SlideShare a Scribd company logo
1 of 101
Oleh :
ISMANTORO, S.PT
TATA CAHAYA
Untuk menghasilkan gambar yang menarik dan
mendukung suatu produksi visualisasi dari
naskah cerita maupun musik, maka tata cahaya
merupakan bagian yang hidup dari suatu
program, dirancang dan digerakkan oleh
pemikiran yang kreatif
Tata cahaya dikatakan hasil imajinasi kreatif yang
diinspirasi dari cerita yang divisualkan.
TATA CAHAYA UNTUK
MEDIA TELEVISI
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PENATA CAHAYA
Mendisain tata cahaya suatu program
Mengoperasikan peralatan selama
proses produksi
Merawat alat
Sumber Cahaya
 Cahaya alam : Matahari,Bulan, Bintang
 Cahaya buatan/artificial : lampu neon,
api, lampu pijar, petromak, lilin, obor,dll
TUJUAN PENCAHAYAAN
DALAM BROADCASTING
Persyaratan teknis dalam sistem televisi
Menimbulkan perspektif 3 dimensi
Membentuk gambar yang menimbulkan
perasaan
Membentuk suasana, waktu yang tepat
Tiga dasar (Basic Light)
LANTERN POSITIONS FOR BASIC PORTRAITURE
One person/single person KEY~ BACK ~ FILL LIGHT
LIGHTING TECHNIQUE
(KEMAHIRAN)
 Technical science
( Informasi,pengetahuan,berita)
 Artistics science
( hiburan,musik,tari)
 Philosophy science
( drama,fragmen,sinetron)
KEY LIGHT
Adalah penyinaran terarah yang utama
(main source) yang mengenai / jatuh pada
suatu subyek.
Menghasilkan bayangan yang kuat (lampu
hardlight ) memberikan tekanan pada segi
yang menarik dari wajah artis / pengisi acara
dan membantu membentuk dimensi pada
wajah / kepala
KEY LIGHT
FILL LIGHT
Adalah penyinaran yang digunakan untuk
melunakkan bayangan yang dihasilkan oleh
lampu (KEY LIGHT) atau lampu lainnya
Cahaya ini menghilangkan wajah keras (posisi
arah berlawanan) lampu KEY dilihat dari
sumbu camera.
BACK LIGHT
Adalah penyinaran dari belakang subyek (
berlawanan arah camera ) diatur hingga jatuh
/ mengenai kepala dan bahu dari subyek.
Penyinaran ini membentuk garis tepi / RIM
dari bentuk subyek sehingga memberi kesan
memisah subyek dengan latar belakang (
dekorasi )
BACK LIGHT
12
3
6
9
11
10
1
2
8
7 5
4
BACK LIGHT
12
3
6
9
11
10
1
2
8
7
5
4
BACK LIGHT AREA
EDGE LIGHT
SIDE LIGHT AREA
KEY LIGHT AREA
SIDE LIGHT AREA 90º
FILL LIGHT AREA
FILL LIGHT AREA
FILL LIGHT AREA 45º
BASE LIGHT AREA
EDGE LIGHT AREA
SIDE BACK LIGHT 145º
180º
0º
135º
SIDE BACK LIGHT
135º
BASIC RULES OF LIGHTING
PERSON
BACK LIGHT
SIDE LIGHT
90º
180º0º
0º = FRONT LIGHT- FILL LIGHT
0º - 45º = KEY LIGHTING
45º- 90º = SIDE LIGHT/ CAN OLSO STILL BE KEY LIGHTING (DUAL SIDE-KEYS)
90º-135º = RIM LIGHT/ BACK LIGHT
135º-180º = BACK LAIGHT
CAMERA
HORIZONTAL PLANE
CAMERA
BACK LIGHT
BACK GROUND
BASIC TWO WAY INTERVIEWLIGHTING AND CAMERA
PLOT 4 POINT LGHTING
CAMERA
FILL LIGHT
FILLER
INTERVIEWEE
INTERVIEWER
KEY LIGHT
CAMMERA
BACK LLIGHT
PENCAMPURAN WARNA
SECARA ADDITIVE
RED
BLUE
PECAMPURAN WARNA SECARA SUBTRACTIVE
(FILM)
CYAN MAGENTA
YELLOW
RED
BLACKBLACK
BLUE
GREEN RED
RED
YELLOW MAGENTA
GREEN BLUE
CYAN
KETIGA WARNA DASAR ADDITIVE
KETIGA WARNA DASAR SUBSTRACTIVE
PASANGAN WARNA KOMPLEMENTER
CAHAYA ADA 2 JENIS
• Original Light
• Artificial Light
DAYLIGHT (Kelvin) Bluish (5000º K)
TUNGSTEN (Kelvin) Redish (3200ºK)
HARD LIGHT SOURCE
(Outdoor)
SOFT LIGHT SOURCE
(Outdoor)
KAMERA
In “Side” Style Lighting
(Upstage Cross Lighting)
Frontal Cross Lighting
ViewLine
Aligned Lighting
SOFTLIGHT : Jenis sifat cahaya yang menyebar rata yang
dihasilkan oleh lampu (Scope,Small Broad,
Large Broad,Flood Bank ) yang mempunyai
reflektor Buram dan sulit untuk difokuskan.
Efek yang : membuat bayangan yang tipis dari bayangan
dihasilkan benda yang ditempatkan di depannya
cahaya terlihat samar dan sulit diatur untuk suatu daerah tertentu yang
sempit disinari dengan kuat.
Nama Lampu yang dipakai di Studio TV
Fresnel Spot Light
Efect light
Gun Light/ Follow Spot
Cyclorama Light (CYC)
Balcar (Softlight) Kinoflood
Cyber Light (Automated Luminating With Moving
Mirror
Studio Color
Studio Beam
Varilite
Follow Spot
Smoke Machine
PAR or HMI Day light Fresnel
Blonde KBF (indoor)
Red Head (untuk malam hari )
Dedolite (KBF Kelopak mata )
Kinoflod Fill Base (General)
Bambino (Quartz Halogen )
DUA (2) JENIS KATEGORI LAMPU STUDIO TV
HARDLIGHT = berasal dari lampu (spot) yang
berkaca bening, reflektor yang mengkilat dan
mempunyai kaca ( Lensa Fresnel ) yang
berfungsi untuk memfokuskan berkas sinar
Efek yang dihasilkan = membuat bayangan tajam jelas terlihat
dan distribusi cahayanya dapat diatur untuk
daerah penyinaran yang sempit
SUMBER CAHAYA
Sumber cahaya yang digunakan untuk televisi
berwarna :
Lampu Tungsten
Lampu Tungsten Halogen
Lampu Metalic Iodide
Lampu Semi conductor
KLASIFIKASI SUMBER CAHAYA
1. Menggunakan kawat pijar (tungsten, tungsten
halogen)
2. Discharge, antara sepasang elektrode (metalic
iodide)
TUNGSTEN
Kawat pijar tungsten (wolfram) yang tahan
listrik, berada dalam bola kaca berisi gas yang
tidak bereaksi dengan tungsten (nitrogen)
digunakan pada TV BW.
KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN
a. Tidak terjadi penghitaman/ penggelapan di
dinding pada bola lampu.
b. Color temperatur tidak berubah selama umur
penggunaan lampu
TUNGSTEN HALOGEN
Partikel-partikel kawat pijar tungsten yang
terhambur dengan keluar menyebabkan
dinding kaca (bola lampu) makin lama makin
gelap dengan ditambahkannya gas halogen ke
dalam bola lampu, maka akan terbentuk
secara sementara senyawa partikel tungsten
dengan halogen yang tidak dapat dilihat
dalam kawat pijar tungsten akan terurai
menjadi partikel tungsten yang terikat kembali
pada kawat pijar, serta gas halogen yang siap
untuk bersenyawa dengan partikel-partikel
halogen yang terhambur.
FILTER
Filter Warna
Jika ingin menghasilkan cahaya warna atau
mengubah color temperatur dari cahaya
maka dapat kita pasang filter warna di depan
lampu. Filter warna semula dibuat dengan
bahan gelatine. Filter gelatin diganti setiap 5
jam, karena setelah 5 jam akan rusak dan
