SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
Akad-Akad Transaksi Pembiayaan Syariah
Oleh:
Prof. Rizal Yaya PhD Ak. CA. CRP
Dosen Tetap FEB UMY
NASABAH
Pemilik
dan
Penitip
Dana
 Nasabah mitra,
pengelola
investasi,
pembeli,
penyewa
 Instrumen
penyaluran
dana lain yang
dibolehkan
BANK SYARIAH
SEBAGAI
PENGELOLA
DANA/
PENERIMA
DANA TITIPAN
SEBAGAI
PEMILIK
DANA/PENJUAL
/ PEMBERI
SEWA
SEBAGAI
PENYEDIA
JASA
KEUANGAN
1. Penghimpun
Dana
Jasa administrasi
tabungan, ATM,
transfer, kliring,
Letter of Credit, Bank
Garansi, transaksi
valuta asing dsb.
2. Penyalur
Dana
3. Menerima Pendapatan
4. Menyalurkan Pendapatan
5. Penyediaan Jasa
Bagi hasil, margin, fee
Bagi hasil / bonus
SISTEM OPERASIONAL
BANK SYARIAH
Fungsi Maal/Sosial
1. Menghimpun dan
menyalurkan dana
Zakat
2. Menghimpun dan
menyalurkan dana
kebajikan
Akad Pembiayaan
 Prinsip jual beli (murabahah, salam, istishna)
 Prinsip investasi (mudharabah, musyarakah)
 Prinsip sewa (ijarah, ijarah muntahiya bittamlik)
Pembiayaan konsumen
Ciri pembiayaan konsumen
1. Nasabah biasanya bersifat perorangan
2. Dipergunakan untuk membiayai barang-barang konsumtif
3. Sumber pembayarannya berasal dari gaji atau pendapatan
lainnya yang bukan dari obyek yang dibiayai.
• Contoh Pembiayaan konsumen:
– pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), yaitu fasilitas pembiayaan
untuk pembelian/pembangunan/renovasi rumah tinggal, rumah
susun, ruko, rukan, apartemen, dan villa atau untuk pembelian
kavling/tanah matang atau untuk refinancing, dengan jaminan
berupa obyek yang dibiayai.
Pembiayaan konsumen
• Contoh lain Pembiayaan konsumen:
– pembiayaan kendaraan, yaitu fasilitas pembiayaan bank untuk
pembelian kendaraan bermotor roda 2 baru, atau ronda 4 baru
atau refinancing roda 4, dengan jaminan berupa kendaraan
bermotor yang dibiayai tersebut.
– pembiayaan multiguna, yaitu fasilitas pembiayaan bank untuk
segala keperluan yang bersifat konsumtif dengan jaminan berupa
tanah dan bangunan milik debitur.
– Kartu kredit, yaitu: fasilitas pembiayaan tanpa agunan yang
diberikan kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh
bank tertentu setelah aplikasi permohonan kartu kreditnya
disetujui oleh bank yang bersangkutan
Apa akad untuk Pembiayaan
Konsumen?
• Murabahah (mostly used)
• Ijarah (sometimes used)
• Istisna’ (rarely used)
AKAD MURABAHAH
Murabahah adalah akad jual beli barang
dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang
disepakati dan penjual harus
mengungkapkan biaya perolehan barang
tersebut kepada pembeli (PSAK 102
Paragraf 5).
Definisi dan Penggunaan
Definisi dan Penggunaan
Transaksi murabahah dapat dilakukan
secara tunai dan tangguh. Pembayaran
transaksi murabahah tangguh dapat
dilakukan :
1.Mencicil setelah
barang diterima,
merupakan praktik
yang banyak
digunakan.
2.Membayar sekaligus di
kemudian hari, diterapkan
pada nasabah pembiayaan
dengan karakteristik
penerimaan pendapatan
musiman
Rukun Transaksi Murabahah
1. Transaktor
(Pihak yang
bertransaksi)
2. Objek Akad
Murabahah
3. Ijab & Kabul
Penjual (Bank
Syariah) dan
Pembeli
(Nasabah)
Barang yang
diperjualbelika
n dan Harga
barang
Pernyataan
kehendak
masing-
masing pihak
Rukun Transaksi Murabahah
1. Transaktor (Pihak yang
bertransaksi)
Dewan Syariah Nasional membolehkan Bank
sebagai penjual meminta uang muka kepada
nasabah sebagai pembeli.
Dewan Syariah Nasional membolehkan Bank
syariah meminta nasabah menyediakan jaminan
yang dapat disimpan oleh Bank.
Rukun Transaksi Murabahah
1. Transaktor (Pihak yang
bertransaksi)
DSN MUI membolehkan Bank Syariah
menerapkan sanksi berupa denda sejumlah
uang tertentu kepada nasabah yang menunda-
nunda kewajibannya padahal memiliki
kemampuan untuk melunasi kewajibannya.
Rukun Transaksi Murabahah
Transaksi Murabahah dapat dilakukan
dengan:
1. Tanpa pesanan
Bank bertindak sebagai penjual barang yang
diperolehnya tanpa adanya pesanan terlebih
dahulu dari nasabah
2. Berdasarkan pesanan
Bank bertindak sebagai penjual barang yang
diperolehnya dengan adanya pesanan terlebih
dahulu dari nasabah
2. Objek Akad Murabahah
Murabahah berdasarkan pesanan
Bersifat
Mengikat
Bersifat Tidak
Mengikat
Biasa digunakan pada
praktik perbankan
Bank
Syariah
(Penjual)
Nasabah
(Pembeli)
Pemasok
1. Negosiasi
2. Akad
Murabahah
6. Bayar
5. Kirim Dokumen
3. Beli Barang 4. Kirim Barang
Alur Transaksi Murabahah
Pengawasan Syariah
Murabahah
 Memastikan barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan
oleh syariah Islam.
 Memastikan bank menjual barang tersebut kepada nasabah
dengan harga jual senilai harga beli plus margin. Dalam hal
nasabah membiayai sebagian dari harga barang tersebut,
maka akan mengurangi tagihan bank kepada nasabah.
 Meneliti apakah akad wakalah telah dibuat oleh bank secara
terpisah dari akad murabahah, apabila bank hendak
mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang tersebut
dari pihak ketiga.
 Akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang
secara prinsip menjadi milik bank yang dibuktikan dengan
faktur atau kuitansi jual beli yang dapat
dipertanggungjawabkan.
 Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah
AKAD IJARAH
12.1 DEFINISI DAN PENGGUNAAN
Ijarah dan ijarah Muntahiyah Bit tamlik (IMBT)
merupakan transaksi sewa menyewa yang diperbolehkan
oleh syariah.
Akad ijarah merupakan akad yang memfasilitasi
transaksi pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa/upah tanpa diikuti pemindahan
kepemilikan barang.
Akad IMBT memfasilitasi transaksi ijarah, yang pada
akhir masa sewa, penyewa diberi hak pilih untuk
memiliki barang yang disewa dengan cara yang disepakati
oleh kedua belah pihak.
Lanjutan.....
Keunggulan transaksi ijarah dan IMBT
dibandingkan transaksi lainnya Bagi bank
syariah:
1) Dibandingkan dengan akad
murabahah, akad ijarah lebih fleksibel
dalam hal objek transaksi.
2) Dibandingkan dengan investasi, akad
ijarah mengandung resiko usaha yang
lebih rendah, yaitu adanya pendapatan
sewa yang relatif tetap
12.2 KETENTUAN SYARI’I, RUKUN TRANSAKSI DAN
PENGAWASAN SYARIAH RANSAKSI IJARAH DAN
TRANSAKSI IMBT
12.2.1. Ketentuan syar’i Transaksi Ijarah dan Transaksi
IMBT
Berdasarkan terminologi, Ijarah adalah memindahan
kepemilikan fasilitas dengan imbalan. Penyewaan dalam
sudut pandang Islam meliputi dua hal yaitu;
1. Penyewaan terhadap potensi atau sumber daya manusia,
misalnya adalah menyewa seseorang untuk membantu
pekerjaan dalam waktu tertentu;
2. Penyewaan terhadap suatu fasilitas, seperti penyewaan
tempat tinggal, tanah garapan atau mobil angkutan.
Lanjutan.....
Ketentuan Syar’i :
Transaksi ijarah untuk
penggunaan jasa
Transaksi ijarah
Transaksi IMBT
