SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Polambu dalam bahasa muna kalau berdiri sendiri tidak dapat di rtikan kecuali
menggabungkan pada kata benda dan kata kerja,,misalnya;hamba-kejar ,,di tamba awalan
pohamba berari saling berkejaran.sama juga dengan PO dalam kata polambu bealam arti
keluarga.filosofi polambu yang di bentuk dengan awalan PO yang mengandung makna
yang luas karena awalan PO pasda kata polambu berarti keinginan bersama antara antara
calon pasangan suami istri mampu keluarga kedua bela pihak.oleh karena itu polambu
bukan merupakan kejadian secara insidental,tetapi suatu peristiwa sakral yang
terencana,berstruktur berdasarkan ketentuan hukum adat muna dan syarat islam.
Dalam proses terbentuknya polambu,banyak istila-istiah yang di ungkapkan dan
mengandung nilai filsafat yang memerlukan pemaknaan secara rasional
Ungkapan ungkapan yang dimaksud antara lain.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Penjelasan Filosofi Polambu
2. Untuk mengetahui Perkawinan sebagai ikatan emosional
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Penjelasan Filosofi Polambu
Polambu berdasarkan arti kata terdiri atas dua suku kata yaitu PO artinya
saling,tetapi dalam pembentukan kata menjadi awalan ber.sedangkan lombu artinya
keluarga,sehingga di artikan secara keseluruhan mengandung pengertian
keluarga,membentuk rumah tangga den perkawinan.
Polambu dalam bahasa muna kalau berdiri sendiri tidak dapat di rtikan kecuali
menggabungkan pada kata benda dan kata kerja,,misalnya;hamba-kejar ,,di tamba awalan
pohamba berari saling berkejaran.sama juga dengan PO dalam kata polambu bealam arti
keluarga.filosofi polambu yang di bentuk dengan awalan PO yang mengandung makna
yang luas karena awalan PO pasda kata polambu berarti keinginan bersama antara antara
calon pasangan suami istri mampu keluarga kedua bela pihak.oleh karena itu polambu
bukan merupakan kejadian secara insidental,tetapi suatu peristiwa sakral yang
terencana,berstruktur berdasarkan ketentuan hukum adat muna dan syarat islam.
Dalam proses terbentuknya polambu,banyak istila-istiah yang di ungkapkan dan
mengandung nilai filsafat yang memerlukan pemaknaan secara rasional
Ungkapan ungkapan yang dimaksud antara lain :
1 Menturu ( Sering )
Seorang perjaka jika ingin melamar anak maka harus terdahulu sering berkunjung
atau bertamu kerumah perempuan, tetapi belum langsung mengungkapkan sesuatu yang
berkaitan dengan masalah cinta,kecual hanya datang dan sebagai tamu biyasa.nilai
filosofi dalam ungkapan ini bahwa menurut sering datag bertamu bertujuana untuk saling
mempelajari kaarakter agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemilihan jodoh.bagi laki laki
maupun bagi perempuan.disinilah awal proses memilihan bagi keduanya,bagi laki laki
akan mempelajari gelagat,karakter,tingkah laku dan budi pekerti
perempuan dan begitu sebaliknya.pihak perempuan juga melakuan penilayan
terhadap laki lakin yang sering bertamu calon suami yang datang bertau di rumahnya.
Stelah proses mengalamikematangan,maka dapat ditindak lanjuti pada proses lain yang
mengarahkan kepada pembentukan kesepakatan.
3
2 Mentra ( Tahan atau Bertahan )
Keseringan seorang lelaki mengunjungi rumah perempuan sekaligus merupakan
ujian ketahanan dan kesungguhannya.ketahanan mentara dapata di maknai secara luas
karena tidak secara spontan orangg tua peremuan begitu melihat seorang perjak datng
dapat memaknai bahwa itu bertunjukan tertentu CINTA. Bahkan orang tua perempuan
melakukan ujian ujian tertentu utuk mengetes kesungguha laki-laki.
1) Setelah laki-laki datang di rumah orang tua perempuan langsung menyampaikan
bahwa Wa abe tdk ad di tempat.lemidian orang tua perempuan melihat dan
mengamati apa bila silaki-laki cepat pulang dan menunjuksn ketidak
seriusannya,maka dapat di nilai bahwa dia hanya mencintai anak gadisnya saja
dan tidak seluruh keluarganya.
2) Terkadang juga orang tua perempuan mengetes laki-laki dengan memberikan
kesempatan kepada keduanya untuk berkomunikasi tetapi diamati jauh.
3) Ketika seorang anak perempuan hendak berpergian biyasanya disuruh temani
oleh laki-laki yang di anggap mempunyai angan-angan untuk di uji tanggung
jawabnya,tetapi biyasanya suda ada spionase yang memantau perilaku dan
tingkah laku mereka.
4) Terkadang setelah laki-laki datang kerumah perempuan tidak di sebut sebagai
mana layaknya pada hari-hari yang lain.semuanya di lakukan untuk mengetes
kesungguhan laki-laki dalam menjalani proses pacaran dan apabila proses ini
lolos maka dapat berlanjut dalam taha berikitnya,tetapi untuk kondisi sekarang
sudah jarang di lakukan.
3. Duduk ( Mengkora )
Proses in di lakukan setelah tahap 1 dan 2 dinyatakan lolos,maka orang tua
perempuan berinisiatif mengajak laki-laki yang sering datang di rumah untuk duduk dan
bicara secara transparan dengan pertanyaan;WELORATOMU ITU WELOPOWORANO
MATAKU OKAMPU-MPU SEPA-LIHA,AITU AMENAKO HADAENO
BHEPAYUJUMU WELOMPALI-MPALI ITU. Menurut laporan pandangan mata bahwa
kehadiranmu sungguh-sungguh; maka orang tua permpuan melanjutkan :
ANEPEDANAGHA BRANGKA APANDEHANEMO, WELOIHINO MPALI-
MPALIMU ITU. Setelah pernyataan itu maka laki-laki mengutus delegasi untuk
membicarakan proses pertunangan . Utusan delegasi laki-laki membawa janji kepada
orang tua perempuan untuk mempertanyakan kesiapan orang tua perempuan . Setelah
4
waktu di sepakati, maka delegasi laki-laki datang kerumah perempuan untuk
membicarakan proses pertunangan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Delegasi laki-laki maju di dpan lalu bertanya , Aesalomaafu bhara
welongkorangkora ini minamo benewawaangi. Setelah mendapat jawaban baru maju lagi
