SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PERSEMBAHAN UNTUK BIKERS INDONESIA
SELAMAT MENIKMATI DAN MEMPELAJARI
By : JDDC
Knowledge Sharing : Safety
Riding Clinic JDDC 10 11 2009
Kebiasaan akan membentuk Seseorang.
Ane pikir inilah dasar pemikiran pada kegiatan Safety Riding Clinic yang diprakarsai oleh JDDC (Jakarta Defensive
Driving Consulting) dan Komunitas Motor Besar Indonesian Biker Society (IBS-88). Sudah sejak dua minggu yang
lalu ane menerima message via Facebook bahwa JDDC akan mengadakan kegiatan ini di North Parking EX Plaza.
Dengan “hanya” Rp 600,000 para peserta dapat mendapatkan pengalaman dan pelajaran penting dalam
berkendara sepeda motor yang dibawakan langsung oleh boss JDDC yaitu bro Jusri Pulubuhu.
SRC JDDC
 Apa saja yang diajarkan oleh bro Jusri? Berikut saya bagikan ilmunya.
 Clinic dimulai dengan bahasan mengenai reflex pada saat berkendara. Reflex
adalah tindakan manusia yang diambil tanpa pertimbangan. Secara medis
aliran syaraf tidak melalui otak. Reflex dalam berkendara dapat
membahayakan atau menyelamatkan, tergantung pada habit atau kebiasaan
yang secara terus-menerus diulangi. Reflex adalah bentuk respon pengendara
sebagai tanggap terhadap keadaan mendesak saat berkendara yang terjadi
dalam orde hitungan detik.
 Untuk menghasilkan gerakan reflex yang tepat (baca: menyelamatkan) maka
perlu dibiasakan dan dilatih cara dan metode berkendara yang tepat. Untuk
itulah Safety Riding Clinic ini diadakan, yaitu untuk membentuk respon
pengendara secara tepat pada saat gerakan reflex dibutuhkan. Juga untuk
mengarahkan pengendara bagaimana berkendara motor dengan benar dari
sebelum, selama dan sesudah berkendara.
 Berikut ulasan materi pelatihannya, penekanan pada kata BIASAKAN
menunjukkan bahwa kesalahan sering terjadi pada cara berkendara tersebut:
SLIDE - 1
 1. Riding Posture
 Mari kita naik ke atas motor. Selalu naiki motor dari sebelah
kanan pada saat standar miring dengan melipat kaki (agar tidak
menyenggol box), dan turun dari sebelah kiri. Jika motor berada
pada standar tengah, tidak masalah untuk menaiki motor dari
kedua sisi. Posisi berkendara yang benar adalah tidak
membungkuk dan tidak menyandar, pastikan tulang punggung
tegak dan seluruh tubuh senyaman mungkin.
 a. Palm & Hand Position
 Genggam stang dengan jari yang terhubung ke otot trisep yaitu
jari tengah, jari manis dan kelingking karena kekuatan
dibutuhkan untuk mengendalikan stang. Sementara itu jari
telunjuk disiagakan di tuas rem depan.
 Posisi lengan tidak boleh terlalu lemas, angkat sedikit siku,
jangan biarkan tertekuk ke bawah. Posisikan tuas rem dan
kopling tidak terlalu datar tapi membentuk sudut dengan posisi
ke bawah.
Riding Posture
b. Foot & Knee
Bro Jusri mengatakan terdapat tiga posisi telapak kaki di foot
step, depan, tengah dan belakang. Pada kegiatan riding normal, posisikan
telapak tangan sedemikian rupa sehingga mampu menjangkau tuas rem dan
transmisi.
Posisi lutut tidak boleh terbuka, usahakan mengimpit tangki secara
relax, untuk pengendara matic dan bebek, usahakan kedua lutut bertemu
untuk keseimbangan.
c. Visibility
Pandangan menentukan keseimbangan pada saat berkendara. Untuk
membuktikan hal ini bro Jusri meminta salah seorang peserta untuk berdiri
tegak sementara bro Jusri siap memberikan dorongan kuat dari belakang. Pada
saat posisi mata lurus ke depan, badan akan lebih kuat ketimbang ketika posisi
