SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MAKALAH
KIMIAANALISIS INSTRUMEN
“SUMBER CAHAYA DAN MEKANISMENYA”
Yang Diampuh Oleh Sitti Faika M.Sc. Ph.D. Apt.
Disusun oleh
kelompok 2:
Nurul Kholisah 210105502017
Alfian Sye 210105501009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2024
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sumber Cahaya dan Mekanismenya”
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Dosen Ibu Sitti Faika
M.Sc. Ph.D. Apt.. pada Mata Kuliah Kimia Analisis Instrumen di Universitas Negeri
Makasssar. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Sitti Faika M.Sc.
Ph.D. Apt. selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Analisis Instrumen. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Makassar, 18 Februari 2024
Penulis,
DAFTAR ISI
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik, yang mempunyai sifat
dapat Memantul, Menembus, Membias, Menyerap dan dapat terlihat oleh mata
kita. Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan
lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas
manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek
yang dikerjakannya secara jelas dan cepat, dengan kata lain cahaya merupakan
kebutuhan vital dalah kehidupan sehari-hari.
Kita sering melihat benda-benda bercahaya seperti matahari atau benda
lainnya atau bola lampu listrik yang dapat memancarkan spektrum luas yang
terdiri dari banyak panjang gelombang. Panjang-panjang gelombang itu yang
berhubungan dengan cahaya tampak adalah mampu untuk mempengaruhi retina
mata manusia dan karenanya menyebabkan kesan-kesan subyektif dari
penglihatan. Tetapi banyak dari radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda panas
terletak di luar daerah di mana mata peka, dan kita mengatakan tentang daerah-
daerah ultranya (ultra ungu) dan spektrum yang terletak di kedua sisi sinar
tampak.
Salah satu alat yang digunakan dalam analisis instrumen pada prakteknya
antara lain spektrofotometer. Sesuai dengan namanya, spektrofotometer terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Metode analisis dengan alat ini disebut juga
spektrofotometri karena menggunakan bantuan cahaya dalam pelaksanaannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah sebagai
berikut.
1. Apa itu spektrofotometri?
2. Apa saja sumber cahaya pada spektrofotometri?
6
3. Bagaimana mekanismenya?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa itu spektrofotometri.
2. Untuk mengetahui sumber cahaya pada spektrofotometri.
3. Untuk mengetahui bagaimana mekanismenya.
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Spektrofotometer
Spektrofotometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
menganalisa suatu senyawa baik dari segi kualitatif dan kuantitatif, dengan cara
mengukur absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pengukuran
secara kualitatif didasarkan pada puncak-puncak yang dihasilkan spektrum
suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan pengukuran
secara kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi yang dihasilkan dari
spektrum senyawa kompleks unsur yang dianalisa dengan kompleks unsur yang
dianalisa dengan pengompleks yang sesuai. Secara sederhana, spektrofotometer
merupakan metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar.
Spektrofotometer sebetulnya merupakan gabungan dari dua buah alat,
yaitu, Spektrometer merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan
sinar dari spektrum dengan nilai panjang gelombang yang telah ditentukan,
sedangkan fotometer merupakan alat ukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
