SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua
Karyawan PT. Nawakara Perkasa Nusantara yang akan
mengemudikan kendaraan Perusahaan .
Materi Defensive Drive
(Pencegahan Kecelakaan Transportasi)
Persyaratan :
1.Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN
2. Mendapat persetujuan dari Departement Head
3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan
Sehat
4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi
prosedur mengemudi
PENDAHULUAN
Kesungguhan anda untuk meyakini,
menyampaikan, dan menerapkan prinsip-prinsip
ini sangat penting dalam mengendarai dengan
aman dan waspada setiap saat.
Ini merupakan Tanggung Jawab yang Besar !
Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara mengembangkan diri
berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode Pencegahan kecelakaan dalam
mengenali bahaya, seperti :
 Kenali bahaya yang mungkin timbul
 Pikirkan cara menghindarinya
 Bertindak benar dan tepat waktu.
MENGEMUDI DEFENSIVE
Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi,
INGAT!
Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan
pihak lain dan kondisi di sekitar anda.
Ciri utama sopir yang bertanggung jawab Ialah :
Adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan mengendarai
dengan aman dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar dan cara pengemudi lain
mengendarai mobilnya.
1. Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik.
2. Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan.
3. Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang
disebabkan oleh orang lain atau kondisi disekitar Anda.
Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki ATTITUDE
(Perilaku) seseorang dalam mengemudi.
Data Statistik menunjukkan bahwa :
 Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah.
 85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive Sebagai
Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka dan Kematian.
Mengapa kita perlu Defensive Driving?
METODE PENCEGAHAN
KECELAKAAN
1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin
terjadi.
a. Potensi bahaya yang tampak:
Pejalan kaki, kendaraan di depan, binatang, mobil parkir di badan
jalan, orang menyeberang dan lain- lain.
b. Bahaya yang seketika:
 Binatang yang tiba-tiba menyeberang, unggas terbang, tikungan
tajam (blind spot), pentalan batu ketika berpapasan, jalan
menyempit, kendaraan yang tiba-tiba menyalip searah, kendaraan
yang menyalip berlawanan arah di depan kita dan lain- lain.
2. Pikirkan cara menghindari bahaya.
3. Bertindak benar dan tepat waktu.
• Kurangi kecepatan.
• Komunikasi dan menghindar.
• 100% siap mengalah.
• dan lain-lain.
METODE PENCEGAHAN
KECELAKAAN
6 KONDISI MENGEMUDI
1. KENDARAAN
2. PANDANGAN
3. CUACA
4. JALAN
5. LALU-LINTAS
6. PENGEMUDI
1.KONDISI KENDARAAN
 Kenali kendaraan anda
pada 3 bagian penting
yaitu; Indikator kontrol,
fisik kendaraan, karakter
kendaraan
 Kendaraan anda harus
dapat diandalkan dan
efisien
 Setiap orang bereaksi
dan meluncur dengan
kendaraan selalu
berbeda
2. KONDISI PANDANGAN
 Kurangi kecepatan bila kondisi
cahaya berubah
 Bunyikan klakson jika anda berada
di area blindspot
 Selalu menjaga jarak sorot lampu
 Gunakan lampu besar untuk melihat
dan agar terlihat oleh pengemudi
lain (siang dan malam)
 Pada siang hari lelah mata karena
sinar matahari dan refleksi jalan
beraspal merupakan masalah yang
umum.
3. KONDISI CUACA (Hujan & Kabut)
 Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi
namun dapat diantisipasi
 Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi
kemampuan untuk melihat dan dapat dilihat
 Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning
(gabungan yang tepat antara kecepatan, air,
permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan
pemompaan ban).
 Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti
mengemudi dengan mata tertutup. Kurangi
kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati jarak
pandang (Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)
4. KONDISI JALAN
 Perhatikan :
 Kendaraan lain
 Pejalan kaki
 Peraturan lalu - lintas
 Jangan mendesak orang lain untuk berbuat salah.
 Amati, rencanakan dan bertindak dengan benar.
5. KONDISI LALU LINTAS
 Perhatikan permukaan,
bentuk dan bahu jalan.
Karena kondisi jalan selalu
berubah.
 Sesuaikan dengan
perbedaan – perbedaan
seperti tikungan, tanjakan,
bukit, jalan lurus, lobang dan
jalan sempit
 Selalu waspada terhadap
bahaya pada jalan yang
berbatu karena lemparan
batu bisa mengenai Pejalan
6. KONDISI PENGEMUDI
 Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik
dan emosional.
 Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu-
lintas.
 Pengemudi harus mampu mengenali dan
bertindak sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya
dan harus menyesuaikan detik ke detik.
1. MPre-Trip Inspection
2. Penggunaan
Persneling
3. Menghidupkan kontak
mesin
4. Langkah-langkah
menjalankan
Kendaraan
5. Percepatan
6. Menukar ke gigi tinggi
7. Menukar ke gigi
rendah
8. Berhenti
9. Blind Spot &
pengaturan kaca
spion
10. Olah Kemudi
11. Belokan berbentuk
U
12. Mendahului
13. Mundur
14. Parkir
TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE
PRE-TRIP INSPECTION
Pergunakan metoda B A L O K
 B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan
BODY dari kendararaan
 A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper
 L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator,
klakson
 O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil
Coupling
 K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik
dan KERTAS (STNK, SIM, KTP)
Note: Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson
sebelum kita mengendarai untuk memastikan tidak ada bahaya
yang menghalang.
LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN
KENDARAAN
1. Kaki kanan tetap pada posisi direm.
2. Lepaskan rem parkir / hand brake
3. Berikan sinyal belok yang benar
4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion
5. Periksa melalui bahu (shoulder check)
6. Bunyikan klakson
7. Masukan gigi satu
8. Lepaskan rem dan kopling
9. Tekan gas lambat-lambat
10. Berjalanlah di jalur yang benar
Teknik- Teknik Mengemudi Defensive
1. Percepatan
 Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan
tergantung pada teknik menambah kecepatan dengan baik.
 Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi.
2. Menukar ke gigi tinggi
 Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan
harus cukup untuk momentum melaju saat kopling ditekan.
 Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui.
Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan
3. Menukar ke gigi rendah
 Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang
atau lainnya.
Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan
berbukit (tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll.
 Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit.
 Mendapatkan tenaga untuk berhenti.
Antisipasi Pergerakan Tak Terduga
1. Kurangi kecepatan.
2. Lihat jauh ke depan.
3. Bunyikan klakson.
Lakukan hal – hal tersebut dilakukan apabila:
 Mendekati Masjid.
 Mendekati Pasar.
 Mendekati Sekolah.
 Mendekati Rumah Sakit.
 Mendekati Keramaian.
 Mendekati Kawasan Padat Penduduk.
 Mendekati Daerah Peternakan Hewan.
PENGEREMAN & FUNGSI REM
Jarak berhenti kendaraan akan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:
 Manusia
 Kecepatan
 Kondisi ban
 Cuaca
 Lintasan
 Bobot kendaraan
Jarak Berhenti Kendaraan Di Bandingkan
Kecepatan
Cara Membaca Kode Ban Dan Ukuran Ban
Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah
kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang
mempunyai fungsi khusus dan sangat penting
dalam peranannya menentukan keselamatan
dalam berkendaraan. Sehubungan dengan
fungsi ban pada kendaraan yang sangat
penting itu, maka perlu mengetahui cara
membaca kode ban, cara pemakaian dan
perawatan ban yang lebih baik agar tidak
hanya diperoleh manfaat keselamatan saja,
tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat
Kode Produksi
Ban
 Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan
atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta
jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal
1709, berarti diproduksi minggu ke- 17 tahun 2009. Banyak sebagian orang yang tidak
tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban
Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun)
setelah ban tersebut diproduksi.
 Kode Produksi Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan
penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban memiliki jumlah kode digit tersendiri
untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan
tetapi kode 4 Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang
menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut
diproduksi.
MEMBACA KODE YANG TERDAPAT PADA BAN
Membaca Kode Ban Sebagai contoh membaca kode ban, kode ban
215/65R15 89H Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah
ini:
 Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter.
Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban
dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban
yakni 65 persen dari lebar telapak ban.
 R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut
masuk ban biasa
 Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
 Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni
580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)
 Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan
maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam
Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap
kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika
direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa
mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan
sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada
pengemudi dan kendaraan. Untuk pengecekan secara
manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa
kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan
kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada
cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang
layak untuk digunakan
Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang
terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat
dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah
sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban.
Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka
menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila
ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan
gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan
sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau
pengemudi.
3 KONDISI BANYANG PERLUDI
PERHATIKAN
 Isi ulang tekanan ban wajib sesuai dengan rekomendasi pabrikan
yang tertera di stiker petunjuk pada bodi mobil. Jika salah ukuran
tekanan, dampaknya bukan hanya bisa buruk buat keselamatan
berkendara tapi juga kesehatan ban itu sendiri.
 Menurut penjelasan pada buku Sistem Ban dan Roda karya
Buntarto, tekanan ban yang salah bisa mempercepat keausan.
Tentu saja hal itu memperpendek usia pemakaian ban. Jika
tekanannya lebih rendah, maka bentuk ban berubah menjadi
cekung saat berputar. Akibatnya tumpuan berada di bagian bahu
ban (sisi luar tapak), bagian ini akan lebih cepat aus. Perlu
diketahui juga, berkendara dengan kondisi seperti ini
meningkatkan Aquaplaning dan bikin boros bahan bakar.
 Jika tekanan ban terlalu tinggi maka yang akan jadi tumpuan
adalah bagian tengah. Dampaknya bagian tengah itu bakal aus
duluan. Dalam kondisi ban seperti itu, traksi dengan permukaan
jalan bakal berkurang dan menyebabkan gerakan kendaraan
lmenjadi ain dari biasanya.
KESIMPULAN
 TIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE
adalah:
1. PENGETAHUAN
2. KETRAMPILAN
3. SIKAP YANG BENAR
Untuk Dari itu Selalu mengemudi dengan
DEFENSIVE sehingga anda tidak akan
menerima akibatnya karena kesalahan orang
lain.