berubah warnanya bahkan filter gelatin juga
berbahaya karena dapat terbakar.
NITROGEN - BW (BOW LAMP BIASA)
HALOGEN - COLOR
IODIDE - COLOR (UNTUK DILAPANGAN)
BARN DOOR - untuk membatasi sinar
LENSA FRESNEL - untuk focus gambar
LAMPU METALIC IODIDE
(MENDEKATI TEMPERATUR MATA HARI)
Metalic iodide, lampu-lampu prinsip
discaharge gas, menghasilkan penyinaran yang
paling kuat dari jenis-jenis diatas (color
temperaturnya ± 3400º-4000º K) dan ada
yang mencapai 6000º K (Day Light).
Pada lampu ini biasanya ditambah gas iodide
dan juga senyawa dengan metal (lampu
stadion)
Perusahaan Rosco di AS telah
mengembangkan filter-filter yang disebut
Roccolor terdapat 52 warna.
Di Inggris perusahaan Rank Strand dengan
nama Cinemoid dan perusahaan Lee Filter dan
perusahaan Mole Richardson.
FUNGSI FILTER
1. Merubah Color temperatur
2. Merubah back ground (filter khusus untuk back
ground).
Bahan Filter
Gel Fil
Gelatine filter (bahannya dari kaca plastik dan
bila sudah lama berubah warna dan mudah
pecah
FILTER PENYEBAR CAHAYA
(DEFFUSING FILTER)
Fungsinya adalah untuk menyebarkan cahaya
dengan rata dan sekaligus memperlunak
cahaya dari Fresnel Spotlight. Kepingan dari
spun glass (kaca berserat-serat) atau tirai dari
polyester yang dipasang didepan spun glass.
Untuk membentuk suasana malam hari,
dengan lampu warna biru.
Bila tidak ada bayangan dengan lampu soft,
kesannya datar (menggambarkan
suasana/cuaca mendung
LENSA FRESNEL
focus (BERKAS SINARNYA MENGUMPUL)/
HARD LIGHT
CARA TERJADINYA FOCUS
LENSA FRESNEL/ALAT PENGATUR FOKUS
FOCUS
OUT
CIRI FISIK LENSA FRESNEL
1. BERBENTUK CEMBUNG
2. BERGERIGI
Fresnel Spotlight
PENGATURAN DISTRIBUSI CAHAYA
1. Pengaturan distribusi sumber cahaya melalui
penempatan lampu-lampu pada lighting
grid/batten (pengaturan vertical dengan
pantograph, telescopic dll).
2. Pengaturan distribusi secara tepat dengan
mengatur Barn Door yang terpasang
didepan lampu
3. Pengaturan switching lampu-lampu yang
dipilih.
4. Pengaturan distribusi di daerah yang sempit
melalui pengaturan focus yang terdapat pada
lampu.
5. Melalui pemakaian lampu yang dapat
dipindah-pindah dengan mudah (mis:
dipasang pada floor stand.
6.Pengaturan distribusi dengan menghasilkan
pola-pola bayangan tertentu (mis: dengan
memasang gobo diantara lampu dengan
set/pola bentuk cahaya dari projection lamp
(spot light)
HARD LIGHT/
SPOT LIGHT
HARD LIGHT/
EFECT LIGHT
PORTABLE SPOT LIGHT
Portable Floodlight – Portable Fluorescent
Bank
LAMPU
RED HEAD
LAMPU
BLONDE
DEDO LIGHT
LAMPU HMI
SOFT LIGHT
(LARGE BROAD)
SOFT LIGHT
(HORIZON LIGHT)
SOFT LIGHT
(SMALL BROAD)
Lampu Day Light Indoor/Outdoor
• CID = Compact Iodide Daylight
• Jenis HMI = Hidrargym Medium Iodide
Metal Halide Lamp (MercuryArgon Additives )
• CSI = Compact Source Iodide ( Xenon Lamp )
Mengeluarkan Cahaya Daylight
• 6 KW ( Biasanya untuk efek matahari / mengimbangi cahaya matahari,
karena Kelvin ( derajat temperatur ) hampir mendekati cahaya matahari.
• 4 KW ( sama dengan HMI 6 KW , tetapi Kelvinnya rendah )
• 2,5 KW ( Fungsinya sama dengan 6, 4 KW, tetapi juga dapat digunakan
untuk menciptakan suasana dalam ruangan.
• 1,2 KW ( Fungsinya sama dengan 6,4, dan 2,5 juga dapat digunakan untuk
menciptakan suasana dalam ruangan cahaya ( intensitas ) lebih rendah
• 575 W ( digunakan untuk menciptakan suasana dalam ruangan tapi
intensitas cahayanya lebih rendah.
Kontrol Intensitas Cahaya
Ada 5 jalan untuk mengontrol intensitas cahaya,
diantaranya :
 Kekuatan lampu (Lamp Wattage )
 Jarak antara Subyek dan lampu
 Screens : Kasa Filter
 Kontrol Beam / fokus pada lampu Fresnel Spot
light
 Dimmers (Pengaturan Fader lewat Desk Control)
For BW TV
Mengeluarkan Cahaya Tungsten
 BLONDE : Fungsi untuk KEY BACK FILL tapi nilai
Kelvin rendah dan tidak untuk di outdoor
siang hari
 REDHEAD : Fungsinya sama dengan Blonde,
biasanya untuk malam hari untuk
menimbulkan suasana malam dalam
ruangan
 DEDOLITE : untuk menimbulkan aksen-aksen
atau mempercantik Background, bisa
juga untuk Key,Fill,Back dan untuk
menerangi mata yang cekung /
Kelopak mata
PENGENDALIAN LAMPU-LAMPU
Di beberapa studio produksi TV besar
pengendalian arah cahaya telah menggunakan
remote control. Pengendalian arah cahaya
baik vertikal, horizontal dan pengaturan fokus
menggunakan galah pengatur (pole) telah
banyak ditinggalkan. Cremer salah satu
perusahaan yang menciptakan alat hanya
dengan 1 motor yang dapat digunakan 3 jenis
pengendalian sekaligus (remote control,
pengaturan barn door dan 4 keping diffusing
filter).
KLASIFIKASI INSTALASI PEMASANGAN
LAMPU
Cara instalasi pemasangan/penggantungan
lampu digolongkan menjadi 2 :
1. Barrel System
2. Individual System
Barrel System
Adalah pipa metal sepanjang 2-4 meter
sebagai penggantungan lampu.
Setiap barrel dapat dinaikkan dan
diturunkan. Satu barrel dapat melayani
daerah seluas 3 hingga 6 m². Kerekan dapat
diputar dengan motor yang terpasang
dibridge ataupun dengan tangan.
CARA PEMASANGAN/PENGGANTUNGAN
LAMPU (SUSPENSION SYSTEM)
Tempat pemasangan lampu yang terdiri dari
beberapa jembatan-jembatan besi tetap yang
disebut dengan gallery.
Lampu langsung dipasang digallery dengan
kaitan-kaiatan (bracket) dipasang pada grid.
Model ini biasanya memiliki tinggi antara 3
sampai 4,5 meter.
Jembatan-jembatan permanet (cat walks) di
bawah langit-langit studio sejajar dengan
barrel yang diatur sedemikian rupa sehingga
setiap barrel dapat dijangkau jika
ketinggiannya maksimum. Dengan demikian
petugas lighting dapat memasang lampu
tanpa dengan menurunkannya di lantai studio.
Selain itu bridge ini dapat memudahkan
pemasangan mikrofon, set dekor dan properti
lainnya.
Kelemahan Barrel System
Apabila barrel terhalang oleh set dekor, maka
barrel tidak dapat diturunkan sehingga barrel
tidak dapat berfungsi untuk menggantungkan
lampu.
Saturation Technique
Pengaturan lampu dapat dilakukan dengan
makin banyaknya jumlah rel yang dipasang
yang dilengkapi dengan roda geser dan
