2. Latar Belakang
• Batuk biasa disebabkan oleh virus, polusi, asma, dan penyakit-penyakit lainnya.
Beberapa orang akan mengalami batuk jika memiliki saluran pernapasan yang sensitif
dan terpapar udara yang kotor. Sedangkan, TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini tersebar melalui udara. enyakit Tuberkulosis merupakan salah
satu permasalahan kesehatan yang menjadi masalah serius bagi dunia. Penyakit
Tuberkulosis yang merupakan penyebab kematian terbanyak dibandingkan dengan
penyakit infeksi lain.
3. Definisi
• Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosiss, bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi
bakteri TB dapat menyerang bagian tubuh mana saja seperti ginjal, tulang
belakang, dan otak.TB merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian dan
pembunuh utama penderita HIV di seluruh dunia
4. Etiologi
• Tuberkulosis Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Basil Mikrobakterium
Tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang berbentuk.
• batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian besar kuman terdiri
atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang menyebabkan kuman tahan asam.sehingga basil ini
digolongkan menjadi Basil tahan Asam (BTA) maksudnya bila basil ini di warnai, maka
warna ini tidak akan luntur walaupun pada bahan kimia yang tahan asam.
•
5. Klasifikasi
Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe pasien Tuberkulosis memerlukan suatu
definisi kasus yang meliputi empat hal yaitu :
1. Klasifikasi Tuberkulosis berdasarkan lokasi atau organ tubuh yang sakit
yaitu:Tuberkulosis Paru dan Tuberkulosis EkstraParu
2. Klasifikasi Tuberkulosis berdasarkan hasil pemeriksaan dahak
mikroskopis(bakteriologi).
a. Tuberkulosis BTA Positif
b. Tuberkulosis BTA Negatif
6. • Klasifikasi Tuberkulosis berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
a. Kasus baru
b. Kasus kambuh
c. Kasus setelah putus berobat
d. Kasus setelah gagal
e. Pindahan
f. Kasus Lain-lain
8. Faktor resiko
a. Ventilasi Rumah
b. Pencahayaan Rumah
c. Kelembapan
d. Kepadatan Hunian
e. Riwayat Kontak dengan Penderita Lain
f. Pendapatan
g. Pendidikan
10. Tataaksana
• Tahapan pengobatan TB terdiri dari 2 tahap, yaitu :
a. Tahap awal
• Pengobatan diberikan setiap hari. Paduan pengobatan pada tahap ini adalah dimaksudkan untuk
secara efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir
pengaruh dari sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum pasien
mendapatkan pengobatan. Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru, harus diberikan
selama 2 bulan.
a. Pengobatan tahap lanjutan
• bertujuan membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh, khususnya kuman persisten
sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Durasi tahap lanjutan
selama 4 bulan. Pada fase lanjutan seharusnya obat diberikan setiap hari.
11. Edukasi
Pencegahan penularan penyakit TBC antara lain:
Mengomsumsi OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh
Pasien TBC harus menutup mulut pada waktu bersin dan batuk dengan saputangan atau
tissue
Tidak membuang dahak di sembarang tempat, dibuang pada tempat khusus dan tertutup
tetapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup. Misalnya: dengan menggunakan
wadah/ kaleng bertutup yang sudah diberi air sabun.
12. Komplikasi
Sebagian besar pasien memiliki perjalanan yang relatif jinak. Komplikasi lebih sering terlihat pada pasien
dengan faktor risiko yang disebutkan di atas. Beberapa komplikasi yang terkait dengan tuberkulosis adalah:
Penghancuran paru-paru yang luas
Kerusakan ganglia simpatis serviks yang menyebabkan sindrom Horner.
Gangguan pernafasan akut
Penyebaran miliaris (tuberkulosis yang disebarkan), termasuk meningitis TBC.
empiema
Pneumotoraks
Amiloidosis sistemik
13. Kesimpulan
• Tuberkulosis adalah penyakit bakteri menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis (Mtb), yang ditularkan antar manusia melalui rute pernapasan dan paling
sering mempengaruhi paru-paru, tetapi dapat merusak jaringan apa pun. Tb paru dapat
menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita
TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam.
• Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski
begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.
•
14. Referensi
1. Minggarwati R, Juniarti N, Haroen H. Intervensi pada Pasien Tuberkulosis untuk Meningkatkan Kepatuhan dan Manajemen Diri. J Keperawatan Silampari. 2023;6(2):1630-
1643. doi:10.31539/jks.v6i2.5004
2. Pralambang SD, Setiawan S. Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di Indonesia. J Biostat Kependudukan, dan Inform Kesehat. 2021;2(1):60. doi:10.51181/bikfokes.v2i1.4660
3. Ii BAB. Diah%20Putri%20Puspitarini%20Bab%20Ii. Published online 2018:7-38.
4. Mathofani PE, Febriyanti R. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian PenyKIit Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Serang Kota Tahun 2019. J Ilm
Kesehat Masy Media Komun Komunitas Kesehat Masy. 2020;12(1):1-10. doi:10.52022/jikm.v12i1.53
5. Sari GK, Sarifuddin, Setyawati T. Tuberkulosis Paru Post WODEC Pleural Efusion: Laporan Kasus. J Med Prof. 2022;4(2):174-182.
6. Armika, Kadek and Sali, SKM., M.Si, I Wayan and Rusminingsih, SKM, M.Si NK. Hubungan Kepadatan Hunian Dengan Penularan Tuberkulosis Paru Kontak Serumah Di
Wilayah Puskesmas Buleleng III. Repos Poltekkes Denpasar. Published online 2020:8-30.
7. Mar’iyah K, Zulkarnain. Patofisiologi penyakit infeksi tuberkulosis. Pros Semin Nas Biol. 2021;7(1):88-92. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb
8. Della P, Caroline O, Sari RM, Verawati M, Di B. Fenomena penyakit Pakistan . Sebagian besar kasus TB pada Di Indonesia jumlah kasus baru TB TB paru yang ditemukan
tahun 2016 Resiko TB aktif lebih besar pada orang yang memiliki kondisi menggangu sistem kekebalan tubuh . Lebih dari 20 % TB paru TB paru a. 2020;4(2).
9. Sahadewa S, Eufemia E, Edwin E, Niluh N, Shita S. Hubungan Tingkat Pencahayaan, Kelembaban Udara, Dan Ventilasi Udara Dengan Faktor Risiko Kejadian Tb Paru Bta
Positif Di Desa Jatikalang Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. J Ilm Kedokt Wijaya Kusuma. 2019;8(2):118-130. doi:10.30742/jikw.v8i2.617
10. Dwipayana IMG. Mengenali Gambaran Penyakit Tuberkulosis Paru Dan Cara Penanganannya. Widya Kesehat. 2022;4(1):1-14. doi:10.32795/widyakesehatan