atau di absorbsi.
B. Sumber Cahaya Spektrofotometer
Sumber energi atau cahaya pada spektrofotometer diperoleh dari lampu.
Lampu pada spektrofotometer yang paling umum digunakan adalah Lampu
Tungsten atau disebut juga Wolfram dan Lampu Deuterium.
Gambar 1.1. Lampu Tungsten Spektrofotometer
8
Gambar 1.2. Lampu Deuterium Spektrofotometer
Jenis lampu tungsten memiliki life time kira-kira 1000 jam, sedangkan pada
lampu deuteurium ini sendiri memiliki life time kira-kira 500 jam. Lampu
tungsten ini biasa digunakan untuk mengukur sample pada daerah tampak,
sedangkan pada daerah UV sering dianalisa dengan lampu deuterium. Pada lampu
tungsten memiliki spektrum radiasi yang berupa garis lengkung, sedangkan pada
lampu deuterium ini memiliki spektrum energi radiasi lurus. Lampu deuteurium
memiliki bentuk yang khas, sedangkan bentuk lampu tunsten seperti bohlam atau
lampu pijar pada umumnya.
Instrumen lainnya menggunakan lampu xenon atau lampu flash xenon yang
sesuai dengan sasaran analisis dan tujuan analisis. Lampu merkuri bertekanan
rendah yang menghasilkan spektrum emisi ganda efektif untuk kalibrasi panjang
gelombang spektrofotometer.
1. Lampu Halogen (Tungsten)
Mirip dengan lampu pijar biasa, filamen lampu halogen memanas dan
memancarkan cahaya ketika arus mengalir melaluinya. Tungsten yang digunakan
sebagai bahan filamen menguap pada suhu tinggi. Akibatnya, bohlam yang berisi
filamen lampu pijar biasa diisi dengan gas inert untuk mencegah penguapan
tungsten.
Lampu halogen mengandung halida dan gas inert untuk menciptakan siklus
halogen yang mengembalikan tungsten yang menguap ke filamen, sehingga
menghasilkan masa pakai lampu lama. Hal ini membatasi penghitaman dinding
tabung, karena menempelnya tungsten yang menguap, untuk menciptakan sumber
cahaya yang tetap terang dalam jangka waktu lama.
9
Gambar 1 Distribusi Intensitas Emisi Lampu Halogen (3000K)
Gambar diatas menunjukkan distribusi intensitas cahaya pada suhu warna 3000
K. Kisaran panjang gelombang yang dapat digunakan adalah 350 nm hingga 3500 nm,
namun hal ini dipengaruhi oleh suhu warna. Lampu halogen stabil sepanjang waktu,
menawarkan masa pakai yang lama (kira-kira 2000 jam) dan harganya relatif murah. Oleh
karena itu, terdapat banyak kondisi yang diperlukan untuk sumber cahaya
spektrofotometer.
2. Lampu Deuterium
Lampu deuterium adalah sumber cahaya pelepasan dengan deuterium beberapa
ratus Pa yang tersegel di dalam bohlam. Karena menggunakan katoda panas untuk
mencapai pelepasan busur yang stabil dan andal, diperlukan sekitar 10 detik untuk
pemanasan awal sebelum memulai pelepasan.
Lampu deuterium memerlukan catu daya yang besar dan kompleks, sehingga
lebih mahal dibandingkan lampu halogen. Namun, ini adalah salah satu dari sedikit
sumber cahaya spektrum kontinu yang stabil dalam rentang ultraviolet. Lampu deuterium
memiliki panjang gelombang emisi pendek 400 nm, atau kurang.
10
Gambar 2. Distribusi Intensitas Emisi Lampu Deuterium
Gambar diatas menunjukkan contoh penggunaan kuarsa sintetis dan kaca UV.
Penggunaan pada ujung gelombang panjang dibatasi sekitar 400 nm. Namun, tingkat
redaman yang rendah terhadap ujung panjang gelombang panjang memungkinkan
penggunaan cahaya di atas 400 nm. Spektrum emisi ganda juga terdapat pada kisaran 400
nm ke atas. Dari spektrum tersebut, spektrum pada 486,0 nm dan 656,1 nm sangat kuat
dan dapat digunakan untuk kalibrasi panjang gelombang spektrofotometer.
3. Lampu Xenon (Lampu Busur Xenon)
Lampu xenon adalah sumber cahaya pelepasan dengan gas xenon yang disegel di
