyanya siswa yang di
tangani, maka guru dapat meminta bantuan kepada siswa yang
semestinya ikut pengayaan untuk menjadi tutoring, manfaatnya :
• Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi anak yang enggan/ takut kepada
gurunya.
• Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat
konsep yang sedang dibahas.
• Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung
jawab dalam mengemban tugas dan melatih kesabaran.
• mempererat hubungan antar sesama siswa sehingga mempertebal
perasaan sosial.
d. HUMANISTIK EDUCATION
• Karakteristik pokok dalam metode ini antara
lain bahwa guru hendaknya jangan membuat
jarak terlalu tajam dengan siswanya. Ia harus
menempatkan diri berdampingan dengan
siswa sebagai siswa senior yang selalu siap
menjadi sumber/ konsultan berbicara. Taraf
akhir dari proses ini adalah Self actualization.
e. PENGORGANISASIAN KELOMPOK BELAJAR.
• Pengorganisasian kelompok belajar anak didik
disarankan :
– Kelompok belajar tunggal ( N 1 ), metode yang
sesuai adalah tutorial, pengajaran berprogram,
studi individual ( independent study)
– Kelompok kecil ( N 2 – 20 ) metode belajarnya :
Diskusi, seminar, klasikal (class room teaching)
dengan teknik bervariasi sesuai dengan kempuan
guru.
– Kelompok belajar besar ( N Lebih 40 orang ),
metode belajarnya : Kuliah/ceramah
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

More Related Content

Similar to STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENYMAHANANI
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas teknouus_yuli
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)satunahponanda
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)RENIMAHANANI
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikansuryo1
 
09-ppwmodel-pembelajaran.pptx
09-ppwmodel-pembelajaran.pptx09-ppwmodel-pembelajaran.pptx
09-ppwmodel-pembelajaran.pptxRonySunarya
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Khoer Barcelona
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Derye Prayoga
 
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxPENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxernaarlita1
 
Aef Saefuddin
Aef SaefuddinAef Saefuddin
Aef SaefuddinAef1990
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume idaqiararisty
 
konsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.pptkonsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.pptUlaNEFauziah
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copysatunahponanda
 
Stail mengajar
Stail mengajarStail mengajar
Stail mengajartaikonulan
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranFenny Radinal
 

Similar to STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (20)

Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
Tugas uas teknologi pendidikan (reny)
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Deri
DeriDeri
Deri
 
09-ppwmodel-pembelajaran.pptx
09-ppwmodel-pembelajaran.pptx09-ppwmodel-pembelajaran.pptx
09-ppwmodel-pembelajaran.pptx
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptxPENGERTIAN BELAJAR.pptx
PENGERTIAN BELAJAR.pptx
 
Model Pembelajaran Paikem
Model Pembelajaran PaikemModel Pembelajaran Paikem
Model Pembelajaran Paikem
 
Aef Saefuddin
Aef SaefuddinAef Saefuddin
Aef Saefuddin
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Ppt uas resume ida
Ppt uas resume idaPpt uas resume ida
Ppt uas resume ida
 
Paikem
PaikemPaikem
Paikem
 
konsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.pptkonsep dasar pembelajaran ppt.ppt
konsep dasar pembelajaran ppt.ppt
 
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copyTugas uas teknologi pendidikan (prapty)   copy
Tugas uas teknologi pendidikan (prapty) copy
 
Stail mengajar
Stail mengajarStail mengajar
Stail mengajar
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaranTugas kurikulum dan pembelajaran
Tugas kurikulum dan pembelajaran
 
Present pkn sd 1
Present pkn sd 1Present pkn sd 1
Present pkn sd 1
 

More from EnangCuhendi1

KOSP Enang Cuhendi.pdf
KOSP Enang Cuhendi.pdfKOSP Enang Cuhendi.pdf
KOSP Enang Cuhendi.pdfEnangCuhendi1
 
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdfAsesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdfEnangCuhendi1
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxEnangCuhendi1
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...EnangCuhendi1
 
konsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfkonsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfEnangCuhendi1
 