Fatwa DSN no 27
tahun 2000.
Fatwa DSN no 44
tahun 2004.
Fatwa DSN no
09 tahun 2000.
12.2.2 Rukun Transaksi Ijarah
Rukun transaksi ijarah meliputi :
(a) transaktor yakni penyewa dan pemberi
sewa,
(b) objek ijarah, yakni fasilitas dan uang
sewa; dan
(3) ijab dan kabul menunjukkan serah terima,
baik berupa ucapan atau perbuatan.
a. Transaktor
Transaktor terdiri atas penyewa (nasabah) dan pemberi sewa (bank
syariah). Kedua transaktor disyaratkan memiliki kompetensi berupa akil
baligh dan kemampuan memilih yang optimal seperti tidak gila, tidak
sedang dipaksa dan yang lain yang sejenis. Implikasi perjanjian sewa
kepada bank syariah sebagai pemberi sewa adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan aset yang disewakan
b. Menanggung biaya pemeliharaan aset
c. Menjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan
Adapun kewajiban nasabah sebagai penyewa adalah:
a. Membayar sewa dan bertanggungjawab untuk menjaga keutuhan
aset yang disewa serta menggunakannya sesuai kontrak.
b. Menanggung biaya pemeliharaan yang sifatnya ringan (tidak
materiil).
c. Jika aset yang disewa rusak, bukan karena pelanggaran dari
penggunaan yang dibolehkan, juga bukan karena kelalaian pihak
penyewa dalam menjaganya, ia tidak bertanggung jawab atas
kerusakan tersebut.
b. Objek ijarah
Objek kontrak ijarah meliputi pembayaran sewa dan manfaat dari
penggunaan aset. Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut:
1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan barang dan jasa.
2. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam
kontrak.
3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan).
4. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai syariah.
5. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk
menghilangkan ketidaktahuan yang akan mengakibatkan sengketa
6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas termasuk
jangka waktunya.
7. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar kepada LKS
sebagai pembayaran manfaat.
8. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam
ukuran waktu, tempat dan jarak.
C. Ijab dan kabul
Ijab dan kabul dalam akad ijarah merupakan
peryataan dari kedua belah pihak yang
berkontrak, dengan cara penawaran dari
pemilik aset (bank syariah) dan penerimaan
yang dinyatakan oleh penyewa (nasabah).
Pembiayaan multijasa dengan skema
ijarah adalah pembiayaan yang diberikan oleh
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada
nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu
jasa dengan menggunakan akad ijarah.
Pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz)
dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah.
12.2.3.Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan
Multijasa
Berdasarkan fatwa DSN no 27 tahun 2002,
disebutkan bahwa pihak yang melakukan transaksi
IMBT harus melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu.
Dengan demikian pada akad IMBT, juga berlaku semua
rukun dan syarat transaksi ijarah. Adapun akad
perjanjian IMBT harus disepakati ketika akad ijarah
ditandatangani. Selanjutnya pelaksanaan akad
pemindahaan kepemilikan, baik dengan jual beli atau
pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah
selesai.
12.2.4. Rukun Transaksi IMBT
12.3. ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT
2. membeli
barang/jasa
pada
pemasok
4. membayar sewa pada bank
5. mengalihkan hak milik
barang ijarah pada akhir
masa sewa (khusus
IBMT)
1. Negosiasi
dan Akad
Ijarah
3. menggunakan
objek ijarah
OBJEK IJARAH
(Barang/Jasa)
Nasabah
sebagai
penyewa
Bank Syariah
sebagai
pemberi sewa
barang/jasa
12.2.5. Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT
a. Memastikan penyaluran dana berdasarkan prinsip ijarah tidak
dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip
syariah;
b. Memastikan bahwa akad pengalihan kepemilikan dalam IMBT
dilakukan setelah akad ijarah selesai, dan dalam akad ijarah, janji
(wa’ad) untuk pengalihan kepemilikan harus dilakukan pada saat
berakhirnya akad ijarah;
c. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah untuk multijasa
menggunakan perjanjian sebagaimana diatur dalam fawa yang
berlaku tentang multijasa dan ketentuan lainnya antara lain
ketentuan standar akad;
d. Memastikan besar ujrah atau fee multijasa dengan menggunakan
akad ijarah telah disepakati di awal dan diyatakan dalam bentuk
nominal bukan dalam bentuk persentase.
AKAD ISTISNA’
DEFINISI DAN PENGGUNAAN
► Bai ‘ al istishna ‘ atau disebut dengan istishna’, merupakan
kontrak jual beli dalam bentuk pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan
(pembeli, mustahni’) dan penjual (pembuat, shani’).
► Barang yang diperjualbelikan biasanya adalah barang
manufaktur.
► Dalam hal pembayaran, transaksi istishna’ dapat dilakukan di
muka, melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu waktu
pada masa yang akan datang.
► Penggunaan akad istishna’ oleh bank syariah diindonesia relatif
masih minim.
Ketentuan syar’i Transaksi Istishna’
dan Istishna’ Paralel
► Menurut mazhab Hanafi, istishna’ hukumnya boleh
karena hal itu telah dilakukan oleh masyarakat
muslim sejak masa awal tanpa ada ulama yang
mengingkari.
► Ketentuan syar’I transaksi istishna’ diatur dalam
fatwa DSN no 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual
beli istishna’. Fatwa tersebut mengatur tentang
ketentuan pembayaran, dan ketentuan barang.
Rukun Transaksi Istishna
1. Transaktor
► Terdiri atas pembeli dan penjual, disyaratkan memiliki
kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang
optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa dan yang lain
sejenis.
► Untuk transaksi dengan anak kecil, dapat dilakukan dengan
izin dan pantauan dari walinya.
► Terkait dengan penjual, DSN mengharuskan agar penjual
menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas
dan jumlah yang telah disepakati.
► Penjual diperbolehkan menyerahkan barang lebih cepat
dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah
barang sesuai dengan kesepakatan dan ia tidak boleh menuntut
tambahan harga.
2. Objek Istishna
Meliputi barang yang diperjualbelikan dan harga barang
tersebut. Ketentuan DSN terkait barang istishna’ :
► Harus jelas spesifikasinya
► Penyerahannya dilakukan kemudian
►Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan
berdasarkan kesepakatan
► Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum
menerimanya
► Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis
sesuai kesepakatan
► Memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati;
► Barang yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi
pemesan, bukan barang massal
Lanjutan ………