More Related Content

Similar to Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx

Motor vehicle safety training by yanda isnanda
Motor vehicle safety training by yanda isnandaMotor vehicle safety training by yanda isnanda
Motor vehicle safety training by yanda isnandayanda isnanda
 
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salahMenyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salahPT Safety Sign Indonesia
 
BPP PCX how to use ro kmoe it and recomended
BPP PCX how to use ro kmoe it and recomendedBPP PCX how to use ro kmoe it and recomended
BPP PCX how to use ro kmoe it and recomendedimamgo888
 
SOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASppt
SOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASpptSOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASppt
SOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASpptharyantoailiu
 
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakGRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakYulian Yogadhita
 
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptxTugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptxcoabulanan1
 
nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...
nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...
nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...DONNYDANOERAHARJO
 
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxSAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxBaguzMoecktea
 
Tata cara berkendara
Tata cara berkendaraTata cara berkendara
Tata cara berkendaraKarina Liem
 
Defensive driving
Defensive drivingDefensive driving
Defensive drivingSie Hoo
 
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendara
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendaraMakalah pengaruh cuaca dalam berkendara
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendaraCv. Ainayya
 
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdfsyamsurofiqi
 
honda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfhonda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfAriv16
 
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptxDi Prihantony
 

Similar to Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx (20)

Motor vehicle safety training by yanda isnanda
Motor vehicle safety training by yanda isnandaMotor vehicle safety training by yanda isnanda
Motor vehicle safety training by yanda isnanda
 
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salahMenyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
Menyalakan lampu hazard saat hujan, kebiasaan lumrah tapi salah
 
BPP PCX how to use ro kmoe it and recomended
BPP PCX how to use ro kmoe it and recomendedBPP PCX how to use ro kmoe it and recomended
BPP PCX how to use ro kmoe it and recomended
 
SAFE DRIVING.pptx
SAFE DRIVING.pptxSAFE DRIVING.pptx
SAFE DRIVING.pptx
 
SOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASppt
SOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASpptSOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASppt
SOSIALISASI TERTIB BERLALU LINTAS MATERI LANTASppt
 
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub PontianakGRSW 2013 - Dishub Pontianak
GRSW 2013 - Dishub Pontianak
 
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptxTugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
Tugas B.Indonesia Kelompok 3.pptx
 
nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...
nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...
nda dapat melihat buku pedoman pemilik untuk kendaraan Anda secara online. Si...
 
