SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
DELIA AFIANA AGUSTINA
NIM 20102042
ILMU PEMERINTAHAN
SEMESTER 3
4. 1
INTRODUCE
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang sekarang digunakan
secara luas di semua sektor masyarakat, memainkan peran yang semakin
penting dalam interaksi antara Pemerintah dan masyarakat. Dimana
pemerintah juga memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat
administrasi publik di semua tingkatan; Integrasi TIK dapat memperluas
dan meningkatkan penyediaan layanan, merampingkan dan
mengoptimalkan proses internal, dan memungkinkan warga untuk
terlibat dengan institusi dan masalah publik dalam berbagai cara baik
secara nasional maupun lokal.
TIK yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi
komunikasi dan konsultasi, memungkinkan berbagai
pemangku kepentingan untuk berinteraksi dan
berpartisipasi dalam pemerintahan lokal dan
berkontribusi dalam pengambilan keputusan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
SAMBUNGAN...
Menggunakan TIK untuk pemberian
layanan membantu pemerintah daerah
:
1. Merampingkan operasi dan
mengurangi beban administrasi
mereka,
2. Memfasilitasi interaksi jarak jauh
dengan publik dan komunikasi dan
3. Kolaborasi internal yang lebih
efisien, dan
4. Meningkatkan efisiensi
keseluruhan dengan cara yang
ramah lingkungan.
Dalam memicu kedekatan dengan masyarakat lokal
ini membentuk inti dari wacana tentang jenis peran
yang harus dimainkan oleh pemerintah daerah dalam
meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
mereka yang tinggal di dalam yurisdiksi mereka.
Orang-orang sering kali lebih tertarik pada apa yang
terjadi di komunitas lokal mereka, karena pemerintah
lokal secara langsung menangani masalah yang
memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka di
berbagai bidang seperti pendidikan, layanan sosial,
dan pengelolaan kota.
1
2
SAMBUNGAN...
Pengembangan e-government memiliki agenda politik yang tinggi, tetapi
penekanannya terutama pada prioritas dan kemajuan nasional, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak inisiatif dan publikasi regional dan internasional yang
menilai pertumbuhan dan efektivitas e-government di tingkat negara.
Inisiatif penilaian global yang lebih luas terkait dengan teknologi baru
termasuk Indeks Kecerdasan Buatan yang diluncurkan oleh Universitas Stanford,
Indeks Kesiapan AI Pemerintah dari Oxford Insights, Penilaian Kesiapan Data
Terbuka Bank Dunia, Barometer Data Terbuka World Wide Web Foundation,
Indeks Data Terbuka Global.
Yang berfokus pada saluran lokal
yang penting untuk informasi,
komunikasi, dan layanan publik di
seluruh dunia, bab ini menyajikan
hasil studi yang menilai portal e-
government di kota-kota terpilih
menggunakan Local Online
Service Index (LOSI).
Pembahasan pada bab ini bertujuan untuk menjawab
pertanyaan penelitian berikut:
1. Bagaimana status kehadiran online kota saat ini di
seluruh dunia?
2. Bagaimana tingkat kematangan portal online kota
saat ini dalam hal fitur teknologi, penyediaan konten
dan layanan, serta mekanisme partisipasi dan
keterlibatan lokal?
4.2.1 Methodologi
LOSI terdiri dari 80 indikator
yang berkaitan dengan 4 kriteria:
1. Teknologi,
2. Penyediaan konten,
3. Penyediaan layanan, serta
4. Partisipasi dan keterlibatan.
Ada dua faktor penting yang mendasari
pemilihan 80 indikator yang digunakan
dalam instrumen penilaian. Masing-masing
dari 80 indikator LOSI menghasilkan
pertanyaan biner dalam Kuesioner
Pemerintah Daerah (LGQ).
Setiap indikator diberi nilai 1 jika
ditemukan di portal kota (ya) dan nilai 0
jika tidak ada (tidak). Nilai LOSI
keseluruhan untuk sebuah kota adalah nilai
normalisasi dari 80 indikator untuk kota
tersebut.
Berdasarkan nilai LOSI yang dihitung, peringkat top-
down menunjukkan posisi relatif kota di antara semua
yang diukur. Berdasarkan jumlah total indikator yang
terpenuhi, kota-kota ditetapkan ke salah 1 dari 4
tingkat atau kelompok mulai dari sangat tinggi hingga
rendah.
KOTA DALAM
KELOMPOK LOSI
INDIKATOR YANG
DIANALISIS
MEMILIKI NILAI LOSI
Sangat Tinggi 60 dari 80 0,75 dan 1,00
Tinggi 40 dan 59 0,50 hingga 0,75
Menengah 20 hingga 39 0,25 hingga 0,50
Rendah Kurang dari 20 0,00 dan 0,25
100 kota yang disurvei untuk LOSI
2020 dipilih berdasarkan lokasi
geografis dan distribusi penduduk.
Di antara 100 kota yang dipilih, 29
di Asia, 32 di Afrika, 21 di Eropa,
16 di Amerika, dan 2 di Oseania.
Empat belas dari kota-kota ini (11
di Afrika, 2 di Asia dan 1 di
Amerika) ditemukan tidak memiliki
portal web.
Seperti disebutkan di atas, setiap kota ditugaskan ke salah satu dari 4 tingkat LOSI: sangat
tinggi, tinggi, sedang, atau rendah, berdasarkan nilai LOSI-nya. Gambar 4.2 menunjukkan
bahwa 14 kota (16 persen) termasuk dalam kelompok LOSI sangat tinggi, 16 kota (19 persen)
termasuk dalam kelompok LOSI tinggi, 33 kota (38 persen) termasuk dalam kelompok LOSI
sedang, dan 23 kota (27 persen) termasuk dalam kelompok LOSI rendah. Peta yang
ditunjukkan pada Gambar 4.1 mewakili distribusi kota berdasarkan 4 tingkat LOSI.
SAMBUNGAN... Kota-kota dengan nilai LOSI tertinggi untuk tahun 2020
adalah Madrid (peringkat 1), New York (2nd), Tallinn
(3), Paris dan Stockholm (4), Moskow (6), Bogota dan
Buenos Aires (7), Berlin, Seoul dan Shanghai (9), dan
London, Istanbul dan Roma (12).
Hasil survei tahun 2020 menunjukkan bahwa 10 dari 20 kota
teratas berada di Eropa, 6 berada di Amerika, dan 4 berada di
Asia; tidak ada kota yang dinilai di Afrika atau Oseania yang
masuk dalam 20 besar. Rata-rata nilai LOSI untuk semua
kota yang disurvei adalah 0,43125, dan hasil survei
menunjukkan bahwa 39 kota memiliki nilai LOSI di atas
rata-rata dunia.
Distribusi tingkat LOSI menurut
kelompok pendapatan
Pada Gambar 4.3 menunjukkan
distribusi tingkat LOSI di antara
kelompok pendapatan nasional.
Sementara asumsi hubungan positif
antara tingkat LOSI kota dan
kelompok pendapatan negara di mana
kota itu berada sebagian besar
ditanggung oleh hasil, analisis yang
lebih dalam dari temuan survei
mungkin terbukti bermanfaat, karena
lebih dari selusin negara-negara yang
disurvei menunjukkan perbedaan di
bidang-bidang ini.
Budapest, Riyadh, Santiago dan Wina adalah kota-kota di negara-
negara berpenghasilan tinggi tetapi memiliki nilai LOSI
menengah.
Sebaliknya, Bogota, Buenos Aires, Istanbul, Moskow dan
Shanghai berada di negara-negara berpenghasilan menengah ke
atas tetapi memiliki tingkat LOSI yang sangat tinggi.
Sementara itu, Baku, Bagdad, Caracas, Havana, Minsk dan
Teheran berada di negara-negara berpenghasilan menengah ke
atas tetapi memiliki tingkat LOSI yang rendah.
Tingkat LOSI Dengan Tingkat
OSI yang Sesuai Untuk Tahun
2020
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa
jumlah dan persentase kota dengan
nilai LOSI yang sesuai atau berbeda
dari nilai OSI untuk negara tempat
mereka berada. Tujuannya bukan
untuk mengundang perbandingan
tingkat LOSI dan OSI, melainkan
untuk menyoroti perbedaan antara
pengembangan portal e-government
lokal/kota dan pengembangan portal
e-government nasional di negara-
negara di mana kota-kota tersebut
berada.
Di antara 86 kota yang dinilai pada tahun 2020, 25 berada di level LOSI
yang sesuai dengan level OSI untuk negaranya masing-masing (sel
berbayang hijau).
Khususnya, 60 kota berada pada tingkat LOSI yang lebih rendah
dari tingkat OSI negara mereka (sel berarsir merah).
Di antara kota-kota ini, 20 memiliki nilai LOSI yang menempatkan
mereka dua tingkat di bawah tingkat OSI negara mereka: 9 kota berada
pada level LOSI sedang. Sedangkan negaranya berada pada OSI sangat
tinggi
11 kota berada pada level LOSI rendah sedangkan negaranya berada
pada level OSI tinggi.
Hanya dalam satu kasus, sebuah kota mencapai tingkat LOSI lebih tinggi
dari tingkat OSI negaranya (sel berbayang biru).
Implementasi Indikator
LOSI di Portal Kota
Seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.4, hanya 10 persen portal
kota yang dinilai telah menerapkan 75
hingga 100 persen dari 12 indikator
teknologi yang diukur,
Sementara 48 persen telah
menerapkan antara 50 dan 75
persen indikator ini. Kepatuhan
yang tinggi paling jelas terlihat
untuk penyediaan konten; 27