3. Ijab kabul
● Merupakan pernyataan dari kedua belah pihak yang berkontrak,
dengan cara penawaran dari penjual (bank syariah) dan
penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli (nasabah)
Menurut PSAK no 104 paragraf 12 pada dasarnya Istishna’
tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi :
a) Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya
b) Akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang
dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad
Lanjutan ………
Rukun Transaksi Istishna’ Paralel
► Berdasarkan fatwa DSN no 6 tahun 2000, disebutkan
bahwa akad istishna’ kedua (antara bank sebagai
pembeli dengan petani sebagai penjual) harus
dilakukan terpisah dari akad pertama.
► Adapun akad kedua baru dilakukan setelah akad
pertama sah.
► Rukun-rukun yang terdapat pada akad istishna’
pertama juga berlaku pada akad istishna’ kedua
8.Kirim dokumen pengiriman
4. Pemasok kirim tagihan penyelesaian barang
Bank Syariah
Sebagai penjual
(shani’) pada
istishna’ 1 dan
Pembeli
(mustashni’)
pada istishna’ 2
Nasabah
sebagai
Pembeli
(mustashni’)
Pemasok
(shani )
3. Buat barang
7.Kirim
barang
6. Penagihan pada pembeli
5.bayar
ALUR TRANSAKSI ISTISHNA’ PARALEL
2.Negosiasi,
Pesan
barang
dan Akad
Istishna’
1.Negosiasi,
Pesan
barang
dan Akad
Istishna’
9. Pelunasan pembayaran
Pengawasan syariah Transaksi Istishna’ dan Istishna
paralel
Pengawasan tersebut dilakukan oleh DPS untuk :
1. Memastikan barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan
oleh syariah islam
2. Meneliti apakah bank membiayai pembuatan barang yang
diperlukan nasabah sesuai pesanan dan kriteria yang
disepakati;
3. Memastikan akad Istishna’ dan akad Istishna’ paralel dibuat
dalam akad yang terpisah;
4. Memastikan bahwa akad Istishna’ yang sudah dikerjakan
sesuai kesepakatan hukumnya mengikat, artinya tidak dapat
dibatalkan kecuali memenuhi kondisi, antara lain (i) kedua
belah pihak setuju untuk menghentikan akad Istishna’, dan
(ii) akad ini batal demi hukum karena timbul kondisi hukum
yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad
Pembiayaan Komersial
Ciri Pembiayaan komersial
• Nasabahnya bisa perorangan atau badan usaha
• Dipergunakan untuk membiayai kegiatan usaha.
• Sumber pembayaran biasanya berasal dari usaha yang dibiayai
itu.
Beberapa contoh pembiayaan komersial :
– pembiayaan mikro, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk
membiayai kegiatan usaha mikro
– pembiayaan usaha kecil, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan
untuk membiayai kegiatan usaha kecil
– pembiayaan usaha menengah, yaitu fasilitas pembiayaan yang
diberikan untuk membiayai kegiatan usaha menengah
– pembiayaan korporasi, yaitu pembiayaan yang diberikan untuk
membiayai korporasi atau perusahaan
Apa akad untuk Pembiayaan
Komersial?
• Murabahah (mostly used)
• Musyarakah (often used)
• Mudharabah (sometimes used)
• Ijarah (sometimes used)
• Istisna’ (rarely used)
• Salam (never used)
AKAD MUDHARABAH
Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang di
salurkan oleh bank syariah kepada pihak lain untuk
suatu usaha yang produkif.
Teknis
Antonio,
(2001).
Akad kerjasama usaha antara
dua pihak di mana pihak
pertama (shohibul maal )
menyediakan seluruh (100%)
modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola.
DEFINISI
Keuntungan
Dibagi menurut kesepakatan
dalam kontrak.
DEFINISI
Kerugian
Bukan diakibatkan oleh
kelalaian si pengelola
Diakibatkan oleh kelalaian si
pengelola
Ditanggung oleh pemilik
modal
Ditanggung oleh pengelola
modal
Ketentuan Syar’i Mudharabah
Menurut PSAK no.105 :
1. Mudharabah Muqayyadah
Shohibul maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai
tempat, cara
dan objek investasinya
Bank syariah berperan sebagai agen (mirip dengan manajer
investasi pada
perusahaan sekuritas).
Imbalan yang diterima berupa fee dan bersifat tetap.
Dua jenis mudharabah muqayyadah dalam praktik perbankan,
yakni :
a.Mudharabah muqayyadah executing
b.Mudharabah muqayyadah chanelling
KETENTUAN SYAR’I, RUKUN TRANSAKSI, DAN
PENGAWASAN SYARIAH TRANSAKSI MUDHARABAH
2. Mudharabah Muthlaqah
Shahibul maal memberikan kebebasan penuh kepada
mudharib dalam pengelolaannya.
Peran bank syariah :
a. Pada Tabungan Mudharabah sebagai pengelola
dana.
b. Pada Pembiayaan, berperan sebagai pemilik dana.
3. Mudharabah musytarakah
Bentuk mudharabah dimana pengelola dana
menyertakan modal dalam kerjasama investasi. Akad
ini merupakan solusi sekiranya dalam perjalanan
usaha, pengelola dana memiliki modal yang dapat
dikontribusikan dalam investasi
Rukun Transaksi Mudharabah
Tiga rukun transaksi :
a. Transaktor (pemilik modal dan
pengelola)
b. Objek mudharabah (modal dan usaha)
c. Ijab kabul
• Transaktor dalam transaksi mudharabah adalah
investor dan pengelola modal.
• Investor biasa disebut dengan istilah shohibul
maal atau rabbul maal, sedang pengelola modal
biasa disebut dengan istilah mudharib.
• Kedua pihak disyaratkan memiliki kompetensi
beraktivitas.
• Kriteria kompetensi tersebut antara lain mampu
membedakan yang baik dan yang buruk (baligh)
dan tidak dalam keadaan tercekal seperti pailit.
TRANSAKTOR
• Objek mudharabah meliputi modal dan usaha. Tanpa
dua objek ini, mudharabah tidak dibenarkan
• Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek
mudharabah, sedangkan pelaksana usaha
menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah.
• Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau
barang yang dirinci berapa nilai uangnya.
• Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus
dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap
maupun tidak sesuai dengan kesepakatan dalam
akad.
• Kerja yang diserahkan dapat berbentuk keahlian
menghasilkan barang atau jasa, keahlian mengelola,
keahlian menjual, dan keahlian maupun keterampilan
lainnya.
Objek Mudharabah
Objek Mudharabah
• Kesepakatan pembagian keuntungan atau nisbah harus
dinyatakan pada waktu kontrak.
• Berdasarkan PSAK 105 paragraf 22, dinyatakan bahwa
pengakuan penghasilan usaha didasarkan atas realisasi
penghasilan usaha dari pengelola dana dan tidak
diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.
• Dewan Syariah Nasional dalam fatwa DSN Nomor 15
Tahun 2000 menyatakan bahwa bank syariah boleh
menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing)
maupun bagi untung (profit sharing) sebagai dasar bagi
hasil.
Objek Mudharabah – ketentuan bagi hasil
• istilah revenue sharing yang biasa digunakan oleh industri
perbankan syariah, pada dasarnya identik dan sama dengan
makna gross profit sharing.
• Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah tahun 2007, IAI telah menyatakan secara