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxSAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
 
Tata cara berkendara
Tata cara berkendaraTata cara berkendara
Tata cara berkendara
 
BAN_DAN_RODA.pptx
BAN_DAN_RODA.pptxBAN_DAN_RODA.pptx
BAN_DAN_RODA.pptx
 
Defensive driving
Defensive drivingDefensive driving
Defensive driving
 
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendara
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendaraMakalah pengaruh cuaca dalam berkendara
Makalah pengaruh cuaca dalam berkendara
 
Etika lalulintas
Etika lalulintasEtika lalulintas
Etika lalulintas
 
Draft sop ambulans dkk solo
Draft sop ambulans dkk soloDraft sop ambulans dkk solo
Draft sop ambulans dkk solo
 
honda-crf150l.pdf
honda-crf150l.pdfhonda-crf150l.pdf
honda-crf150l.pdf
 
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
01_Saeful_Sukardi_-_We_Make_Road_Safer.pdf
 
honda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfhonda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdf
 
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
 
modul tromol
modul tromolmodul tromol
modul tromol
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx

  • 1. Pengetahuan Defensive Driving ini diberikan kepada semua Karyawan PT. Nawakara Perkasa Nusantara yang akan mengemudikan kendaraan Perusahaan . Materi Defensive Drive (Pencegahan Kecelakaan Transportasi) Persyaratan : 1.Mempunyai SIM yang dikeluarkan oleh KEPOLISIAN 2. Mendapat persetujuan dari Departement Head 3. Lulus Tes Kesehatan dari Dokter dan Surat Keterangan Sehat 4. Membaca, memahami, menandatangani, dan mematuhi prosedur mengemudi
  • 2. PENDAHULUAN Kesungguhan anda untuk meyakini, menyampaikan, dan menerapkan prinsip-prinsip ini sangat penting dalam mengendarai dengan aman dan waspada setiap saat. Ini merupakan Tanggung Jawab yang Besar ! Pelatihan ini menyiapkan anda memikul tanggung jawab tersebut dengan cara mengembangkan diri berdasarkan pelatihan sebelumnya dan menerapkan Metode Pencegahan kecelakaan dalam mengenali bahaya, seperti :  Kenali bahaya yang mungkin timbul  Pikirkan cara menghindarinya  Bertindak benar dan tepat waktu.
  • 3. MENGEMUDI DEFENSIVE Kebanyakan tabrakan ditimbulkan karena kesalahan pengemudi, INGAT! Anda bertanggungjawab untuk mencegah tabrakan apa pun tindakan pihak lain dan kondisi di sekitar anda. Ciri utama sopir yang bertanggung jawab Ialah : Adanya sikap positif dalam memastikan pemanfaatan kemampuan mengendarai dengan aman dan menyesuaikan diri dengan situasi sekitar dan cara pengemudi lain mengendarai mobilnya. 1. Mengetahui dan menyesuaikan kondisi menyetir detik ke detik. 2. Secara efektif memanfaatkan Teknik Pencegahan Kecelakaan. 3. Memahami peran kondisi mental dan fisik dalam mengemudi.
  • 4. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor yang disebabkan oleh orang lain atau kondisi disekitar Anda. Defensive Driving training dapat membantu memperbaiki ATTITUDE (Perilaku) seseorang dalam mengemudi. Data Statistik menunjukkan bahwa :  Semua kecelakaan/ insiden dapat dicegah.  85% kematian dan luka saja dapat dicegah dengan mengemudi defensive Sebagai Pengemudi Defensive anda dapat mengurangi 85% luka dan Kematian. Mengapa kita perlu Defensive Driving?
  • 5. METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN 1. Kenali kemungkinan bahaya yang mungkin terjadi. a. Potensi bahaya yang tampak: Pejalan kaki, kendaraan di depan, binatang, mobil parkir di badan jalan, orang menyeberang dan lain- lain. b. Bahaya yang seketika:  Binatang yang tiba-tiba menyeberang, unggas terbang, tikungan tajam (blind spot), pentalan batu ketika berpapasan, jalan menyempit, kendaraan yang tiba-tiba menyalip searah, kendaraan yang menyalip berlawanan arah di depan kita dan lain- lain.