delegasi lain untuk mengemukakan kandungan maksud kedatangan mereka
:kambakamba wengkarete bahara minaho naumando weloratomani ini tametapagho
sojumaganie,(kedatangan kami untuk menanyakan bahwa apakah bunga di halaman
belum ad yang jaga).delegasi atau orang tua perempuan mengirim degelasinya untuk
berkomunikasi dengan sang putri di kamarnya.delegasi itu kemudian kembali membawa
informasi hasil komunikasi dengan sang putri.
Pemakayan secara filosofi dari peristiwa atau tahapan in adalah bahwa proses
mengawali polambu harus dilaksanakan secara hikma dengan harapan menun jukan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak perempuan yang kian
lama,memelihara,membesearkan dan mendewasakan anaknya lalu kemudian akan din
persunting oleng putra kita untuk selama-lamanya.sedangkan makna berselubung proses
tahap perkawinan yang dilaksanakan secara hikmah adalah berdampak terhadap
terwujudnya tujuan berkeluarga (polambu) dan diantara mengenai harapan keturunan
yang baik dalam berbudi pekerti luhur.
Proses selanjutnya setelah mempertanyakan keadaan gadis adalah defofenamo.
Perbedaan dengan pertanyaan pertama bahwa kalau tahap awal hanya mempertanyakan
status perempuan,dari aspek luar dan pandangan mata,sedangkan pada tahap
kedua,memfokuskan pertanyaan di wujudkan dalam bentuk benda(uang dan cincin) yang
di kemas dalam bingkisan (kabintangia),kotak segi empat yang terbuat dari daun lontora..
Makna filosofi dari kabintangia (kemasan yang terbuat dari daun lantora) sekarang
terkadang diganti dengan piring adalah simbolik dari:
1) Wujud penghargaan tertinggi khususnya dari pihak laki-laki terhadap keluarga
dari perempuan.
2) Kerahasiyaan keluarga yang terbentuk hedaknya terbun gkus rapi oleh pasangan
suami dan istri baik lingkungan rumah tangga maupun secara keluarga sama
kokohnya bingkisan kabintangia yang di pergunakan pada pelaksanaan acra
tersebyt tersebut.
3) Kekokohan cina sanglelaki yang hendak melamar begitu sungguh-sunggu dari
hati sanubari yang 4.benrtuk kesungguhan cinta kasih yang dimiliki sang lelaki
yang baru akan terbuka pada sangputri yang menjadi objek lamaran.
5
4) Ke empat hal tersebut merupakan makna simbul dari kemasan benda atau
barang yang di bawah dilegasi pihak laki-laki saat meminang seorang anak
perempuan,,makna tersirat pada proses tersebut pada umumnya berimplikasi
pada proses pembentukan keluarga (polambu). Issyarat penerimaan kafeina
terhadap perempuan dapat terlihat pada.
1. kembalinya bingkisan (kabintangia) apa bila kembali dalam posisi terbuka
maka itu issyarat diterima.
2. legalitar proses penerimaanya biyasanya di beri tempo empat hari,kemudian
mengandung makna simbolik yaitu kontrol dari empat penjuru,proses
kejadian manusia yang terdiri dari empat unsur yaitu;tanah,api,air dan
angin.simbol lik dari sahabat nabi yaitu;abu bakar,,umar,,usman dan ali,,atau
singkatnya bahwa empat hari perempuan di beriwaktu untuk
mempertimbangkan dan mematangkan pikiran dalam menerima lamaran
tersebut.
Dalam pengertian secara umum bahwa paniwi adalah merupakan bentuk
kesungguhan kaum lelaki,sedangkan benda atau barang bawaannya adalah seluruh
kebutuhan dalam sebuah keluarga atau rumah tangga.
Paniwi (kasughu) dapat digolongkan atas dua yaitu;
1. Pihak kaomu jumlah pukulannya harus berjumlah 44 pukulan
2. Sedangkan walaka jumlah pukulannya berjumlah 20 pukulan
Secara umum paniwi dalam bentuk (kasughu) mengandung makna;
1. Gambaran kekuatan dan kesungguhankeluarga calon pengantin perempuan
2. Simbolik dari harapan keluarga terhadap keduamempelai dapat terpenuhi kebutuhan
3. Memberi isyarat kepada keluarga perempuan bahwa seluruh keluarga laki-laki turut
memberikan kesaksian jelas tentang harapan seluruh keluarga agar tumbuh dan
berjembang menjadi keluarga yang bahagia . Barang-barang bawaan dalam Paniwi
(Kasughu) jika mengandung makna yang berkaitan dengan masa depan keluarga yang
dibentuk misalnya :
1. Dalam kata urutan pada saat berjalan di serahkan kepada keluarga perempuan
dengan mendahulukan pinang dan paling terakhir tebu (towu).
2. Paniwi (barang bawaan yang di pikul) secara keseluruhan mengandung
maksud sebagai simbol pertalian kekeluargaan antara kedua belapihak yang di
konkretkan pada benda-benda yang di bawah oleh pihak laki-laki.
3. Pada masa lalu pelaksanaan Paniwi melalui kasughu hanya di lakukan oleh
golongan kaomu dan walaka,tetapi sekarang ini telah dapat di lakukan oleh
6
semua golongan. Urutan acara setelah selesai acara Paniwi adalah
penyelesaian acara penyarahan puro-puro (pakaian mempelai wanita) yaitu
pakaian dari ujung kaki sampai kepalah yang terdiri dari
Cincin,cermin,pisau,selendang,sejadah,sarung,baju,sendal,dan seluruh
pakaian dalam wanita. Tetapi kalau tidak memiliki kemampuan maka cukup
di wakili pada 3 jenis benda saja yaitu :
1. Cermin sebagai simbol ketulusan
2. Pisau sebagai simbil keseriusan
3. Sisir adalah simbol keikhlasan dari laki-laki atau perjaka terhadap wanita dan
seluruh keluarga.
Pemaknaan kabintangia mulai dari bentuk,proses dan pelakuan masing masing
mengandung nilai filosofi.pertama: kabintangia dalam bentuk tertutup adalah sebagia
penghargaan terhadap semua delegasi yang hadir pada saat itu. Kedua,sebagai simbol
harapan terdepan,terhadap keluarga (polambu).
Yang akan menjaga kerahasiaan rumatangga, dalam arti segala persoallan runah
tangga, dalam arti segala persoalan rumah tangga hanya diketahui oleh suami istri, dapat
juga terekspos pada tingkat jajaran keluarga apabila keduanya (suami dan istri) tidak
dapat di pecahkan sendiri.ketiga: makna tertutup adalah untuk menutupi segala
kekurangan yang di miliki oleh pihak laki-laki misalnya materi (keuangan). Keempat:
