SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Pengantar Kosmetik
TM 1
apt. E.Elda Ernawati,S.Far, M.Farm
Penilaian
KEHADIRAN : 30%
TUGAS : 20%
UTS : 20%
UAS : 30%
ANGKA – BOBOT NILAI
A 86 – 100
B 71 – 85
C 56 – 70
TATA TERTIB PERKULIAHAN
• Sebagai daftar kehadiran online, mahasiswa WAJIB mengisi
“refleksi” dan “resume” di setiap materi perkuliahan.
• Khadiran tatap muka, dispensasi keterlambatan 10 menit. Lebih
dari 10 menit maka tidak diperkenankan masuk kelas.
• Kehadiran minimal 80% dari total pertemuan (kurang dari 80%
maka akan mendapatkan nilai “D” atau “E”)
• WAJIB mengumpulkan tugas pada waktu yang telah ditentukan.
• Ketidakhadiran karena alasan tertentu harus melampirkan surat
keterangan.
SEJARAH KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA
• Dlm sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kedokteran
telah ikut mengambil peranan sejak zaman kuno.
• Data-data diperoleh , dari penyelidikan antropologi, aerkologi,
dan etnologi di Mesir dan India dengan ditemukannya salep-
saleparomatik, bahan-bahan pengawet mayat dll yang dapat
dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika.
Lanjutan…
• Seorang bapak ilmu kedokteran HIPPOCRATES (460 — 370 S.M.) dan
kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika dan menghu-
bungkannya dengan ilmu kedokteran.
• Ilmu Kedokteran bertambah luas dan kosmetologi terus berkembang,
maka diadakan pemisahan kosmetologi dari Ilmu Kedokteran (HENRI de
NODEVILI 1260—1325), dikenal 2 bentuk kosmetika :
1. Kosmetika untuk merias (decoratio)
2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit.
Lanjutan…
• GOODMAN, H. (1936), seorang dermatolog telah mempelajari secara mendalam tentang kosmetika
baik mengenai sifat-sifat fisika, kimia, fisiologi dari bahan-bahannya, maupun tentang pemakaian
dan akibat-akibatnya pada kulit.
Pada tahun 1700—1900 kosmetika dibagi menjadi:
1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli kecantikan.
2. Cosmetic treatment yg berhubungan dengan ilmu kedokteran dan beberapa ilmu pengetahuan
lainnya seperti dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi dll.
Pada abad modern ini kosmetologi dan kosmetika telah melibatkan banyak profesi, seperti dokter ahli
kulit, ahli farmasi, ahli kimia, ahli biokimia, ahli mikrobiologi, ahli fotobiologi, ahli imunologi, ahli
kecantikan dan lain-lain.
KOSMETIK
DEFINISI KOSMETOLOGI DAN KOSMETIK
Pengertian Kosmetologi..
• Kosmetologi
Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari hukum-hukum kimia,
fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan,
penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.
Pengertian Kosmetika
• Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang
berarti “berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha
untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari
bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Namun,
sekarang kosmetika tidak hanya dari bahan alami
tetapi juga bahan sintetik untuk maksud
meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
• Karena terjadi kontak antara kosmetika dengan kulit,
maka kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk ke
bagian yang lebih dalam dari tubuh.
• Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada
beberapa faktor, yaitu kondisi kulit pemakai dan keadaan
kosmetik yang dipakai. Kontak kosmetik dengan kulit
menimbulkan akibat positif berupa manfaat dari
kosmetik dan akibat negatif atau merugikan berupa efek
samping kosmetik (Wasitaatmadja, 1997).
KOSMEDIK
Dalam perkembangan kosmetika,saat ini pada
beberapa produk tertentu batas antara kosmetika dan
obat menjadi kabur.
LUBOWE (1955) mengemukakan istilah Cosmedics disusul
oleh FAUST(1975) dengan istilah Medicated Cosmetics
untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan obat.
Lanjutan..
• Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya
ditambahkan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat-
zat anti bakteri atau jasad renik lainnya, anti jerawat,
anti gatal, anti produk keringat, anti ketombe dan
lain-lain dengan tujuan profilaksis, desinfektan, terapi
dan lain-lain.
Kosmetika Hipoalergik
Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di
dalamnya tidak mengandung zat-zat yang dapat
menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi sensitasi.
Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan merupakan
kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit.
• Banyak bahan-bahan yg sering menimbulkan reaksi
iritasi dan sensitasitelah dikeluarkan dari daftar
kosmetika hipoalergik seperti senyawa arsenik ,
