Bab 6 meninjau pengembangan e-pemerintahan di tingkat regional dan kinerja negara berdasarkan indeks. Afrika memiliki infrastruktur teknis paling sedikit berkembang dan koneksi internet terendah. Sementara itu, Amerika tidak lagi memiliki negara dengan tingkat EGDI dan OSI rendah. Negara berkembang pulau kecil dan terkurung darat menghadapi tantangan serupa dalam pembangunan karena keterbatasan geografis."
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
E-Government Regional Development
1. Review of Chapter 6
E-GOVERNMENT SURVEY 2018;
“Regional Development and Country
Performance”
“Pembangunan Daerah dan Pengelompokan
Negara Kinerja”
LUSIANA TANIA 16102043
DIA JUWITA SARI 17101059
ELLSA SAPRINA PUTRI 18101047
MATA KULIAH E-GOVERNMENT SEMESTER PENDEK
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN POLITIK RAJA HAJI TANJUNGPINANG
DIRIVIEW OLEH KELOMPOK 6 :
2.
3. • Governments around the world are using the advancement in infrastructure
and information and communication technologies (ICTs) to promote
innovation of and sustainable development in their economies.
• This chapter presents an overview of e-government development initiatives at
regional levels. analyses of regional e-government development performance,
including by specific country groups such as the small island developing States
(SIDS), least developed countries (LDCs) and least developed landlocked
countries (LLDCs).
• Pemerintahan diseluruh dunia menggunakan kemajuan dalam infrastruktur
dan informasi dan komunikasi teknologi (TIK) untuk mempromosikan inovasi
dan pembangunan berkelanjutan dalam ekonomi mereka.
• Bab ini menyajikan tinjauan umum tentang e-government inisiatif
pembangunan di tingkat regional dan analisis kinerja pengembangan e-gov
regional termasuk oleh kelompok negara tertentu seperti negara berkembang
pulau kecil (SIDs) negara negara terbelakang (LDC) dan paling tidak terkurung
daratan negara (LLDC)
6.1 Introduction
4. 6.2 Regional Rankings
EGDI (E-
Goverment
Development
Index)
OSI (Online
Service Index)
HCI (Human
Capital Index)
TII
(Telecommunic
ation
Infrastructure
Index)
Europe 1 1 1 1
Americas 2 3 2 2
Asia 3 2 4 3
Oceania 4 4 3 4
Africa 5 5 5 5
Africa has the least developed technical infrastructure and is less connected to
the Internet than other regions.
Afrika memiliki infrastruktur teknis yang paling sedikit berkembang dan kurang
terhubung ke Internet daripada negara lain.
5. The box on the right explains the contribution of each of the three sub-indices indicating
that the largest component of the rise in EGDI comes from improvements in OSI. This
shows that investment in OSI is the fastest means of improving a country’s EGDI rankings.
However, the graph also shows the importance of investing in infrastructure and human
capital in the long term.
Kotak kanan menjelaskan kontribusi masing-masing dari ketiga sub-indeks yang
menunjukkan komponen terbesar kenaikan EGDI berasal dari peningkatan OSI. Ini
menunjukkan bahwa investasi dalam OSI adalah Sarana tercepat untuk meningkatkan
peringkat EGDI suatu negara. Namun, grafik juga menunjukkan pentingnya investasi
dalam infrastruktur dan sumber daya manusia dalam jangka panjang.
6. Tabel 6.3 menunjukkan perbandingan standar deviasi untuk setiap daerah yang mengindikasikan intra-
regional
kesenjangan dalam pengembangan. Eropa, karena homogenitas relatif dalam tingkat pembangunan lintas
negara, memiliki dispersi terendah di EGDI dan sub-indeksnya. Di sisi lain, Asia memiliki tingkat asimetri
tertinggi dalam peringkat OSI dan TII karena wilayah tersebut terdiri dari keduanya negara-negara maju
seperti Jepang, Singapura dan Republik Korea dll. Demikian pula, Oceania memiliki tingkat tertinggi
dispersi dalam EGDI-nya dan tingkat dispersi tertinggi kedua di ketiga sub-indeks lainnya karena masuknya
Australia dan Selandia Baru yang mendorong indeks Oceania, suatu wilayah sebagian besar terdiri dari
negara-negara berkembang pulau kecil.