mata ke bawah.
Demikian halnya pada saat berkendara membelok, mata yang mengarah ke
arah belokan akan membuat pengendara lebih stabil dan tidak merasa
paranoid untuk jatuh.
Pada saat berkendara pandangan tidak boleh difokuskan pada satu titik, tapi
SLIDE - 2
Pandangan Mempengaruhi Keseimbangan Tubuh
2. Initial Rolls
Sekarang ente sudah di atas motor dan akan bergerak. Apa saja yang harus
dilakukan dan diperhatikan?
a. Left Foot One Step Ahead (2-4) & Up
Pada saat torsi diberikan dan motor mulai bergerak perlahan, biasakan tidak
langsung mengangkat kedua kaki, Tengok sekeliling dan spion, pastikan kondisi
aman untuk mulai berkendara. Berjalanlah perlahan seiring gerakan motor
dimulai dengan urutan berikut: kiri – kanan – kiri – kanan (UP), pada posisi
kanan terakhir ini, kaki kanan diangkat ke footstep, disusul dengan kaki kiri.
Biasakanlah hal ini setiap mulai berkendara.
b. In Case of Stop Do Not Use Front Brake
Pada saat awal berkendara dan ente berada pada kecepatan “walking speed” di
bawah 20 km/jam gunakanlah rem belakang untuk menghentikan laju
motor, dan bukan rem depan.
c. During Initial Rolls, Straight Forward Your Front Wheel
Biasakan meluruskan roda depan ketika motor mulai melaju, jangan sekali-kali
start motor dengan posisi roda depan membelok!
SLIDE - 3
3. Braking
Pengereman yang baik akan menghentikan motor dengan jarak henti sependek
mungkin.
a. Threshold
Kenali jarak pengereman motor ente, ujilah dengan mengukur jarak henti ketika
menggunakan pengereman dengan rem depan dan belakang maupun dengan kedua
rem secara terpisah.
b. Squeeze
Biasakan meremas tuas rem secara perlahan, bukan langsung menarik sekuat tenaga.
Hal ini untuk mencegah roda slip alias kehilangan daya cengkeram (traksi) dengan
jalan.
c. Stopping Position
Ketika menyelesaikan proses pengereman dan motor sudah berhenti, Biasakan
menurunkan kaki kiri terlebih dahulu dan jangan lepaskan kaki kanan dari pedal
rem sampai motor benar-benar berhenti sempurna. Pada kebanyakan
pengendara, kaki kanan akan turun terlebih dahulu. Ini sangat membahayakan
karena proses pengereman belum selesai yang berpotensi menyebabkan roda
belakang slip.
d. Walking Speed, Use Rear Brake
Seperti telah dibahas sebelumnya, biasakan menggunakan rem belakang ketika
 e. Slippery, Don’t place Your Finger On Brake Lever
Jika motor slip, jangan posisikan jari pada tuas rem. Kebanyakan
pengendara akan reflex menarik tuas rem pada saat mendesak, dan hal
ini membahayakan.
 i. Walking Speed –> Rear Brake
Sudah dibahas sebelumnya.
 ii. Steady Speed –> Both – Threshold (Don’t Squeeze)
Ketika berkendara dalam kecepatan konstan (steady) dan ente hendak
mengerem, maka biasakan menarik tuas rem dan sepersekian detik
kemudian menginjak pedal rem. Gunakan kekuatanpada rem depan
sebesar 70% dan rem belakang sebesar 30%. Prinsip ini juga diadopsi
pada teknologi ABS (Anti-lock Brake System) untuk mencegah roda
slip.
Berlatih Metode Pengereman
SLIDE - 4
 4. Single Riding
Mari kita berkendara tunggal, tanpa penumpang. Apa saja yang perlu
diperhatikan?
 a. Aim : “RIDE & FUN”
Ingat tujuan awal. Berkendara untuk bersenang-senang dan menikmati
perjalanan, oleh karena itu pastikan motor dan diri ente layak untuk
berkendara.
 i. T-CLOCS & Emergency Contact
T-CLOCS adalah metode pemeriksaan motor yang meliputi elemen Tires,