Stop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptxStop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptxEnangCuhendi1
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfEnangCuhendi1
 
HISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptxHISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptxEnangCuhendi1
 
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptxEKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptxEnangCuhendi1
 

More from EnangCuhendi1 (9)

KOSP Enang Cuhendi.pdf
KOSP Enang Cuhendi.pdfKOSP Enang Cuhendi.pdf
KOSP Enang Cuhendi.pdf
 
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdfAsesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
Asesmen-dan-Penilaian-Pada-Kurikulum-Merdeka.pdf
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptx
 
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
Paparan Modul Merancang Pembelajaran Bagian 1 Menyusun TP dan ATP (Dasmen dan...
 
konsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdfkonsep dasar sbm.pdf
konsep dasar sbm.pdf
 
Stop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptxStop Bullying di sekolah.pptx
Stop Bullying di sekolah.pptx
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
 
HISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptxHISTORICAL FALLACIES.pptx
HISTORICAL FALLACIES.pptx
 
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptxEKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
EKSPLANASI (PENJELASAN) SEJARAH.pptx
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

  • 1.
  • 3. Strategi berasal dari turunan kata di dalam BahasaYunani yakni Strategos, yang maksudnya ‘Komandan Militer’ pada zaman demokrasi Athena. Strategi Menurut David (2006: 17) Strategi ini adalah sebuah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi tersebut juga dapat diartikan yakni sebagai tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas serta juga sumber daya perusahaan di dalam jumlah yang besar. Strategi Menurut Djamarah & Zain (2015: 5) Suatu garis besar Haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan
  • 4. Mois L. Bigge, “belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis” James O. Whittaker, “belajar didefinisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman” Belajar
  • 6. Mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman, keterampilan kepada siswa kita atau upaya untuk mewariskan budaya masyarakat kepada generasi berikutnya. Fokus di Guru Lama Mengajar adalah panduan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Fokus di Siswa Baru Mengajar
  • 7. Strategi Belajar Mengajar Pola-pola umum kegiatan guru dengan peserta didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang digariskan Strategi Dihubungkan dengan Belajar Mengajar
  • 8. EMPAT STRATEGI DASAR DALAM BELAJAR MENGAJAR Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya. Menetapkan / menerapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kritria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
  • 9. EMPAT STRATEGI DASAR DALAM BELAJAR MENGAJAR Perubahan tingkah laku bagaimana yang diinginkan sebagai hasil belajar (TUJUAN PEMBELAJARAN) Memilih cara pendekatan belajar mengajar paling tepat dan efektif (PENDEKATAN PEMBELAJARAN) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik penyajian yang tepat dan efektif. (PROSEDUR, METODE,TEKNIK PEMBELAJARAN) Menetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kritria serta standar keberhasilan proses pembelajaran (SISTEM PENILAIAN)
  • 10. Konsep dasar Strategi belajar mengajar Sasaran kegiatan belajar Belajar mengajar sebagai sistem Hakikat proses belajar KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
  • 11. KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Entering behaviour siswa Pola-pola belajar siswa Memilih sistem belajar mengajar Pengorganisasian kelompok belajar Implementasi proses belajar mengajar
  • 12. KONSEP DASAR STRATEGI BELAJAR MENGAJAR •Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku •Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar •Memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar •Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