persen portal kota yang dinilai
telah memenuhi 75 hingga 100
persen dari 32 indikator
penyediaan konten,
Sementara 24 persen
telah mencapai 50
hingga 75 persen
kepatuhan untuk kriteria
ini.
Sementara 16 persen portal kota
yang dinilai telah menerapkan
75 hingga 100 persen dari 11
indikator partisipasi dan
keterlibatan, hanya 7 persen
yang telah menerapkan 75
hingga 100 persen dari 25
indikator penyediaan layanan.
Implementasi Indikator
Teknologi di Portal Kota
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa
indikator teknologi yang paling
sering ditemui berkaitan dengan
kompatibilitas portal dengan
browser web yang berbeda,
aksesibilitas portal melalui
perangkat seluler, kemudahan
portal kota ditemukan, dan
ketersediaan fitur pencarian di
portal kota.
Hasil survei menunjukkan bahwa
sebagian besar portal kota yang
dinilai tidak sesuai dengan Pedoman
Aksesibilitas Konten Web 1.0; hanya
10 portal (11,6 persen) yang
memenuhi standar ini.
Kepatuhan terhadap rekomendasi validasi tampilan dan
markup oleh World Wide Web Consortium (W3C) juga
buruk, dengan hanya 9 dan 2 portal kota (10,5 dan 2,3
persen) yang memenuhi standar teknologi ini.
Implementasi indikator
penyediaan konten di portal
kota
Seperti pada Gambar 4.6, indikator penyediaan konten
yang dipenuhi oleh portal kota dengan proporsi
terbesar berkaitan dengan informasi nama dan jabatan
kepala dinas kota/kota dan fungsinya, jam kerja dan
detail kontak, serta informasi tentang layanan portal.
Hanya sekitar sepertiga dari portal kota (37,2 persen) yang
menyediakan hasil pengadaan dan informasi terkait. Lebih
dari setengah kota yang disurvei (53,5 persen) telah
memperbarui konten portal mereka dalam sebulan
terakhir.
Khususnya, kurang dari setengah kota yang diteliti (48,8
persen) menyediakan akses gratis ke layanan online
pemerintah melalui kios, pusat komunitas, kantor pos,
perpustakaan, ruang publik, atau Wi-Fi gratis.
Kurang dari separuh kota (46,5 persen) memiliki kebijakan
privasi atau pernyataan yang tersedia di portal mereka,
yang menunjukkan kurangnya perhatian dan
pertimbangan terhadap privasi masyarakat dan kesadaran
terbatas akan prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Hanya 36 persen portal kota yang memiliki kebijakan
data terbuka dan hanya 33,8 persen yang
mempublikasikan informasi penggunaan.
Pada 32,6 persen portal kota yang dinilai ada beberapa
bukti bahwa layanan disediakan dalam kemitraan
dengan pihak ketiga, seperti masyarakat sipil atau
sektor swasta, dan
sekitar 24,4 persen mengindikasikan bahwa
mereka menggunakan teknologi yang sedang
berkembang.
SAMBUNGAN...
Hasil survei menunjukkan bahwa inisiatif OGD
beroperasi di 57,0 persen kota indikasi kuat dari
keinginan kota-kota tersebut untuk menjadi lebih
transparan dan efisien (lihat Box 4.1). Namun, hanya
36,1 persen kota yang dinilai memberikan kebijakan
OGD yang menetapkan aturan dan rekomendasi
untuk menerbitkan dan menggunakan kumpulan data
terbuka, dan hanya sepertiga (33.7 persen) provinsi
metadata
Memanfaatkan teknologi baru membutuhkan kompetensi teknis baru yang
mungkin tidak tersedia di tingkat kota, jadi kehati-hatian dalam adopsi adalah
tepat. Salah satu aplikasi menarik dari teknologi baru dalam e-government adalah
chatbot online Rammas dari Otoritas Listrik dan Air Dubai (lihat Box 4.2).
Implementasi indikator
penyediaan layanan di portal
kota
Hasil survei untuk indikator
penyediaan layanan jauh lebih
rendah dibandingkan dengan
indikator penyediaan teknologi
dan konten. Yang mana
digambarkan pada Gambar 4.7
tersebut, 31,4% portal kota
memungkinkan penggunanya
mengakses data mereka sendiri
secara online, dan 26,7 %
mengizinkan mereka untuk
mengubah data mereka.
Jumlah portal kota yang
sedikit lebih kecil (25,6 %)
memungkinkan bisnis untuk
mengajukan izin usaha dan
mengakses data mereka
secara online, dan
hanya 10,5 % dari portal
yang memungkinkan
pendaftaran hak atas tanah
secara online.
SAMBUNGAN...
Ada 3 layanan yang dinilai
berkaitan dengan penanganan
pesan email yang dikirim
warga ke pemerintah daerah:
1. Analisis difokuskan pada
penggunaan email,
2. Ketepatan waktu, serta
3. Kualitas tanggapan.
Meskipun hasil untuk indikator
penyediaan layanan mungkin
tampak kurang menggembirakan
saat ini, kenyataannya adalah
banyak kota besar dunia secara
aktif terlibat dalam meningkatkan
dan memperluas penawaran
layanan publik online mereka;
Casablanca adalah contoh utama
dari ini.
Kota Casablanca mengumumkan
peluncuran versi baru portalnya
pada 3 Mei 2020, yang mana
pembaharuan ini merupakan
bagian dari upaya untuk
mempromosikan transformasi
digital.
Casablanca juga memiliki portal
kota bernama Casa Store yang
menyediakan akses ke jenis
informasi dan layanan tertentu
dengan cara yang secara aktif
mendorong partisipasi dan
keterlibatan pengguna (lihat Box
4.4).
Implementasi indikator partisipasi
dan keterlibatan di portal kota
Seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 4.8, indikator
partisipasi dan keterlibatan
yang paling sering ditemui
adalah keberadaan jejaring
sosial, dengan 79 persen
portal kota menyediakan
tautan ke jejaring media
sosial seperti Facebook,
Twitter, YouTube, dan
Flickr.
Hasil survei menunjukkan bahwa
banyak penduduk kota masih
melaporkan kejadian ini menggunakan
cara tradisional, karena pelaporan online
hanya tersedia di 38 persen portal kota.
Kurang dari setengah portal kota (45
persen) menyediakan alat di situs web
masing-masing untuk melibatkan orang
dalam proses musyawarah dan
pengambilan keputusan,dan
hanya 23 persen portal kota
yang memberikan indikasi
bahwa konsultasi publik online
telah menghasilkan kebijakan
keputusan, peraturan atau
layanan (walaupun adil untuk
menyebutkan bahwa tidak
semua proses pemerintah
memerlukan e-partisipasi).
Dan hanya 28 persen dari portal yang
dinilai menyediakan pengumuman
kalender atau posting konsultasi online
yang akan datang seperti forum
pemungutan suara, survei atau jajak
pendapat.
SAMBUNGAN...
Di antara portal kota yang diteliti, 19 persen
menawarkan fitur "dukungan langsung"
yang memungkinkan pegawai kota
berkomunikasi dengan pengguna secara real
time dari pusat panggilan atau melalui
platform seperti WhatsApp. Salah satu
contoh menarik dari penyediaan dukungan
langsung adalah ASL Direct New York City,
sistem panggilan video yang dibuat untuk
memastikan bahwa mereka yang tuli atau
tuli memiliki akses ke layanan kota (lihat
Box 4.5).
Kota dengan peringkat tertinggi pada masing-
masing kategori indikator LOSI 2020
ditunjukkan pada tabel 4.2. Pemeringkatan
didasarkan pada jumlah total indikator yang
terpenuhi di masing-masing dari empat
subkelompok kriteria (teknologi, penyediaan
konten, penyediaan layanan, serta partisipasi
dan keterlibatan).
Kota dengan peringkat tertinggi
dalam setiap kategori indikator
Dalam Sub Kelompok Teknologi,
Tokyo adalah pemimpin, diikuti oleh
Madrid, New York, Seoul, Shanghai,
London, Toronto, Kuala Lumpur dan
Kabul. Eropa memiliki proporsi
tertinggi kota-kota terkemuka
sebagai bagian dari total regional,
diikuti oleh Asia dan Amerika
Dalam Sub Kelompok Penyedia
Konten Madrid, New York,
Paris, Seoul dan London adalah
pemimpin. Eropa memiliki
proporsi tertinggi kota-kota
terkemuka sebagai bagian dari
Dalam Sub Kelompok Kategori
Penyediaan Layanan, portal kota
Madrid, New York, Tallinn,
Stockholm, Buenos Aires, Dubai dan
Bogota memimpin.
Dan yang terakhir dalam Sub
Kelompok Partisipasi dan Keterlibatan,
Madrid, Paris, Helsinki, Bogota,
4.2.3 Challenges
and opportunities
Infrastruktur yang tidak
memadai dan biaya teknologi
tinggi
Infrastruktur canggih dan sistem
pendukung diperlukan untuk
transfer instan, analisis, dan
pemrosesan data yang dikumpulkan
melalui teknologi inovatif seperti
AI, IoT, AV, dan VR untuk
manajemen operasi kota yang
efisien.
Terlebih lagi tingginya biaya yang
terkait dengan penerapan dan
penerapan teknologi baru
merupakan tantangan serius lainnya
bagi pemerintah daerah. Misalnya,
memperkenalkan VR atau AR untuk
mempromosikan pariwisata kota
seringkali tidak layak, terutama di
negara berkembang.
Kurangnya sumber daya
keuangan untuk investasi modal
dalam teknologi baru dapat
menjadi hambatan yang