pantograph (counterpoised pantograph atau
directly driven pantograph).
Counterpoised menggunakan pegas sebagai
penyeimbang.
Directly driven pantograph menggunakan
kabel kerek yang dijalankan dengan
menggunakan galah pengatur.
Barrel system dapat dapat dilakukan dengan 2
cara :
a. Individual Suspention (penggantungan
lampu tersendiri)
b. Saturation Technique (sejumlah lampu
yang dipasang secara permanen).
Slotted Grid adalah grid yang terdapat
beberapa titik lampu yang dapat digeser-geser
secara horisontal,sehingga lampu-lampu
dapat dikumpulkan pada area tertentu yang
diinginkan.
Trolley dan Pantograph
Kebanyakan untuk studio kecil, biasanya tidak
memerlukan instalasi yang kompleks untuk
sistem penggantungan lampu.
Studio dengan luas ±100 m² dengan
ketinggian langit-langit kurang dari 5 m dapat
menggunakan sistem penggantungan lampu
dengan roda geser (trolley) pada rel-rel.
Rel-rel dapat dipasang pada langit-langit
studio batangan metal yang dapat dinaik
turunkan dengan kerekan.
CIRI-CIRI UTAMA DARI LAMPU
Ciri-ciri penyebaran :
a. Effisiensi dari Lampu (the efficiency of a lantern):
adalah perbandingan antara luminous flux yang
dihasilkan oleh suatu lampu (lantern) dengan total
luminous flux yang sebarkan oleh bola lampu
lamp).
Untuk fresnel spot light, efficiency ini rata-rata :
8 % bila diatur pada posisi spot (berkas sempit)
28 % bila diatur pada posisi flood (berkas menyebar)
b. Relatif Efficacy
Merupakan perbandingan antara jumlah flux
yang terpakai untuk menghasilkan efek yang
diinginkan dengan jumlah flux yang tersedia
(satuanya %).
c. Faktor penggunaan (Utilisation Factor)
Perbandingan antara jumlah flux yang tiba pada suatu
bidang yang disinari dengan jumlah flux yang
dikeluarkan, jadi dapat disamakan dengan relatif
efficacy.
JUMLAH LAMPU UNTUK STUDIO
Secara umum jumlah pemakaian lampu untuk
studio tergantung beberapa faktor :
a. Luas daerah pengambilan gambar (acting
area) dari studio yaitu luas lantai studio
dan siklorama
b. ukuran dekorasi yang direncanakan untuk
studio tersebut.
c. Tingginya ruang dibawah grid lampu (jika
tinggi nya lebih 8 m maka lampu- lampu 5
Kw dan 10 Kw lebih banyak
dibutuhkan.
PEMBAGIAN JENIS-JENIS LAMPU
1. Fresnel spot light 50 – 60 %
2. Soft light 12 – 18 %
3. Lampu siklorama 20 – 35 %
Jumlah tersebut disesuaikan dengan fungsi
studio.
Untuk acara hiburan (intertainment) pada
umumnya lebih banyak penyinaran untuk
siklorama, sedang drama dan musik banyak
diperlukan spot light.
JUMLAH RANGKAIAN
SUPLY LISTRIK
Jumlah stop kontak supply listrik (outlet) yang
berhubungan dengan lighting desk biasanya
diambil sebesar 90 % dari jumlah seluruh
lampu. Sekitar 10 % dari outlet ini
dihubungkan paralel dengan outlet kedua
yang ditempatkan dibelakang siklorama.
JENIS CARA PENGGANTUNGAN LAMPU YANG
DIGUNAKAN
1. Studio Presentasi
Tinggi rata-rata 3-4 m, menggunakan
barrel yang terpasang dilangit-langit
studio.
Lampu-lampu digantungkan langsung
pada barrel dengan penjepit (clamp) dan
pantograph.
2. Studio Kecil ( 50-100 m²)
Tinggi ruang dibawah grid rata-rata 4-6
m, menggunakan barrel yang dapat
diatur naik turun.
Lampu-lampu digantungkan langsung
pada barrel atau melalui pantogrph.
Pengendalian lampu dilakukan dengan
galah pengatur.
3. Studio Sedang ( 150-300 m²)
Tinggi rata-rata 6-8 m, dapat
menggunakan :
- Grid dengan jembatan-jembatan dan
barrel system yang diturun naikkan
dengan tangan/motor.
Light Emiting Diode (LED) sumber acahaya lampu
dari semiconductor.
Elektron bebas pada dioda memiliki tingkat energi
yang lebih tinggi dibanding hole. Saat bias maju,
elektron bebas melintasi junction dan jatuh kehole.
Saat itu elektron jatuh dari tingkat energi yang lebih
tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, dalam
proses ini suatu energi dilepas oleh elektron
tersebut dalam bentuk panas dan cahaya.
Silikon dan germanium merupakan bahan
tidak tembus cahaya, sehingga dioda dengan
bahan ini tidak dapat memperlihatkan efek
pemancaran cahaya. Dengan menggunakan
unsur lain seperti galium, arsen, dan fosfor,
dioda dapat memancarkan cahaya merah,
hijau, kuning, biru, jingga, atau inframerah
(tak tampak). Dioda jenis ini dinamakan Light
Emiting Diode(LED), atau dioda pemancar
cahaya.
Gambar 2.12 berikut ini memperlihatkan
simbol LED.Gambar 2.12. Simbol LED (Malvino
1994)LED digunakan secara luas sebagai
lampu indikator, display (penampil) pada
seven-segment (misalnya layar kalkulator),
dan lain sebagainya.
Sedangkan LED yang memancarkan cahaya
inframerah umumnya digunakan sebagai
media transfer data yang tidak memerlukan
cahayatampak,misalnya remote control,alarm
optocoupler , dan lain sebagainya (Malvino
1994).
Light Emiting Diode (LED)
Elektron bebas pada dioda memiliki tingkat
energi yang lebih tinggi dibanding hole. Saat
bias maju, elektron bebas melintasi junction
dan jatuh kehole. Saat itu elektron jatuh dari
tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat
energi yang lebih rendah, dalam proses ini
suatu energi dilepas oleh elektron tersebut
dalam bentuk panas dan cahaya.
Silikon dan germanium merupakan bahan
tidak tembus cahaya, sehingga dioda dengan
bahan ini tidak dapat memperlihatkan
efek pemancaran cahaya. Dengan
menggunakan unsur lain seperti galium, arsen,
dan fosfor, dioda dapat memancarkan cahaya
merah, hijau, kuning, biru, jingga, atau
inframerah (tak tampak).
Dioda jenis ini dinamakan Light Emiting Diode
(LED),atau dioda pemancar cahaya. Gambar
2.12 berikut ini memperlihatkan simbol
LED.Gambar 2.12. Simbol LED (Malvino
1994)LED digunakan secara luas sebagai
lampu indikator,display (penampil) pada seven
segment (misalnya layar kalkulator), dan lain
sebagainya.
Sedangkan LED yang memancarkan cahaya
inframerah umumnya digunakan sebagai
media transfer data yang tidak memerlukan
cahaya tampak, misalnya remote control,
alarm,optocoupler,dan lain sebagainya
(Malvino 1994).