  • 6. 2. Pikirkan cara menghindari bahaya. 3. Bertindak benar dan tepat waktu. • Kurangi kecepatan. • Komunikasi dan menghindar. • 100% siap mengalah. • dan lain-lain. METODE PENCEGAHAN KECELAKAAN
  • 7. 6 KONDISI MENGEMUDI 1. KENDARAAN 2. PANDANGAN 3. CUACA 4. JALAN 5. LALU-LINTAS 6. PENGEMUDI
  • 8. 1.KONDISI KENDARAAN  Kenali kendaraan anda pada 3 bagian penting yaitu; Indikator kontrol, fisik kendaraan, karakter kendaraan  Kendaraan anda harus dapat diandalkan dan efisien  Setiap orang bereaksi dan meluncur dengan kendaraan selalu berbeda
  • 9. 2. KONDISI PANDANGAN  Kurangi kecepatan bila kondisi cahaya berubah  Bunyikan klakson jika anda berada di area blindspot  Selalu menjaga jarak sorot lampu  Gunakan lampu besar untuk melihat dan agar terlihat oleh pengemudi lain (siang dan malam)  Pada siang hari lelah mata karena sinar matahari dan refleksi jalan beraspal merupakan masalah yang umum.
  • 10. 3. KONDISI CUACA (Hujan & Kabut)  Kondisi cuaca tidak dapat diubah oleh pengemudi namun dapat diantisipasi  Kondisi cuaca secara langsung mempengaruhi kemampuan untuk melihat dan dapat dilihat  Hujan, pertimbangkan masalah hydroplaning (gabungan yang tepat antara kecepatan, air, permukaan jalan, kedalaman tapak ban, dan pemompaan ban).  Kabut, Mengemudi dalam kabut tebal seperti mengemudi dengan mata tertutup. Kurangi kecepatan, hidupkan lampu dekat, amati jarak pandang (Jarak aman jangan kurang dari 3 detik)
  • 11. 4. KONDISI JALAN  Perhatikan :  Kendaraan lain  Pejalan kaki  Peraturan lalu - lintas  Jangan mendesak orang lain untuk berbuat salah.  Amati, rencanakan dan bertindak dengan benar.
  • 12. 5. KONDISI LALU LINTAS  Perhatikan permukaan, bentuk dan bahu jalan. Karena kondisi jalan selalu berubah.  Sesuaikan dengan perbedaan – perbedaan seperti tikungan, tanjakan, bukit, jalan lurus, lobang dan jalan sempit  Selalu waspada terhadap bahaya pada jalan yang berbatu karena lemparan batu bisa mengenai Pejalan
  • 13. 6. KONDISI PENGEMUDI  Pengemudi harus dalam kondisi siap secara fisik dan emosional.  Pengemudi harus mengetahui peraturan lalu- lintas.  Pengemudi harus mampu mengenali dan bertindak sesuai dengan 5 kondisi sebelumnya dan harus menyesuaikan detik ke detik.
  • 14. 1. MPre-Trip Inspection 2. Penggunaan Persneling 3. Menghidupkan kontak mesin 4. Langkah-langkah menjalankan Kendaraan 5. Percepatan 6. Menukar ke gigi tinggi 7. Menukar ke gigi rendah 8. Berhenti 9. Blind Spot & pengaturan kaca spion 10. Olah Kemudi 11. Belokan berbentuk U 12. Mendahului 13. Mundur 14. Parkir TEKNIK – TEKNIK MENGEMUDI DEFENSIVE
  • 15. PRE-TRIP INSPECTION Pergunakan metoda B A L O K  B adalah BAN (tapak ban, tekanan angin, velg, ban serep) dan BODY dari kendararaan  A adalah AIR yaitu air radiator, air accu, air wiper  L adalah LISTRIK yaitu kelistrikan dari lampu-lampu, indikator, klakson  O adalah OLI dari mesin, rem, power steering, transmisi, Oil Coupling  K adalah KARET/ KABEL dari fanbelt, selang-selang, kabel listrik dan KERTAS (STNK, SIM, KTP) Note: Harus mengelilingi kendaraan dan membunyikan klakson sebelum kita mengendarai untuk memastikan tidak ada bahaya yang menghalang.
  • 16. LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN KENDARAAN 1. Kaki kanan tetap pada posisi direm. 2. Lepaskan rem parkir / hand brake 3. Berikan sinyal belok yang benar 4. Lihat ke belakang dan sisi melalui kaca spion 5. Periksa melalui bahu (shoulder check) 6. Bunyikan klakson 7. Masukan gigi satu 8. Lepaskan rem dan kopling 9. Tekan gas lambat-lambat 10. Berjalanlah di jalur yang benar