signifikan untuk pelaksanaan
inisiatif e- government.
Di mana akses Internet mahal
dan tingkat penetrasi Internet
rendah, lebih sedikit orang akan
dapat memperoleh manfaat dari
layanan elektronik bahkan jika
mereka ditawarkan.
Hambatan lain dalam konteks ini
mungkin termasuk tingginya biaya
perangkat elektronik atau
kurangnya sinyal Internet yang
kuat di daerah yang lebih terpencil.
Adapun cara lain untuk
mengurangi biaya dan memperkuat
pengembangan e-government
(termasuk dukungan untuk proyek
“kota pintar”) adalah melalui
peningkatan kolaborasi dengan
sektor swasta. Proyek e-
government lokal sebenarnya dapat
merangsang inovasi di kalangan
usaha kecil dan menengah (UKM).
Ancaman terhadap privasi
dan keamanan
Teknologi canggih semakin banyak
digunakan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data tentang
aktivitas dan pergerakan orang.
Sebagai bagian dari manajemen
kota yang cerdas,
misalnya, sensor dan kamera
dipasang di beberapa lokasi
strategis untuk mengumpulkan dan
mengirimkan data dalam jumlah
besar.
Penggunaan teknologi pengenalan
wajah kontroversial, karena dapat
dilihat sebagai ancaman terhadap privasi
dan keamanan orang. Namun, ada
beberapa cara kota dapat mengatasi
masalah tersebut. Keamanan data
merupakan faktor kunci dalam
keberhasilan dan ketahanan e-
government lokal.
Data dapat diakses dan dieksploitasi
oleh penyerang untuk mendapatkan
informasi publik dan pribadi yang
sensitif, dan pemerintah kota dapat
terkena risiko pencurian, penipuan, dan
sabotase.
Kurangnya tenaga terampil dan
pengelolaan proses birokrasi
Penyediaan layanan publik
online mengurangi biaya
transaksi dan menyederhanakan
prosedur birokrasi yang
memakan waktu, terutama bagi
pemerintah daerah.
Aplikasi teknologi juga dapat
merampingkan interaksi antara
entitas pemerintah dan
pengguna, tetapi mereka juga
dapat digunakan untuk
meningkatkan operasi e-
government internal.
Evolusi teknologi yang cepat
menciptakan potensi layanan
baru yang inovatif. Aplikasi
teknologi yang sedang
berkembang seperti chatbot yang
digerakkan oleh AI dapat
membantu pemerintah daerah
meningkatkan penyediaan
layanan bagi penduduk, bisnis,
dan pengunjung,
serta dapat digunakan untuk
merampingkan operasi dan
manajemen tenaga kerja internal.
Seperti contohnya Chatbot
Rammas yang digunakan di
Dubai.
Pemerintah daerah harus
memprioritaskan penguatan
literasi digital dan perolehan
keterampilan elektronik yang
ditargetkan di antara karyawan
yang ada dan potensial yang
penting untuk penyediaan
layanan elektronik.
Kesenjangan digital
Kesenjangan digital muncul dari
kesenjangan sosial ekonomi yang
luas, dan akar dari keduanya adalah
kesenjangan ekonomi dan sosial
antara negara, kelompok, dan
individu yang memengaruhi
kemampuan mereka untuk
mengakses dan menggunakan TIK.
Adapun langkah pertama dalam
menjembatani kesenjangan digital
adalah mengatasi ketidaksetaraan.
Banyak kota di negara
berpenghasilan rendah memiliki
sumber daya yang terbatas,
infrastruktur TIK yang lemah, dan
kapasitas keterampilan yang tidak
memadai, serta tidak dapat
memanfaatkan sepenuhnya teknologi
yang muncul untuk mendukung
inisiatif transformasi digital mereka.
Berbagi inisiatif kota, aplikasi, kebijakan dan
pengalaman serta replikasi praktik terbaik juga
dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi
dan sosial kota-kota lain, terutama di negara-
negara berkembang.
Contohnya seperti Inisiatif Berbagi Kebijakan
Seoul merupakan contoh yang sangat baik dari
kesiapan kota untuk berbagi pengetahuan,
pengalaman dan pelajaran.
Peluang untuk meningkatkan
kepuasan dan memastikan
inklusi
Kota dapat menghasilkan
tingkat kepuasan yang tinggi
di antara penduduk lokal
dengan menawarkan berbagai
macam layanan online.
Dengan meningkatnya akses ke media sosial, semakin banyak orang
yang secara proaktif menggunakan platform jaringan dan peluang
untuk terhubung dengan orang lain dan terlibat dalam pengambilan
keputusan partisipatif.
Akses yang diperluas ke saluran komunikasi langsung ini
kemungkinan akan berkontribusi pada pengembangan jenis kemitraan
kolaboratif baru antara badan pemerintah dan penduduk setempat
Melalui integrasi TIK,
pemerintah daerah dapat
meningkatkan keterbukaan,
memperkuat transparansi,
mempromosikan akuntabilitas,
dan memberdayakan
masyarakat.
Dengan keterbukaan dan interaksi yang lebih besar,
pemerintah daerah dapat mengembangkan kebijakan yang
lebih responsif, meningkatkan pengambilan keputusan,
mengurangi korupsi dan penyuapan, mendukung pertumbuhan
ekonomi dengan lebih baik, dan meningkatkan kepercayaan
kepada pemerintah.
Kemajuan pesat dalam teknologi yang muncul dan perubahan
kebutuhan masyarakat modern, pemerintah daerah mungkin perlu
memikirkan kembali dan merevisi atau bahkan merevolusi
penyediaan layanan dan interaksi dengan publik.
Administrasi lokal mengakui kekuatan teknologi dan data untuk
mengubah operasi internal, penyampaian layanan, dan mekanisme
interaktif dengan cara yang berkontribusi pada tata kelola yang
lebih cerdas.
Konsep layanan cerdas berasal dari peran transformatif dan
mengganggu yang dapat dimainkan oleh teknologi yang muncul
dalam mengatasi masalah mendesak yang memengaruhi
masyarakat modern.
Dan konsep smart governance juga telah menarik perhatian
masyarakat lokal, entitas nasional dan supranasional seperti Bank
Dunia, OECD, Uni Eropa dan perusahaan swasta.
SAMBUNGAN...
Dalam kebanyakan kasus, inisiatif layanan cerdas adalah
produk dari teknologi yang saling terkait dan bukan terisolasi.
Ada banyak contoh eksperimen dengan kombinasi teknologi
pintar yang berpotensi berkontribusi pada pendekatan
pembangunan sosial lingkungan alternatif di tingkat
pemerintah daerah yang dapat lebih mendukung pencapaian
pembangunan berkelanjutan.
Salah satu tantangan terbesar bagi kota-kota modern adalah
mengatasi timbulan sampah padat yang berlebihan dan
memastikan pembuangannya yang aman bagi lingkungan.
Tetapi Melalui penerapan AI untuk daur ulang cerdas dan
pengelolaan limbah, sistem pengelolaan limbah
berkelanjutan dapat dikembangkan untuk meningkatkan
transportasi, penanganan, pembuangan, dan daur ulang
limbah.
1. Temuan survei LOSI 2020 memperkuat temuan survei 2018 yang menegaskan bahwa
portal pemerintah daerah umumnya tidak berkinerja sebaik portal nasional di negara-
negara di mana kota-kota tersebut berada.
2. Nilai LOSI rata-rata untuk kota-kota yang dinilai dalam studi saat ini adalah 0,43, yang
menunjukkan bahwa sebagian besar portal kota memiliki jalan panjang untuk
mewujudkan potensi penuh mereka.
3. Tampaknya ada korelasi positif antara tingkat LOSI sebuah kota dan kelompok
pendapatan negara di mana kota itu berada; dengan kata lain, kota-kota di negara
berpenghasilan rendah cenderung memiliki peringkat yang relatif rendah dalam Indeks
Layanan Online Lokal.
4. Secara grup, portal kota yang dinilai dalam survei LOSI 2020 memiliki kinerja terbaik
dalam kategori penyediaan konten, dengan sebagian besar kota memenuhi sebagian
besar indikator yang relevan.
5. UKM harus diberi insentif untuk mengembangkan ide dan inisiatif inovatif untuk
pengembangan e-government lokal.
4.4 Ringkasan dan kesimpulan
6. Tingkat kepatuhan terendah adalah pada kategori penyediaan layanan, dengan hanya 7
persen portal kota yang dinilai telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 25 layanan
yang terdaftar.
7. Sebagian besar portal kota dinilai sangat bergantung pada jaringan media sosial seperti
Facebook, Twitter, YouTube dan Flickr untuk terhubung dengan masyarakat umum. Ada
beberapa alasan untuk ini, tetapi kemungkinan besar karena, secara komparatif, media
sosial berbiaya rendah, lebih akrab, dan lebih mudah digunakan.
8. Temuan studi menunjukkan perlunya visi bersama tentang e-government lokal dan
peningkatan kolaborasi pada proyek-proyek pembangunan yang relevan.
9. Teknologi baru memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pemberian
layanan publik, tetapi pada akhirnya mereka hanyalah sarana untuk mencapai tujuan.
10. Ada kebutuhan untuk mendukung lebih banyak kolaborasi antar kota, terutama dalam
memanfaatkan teknologi baru untuk inisiatif kota pintar.
LOKAL E-GOVERNMENT