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) Rezka Judittya
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxAnonymousenaVYvi
 
2. Materi Pembelajaran Storyboard
2.  Materi Pembelajaran Storyboard2.  Materi Pembelajaran Storyboard
2. Materi Pembelajaran StoryboardMartin Arale
 
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILMCONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILMMarcom Agency
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosialmankoma2013
 
FOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptxFOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptxmada341303
 
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian KameraTATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian KameraDiana Amelia Bagti
 
5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksi5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksiFhadel Muhammad
 
Materi Teknik Editing video
Materi Teknik Editing videoMateri Teknik Editing video
Materi Teknik Editing videoErwin Rasyid
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2Diana Amelia Bagti
 
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Jurnal Go-Blog
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangFirdaus Azwar Ersyad
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranDudi Hartono
 
Sinopsis film dokumenter
Sinopsis film dokumenterSinopsis film dokumenter
Sinopsis film dokumenterLatif Kariem
 
workshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptxworkshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptxpranggokkopi
 

What's hot (20)

Anatomi kamera SLR
Anatomi kamera SLRAnatomi kamera SLR
Anatomi kamera SLR
 
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target) PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
PERENCANAAN PROGRAM (Penentuan visi Misi, Tujuan, Target)
 
Pengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docxPengertian Segitiga Exposure.docx
Pengertian Segitiga Exposure.docx
 
2. Materi Pembelajaran Storyboard
2.  Materi Pembelajaran Storyboard2.  Materi Pembelajaran Storyboard
2. Materi Pembelajaran Storyboard
 
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILMCONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
CONTOH PROPOSAL SPONSORDHIP FILM
 
Teori Kategori Sosial
Teori Kategori SosialTeori Kategori Sosial
Teori Kategori Sosial
 
Dasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar FotografiDasar-dasar Fotografi
Dasar-dasar Fotografi
 
FOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptxFOTOGRAFI DKV.pptx
FOTOGRAFI DKV.pptx
 
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian KameraTATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
TATA CAHAYA - MATERI : Pengoperasian Kamera
 
Mengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisiMengidentifikasi program acara televisi
Mengidentifikasi program acara televisi
 
5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksi5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksi
 
Materi Teknik Editing video
Materi Teknik Editing videoMateri Teknik Editing video
Materi Teknik Editing video
 
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
TATA CAHAYA - MATERI : Teknik Audio 2
 
Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)Disain Program TV (Tanya Pakar)
Disain Program TV (Tanya Pakar)
 
Analisa Sistem
Analisa SistemAnalisa Sistem
Analisa Sistem
 
Sistem tata suara
Sistem tata suaraSistem tata suara
Sistem tata suara
 
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas SemarangTriangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
Triangle Exposure Fotografi Ilkom Universitas Semarang
 