Chain, Lamp, Oil, Chassis dan Kick Stand, sebelum mulai berkendara,
biasakan melakukan pemeriksaan motor ini.
 ii. Ride With Emphaty
Bro Jusri mengingatkan bahwa ketika berkendara berkelompok, baik itu motor
besar maupun motr kecil sekalipun arogansi akan berpotensi timbul, oleh
karena itu gunakan empati ketika berkendara. Bayangkan jika ente menjadi
pengendara lain di sekitar ente. Apa yang akan mereka pikirkan tentang ente?
 iii. What a First?
Apa saja yang harus dilakukan dan diutamakan?
 1. Slow Down
Saat panca indra ente menangkap sesuatu yang tak lazim, perlambatkan laju motor,
namun ingat bahwa respon yang tepat tidak selalu harus dengan mengerem. Jika setelah
ente melambat kondisi berubah segera ambil keputusan untuk terus melaju atau
mengerem dan berhenti.
 2. Intersection
Pada setiap persimpangan, dahulukan lalu lintas dari arah kanan, UU no.22 tahun 2009
tidak mengizinkan pengendara untuk belok kiri langsung kecuali ada rambu lain yang
mengizinkan. Biasakan amati keadaan di arah belokan setiap kali ente membelok.
 3. Changing Lane
Berpindah lajur dengan memotong garis marka putus-putus kadang perlu dilakukan.
Biasakan menyalakan sein, lihat spion, lihat ke samping dan belokkan motor secara
perlahan. Jangan lakukan manuver mendadak selama berkendara.
The Bikes
 b. Group Riding
Berkendara berkelompok memang menyenangkan, namun keamanan berkendara tetap
nomor satu.
 i. Pre-ride briefing
Biasakan mengadakan briefing singkat sebelum berkendara, berapa kecepatan
maksimum, dimana harus berhenti, berapa frekuensi radio komunikasi dan lain-lain.
 ii. RC, Voor Rider, Sweeper & Officer
Tentukan siapa pengendara yang tepat untuk bertanggung jawab pada posisi tersebut.
 iii. Indication, Overtake, Trouble Rules
Jelaskan isyarat tangan dan kaki yang akan diambil, bagaimana menyalip kendaraan lain
dengan aman dan apa yang harus dilakukan seandainya terjadi hal terburuk.
 iv. Rest Period
Biasakan berkendara tidak lebih dari dua jam. Kelelahan akan memicu kecelakaan. Pada
saat darurat, ketuk helm ente dan menepilah segera. Biarkan rekan terdekat membantu
ente.
Sebagai materi tambahan bro Jusri juga memberikan selembar kertas mengenai
sosialisasi Undang-Undang Lalu-Lintas no.22 tahun 2009 yang lebih tegas dari Undang-
Undang sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama, ditraktir oleh bro
Jusri.
Mendirikan Motor Besar
Riding with Passenger
 Overall, seluruh materi baik praktek maupun teori
sudah ane ketahui dan ane pelajari di beberapa
kegiatan Safety Riding Course sebelumnya. Hal yang
dapat ane ambil pada kegiatan ini yang barangkali
menyebabkan biaya Clinic ini relatif mahal adalah
peragaan metode membelok dengan counter weight
dan metode pengereman yang diperagakan langsung
oleh bro Jusri, juga pelajaran berharga bahwa gerakan
reflex kita dalam waktu sepersekian detik ditentukan
oleh cara berkendara kita yang dilakukan berulang-
ulang selama sekian ribu jam. Oleh karena
itu, pastikan cara berkendara ente sudah benar.
 Lunch with Bro Jusri @ Fish Co. EX Plaza
IBS-88 Berfoto Bersama
YSC Yogyakarta Foto
Bersama
Crv Indonesia Berfoto Bersama
THE END
Editing BY : Dhoan Marendra - CRV 006
Thanks to :
 Allah Swt
 JDDC
 Bro Jusri
 IBS – 88
 CRV Indonesia
 YSC – Yogyakarta
 All Media
Keep Safety Riding In The Street
And
Keep on Spirit BrotherHood
Semoga bermanfaat untuk kita semua.. Salam BrotherHood

