Dokumen tersebut membahas tentang jurnalisme kontemporer khususnya citizen journalism dan dampaknya. Citizen journalism memungkinkan publik untuk berperan aktif dalam mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarkan berita serta informasi. Dampak positifnya adalah komunikasi antar publik menjadi lebih dinamis namun dampak negatifnya adalah berita seringkali tidak didukung bukti sehingga mudah beredar berita hoax.
2. Dalam jurnalistik kontemporer dikenal
dengan jurnalistik warga atau Citizen
Jurnalism,
citizen journalism sebagai ‘…the act of citizens
playing an active role in the process of collecting,
reporting, analyzing, and disseminating news and
information”.
3. Etika jurnalistik dalam Citizen
Jurnalism
Tidak menyebarkan berita bohong
Tidak mencemarkan nama baik
Tidak memicu SARA
Tidak memuat konten pornografi
4. Dampak Jurnalisme
kontemporerDengan akses internet yang mudah, memungkinkan
publik bisa mengakses informasi secara cepat dan
lebih interaktif. Komunikasi dua arah, dengan ini,
proses komunikasi antar warga semakin lebih
dinamis.
Kemampuan publik untuk menyalurkan pendapatnya
melalui tulisan dan didukung dengan sarana internet
menjadikan gatekeeper yang selama ini dipegang oleh
media-media mainstream menjadi semakin longgar
kekuatannya . Tidak jarang justru dari media online
sebuah berita bisa menjadi hangat dan memanas dan
menjadikannya trending topic.
POSITIF
5. Karena dalam jurnalisme kontemporer untuk bisa
menyajikan berita tidak harus melalui seleksi dari lembaga
terkait, maka dampaknya banyak berita yang tidak disertai
bukti, maka sangat memungkinkan adanya berita “hoax”
karena tidak adanya gatekeeper.
Karena setiap pengakses internet bisa menyajikan berita,
maka penilaian tentang tulisan tersebut dinilai layak atau
tidak semakin kabur.
Adanya jurnalistik kontemporer ini, maka posisi jurnalis bisa semakin
terdevaluasi karena semua orang bisa berprilaku layaknya seorang
jurnalis.
NEGATIF
6. JURNALISME TELEVISI KONTEMPORER
Demensi penting dalam perkembangan jurnalisme
kontemporer, terutama jurnalisme televisi, adalah
kecenderungan hyper-coverage atau pemberitaan yang
berlebihan.
Ini terjadi karena adanya persaingan antar
media.
Jurnalisme kontemporer bergeser dari fungsi recapitulation
(merangkum peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari menjadi fungsi continuous updating
(menyajikan suatu berita dan mengikuti perkembangan berita
ini secara teru menerus.
7. Berita televisi rentan terhadap bias ideologi dan bias kepentingan
pemilik (konstruksi) . Survey opini publik secara konsisten
membuktikan bahwa sebagian warga mengakui adanya bias ideologi
dalam berita televisi.
Kualitas jurnalisme menjadi semakin buruk.
Perlu kredo jurnalistik :
PERSPEKTIF
Adanya perspektif dalam berita membantu audience
menilai apakah pesan yang disampaikan cukup
penting dan mendesak untuk disikapi.
8. BREAKING NEWS
Breaking News dipakai oleh stasiun untuk strategi pasar untuk
menunjukkan eksklusifitas pemberitaan.
Buku judul “If It Bleeds it Leads” : Anatomy of Television
News, Metthew R. Kerbel
Dalam menulis berita yang mampu menyedot perhatian khalayak,
harus ;
Seorang membuat berita harus mampu menemukan sisi emosional
dari peristiwa untuk mendapatkan perhatian belas kasihan dll.