  • 13. Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran tujuan yang bertahap mulai dari yang operasional dan yang konkret – Tujuan Pembelajaran – Kompetensi dasar ( KD ) – Standar kompetensi ( SK ) / Kompetensi Inti (KI) – Tujuan kurikuler – Tujuan nasional, – Tujuan yang bersifat universal. Manusia yang diidamkan harus memiliki kualifikasi sbb : • Pengembangan bakat yang optimal • Hubungan antar manusia • Efisiensi ekonomi • Tanggung jawab sebagai warga negara. 2. Sasaran kegiatan belajar
  • 14. • Belajar mengajar sebagai suatu sisten intruksional mengandung pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Sedang sebagai sutu sistem belajar mengajar meliputi suatu komponen antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. 3. Belajar mengajar sebagai sistem
  • 15. • Secara khusus dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, perantara sekolah dngan masyarakat, administrator dll. Untuk itu guru perlu memahami dengan segala aspek pribadi anak didik seperti : – Kecerdasan dan bakat khusus – Prestasi sejak permulaan sekolah – Perkembangan jasmani dan kesehatannya – kecendrungan emosi dan karakternya – Sikap dan minat belajar – Cita – cita – kebiasaan belajar dan bekerja – hobi dan penggunaan waktu senggang – Hubungan sosial di sekolah dan di rumah – L;atar belakang keluarga – Lingkungan tempat tinggal – Sifat – sifat khusus dan kesulitan anak didik.
  • 16. • Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. • Maksudnya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan ( Kognitif ), ketrampilan ( Psikomotorik ) maupun sikap ( Afektif ). 4. Hakikat proses belajar
  • 17. • Entering behavior siswa adalah karakteristik perilaku anak didik saat mereka mau masuk sekolah dan mulai dengan kegiatan belajar mengajar dilangsungkan, tingkat dan jenis karakteristik perilaku anak didik yang telah dimilikinya ketika mau mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut ABIN SYAMSUDIN Entering behavior siswa dapat di identifikasikan dengan cara : a. Cara tradisional, yaitu guru mulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan baru. b. Cara Inovatif, yaitu guru tertentu diberbagai lembaga pendidikan yang memiliki / mampu mengembangkan instrumen pengukuran prestasi belajar dengan memenuhi syarat, mengadakan pretes sebelum mereka mulai mengikuti program belajar mengajar. 5. Entering behavior siswa
  • 18. ROBERT M. GAGNE membedakan pola – pola belajar siswa menjadi 8 type, yaitu : 1. SIGNAL LEARNING • Signal lerning yaitu proses penguasaan pola – pola dasar perilaku yang bersifat involuntary atau tidak disengaja dan tidak disadari tujuannya. Contoh : Aba – aba “siap “ merupakan suatu signal atau isyarat untuk mengambil sikap tertentu. 6. Pola – pola belajar siswa
  • 19. • Type ini digolongkan kedalam Instrumental conditioning yaitu belajar dengan Trial and Error (Mencoba – coba) termasuk proses belajar bahasa pada anak – anak. • Kondisi yang dperlukan untuk berlangsungnya type belajar ini adalah faktor inforcement. Waktu antara stimulus pertama dqan berikutnya amat penting. Makin singkat S – R denga S – R berikutnya, semakin kuat Reinforcementnya. Contoh : Burung Beo dpat diajar memberi salam dengan mengangkat kaki, bila kita katakan “kasih tangan atau salam”. Ucapan kasih tangan merupakan stimulus yang menimbulkan respons memberi salama burung itu. • Jadi jelaslah bahwa kemampuan itu tidak diperoleh secara tiba – tiba, akan tetapi melalui latihan – latihan. Respon dapat diatur dan dikuasai, respons bersifat spesifik, tidak umum dan kabur.
  • 20. • Chaining adalah belajar menghubungkan satuan ikatan S – R yang satu dengan yang lain. • Kondisi yang diperlukan bagi berlangsungnya type beljar ini antara lain secara internal anak didik sudah harus terkuasai sejumlahsatua S – R , baik psikomotorik maupun verbal.