eksplisit bahwa dalam hal prinsip pembagian hasil usaha,
terminologi pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah laba
bruto (KDPPLKS paragraf 42).
• PAPSI 2013 dan PSAK no 105 paragraf 11 menyatakan bahwa
pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan
prinsip bagi hasil atau bagi laba dan jika berdasarkan prinsip bagi
hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto, bukan
total pendapatan usaha (omzet). Sementara itu, jika berdasarkan
prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit),
yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan
pengelolaan dana mudharabah
Perbedaan prinsip Bagi Hasil Revenue Sharing
dan Profit Sharing
PRINSIP PROFIT SHARING
Pendapatan Utama:
Bagi hasil
Margin
Sewa
Pendapatan utama lainnya
Dikurangi: hak pihak ketiga
atas bagi hasil
PRINSIP REVENUE SHARING
Ditambah: Pendapatan
operasional lainnya
Dikurangi: Beban operasional
lainnya
Laba/Rugi Bersih
Dasar
Perhitungan
Revenue Sharing
Dasar
Perhitungan
Profit Sharing
Dikurangi: Beban operasional
Pendapatan Utama:
Bagi hasil
Margin
Sewa
Pendapatan utama lainnya
Laba/Rugi Bersih
Page 52
SKEMA AL-MUDHARABAH
BANK
Shahibul Maal
NASABAH
(Mudharib)
Proyek / Usaha
Keuntungan
Bagi Hasil
sesuai porsi kontribusi modal
(nisbah)
Modal
PERJANJIAN BAGI HASIL
Modal
100%
Tenaga /
Keahlian
Nisbah
X %
Nisbah
Y %
Pengambilan
Modal Pokok
Pengawasan Syariah
Mudharabah
 Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap telah
disampaikan oleh bank kepada nasabah, baik secara tertulis
maupun lisan tentang persyaratan pembiayaan mudharabah
telah dilakukan.
 Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan
sesuai prinsip syariah.
 Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam perjanjian
pembiayaan mudharabah.
 Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat mudharabah.
 Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai tidak
termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan
syariah.
AKAD MUSYARAKAH
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)
Definisi
Akad kerja sama antara dua pihak atau
lebih untuk usaha tertentu dengan kondisi
masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana, dengan ketentuan bahwa
keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan, sedangkan kerugian
berdasarkan kontribusi dana (PSAK 106).
Ada 2:
1.Musyarakah hak milik (syirkatul amlak) adalah
persekutuan dua orang atau lebih dalam
kepemilikan salah satu barang dengan salah satu
sebab kepemilikan seperti jual beli, hibah atau
warisan.
2.Musyarakah akad (syirkatul uqud) adalah akad
kerjasama dua orang atau lebih yang bersekutu
dalam modal atau keuntungan.
Jenis musyarakah berdasarkan apa
yang dikerjasamakan
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)
Jenis musyarakah berdasarkan perbedaan
peran dan tanggungjawab para mitra yang
terlibat
1. Syirkah Abdan,
adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih dari
kalangan pekerja/profesional di mana mereka sepakat
untuk bekerja sama mengerjakan suatu pekerjaan dan
berbagi penghasilan yang diterima.
2. Syirkah Wujuh, adalah kerja sama antara dua pihak di
mana masing-masing pihak sama sekali tidak menyertakan
modal.
dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009)
3. Syirkah 'Inan (negosiasi), adalah bentuk kerja
sama di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang
terlibat di dalamnya adalah tidak sama, baik dalam hal
modal maupun pekerjaan.
4. Syirkah Mufawwadhah, adalah bentuk kerja sama
di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat
di dalamnya harus sama, baik dalam hal modal,
pekerjaan, agama, keuntungan maupun risiko
kerugian.
Jenis musyarakah berdasarkan perbedaan
peran dan tanggungjawab para mitra yang
terlibat
 Musyarakah Permanen, yaitu musyarakah dengan
ketentuan bagian dana setiap mitra bersifat tetap
hingga akhir masa akad.
 Musyarakah menurun atau bisa disebut musyarakah
mutanaqhisha, yaitu musyarakah dengan ketentuan
bagian dana salah satu mitra akan dialihkan
bertahap kepada mitra lainnya, sehingga bagian
dananya akan menurun dan pada akhir masa akad
mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh
usaha itu
Jenis musyarakah berdasarkan perubahan porsi dana para
mitra
Rukun Transaksi Musyarakah
1. Dua pihak transaktor
2. Objek Musyarakah (modal, kerja,
keuntungan dan kerugian)
3. Ijab dan kabul yang menunjukkan
persetujuan pihak yang bertransaksi
Alur Transaksi Musyarakah
Nasabah
(Mitra Aktif)
Bank
Syariah
(Mitra Pasif)
1. Negosiasi
Dan Akad
Musyarakah
2. Pelaksanaan
Usaha
Produktif
4a. Menerima porsi
laba
5 menerima
kembalian modal
4b.
Menerima
porsi laba
3. membagi hasil usaha.
• Keuntungan sesuai nisbah
• Kerugian tanpa kelalaian
nasabah ditanggung sesuai
modal
Pengawasan Syariah Transaksi Musyarakah
a.Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap
telah disampaikan oleh bank kepada nasabah.
b. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan
sesuai prinsip syariah.
c. Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam
perjanjian investasi musyarakah.
d. Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat
musyarakah.
e. Memastikan bahwa biaya operasional telah dibebankan
pada modal bersama musyarakah
f. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai
tidak termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan
dengan syariah.
AKAD MUSYARAKAH
Page 64
SKEMA AL-QARD
BANK NASABAH
Kebutuhan /
Usaha
Modal
100 %
Keuntungan
Perjanjian Qard
Dikembalikan
100 %
Tenaga / Keahlian
Modal
100 %
100 %
Pengawasan Syariah Pinjaman
Qardh
 Meneliti apakah pembiayaan yang diberikan berdasarkan
prinsip qardh tidak dipergunakan untuk kegiatan yang
bertentangan dengan prinsip syariah;
 Meneliti bahwa nasabah yang terkena sanksi denda adalah
nasabah yang lalai, yaitu nasabah yang mempunyai
kemampuan secara ekonomi untuk membayar, namun
sengaja menunda pembayaran;
 Memastikan bahwa bank telah memberikan kelonggaran
waktu yang cukup kepada nasabah untuk melunasi
kewajibannya dalam hal nasabah tersebut mengalami
kesulitan keuangan akibat penurunan usaha;
Pengawasan Syariah Pinjaman
Qardh
 Meneliti apakah pendapatan yang diterima bank dari
nasabah atas pengenaan sanksi telah diakui sebagai sumber
dana kebajikan;
 Memastikan sumber dana yang digunakan untuk
pembiayaan qardh konsumtif dan bersifat sosial adalah
bukan berasal dari dana investasi atau modal bank;
 Memastikan bahwa sumber dana yang digunakan untuk
pembiayaan qardh dalam rangka dana talangan nasabah
adalah berasal dari modal bank.
Thank You
Wassalamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuhu

More Related Content

Similar to AKAD PEMBIAYAAN

PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariahasksalman
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxMayaAyuLestari1
 
Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007ELJUNI EDIN GIRSANG
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank SyariahHome
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Indra Saputra
 
-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.pptPettiPitri
 
Silabus akuntansi keu,sy
Silabus akuntansi keu,sySilabus akuntansi keu,sy
Silabus akuntansi keu,sywiwiksetyorini
 
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...RullyMarlanEliezerSi
 
Bab 8 Kontrak Musawwamah
Bab 8   Kontrak MusawwamahBab 8   Kontrak Musawwamah
Bab 8 Kontrak MusawwamahWanBK Leo
 
M O D U L P E R B A N K A N S Y A R I A H
M O D U L  P E R B A N K A N  S Y A R I A HM O D U L  P E R B A N K A N  S Y A R I A H
M O D U L P E R B A N K A N S Y A R I A Hنور الرفاعي
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahJefik Zulfikar
 
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptxdonihasmanto
 
TINJAUAN SYARIAH TENTANG PENERAPAN AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK ...
TINJAUAN SYARIAH TENTANG  PENERAPAN  AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK  ...TINJAUAN SYARIAH TENTANG  PENERAPAN  AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK  ...
TINJAUAN SYARIAH TENTANG PENERAPAN AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK ...An Nisbah
 

Similar to AKAD PEMBIAYAAN (20)

PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptx
 
Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007Akad syariah per no 04_tahun_2007
Akad syariah per no 04_tahun_2007
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
Makalahmanajemenpembiayaanbanksyariah 150314224956-conversion-gate01
 
-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt-Teori Akad-.ppt
-Teori Akad-.ppt
 
Silabus akuntansi keu,sy
Silabus akuntansi keu,sySilabus akuntansi keu,sy
Silabus akuntansi keu,sy
 
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
 
Bab 8 Kontrak Musawwamah
Bab 8   Kontrak MusawwamahBab 8   Kontrak Musawwamah
Bab 8 Kontrak Musawwamah
 
M O D U L P E R B A N K A N S Y A R I A H
M O D U L  P E R B A N K A N  S Y A R I A HM O D U L  P E R B A N K A N  S Y A R I A H
M O D U L P E R B A N K A N S Y A R I A H
 
Sistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariahSistem dan operasional bank syariah
Sistem dan operasional bank syariah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
5.Pembiayaan Sewa Guna Usaha (Leasing).pptx
 
TINJAUAN SYARIAH TENTANG PENERAPAN AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK ...
TINJAUAN SYARIAH TENTANG  PENERAPAN  AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK  ...TINJAUAN SYARIAH TENTANG  PENERAPAN  AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK  ...
TINJAUAN SYARIAH TENTANG PENERAPAN AKAD IJARAH AL MUNTAHIYAH BI AL-TAMLIK ...
 

Recently uploaded

RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYAThomz PRTOTO
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 

Recently uploaded (20)

RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYASITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
SITUS LIVE CASINO DAN SPORTING BET TERPERCAYA
 