aluminium sulfat , aluminium klorida, balsam peru,
fenol, formaldehide, gum arabika, lanolin, senyawa
merkuri , paraphenylendiamin, senyawa bismuth, oil
of bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resorsinol,
Heksaklorofen dll.
• Kosmetika tradisional
Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari alam
dan diolah secara tradisional.
Di samping itu, terdapat kosmetika semi tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang
pengolahannya dilakukan secara modern dengan
mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke dalamnya.
• Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain.
• Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk pemeliharaan kesehatan kulit
maupun untuk pengobatan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
PENGGOLONGAN KOSMETIK
• Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala
macam bentuk dan nama, telah membingungkan
baik para pemakai maupun pihak-pihak lain yang
berperan serta di dalamnya.Untuk itu para ahli
berusaha mengelompokkan kosmetika sesederhana
mungkin.
• Tetapi penggolongan yang dibuat masing-masing ahli ternyata tidak
sama satu dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk
penggolongan sebagai berikut:
• Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh,
kosmetika digolongkan menjadi 13
Kosmetik berdasarkan fungsinya
• 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.
• 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll.
• 3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow, dll
• 4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll
• 5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll
• 6. Preparat pewarna rambut, misalnya pewarna rambut, dll
• 7. Preparat make-up (kecualimata), misalnya bedak, lipstick, dll
• 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mount washes, dll
• 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll
• 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll
• 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih pelembab, pelindung, dll
• 12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll
• 13. Preparat untuk sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll
• 14. Lainnya
Penggolongan Kosmetik berdasarkan bahan dan penggunaan
serta penilaiannya, yaitu :
KEPUTUSAN Ka BPOM HK.00.05.4.1745 tahun 2003 TENTANG KOSMETIK
1.). Kosmetik golongan I adalah :
a). Kosmetik yang digunakan untuk bayi.
b). Kosmetik yang digunakan di sekitar mata, rongga mulut dan mukosa lainnya.
c). Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan dan kadar dan penandaanya.
d). Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum diketahui
keamanan dan kemanfaatannya
2). Kosmetik golongan II adalah Kosmetik yang tidak termasuk golongan I :
Misalnya ; Krim pelembab, cream/ lotion pencuci muka dll.
A. Kosmetik perawatan kulit.
misal : sabun, susu pembersih, penyegar kulit, pelembab dan pelindung kulit.
B. Kosmetik riasan.
misal : lipstik, rouge, pensil alis dan sebagainya.
C. Kosmedik
misal : - Kosmetika pemutih kulit.
- Kosmetika tabir surya.
- Kosmetika anti penuaan.
- Kosmetika anti jerawat.
- Kosmetika anti perspirant.
- Kosmetika anti ketombe.
Pembagian Kosmetik berdasarkan defenisinya,
yaitu :
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan
diolah menurut resep dan cara yang turun temurun
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional
dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional
Penggolongan menurut sifat dan cara
pembuatan
Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan-
kawan berdasarkan kegunaannya:
1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing.
2. Rias : make up, hair color.
3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave.
4. Proteksi : sunscreen dll.
Pembagian berdasarkan cara bekerjanya, kosmetika
dibagi dalam kelompok:
1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari:
a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air (face tonic, skin
freshener dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar
minyak (cleansing cream, cleansing milk, dll), pembersih dengan bahan dasar padat
masker).
b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream, moisturizing, base make up dll.
c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream dll.
d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dll
2. Kosmetika rias (decorated cosmetic): kosmetika yang di pakai
untuk make up seperti: pemerah pipi, pemerah bibir, eye
shadow dll.
3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran, vaginal
spray, after shave dll.
1. Pengantar Kosmetik.pptx