setelah diterima maka kabintingia dikembalikan kepada pihak perempuan jika dalam
keadaan tertutup didalam ada isinya, yaitu 100% dari isi babintangia yang diserahkan
oleh pihak laki-laki yang disebut dengan istilah matano kenta. dari sisi lain simbolik
matano kenta adalah merupakan pemilihan tanggug jawab moral secara bersama terhadap
pembentukan polambu (keluarga) baru, sekaligus mereka menjadi saksi saat itu.
Setelah proses penyelesaian mahar, maka selanjutnya adalah ijab dan kabul.
Untuk mendapatkan kekuatan secara hukum baik hukum agama maupun hukum nasional.
Ijab kabul terdiri atas duasuku kata yaitu ijab berarti ungkapan kesiapan laki-laki untuk
bersedia menikahi calon istrinya. Sedangkan kabul adalah proses kesiapandan kesediaan
perempuan untuk menerima laki-laki sebagai calon suami yang disaksikan oleh wali-
walinya baik dari pihak laki-laki maupun wali dari pihak perempuan.
ijab kabul di awali dengan taubat, karena pada dasarnya umat islam pada dasarnya umat
islam dalam melakukan kegiatan sakral seperti perkawinan terlebi dahulu harus
menyucikan diri dengan harapan agar jalinan kasih sayang akan di himpun dalam
keluarga (polambu) agar menghasilkan benih-benih yang suci. Simbolik lain dari lafaz
kalimat tauhid dan rasul adalah sebagai pengakuan diri bahwa yang akan di lakukan
7
adalah kehendak allah dan menyerahkan diri bahwa dirinya (calon suami dan istri) benar-
benar mengikuti sunah rasul.jadi perpaduan dua kalimat syahadat dalam mengawali dua
kalimat syahadat adalah;
1. simbol keislaman
2. simbol pengakuan
3. penguatan bahwa peristiwa tersebut adalah kehendak allah.
4. bahwa yang di miliki itu adalh mengikuti tuntunan sunah rosul SAW.
Perkawinan harus ada wali yang syah menurut islam,untuk menghindari tuntunan
dari orang tua dan keluarga di kemudian hari,karena jangan sampai perkawinan hanyalah
keinginan keduanya.
Akhir dari proses ini laki-laki yang membaca talik yaitu ikrar atau pernyataan diri
terhadap kesungguhan untuk membina keluarga (polambu).serta merupakan pernyataan
secara lisan untuk menggauli menafkahi istri secara layak.apa bila lalai maka dapat di
tuntut secara hukum sesuai aturan yang berlaku.sedangkan khotba nikah adalah
merupakan simpul peringatan suami dan istri yang akan memasuki bahtera
keluarga.inilah yang harus di waspadai keduanya karena ketika tdiak menujukan pada
khotba tersebut nikah bisa sja menjadi batal,walaupun dengan tutur kata,misalnya
ungkapan-ungkapan di luar konrtrol kesadaran; kata cerai,pulang saja di rumah orang tua
mu ( sulimo welambuno kamokulamu) sedangkan tindakan-tindakan yang dapat
membatalkan perkawinan misalnya memukul dan menganiyaya istri sendiri.oleh karena
itu oerkawinan bukan hanya sekkedar keinginan berkumpul antara suami dan istri,tetapi
merupakan ikatan moral yang di miliki kekuatan hukum baik hukum negara,hukum
adat,maupun hukum nasional dengan tujuan menghindari kewenangan-kewenangan baik
dari suami ataupun istri dan bahkan campur tangan pihak ketiga.
Setelah khotbah nikah di perdengarkan oleh penghulu,maka resmi dan sahlah
secara hukum pasangan suami istri,tetapi dalam menggauli istri harus punya etika,,etika
yang di maksud adalah:
1. dopesua welokaodoha dofoepe deki,masuk ketempat tidur hendak menggauli istri
harus terlebih dahulu memberi tanda atau syarat, agar istri siyap secara psikologi
,karena jangan sampai sang istri masi dalam keadaan halangan ,jangan sampai
karena desakan berahir timbul unsur-unsur pemaksaan untuk mlaksanakan untuk
melakuka hubungan seksual terhadap istri walaupun sedang
berhalangan.
8
2. mengawali hubungan dengan ucapan bermasalah dengan harapan beni beni yang
akan di semaikan bukan desakan syaitan tapi hendak allah.
3. jangan menggauli istri dalam keadaan tidur,dan atau dibangunkan untuk melayani
kebutihan biologis lelaki,karena apa bila hal in di lakukan bisa bisa
mengakibatkan keturunannya tidk sesuai yang di harapkan.
4. jangan menggauli istrijika dia dalam keadaan haids karena dapat mengganggu
kesehatan sangistri dan juga haram hukumnya menggauli istri jika dia haids
5. tidak di perkenankan menggauli istri pada ia telah melahirkan batas waktu
minimal empat bulan,karena ketika hal itu kita lakukan akan berdampak terhadap
kesehatan istri,
Kelima haltersebut merupakan peringatan bagi kaum lelaki untuk tidak
melakukan hubugan seksual dengan istri-istrinya,sebab bila dilakukan akan berdampak
terhadap kesehatan wanita juga di anggap melangggar ketentuan agama serta
mempengaruhi benih-benih keturunan yang di harapkan.melayani kebutuhan bologis
suami adalah merupakan kewajiban mutlak sang istri,tetapi tidak berarti bahwa laki-laki
sekehendak hati untuk di layani tetapi harus tunduk pada batasan yang telah di gariskan
menurut ketentuan agama dan pertimbangan kesehatan.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa filosofi
polambu dimuna adalah: Polambu berdasarkan arti kata terdiri atas dua suku kata yaitu
po artinya saling, sedangkan lambu artinya keluarga, yang berarti
berkeluarga,membentuk rumah tangga dan perkawinan. Jadi filosofi polambu dimuna
adalah keinginan hidup bersama antara calon pasangan suami istri yang mampu
membentuk keluarga diantara kedua bela pihak, yang merupakan kejadian secara
insidental,tetapi suatu peristiwa sakral yang terencana, berstruktur berdasarkan ketentuan
hukum adat muna dan syariat islam.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://munabarakati.blogspot.com/2014/11/filosofi-polambu-di-muna.html
http://www.slideshare.net/septianraha/proses-awal-pelaksanaan-upacara-kariya
11
FILOSOFI POLAMBU DI MUNA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II XII IPS3
1.
2.
3.
4.
SMA NEGERI 1 RAHA
2015

