Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar kosmetologi dan kosmetika, mulai dari pengertian kosmetologi dan kosmetika, sejarah kosmetologi dan kosmetika, penggolongan kosmetika berdasarkan fungsi, bahan, dan cara pembuatannya.
3. TATA TERTIB PERKULIAHAN
• Sebagai daftar kehadiran online, mahasiswa WAJIB mengisi
“refleksi” dan “resume” di setiap materi perkuliahan.
• Khadiran tatap muka, dispensasi keterlambatan 10 menit. Lebih
dari 10 menit maka tidak diperkenankan masuk kelas.
• Kehadiran minimal 80% dari total pertemuan (kurang dari 80%
maka akan mendapatkan nilai “D” atau “E”)
• WAJIB mengumpulkan tugas pada waktu yang telah ditentukan.
• Ketidakhadiran karena alasan tertentu harus melampirkan surat
keterangan.
4. SEJARAH KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA
• Dlm sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kedokteran
telah ikut mengambil peranan sejak zaman kuno.
• Data-data diperoleh , dari penyelidikan antropologi, aerkologi,
dan etnologi di Mesir dan India dengan ditemukannya salep-
saleparomatik, bahan-bahan pengawet mayat dll yang dapat
dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika.
5. Lanjutan…
• Seorang bapak ilmu kedokteran HIPPOCRATES (460 — 370 S.M.) dan
kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika dan menghu-
bungkannya dengan ilmu kedokteran.
• Ilmu Kedokteran bertambah luas dan kosmetologi terus berkembang,
maka diadakan pemisahan kosmetologi dari Ilmu Kedokteran (HENRI de
NODEVILI 1260—1325), dikenal 2 bentuk kosmetika :
1. Kosmetika untuk merias (decoratio)
2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit.
6. Lanjutan…
• GOODMAN, H. (1936), seorang dermatolog telah mempelajari secara mendalam tentang kosmetika
baik mengenai sifat-sifat fisika, kimia, fisiologi dari bahan-bahannya, maupun tentang pemakaian
dan akibat-akibatnya pada kulit.
Pada tahun 1700—1900 kosmetika dibagi menjadi:
1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli kecantikan.
2. Cosmetic treatment yg berhubungan dengan ilmu kedokteran dan beberapa ilmu pengetahuan
lainnya seperti dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi dll.
Pada abad modern ini kosmetologi dan kosmetika telah melibatkan banyak profesi, seperti dokter ahli
kulit, ahli farmasi, ahli kimia, ahli biokimia, ahli mikrobiologi, ahli fotobiologi, ahli imunologi, ahli
kecantikan dan lain-lain.
9. Pengertian Kosmetologi..
• Kosmetologi
Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari hukum-hukum kimia,
fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.
10.
11. Pengertian Kosmetika
• Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang
berarti “berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha
untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Namun,
sekarang kosmetika tidak hanya dari bahan alami
tetapi juga bahan sintetik untuk maksud
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
12. • Karena terjadi kontak antara kosmetika dengan kulit,
maka kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk ke
bagian yang lebih dalam dari tubuh.
• Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada
beberapa faktor, yaitu kondisi kulit pemakai dan keadaan
kosmetik yang dipakai. Kontak kosmetik dengan kulit
menimbulkan akibat positif berupa manfaat dari
kosmetik dan akibat negatif atau merugikan berupa efek
samping kosmetik (Wasitaatmadja, 1997).
13. KOSMEDIK
Dalam perkembangan kosmetika,saat ini pada
beberapa produk tertentu batas antara kosmetika dan
obat menjadi kabur.
LUBOWE (1955) mengemukakan istilah Cosmedics disusul
oleh FAUST(1975) dengan istilah Medicated Cosmetics
untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan obat.
14. Lanjutan..
• Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya
ditambahkan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-
zat anti bakteri atau jasad renik lainnya, anti jerawat,
anti gatal, anti produk keringat, anti ketombe dan
lain-lain dengan tujuan profilaksis, desinfektan, terapi
dan lain-lain.
