1. SEMINAR PROPOSAL
ANALISIS FAKTOR LINGKUNGAN FISIK RUMAH
DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LESUNG BATU KECAMATAN LINTANG
KANAN EMPAT LAWANG TAHUN 2022
MUHAMMAD APANDI 10031381924071
Pembimbing : Prof Dr. Yuanita Windusari, S.Si., M.Si
3. Latar Belakang
Indonesia menempati
urutan ketiga dunia
untuk kasus TB
Kab. Empat lawang
- Sumatera selatan
pada tahun 2022
terdapat 270 kasus
TB paru
Perubahan
Lingkungan
mempengaruhi
penyebaran Bakteri
Mycobacterium
Tuberculosa
Pada tahun 2022 total insiden TB paru di
Indonesia sebesar 824.000 kasus setara dengan
301 per 100.000 penduduk
Tingginya kasus Infeksi TB paru
disebabkan oleh banyak faktor
salah satu yang sangat berpengar
adalah faktor lingkungan Fisik
Mycobacterium Tuberculosa
dapat dihirup 1-2 jam pada
rumah dengan keadaan kurang
cahaya, ventilasi yang kurang,
kelembaban tinggi dan hunian
yang overload
4. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang tersebut, Rumusan
masalah pada peneletian ini yaitu apakah ada
Pengaruh faktor lingkungan fisik rumah dengan
kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas
Lesung Batu, Kabupaten Empat Lawang
5. TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui kondisi lingkungan fisik rumah
dengan kejadian penderita tuberkolosis diwilayah
kerja Puskesmas Lesung Batu Kecamatan Lintang
Kanan, Kabupaten Empat Lawang
6. TUJUAN KHUSUS
Untuk mengetahui ventilasi rumah pada penderita
tuberkolosis
Untuk mengetahui pencahayaan pada penderita
tuberkolosis
Untuk mengetahui padatan hunian rumah pada penderita
Untuk mengetahui kelembaban rumah pada penderita
tuberkolosis paru
Untuk mengetahui lantai rumah pada penderita
tuberkolosis paru
7. Tuberkolosis adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh bakteri mycrobacterium tuberkolosis
yang menyebar saat orang sudah terinfeksi
mengeluarkan bakteri tersebut ke udara melalui
batuk maupun bersin. Bakteri mycrobacterium
tuberkolosis tidak hanya menginfeksi paru paru saja,
melainkan bisa juga menginfeksi organ lain.(WHO
2020)
Merupakan konsep penyebab penyakit menular dalam
kesehtan masyarakat dikemukakan oleh Gordon
bahwa terjadinya suatu penyakit dikarenakan ketidak
seimbangnya host, agent dan environment dengan
kemampuan menyebabkan penyakit datang melalui
lingkungan yang mendukung terjadinya penyakit
kepada host maka akan memimbulkan suatu penyakit
(Tulchinsky dan vaeeavikova dalam zurya 2016)
SEGITIGA
EPIDEMIOLOGI
DEFINISI
TB
TINJAUAN PUSTAKA
9. luas ventilasi
alamiah yang
permanen
minimal 10%
minimum
cahaya yang
masuk kedalam
rumah sebesar
60 lux
Permenkes No. 1077
tahun 2011
Pencahayaan Kepadatan
Hunian
kebutuhan ruang
per orang adalah
8 meter persegi
dgn ketinggian
rata rata sebesar
2.80 m
keputusan menteri
pemukiman dan prasarana
wilayah no 403 tahun 2002
Ventilasi
Permenkes No. 1077
tahun 2011
10. KERANGKA TEORI
Sumber : (Permenkes No. 1077 tahun 2011),( Nurwanti tahun 2015) (Zuriya, 2016)
12. METODE PENELITIAN
Desain penelitian
populasi dan sampel penelitian jenis
Cara dan alat pengumpul data
Definisi Operasional
Pengolahan data, Analisis data, dan penyajian data
13. • Jenis penelitian
adalah analitik
observasional dan
desain yang
digunakan adalah
case control
Desain
Penelitian
• Populasi dalam
penelitian ini
sebanyak 71
penderita
Tuberkolosis paru
Populasi
• jumlah semua
sampel pasien TB
paru positif
sebanyak 71
penderita, dan 35
non, jadi total
sampel adalah 106
Sampel
14. Jenis dan Teknik Pengumpul Data
• Data primer didapatkan
dengan kuisioner, observasi,
serta melakukan pengukuran
dan pecatatan langsung
Data Primer
• Berasal dari data rekam
medis dokumen suspek TB
paru dan data registrasi di
Puskemas Lesung Batu
Data
Sekunder
Jenis Data
15. Instumen Penelitian
a. Kuisioner Berisi daftar pertanyaan terkait identitas
responden
b. Lembar
Observasi
Lembar observasi untuk mengetahui jenis
lantai yang digunakan dan mengetahui
jumlah penghuni rumah sebagai perhitungan
kepdatan rumah
c. Alat
Pengukuran
1) Rollmeter
Digunakan untuk melakukan pengukuran luas
ventilasi, dengan cara =
𝐿𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
x 100%
2) Thermohygrometer
Berfungsi untuk mengukur kelembaban dan
suhu dalam ruangan
3) Lux Meter
Digunakan untuk mengukur tingkat
pencahayaan pada suatu ruangan
16. Pengolahan Data
• Bertujuan untuk melihat kelengkapan
data, sehingga dipastikan bahwa data
yang akan di entry tidak ada missing
dan lebih valid
Data Editing
• Tahap untuk merubah data dalam
bentuk huruf menjadi angka/bilangan
Data Coding
Data Entry
Data
Cleaning
Memasukkan data yang sudah berbentuk angka
kedalam komputer untuk dianalis secara statistik
menggunakan Software analisis data SPSS
Pengecekan kembali data yang sudah di entry,
melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan
kesalahan kode dan entry data.
17. Analisis Data
Analisis Univaret
Menganalisis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara
deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan variabel
penelitian.
Analisis Bivariat
Dilakukan terhadap variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi pada penelitian ini. penarikan kesimpulan
didasarkan pada nilai P-value daru Chi-square ≤ 0.05, Maka
terdapat hubungan signifikan, sedangkan nilai P-value > 0.05,
maka tidak terdapat hubungan signifikan
Analisis Odds Ratio
Rasio perbandingan pajanan diantara kelompok kasus terhadap
pajanan pada kelompok kontrol.
18. Penyajian Data
Disajikan dalam bentuk tabel yakni dalam bentuk
tabel sederhana /tabel frekuensi untuk analisis
univariat dan analisis bivariate yang disertai dan
asumsi penjelasanhya mengenai hubngan antara
variabel independen dan variabel dependen