dalam bohlam. Lampu Xenon dikategorikan menjadi jenis arus searah atau arus bolak-
balik, sesuai dengan metode pencahayaannya. Jika elektroda menjadi terlalu panas, bahan
elektroda tungsten dapat menguap dan menempel pada dinding tabung, sehingga
mengakibatkan hilangnya kecerahan. Ketika anoda menjadi sangat panas, anoda lampu
xenon tipe arus searah dibuat lebih besar dari katoda untuk meningkatkan kapasitas
termalnya. Karena elektroda dari elektroda tipe arus bolak-balik secara bergantian
menjadi katoda dan anoda, kedua elektroda tersebut berukuran sama. Oleh karena itu,
11
tungsten lebih mudah menguap dibandingkan dengan jenis arus searah. Namun, tipe arus
bolak-balik memungkinkan penggunaan perangkat penerangan yang ringkas dan berbiaya
rendah, karena tidak diperlukan penyearah arus.
Lampu xenon menunjukkan distribusi spektral yang mirip dengan sinar matahari
dan menghasilkan spektrum kontinu dari ultraviolet hingga inframerah dekat, seperti
ditunjukkan pada Gambar 3. Secara keseluruhan, lampu xenon lebih rendah daripada
lampu halogen dan lampu deuterium dalam hal biaya dan fluktuasi keluaran. Lampu
halogen sering digunakan dalam spektrofotometer umum tetapi lampu xenon digunakan
dalam kasus di mana diperlukan intensitas cahaya yang tinggi (seperti
spektrofluorofotometer), karena kecerahannya yang tinggi.
Gambar 3. Distribusi Intensitas Emisi Lampu Xenon
4. Lampu Flash Xenon
Ini adalah lampu xenon kompak yang menghasilkan sedikit panas karena
pengapian berdenyut. Tersedia tipe straight dan U-tube, tergantung
aplikasinya. Elektroda disegel dalam tabung kaca kuarsa (atau tabung kaca silika tinggi)
yang diisi dengan gas xenon. Namun, karena kemampuan reproduksinya yang buruk,
akibat fluktuasi keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan lampu busur, diperlukan
integrasi data keluaran untuk memperoleh data yang stabil. Oleh karena itu, digunakan
12
dalam kombinasi dengan detektor susunan dalam instrumen otomatis (seperti
kolorimeter) untuk memperoleh spektrum kontinu dengan cepat.
5. Lampu Merkuri Tekanan Rendah
Lampu merkuri bertekanan rendah adalah lampu pelepasan yang dirancang untuk
memiliki tekanan uap merkuri rendah (maks. 100 Pa) ketika dinyalakan untuk
memancarkan garis resonansi merkuri secara efisien (254 nm atau 185 nm).
Gambar 4 menunjukkan distribusi spektral lampu merkuri bertekanan rendah.
Lampu merkuri bertekanan rendah tersedia dalam versi yang menggunakan sinar
ultraviolet yang dipancarkan secara langsung, atau disebut lampu fluoresen yang
menggunakan bahan fluoresen untuk mengubah panjang gelombang ke panjang
gelombang yang berbeda.
Spektrofotometer menggunakan garis emisi merkuri untuk mengkalibrasi nilai
panjang gelombang yang ditampilkan. Garis emisi 254 nm, 365 nm, 436 nm, atau 546 nm
dapat digunakan untuk kalibrasi tetapi lebar celah (bandwidth spektral) yang digunakan
selama pengukuran harus diperhatikan. Misalnya, karena garis emisi 365 nm merupakan
garis rangkap tiga (tiga garis emisi berdekatan), bandwidth spektralnya harus maksimal
0,5 nm. untuk secara akurat mengukur garis emisi masing-masing.
Gambar 4. Distribusi Spektral Lampu Merkuri Bertekanan Rendah
13
C. Mekanisme Cahaya Pada Spektrofotometer
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.miconos.co.id/2021/01/mengenal-spektrofotometer-dan-prinsip.html?m=1
https://www-shimadzu-com.translate.goog/an/service-support/technical-
support/uv/essential_knowledge/lightsources.html?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x
_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc#1
https://andarupm.co.id/spektrofotometer/