More Related Content

What's hot

E government for the people
E government for the peopleE government for the people
E government for the peopleFirmankhatobi
 
REGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
REGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIESREGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
REGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIESPUTRI RACHMADANI
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTOktaAlamsyah
 
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONALTANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONALALKadri4
 
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...JayantiKumalasari
 
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluangppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan PeluangRahmatilham6
 
Ppt muhlizar
Ppt muhlizarPpt muhlizar
Ppt muhlizarMuhlizar
 
Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Muhlizar
 
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )PutriMellynie
 
M. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptM. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptAdiyaBapriyanto
 
Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)natasyaekapratiwi
 
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHTANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHVitriaNanda
 
Tip saptinah
Tip saptinahTip saptinah
Tip saptinahSaptinah1
 
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )MaulidinasyahErwinda
 
Tantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalTantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalSafitriRimadhani
 
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )AyuIndah33
 
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and OpportunitiesTantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and OpportunitiesMuhammadZidaneYustis
 

What's hot (20)

E government for the people
E government for the peopleE government for the people
E government for the people
 
Ppt tik luvian candra gunawan
Ppt tik luvian candra gunawanPpt tik luvian candra gunawan
Ppt tik luvian candra gunawan
 
REGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
REGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIESREGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
REGIONAL CHALLENGES AND OPPORTUNITIES
 
SURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENTSURVEI E-GOVERMENT
SURVEI E-GOVERMENT
 
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONALTANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
TANTANGAN DAN PELUANG RAGIONAL
 
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...
Power point materi pembelajaran mata kuliah teknologi informasi pemerintahan ...
 