More Related Content

Similar to Persembahan untuk bikers indonesia

Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)Peny Gama
 
honda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfhonda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfAriv16
 
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdfDefensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdfkhalifaziz
 
Safety is my priority
Safety is my prioritySafety is my priority
Safety is my priorityYUDI DALVIA
 
nota panduan keselamatan jalan raya
nota panduan keselamatan jalan rayanota panduan keselamatan jalan raya
nota panduan keselamatan jalan rayaly infinitryx
 
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxSAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxBaguzMoecktea
 
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.pptMateri Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.pptbanjirbandang855
 
Materi Pelatihan Defensive Driving Safety.ppt
Materi Pelatihan Defensive Driving Safety.pptMateri Pelatihan Defensive Driving Safety.ppt
Materi Pelatihan Defensive Driving Safety.pptBaronJoy
 
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxChristoRindorindo1
 
Defensivedriving.ppt
Defensivedriving.pptDefensivedriving.ppt
Defensivedriving.pptrhamset
 
Mengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'an
Mengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'anMengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'an
Mengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'anAgus Darwanto
 
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptxFardianFardian4
 
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSIBAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSISofyan Mar'uz
 

Similar to Persembahan untuk bikers indonesia (19)

Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
Smart & Safety driving (Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien)
 
honda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdfhonda-vario-160.pdf
honda-vario-160.pdf
 
Sosialisasi safety riding
Sosialisasi safety ridingSosialisasi safety riding
Sosialisasi safety riding
 
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdfDefensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
Defensive DRIVING_for HSE SAfetytalk.pdf
 
honda-supra-x-125-fi.pdf
honda-supra-x-125-fi.pdfhonda-supra-x-125-fi.pdf
honda-supra-x-125-fi.pdf
 
Safety is my priority
Safety is my prioritySafety is my priority
Safety is my priority
 
honda-crf150l.pdf
honda-crf150l.pdfhonda-crf150l.pdf
honda-crf150l.pdf
 
nota panduan keselamatan jalan raya
nota panduan keselamatan jalan rayanota panduan keselamatan jalan raya
nota panduan keselamatan jalan raya
 
How to use the treadmill
How to use the treadmillHow to use the treadmill
How to use the treadmill
 
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptxSAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
SAFETY DRIVING - KEAMANAN MENGEMUDI.pptx
 
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.pptMateri Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
Materi Training Lalu Lintas on site Heavy Equipment.ppt
 
Materi Pelatihan Defensive Driving Safety.ppt
Materi Pelatihan Defensive Driving Safety.pptMateri Pelatihan Defensive Driving Safety.ppt
Materi Pelatihan Defensive Driving Safety.ppt
 
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
 
Defensivedriving.ppt
Defensivedriving.pptDefensivedriving.ppt
Defensivedriving.ppt
 
Mengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'an
Mengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'anMengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'an
Mengatasi Resiko Mengantuk Saat Berkendara Dengan Melafalkan Al-Qur'an
 
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
1. Etika dan Budaya Tertib Berlalu Lintas.pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSIBAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
BAB I PENDAHULUAN PERAWATAN DAN DAN PERBAIKAN SISTEM SUSPENSI
 