More Related Content

Similar to REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx

Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikDestina Destina
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)faizul_hisham
 
Powerpoint spektrometer atom
Powerpoint spektrometer atomPowerpoint spektrometer atom
Powerpoint spektrometer atomFani Diamanti
 
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLaporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLatifatul Hidayah
 
Presentasi laser gas
Presentasi laser gasPresentasi laser gas
Presentasi laser gas4211410001
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayafikar zul
 
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxSpektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxrahmat267549
 
Jenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrikJenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrikPanduWirata
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleDila Adila
 

Similar to REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx (20)

Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Spektrofotometer
SpektrofotometerSpektrofotometer
Spektrofotometer
 
Aas
AasAas
Aas
 
Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)Instrumen analitik(1)
Instrumen analitik(1)
 
Powerpoint spektrometer atom
Powerpoint spektrometer atomPowerpoint spektrometer atom
Powerpoint spektrometer atom
 
9.AAS 2021.ppt
9.AAS 2021.ppt9.AAS 2021.ppt
9.AAS 2021.ppt
 
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLaporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
 
Spectrofotometer
SpectrofotometerSpectrofotometer
Spectrofotometer
 
Melly & suhu
Melly & suhuMelly & suhu
Melly & suhu
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Presentasi laser gas
Presentasi laser gasPresentasi laser gas
Presentasi laser gas
 
UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)UV Visible (Cahaya Tampak)
UV Visible (Cahaya Tampak)
 
Aurora
AuroraAurora
Aurora
 
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahayaLaporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
Laporan lengakap percobaan karakteristik piranti cahaya
 
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptxSpektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
Spektrofotometer serapan atom (AAS).pptx
 
Jenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrikJenis – jenis lampu instalasi listrik
Jenis – jenis lampu instalasi listrik
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-VisibleLaporan Spektrofotometri UV-Visible
Laporan Spektrofotometri UV-Visible
 
Spektrometer uv
Spektrometer uvSpektrometer uv
Spektrometer uv
 
Makalah aas nov a 300
Makalah aas nov a 300Makalah aas nov a 300
Makalah aas nov a 300
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