Ppt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaranPpt 1 sejarah penyiaran
Ppt 1 sejarah penyiaran
 
Sinopsis film dokumenter
Sinopsis film dokumenterSinopsis film dokumenter
Sinopsis film dokumenter
 
workshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptxworkshop sinematografi.pptx
workshop sinematografi.pptx
 

Similar to Fc tata cahaya

TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2Diana Amelia Bagti
 
Penataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasPenataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasAizatMohiden
 
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKMakalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKIkfi Khofifah
 
Dasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanDasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanandrespjh
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasarAlam Faja
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioErwin Rasyid
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrikJust Latif no Other
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Septian Muna Barakati
 
Perkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neonPerkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neonJulita Anggrek
 
Jenis jenis lampu
Jenis jenis lampuJenis jenis lampu
Jenis jenis lampuVicky Putri
 
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docxREVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docxNurulKholisah
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxAzZahraMiftahulFirda
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)HindyatiRachmah
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifahkemenag
 

Similar to Fc tata cahaya (20)

Tatacahaya i
Tatacahaya iTatacahaya i
Tatacahaya i
 
KD_4.pdf
KD_4.pdfKD_4.pdf
KD_4.pdf
 
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
TATA CAHAYA - MATERI : Tata Cahaya 2
 
Penataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya PentasPenataan Cahaya Pentas
Penataan Cahaya Pentas
 
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKMakalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
 
Dasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaanDasar teknik pencahayaan
Dasar teknik pencahayaan
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Fotografi dasar
Fotografi dasarFotografi dasar
Fotografi dasar
 
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi StudioTata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
Tata Cahaya dan Peralatan Fotografi Studio
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Cahaya makalah- instalasi listrik
Cahaya  makalah- instalasi listrikCahaya  makalah- instalasi listrik
Cahaya makalah- instalasi listrik
 
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
Cahaya makalah-instalasilistrik-131008071014-phpapp01
 
Perkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neonPerkembangan generik lampu neon
Perkembangan generik lampu neon
 
Jenis jenis lampu
Jenis jenis lampuJenis jenis lampu
Jenis jenis lampu
 
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docxREVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx
 
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptxHANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
HANDOUT PERKULIAHAN FISBANG_S1.pptx
 
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
Penerangan tempat kerja (Kesehatan dan keselamatan kerja)
 
14. lighting
14. lighting14. lighting
14. lighting
 
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril LathifahInstrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
Instrumentasi dan pengukuran optik-Izzatin Nuril Lathifah
 

More from Diana Amelia Bagti

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaDiana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsDiana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityDiana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 

More from Diana Amelia Bagti (20)

KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi SosialKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Media Film sbg Konstruksi dan Representasi Sosial
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan JurnalistikKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Filsafat dan Jurnalistik
 
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & MediaILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
ILMU BUDAYA - Budaya, Komunikasi & Media
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (3)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (2)
 
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Media, Masyarakat & Budaya (1)
 
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
ILMU BUDAYA - Komunikasi Antar Budaya (1)
 
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur KreatifCREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
CREATIVE THINKING - Unsur Unsur Kreatif
 
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking SkillsCREATIVE THINKING - Thinking Skills
CREATIVE THINKING - Thinking Skills
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (7)
 
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar TensesCREATIVE THINKING - Grammar Tenses
CREATIVE THINKING - Grammar Tenses
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (6)
 
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & JournalismCRAETIVE THINKING - English & Journalism
CRAETIVE THINKING - English & Journalism
 
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical ThinkingCREATIVE THINKING - Critical Thinking
CREATIVE THINKING - Critical Thinking
 
CREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - CreativityCREATIVE THINKING - Creativity
CREATIVE THINKING - Creativity
 
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
CREATIVE THINKING - Creative Pictures (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (4)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 