More Related Content

What's hot

PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.pptPENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
youstiana rusita
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
roywidhie
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Novi Fachrunnisa
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Sapan Nada
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Kezia Hani Novita
 

What's hot (20)

PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.pptPENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
PENGANTAR SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID FARMASI.ppt
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Sediaan krim
Sediaan krimSediaan krim
Sediaan krim
 
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gulaLaporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
Laporan formulasi tablet pembuatan tablet salut gula
 
Kul1. basis salep
Kul1. basis salepKul1. basis salep
Kul1. basis salep
 
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipisFitokimia Kromatografi lapis tipis
Fitokimia Kromatografi lapis tipis
 
Suspensi
SuspensiSuspensi
Suspensi
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
keuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasikeuntungan kerugian sediaan farmasi
keuntungan kerugian sediaan farmasi
 
Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3Ppt farmasi klmp 3
Ppt farmasi klmp 3
 
Sistem penghantaran obat tubuh
Sistem penghantaran obat tubuhSistem penghantaran obat tubuh
Sistem penghantaran obat tubuh
 
Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2Farmasetika: Salep2
Farmasetika: Salep2
 
Ppt emulsi lotion
Ppt emulsi lotionPpt emulsi lotion
Ppt emulsi lotion
 
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi KesehatanSpesialite dan Terminologi Kesehatan
Spesialite dan Terminologi Kesehatan
 
Tetes hidung
Tetes hidungTetes hidung
Tetes hidung
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselliLaporan resmi emulsi iecoris aselli
Laporan resmi emulsi iecoris aselli
 

Similar to 1. Pengantar Kosmetik.pptx

Digital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literatur
Digital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literaturDigital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literatur
Digital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literatur
Rahmad Sutrisna
 
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
ica aditya
 
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
Annisaa Siti Zulaicha
 
Speech outline winda
Speech outline windaSpeech outline winda
Speech outline winda
windafitriani
 
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajahPemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
ahmadsuyanto67
 

Similar to 1. Pengantar Kosmetik.pptx (20)

Digital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literatur
Digital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literaturDigital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literatur
Digital 126140 far.057-08-pengaruh formulasi-literatur
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kosmetik makalah jawa
Kosmetik makalah jawaKosmetik makalah jawa
Kosmetik makalah jawa
 
Kosmetika teknologi
Kosmetika teknologiKosmetika teknologi
Kosmetika teknologi
 
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
 
Analisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetikaAnalisa sediaan kosmetika
Analisa sediaan kosmetika
 
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
293254345-2-sejarah-kosmetik-pptx.pptx
 
Produk Kosmetika Berbahaya dan Suntik Illegal
Produk Kosmetika Berbahaya dan Suntik IllegalProduk Kosmetika Berbahaya dan Suntik Illegal
Produk Kosmetika Berbahaya dan Suntik Illegal
 
Speech outline winda
Speech outline windaSpeech outline winda
Speech outline winda
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
 
Pendahuluan mitsui
Pendahuluan mitsuiPendahuluan mitsui
Pendahuluan mitsui
 
Proposal Seminar & Workshop Apoteker
Proposal Seminar & Workshop ApotekerProposal Seminar & Workshop Apoteker
Proposal Seminar & Workshop Apoteker
 
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajahPemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
Pemanfaatan garam sebagai bahan baku masker wajah
 
Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2
Kwh kd 3.5 indah permata sari xi ak 2
 
[Laporan] Sintesis dan Analisis Losion Kulit dari Campuran Bahan Organik deng...
[Laporan] Sintesis dan Analisis Losion Kulit dari Campuran Bahan Organik deng...[Laporan] Sintesis dan Analisis Losion Kulit dari Campuran Bahan Organik deng...
[Laporan] Sintesis dan Analisis Losion Kulit dari Campuran Bahan Organik deng...
 
Analisa Kimia Parfum
Analisa Kimia ParfumAnalisa Kimia Parfum
Analisa Kimia Parfum
 
Makalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik NusantaraMakalah Kosmetik Nusantara
Makalah Kosmetik Nusantara
 
