Dokumen ini menjelaskan framework Teaching for Understanding (TfU). TfU bertujuan untuk memfokuskan pembelajaran pada pemahaman siswa. Terdapat lima komponen utama framework TfU: Generative Topics, Understanding Goals, Performance of Understanding, Ongoing Assessment, dan Reflective Collaborative Community. Dokumen ini memberikan contoh penerapan framework TfU dalam merancang unit pembelajaran.
2. Pengantar
• Kerangka elemen inti dari TfU
• Contoh penggunaan TfU dalam
merancang unit rencana atau
kurikulum
• Kriteria & alat untuk desain dan
implementasi
3. Pengantar
Teaching for Understanding (TfU)
adalah sebuah projek penelitian
(1988 - 1995) Project Zero (PJ) di
HGSE
• Petunjuk Teaching for
Understanding
• Teaching for
Understanding:
Menghubungkan penelitian
dengan praktik (Both
Jossey-Bass, 1998)
4. Apakah Teaching for
Understanding?
Understanding sebagai kemampuan untuk
unjuk kerja
TFU tidak semua baru. Atau sengaja
diciptakan. Apa yang telah dilakukan para
peneliti adalah untuk menangkap apa yang
dilakukan guru yang hebat & membuat
mereka lebih eksplisit dan terlihat.
Framework TfU bukan berarti menangkap
setiap praktik elemen kelas yang efektif —
faktor-faktor lain seperti struktur kelas dan
hubungan guru-siswa juga berperan.
5. Framework TfU
adalah panduan untuk tetap fokus pada
pemahaman praktik pendidikan, yang
memungkinkan fleksibel sehingga guru dapat
merancang pengajaran yang sesuai dengan
prioritasnya dan gaya mengajar.
menyediakan seperangkat bahasa dan struktur
perencanaan kurikulum serta diskusi pedagogi
dengan rekan kerja dan siswa lainnya
Apakah Teaching for
Understanding?
6. Framework yang fleksibel framework
for memikirkan kembali pedagogik
Empat elemen inisial, yaitu:
Generative Topics (GT),
Understanding Goals (UG),
Performances of Understanding (PoU),
& Ongoing Assessment (OA).
Reflective Collaborative Community
(RCC) ditambahkan oleh Wiske.
Apakah Teaching for
Understanding?
8. Generative Topics
Topik apa yang layak diajarkan?
Ide Dewey tentang pengorganisasian kurikulum di
seputar tema
Criteria yang baik untuk GT:
• Sentralitas: inti dari disiplin
• Konektivitas: terhubung ke topik lain, satu atau lebih
disiplin ilmu, dan konteks siswa diluar sekolah
• Aksesibilitas: memiliki lebih banyak sumber daya yang
dapat diakses oleh siswa
• Menarik: untuk siswa dan guru
Contoh:
• “Diet tepat – budget aman”
• “Memahami statistik melalui olahraga ”
9. Contoh Generative Topics
Siswa diminta tergabung dalam tim kemudian merencanakan
belanja makanan bergizi selama satu minggu dengan anggaran
yang telah ditentukan (Sekolah Menengah).
Berbelanja di toko grosir online.
Memeriksa nutrisi makanan di Pusat Informasi Makanan dan
Nutrisi.
Belajar memahami label nutrisi di situs web kesehatan.
Belajar tentang harga satuan.
Menghitung jumlah yang telah mereka habiskan menggunakan
spreadsheet
“Diet tepat – budget aman”
GT yang baik: mengumpulkan pengetahuan yang mereka pelajari dari
berbagai disiplin ilmu dan menghubungkannya dengan konteks diluar
sekolah
10. Contoh Generative Topics
Siswa akan terlibat dalam analisis dan interpretasi statistik
dengan memeriksa bagaimana data sebenarnya digunakan
di perguruan tinggi dan olahraga profesional.
Mengamati kinerja pemain dan performa liga, seleksi
turnamen, keuangan tim, dan susunan pemain.
“Memahami statistik melalui olahraga”
Apa yang dipelajari?
Bagaimana statistik dihasilkan,
Bagaimana menerapkan perkalian dengan benar dan
interpretasi statistik,
Bagaimana cara mengidentifikasi data yang keliru dan
memanipulasinya.
Bagaimana cara merepresentasikan data secara akurat.
11. Apa yang harus dipahami peserta didik?
Understanding Goals
UG bertujuan:
• Fokus pada mis konsepsi, asumsi, atau bidang tertentu.
• Sejalan dengan "standar" negara atau bangsa.
• Siap berbagi dengan siswa lain.
Contoh: “Siswa akan mengerti” (fokus pada ide-ide besar).
• sejarah juga ditulis oleh manusia; sejarah mungkin juga
keliru.
• Prinsip-prinsip mekanika dan penerapannya sehingga
dapat dijelaskan cara kerja benda tersebut seperti
gunting kuku.
• Fakta sejarah vs. fakta sastra; dan klaim berdasarkan
keyakinan atau prasangka vs klaim berdasarkan bukti
empiris melalui film JFK
12. Bagaimana siswa mengembangkan & mendemonstrasikan
pembelajaran?
Performance of
Understanding
PoU kegiatan belajar itu
Contoh: “Mesin Sederhana”
• Diurutkan menjadi 1) pengantar, 2) Petunjuk
penyelidikan, dan 3) puncak performance
• Memerlukan siswa untuk terlibat secara aktif.
• Gunakan berbagai entry point
13. Performance of
UnderstandingContoh: “Mesin Sederhana”
• bertukar pikiran untuk memberi nama mesin
yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-
hari dan mendeskripsikan tentang cara kerja
mesin tersebut (Introductory performances).
• membuat jurnal di mana mereka akan
merefleksikan hasil investigasi mereka dengan
menggunakan kata-kata, gambar, dan
demonstrasi (Guided inquiry performance).
• menunjukkan dan menjelaskan hasil investigasi
mereka di depan kelas (Culminating
performance)
Siswa akan
14. Ongoing Assessment
Bagaimana menilai pembelajaran
• Periksa pemahaman sepanjang
pembelajaran/projek.
• Dilakukan oleh guru, siswa, dan teman sebaya.
• Dilakukan secara formal dan informal.
• Kriteria bersifat publik. Misalnya,
Ongoing Assessment
siswa di kelas sejarah seharusnya sudah tahu jenis
analisis historisnya yang dipelajari; atau jenis sintesa
mereka akan butuhkan untuk membuat data atau
ulasan saat tes nantinya.
16. Reflective Collaborative
Community
Mendukung diskusi & refleksi berdasarkan
tujuan bersama & bahasa yang sama.
Hormati cara pandang yang berbeda.
Tunjukkan rasa hormat, saling menghargai,
dan kolaborasi.
Contoh:
Bagaimana siswa & instruktur belajar bersama?
Course WIDE World: Para guru, pelatih, dan siswa
eksplorasi pengetahuan bersama, dan bertukar ide
tentang bagaimana merancang kurikulum atau
penggunaan unit framework TfU.
17. Kasus Lain Untuk Belajar
Dinamic Earth
Evaluating
Reliability of
Web Sources
Math Quilts
19. Kesimpulan
Di antara banyak agenda pendidikan,
tentunya teaching for understanding
menjadi target jangka pendek dan
menjadikan prioritas tertinggi.
Mencoba mendefinisikan praktik
keterampilan dasar, mengingat fakta, atau
belajar untuk bekerja sama atau membuat
catatan teratur sebagai goal akademis
lanjutan di lain waktu, mungkin akan
tercipta sebuah unit desain pembelajaran.