Fc tata cahaya

  • 2. Untuk menghasilkan gambar yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari naskah cerita maupun musik, maka tata cahaya merupakan bagian yang hidup dari suatu program, dirancang dan digerakkan oleh pemikiran yang kreatif Tata cahaya dikatakan hasil imajinasi kreatif yang diinspirasi dari cerita yang divisualkan. TATA CAHAYA UNTUK MEDIA TELEVISI
  • 3. TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB PENATA CAHAYA Mendisain tata cahaya suatu program Mengoperasikan peralatan selama proses produksi Merawat alat
  • 4. Sumber Cahaya  Cahaya alam : Matahari,Bulan, Bintang  Cahaya buatan/artificial : lampu neon, api, lampu pijar, petromak, lilin, obor,dll
  • 5. TUJUAN PENCAHAYAAN DALAM BROADCASTING Persyaratan teknis dalam sistem televisi Menimbulkan perspektif 3 dimensi Membentuk gambar yang menimbulkan perasaan Membentuk suasana, waktu yang tepat
  • 6. Tiga dasar (Basic Light) LANTERN POSITIONS FOR BASIC PORTRAITURE One person/single person KEY~ BACK ~ FILL LIGHT
  • 7. LIGHTING TECHNIQUE (KEMAHIRAN)  Technical science ( Informasi,pengetahuan,berita)  Artistics science ( hiburan,musik,tari)  Philosophy science ( drama,fragmen,sinetron)
  • 8. KEY LIGHT Adalah penyinaran terarah yang utama (main source) yang mengenai / jatuh pada suatu subyek. Menghasilkan bayangan yang kuat (lampu hardlight ) memberikan tekanan pada segi yang menarik dari wajah artis / pengisi acara dan membantu membentuk dimensi pada wajah / kepala
  • 10. FILL LIGHT Adalah penyinaran yang digunakan untuk melunakkan bayangan yang dihasilkan oleh lampu (KEY LIGHT) atau lampu lainnya Cahaya ini menghilangkan wajah keras (posisi arah berlawanan) lampu KEY dilihat dari sumbu camera.
  • 11. BACK LIGHT Adalah penyinaran dari belakang subyek ( berlawanan arah camera ) diatur hingga jatuh / mengenai kepala dan bahu dari subyek. Penyinaran ini membentuk garis tepi / RIM dari bentuk subyek sehingga memberi kesan memisah subyek dengan latar belakang ( dekorasi )
  • 14. 12 3 6 9 11 10 1 2 8 7 5 4 BACK LIGHT AREA EDGE LIGHT SIDE LIGHT AREA KEY LIGHT AREA SIDE LIGHT AREA 90º FILL LIGHT AREA FILL LIGHT AREA FILL LIGHT AREA 45º BASE LIGHT AREA EDGE LIGHT AREA SIDE BACK LIGHT 145º 180º 0º 135º SIDE BACK LIGHT 135º
  • 15. BASIC RULES OF LIGHTING PERSON BACK LIGHT SIDE LIGHT 90º 180º0º 0º = FRONT LIGHT- FILL LIGHT 0º - 45º = KEY LIGHTING 45º- 90º = SIDE LIGHT/ CAN OLSO STILL BE KEY LIGHTING (DUAL SIDE-KEYS) 90º-135º = RIM LIGHT/ BACK LIGHT 135º-180º = BACK LAIGHT CAMERA
  • 17. BASIC TWO WAY INTERVIEWLIGHTING AND CAMERA PLOT 4 POINT LGHTING CAMERA FILL LIGHT FILLER INTERVIEWEE INTERVIEWER KEY LIGHT CAMMERA BACK LLIGHT
  • 19. PECAMPURAN WARNA SECARA SUBTRACTIVE (FILM) CYAN MAGENTA YELLOW RED BLACKBLACK BLUE GREEN RED
  • 20. RED YELLOW MAGENTA GREEN BLUE CYAN KETIGA WARNA DASAR ADDITIVE KETIGA WARNA DASAR SUBSTRACTIVE PASANGAN WARNA KOMPLEMENTER
  • 21. CAHAYA ADA 2 JENIS • Original Light • Artificial Light DAYLIGHT (Kelvin) Bluish (5000º K) TUNGSTEN (Kelvin) Redish (3200ºK)
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. In “Side” Style Lighting (Upstage Cross Lighting)
  • 29.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41. SOFTLIGHT : Jenis sifat cahaya yang menyebar rata yang dihasilkan oleh lampu (Scope,Small Broad, Large Broad,Flood Bank ) yang mempunyai reflektor Buram dan sulit untuk difokuskan. Efek yang : membuat bayangan yang tipis dari bayangan dihasilkan benda yang ditempatkan di depannya cahaya terlihat samar dan sulit diatur untuk suatu daerah tertentu yang sempit disinari dengan kuat.
  • 42. Nama Lampu yang dipakai di Studio TV Fresnel Spot Light Efect light Gun Light/ Follow Spot Cyclorama Light (CYC) Balcar (Softlight) Kinoflood Cyber Light (Automated Luminating With Moving Mirror Studio Color
  • 43. Studio Beam Varilite Follow Spot Smoke Machine PAR or HMI Day light Fresnel Blonde KBF (indoor) Red Head (untuk malam hari ) Dedolite (KBF Kelopak mata ) Kinoflod Fill Base (General) Bambino (Quartz Halogen )
  • 44. DUA (2) JENIS KATEGORI LAMPU STUDIO TV HARDLIGHT = berasal dari lampu (spot) yang berkaca bening, reflektor yang mengkilat dan mempunyai kaca ( Lensa Fresnel ) yang berfungsi untuk memfokuskan berkas sinar Efek yang dihasilkan = membuat bayangan tajam jelas terlihat dan distribusi cahayanya dapat diatur untuk daerah penyinaran yang sempit
  • 45. SUMBER CAHAYA Sumber cahaya yang digunakan untuk televisi berwarna : Lampu Tungsten Lampu Tungsten Halogen Lampu Metalic Iodide Lampu Semi conductor
  • 46. KLASIFIKASI SUMBER CAHAYA 1. Menggunakan kawat pijar (tungsten, tungsten halogen) 2. Discharge, antara sepasang elektrode (metalic iodide)
  • 47. TUNGSTEN Kawat pijar tungsten (wolfram) yang tahan listrik, berada dalam bola kaca berisi gas yang tidak bereaksi dengan tungsten (nitrogen) digunakan pada TV BW.
  • 48. KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN a. Tidak terjadi penghitaman/ penggelapan di dinding pada bola lampu. b. Color temperatur tidak berubah selama umur penggunaan lampu
  • 49. TUNGSTEN HALOGEN Partikel-partikel kawat pijar tungsten yang terhambur dengan keluar menyebabkan dinding kaca (bola lampu) makin lama makin gelap dengan ditambahkannya gas halogen ke dalam bola lampu, maka akan terbentuk secara sementara senyawa partikel tungsten dengan halogen yang tidak dapat dilihat dalam kawat pijar tungsten akan terurai menjadi partikel tungsten yang terikat kembali pada kawat pijar, serta gas halogen yang siap untuk bersenyawa dengan partikel-partikel halogen yang terhambur.
  • 50. FILTER Filter Warna Jika ingin menghasilkan cahaya warna atau mengubah color temperatur dari cahaya maka dapat kita pasang filter warna di depan lampu. Filter warna semula dibuat dengan bahan gelatine. Filter gelatin diganti setiap 5 jam, karena setelah 5 jam akan rusak dan berubah warnanya bahkan filter gelatin juga berbahaya karena dapat terbakar.