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluangppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
ppt RAHMAT ILHAM dengan tema,Tantangan Regional Dan Peluang
 
Ppt muhlizar
Ppt muhlizarPpt muhlizar
Ppt muhlizar
 
Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani Amelia fitri handayani
Amelia fitri handayani
 
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL ( Regional Challenges ans Opportunities )
 
M. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 pptM. khalifatullah 20102006 ppt
M. khalifatullah 20102006 ppt
 
Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)Rr natasya eka pratiwi (20102014)
Rr natasya eka pratiwi (20102014)
 
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAHTANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
TANTANGAN REGIONAL DAN PELUANG DAERAH DALAM PEMERINTAHAH
 
Tip saptinah
Tip saptinahTip saptinah
Tip saptinah
 
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
REGIONAL CHALLENGE AND OPPORTUNITIES ( TANTANGAN DAN PELUANG REGIONAL )
 
Tantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang RegionalTantangan dan Peluang Regional
Tantangan dan Peluang Regional
 
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
Regional challenges and opportunitis ( tantangan dan peluang regional )
 
PPT TIP Ahmad Syaifudin
PPT TIP Ahmad SyaifudinPPT TIP Ahmad Syaifudin
PPT TIP Ahmad Syaifudin
 
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and OpportunitiesTantangan dan Peluang Regional - Regional  Challenges and Opportunities
Tantangan dan Peluang Regional - Regional Challenges and Opportunities
 
Muhammad ainul yakin ppt tip
Muhammad ainul yakin ppt tipMuhammad ainul yakin ppt tip
Muhammad ainul yakin ppt tip
 

Similar to LOKAL E-GOVERNMENT

Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang RegionalRegional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regionalanggitania4
 
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020Avida Virya
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm V_NoN
 
Kelompok v e government
Kelompok v e governmentKelompok v e government
Kelompok v e governmentDeanCrosstian
 
TUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKI
TUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKITUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKI
TUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKIRikudoXander
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable cityTelekomunikasi Indonesia
 
Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Elisa Lumintang
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratJulio Mamesah
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratJulio Mamesah
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratJulio Mamesah
 
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa BaratE-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa BaratJulio Mamesah
 
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country PerformanceReview of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country PerformanceTaniaa Sinoeradj
 
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptxGuideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptxWindaFaza
 
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptxMateri_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptxpikipardede1
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Sally Indah N
 
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016relawantikaceh
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanviqrialfi
 
ppt smart city.pptx
ppt smart city.pptxppt smart city.pptx
ppt smart city.pptxdiksinasi
 

Similar to LOKAL E-GOVERNMENT (20)

Ppt e gov
Ppt e govPpt e gov
Ppt e gov
 
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang RegionalRegional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
Regional Challenges and Opportunities / Tantangan dan Peluang Regional
 
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020INDEKS KOTA TOLERAN 2020
INDEKS KOTA TOLERAN 2020
 
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm kebijakan sinkronisasi spp dan spm
kebijakan sinkronisasi spp dan spm
 
Kelompok v e government
Kelompok v e governmentKelompok v e government
Kelompok v e government
 
TUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKI
TUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKITUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKI
TUGAS PPT TIP DAERAH PENGEMBANGAN DANN KINERJA NEGARA PENGELOMPOKRIDO NASUKI
 
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city20140601 the role of business and government in smart sustainable city
20140601 the role of business and government in smart sustainable city
 
Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities Review e book transforming city governments for successful smart cities
Review e book transforming city governments for successful smart cities
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
 
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa baratE government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
E government dan penerepannya di kota bandung jawa barat
 
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa BaratE-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
E-Government dan Penerepannya di Kota Bandung Jawa Barat
 
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country PerformanceReview of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
Review of E-Goverment Survey 2018; Regional Development and Country Performance
 
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptxGuideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
Guideline_Masterplan_Smart_City-Kemenkominfo 2022.pptx
 
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptxMateri_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
Materi_Pembimbing_Evaluasi_Manajemen_Risiko_Smart_City_2020.pptx
 
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
Analisis Disparitas Spasial Di Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun 2008-2102
 
Tugas mid
Tugas midTugas mid
Tugas mid
 
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
 
Makalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahanMakalah komputer pemerintahan
Makalah komputer pemerintahan
 
ppt smart city.pptx
ppt smart city.pptxppt smart city.pptx
ppt smart city.pptx
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 