  • 17. Teknik- Teknik Mengemudi Defensive 1. Percepatan  Ketika anda mulai menggerakkan kendaraan, kemampuan mengatur kecepatan tergantung pada teknik menambah kecepatan dengan baik.  Dengan perlahan tekan gas lalu pindahkan gigi ke yang lebih tinggi. 2. Menukar ke gigi tinggi  Sebelum mengganti ke gigi dua, tiga, empat dan lima kecepatan kendaraan harus cukup untuk momentum melaju saat kopling ditekan.  Penggantian gigi tergantung kondisi lalu-lintas dan daerah yang anda lalui. Contoh: Mendahului kendaraan di depan, jalan bebas hambatan 3. Menukar ke gigi rendah  Dibutuhkan pada saat memperbaiki posisi untuk membelok, menghindari lobang atau lainnya. Contoh: Mengahadapi lobang di jalan yang bagus, pada saat beriringan, jalan berbukit (tanjakan dan turunan), jalan berkelok, dll.  Diperlukan untuk menanjak dan menuruni bukit.  Mendapatkan tenaga untuk berhenti.
  • 18. Antisipasi Pergerakan Tak Terduga 1. Kurangi kecepatan. 2. Lihat jauh ke depan. 3. Bunyikan klakson. Lakukan hal – hal tersebut dilakukan apabila:  Mendekati Masjid.  Mendekati Pasar.  Mendekati Sekolah.  Mendekati Rumah Sakit.  Mendekati Keramaian.  Mendekati Kawasan Padat Penduduk.  Mendekati Daerah Peternakan Hewan.
  • 19. PENGEREMAN & FUNGSI REM Jarak berhenti kendaraan akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb:  Manusia  Kecepatan  Kondisi ban  Cuaca  Lintasan  Bobot kendaraan
  • 20. Jarak Berhenti Kendaraan Di Bandingkan Kecepatan
  • 21. Cara Membaca Kode Ban Dan Ukuran Ban Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan bermotor (roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi khusus dan sangat penting dalam peranannya menentukan keselamatan dalam berkendaraan. Sehubungan dengan fungsi ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara pemakaian dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat keekonomisan, manfaat
  • 22. Kode Produksi Ban  Ban juga memiliki waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek) semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke- 17 tahun 2009. Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi.  Kode Produksi Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digit dari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
  • 23. MEMBACA KODE YANG TERDAPAT PADA BAN Membaca Kode Ban Sebagai contoh membaca kode ban, kode ban 215/65R15 89H Analisa kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:  Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik 65 merupakan aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan tinggi/ tebal ban yakni 65 persen dari lebar telapak ban.  R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut masuk ban biasa  Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)  Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580 kilogram (kode indeks beban dapat dilihat di atas)  Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan maksimal ban ini adalah 210 Km/ Jam
  • 24. Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi.
  • 25. 3 KONDISI BANYANG PERLUDI PERHATIKAN  Isi ulang tekanan ban wajib sesuai dengan rekomendasi pabrikan yang tertera di stiker petunjuk pada bodi mobil. Jika salah ukuran tekanan, dampaknya bukan hanya bisa buruk buat keselamatan berkendara tapi juga kesehatan ban itu sendiri.  Menurut penjelasan pada buku Sistem Ban dan Roda karya Buntarto, tekanan ban yang salah bisa mempercepat keausan. Tentu saja hal itu memperpendek usia pemakaian ban. Jika tekanannya lebih rendah, maka bentuk ban berubah menjadi cekung saat berputar. Akibatnya tumpuan berada di bagian bahu ban (sisi luar tapak), bagian ini akan lebih cepat aus. Perlu diketahui juga, berkendara dengan kondisi seperti ini meningkatkan Aquaplaning dan bikin boros bahan bakar.  Jika tekanan ban terlalu tinggi maka yang akan jadi tumpuan adalah bagian tengah. Dampaknya bagian tengah itu bakal aus duluan. Dalam kondisi ban seperti itu, traksi dengan permukaan jalan bakal berkurang dan menyebabkan gerakan kendaraan lmenjadi ain dari biasanya.
  • 26. KESIMPULAN  TIGA KUNCI UTAMA menjadi PENGEMUDI DEFENSIVE adalah: 1. PENGETAHUAN 2. KETRAMPILAN 3. SIKAP YANG BENAR Untuk Dari itu Selalu mengemudi dengan DEFENSIVE sehingga anda tidak akan menerima akibatnya karena kesalahan orang lain.