  • 51. NITROGEN - BW (BOW LAMP BIASA) HALOGEN - COLOR IODIDE - COLOR (UNTUK DILAPANGAN) BARN DOOR - untuk membatasi sinar LENSA FRESNEL - untuk focus gambar
  • 52. LAMPU METALIC IODIDE (MENDEKATI TEMPERATUR MATA HARI) Metalic iodide, lampu-lampu prinsip discaharge gas, menghasilkan penyinaran yang paling kuat dari jenis-jenis diatas (color temperaturnya ± 3400º-4000º K) dan ada yang mencapai 6000º K (Day Light). Pada lampu ini biasanya ditambah gas iodide dan juga senyawa dengan metal (lampu stadion)
  • 53. Perusahaan Rosco di AS telah mengembangkan filter-filter yang disebut Roccolor terdapat 52 warna. Di Inggris perusahaan Rank Strand dengan nama Cinemoid dan perusahaan Lee Filter dan perusahaan Mole Richardson.
  • 54. FUNGSI FILTER 1. Merubah Color temperatur 2. Merubah back ground (filter khusus untuk back ground). Bahan Filter Gel Fil Gelatine filter (bahannya dari kaca plastik dan bila sudah lama berubah warna dan mudah pecah
  • 55. FILTER PENYEBAR CAHAYA (DEFFUSING FILTER) Fungsinya adalah untuk menyebarkan cahaya dengan rata dan sekaligus memperlunak cahaya dari Fresnel Spotlight. Kepingan dari spun glass (kaca berserat-serat) atau tirai dari polyester yang dipasang didepan spun glass.
  • 56. Untuk membentuk suasana malam hari, dengan lampu warna biru. Bila tidak ada bayangan dengan lampu soft, kesannya datar (menggambarkan suasana/cuaca mendung
  • 57. LENSA FRESNEL focus (BERKAS SINARNYA MENGUMPUL)/ HARD LIGHT CARA TERJADINYA FOCUS LENSA FRESNEL/ALAT PENGATUR FOKUS FOCUS OUT
  • 58. CIRI FISIK LENSA FRESNEL 1. BERBENTUK CEMBUNG 2. BERGERIGI
  • 60. PENGATURAN DISTRIBUSI CAHAYA 1. Pengaturan distribusi sumber cahaya melalui penempatan lampu-lampu pada lighting grid/batten (pengaturan vertical dengan pantograph, telescopic dll). 2. Pengaturan distribusi secara tepat dengan mengatur Barn Door yang terpasang didepan lampu
  • 61. 3. Pengaturan switching lampu-lampu yang dipilih. 4. Pengaturan distribusi di daerah yang sempit melalui pengaturan focus yang terdapat pada lampu. 5. Melalui pemakaian lampu yang dapat dipindah-pindah dengan mudah (mis: dipasang pada floor stand.
  • 62. 6.Pengaturan distribusi dengan menghasilkan pola-pola bayangan tertentu (mis: dengan memasang gobo diantara lampu dengan set/pola bentuk cahaya dari projection lamp (spot light)
  • 63. HARD LIGHT/ SPOT LIGHT HARD LIGHT/ EFECT LIGHT
  • 65. Portable Floodlight – Portable Fluorescent Bank
  • 66.
  • 71. SOFT LIGHT (LARGE BROAD) SOFT LIGHT (HORIZON LIGHT) SOFT LIGHT (SMALL BROAD)
  • 72. Lampu Day Light Indoor/Outdoor • CID = Compact Iodide Daylight • Jenis HMI = Hidrargym Medium Iodide Metal Halide Lamp (MercuryArgon Additives ) • CSI = Compact Source Iodide ( Xenon Lamp )
  • 73. Mengeluarkan Cahaya Daylight • 6 KW ( Biasanya untuk efek matahari / mengimbangi cahaya matahari, karena Kelvin ( derajat temperatur ) hampir mendekati cahaya matahari. • 4 KW ( sama dengan HMI 6 KW , tetapi Kelvinnya rendah ) • 2,5 KW ( Fungsinya sama dengan 6, 4 KW, tetapi juga dapat digunakan untuk menciptakan suasana dalam ruangan. • 1,2 KW ( Fungsinya sama dengan 6,4, dan 2,5 juga dapat digunakan untuk menciptakan suasana dalam ruangan cahaya ( intensitas ) lebih rendah • 575 W ( digunakan untuk menciptakan suasana dalam ruangan tapi intensitas cahayanya lebih rendah.
  • 74. Kontrol Intensitas Cahaya Ada 5 jalan untuk mengontrol intensitas cahaya, diantaranya :  Kekuatan lampu (Lamp Wattage )  Jarak antara Subyek dan lampu  Screens : Kasa Filter  Kontrol Beam / fokus pada lampu Fresnel Spot light  Dimmers (Pengaturan Fader lewat Desk Control) For BW TV
  • 75. Mengeluarkan Cahaya Tungsten  BLONDE : Fungsi untuk KEY BACK FILL tapi nilai Kelvin rendah dan tidak untuk di outdoor siang hari  REDHEAD : Fungsinya sama dengan Blonde, biasanya untuk malam hari untuk menimbulkan suasana malam dalam ruangan  DEDOLITE : untuk menimbulkan aksen-aksen atau mempercantik Background, bisa juga untuk Key,Fill,Back dan untuk menerangi mata yang cekung / Kelopak mata
  • 76. PENGENDALIAN LAMPU-LAMPU Di beberapa studio produksi TV besar pengendalian arah cahaya telah menggunakan remote control. Pengendalian arah cahaya baik vertikal, horizontal dan pengaturan fokus menggunakan galah pengatur (pole) telah banyak ditinggalkan. Cremer salah satu perusahaan yang menciptakan alat hanya dengan 1 motor yang dapat digunakan 3 jenis pengendalian sekaligus (remote control, pengaturan barn door dan 4 keping diffusing filter).
  • 77. KLASIFIKASI INSTALASI PEMASANGAN LAMPU Cara instalasi pemasangan/penggantungan lampu digolongkan menjadi 2 : 1. Barrel System 2. Individual System
  • 78. Barrel System Adalah pipa metal sepanjang 2-4 meter sebagai penggantungan lampu. Setiap barrel dapat dinaikkan dan diturunkan. Satu barrel dapat melayani daerah seluas 3 hingga 6 m². Kerekan dapat diputar dengan motor yang terpasang dibridge ataupun dengan tangan.
  • 79. CARA PEMASANGAN/PENGGANTUNGAN LAMPU (SUSPENSION SYSTEM) Tempat pemasangan lampu yang terdiri dari beberapa jembatan-jembatan besi tetap yang disebut dengan gallery. Lampu langsung dipasang digallery dengan kaitan-kaiatan (bracket) dipasang pada grid. Model ini biasanya memiliki tinggi antara 3 sampai 4,5 meter.
  • 80. Jembatan-jembatan permanet (cat walks) di bawah langit-langit studio sejajar dengan barrel yang diatur sedemikian rupa sehingga setiap barrel dapat dijangkau jika ketinggiannya maksimum. Dengan demikian petugas lighting dapat memasang lampu tanpa dengan menurunkannya di lantai studio.
  • 81. Selain itu bridge ini dapat memudahkan pemasangan mikrofon, set dekor dan properti lainnya. Kelemahan Barrel System Apabila barrel terhalang oleh set dekor, maka barrel tidak dapat diturunkan sehingga barrel tidak dapat berfungsi untuk menggantungkan lampu.
  • 82. Saturation Technique Pengaturan lampu dapat dilakukan dengan makin banyaknya jumlah rel yang dipasang yang dilengkapi dengan roda geser dan pantograph (counterpoised pantograph atau directly driven pantograph). Counterpoised menggunakan pegas sebagai penyeimbang. Directly driven pantograph menggunakan kabel kerek yang dijalankan dengan menggunakan galah pengatur.