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 

AKAD PEMBIAYAAN

  • 1. Akad-Akad Transaksi Pembiayaan Syariah Oleh: Prof. Rizal Yaya PhD Ak. CA. CRP Dosen Tetap FEB UMY
  • 2. NASABAH Pemilik dan Penitip Dana  Nasabah mitra, pengelola investasi, pembeli, penyewa  Instrumen penyaluran dana lain yang dibolehkan BANK SYARIAH SEBAGAI PENGELOLA DANA/ PENERIMA DANA TITIPAN SEBAGAI PEMILIK DANA/PENJUAL / PEMBERI SEWA SEBAGAI PENYEDIA JASA KEUANGAN 1. Penghimpun Dana Jasa administrasi tabungan, ATM, transfer, kliring, Letter of Credit, Bank Garansi, transaksi valuta asing dsb. 2. Penyalur Dana 3. Menerima Pendapatan 4. Menyalurkan Pendapatan 5. Penyediaan Jasa Bagi hasil, margin, fee Bagi hasil / bonus SISTEM OPERASIONAL BANK SYARIAH Fungsi Maal/Sosial 1. Menghimpun dan menyalurkan dana Zakat 2. Menghimpun dan menyalurkan dana kebajikan
  • 3. Akad Pembiayaan  Prinsip jual beli (murabahah, salam, istishna)  Prinsip investasi (mudharabah, musyarakah)  Prinsip sewa (ijarah, ijarah muntahiya bittamlik)
  • 4. Pembiayaan konsumen Ciri pembiayaan konsumen 1. Nasabah biasanya bersifat perorangan 2. Dipergunakan untuk membiayai barang-barang konsumtif 3. Sumber pembayarannya berasal dari gaji atau pendapatan lainnya yang bukan dari obyek yang dibiayai. • Contoh Pembiayaan konsumen: – pembiayaan kepemilikan rumah (KPR), yaitu fasilitas pembiayaan untuk pembelian/pembangunan/renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan, apartemen, dan villa atau untuk pembelian kavling/tanah matang atau untuk refinancing, dengan jaminan berupa obyek yang dibiayai.
  • 5. Pembiayaan konsumen • Contoh lain Pembiayaan konsumen: – pembiayaan kendaraan, yaitu fasilitas pembiayaan bank untuk pembelian kendaraan bermotor roda 2 baru, atau ronda 4 baru atau refinancing roda 4, dengan jaminan berupa kendaraan bermotor yang dibiayai tersebut. – pembiayaan multiguna, yaitu fasilitas pembiayaan bank untuk segala keperluan yang bersifat konsumtif dengan jaminan berupa tanah dan bangunan milik debitur. – Kartu kredit, yaitu: fasilitas pembiayaan tanpa agunan yang diberikan kepada perorangan pemilik kartu yang diterbitkan oleh bank tertentu setelah aplikasi permohonan kartu kreditnya disetujui oleh bank yang bersangkutan
  • 6. Apa akad untuk Pembiayaan Konsumen? • Murabahah (mostly used) • Ijarah (sometimes used) • Istisna’ (rarely used)
  • 8. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada pembeli (PSAK 102 Paragraf 5). Definisi dan Penggunaan
  • 9. Definisi dan Penggunaan Transaksi murabahah dapat dilakukan secara tunai dan tangguh. Pembayaran transaksi murabahah tangguh dapat dilakukan : 1.Mencicil setelah barang diterima, merupakan praktik yang banyak digunakan. 2.Membayar sekaligus di kemudian hari, diterapkan pada nasabah pembiayaan dengan karakteristik penerimaan pendapatan musiman
  • 10. Rukun Transaksi Murabahah 1. Transaktor (Pihak yang bertransaksi) 2. Objek Akad Murabahah 3. Ijab & Kabul Penjual (Bank Syariah) dan Pembeli (Nasabah) Barang yang diperjualbelika n dan Harga barang Pernyataan kehendak masing- masing pihak
  • 11. Rukun Transaksi Murabahah 1. Transaktor (Pihak yang bertransaksi) Dewan Syariah Nasional membolehkan Bank sebagai penjual meminta uang muka kepada nasabah sebagai pembeli. Dewan Syariah Nasional membolehkan Bank syariah meminta nasabah menyediakan jaminan yang dapat disimpan oleh Bank.
  • 12. Rukun Transaksi Murabahah 1. Transaktor (Pihak yang bertransaksi) DSN MUI membolehkan Bank Syariah menerapkan sanksi berupa denda sejumlah uang tertentu kepada nasabah yang menunda- nunda kewajibannya padahal memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibannya.
  • 13. Rukun Transaksi Murabahah Transaksi Murabahah dapat dilakukan dengan: 1. Tanpa pesanan Bank bertindak sebagai penjual barang yang diperolehnya tanpa adanya pesanan terlebih dahulu dari nasabah 2. Berdasarkan pesanan Bank bertindak sebagai penjual barang yang diperolehnya dengan adanya pesanan terlebih dahulu dari nasabah 2. Objek Akad Murabahah
  • 14. Murabahah berdasarkan pesanan Bersifat Mengikat Bersifat Tidak Mengikat Biasa digunakan pada praktik perbankan
  • 15. Bank Syariah (Penjual) Nasabah (Pembeli) Pemasok 1. Negosiasi 2. Akad Murabahah 6. Bayar 5. Kirim Dokumen 3. Beli Barang 4. Kirim Barang Alur Transaksi Murabahah
  • 16. Pengawasan Syariah Murabahah  Memastikan barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam.  Memastikan bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga jual senilai harga beli plus margin. Dalam hal nasabah membiayai sebagian dari harga barang tersebut, maka akan mengurangi tagihan bank kepada nasabah.  Meneliti apakah akad wakalah telah dibuat oleh bank secara terpisah dari akad murabahah, apabila bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang tersebut dari pihak ketiga.  Akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank yang dibuktikan dengan faktur atau kuitansi jual beli yang dapat dipertanggungjawabkan.  Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah
  • 18. 12.1 DEFINISI DAN PENGGUNAAN Ijarah dan ijarah Muntahiyah Bit tamlik (IMBT) merupakan transaksi sewa menyewa yang diperbolehkan oleh syariah. Akad ijarah merupakan akad yang memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa/upah tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang. Akad IMBT memfasilitasi transaksi ijarah, yang pada akhir masa sewa, penyewa diberi hak pilih untuk memiliki barang yang disewa dengan cara yang disepakati oleh kedua belah pihak.
  • 19. Lanjutan..... Keunggulan transaksi ijarah dan IMBT dibandingkan transaksi lainnya Bagi bank syariah: 1) Dibandingkan dengan akad murabahah, akad ijarah lebih fleksibel dalam hal objek transaksi. 2) Dibandingkan dengan investasi, akad ijarah mengandung resiko usaha yang lebih rendah, yaitu adanya pendapatan sewa yang relatif tetap
  • 20. 12.2 KETENTUAN SYARI’I, RUKUN TRANSAKSI DAN PENGAWASAN SYARIAH RANSAKSI IJARAH DAN TRANSAKSI IMBT 12.2.1. Ketentuan syar’i Transaksi Ijarah dan Transaksi IMBT Berdasarkan terminologi, Ijarah adalah memindahan kepemilikan fasilitas dengan imbalan. Penyewaan dalam sudut pandang Islam meliputi dua hal yaitu; 1. Penyewaan terhadap potensi atau sumber daya manusia, misalnya adalah menyewa seseorang untuk membantu pekerjaan dalam waktu tertentu; 2. Penyewaan terhadap suatu fasilitas, seperti penyewaan tempat tinggal, tanah garapan atau mobil angkutan.
  • 21. Lanjutan..... Ketentuan Syar’i : Transaksi ijarah untuk penggunaan jasa Transaksi ijarah Transaksi IMBT Fatwa DSN no 27 tahun 2000. Fatwa DSN no 44 tahun 2004. Fatwa DSN no 09 tahun 2000.
  • 22. 12.2.2 Rukun Transaksi Ijarah Rukun transaksi ijarah meliputi : (a) transaktor yakni penyewa dan pemberi sewa, (b) objek ijarah, yakni fasilitas dan uang sewa; dan (3) ijab dan kabul menunjukkan serah terima, baik berupa ucapan atau perbuatan.
  • 23. a. Transaktor Transaktor terdiri atas penyewa (nasabah) dan pemberi sewa (bank syariah). Kedua transaktor disyaratkan memiliki kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa dan yang lain yang sejenis. Implikasi perjanjian sewa kepada bank syariah sebagai pemberi sewa adalah sebagai berikut: a. Menyediakan aset yang disewakan b. Menanggung biaya pemeliharaan aset c. Menjamin bila terdapat cacat pada aset yang disewakan Adapun kewajiban nasabah sebagai penyewa adalah: a. Membayar sewa dan bertanggungjawab untuk menjaga keutuhan aset yang disewa serta menggunakannya sesuai kontrak. b. Menanggung biaya pemeliharaan yang sifatnya ringan (tidak materiil). c. Jika aset yang disewa rusak, bukan karena pelanggaran dari penggunaan yang dibolehkan, juga bukan karena kelalaian pihak penyewa dalam menjaganya, ia tidak bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.
  • 24. b. Objek ijarah Objek kontrak ijarah meliputi pembayaran sewa dan manfaat dari penggunaan aset. Adapun ketentuan objek ijarah adalah sebagai berikut: 1. Objek ijarah adalah maanfaat dari penggunaaan barang dan jasa. 2. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam kontrak. 3. Fasilitasnya mubah (dibolehkan). 4. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai syariah. 5. Manfaat harus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk menghilangkan ketidaktahuan yang akan mengakibatkan sengketa 6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas termasuk jangka waktunya. 7. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar kepada LKS sebagai pembayaran manfaat. 8. Ketentuan dalam menentukan sewa dapat diwujudkan dalam ukuran waktu, tempat dan jarak.