Dgng
DgngDgng
Dgng
 

More from dhoan Evridho

Malang pain update yearly bisphosphonate
Malang pain update yearly bisphosphonateMalang pain update yearly bisphosphonate
Malang pain update yearly bisphosphonatedhoan Evridho
 
Lima pola pikir orang sukses
Lima pola pikir orang suksesLima pola pikir orang sukses
Lima pola pikir orang suksesdhoan Evridho
 
Kurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciutKurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciutdhoan Evridho
 
Kurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciutKurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciutdhoan Evridho
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantungdhoan Evridho
 
Gangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahGangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahdhoan Evridho
 
Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang
Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang
Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang dhoan Evridho
 
Prosedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran AkarProsedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran Akardhoan Evridho
 
G spot dimakah kau berada
G spot dimakah kau beradaG spot dimakah kau berada
G spot dimakah kau beradadhoan Evridho
 
Daftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakarta
Daftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakartaDaftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakarta
Daftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakartadhoan Evridho
 
Cara melihat aura dengan mata telanjang
Cara melihat aura dengan mata telanjangCara melihat aura dengan mata telanjang
Cara melihat aura dengan mata telanjangdhoan Evridho
 
Bab.xiii tata cara shalat jama qasar
Bab.xiii tata cara shalat jama qasarBab.xiii tata cara shalat jama qasar
Bab.xiii tata cara shalat jama qasardhoan Evridho
 
Amal shalih yang dicintai allah
Amal shalih yang dicintai allahAmal shalih yang dicintai allah
Amal shalih yang dicintai allahdhoan Evridho
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012dhoan Evridho
 

More from dhoan Evridho (20)

Malang pain update yearly bisphosphonate
Malang pain update yearly bisphosphonateMalang pain update yearly bisphosphonate
Malang pain update yearly bisphosphonate
 
Meditasi
MeditasiMeditasi
Meditasi
 
Lima pola pikir orang sukses
Lima pola pikir orang suksesLima pola pikir orang sukses
Lima pola pikir orang sukses
 
Kurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciutKurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciut
 
Kurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciutKurang tidur bikin testis menciut
Kurang tidur bikin testis menciut
 
Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantungKateterisasi jantung
Kateterisasi jantung
 
Kesehatan vagina
Kesehatan vaginaKesehatan vagina
Kesehatan vagina
 
Jantung
JantungJantung
Jantung
 
Gangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darahGangguan sistem peredaran darah
Gangguan sistem peredaran darah
 
Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang
Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang
Chronic paint r.gunadi pain update 22june2013 malang
 
Prosedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran AkarProsedur Perwatan Saluran Akar
Prosedur Perwatan Saluran Akar
 
G spot dimakah kau berada
G spot dimakah kau beradaG spot dimakah kau berada
G spot dimakah kau berada
 
Doa shalat dhuha
Doa shalat dhuhaDoa shalat dhuha
Doa shalat dhuha
 
Daftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakarta
Daftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakartaDaftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakarta
Daftar alamat dan nomor telepon hotel di yogyakarta
 
Solat qasar
Solat qasarSolat qasar
Solat qasar
 
Cara melihat aura dengan mata telanjang
Cara melihat aura dengan mata telanjangCara melihat aura dengan mata telanjang
Cara melihat aura dengan mata telanjang
 
Bab.xiii tata cara shalat jama qasar
Bab.xiii tata cara shalat jama qasarBab.xiii tata cara shalat jama qasar
Bab.xiii tata cara shalat jama qasar
 
Amal shalih yang dicintai allah
Amal shalih yang dicintai allahAmal shalih yang dicintai allah
Amal shalih yang dicintai allah
 
Pengadaan barang
Pengadaan barangPengadaan barang
Pengadaan barang
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Persembahan untuk bikers indonesia