REVISI MAKALAH KIMIA ANALISIS INSTRUMEN (CAHAYA) KLP 2.docx

  • 1. MAKALAH KIMIAANALISIS INSTRUMEN “SUMBER CAHAYA DAN MEKANISMENYA” Yang Diampuh Oleh Sitti Faika M.Sc. Ph.D. Apt. Disusun oleh kelompok 2: Nurul Kholisah 210105502017 Alfian Sye 210105501009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2024
  • 2. 3 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Sumber Cahaya dan Mekanismenya” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Dosen Ibu Sitti Faika M.Sc. Ph.D. Apt.. pada Mata Kuliah Kimia Analisis Instrumen di Universitas Negeri Makasssar. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Sitti Faika M.Sc. Ph.D. Apt. selaku Dosen Mata Kuliah Kimia Analisis Instrumen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Makassar, 18 Februari 2024 Penulis, DAFTAR ISI
  • 3. 4
  • 4. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cahaya adalah sebuah pancaran elektromagnetik, yang mempunyai sifat dapat Memantul, Menembus, Membias, Menyerap dan dapat terlihat oleh mata kita. Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objek-objek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat, dengan kata lain cahaya merupakan kebutuhan vital dalah kehidupan sehari-hari. Kita sering melihat benda-benda bercahaya seperti matahari atau benda lainnya atau bola lampu listrik yang dapat memancarkan spektrum luas yang terdiri dari banyak panjang gelombang. Panjang-panjang gelombang itu yang berhubungan dengan cahaya tampak adalah mampu untuk mempengaruhi retina mata manusia dan karenanya menyebabkan kesan-kesan subyektif dari penglihatan. Tetapi banyak dari radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda panas terletak di luar daerah di mana mata peka, dan kita mengatakan tentang daerah- daerah ultranya (ultra ungu) dan spektrum yang terletak di kedua sisi sinar tampak. Salah satu alat yang digunakan dalam analisis instrumen pada prakteknya antara lain spektrofotometer. Sesuai dengan namanya, spektrofotometer terdiri dari spektrometer dan fotometer. Metode analisis dengan alat ini disebut juga spektrofotometri karena menggunakan bantuan cahaya dalam pelaksanaannya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah sebagai berikut. 1. Apa itu spektrofotometri? 2. Apa saja sumber cahaya pada spektrofotometri?
  • 5. 6 3. Bagaimana mekanismenya? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui apa itu spektrofotometri. 2. Untuk mengetahui sumber cahaya pada spektrofotometri. 3. Untuk mengetahui bagaimana mekanismenya.
  • 6. 7 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Spektrofotometer Spektrofotometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menganalisa suatu senyawa baik dari segi kualitatif dan kuantitatif, dengan cara mengukur absorban suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Pengukuran secara kualitatif didasarkan pada puncak-puncak yang dihasilkan spektrum suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu, sedangkan pengukuran secara kuantitatif didasarkan pada nilai absorbansi yang dihasilkan dari spektrum senyawa kompleks unsur yang dianalisa dengan kompleks unsur yang dianalisa dengan pengompleks yang sesuai. Secara sederhana, spektrofotometer merupakan metode analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar. Spektrofotometer sebetulnya merupakan gabungan dari dua buah alat, yaitu, Spektrometer merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan sinar dari spektrum dengan nilai panjang gelombang yang telah ditentukan, sedangkan fotometer merupakan alat ukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau di absorbsi. B. Sumber Cahaya Spektrofotometer Sumber energi atau cahaya pada spektrofotometer diperoleh dari lampu. Lampu pada spektrofotometer yang paling umum digunakan adalah Lampu Tungsten atau disebut juga Wolfram dan Lampu Deuterium. Gambar 1.1. Lampu Tungsten Spektrofotometer
  • 7. 8 Gambar 1.2. Lampu Deuterium Spektrofotometer Jenis lampu tungsten memiliki life time kira-kira 1000 jam, sedangkan pada lampu deuteurium ini sendiri memiliki life time kira-kira 500 jam. Lampu tungsten ini biasa digunakan untuk mengukur sample pada daerah tampak, sedangkan pada daerah UV sering dianalisa dengan lampu deuterium. Pada lampu tungsten memiliki spektrum radiasi yang berupa garis lengkung, sedangkan pada lampu deuterium ini memiliki spektrum energi radiasi lurus. Lampu deuteurium memiliki bentuk yang khas, sedangkan bentuk lampu tunsten seperti bohlam atau lampu pijar pada umumnya. Instrumen lainnya menggunakan lampu xenon atau lampu flash xenon yang sesuai dengan sasaran analisis dan tujuan analisis. Lampu merkuri bertekanan rendah yang menghasilkan spektrum emisi ganda efektif untuk kalibrasi panjang gelombang spektrofotometer. 1. Lampu Halogen (Tungsten) Mirip dengan lampu pijar biasa, filamen lampu halogen memanas dan memancarkan cahaya ketika arus mengalir melaluinya. Tungsten yang digunakan sebagai bahan filamen menguap pada suhu tinggi. Akibatnya, bohlam yang berisi filamen lampu pijar biasa diisi dengan gas inert untuk mencegah penguapan tungsten. Lampu halogen mengandung halida dan gas inert untuk menciptakan siklus halogen yang mengembalikan tungsten yang menguap ke filamen, sehingga menghasilkan masa pakai lampu lama. Hal ini membatasi penghitaman dinding tabung, karena menempelnya tungsten yang menguap, untuk menciptakan sumber cahaya yang tetap terang dalam jangka waktu lama.