  • 25. C. Ijab dan kabul Ijab dan kabul dalam akad ijarah merupakan peryataan dari kedua belah pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari pemilik aset (bank syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh penyewa (nasabah).
  • 26. Pembiayaan multijasa dengan skema ijarah adalah pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan akad ijarah. Pembiayaan multijasa hukumnya boleh (jaiz) dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah. 12.2.3.Rukun Transaksi Ijarah Untuk Pembiayaan Multijasa
  • 27. Berdasarkan fatwa DSN no 27 tahun 2002, disebutkan bahwa pihak yang melakukan transaksi IMBT harus melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu. Dengan demikian pada akad IMBT, juga berlaku semua rukun dan syarat transaksi ijarah. Adapun akad perjanjian IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani. Selanjutnya pelaksanaan akad pemindahaan kepemilikan, baik dengan jual beli atau pemberian hanya dapat dilakukan setelah masa ijarah selesai. 12.2.4. Rukun Transaksi IMBT
  • 28. 12.3. ALUR TRANSAKSI IJARAH DAN IMBT 2. membeli barang/jasa pada pemasok 4. membayar sewa pada bank 5. mengalihkan hak milik barang ijarah pada akhir masa sewa (khusus IBMT) 1. Negosiasi dan Akad Ijarah 3. menggunakan objek ijarah OBJEK IJARAH (Barang/Jasa) Nasabah sebagai penyewa Bank Syariah sebagai pemberi sewa barang/jasa
  • 29. 12.2.5. Pengawasan Syariah Transaksi Ijarah dan IMBT a. Memastikan penyaluran dana berdasarkan prinsip ijarah tidak dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah; b. Memastikan bahwa akad pengalihan kepemilikan dalam IMBT dilakukan setelah akad ijarah selesai, dan dalam akad ijarah, janji (wa’ad) untuk pengalihan kepemilikan harus dilakukan pada saat berakhirnya akad ijarah; c. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip ijarah untuk multijasa menggunakan perjanjian sebagaimana diatur dalam fawa yang berlaku tentang multijasa dan ketentuan lainnya antara lain ketentuan standar akad; d. Memastikan besar ujrah atau fee multijasa dengan menggunakan akad ijarah telah disepakati di awal dan diyatakan dalam bentuk nominal bukan dalam bentuk persentase.
  • 31. DEFINISI DAN PENGGUNAAN ► Bai ‘ al istishna ‘ atau disebut dengan istishna’, merupakan kontrak jual beli dalam bentuk pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli, mustahni’) dan penjual (pembuat, shani’). ► Barang yang diperjualbelikan biasanya adalah barang manufaktur. ► Dalam hal pembayaran, transaksi istishna’ dapat dilakukan di muka, melalui cicilan atau ditangguhkan sampai suatu waktu pada masa yang akan datang. ► Penggunaan akad istishna’ oleh bank syariah diindonesia relatif masih minim.
  • 32. Ketentuan syar’i Transaksi Istishna’ dan Istishna’ Paralel ► Menurut mazhab Hanafi, istishna’ hukumnya boleh karena hal itu telah dilakukan oleh masyarakat muslim sejak masa awal tanpa ada ulama yang mengingkari. ► Ketentuan syar’I transaksi istishna’ diatur dalam fatwa DSN no 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang jual beli istishna’. Fatwa tersebut mengatur tentang ketentuan pembayaran, dan ketentuan barang.
  • 33. Rukun Transaksi Istishna 1. Transaktor ► Terdiri atas pembeli dan penjual, disyaratkan memiliki kompetensi berupa akil baligh dan kemampuan memilih yang optimal seperti tidak gila, tidak sedang dipaksa dan yang lain sejenis. ► Untuk transaksi dengan anak kecil, dapat dilakukan dengan izin dan pantauan dari walinya. ► Terkait dengan penjual, DSN mengharuskan agar penjual menyerahkan barang tepat pada waktunya dengan kualitas dan jumlah yang telah disepakati. ► Penjual diperbolehkan menyerahkan barang lebih cepat dari waktu yang disepakati dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan dan ia tidak boleh menuntut tambahan harga.
  • 34. 2. Objek Istishna Meliputi barang yang diperjualbelikan dan harga barang tersebut. Ketentuan DSN terkait barang istishna’ : ► Harus jelas spesifikasinya ► Penyerahannya dilakukan kemudian ►Waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan kesepakatan ► Pembeli (mustashni’) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya ► Tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan ► Memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati; ► Barang yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi pemesan, bukan barang massal Lanjutan ………
  • 35. 3. Ijab kabul ● Merupakan pernyataan dari kedua belah pihak yang berkontrak, dengan cara penawaran dari penjual (bank syariah) dan penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli (nasabah) Menurut PSAK no 104 paragraf 12 pada dasarnya Istishna’ tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi : a) Kedua belah pihak setuju untuk menghentikannya b) Akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad Lanjutan ………
  • 36. Rukun Transaksi Istishna’ Paralel ► Berdasarkan fatwa DSN no 6 tahun 2000, disebutkan bahwa akad istishna’ kedua (antara bank sebagai pembeli dengan petani sebagai penjual) harus dilakukan terpisah dari akad pertama. ► Adapun akad kedua baru dilakukan setelah akad pertama sah. ► Rukun-rukun yang terdapat pada akad istishna’ pertama juga berlaku pada akad istishna’ kedua
  • 37. 8.Kirim dokumen pengiriman 4. Pemasok kirim tagihan penyelesaian barang Bank Syariah Sebagai penjual (shani’) pada istishna’ 1 dan Pembeli (mustashni’) pada istishna’ 2 Nasabah sebagai Pembeli (mustashni’) Pemasok (shani ) 3. Buat barang 7.Kirim barang 6. Penagihan pada pembeli 5.bayar ALUR TRANSAKSI ISTISHNA’ PARALEL 2.Negosiasi, Pesan barang dan Akad Istishna’ 1.Negosiasi, Pesan barang dan Akad Istishna’ 9. Pelunasan pembayaran
  • 38. Pengawasan syariah Transaksi Istishna’ dan Istishna paralel Pengawasan tersebut dilakukan oleh DPS untuk : 1. Memastikan barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah islam 2. Meneliti apakah bank membiayai pembuatan barang yang diperlukan nasabah sesuai pesanan dan kriteria yang disepakati; 3. Memastikan akad Istishna’ dan akad Istishna’ paralel dibuat dalam akad yang terpisah; 4. Memastikan bahwa akad Istishna’ yang sudah dikerjakan sesuai kesepakatan hukumnya mengikat, artinya tidak dapat dibatalkan kecuali memenuhi kondisi, antara lain (i) kedua belah pihak setuju untuk menghentikan akad Istishna’, dan (ii) akad ini batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad
  • 39. Pembiayaan Komersial Ciri Pembiayaan komersial • Nasabahnya bisa perorangan atau badan usaha • Dipergunakan untuk membiayai kegiatan usaha. • Sumber pembayaran biasanya berasal dari usaha yang dibiayai itu. Beberapa contoh pembiayaan komersial : – pembiayaan mikro, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha mikro – pembiayaan usaha kecil, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha kecil – pembiayaan usaha menengah, yaitu fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membiayai kegiatan usaha menengah – pembiayaan korporasi, yaitu pembiayaan yang diberikan untuk membiayai korporasi atau perusahaan
  • 40. Apa akad untuk Pembiayaan Komersial? • Murabahah (mostly used) • Musyarakah (often used) • Mudharabah (sometimes used) • Ijarah (sometimes used) • Istisna’ (rarely used) • Salam (never used)
  • 42. Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang di salurkan oleh bank syariah kepada pihak lain untuk suatu usaha yang produkif. Teknis Antonio, (2001). Akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (shohibul maal ) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. DEFINISI
  • 43. Keuntungan Dibagi menurut kesepakatan dalam kontrak. DEFINISI Kerugian Bukan diakibatkan oleh kelalaian si pengelola Diakibatkan oleh kelalaian si pengelola Ditanggung oleh pemilik modal Ditanggung oleh pengelola modal
  • 44. Ketentuan Syar’i Mudharabah Menurut PSAK no.105 : 1. Mudharabah Muqayyadah Shohibul maal memberikan batasan kepada mudharib mengenai tempat, cara dan objek investasinya Bank syariah berperan sebagai agen (mirip dengan manajer investasi pada perusahaan sekuritas). Imbalan yang diterima berupa fee dan bersifat tetap. Dua jenis mudharabah muqayyadah dalam praktik perbankan, yakni : a.Mudharabah muqayyadah executing b.Mudharabah muqayyadah chanelling KETENTUAN SYAR’I, RUKUN TRANSAKSI, DAN PENGAWASAN SYARIAH TRANSAKSI MUDHARABAH