  • 1. PERSEMBAHAN UNTUK BIKERS INDONESIA SELAMAT MENIKMATI DAN MEMPELAJARI
  • 3. Knowledge Sharing : Safety Riding Clinic JDDC 10 11 2009
  • 4. Kebiasaan akan membentuk Seseorang. Ane pikir inilah dasar pemikiran pada kegiatan Safety Riding Clinic yang diprakarsai oleh JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting) dan Komunitas Motor Besar Indonesian Biker Society (IBS-88). Sudah sejak dua minggu yang lalu ane menerima message via Facebook bahwa JDDC akan mengadakan kegiatan ini di North Parking EX Plaza. Dengan “hanya” Rp 600,000 para peserta dapat mendapatkan pengalaman dan pelajaran penting dalam berkendara sepeda motor yang dibawakan langsung oleh boss JDDC yaitu bro Jusri Pulubuhu.
  • 5. SRC JDDC  Apa saja yang diajarkan oleh bro Jusri? Berikut saya bagikan ilmunya.  Clinic dimulai dengan bahasan mengenai reflex pada saat berkendara. Reflex adalah tindakan manusia yang diambil tanpa pertimbangan. Secara medis aliran syaraf tidak melalui otak. Reflex dalam berkendara dapat membahayakan atau menyelamatkan, tergantung pada habit atau kebiasaan yang secara terus-menerus diulangi. Reflex adalah bentuk respon pengendara sebagai tanggap terhadap keadaan mendesak saat berkendara yang terjadi dalam orde hitungan detik.  Untuk menghasilkan gerakan reflex yang tepat (baca: menyelamatkan) maka perlu dibiasakan dan dilatih cara dan metode berkendara yang tepat. Untuk itulah Safety Riding Clinic ini diadakan, yaitu untuk membentuk respon pengendara secara tepat pada saat gerakan reflex dibutuhkan. Juga untuk mengarahkan pengendara bagaimana berkendara motor dengan benar dari sebelum, selama dan sesudah berkendara.  Berikut ulasan materi pelatihannya, penekanan pada kata BIASAKAN menunjukkan bahwa kesalahan sering terjadi pada cara berkendara tersebut:
  • 7.  1. Riding Posture  Mari kita naik ke atas motor. Selalu naiki motor dari sebelah kanan pada saat standar miring dengan melipat kaki (agar tidak menyenggol box), dan turun dari sebelah kiri. Jika motor berada pada standar tengah, tidak masalah untuk menaiki motor dari kedua sisi. Posisi berkendara yang benar adalah tidak membungkuk dan tidak menyandar, pastikan tulang punggung tegak dan seluruh tubuh senyaman mungkin.  a. Palm & Hand Position  Genggam stang dengan jari yang terhubung ke otot trisep yaitu jari tengah, jari manis dan kelingking karena kekuatan dibutuhkan untuk mengendalikan stang. Sementara itu jari telunjuk disiagakan di tuas rem depan.  Posisi lengan tidak boleh terlalu lemas, angkat sedikit siku, jangan biarkan tertekuk ke bawah. Posisikan tuas rem dan kopling tidak terlalu datar tapi membentuk sudut dengan posisi ke bawah.
  • 8.
  • 9. Riding Posture b. Foot & Knee Bro Jusri mengatakan terdapat tiga posisi telapak kaki di foot step, depan, tengah dan belakang. Pada kegiatan riding normal, posisikan telapak tangan sedemikian rupa sehingga mampu menjangkau tuas rem dan transmisi. Posisi lutut tidak boleh terbuka, usahakan mengimpit tangki secara relax, untuk pengendara matic dan bebek, usahakan kedua lutut bertemu untuk keseimbangan. c. Visibility Pandangan menentukan keseimbangan pada saat berkendara. Untuk membuktikan hal ini bro Jusri meminta salah seorang peserta untuk berdiri tegak sementara bro Jusri siap memberikan dorongan kuat dari belakang. Pada saat posisi mata lurus ke depan, badan akan lebih kuat ketimbang ketika posisi mata ke bawah. Demikian halnya pada saat berkendara membelok, mata yang mengarah ke arah belokan akan membuat pengendara lebih stabil dan tidak merasa paranoid untuk jatuh. Pada saat berkendara pandangan tidak boleh difokuskan pada satu titik, tapi