More Related Content

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Ezone program 101
Ezone program 101Ezone program 101
Ezone program 101
 
Letter of Recommendation - Heather Baron (Principal)
Letter of Recommendation - Heather Baron (Principal)Letter of Recommendation - Heather Baron (Principal)
Letter of Recommendation - Heather Baron (Principal)
 
Makalah apbd
Makalah apbdMakalah apbd
Makalah apbd
 
Live In Letters eBrochure
Live In Letters eBrochureLive In Letters eBrochure
Live In Letters eBrochure
 
Curriculum Vitae op1
Curriculum Vitae op1Curriculum Vitae op1
Curriculum Vitae op1
 
Valores principios cooperativa
Valores principios cooperativaValores principios cooperativa
Valores principios cooperativa
 
Diferencias entre Cooperativa y S.A.
Diferencias entre Cooperativa y S.A.Diferencias entre Cooperativa y S.A.
Diferencias entre Cooperativa y S.A.
 
Rpp bab kebersihan
Rpp bab kebersihanRpp bab kebersihan
Rpp bab kebersihan
 
Farmquip catalogo productos 2014 2015
Farmquip catalogo productos 2014 2015Farmquip catalogo productos 2014 2015
Farmquip catalogo productos 2014 2015
 
تاريخ الكنيسة
تاريخ الكنيسةتاريخ الكنيسة
تاريخ الكنيسة
 

Similar to FILOSOFI POLAMBU

11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2
11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2 11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2
11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2 MKhamdanWahyu
 
Bab 1 Bab5
Bab 1 Bab5Bab 1 Bab5
Bab 1 Bab5mawardie
 
Tembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdfTembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdfZakiyBagus21
 
pdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdfpdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdf06DurrotunNafisah
 
Makalah antropolgi
Makalah antropolgiMakalah antropolgi
Makalah antropolgiJUANDA S.E
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remajaSentra Komputer dan Foto Copy
 
01 ki kd sdlb tunanetra 130416
01 ki kd sdlb tunanetra 13041601 ki kd sdlb tunanetra 130416
01 ki kd sdlb tunanetra 130416M. ALI AMIRUDDIN
 
Tembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdfTembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdfZakiyBagus21
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaSOLVERAGUNG
 
Tembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdf
Tembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdfTembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdf
Tembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdfBeniCahyaSuro
 
Dasar Kewarisan dalam Islam
Dasar Kewarisan dalam IslamDasar Kewarisan dalam Islam
Dasar Kewarisan dalam IslamKristalina Dewi
 
Tembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdfTembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdfSafitri Safitri
 

Similar to FILOSOFI POLAMBU (20)

Filosofi polambu di muna
Filosofi polambu di munaFilosofi polambu di muna
Filosofi polambu di muna
 
Tembung macapat
Tembung macapatTembung macapat
Tembung macapat
 
11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2
11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2 11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2
11-M.khamdan Wahyu M XI-IPS2
 
Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx
Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptxDini Wulandari-Budaya Melayu.pptx
Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx
 
Budaya muna
Budaya munaBudaya muna
Budaya muna
 
Budaya muna
Budaya munaBudaya muna
Budaya muna
 
Bab 1 Bab5
Bab 1 Bab5Bab 1 Bab5
Bab 1 Bab5
 
Tembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdfTembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_35-Zakiy Bagus Setiawan/XI IPS 1.pdf
 
Umar Faruq
Umar Faruq Umar Faruq
Umar Faruq
 
pdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdfpdf_20230311_124100_0000.pdf
pdf_20230311_124100_0000.pdf
 
Materi Tembang Macapat
Materi Tembang MacapatMateri Tembang Macapat
Materi Tembang Macapat
 
Makalah antropolgi
Makalah antropolgiMakalah antropolgi
Makalah antropolgi
 
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remajaMakalah realisasi islam dalam kehidupan  pergaulan remaja
Makalah realisasi islam dalam kehidupan pergaulan remaja
 
Membangun keluarga
Membangun keluargaMembangun keluarga
Membangun keluarga
 
01 ki kd sdlb tunanetra 130416
01 ki kd sdlb tunanetra 13041601 ki kd sdlb tunanetra 130416
01 ki kd sdlb tunanetra 130416
 
Tembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdfTembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_03-Alvian-XI IPS 1.pdf
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
 
Tembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdf
Tembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdfTembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdf
Tembang Macapat_Beni Cahya Suro-07.pdf
 
Dasar Kewarisan dalam Islam
Dasar Kewarisan dalam IslamDasar Kewarisan dalam Islam
Dasar Kewarisan dalam Islam
 
Tembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdfTembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdf
Tembang Macapat_30-SAFITRI XI IPS 1.pdf
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