  • 45. 2. Mudharabah Muthlaqah Shahibul maal memberikan kebebasan penuh kepada mudharib dalam pengelolaannya. Peran bank syariah : a. Pada Tabungan Mudharabah sebagai pengelola dana. b. Pada Pembiayaan, berperan sebagai pemilik dana. 3. Mudharabah musytarakah Bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan modal dalam kerjasama investasi. Akad ini merupakan solusi sekiranya dalam perjalanan usaha, pengelola dana memiliki modal yang dapat dikontribusikan dalam investasi
  • 46. Rukun Transaksi Mudharabah Tiga rukun transaksi : a. Transaktor (pemilik modal dan pengelola) b. Objek mudharabah (modal dan usaha) c. Ijab kabul
  • 47. • Transaktor dalam transaksi mudharabah adalah investor dan pengelola modal. • Investor biasa disebut dengan istilah shohibul maal atau rabbul maal, sedang pengelola modal biasa disebut dengan istilah mudharib. • Kedua pihak disyaratkan memiliki kompetensi beraktivitas. • Kriteria kompetensi tersebut antara lain mampu membedakan yang baik dan yang buruk (baligh) dan tidak dalam keadaan tercekal seperti pailit. TRANSAKTOR
  • 48. • Objek mudharabah meliputi modal dan usaha. Tanpa dua objek ini, mudharabah tidak dibenarkan • Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah. • Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau barang yang dirinci berapa nilai uangnya. • Modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak sesuai dengan kesepakatan dalam akad. • Kerja yang diserahkan dapat berbentuk keahlian menghasilkan barang atau jasa, keahlian mengelola, keahlian menjual, dan keahlian maupun keterampilan lainnya. Objek Mudharabah
  • 49. Objek Mudharabah • Kesepakatan pembagian keuntungan atau nisbah harus dinyatakan pada waktu kontrak. • Berdasarkan PSAK 105 paragraf 22, dinyatakan bahwa pengakuan penghasilan usaha didasarkan atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil usaha. • Dewan Syariah Nasional dalam fatwa DSN Nomor 15 Tahun 2000 menyatakan bahwa bank syariah boleh menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) maupun bagi untung (profit sharing) sebagai dasar bagi hasil.
  • 50. Objek Mudharabah – ketentuan bagi hasil • istilah revenue sharing yang biasa digunakan oleh industri perbankan syariah, pada dasarnya identik dan sama dengan makna gross profit sharing. • Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah tahun 2007, IAI telah menyatakan secara eksplisit bahwa dalam hal prinsip pembagian hasil usaha, terminologi pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah laba bruto (KDPPLKS paragraf 42). • PAPSI 2013 dan PSAK no 105 paragraf 11 menyatakan bahwa pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi laba dan jika berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto, bukan total pendapatan usaha (omzet). Sementara itu, jika berdasarkan prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit), yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah
  • 51. Perbedaan prinsip Bagi Hasil Revenue Sharing dan Profit Sharing PRINSIP PROFIT SHARING Pendapatan Utama: Bagi hasil Margin Sewa Pendapatan utama lainnya Dikurangi: hak pihak ketiga atas bagi hasil PRINSIP REVENUE SHARING Ditambah: Pendapatan operasional lainnya Dikurangi: Beban operasional lainnya Laba/Rugi Bersih Dasar Perhitungan Revenue Sharing Dasar Perhitungan Profit Sharing Dikurangi: Beban operasional Pendapatan Utama: Bagi hasil Margin Sewa Pendapatan utama lainnya Laba/Rugi Bersih
  • 52. Page 52 SKEMA AL-MUDHARABAH BANK Shahibul Maal NASABAH (Mudharib) Proyek / Usaha Keuntungan Bagi Hasil sesuai porsi kontribusi modal (nisbah) Modal PERJANJIAN BAGI HASIL Modal 100% Tenaga / Keahlian Nisbah X % Nisbah Y % Pengambilan Modal Pokok
  • 53. Pengawasan Syariah Mudharabah  Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap telah disampaikan oleh bank kepada nasabah, baik secara tertulis maupun lisan tentang persyaratan pembiayaan mudharabah telah dilakukan.  Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan sesuai prinsip syariah.  Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam perjanjian pembiayaan mudharabah.  Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat mudharabah.  Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai tidak termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah.
  • 55. dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009) Definisi Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dengan kondisi masing-masing pihak memberikan kontribusi dana, dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian berdasarkan kontribusi dana (PSAK 106).
  • 56. Ada 2: 1.Musyarakah hak milik (syirkatul amlak) adalah persekutuan dua orang atau lebih dalam kepemilikan salah satu barang dengan salah satu sebab kepemilikan seperti jual beli, hibah atau warisan. 2.Musyarakah akad (syirkatul uqud) adalah akad kerjasama dua orang atau lebih yang bersekutu dalam modal atau keuntungan. Jenis musyarakah berdasarkan apa yang dikerjasamakan
  • 57. dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009) Jenis musyarakah berdasarkan perbedaan peran dan tanggungjawab para mitra yang terlibat 1. Syirkah Abdan, adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih dari kalangan pekerja/profesional di mana mereka sepakat untuk bekerja sama mengerjakan suatu pekerjaan dan berbagi penghasilan yang diterima. 2. Syirkah Wujuh, adalah kerja sama antara dua pihak di mana masing-masing pihak sama sekali tidak menyertakan modal.
  • 58. dept of acct - umy aps-rizal, aji & ahim (2009) 3. Syirkah 'Inan (negosiasi), adalah bentuk kerja sama di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya adalah tidak sama, baik dalam hal modal maupun pekerjaan. 4. Syirkah Mufawwadhah, adalah bentuk kerja sama di mana posisi dan komposisi pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus sama, baik dalam hal modal, pekerjaan, agama, keuntungan maupun risiko kerugian. Jenis musyarakah berdasarkan perbedaan peran dan tanggungjawab para mitra yang terlibat
  • 59.  Musyarakah Permanen, yaitu musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra bersifat tetap hingga akhir masa akad.  Musyarakah menurun atau bisa disebut musyarakah mutanaqhisha, yaitu musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan bertahap kepada mitra lainnya, sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha itu Jenis musyarakah berdasarkan perubahan porsi dana para mitra
  • 60. Rukun Transaksi Musyarakah 1. Dua pihak transaktor 2. Objek Musyarakah (modal, kerja, keuntungan dan kerugian) 3. Ijab dan kabul yang menunjukkan persetujuan pihak yang bertransaksi
  • 61. Alur Transaksi Musyarakah Nasabah (Mitra Aktif) Bank Syariah (Mitra Pasif) 1. Negosiasi Dan Akad Musyarakah 2. Pelaksanaan Usaha Produktif 4a. Menerima porsi laba 5 menerima kembalian modal 4b. Menerima porsi laba 3. membagi hasil usaha. • Keuntungan sesuai nisbah • Kerugian tanpa kelalaian nasabah ditanggung sesuai modal
  • 62. Pengawasan Syariah Transaksi Musyarakah a.Meneliti apakah pemberian informasi secara lengkap telah disampaikan oleh bank kepada nasabah. b. Menguji apakah perhitungan bagi hasil telah dilakukan sesuai prinsip syariah. c. Memastikan adanya persetujuan para pihak dalam perjanjian investasi musyarakah. d. Memastikan terpenuhinya rukun dan syarat musyarakah. e. Memastikan bahwa biaya operasional telah dibebankan pada modal bersama musyarakah f. Memastikan bahwa kegiatan investasi yang dibiayai tidak termasuk jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah.
  • 64. Page 64 SKEMA AL-QARD BANK NASABAH Kebutuhan / Usaha Modal 100 % Keuntungan Perjanjian Qard Dikembalikan 100 % Tenaga / Keahlian Modal 100 % 100 %
  • 65. Pengawasan Syariah Pinjaman Qardh  Meneliti apakah pembiayaan yang diberikan berdasarkan prinsip qardh tidak dipergunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan prinsip syariah;  Meneliti bahwa nasabah yang terkena sanksi denda adalah nasabah yang lalai, yaitu nasabah yang mempunyai kemampuan secara ekonomi untuk membayar, namun sengaja menunda pembayaran;  Memastikan bahwa bank telah memberikan kelonggaran waktu yang cukup kepada nasabah untuk melunasi kewajibannya dalam hal nasabah tersebut mengalami kesulitan keuangan akibat penurunan usaha;
  • 66. Pengawasan Syariah Pinjaman Qardh  Meneliti apakah pendapatan yang diterima bank dari nasabah atas pengenaan sanksi telah diakui sebagai sumber dana kebajikan;  Memastikan sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan qardh konsumtif dan bersifat sosial adalah bukan berasal dari dana investasi atau modal bank;  Memastikan bahwa sumber dana yang digunakan untuk pembiayaan qardh dalam rangka dana talangan nasabah adalah berasal dari modal bank.