15. Kosmetika Hipoalergik
Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di
dalamnya tidak mengandung zat-zat yang dapat
menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi sensitasi.
Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan merupakan
kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit.
16. • Banyak bahan-bahan yg sering menimbulkan reaksi
iritasi dan sensitasitelah dikeluarkan dari daftar
kosmetika hipoalergik seperti senyawa arsenik ,
aluminium sulfat , aluminium klorida, balsam peru,
fenol, formaldehide, gum arabika, lanolin, senyawa
merkuri , paraphenylendiamin, senyawa bismuth, oil
of bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resorsinol,
Heksaklorofen dll.
17. • Kosmetika tradisional
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari alam
dan diolah secara tradisional.
Di samping itu, terdapat kosmetika semi tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan
mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke dalamnya.
• Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain.
• Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk pemeliharaan kesehatan kulit
maupun untuk pengobatan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
18. PENGGOLONGAN KOSMETIK
• Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala
macam bentuk dan nama, telah membingungkan
baik para pemakai maupun pihak-pihak lain yang
berperan serta di dalamnya.Untuk itu para ahli
berusaha mengelompokkan kosmetika sesederhana
mungkin.
19. • Tetapi penggolongan yang dibuat masing-masing ahli ternyata tidak
sama satu dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk
penggolongan sebagai berikut:
• Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,
kosmetika digolongkan menjadi 13
20. Kosmetik berdasarkan fungsinya
• 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
• 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll.
• 3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow, dll
• 4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll
• 5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll
• 6. Preparat pewarna rambut, misalnya pewarna rambut, dll
• 7. Preparat make-up (kecualimata), misalnya bedak, lipstick, dll
• 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mount washes, dll
• 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll
• 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll
• 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih pelembab, pelindung, dll
• 12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll
• 13. Preparat untuk sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll
• 14. Lainnya
21. Penggolongan Kosmetik berdasarkan bahan dan penggunaan
serta penilaiannya, yaitu :
KEPUTUSAN Ka BPOM HK.00.05.4.1745 tahun 2003 TENTANG KOSMETIK
1.). Kosmetik golongan I adalah :
a). Kosmetik yang digunakan untuk bayi.
b). Kosmetik yang digunakan di sekitar mata, rongga mulut dan mukosa lainnya.
c). Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan dan kadar dan penandaanya.
d). Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum diketahui
keamanan dan kemanfaatannya
2). Kosmetik golongan II adalah Kosmetik yang tidak termasuk golongan I :
Misalnya ; Krim pelembab, cream/ lotion pencuci muka dll.
22. A. Kosmetik perawatan kulit.
misal : sabun, susu pembersih, penyegar kulit, pelembab dan pelindung kulit.
B. Kosmetik riasan.
misal : lipstik, rouge, pensil alis dan sebagainya.
C. Kosmedik
misal : - Kosmetika pemutih kulit.
- Kosmetika tabir surya.
- Kosmetika anti penuaan.
- Kosmetika anti jerawat.
- Kosmetika anti perspirant.
- Kosmetika anti ketombe.
Pembagian Kosmetik berdasarkan defenisinya,
yaitu :
23. 1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan
diolah menurut resep dan cara yang turun temurun
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional
dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional
Penggolongan menurut sifat dan cara
pembuatan
24. Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-
kawan berdasarkan kegunaannya:
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
2. Rias : make up, hair color.
3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.
4. Proteksi : sunscreen dll.
25. Pembagian berdasarkan cara bekerjanya, kosmetika
dibagi dalam kelompok:
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari:
a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air (face tonic, skin
freshener dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar
minyak (cleansing cream, cleansing milk, dll), pembersih dengan bahan dasar padat
masker).
b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream, moisturizing, base make up dll.
c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream dll.
d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dll
26. 2. Kosmetika rias (decorated cosmetic): kosmetika yang di pakai
untuk make up seperti: pemerah pipi, pemerah bibir, eye
shadow dll.
3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran, vaginal
spray, after shave dll.