LOKAL E-GOVERNMENT

  • 1. DELIA AFIANA AGUSTINA NIM 20102042 ILMU PEMERINTAHAN SEMESTER 3
  • 2. 4. 1 INTRODUCE Teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang sekarang digunakan secara luas di semua sektor masyarakat, memainkan peran yang semakin penting dalam interaksi antara Pemerintah dan masyarakat. Dimana pemerintah juga memanfaatkan teknologi digital untuk memperkuat administrasi publik di semua tingkatan; Integrasi TIK dapat memperluas dan meningkatkan penyediaan layanan, merampingkan dan mengoptimalkan proses internal, dan memungkinkan warga untuk terlibat dengan institusi dan masalah publik dalam berbagai cara baik secara nasional maupun lokal. TIK yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi komunikasi dan konsultasi, memungkinkan berbagai pemangku kepentingan untuk berinteraksi dan berpartisipasi dalam pemerintahan lokal dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • 3. SAMBUNGAN... Menggunakan TIK untuk pemberian layanan membantu pemerintah daerah : 1. Merampingkan operasi dan mengurangi beban administrasi mereka, 2. Memfasilitasi interaksi jarak jauh dengan publik dan komunikasi dan 3. Kolaborasi internal yang lebih efisien, dan 4. Meningkatkan efisiensi keseluruhan dengan cara yang ramah lingkungan. Dalam memicu kedekatan dengan masyarakat lokal ini membentuk inti dari wacana tentang jenis peran yang harus dimainkan oleh pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka yang tinggal di dalam yurisdiksi mereka. Orang-orang sering kali lebih tertarik pada apa yang terjadi di komunitas lokal mereka, karena pemerintah lokal secara langsung menangani masalah yang memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka di berbagai bidang seperti pendidikan, layanan sosial, dan pengelolaan kota. 1 2
  • 4. SAMBUNGAN... Pengembangan e-government memiliki agenda politik yang tinggi, tetapi penekanannya terutama pada prioritas dan kemajuan nasional, sebagaimana dibuktikan oleh banyak inisiatif dan publikasi regional dan internasional yang menilai pertumbuhan dan efektivitas e-government di tingkat negara. Inisiatif penilaian global yang lebih luas terkait dengan teknologi baru termasuk Indeks Kecerdasan Buatan yang diluncurkan oleh Universitas Stanford, Indeks Kesiapan AI Pemerintah dari Oxford Insights, Penilaian Kesiapan Data Terbuka Bank Dunia, Barometer Data Terbuka World Wide Web Foundation, Indeks Data Terbuka Global. Yang berfokus pada saluran lokal yang penting untuk informasi, komunikasi, dan layanan publik di seluruh dunia, bab ini menyajikan hasil studi yang menilai portal e- government di kota-kota terpilih menggunakan Local Online Service Index (LOSI). Pembahasan pada bab ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian berikut: 1. Bagaimana status kehadiran online kota saat ini di seluruh dunia? 2. Bagaimana tingkat kematangan portal online kota saat ini dalam hal fitur teknologi, penyediaan konten dan layanan, serta mekanisme partisipasi dan keterlibatan lokal?
  • 5. 4.2.1 Methodologi LOSI terdiri dari 80 indikator yang berkaitan dengan 4 kriteria: 1. Teknologi, 2. Penyediaan konten, 3. Penyediaan layanan, serta 4. Partisipasi dan keterlibatan. Ada dua faktor penting yang mendasari pemilihan 80 indikator yang digunakan dalam instrumen penilaian. Masing-masing dari 80 indikator LOSI menghasilkan pertanyaan biner dalam Kuesioner Pemerintah Daerah (LGQ). Setiap indikator diberi nilai 1 jika ditemukan di portal kota (ya) dan nilai 0 jika tidak ada (tidak). Nilai LOSI keseluruhan untuk sebuah kota adalah nilai normalisasi dari 80 indikator untuk kota tersebut. Berdasarkan nilai LOSI yang dihitung, peringkat top- down menunjukkan posisi relatif kota di antara semua yang diukur. Berdasarkan jumlah total indikator yang terpenuhi, kota-kota ditetapkan ke salah 1 dari 4 tingkat atau kelompok mulai dari sangat tinggi hingga rendah. KOTA DALAM KELOMPOK LOSI INDIKATOR YANG DIANALISIS MEMILIKI NILAI LOSI Sangat Tinggi 60 dari 80 0,75 dan 1,00 Tinggi 40 dan 59 0,50 hingga 0,75 Menengah 20 hingga 39 0,25 hingga 0,50 Rendah Kurang dari 20 0,00 dan 0,25
  • 6. 100 kota yang disurvei untuk LOSI 2020 dipilih berdasarkan lokasi geografis dan distribusi penduduk. Di antara 100 kota yang dipilih, 29 di Asia, 32 di Afrika, 21 di Eropa, 16 di Amerika, dan 2 di Oseania. Empat belas dari kota-kota ini (11 di Afrika, 2 di Asia dan 1 di Amerika) ditemukan tidak memiliki portal web. Seperti disebutkan di atas, setiap kota ditugaskan ke salah satu dari 4 tingkat LOSI: sangat tinggi, tinggi, sedang, atau rendah, berdasarkan nilai LOSI-nya. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa 14 kota (16 persen) termasuk dalam kelompok LOSI sangat tinggi, 16 kota (19 persen) termasuk dalam kelompok LOSI tinggi, 33 kota (38 persen) termasuk dalam kelompok LOSI sedang, dan 23 kota (27 persen) termasuk dalam kelompok LOSI rendah. Peta yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 mewakili distribusi kota berdasarkan 4 tingkat LOSI.
  • 7. SAMBUNGAN... Kota-kota dengan nilai LOSI tertinggi untuk tahun 2020 adalah Madrid (peringkat 1), New York (2nd), Tallinn (3), Paris dan Stockholm (4), Moskow (6), Bogota dan Buenos Aires (7), Berlin, Seoul dan Shanghai (9), dan London, Istanbul dan Roma (12). Hasil survei tahun 2020 menunjukkan bahwa 10 dari 20 kota teratas berada di Eropa, 6 berada di Amerika, dan 4 berada di Asia; tidak ada kota yang dinilai di Afrika atau Oseania yang masuk dalam 20 besar. Rata-rata nilai LOSI untuk semua kota yang disurvei adalah 0,43125, dan hasil survei menunjukkan bahwa 39 kota memiliki nilai LOSI di atas rata-rata dunia.
  • 8. Distribusi tingkat LOSI menurut kelompok pendapatan Pada Gambar 4.3 menunjukkan distribusi tingkat LOSI di antara kelompok pendapatan nasional. Sementara asumsi hubungan positif antara tingkat LOSI kota dan kelompok pendapatan negara di mana kota itu berada sebagian besar ditanggung oleh hasil, analisis yang lebih dalam dari temuan survei mungkin terbukti bermanfaat, karena lebih dari selusin negara-negara yang disurvei menunjukkan perbedaan di bidang-bidang ini. Budapest, Riyadh, Santiago dan Wina adalah kota-kota di negara- negara berpenghasilan tinggi tetapi memiliki nilai LOSI menengah. Sebaliknya, Bogota, Buenos Aires, Istanbul, Moskow dan Shanghai berada di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas tetapi memiliki tingkat LOSI yang sangat tinggi. Sementara itu, Baku, Bagdad, Caracas, Havana, Minsk dan Teheran berada di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas tetapi memiliki tingkat LOSI yang rendah.
  • 9. Tingkat LOSI Dengan Tingkat OSI yang Sesuai Untuk Tahun 2020 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah dan persentase kota dengan nilai LOSI yang sesuai atau berbeda dari nilai OSI untuk negara tempat mereka berada. Tujuannya bukan untuk mengundang perbandingan tingkat LOSI dan OSI, melainkan untuk menyoroti perbedaan antara pengembangan portal e-government lokal/kota dan pengembangan portal e-government nasional di negara- negara di mana kota-kota tersebut berada. Di antara 86 kota yang dinilai pada tahun 2020, 25 berada di level LOSI yang sesuai dengan level OSI untuk negaranya masing-masing (sel berbayang hijau). Khususnya, 60 kota berada pada tingkat LOSI yang lebih rendah dari tingkat OSI negara mereka (sel berarsir merah). Di antara kota-kota ini, 20 memiliki nilai LOSI yang menempatkan mereka dua tingkat di bawah tingkat OSI negara mereka: 9 kota berada pada level LOSI sedang. Sedangkan negaranya berada pada OSI sangat tinggi 11 kota berada pada level LOSI rendah sedangkan negaranya berada pada level OSI tinggi. Hanya dalam satu kasus, sebuah kota mencapai tingkat LOSI lebih tinggi dari tingkat OSI negaranya (sel berbayang biru).
  • 10. Implementasi Indikator LOSI di Portal Kota Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4, hanya 10 persen portal kota yang dinilai telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 12 indikator teknologi yang diukur, Sementara 48 persen telah menerapkan antara 50 dan 75 persen indikator ini. Kepatuhan yang tinggi paling jelas terlihat untuk penyediaan konten; 27 persen portal kota yang dinilai telah memenuhi 75 hingga 100 persen dari 32 indikator penyediaan konten, Sementara 24 persen telah mencapai 50 hingga 75 persen kepatuhan untuk kriteria ini. Sementara 16 persen portal kota yang dinilai telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 11 indikator partisipasi dan keterlibatan, hanya 7 persen yang telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 25 indikator penyediaan layanan.