  • 83. Barrel system dapat dapat dilakukan dengan 2 cara : a. Individual Suspention (penggantungan lampu tersendiri) b. Saturation Technique (sejumlah lampu yang dipasang secara permanen).
  • 84. Slotted Grid adalah grid yang terdapat beberapa titik lampu yang dapat digeser-geser secara horisontal,sehingga lampu-lampu dapat dikumpulkan pada area tertentu yang diinginkan. Trolley dan Pantograph Kebanyakan untuk studio kecil, biasanya tidak memerlukan instalasi yang kompleks untuk sistem penggantungan lampu.
  • 85. Studio dengan luas ±100 m² dengan ketinggian langit-langit kurang dari 5 m dapat menggunakan sistem penggantungan lampu dengan roda geser (trolley) pada rel-rel. Rel-rel dapat dipasang pada langit-langit studio batangan metal yang dapat dinaik turunkan dengan kerekan.
  • 86. CIRI-CIRI UTAMA DARI LAMPU Ciri-ciri penyebaran : a. Effisiensi dari Lampu (the efficiency of a lantern): adalah perbandingan antara luminous flux yang dihasilkan oleh suatu lampu (lantern) dengan total luminous flux yang sebarkan oleh bola lampu lamp). Untuk fresnel spot light, efficiency ini rata-rata : 8 % bila diatur pada posisi spot (berkas sempit) 28 % bila diatur pada posisi flood (berkas menyebar)
  • 87. b. Relatif Efficacy Merupakan perbandingan antara jumlah flux yang terpakai untuk menghasilkan efek yang diinginkan dengan jumlah flux yang tersedia (satuanya %). c. Faktor penggunaan (Utilisation Factor) Perbandingan antara jumlah flux yang tiba pada suatu bidang yang disinari dengan jumlah flux yang dikeluarkan, jadi dapat disamakan dengan relatif efficacy.
  • 88. JUMLAH LAMPU UNTUK STUDIO Secara umum jumlah pemakaian lampu untuk studio tergantung beberapa faktor : a. Luas daerah pengambilan gambar (acting area) dari studio yaitu luas lantai studio dan siklorama b. ukuran dekorasi yang direncanakan untuk studio tersebut. c. Tingginya ruang dibawah grid lampu (jika tinggi nya lebih 8 m maka lampu- lampu 5 Kw dan 10 Kw lebih banyak dibutuhkan.
  • 89. PEMBAGIAN JENIS-JENIS LAMPU 1. Fresnel spot light 50 – 60 % 2. Soft light 12 – 18 % 3. Lampu siklorama 20 – 35 % Jumlah tersebut disesuaikan dengan fungsi studio. Untuk acara hiburan (intertainment) pada umumnya lebih banyak penyinaran untuk siklorama, sedang drama dan musik banyak diperlukan spot light.
  • 90. JUMLAH RANGKAIAN SUPLY LISTRIK Jumlah stop kontak supply listrik (outlet) yang berhubungan dengan lighting desk biasanya diambil sebesar 90 % dari jumlah seluruh lampu. Sekitar 10 % dari outlet ini dihubungkan paralel dengan outlet kedua yang ditempatkan dibelakang siklorama.
  • 91. JENIS CARA PENGGANTUNGAN LAMPU YANG DIGUNAKAN 1. Studio Presentasi Tinggi rata-rata 3-4 m, menggunakan barrel yang terpasang dilangit-langit studio. Lampu-lampu digantungkan langsung pada barrel dengan penjepit (clamp) dan pantograph.
  • 92. 2. Studio Kecil ( 50-100 m²) Tinggi ruang dibawah grid rata-rata 4-6 m, menggunakan barrel yang dapat diatur naik turun. Lampu-lampu digantungkan langsung pada barrel atau melalui pantogrph. Pengendalian lampu dilakukan dengan galah pengatur.
  • 93. 3. Studio Sedang ( 150-300 m²) Tinggi rata-rata 6-8 m, dapat menggunakan : - Grid dengan jembatan-jembatan dan barrel system yang diturun naikkan dengan tangan/motor.
  • 94. Light Emiting Diode (LED) sumber acahaya lampu dari semiconductor. Elektron bebas pada dioda memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibanding hole. Saat bias maju, elektron bebas melintasi junction dan jatuh kehole. Saat itu elektron jatuh dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, dalam proses ini suatu energi dilepas oleh elektron tersebut dalam bentuk panas dan cahaya.
  • 95. Silikon dan germanium merupakan bahan tidak tembus cahaya, sehingga dioda dengan bahan ini tidak dapat memperlihatkan efek pemancaran cahaya. Dengan menggunakan unsur lain seperti galium, arsen, dan fosfor, dioda dapat memancarkan cahaya merah, hijau, kuning, biru, jingga, atau inframerah (tak tampak). Dioda jenis ini dinamakan Light Emiting Diode(LED), atau dioda pemancar cahaya.
  • 96. Gambar 2.12 berikut ini memperlihatkan simbol LED.Gambar 2.12. Simbol LED (Malvino 1994)LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator, display (penampil) pada seven-segment (misalnya layar kalkulator), dan lain sebagainya.
  • 97. Sedangkan LED yang memancarkan cahaya inframerah umumnya digunakan sebagai media transfer data yang tidak memerlukan cahayatampak,misalnya remote control,alarm optocoupler , dan lain sebagainya (Malvino 1994).
  • 98. Light Emiting Diode (LED) Elektron bebas pada dioda memiliki tingkat energi yang lebih tinggi dibanding hole. Saat bias maju, elektron bebas melintasi junction dan jatuh kehole. Saat itu elektron jatuh dari tingkat energi yang lebih tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, dalam proses ini suatu energi dilepas oleh elektron tersebut dalam bentuk panas dan cahaya.
  • 99. Silikon dan germanium merupakan bahan tidak tembus cahaya, sehingga dioda dengan bahan ini tidak dapat memperlihatkan efek pemancaran cahaya. Dengan menggunakan unsur lain seperti galium, arsen, dan fosfor, dioda dapat memancarkan cahaya merah, hijau, kuning, biru, jingga, atau inframerah (tak tampak).
  • 100. Dioda jenis ini dinamakan Light Emiting Diode (LED),atau dioda pemancar cahaya. Gambar 2.12 berikut ini memperlihatkan simbol LED.Gambar 2.12. Simbol LED (Malvino 1994)LED digunakan secara luas sebagai lampu indikator,display (penampil) pada seven segment (misalnya layar kalkulator), dan lain sebagainya.
  • 101. Sedangkan LED yang memancarkan cahaya inframerah umumnya digunakan sebagai media transfer data yang tidak memerlukan cahaya tampak, misalnya remote control, alarm,optocoupler,dan lain sebagainya (Malvino 1994).

Editor's Notes

  1. 19