Dokumen tersebut membahas tentang pengertian PIEV (perception, intellection, emotion, volition) dan jarak pandang dalam rekayasa transportasi. PIEV merupakan proses respon manusia terhadap stimulus lingkungan, sedangkan jarak pandang adalah jarak pandangan minimum yang dibutuhkan pengemudi untuk menghentikan atau menyalip kendaraan dengan aman. Dokumen ini juga menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kedua hal tersebut.
1. POWERPOINT INI DISUSUN OLEH:
Adriansyah Fathurrahman
210211010048
Mata Kuliah: Dasar-dasar rekayasa Transportasi
Nama dosen: Enci Ir. Sisca Pandey, MT
2. PENGERTIAN PIEV
• Apa itu PIEV: Volition atau reaction Sering disebut sebagai PIEV Proses ini tidak
termasuk waktu untuk kendaraan bergerak sesuai yang diinginkan (misal:
kendaraan berhenti atau pindah lajur) Perception (tanggapan memahami) Proses
mengenali suatu rangsangan yang diterima melalui mata, telinga maupun indera
yang lain yang memerlukan penelaahan di otak.
3. DEFINISI JARAK PANDANG
• JARAK PANDANG
Adalah suatu jarak yang diperlukan oleh seorang pengemudi pada saat mengemudi,
sedemikian sehingga jika pengemudi melihat suatu halangan yang membahayakan,
maka pengemudi dapat melakukan sesuatu halangan yang membahayakanm maka
pengemudi dapat melakukan suatu tindakan untuk menghindari bahaya tersebut agar
selamat dari bahaya
• JARAK PANDANG
Dapat dimanfaatkan pula dalam perencanaan penempatan rambu lalu lintas dan
marka jalan, baik secara geometrik maupun kondisi lingkungan yang kurang
memenuhi persyaratan.
Jarak Pandang terdiri dari :
Jarak Pandang Henti (Jh)
Jarak Pandang Mendahului (Jd)
4. MANFAAT JARAK PANDANG
• Menghindarkan terjadinya tabrakan
• Memberi kemungkinan untuk mendahuluin kendaraan lain yang bergerak dengan
kecepatan yang lebih rendah dengan menggunakan jalur di sebelahnya
• Menambah efisiensi jalan, sehingga volume pelayanan dapat dicapai semaksimal
mungkin
• Sebagai pedoman bagi pengatur lalu lintas dalam menempatkan rambu-rambu
lalulintas yang diperlukan dalam setiap segmen jalan
5. Jarak Pandang Henti (Jh0
• Jh adalah jarak minimum yang diperlukan oleh setiap pengemudi untuk
menghentikan kendaraannya dengan aman begitu melihat adanya halangan di depan
• Jalan harus direncanakan sehingga dapat memberikan jarak pandang yang paling
besar atau paling sedikit sama dengan jarak pandang henti minimum tersebut
• Jh diukur berdasar asumsi : tinggi mata penngemudi 105cm dan tinggi halangan
15cm yang diukur berdasarkan permukaan jalan.
Terdiri atas dua elemen jarak, yaitu:
• Jarak tanggap (Jht)
Adalah jarak yang ditempuh oleh kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan
yang menyebabkan harus berhenti sampai pengemudi menginjak rem.