  • 11. Implementasi Indikator Teknologi di Portal Kota Gambar 4.5 menunjukkan bahwa indikator teknologi yang paling sering ditemui berkaitan dengan kompatibilitas portal dengan browser web yang berbeda, aksesibilitas portal melalui perangkat seluler, kemudahan portal kota ditemukan, dan ketersediaan fitur pencarian di portal kota. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar portal kota yang dinilai tidak sesuai dengan Pedoman Aksesibilitas Konten Web 1.0; hanya 10 portal (11,6 persen) yang memenuhi standar ini. Kepatuhan terhadap rekomendasi validasi tampilan dan markup oleh World Wide Web Consortium (W3C) juga buruk, dengan hanya 9 dan 2 portal kota (10,5 dan 2,3 persen) yang memenuhi standar teknologi ini.
  • 12. Implementasi indikator penyediaan konten di portal kota Seperti pada Gambar 4.6, indikator penyediaan konten yang dipenuhi oleh portal kota dengan proporsi terbesar berkaitan dengan informasi nama dan jabatan kepala dinas kota/kota dan fungsinya, jam kerja dan detail kontak, serta informasi tentang layanan portal. Hanya sekitar sepertiga dari portal kota (37,2 persen) yang menyediakan hasil pengadaan dan informasi terkait. Lebih dari setengah kota yang disurvei (53,5 persen) telah memperbarui konten portal mereka dalam sebulan terakhir. Khususnya, kurang dari setengah kota yang diteliti (48,8 persen) menyediakan akses gratis ke layanan online pemerintah melalui kios, pusat komunitas, kantor pos, perpustakaan, ruang publik, atau Wi-Fi gratis. Kurang dari separuh kota (46,5 persen) memiliki kebijakan privasi atau pernyataan yang tersedia di portal mereka, yang menunjukkan kurangnya perhatian dan pertimbangan terhadap privasi masyarakat dan kesadaran terbatas akan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Hanya 36 persen portal kota yang memiliki kebijakan data terbuka dan hanya 33,8 persen yang mempublikasikan informasi penggunaan. Pada 32,6 persen portal kota yang dinilai ada beberapa bukti bahwa layanan disediakan dalam kemitraan dengan pihak ketiga, seperti masyarakat sipil atau sektor swasta, dan sekitar 24,4 persen mengindikasikan bahwa mereka menggunakan teknologi yang sedang berkembang.
  • 13. SAMBUNGAN... Hasil survei menunjukkan bahwa inisiatif OGD beroperasi di 57,0 persen kota indikasi kuat dari keinginan kota-kota tersebut untuk menjadi lebih transparan dan efisien (lihat Box 4.1). Namun, hanya 36,1 persen kota yang dinilai memberikan kebijakan OGD yang menetapkan aturan dan rekomendasi untuk menerbitkan dan menggunakan kumpulan data terbuka, dan hanya sepertiga (33.7 persen) provinsi metadata Memanfaatkan teknologi baru membutuhkan kompetensi teknis baru yang mungkin tidak tersedia di tingkat kota, jadi kehati-hatian dalam adopsi adalah tepat. Salah satu aplikasi menarik dari teknologi baru dalam e-government adalah chatbot online Rammas dari Otoritas Listrik dan Air Dubai (lihat Box 4.2).
  • 14. Implementasi indikator penyediaan layanan di portal kota Hasil survei untuk indikator penyediaan layanan jauh lebih rendah dibandingkan dengan indikator penyediaan teknologi dan konten. Yang mana digambarkan pada Gambar 4.7 tersebut, 31,4% portal kota memungkinkan penggunanya mengakses data mereka sendiri secara online, dan 26,7 % mengizinkan mereka untuk mengubah data mereka. Jumlah portal kota yang sedikit lebih kecil (25,6 %) memungkinkan bisnis untuk mengajukan izin usaha dan mengakses data mereka secara online, dan hanya 10,5 % dari portal yang memungkinkan pendaftaran hak atas tanah secara online.
  • 15. SAMBUNGAN... Ada 3 layanan yang dinilai berkaitan dengan penanganan pesan email yang dikirim warga ke pemerintah daerah: 1. Analisis difokuskan pada penggunaan email, 2. Ketepatan waktu, serta 3. Kualitas tanggapan. Meskipun hasil untuk indikator penyediaan layanan mungkin tampak kurang menggembirakan saat ini, kenyataannya adalah banyak kota besar dunia secara aktif terlibat dalam meningkatkan dan memperluas penawaran layanan publik online mereka; Casablanca adalah contoh utama dari ini. Kota Casablanca mengumumkan peluncuran versi baru portalnya pada 3 Mei 2020, yang mana pembaharuan ini merupakan bagian dari upaya untuk mempromosikan transformasi digital. Casablanca juga memiliki portal kota bernama Casa Store yang menyediakan akses ke jenis informasi dan layanan tertentu dengan cara yang secara aktif mendorong partisipasi dan keterlibatan pengguna (lihat Box 4.4).
  • 16. Implementasi indikator partisipasi dan keterlibatan di portal kota Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.8, indikator partisipasi dan keterlibatan yang paling sering ditemui adalah keberadaan jejaring sosial, dengan 79 persen portal kota menyediakan tautan ke jejaring media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, dan Flickr. Hasil survei menunjukkan bahwa banyak penduduk kota masih melaporkan kejadian ini menggunakan cara tradisional, karena pelaporan online hanya tersedia di 38 persen portal kota. Kurang dari setengah portal kota (45 persen) menyediakan alat di situs web masing-masing untuk melibatkan orang dalam proses musyawarah dan pengambilan keputusan,dan hanya 23 persen portal kota yang memberikan indikasi bahwa konsultasi publik online telah menghasilkan kebijakan keputusan, peraturan atau layanan (walaupun adil untuk menyebutkan bahwa tidak semua proses pemerintah memerlukan e-partisipasi). Dan hanya 28 persen dari portal yang dinilai menyediakan pengumuman kalender atau posting konsultasi online yang akan datang seperti forum pemungutan suara, survei atau jajak pendapat.
  • 17. SAMBUNGAN... Di antara portal kota yang diteliti, 19 persen menawarkan fitur "dukungan langsung" yang memungkinkan pegawai kota berkomunikasi dengan pengguna secara real time dari pusat panggilan atau melalui platform seperti WhatsApp. Salah satu contoh menarik dari penyediaan dukungan langsung adalah ASL Direct New York City, sistem panggilan video yang dibuat untuk memastikan bahwa mereka yang tuli atau tuli memiliki akses ke layanan kota (lihat Box 4.5).
  • 18. Kota dengan peringkat tertinggi pada masing- masing kategori indikator LOSI 2020 ditunjukkan pada tabel 4.2. Pemeringkatan didasarkan pada jumlah total indikator yang terpenuhi di masing-masing dari empat subkelompok kriteria (teknologi, penyediaan konten, penyediaan layanan, serta partisipasi dan keterlibatan). Kota dengan peringkat tertinggi dalam setiap kategori indikator Dalam Sub Kelompok Teknologi, Tokyo adalah pemimpin, diikuti oleh Madrid, New York, Seoul, Shanghai, London, Toronto, Kuala Lumpur dan Kabul. Eropa memiliki proporsi tertinggi kota-kota terkemuka sebagai bagian dari total regional, diikuti oleh Asia dan Amerika Dalam Sub Kelompok Penyedia Konten Madrid, New York, Paris, Seoul dan London adalah pemimpin. Eropa memiliki proporsi tertinggi kota-kota terkemuka sebagai bagian dari Dalam Sub Kelompok Kategori Penyediaan Layanan, portal kota Madrid, New York, Tallinn, Stockholm, Buenos Aires, Dubai dan Bogota memimpin. Dan yang terakhir dalam Sub Kelompok Partisipasi dan Keterlibatan, Madrid, Paris, Helsinki, Bogota,
  • 19. 4.2.3 Challenges and opportunities Infrastruktur yang tidak memadai dan biaya teknologi tinggi Infrastruktur canggih dan sistem pendukung diperlukan untuk transfer instan, analisis, dan pemrosesan data yang dikumpulkan melalui teknologi inovatif seperti AI, IoT, AV, dan VR untuk manajemen operasi kota yang efisien. Terlebih lagi tingginya biaya yang terkait dengan penerapan dan penerapan teknologi baru merupakan tantangan serius lainnya bagi pemerintah daerah. Misalnya, memperkenalkan VR atau AR untuk mempromosikan pariwisata kota seringkali tidak layak, terutama di negara berkembang. Kurangnya sumber daya keuangan untuk investasi modal dalam teknologi baru dapat menjadi hambatan yang signifikan untuk pelaksanaan inisiatif e- government. Di mana akses Internet mahal dan tingkat penetrasi Internet rendah, lebih sedikit orang akan dapat memperoleh manfaat dari layanan elektronik bahkan jika mereka ditawarkan. Hambatan lain dalam konteks ini mungkin termasuk tingginya biaya perangkat elektronik atau kurangnya sinyal Internet yang kuat di daerah yang lebih terpencil. Adapun cara lain untuk mengurangi biaya dan memperkuat pengembangan e-government (termasuk dukungan untuk proyek “kota pintar”) adalah melalui peningkatan kolaborasi dengan sektor swasta. Proyek e- government lokal sebenarnya dapat merangsang inovasi di kalangan usaha kecil dan menengah (UKM).