  • 8. 9 Gambar 1 Distribusi Intensitas Emisi Lampu Halogen (3000K) Gambar diatas menunjukkan distribusi intensitas cahaya pada suhu warna 3000 K. Kisaran panjang gelombang yang dapat digunakan adalah 350 nm hingga 3500 nm, namun hal ini dipengaruhi oleh suhu warna. Lampu halogen stabil sepanjang waktu, menawarkan masa pakai yang lama (kira-kira 2000 jam) dan harganya relatif murah. Oleh karena itu, terdapat banyak kondisi yang diperlukan untuk sumber cahaya spektrofotometer. 2. Lampu Deuterium Lampu deuterium adalah sumber cahaya pelepasan dengan deuterium beberapa ratus Pa yang tersegel di dalam bohlam. Karena menggunakan katoda panas untuk mencapai pelepasan busur yang stabil dan andal, diperlukan sekitar 10 detik untuk pemanasan awal sebelum memulai pelepasan. Lampu deuterium memerlukan catu daya yang besar dan kompleks, sehingga lebih mahal dibandingkan lampu halogen. Namun, ini adalah salah satu dari sedikit sumber cahaya spektrum kontinu yang stabil dalam rentang ultraviolet. Lampu deuterium memiliki panjang gelombang emisi pendek 400 nm, atau kurang.
  • 9. 10 Gambar 2. Distribusi Intensitas Emisi Lampu Deuterium Gambar diatas menunjukkan contoh penggunaan kuarsa sintetis dan kaca UV. Penggunaan pada ujung gelombang panjang dibatasi sekitar 400 nm. Namun, tingkat redaman yang rendah terhadap ujung panjang gelombang panjang memungkinkan penggunaan cahaya di atas 400 nm. Spektrum emisi ganda juga terdapat pada kisaran 400 nm ke atas. Dari spektrum tersebut, spektrum pada 486,0 nm dan 656,1 nm sangat kuat dan dapat digunakan untuk kalibrasi panjang gelombang spektrofotometer. 3. Lampu Xenon (Lampu Busur Xenon) Lampu xenon adalah sumber cahaya pelepasan dengan gas xenon yang disegel di dalam bohlam. Lampu Xenon dikategorikan menjadi jenis arus searah atau arus bolak- balik, sesuai dengan metode pencahayaannya. Jika elektroda menjadi terlalu panas, bahan elektroda tungsten dapat menguap dan menempel pada dinding tabung, sehingga mengakibatkan hilangnya kecerahan. Ketika anoda menjadi sangat panas, anoda lampu xenon tipe arus searah dibuat lebih besar dari katoda untuk meningkatkan kapasitas termalnya. Karena elektroda dari elektroda tipe arus bolak-balik secara bergantian menjadi katoda dan anoda, kedua elektroda tersebut berukuran sama. Oleh karena itu,
  • 10. 11 tungsten lebih mudah menguap dibandingkan dengan jenis arus searah. Namun, tipe arus bolak-balik memungkinkan penggunaan perangkat penerangan yang ringkas dan berbiaya rendah, karena tidak diperlukan penyearah arus. Lampu xenon menunjukkan distribusi spektral yang mirip dengan sinar matahari dan menghasilkan spektrum kontinu dari ultraviolet hingga inframerah dekat, seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Secara keseluruhan, lampu xenon lebih rendah daripada lampu halogen dan lampu deuterium dalam hal biaya dan fluktuasi keluaran. Lampu halogen sering digunakan dalam spektrofotometer umum tetapi lampu xenon digunakan dalam kasus di mana diperlukan intensitas cahaya yang tinggi (seperti spektrofluorofotometer), karena kecerahannya yang tinggi. Gambar 3. Distribusi Intensitas Emisi Lampu Xenon 4. Lampu Flash Xenon Ini adalah lampu xenon kompak yang menghasilkan sedikit panas karena pengapian berdenyut. Tersedia tipe straight dan U-tube, tergantung aplikasinya. Elektroda disegel dalam tabung kaca kuarsa (atau tabung kaca silika tinggi) yang diisi dengan gas xenon. Namun, karena kemampuan reproduksinya yang buruk, akibat fluktuasi keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan lampu busur, diperlukan integrasi data keluaran untuk memperoleh data yang stabil. Oleh karena itu, digunakan
  • 11. 12 dalam kombinasi dengan detektor susunan dalam instrumen otomatis (seperti kolorimeter) untuk memperoleh spektrum kontinu dengan cepat. 5. Lampu Merkuri Tekanan Rendah Lampu merkuri bertekanan rendah adalah lampu pelepasan yang dirancang untuk memiliki tekanan uap merkuri rendah (maks. 100 Pa) ketika dinyalakan untuk memancarkan garis resonansi merkuri secara efisien (254 nm atau 185 nm). Gambar 4 menunjukkan distribusi spektral lampu merkuri bertekanan rendah. Lampu merkuri bertekanan rendah tersedia dalam versi yang menggunakan sinar ultraviolet yang dipancarkan secara langsung, atau disebut lampu fluoresen yang menggunakan bahan fluoresen untuk mengubah panjang gelombang ke panjang gelombang yang berbeda. Spektrofotometer menggunakan garis emisi merkuri untuk mengkalibrasi nilai panjang gelombang yang ditampilkan. Garis emisi 254 nm, 365 nm, 436 nm, atau 546 nm dapat digunakan untuk kalibrasi tetapi lebar celah (bandwidth spektral) yang digunakan selama pengukuran harus diperhatikan. Misalnya, karena garis emisi 365 nm merupakan garis rangkap tiga (tiga garis emisi berdekatan), bandwidth spektralnya harus maksimal 0,5 nm. untuk secara akurat mengukur garis emisi masing-masing. Gambar 4. Distribusi Spektral Lampu Merkuri Bertekanan Rendah
  • 12. 13 C. Mekanisme Cahaya Pada Spektrofotometer