FILOSOFI POLAMBU

  • 1. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Polambu dalam bahasa muna kalau berdiri sendiri tidak dapat di rtikan kecuali menggabungkan pada kata benda dan kata kerja,,misalnya;hamba-kejar ,,di tamba awalan pohamba berari saling berkejaran.sama juga dengan PO dalam kata polambu bealam arti keluarga.filosofi polambu yang di bentuk dengan awalan PO yang mengandung makna yang luas karena awalan PO pasda kata polambu berarti keinginan bersama antara antara calon pasangan suami istri mampu keluarga kedua bela pihak.oleh karena itu polambu bukan merupakan kejadian secara insidental,tetapi suatu peristiwa sakral yang terencana,berstruktur berdasarkan ketentuan hukum adat muna dan syarat islam. Dalam proses terbentuknya polambu,banyak istila-istiah yang di ungkapkan dan mengandung nilai filsafat yang memerlukan pemaknaan secara rasional Ungkapan ungkapan yang dimaksud antara lain. B. TUJUAN 1. Untuk mengetahui Pengertian dan Penjelasan Filosofi Polambu 2. Untuk mengetahui Perkawinan sebagai ikatan emosional
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian dan Penjelasan Filosofi Polambu Polambu berdasarkan arti kata terdiri atas dua suku kata yaitu PO artinya saling,tetapi dalam pembentukan kata menjadi awalan ber.sedangkan lombu artinya keluarga,sehingga di artikan secara keseluruhan mengandung pengertian keluarga,membentuk rumah tangga den perkawinan. Polambu dalam bahasa muna kalau berdiri sendiri tidak dapat di rtikan kecuali menggabungkan pada kata benda dan kata kerja,,misalnya;hamba-kejar ,,di tamba awalan pohamba berari saling berkejaran.sama juga dengan PO dalam kata polambu bealam arti keluarga.filosofi polambu yang di bentuk dengan awalan PO yang mengandung makna yang luas karena awalan PO pasda kata polambu berarti keinginan bersama antara antara calon pasangan suami istri mampu keluarga kedua bela pihak.oleh karena itu polambu bukan merupakan kejadian secara insidental,tetapi suatu peristiwa sakral yang terencana,berstruktur berdasarkan ketentuan hukum adat muna dan syarat islam. Dalam proses terbentuknya polambu,banyak istila-istiah yang di ungkapkan dan mengandung nilai filsafat yang memerlukan pemaknaan secara rasional Ungkapan ungkapan yang dimaksud antara lain : 1 Menturu ( Sering ) Seorang perjaka jika ingin melamar anak maka harus terdahulu sering berkunjung atau bertamu kerumah perempuan, tetapi belum langsung mengungkapkan sesuatu yang berkaitan dengan masalah cinta,kecual hanya datang dan sebagai tamu biyasa.nilai filosofi dalam ungkapan ini bahwa menurut sering datag bertamu bertujuana untuk saling mempelajari kaarakter agar tidak terjadi kekeliruan dalam pemilihan jodoh.bagi laki laki maupun bagi perempuan.disinilah awal proses memilihan bagi keduanya,bagi laki laki akan mempelajari gelagat,karakter,tingkah laku dan budi pekerti perempuan dan begitu sebaliknya.pihak perempuan juga melakuan penilayan terhadap laki lakin yang sering bertamu calon suami yang datang bertau di rumahnya. Stelah proses mengalamikematangan,maka dapat ditindak lanjuti pada proses lain yang mengarahkan kepada pembentukan kesepakatan.
  • 3. 3 2 Mentra ( Tahan atau Bertahan ) Keseringan seorang lelaki mengunjungi rumah perempuan sekaligus merupakan ujian ketahanan dan kesungguhannya.ketahanan mentara dapata di maknai secara luas karena tidak secara spontan orangg tua peremuan begitu melihat seorang perjak datng dapat memaknai bahwa itu bertunjukan tertentu CINTA. Bahkan orang tua perempuan melakukan ujian ujian tertentu utuk mengetes kesungguha laki-laki. 1) Setelah laki-laki datang di rumah orang tua perempuan langsung menyampaikan bahwa Wa abe tdk ad di tempat.lemidian orang tua perempuan melihat dan mengamati apa bila silaki-laki cepat pulang dan menunjuksn ketidak seriusannya,maka dapat di nilai bahwa dia hanya mencintai anak gadisnya saja dan tidak seluruh keluarganya. 2) Terkadang juga orang tua perempuan mengetes laki-laki dengan memberikan kesempatan kepada keduanya untuk berkomunikasi tetapi diamati jauh. 3) Ketika seorang anak perempuan hendak berpergian biyasanya disuruh temani oleh laki-laki yang di anggap mempunyai angan-angan untuk di uji tanggung jawabnya,tetapi biyasanya suda ada spionase yang memantau perilaku dan tingkah laku mereka. 4) Terkadang setelah laki-laki datang kerumah perempuan tidak di sebut sebagai mana layaknya pada hari-hari yang lain.semuanya di lakukan untuk mengetes kesungguhan laki-laki dalam menjalani proses pacaran dan apabila proses ini lolos maka dapat berlanjut dalam taha berikitnya,tetapi untuk kondisi sekarang sudah jarang di lakukan. 3. Duduk ( Mengkora ) Proses in di lakukan setelah tahap 1 dan 2 dinyatakan lolos,maka orang tua perempuan berinisiatif mengajak laki-laki yang sering datang di rumah untuk duduk dan bicara secara transparan dengan pertanyaan;WELORATOMU ITU WELOPOWORANO MATAKU OKAMPU-MPU SEPA-LIHA,AITU AMENAKO HADAENO BHEPAYUJUMU WELOMPALI-MPALI ITU. Menurut laporan pandangan mata bahwa kehadiranmu sungguh-sungguh; maka orang tua permpuan melanjutkan : ANEPEDANAGHA BRANGKA APANDEHANEMO, WELOIHINO MPALI- MPALIMU ITU. Setelah pernyataan itu maka laki-laki mengutus delegasi untuk membicarakan proses pertunangan . Utusan delegasi laki-laki membawa janji kepada orang tua perempuan untuk mempertanyakan kesiapan orang tua perempuan . Setelah