7. Figure 6.4 Rincian perubahan dalam kategori EGDI negara per wilayah geografis dari 2016-2018
The largest gains come from 18 countries across the regions improving from Low-EGDI level to Medium-
EGDI level. This is followed by 17 countries that moved from Medium-EGDI level to High-EGDI level and 11
moving from High-EGDI level to Very-High-EGDI level. Africa has the largest improvement with 14 countries
increasing their EGDI levels between 2016 and 2018 followed by the Americas (10), Asia Europe (8) and
Oceania (5).
8. Each region contains differing percentages of EGDI levels in their respective countries. Figure 6.5 highlights
asymmetries and distributional impacts of e-government development within these regions. Only two regions
currently have Low-EGDI level countries; Africa with 26 per cent and Asia with 4 per cent of their respective
countries. Africa has no countries represented within the Very-High-EGDI level.
Setiap wilayah mengandung persentase level EGDI yang berbeda di masing-masing negara. Gambar 6.5 menyoroti
asimetri dan dampak distribusi dari pengembangan e-government di dalamnya daerah. Hanya dua daerah yang saat
ini memiliki negara tingkat EGDI Rendah; Afrika dengan 26 persen dan Asia dengan 4 persen dari negara masing-
masing. Afrika tidak memiliki negara yang diwakili dalam Sangat-Level EGDI tinggi
9. Gambar 6.6 menunjukkan
pesentase GNI ( Gross
Nasional Indeks) per
kapita yang di habiskan
oleh warga negara untuk
mengakses broadband,
dan persentase
langganan broadband.
Bordband adalah koneksi.
•Menghabiskan paling
sedikit untuk ponsel
broadband.. % dari
pendapatan mereka
• % langganan dalam
populasi
10. 1. Penyerahan pajak
penghasilan
2. Pembayaran
utilitas( alat/ daya
guna/manfaat)
3. Mendaftarkan
bisnis baru
4. Membayar denda
dan biaya
5. Mengajukan surat
nikah
6. Mengajukan
permohonan akta
kelahiran
7. Mendaftarkan
untuk kendaraan
bermotor
8. Pembuatan SIM
9. Pembuatan KTP
• Gambar 6.7 layanan transaksional per wilayah geografis
• tren dalam layanan transaksional online
11. 6.2.1 Africa
Africa has large gaps in infrastuktur, including broadband infrastucture and
access to broadband sevice, where it exists , is very expensive. ( afrika memiliki
kesenjangan besar dalam insfrastuktur, termasuk infrastuktur broadband dan akses ke
broadband layanan, dan sangat mahal.) ini terbukti dalm skor TII yang rendah. Kemajuan
EGDI yang terus berkembang meskipun tidak merata.
• EGDI= indeks
pegembangan e-
gov
•HCI= indeks
sumber daya
manusia
• TII= infakstruktur
telekomunikasi
•OSI = interkoneksi
sistem terbuka
12. 6.2.2 Americas
The Americas is counting its improvement in e- govermant
development into 2018. The regionis no longer represented in the low-EGDI and
low-OSI levels. (Benua Amerika terus meningkat dalam pengembangan e-gov ke
tahun 2018. wilayah ini tidak lagi terwakili dalam level EGDI rendah dan OSI
rendah)
• EGDI= indeks pegembangan e-gov
•HCI= indeks sumber daya manusia
• TII= infakstruktur telekonikasi
•OSI = interkoneksi sistem terbuka
13. 6.2.5 OCEANIA
Oceania terdiri dari dua
negara maju, Australia
dan Selandia baru.
Disandingkan dalam
wilayah dengan negara
kepulauan yang
memiliki populasi lebih
kecil , ekonomi dan
ektensi , lebih sedikit
sumber daya .
14. 6.3 THE SITUATION IN THE LEAST
DEVELOPED COUNTRIES (LDCs)
.situasi dinegara paling kurang berkembang .
Negara berpenghasilan
rendah dengan tingkat
sumberdaya manusia yang
rendah pembangunan dan
sangat rentan terhadap
guncangan struktural
ekonomi.