  • 21. 5. DISCRIMINATION LEARNING • Discrimination learning yaitu belajar mengadakan pembeda. Dalam type ini anak didik mengadakan seleksi dan pengujian diantara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola – pola respon yang diaggap paling sesuai. Anak didik dalam pola ini sudah mempunyai kemahiran melakukan chaining, association dan pengalaman (pola S–R ) Contoh : Anak dapat mengenal berbagai merek mobil besrta namanya, walaupun mobil itu banyak bersamaan.
  • 22. • Concept learning adalah belajar poengertian. Dengan berdasarkan kesamaan ciri – ciri dari sekumpulan stimulus dan obyek – obyeknya, ia membentuk suatu pengertian/ konsep, kondisi utama yang diperlukan adalah menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya. • Contoh : Ia dapat menggolongkan dunia skitarnya menurut konsep, misalnya menurut warna , bentuk,jumlah. Ia dapat menggolongkan manusia menurut hubungankeluarga seperti: bapak, ibu, paman, saudara.
  • 23. 7. RULE LEARNING ( BELAJAR ATURAN ) • Rule learning adalah belajar membuat generalisasi, hukum dan kaidah. • Pada tingkat ini siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah – kaidah logika formal ( induktif, kondukti, analisis, sintesis, asosiasi, diferiensi, komparasi dan kausalitas ) sehingga anak didik dapat menemukan konklusi tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipandang senagai “ Rule “. • Belajar aturan adalah Type belajar yang banyak terdapat dalam pelajaran sekolah. Aturan ini terdapat dalam tiap mata pelajaran, misalnya, benda yang dipanaskan memuai, angin berhembus dari daerah yang maksimum ke daerah minimum, (a+b) (a-b) = a2 – b2, untuk menjamin keselamatan negara harus diadakan pertahanan yang ampuh
  • 24. • Ada dua cara dalam metode ini : – Anak menemukan sendiri aturan – aturan itu – Anak diberitahukan atuaran – aturan yang dipelajari dengan memberikan contoh – contoh, dan cara ini lebih efektif. • Mengenal aturan tanpa memahaminya akan merupakan “ verbal chain “ saja dan ini hanya menunjukkan cara belajar yang salah. • Kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar seperti ini adalah : • Kepada anak didik diberitahukan bentuk performance yang diharapkan, kalau yang bersangkutan menjalani proses belajar • Anak didik diberikan sejumlah perntanyaan yang merangsang, mengingatkannya ( recall ) terhadap konsep yang dipelajarinya dan dimilikinya untuk mengungkapkan perbendaharaan pengetahuannya. • Anak didik diberitahukan kata kunci yang menyarankan anak didik ke arah pembentukan kaidah tertentu yang diharapkan. • Diberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengekspresikan dan menyatakan kaidah tersebut dengan kata – katanya sendiri. • Anak didk diberikan kesempatan untuk menyusun rule dalam bentuk statement formal.
  • 25. 8. PROBLEM SOLVING ( PEMECAHAN MASALAH ) • Problem solving adalah belajar memecahkan masalah. • Langkah – langkah pemecahan masalah adalah sbb : • Merumuskan dan megaskan masalah • Mencari fakta pendukung dan merumuskan hipotesis. • Mengevaluasi alternatif pemecahan yang di kembangkan. • Mengadakan pengujian dan verifikasi.
  • 26. 7. Memilih sistem belajar mengajar. • Para ahli teori belajar mengembangkan berbagai cara pendekatan atau sistem pengajaran atau proses belajar mengajar antara lain : a. INQUIRY – DISCOVERY LEARNING Adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar ini guru menyajikan bahan prngajaran tidak dalam bentuk final, tetapi anak diberi peluang untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan mempergunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.
  • 27. • Prosedur INQUIRY – DISCOVERY LEARNING sebagai berikut : – Simulation, Guru bertanya dengan mengajukan persoalan/ anak disuruh membaca, mendengarkan uraian yang memuat permasalahan. – Problem statement.Anak didik diberi kesempatan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan. Permasalahan yang dipilih harus dirimuskan dalam bentuk pentanyaan/hipotesis yakni penyataan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. – Data Collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis anak diberi kesempatan untuk mengumpulkan ( collection ) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati obyek, wawancara dengan nara sumber, melakukanuji cobasendiri dan sebagainya. – Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingakatr kepercayaan tertentu. – Verification/pembuktian. Berdasarkan hasil pengolaan dan tafsiran atau informasi yang ada, penyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan, di cek, apakah terjawab/tidak, apakah terbukti/tidak. – Generalization. Berdasarkan hasil verifikasi, anak didik belajar menarik kesimpulan/ generalisasi tertentu.
