2. Apa itu
KAA?
Konferensi Asia-Afrika adalah
sebuah konferensi antara
negara-negara Asia dan Afrika,
yang kebanyakan baru saja
memperoleh kemerdekaan. KAA
diselenggarakan oleh Indonesia,
Myanmar (Burma), Sri Lanka
(Ceylon), India dan Pakistan, dan
dikoordinasikan oleh
Kementerian Luar Negeri
Indonesia Sunario.
3. Latar Belakang KAA
Sebab atau latar belakang konferensi Asia
Afrika adalah adanya kekuatan besar yang
mendominasi dunia setelah Perang Dunia II,
kekuatan besar yang dimaksud yaitu Blok
Barat dan Blok Timur. Negara dari Blok Barat
dipimpin oleh Amerika Serikat, mereka
mendirikan NATO (North Atlantic Treaty
Organization). Sementara negara dari Blok
Timur membuat aliansi militer bernama
Pakta Warsawa, didirikan pada tahun 1955.
Diketuai oleh Uni Soviet (sekarang Rusia).
Kedua aliansi ini saling memperebutkan
pengaruh besar di dunia, baik dibidang
politik dan Militer. Periode ini disebut dengan
Perang Dingin, akibatnya ada negara-negara
yang terpecah, seperti Vietnam, Korea dan
Jerman, sehingga menjadi dua
wilayah yang saling bermusuhan.
4. Negara yang
menghadiri KAA
Konfrensi Asia Afrika yang pertama (KAA I)
diadakan di kota Bandung pada tanggal 19 april
1955 dan dihadiri oleh 29 negara kawasan Asia
dan Afrika.
Negara-Negara Peserta yang mengikuti
Konferensi Asia Africa KAA 1 di Bandung :
Indonesia, Afghanistan, Kamboja, RRC / Cina,
Mesir, Ethiopia, India, Filipina, Birma, Pakistan,
Srilanka, Vietnam Utara, Vietnam Selatan, Saudi
Arabia, Yaman, Syiria, Thailand, Turki, Iran, Irak,
Sudan, Laos, Libanon, Liberia, Thailand, Ghana,
Nepal, Yordania, Jepang
5. Tujuan KAA
- Memajukan kerja sama, persahabatan,
perhubungan antara bangsa-bangsa Asia dan
Afrika untuk menyelenggarakan kepentingan
bersama.
- Kerja sama dalam bidang sosial, ekonomi,
kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-
Afrika.
Memecahkan bersama soal-soal khusus dan
penting bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika, seperti:
menjamin kedaulatan, melenyapkan
deskriminasi ras dan penjajahan.
- Memperbesar peranan Asia-Afrika dalam dunia
sekarang dan ikut serta mengusahakan
perdamaian dunia.
6. Hasil dari KAA
1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati
tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan
derajat semua negara besar dan kecil.
4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara
lain.
5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan
dirinya sendiri atau secara kolektif, sesuai Piagam PBB.
6. (a) Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan
kolektif untuk kepentingan khusus negara besar mana pun. (b)
Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun.
7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau
menggunakan kekuatan terhadap keutuhan wilayah atau
kemerdekaan politik negara mana pun.
8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-
cara damai.
9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama
10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban
internasional.
7. Dalam penutup komunike terakhir dinyatakan bahwa
KAA menganjurkan supaya kelima negara
penyelenggara mempertimbangkan untuk adanya
konferensi kedua dengan meminta pendapat negara-
negara lain. Tetapi usaha untuk mengadakan
Konferensi Asia Afrika kedua selalu mengalami
hambatan yang sulit diatasi. Penyelenggaraan KAA II
hampir terwujud pada 1964, tetapi tiba-tiba negara
tuan rumah Aljazair terjadi pergantian pemerintahan
sehingga konferensi tidak jadi.
Kendala Dalam KAA
8. Peran Indonesia Dalam Kancah Internasional
Untuk Mewujudkan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
1. Mengirim kontingen Garuda Indonesia
Mengirim kontingen Garuda merupakan peran Indonesia dalam PBB untuk ikut serta menciptakan
perdamaian dunia. Kontingen Garuda ada yang dikirim ke Timur Tengah (Arah, Israel, Mesir), Kongo,
Kamboja, Yugoslavia, dan beberapa negara lain yang sedang mengalami konflik.
2. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia lainnya yakni bersama negara Mesir, India, Yugoslavia,
dan Ghana, menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB)
Gerakan Non Blok berusaha meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian dunia yang
ketika itu (1960-an) terancam akibat terjadinya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
3. Ikut secara aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan mensponsori
penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli 1988
Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam menyelesaikan konflik di
Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol
Pot yang banyak melakukan pembantaian rakyat Kamboja.
4. Hubungan Internasional
Dalam buku 'Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim
Ganesha Operation, disebutkan, peran Indonesia dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan
internasional.
9. Peranan Indonesia Dalam KAA
- Sebagai negara pemrakarsa dan penyelenggara
Konferensi Asia Afrika (KAA)
- Memegang peranan dalam kepengurusan KAA.
Delegasi Indonesia terdiri atas 17 orang, 16 orang
penasihat dan sekretariat 7 orang. Ketua konferensi
adalah Mr. Ali Sastroamidjojo, ketua panitia
kebudayaan adalah Mr. Muh. Yamin, dan ketua
panitia bagian perekonomian adalah Prof. Ir.
Roosseno. Sekretaris jenderal konferensi dipegang
oleh Ruslan Abdul Gani.
- Sebagai negara penyelenggara KTT Asia Afrika 2-
23 April 2005 di Jakarta.
10. Bidang KAA
- Kerja sama ekonomi.
- Kerja sama kebudayaan.
HAM dan hak menentukan
nasib sendiri.
- Masalah negara-negara yang
belum merdeka.
- Peningkatan kerja sama dunia.