PERSONAL_HYGIENE.ppt
PERSONAL_HYGIENE.pptPERSONAL_HYGIENE.ppt
PERSONAL_HYGIENE.ppt
 
PERSONAL_HYGIENE (1).ppt
PERSONAL_HYGIENE (1).pptPERSONAL_HYGIENE (1).ppt
PERSONAL_HYGIENE (1).ppt
 
PERSONAL_HYGIENE.ppt
PERSONAL_HYGIENE.pptPERSONAL_HYGIENE.ppt
PERSONAL_HYGIENE.ppt
 

Recently uploaded

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 

1. Pengantar Kosmetik.pptx

  • 1. Pengantar Kosmetik TM 1 apt. E.Elda Ernawati,S.Far, M.Farm
  • 2. Penilaian KEHADIRAN : 30% TUGAS : 20% UTS : 20% UAS : 30% ANGKA – BOBOT NILAI A 86 – 100 B 71 – 85 C 56 – 70
  • 3. TATA TERTIB PERKULIAHAN • Sebagai daftar kehadiran online, mahasiswa WAJIB mengisi “refleksi” dan “resume” di setiap materi perkuliahan. • Khadiran tatap muka, dispensasi keterlambatan 10 menit. Lebih dari 10 menit maka tidak diperkenankan masuk kelas. • Kehadiran minimal 80% dari total pertemuan (kurang dari 80% maka akan mendapatkan nilai “D” atau “E”) • WAJIB mengumpulkan tugas pada waktu yang telah ditentukan. • Ketidakhadiran karena alasan tertentu harus melampirkan surat keterangan.
  • 4. SEJARAH KOSMETOLOGI DAN KOSMETIKA • Dlm sejarah kosmetologi dan kosmetika, ilmu kedokteran telah ikut mengambil peranan sejak zaman kuno. • Data-data diperoleh , dari penyelidikan antropologi, aerkologi, dan etnologi di Mesir dan India dengan ditemukannya salep- saleparomatik, bahan-bahan pengawet mayat dll yang dapat dianggap sebagai bentuk awal dari kosmetika.
  • 5. Lanjutan… • Seorang bapak ilmu kedokteran HIPPOCRATES (460 — 370 S.M.) dan kawan-kawan telah membuat resep-resep kosmetika dan menghu- bungkannya dengan ilmu kedokteran. • Ilmu Kedokteran bertambah luas dan kosmetologi terus berkembang, maka diadakan pemisahan kosmetologi dari Ilmu Kedokteran (HENRI de NODEVILI 1260—1325), dikenal 2 bentuk kosmetika : 1. Kosmetika untuk merias (decoratio) 2. Kosmetika untuk pengobatan kelainan patologi kulit.
  • 6. Lanjutan… • GOODMAN, H. (1936), seorang dermatolog telah mempelajari secara mendalam tentang kosmetika baik mengenai sifat-sifat fisika, kimia, fisiologi dari bahan-bahannya, maupun tentang pemakaian dan akibat-akibatnya pada kulit. Pada tahun 1700—1900 kosmetika dibagi menjadi: 1. Cosmetic decorative yang lebih banyak melibatkan ahli kecantikan. 2. Cosmetic treatment yg berhubungan dengan ilmu kedokteran dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya seperti dermatologi, farmakologi, kesehatan gigi dll. Pada abad modern ini kosmetologi dan kosmetika telah melibatkan banyak profesi, seperti dokter ahli kulit, ahli farmasi, ahli kimia, ahli biokimia, ahli mikrobiologi, ahli fotobiologi, ahli imunologi, ahli kecantikan dan lain-lain.
  • 8.
  • 9. Pengertian Kosmetologi.. • Kosmetologi Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan mikrobiologi tentang pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.
  • 10.
  • 11. Pengertian Kosmetika • Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti “berhias”. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan alami yang terdapat di sekitarnya. Namun, sekarang kosmetika tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan sintetik untuk maksud meningkatkan kecantikan (Wasitaatmadja, 1997).
  • 12. • Karena terjadi kontak antara kosmetika dengan kulit, maka kosmetika akan diserap oleh kulit dan masuk ke bagian yang lebih dalam dari tubuh. • Jumlah kosmetika yang terserap kulit bergantung pada beberapa faktor, yaitu kondisi kulit pemakai dan keadaan kosmetik yang dipakai. Kontak kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif berupa manfaat dari kosmetik dan akibat negatif atau merugikan berupa efek samping kosmetik (Wasitaatmadja, 1997).
  • 13. KOSMEDIK Dalam perkembangan kosmetika,saat ini pada beberapa produk tertentu batas antara kosmetika dan obat menjadi kabur. LUBOWE (1955) mengemukakan istilah Cosmedics disusul oleh FAUST(1975) dengan istilah Medicated Cosmetics untuk bentuk gabungan dari kosmetika dan obat.
  • 14. Lanjutan.. • Kosmedik adalah kosmetika yang ke dalamnya ditambahkan bahan-bahan aktif tertentu seperti zat- zat anti bakteri atau jasad renik lainnya, anti jerawat, anti gatal, anti produk keringat, anti ketombe dan lain-lain dengan tujuan profilaksis, desinfektan, terapi dan lain-lain.
  • 15. Kosmetika Hipoalergik Kosmetika hipoalergik; adalah kosmetika yang di dalamnya tidak mengandung zat-zat yang dapat menyebabkan reaksi iritasi dan reaksi sensitasi. Kosmetika jenis ini bila dapat terwujud akan merupakan kosmetika yang lebih aman untuk kesehatan kulit.