  • 28. b. EKP0SITORY LEARNING. • Sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, siematis dan lengkap, sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencernanya secara tertib dan teratur. Prosedurnya sebagai berikut : – Preparasi. Guru mempersiapkan (bahan) selengkapnya secara sistematis dan rapi – Appersepsi. Guru bertanya atau memberikan uaraian singkat untuk mengarahkan perhatian anak didik kepada materi yang akan diajarkan. – Presentasi. Guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah/menyuruh anak didik membacabahan yang telah dipersiapkan – Resitasi. Guru bertanya dan anak didik menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari / anak didik disuruh menyatakan kembali dengan kata – katanya sendiri tentang pokok masalah yang telah dipelajari secara lisan maupun tulisan.
  • 29. c. MASTERY LEARNING • Dalam sistem balajar ini guru harus mengusahakan upaya – upaya yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik ke arah tercapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Dalam hal ini ada dua buah kegiatan antara lain : – Kegiatan Pengayaan, yaitu kegiatan yang diberikan siswa –siswa kelompok cepat sehingga siswa tersebut menjadi lebih kaya pengetahuan dan ketrampilan /lebih mendalami bahan pelajaran yang dipelajari. – Kegiatan Perbaikan, yakni kegiatan yang diberikan kepada sisw – siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan mahsud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut.
  • 30. • Kegiatan pengayaan dibagi menjadi dua macam : – Kegiatan pengayaan yang berhubungan dengan topik madul pokok. – Kegiatan pengayaan yang tidak berhubungan dengan topik modul pokok. Langkah – langkahnya : • Memberikan kegiatan yang tidak berhubungan dengan topik modul tetapi masih dalam ruang lingkup bidang study yang sama. • Memberikan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan topik modul dan juga tidak dalam bidang study yang sama.
  • 31. Sedang kegiatan perbaikan dapat dilakukan dengan jalan : 1. Mengganti metode mengajar dengan metode mengajar yang lain 2. Menyuruh membaca buku – buku sumber yang mengandung konsep yang sama. 3. Peer tutor ( tutor sebaya ). • Dalam pelaksanaan program perbaikan kadangkala guru disibukkan dengan berbagai kegiatan di kelas karena banyaknya siswa yang gagal menguasai bahan pelajaran. Akan tetapi karena banyanya siswa yang di tangani, maka guru dapat meminta bantuan kepada siswa yang semestinya ikut pengayaan untuk menjadi tutoring, manfaatnya : • Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi anak yang enggan/ takut kepada gurunya. • Bagi tutor, pekerjaan tutoring akan mempunyai akibat memperkuat konsep yang sedang dibahas. • Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban tugas dan melatih kesabaran. • mempererat hubungan antar sesama siswa sehingga mempertebal perasaan sosial.
  • 32. d. HUMANISTIK EDUCATION • Karakteristik pokok dalam metode ini antara lain bahwa guru hendaknya jangan membuat jarak terlalu tajam dengan siswanya. Ia harus menempatkan diri berdampingan dengan siswa sebagai siswa senior yang selalu siap menjadi sumber/ konsultan berbicara. Taraf akhir dari proses ini adalah Self actualization.
  • 33. e. PENGORGANISASIAN KELOMPOK BELAJAR. • Pengorganisasian kelompok belajar anak didik disarankan : – Kelompok belajar tunggal ( N 1 ), metode yang sesuai adalah tutorial, pengajaran berprogram, studi individual ( independent study) – Kelompok kecil ( N 2 – 20 ) metode belajarnya : Diskusi, seminar, klasikal (class room teaching) dengan teknik bervariasi sesuai dengan kempuan guru. – Kelompok belajar besar ( N Lebih 40 orang ), metode belajarnya : Kuliah/ceramah