  • 4. 4 waktu di sepakati, maka delegasi laki-laki datang kerumah perempuan untuk membicarakan proses pertunangan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Delegasi laki-laki maju di dpan lalu bertanya , Aesalomaafu bhara welongkorangkora ini minamo benewawaangi. Setelah mendapat jawaban baru maju lagi delegasi lain untuk mengemukakan kandungan maksud kedatangan mereka :kambakamba wengkarete bahara minaho naumando weloratomani ini tametapagho sojumaganie,(kedatangan kami untuk menanyakan bahwa apakah bunga di halaman belum ad yang jaga).delegasi atau orang tua perempuan mengirim degelasinya untuk berkomunikasi dengan sang putri di kamarnya.delegasi itu kemudian kembali membawa informasi hasil komunikasi dengan sang putri. Pemakayan secara filosofi dari peristiwa atau tahapan in adalah bahwa proses mengawali polambu harus dilaksanakan secara hikma dengan harapan menun jukan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak perempuan yang kian lama,memelihara,membesearkan dan mendewasakan anaknya lalu kemudian akan din persunting oleng putra kita untuk selama-lamanya.sedangkan makna berselubung proses tahap perkawinan yang dilaksanakan secara hikmah adalah berdampak terhadap terwujudnya tujuan berkeluarga (polambu) dan diantara mengenai harapan keturunan yang baik dalam berbudi pekerti luhur. Proses selanjutnya setelah mempertanyakan keadaan gadis adalah defofenamo. Perbedaan dengan pertanyaan pertama bahwa kalau tahap awal hanya mempertanyakan status perempuan,dari aspek luar dan pandangan mata,sedangkan pada tahap kedua,memfokuskan pertanyaan di wujudkan dalam bentuk benda(uang dan cincin) yang di kemas dalam bingkisan (kabintangia),kotak segi empat yang terbuat dari daun lontora.. Makna filosofi dari kabintangia (kemasan yang terbuat dari daun lantora) sekarang terkadang diganti dengan piring adalah simbolik dari: 1) Wujud penghargaan tertinggi khususnya dari pihak laki-laki terhadap keluarga dari perempuan. 2) Kerahasiyaan keluarga yang terbentuk hedaknya terbun gkus rapi oleh pasangan suami dan istri baik lingkungan rumah tangga maupun secara keluarga sama kokohnya bingkisan kabintangia yang di pergunakan pada pelaksanaan acra tersebyt tersebut. 3) Kekokohan cina sanglelaki yang hendak melamar begitu sungguh-sunggu dari hati sanubari yang 4.benrtuk kesungguhan cinta kasih yang dimiliki sang lelaki yang baru akan terbuka pada sangputri yang menjadi objek lamaran.
  • 5. 5 4) Ke empat hal tersebut merupakan makna simbul dari kemasan benda atau barang yang di bawah dilegasi pihak laki-laki saat meminang seorang anak perempuan,,makna tersirat pada proses tersebut pada umumnya berimplikasi pada proses pembentukan keluarga (polambu). Issyarat penerimaan kafeina terhadap perempuan dapat terlihat pada. 1. kembalinya bingkisan (kabintangia) apa bila kembali dalam posisi terbuka maka itu issyarat diterima. 2. legalitar proses penerimaanya biyasanya di beri tempo empat hari,kemudian mengandung makna simbolik yaitu kontrol dari empat penjuru,proses kejadian manusia yang terdiri dari empat unsur yaitu;tanah,api,air dan angin.simbol lik dari sahabat nabi yaitu;abu bakar,,umar,,usman dan ali,,atau singkatnya bahwa empat hari perempuan di beriwaktu untuk mempertimbangkan dan mematangkan pikiran dalam menerima lamaran tersebut. Dalam pengertian secara umum bahwa paniwi adalah merupakan bentuk kesungguhan kaum lelaki,sedangkan benda atau barang bawaannya adalah seluruh kebutuhan dalam sebuah keluarga atau rumah tangga. Paniwi (kasughu) dapat digolongkan atas dua yaitu; 1. Pihak kaomu jumlah pukulannya harus berjumlah 44 pukulan 2. Sedangkan walaka jumlah pukulannya berjumlah 20 pukulan Secara umum paniwi dalam bentuk (kasughu) mengandung makna; 1. Gambaran kekuatan dan kesungguhankeluarga calon pengantin perempuan 2. Simbolik dari harapan keluarga terhadap keduamempelai dapat terpenuhi kebutuhan 3. Memberi isyarat kepada keluarga perempuan bahwa seluruh keluarga laki-laki turut memberikan kesaksian jelas tentang harapan seluruh keluarga agar tumbuh dan berjembang menjadi keluarga yang bahagia . Barang-barang bawaan dalam Paniwi (Kasughu) jika mengandung makna yang berkaitan dengan masa depan keluarga yang dibentuk misalnya : 1. Dalam kata urutan pada saat berjalan di serahkan kepada keluarga perempuan dengan mendahulukan pinang dan paling terakhir tebu (towu). 2. Paniwi (barang bawaan yang di pikul) secara keseluruhan mengandung maksud sebagai simbol pertalian kekeluargaan antara kedua belapihak yang di konkretkan pada benda-benda yang di bawah oleh pihak laki-laki. 3. Pada masa lalu pelaksanaan Paniwi melalui kasughu hanya di lakukan oleh golongan kaomu dan walaka,tetapi sekarang ini telah dapat di lakukan oleh
  • 6. 6 semua golongan. Urutan acara setelah selesai acara Paniwi adalah penyelesaian acara penyarahan puro-puro (pakaian mempelai wanita) yaitu pakaian dari ujung kaki sampai kepalah yang terdiri dari Cincin,cermin,pisau,selendang,sejadah,sarung,baju,sendal,dan seluruh pakaian dalam wanita. Tetapi kalau tidak memiliki kemampuan maka cukup di wakili pada 3 jenis benda saja yaitu : 1. Cermin sebagai simbol ketulusan 2. Pisau sebagai simbil keseriusan 3. Sisir adalah simbol keikhlasan dari laki-laki atau perjaka terhadap wanita dan seluruh keluarga. Pemaknaan kabintangia mulai dari bentuk,proses dan pelakuan masing masing mengandung nilai filosofi.pertama: kabintangia dalam bentuk tertutup adalah sebagia penghargaan terhadap semua delegasi yang hadir pada saat itu. Kedua,sebagai simbol harapan terdepan,terhadap keluarga (polambu). Yang akan menjaga kerahasiaan rumatangga, dalam arti segala persoallan runah tangga, dalam arti segala persoalan rumah tangga hanya diketahui oleh suami istri, dapat juga terekspos pada tingkat jajaran keluarga apabila keduanya (suami dan istri) tidak dapat di pecahkan sendiri.ketiga: makna