  • 20. Ancaman terhadap privasi dan keamanan Teknologi canggih semakin banyak digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang aktivitas dan pergerakan orang. Sebagai bagian dari manajemen kota yang cerdas, misalnya, sensor dan kamera dipasang di beberapa lokasi strategis untuk mengumpulkan dan mengirimkan data dalam jumlah besar. Penggunaan teknologi pengenalan wajah kontroversial, karena dapat dilihat sebagai ancaman terhadap privasi dan keamanan orang. Namun, ada beberapa cara kota dapat mengatasi masalah tersebut. Keamanan data merupakan faktor kunci dalam keberhasilan dan ketahanan e- government lokal. Data dapat diakses dan dieksploitasi oleh penyerang untuk mendapatkan informasi publik dan pribadi yang sensitif, dan pemerintah kota dapat terkena risiko pencurian, penipuan, dan sabotase.
  • 21. Kurangnya tenaga terampil dan pengelolaan proses birokrasi Penyediaan layanan publik online mengurangi biaya transaksi dan menyederhanakan prosedur birokrasi yang memakan waktu, terutama bagi pemerintah daerah. Aplikasi teknologi juga dapat merampingkan interaksi antara entitas pemerintah dan pengguna, tetapi mereka juga dapat digunakan untuk meningkatkan operasi e- government internal. Evolusi teknologi yang cepat menciptakan potensi layanan baru yang inovatif. Aplikasi teknologi yang sedang berkembang seperti chatbot yang digerakkan oleh AI dapat membantu pemerintah daerah meningkatkan penyediaan layanan bagi penduduk, bisnis, dan pengunjung, serta dapat digunakan untuk merampingkan operasi dan manajemen tenaga kerja internal. Seperti contohnya Chatbot Rammas yang digunakan di Dubai. Pemerintah daerah harus memprioritaskan penguatan literasi digital dan perolehan keterampilan elektronik yang ditargetkan di antara karyawan yang ada dan potensial yang penting untuk penyediaan layanan elektronik.
  • 22. Kesenjangan digital Kesenjangan digital muncul dari kesenjangan sosial ekonomi yang luas, dan akar dari keduanya adalah kesenjangan ekonomi dan sosial antara negara, kelompok, dan individu yang memengaruhi kemampuan mereka untuk mengakses dan menggunakan TIK. Adapun langkah pertama dalam menjembatani kesenjangan digital adalah mengatasi ketidaksetaraan. Banyak kota di negara berpenghasilan rendah memiliki sumber daya yang terbatas, infrastruktur TIK yang lemah, dan kapasitas keterampilan yang tidak memadai, serta tidak dapat memanfaatkan sepenuhnya teknologi yang muncul untuk mendukung inisiatif transformasi digital mereka. Berbagi inisiatif kota, aplikasi, kebijakan dan pengalaman serta replikasi praktik terbaik juga dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial kota-kota lain, terutama di negara- negara berkembang. Contohnya seperti Inisiatif Berbagi Kebijakan Seoul merupakan contoh yang sangat baik dari kesiapan kota untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan pelajaran.
  • 23. Peluang untuk meningkatkan kepuasan dan memastikan inklusi Kota dapat menghasilkan tingkat kepuasan yang tinggi di antara penduduk lokal dengan menawarkan berbagai macam layanan online. Dengan meningkatnya akses ke media sosial, semakin banyak orang yang secara proaktif menggunakan platform jaringan dan peluang untuk terhubung dengan orang lain dan terlibat dalam pengambilan keputusan partisipatif. Akses yang diperluas ke saluran komunikasi langsung ini kemungkinan akan berkontribusi pada pengembangan jenis kemitraan kolaboratif baru antara badan pemerintah dan penduduk setempat Melalui integrasi TIK, pemerintah daerah dapat meningkatkan keterbukaan, memperkuat transparansi, mempromosikan akuntabilitas, dan memberdayakan masyarakat. Dengan keterbukaan dan interaksi yang lebih besar, pemerintah daerah dapat mengembangkan kebijakan yang lebih responsif, meningkatkan pengambilan keputusan, mengurangi korupsi dan penyuapan, mendukung pertumbuhan ekonomi dengan lebih baik, dan meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah.
  • 24. Kemajuan pesat dalam teknologi yang muncul dan perubahan kebutuhan masyarakat modern, pemerintah daerah mungkin perlu memikirkan kembali dan merevisi atau bahkan merevolusi penyediaan layanan dan interaksi dengan publik. Administrasi lokal mengakui kekuatan teknologi dan data untuk mengubah operasi internal, penyampaian layanan, dan mekanisme interaktif dengan cara yang berkontribusi pada tata kelola yang lebih cerdas. Konsep layanan cerdas berasal dari peran transformatif dan mengganggu yang dapat dimainkan oleh teknologi yang muncul dalam mengatasi masalah mendesak yang memengaruhi masyarakat modern. Dan konsep smart governance juga telah menarik perhatian masyarakat lokal, entitas nasional dan supranasional seperti Bank Dunia, OECD, Uni Eropa dan perusahaan swasta.
  • 25. SAMBUNGAN... Dalam kebanyakan kasus, inisiatif layanan cerdas adalah produk dari teknologi yang saling terkait dan bukan terisolasi. Ada banyak contoh eksperimen dengan kombinasi teknologi pintar yang berpotensi berkontribusi pada pendekatan pembangunan sosial lingkungan alternatif di tingkat pemerintah daerah yang dapat lebih mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan. Salah satu tantangan terbesar bagi kota-kota modern adalah mengatasi timbulan sampah padat yang berlebihan dan memastikan pembuangannya yang aman bagi lingkungan. Tetapi Melalui penerapan AI untuk daur ulang cerdas dan pengelolaan limbah, sistem pengelolaan limbah berkelanjutan dapat dikembangkan untuk meningkatkan transportasi, penanganan, pembuangan, dan daur ulang limbah.
  • 26. 1. Temuan survei LOSI 2020 memperkuat temuan survei 2018 yang menegaskan bahwa portal pemerintah daerah umumnya tidak berkinerja sebaik portal nasional di negara- negara di mana kota-kota tersebut berada. 2. Nilai LOSI rata-rata untuk kota-kota yang dinilai dalam studi saat ini adalah 0,43, yang menunjukkan bahwa sebagian besar portal kota memiliki jalan panjang untuk mewujudkan potensi penuh mereka. 3. Tampaknya ada korelasi positif antara tingkat LOSI sebuah kota dan kelompok pendapatan negara di mana kota itu berada; dengan kata lain, kota-kota di negara berpenghasilan rendah cenderung memiliki peringkat yang relatif rendah dalam Indeks Layanan Online Lokal. 4. Secara grup, portal kota yang dinilai dalam survei LOSI 2020 memiliki kinerja terbaik dalam kategori penyediaan konten, dengan sebagian besar kota memenuhi sebagian besar indikator yang relevan. 5. UKM harus diberi insentif untuk mengembangkan ide dan inisiatif inovatif untuk pengembangan e-government lokal.
  • 27. 4.4 Ringkasan dan kesimpulan 6. Tingkat kepatuhan terendah adalah pada kategori penyediaan layanan, dengan hanya 7 persen portal kota yang dinilai telah menerapkan 75 hingga 100 persen dari 25 layanan yang terdaftar. 7. Sebagian besar portal kota dinilai sangat bergantung pada jaringan media sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube dan Flickr untuk terhubung dengan masyarakat umum. Ada beberapa alasan untuk ini, tetapi kemungkinan besar karena, secara komparatif, media sosial berbiaya rendah, lebih akrab, dan lebih mudah digunakan. 8. Temuan studi menunjukkan perlunya visi bersama tentang e-government lokal dan peningkatan kolaborasi pada proyek-proyek pembangunan yang relevan. 9. Teknologi baru memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pemberian layanan publik, tetapi pada akhirnya mereka hanyalah sarana untuk mencapai tujuan. 10. Ada kebutuhan untuk mendukung lebih banyak kolaborasi antar kota, terutama dalam memanfaatkan teknologi baru untuk inisiatif kota pintar.