  • 11.
  • 12. Pandangan Mempengaruhi Keseimbangan Tubuh 2. Initial Rolls Sekarang ente sudah di atas motor dan akan bergerak. Apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan? a. Left Foot One Step Ahead (2-4) & Up Pada saat torsi diberikan dan motor mulai bergerak perlahan, biasakan tidak langsung mengangkat kedua kaki, Tengok sekeliling dan spion, pastikan kondisi aman untuk mulai berkendara. Berjalanlah perlahan seiring gerakan motor dimulai dengan urutan berikut: kiri – kanan – kiri – kanan (UP), pada posisi kanan terakhir ini, kaki kanan diangkat ke footstep, disusul dengan kaki kiri. Biasakanlah hal ini setiap mulai berkendara. b. In Case of Stop Do Not Use Front Brake Pada saat awal berkendara dan ente berada pada kecepatan “walking speed” di bawah 20 km/jam gunakanlah rem belakang untuk menghentikan laju motor, dan bukan rem depan. c. During Initial Rolls, Straight Forward Your Front Wheel Biasakan meluruskan roda depan ketika motor mulai melaju, jangan sekali-kali start motor dengan posisi roda depan membelok!
  • 14. 3. Braking Pengereman yang baik akan menghentikan motor dengan jarak henti sependek mungkin. a. Threshold Kenali jarak pengereman motor ente, ujilah dengan mengukur jarak henti ketika menggunakan pengereman dengan rem depan dan belakang maupun dengan kedua rem secara terpisah. b. Squeeze Biasakan meremas tuas rem secara perlahan, bukan langsung menarik sekuat tenaga. Hal ini untuk mencegah roda slip alias kehilangan daya cengkeram (traksi) dengan jalan. c. Stopping Position Ketika menyelesaikan proses pengereman dan motor sudah berhenti, Biasakan menurunkan kaki kiri terlebih dahulu dan jangan lepaskan kaki kanan dari pedal rem sampai motor benar-benar berhenti sempurna. Pada kebanyakan pengendara, kaki kanan akan turun terlebih dahulu. Ini sangat membahayakan karena proses pengereman belum selesai yang berpotensi menyebabkan roda belakang slip. d. Walking Speed, Use Rear Brake Seperti telah dibahas sebelumnya, biasakan menggunakan rem belakang ketika
  • 15.  e. Slippery, Don’t place Your Finger On Brake Lever Jika motor slip, jangan posisikan jari pada tuas rem. Kebanyakan pengendara akan reflex menarik tuas rem pada saat mendesak, dan hal ini membahayakan.  i. Walking Speed –> Rear Brake Sudah dibahas sebelumnya.  ii. Steady Speed –> Both – Threshold (Don’t Squeeze) Ketika berkendara dalam kecepatan konstan (steady) dan ente hendak mengerem, maka biasakan menarik tuas rem dan sepersekian detik kemudian menginjak pedal rem. Gunakan kekuatanpada rem depan sebesar 70% dan rem belakang sebesar 30%. Prinsip ini juga diadopsi pada teknologi ABS (Anti-lock Brake System) untuk mencegah roda slip.