tertutup adalah untuk menutupi segala kekurangan yang di miliki oleh pihak laki-laki misalnya materi (keuangan). Keempat: setelah diterima maka kabintingia dikembalikan kepada pihak perempuan jika dalam keadaan tertutup didalam ada isinya, yaitu 100% dari isi babintangia yang diserahkan oleh pihak laki-laki yang disebut dengan istilah matano kenta. dari sisi lain simbolik matano kenta adalah merupakan pemilihan tanggug jawab moral secara bersama terhadap pembentukan polambu (keluarga) baru, sekaligus mereka menjadi saksi saat itu. Setelah proses penyelesaian mahar, maka selanjutnya adalah ijab dan kabul. Untuk mendapatkan kekuatan secara hukum baik hukum agama maupun hukum nasional. Ijab kabul terdiri atas duasuku kata yaitu ijab berarti ungkapan kesiapan laki-laki untuk bersedia menikahi calon istrinya. Sedangkan kabul adalah proses kesiapandan kesediaan perempuan untuk menerima laki-laki sebagai calon suami yang disaksikan oleh wali- walinya baik dari pihak laki-laki maupun wali dari pihak perempuan. ijab kabul di awali dengan taubat, karena pada dasarnya umat islam pada dasarnya umat islam dalam melakukan kegiatan sakral seperti perkawinan terlebi dahulu harus menyucikan diri dengan harapan agar jalinan kasih sayang akan di himpun dalam keluarga (polambu) agar menghasilkan benih-benih yang suci. Simbolik lain dari lafaz kalimat tauhid dan rasul adalah sebagai pengakuan diri bahwa yang akan di lakukan
  • 7. 7 adalah kehendak allah dan menyerahkan diri bahwa dirinya (calon suami dan istri) benar- benar mengikuti sunah rasul.jadi perpaduan dua kalimat syahadat dalam mengawali dua kalimat syahadat adalah; 1. simbol keislaman 2. simbol pengakuan 3. penguatan bahwa peristiwa tersebut adalah kehendak allah. 4. bahwa yang di miliki itu adalh mengikuti tuntunan sunah rosul SAW. Perkawinan harus ada wali yang syah menurut islam,untuk menghindari tuntunan dari orang tua dan keluarga di kemudian hari,karena jangan sampai perkawinan hanyalah keinginan keduanya. Akhir dari proses ini laki-laki yang membaca talik yaitu ikrar atau pernyataan diri terhadap kesungguhan untuk membina keluarga (polambu).serta merupakan pernyataan secara lisan untuk menggauli menafkahi istri secara layak.apa bila lalai maka dapat di tuntut secara hukum sesuai aturan yang berlaku.sedangkan khotba nikah adalah merupakan simpul peringatan suami dan istri yang akan memasuki bahtera keluarga.inilah yang harus di waspadai keduanya karena ketika tdiak menujukan pada khotba tersebut nikah bisa sja menjadi batal,walaupun dengan tutur kata,misalnya ungkapan-ungkapan di luar konrtrol kesadaran; kata cerai,pulang saja di rumah orang tua mu ( sulimo welambuno kamokulamu) sedangkan tindakan-tindakan yang dapat membatalkan perkawinan misalnya memukul dan menganiyaya istri sendiri.oleh karena itu oerkawinan bukan hanya sekkedar keinginan berkumpul antara suami dan istri,tetapi merupakan ikatan moral yang di miliki kekuatan hukum baik hukum negara,hukum adat,maupun hukum nasional dengan tujuan menghindari kewenangan-kewenangan baik dari suami ataupun istri dan bahkan campur tangan pihak ketiga. Setelah khotbah nikah di perdengarkan oleh penghulu,maka resmi dan sahlah secara hukum pasangan suami istri,tetapi dalam menggauli istri harus punya etika,,etika yang di maksud adalah: 1. dopesua welokaodoha dofoepe deki,masuk ketempat tidur hendak menggauli istri harus terlebih dahulu memberi tanda atau syarat, agar istri siyap secara psikologi ,karena jangan sampai sang istri masi dalam keadaan halangan ,jangan sampai karena desakan berahir timbul unsur-unsur pemaksaan untuk mlaksanakan untuk melakuka hubungan seksual terhadap istri walaupun sedang berhalangan.
  • 8. 8 2. mengawali hubungan dengan ucapan bermasalah dengan harapan beni beni yang akan di semaikan bukan desakan syaitan tapi hendak allah. 3. jangan menggauli istri dalam keadaan tidur,dan atau dibangunkan untuk melayani kebutihan biologis lelaki,karena apa bila hal in di lakukan bisa bisa mengakibatkan keturunannya tidk sesuai yang di harapkan. 4. jangan menggauli istrijika dia dalam keadaan haids karena dapat mengganggu kesehatan sangistri dan juga haram hukumnya menggauli istri jika dia haids 5. tidak di perkenankan menggauli istri pada ia telah melahirkan batas waktu minimal empat bulan,karena ketika hal itu kita lakukan akan berdampak terhadap kesehatan istri, Kelima haltersebut merupakan peringatan bagi kaum lelaki untuk tidak melakukan hubugan seksual dengan istri-istrinya,sebab bila dilakukan akan berdampak terhadap kesehatan wanita juga di anggap melangggar ketentuan agama serta mempengaruhi benih-benih keturunan yang di harapkan.melayani kebutuhan bologis suami adalah merupakan kewajiban mutlak sang istri,tetapi tidak berarti bahwa laki-laki sekehendak hati untuk di layani tetapi harus tunduk pada batasan yang telah di gariskan menurut ketentuan agama dan pertimbangan kesehatan.
  • 9. 9 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa filosofi polambu dimuna adalah: Polambu berdasarkan arti kata terdiri atas dua suku kata yaitu po artinya saling, sedangkan lambu artinya keluarga, yang berarti berkeluarga,membentuk rumah tangga dan perkawinan. Jadi filosofi polambu dimuna adalah keinginan hidup bersama antara calon pasangan suami istri yang mampu membentuk keluarga diantara kedua bela pihak, yang merupakan kejadian secara insidental,tetapi suatu peristiwa sakral yang terencana, berstruktur berdasarkan ketentuan hukum adat muna dan syariat islam.
  • 11. 11 FILOSOFI POLAMBU DI MUNA DISUSUN OLEH : KELOMPOK II XII IPS3 1. 2. 3. 4. SMA NEGERI 1 RAHA 2015