• renta
15. 6.4 LANDLOCKED DEVELOPING
COUNTRIES (LLDCs)
negara berkembang terkurung darat
Tujuh LDC juga dikategorikan sebagai
Landlocked Developing Countries (LLDCs) .
Catat geografis iini meningkatkan biaya
perdagangan.gambar disamping
menunjukkan 10LLDC teratas yang
diperingkat oleh 2018 level EGDI.
Kazakhstan memilkii skor EGDI teratas di
antara kelompok LLDC, dengan skor EGDI
yang sangat bertujuan untuk menciptakan
kondisi untuk tradisi ke masyarakat
informasi .
Ini telah mengidentifikasikan empat kunci
bidang fokus : memastikan efektifitas sistem
administrasi pemerintah , menjaminkan
ketersediaan informasi , membentuk
lingkaran informasi nasional
16. 6.5 THE SITUATION IN SMALL ISLAND
DEVELOPING STATES (SIDS)
SITUASI DI NEGARA BERKEMBANG PULAU KECIL
SIDS : negara berkembang pulau kecil menghadapi perjuangan pembangunan yang serupa dengan LLDC khususnya hambatan geografis. SIDS
memiliki ekonomi yang kecil dan SD yang terbatas yang secara geografis terbesar .
Contoh : negara-negara seperti negera federasi mikronesia dan seychelles adalah kelompok kecil pulau-pulau yang sangat bergantung pada sistem
internasional.
Di antara negara-negara SIDS, singapura secara historis memiliki skor EGDI yang sangat tinggi sejak publikasi pertamadari survei E-government
PBB. Menurut pengajuan MSQ-nya sejak 1980 sebelum survei negara itu merancang dan menerapkan kebijakan untuk memberikan warga
negaranya dengan tingkat e-governace yang semakin maju.dari 1980-1999 memiliki komputer setiap meja. Pada 2000-2006 pengiriman layanan
online . Pada 2006-2015 integrasi data .akhirnya sejak 2016 singapura telah menyediakan pemerintah digital untuk “negara pintar” yang semakin
membaik gaya hidup , menciptakan lebih banyak peluang , dan komunitaas yang lebih kuat dengan memanfaatkan teknologi.
17. 6.5.1 COMPARING EGDI LEVEL OF LLDCs and SIDS
membandingkan tingkat EGDI dari LDC,LLDC,dan SIDS
• Bangladesh adalah LDC
berperingkat tinggi di
peringkat ke-115
• EGDI rata-rata untuk grup ini
adalah 0,2980 yang secara
signifikan lebih rendah dari
rata2 dunia 0,5490.
• Pentingperlu dicatat bahwa
blok LDC telah melihat
peningkatan yang signifikan
dalam pengembangan e-
government sejak 2014
bagaimanapun kinerja lebih
baik di peringkat 2018
18. FIGURE 6.9
Rincian granular dari indeks pengembangan E-Government
2018 pengelompokan negera2 berkinerja buruk.namun sudah
ada perbaikan sejak 2016.E-Government negara2 untuk
memanfatkan teknologi dalam menyediakan layanan publik
yang lebih efesien dan inovatif seperti meningkstkan akses ke
palng rentan mempercepat kemampuan pemerintah untuk
menangani guncangan ekonomi, lingkungsn dan meningkatkan
akuntabilitas dan tranparansi.
20. 6.6 Conclusion
The lessons learned from this chapter are as follows:
There has been an overall increase in e-government development across the regions, driven largely
by improvements in OSI. Improvements in HCI and TII increased relatively less between 2014 and
2018, which require more strategic investments given the far-reaching outcomes.
The regional rankings have not changed since 2003. Europe remains the highest performing region
in e-government, owing to its leveraging of its existing high levels of TII and HCI and using that
advantage to drive its policies towards significant improvements in OSI.
The biggest EGDI improvement from 2016 to 2018 has been in the Americas, followed closely by
Asia and Africa.
The majority of African countries and LDCs are still in low-EGDI levels due to their poor performance
in HCI and TII. Many people in these countries are unable to benefit from ICTs because of poor
connectivity, high costs of access and lack of necessary skills. These disadvantages are likely to affect
further development of e-government as the pace of innovation in technology intensifies. In order
to build a well-functioning e-government, countries need to intensify investments in their human
capital and telecommunication infrastructure.