  • 18.  4. Single Riding Mari kita berkendara tunggal, tanpa penumpang. Apa saja yang perlu diperhatikan?  a. Aim : “RIDE & FUN” Ingat tujuan awal. Berkendara untuk bersenang-senang dan menikmati perjalanan, oleh karena itu pastikan motor dan diri ente layak untuk berkendara.  i. T-CLOCS & Emergency Contact T-CLOCS adalah metode pemeriksaan motor yang meliputi elemen Tires, Chain, Lamp, Oil, Chassis dan Kick Stand, sebelum mulai berkendara, biasakan melakukan pemeriksaan motor ini.  ii. Ride With Emphaty Bro Jusri mengingatkan bahwa ketika berkendara berkelompok, baik itu motor besar maupun motr kecil sekalipun arogansi akan berpotensi timbul, oleh karena itu gunakan empati ketika berkendara. Bayangkan jika ente menjadi pengendara lain di sekitar ente. Apa yang akan mereka pikirkan tentang ente?
  • 19.  iii. What a First? Apa saja yang harus dilakukan dan diutamakan?  1. Slow Down Saat panca indra ente menangkap sesuatu yang tak lazim, perlambatkan laju motor, namun ingat bahwa respon yang tepat tidak selalu harus dengan mengerem. Jika setelah ente melambat kondisi berubah segera ambil keputusan untuk terus melaju atau mengerem dan berhenti.  2. Intersection Pada setiap persimpangan, dahulukan lalu lintas dari arah kanan, UU no.22 tahun 2009 tidak mengizinkan pengendara untuk belok kiri langsung kecuali ada rambu lain yang mengizinkan. Biasakan amati keadaan di arah belokan setiap kali ente membelok.  3. Changing Lane Berpindah lajur dengan memotong garis marka putus-putus kadang perlu dilakukan. Biasakan menyalakan sein, lihat spion, lihat ke samping dan belokkan motor secara perlahan. Jangan lakukan manuver mendadak selama berkendara.
  • 21.  b. Group Riding Berkendara berkelompok memang menyenangkan, namun keamanan berkendara tetap nomor satu.  i. Pre-ride briefing Biasakan mengadakan briefing singkat sebelum berkendara, berapa kecepatan maksimum, dimana harus berhenti, berapa frekuensi radio komunikasi dan lain-lain.  ii. RC, Voor Rider, Sweeper & Officer Tentukan siapa pengendara yang tepat untuk bertanggung jawab pada posisi tersebut.  iii. Indication, Overtake, Trouble Rules Jelaskan isyarat tangan dan kaki yang akan diambil, bagaimana menyalip kendaraan lain dengan aman dan apa yang harus dilakukan seandainya terjadi hal terburuk.  iv. Rest Period Biasakan berkendara tidak lebih dari dua jam. Kelelahan akan memicu kecelakaan. Pada saat darurat, ketuk helm ente dan menepilah segera. Biarkan rekan terdekat membantu ente. Sebagai materi tambahan bro Jusri juga memberikan selembar kertas mengenai sosialisasi Undang-Undang Lalu-Lintas no.22 tahun 2009 yang lebih tegas dari Undang- Undang sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan makan siang bersama, ditraktir oleh bro Jusri.
  • 24.  Overall, seluruh materi baik praktek maupun teori sudah ane ketahui dan ane pelajari di beberapa kegiatan Safety Riding Course sebelumnya. Hal yang dapat ane ambil pada kegiatan ini yang barangkali menyebabkan biaya Clinic ini relatif mahal adalah peragaan metode membelok dengan counter weight dan metode pengereman yang diperagakan langsung oleh bro Jusri, juga pelajaran berharga bahwa gerakan reflex kita dalam waktu sepersekian detik ditentukan oleh cara berkendara kita yang dilakukan berulang- ulang selama sekian ribu jam. Oleh karena itu, pastikan cara berkendara ente sudah benar.
  • 25.  Lunch with Bro Jusri @ Fish Co. EX Plaza
  • 29. THE END Editing BY : Dhoan Marendra - CRV 006
  • 30. Thanks to :  Allah Swt  JDDC  Bro Jusri  IBS – 88  CRV Indonesia  YSC – Yogyakarta  All Media Keep Safety Riding In The Street And Keep on Spirit BrotherHood Semoga bermanfaat untuk kita semua.. Salam BrotherHood