  • 16. • Banyak bahan-bahan yg sering menimbulkan reaksi iritasi dan sensitasitelah dikeluarkan dari daftar kosmetika hipoalergik seperti senyawa arsenik , aluminium sulfat , aluminium klorida, balsam peru, fenol, formaldehide, gum arabika, lanolin, senyawa merkuri , paraphenylendiamin, senyawa bismuth, oil of bergamot, oil of lavender, salicylic acid, resorsinol, Heksaklorofen dll.
  • 17. • Kosmetika tradisional Kosmetika tradisional adalah kosmetika yang terdiri dari bahan-bahan yang berasal dari alam dan diolah secara tradisional. Di samping itu, terdapat kosmetika semi tradisional, yaitu kosmetika tradisional yang pengolahannya dilakukan secara modern dengan mencampurkan zat-zat kimia sintetik ke dalamnya. • Seperti bahan pengawet, pengemulsi dan lain-lain. • Kegunaan kosmetika ini dalam ilmu kedokteran baik untuk pemeliharaan kesehatan kulit maupun untuk pengobatan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
  • 18. PENGGOLONGAN KOSMETIK • Banyaknya kosmetika yang beredar dengan segala macam bentuk dan nama, telah membingungkan baik para pemakai maupun pihak-pihak lain yang berperan serta di dalamnya.Untuk itu para ahli berusaha mengelompokkan kosmetika sesederhana mungkin.
  • 19. • Tetapi penggolongan yang dibuat masing-masing ahli ternyata tidak sama satu dengan lainnya, sehingga terdapat beberapa bentuk penggolongan sebagai berikut: • Penggolongan menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I. berdasarkan kegunaan dan lokalisasi pemakaian pada tubuh, kosmetika digolongkan menjadi 13
  • 20. Kosmetik berdasarkan fungsinya • 1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll. • 2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath capsule, dll. • 3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, eyes-shadow, dll • 4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll • 5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray, dll • 6. Preparat pewarna rambut, misalnya pewarna rambut, dll • 7. Preparat make-up (kecualimata), misalnya bedak, lipstick, dll • 8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi, mount washes, dll • 9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll • 10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll • 11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih pelembab, pelindung, dll • 12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll • 13. Preparat untuk sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll • 14. Lainnya
  • 21. Penggolongan Kosmetik berdasarkan bahan dan penggunaan serta penilaiannya, yaitu : KEPUTUSAN Ka BPOM HK.00.05.4.1745 tahun 2003 TENTANG KOSMETIK 1.). Kosmetik golongan I adalah : a). Kosmetik yang digunakan untuk bayi. b). Kosmetik yang digunakan di sekitar mata, rongga mulut dan mukosa lainnya. c). Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratan dan kadar dan penandaanya. d). Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinya belum lazim serta belum diketahui keamanan dan kemanfaatannya 2). Kosmetik golongan II adalah Kosmetik yang tidak termasuk golongan I : Misalnya ; Krim pelembab, cream/ lotion pencuci muka dll.
  • 22. A. Kosmetik perawatan kulit. misal : sabun, susu pembersih, penyegar kulit, pelembab dan pelindung kulit. B. Kosmetik riasan. misal : lipstik, rouge, pensil alis dan sebagainya. C. Kosmedik misal : - Kosmetika pemutih kulit. - Kosmetika tabir surya. - Kosmetika anti penuaan. - Kosmetika anti jerawat. - Kosmetika anti perspirant. - Kosmetika anti ketombe. Pembagian Kosmetik berdasarkan defenisinya, yaitu :
  • 23. 1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern 2. Kosmetik tradisional: a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan diolah menurut resep dan cara yang turun temurun b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan
  • 24. Penggolongan menurut NATER, Y.P. dan kawan- kawan berdasarkan kegunaannya: 1. Higiene tubuh : sabun, sampo, cleansing. 2. Rias : make up, hair color. 3. Wangi-wangian : deodorant, parfum, after shave. 4. Proteksi : sunscreen dll.
  • 25. Pembagian berdasarkan cara bekerjanya, kosmetika dibagi dalam kelompok: 1. Kosmetika pemeliharaan dan perawatan kulit terdiri dari: a. Pembersih (cleansing) : pembersih dengan bahan dasar air (face tonic, skin freshener dan lain-lain), pembersih dengan bahan dasar minyak (cleansing cream, cleansing milk, dll), pembersih dengan bahan dasar padat masker). b. Pelembab (moisturizing) : cold cream, night cream, moisturizing, base make up dll. c. Pelindung (protecting) : sunscreen, foundation cream dll. d. Penipis (thinning) : bubuk peeling dll
  • 26. 2. Kosmetika rias (decorated cosmetic): kosmetika yang di pakai untuk make up seperti: pemerah pipi, pemerah bibir, eye shadow dll. 3. Kosmetika wangi-wangian : parfum, cologne, deodoran, vaginal spray, after shave dll.