• Jarak pengereman (Jhr)
Adalah jarak yang dibutuhkan untuk menghentikan kendaraan sejak pengemudi
menginjak rem sampai kendaraan tersebut berhenti
6. JARAK PANDANG HENTI
• Jh = Jht + Jhr
Jht = VR / 3,6 x T
Jhr = (VR / 3,6)^2 / 2 . g . fP
keterangan:
VR = kecepatan rencana (km/jam)
T = Waktu tanggap, ditetapkan 2,5 detik
g = Percepatan gravitasi (9,8m/s^2)
fP = Koefisien gesek memnajang antar ban kendaraan dengan perkerasan jalan aspal,
ditetapkan 0,28-0,45 (menurut AASHTO) fP akan mengecil jika kecepatan VR
semakin tinggi dan sebaliknya,
7. TEORI PIEV
• PERCEPTION
Proses mengenali rangsangan yang diterima melalui mata, telinga, maupun indera lain
yang memerlukan penalaahan di otak, waktu yang dibutuhkan dalam proses ini
disebut waktu tanggapan (perception time)
• Intellection or Identification
Proses pemikiran yang diterima otak. Proses ini disebut dengan proses pengenalan
(Intellection Process). Bagi pengemudi yang berpengalaman proses ini akan cepat
• Emotion or Decision
Keputusan untuk merespon yang tepat terhadap suatu rangsangan emosi mempengaruhi
proses pengambilan keputusan, setelah melalui perception dan intellection. Emosi
dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin
• Volition or Reaction
Reaksi untuk mengambil suatu tindakan dengan berbagai tindakan pertimbangan yang
diambil. Seperti: menginjak pedal rem dan membanting setir. Waktu ntuk merespon
hal ini disebut (Volition time).
8. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PIEV
• Karakteristik fisik pengemudi
1. Visual acuity
2. Auditory acuity
• Faktor psikologis
1. Tata guna lahan, cuaca, rute perjalanan, karakteristik arus lalu-lintas, pejalan kaki,
dan hambatan samping
• Kondisi lingkungan
• Maksud tujuan Perjalanan
• Kecepatan kendaraan
9. CONTOH PROSES PIEV
• Pengemudi yang menuju rambu stop
• Pengemudi melihat rambu
• Pengemudi mengenali rambu tersebut
• Pengemudi memutuskan untuk berhenti
• Pengemudi meletakan kaki nya di pedal rem
Waktu total untuk melakukan proses tersebut adalah, sebagai berikut:
PIEV TIME= PERCEPTION – REACTION
Jarak yang dibutuhkan untuk proses PIEV
dp = 0,278 v * t, dengan v adalah kecepatan dan t adalah waktu yang ditempuh (PIEV
TIME)
• Range = 0,3 – 2 = AASHTO = 2,5 detik
10. KOEFISIEN GESEK PANJANG
• Untuk menilai nilai fP yang digunakan untuk menghitung Jh rancang, sangat
kompleks.
• Faktor utama yang berpengaruh dalam pergesekan adalah:
1. Kondisi jalan
2. Kualitas ban kendaraan
3. Kecepatan
4. Kekasaran permukaan
Kondisi jalan berpengaruh karena bergantung dengan cuaca sekitar, jika kondisi cuacu
hujan-berangin maka kondisi jalan tersebut akan licin dan dapat berpengaruh dalam
keselamatan berkendara
Kondisi ban, ban yang berpola diasumsi untuk menentukan fP
Kecepatan yang lebih tinggi akan mengurangi kontrak ban dan kekasaran permukaan
Semakin kasar permukaan jalan, maka semakin besar nilai fP
• Untuk kenyamanan kendaraan. f<0,5
11. JARAK PANDANG MENDAHULUI (Jd)
• Jd adalah jarak yang memungkinkan suatu kendaraan mendahului kendaraan lain
didepannya dengan aman sampai kendaraan tersebut kembali ke jalur semula
• Jd diukur berdasarkan asumsi bahwa tinggi mata pengemudi adalah 105cm dan
tinggi halangan adalah 105cm
Asumsi yang diambil dalam pengambilan Jd:
1. Kendaraan yang didahului kecepatannya tetap
2. Kecepatan kend yang mendahului lebih besar daripada kecepatan kend yang
didahului
3. Perlu waktu pengambilan keputusan mendahului bila ruang untuk mendahului
telah tercapai
4. Apabila start terlambat pada saat menyiap, harus kembali ke jalur dan kecep rata-
rata saat mendahului 15 km/jam lebih besar daripada kendaraan yang didahului
5. Pada saat kembali ke jalur semula perlu jarak dengan kendaraan yang arahnya
berlawanan
12. JARAK PANDANG MENDAHULUI (Jd)
• Jd = d1 + d2 + d3 + d4
d1 = jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)
d2 = jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke lajur semula
(m)
d3 = jarak antara kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang dari arah
berlawanan setelah proses mendahului selesai (m)
d4 = jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan (m)