Micro teaching adalah latihan mengajar dalam situasi laboratoris untuk meningkatkan keterampilan mengajar calon guru sebelum mengajar di sekolah. Tujuannya adalah membekali calon guru dengan berbagai keterampilan dasar mengajar seperti membuka dan menutup pelajaran, bertanya, memberi penguatan, dan mengajar kelompok kecil.
1. MICRO TEACHING
Micro teaching: suatu tindakan atau
kegiatan latihan belajar-mengajar
(pembelajaran) dalam situasi laboratoris.
Maksud: meningkatkan performance
keterampilan dalam mengajar
/pembelajaran.
Tujuan : membekali calon guru sebelum
terjun ke sekolah tempat latihan praktek
kependidikan untuk praktek mengajar
2. Referensi
Zainal Asri, 2010. Micro Teaching: Disertai Dengan Pedoman
Pengalaman Lapangan, Jakarta: Rajawali Press.
J.J. Hasibuan dan Moedjiono, 2009. Proses Belajar Mengajar,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dadang Sukirman, 2012. Pembelajaran Micro Teaching, Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Oemar Hamalik, 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan
Pendekatan Kompetensi, cet. 6. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman A.M, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bambang Hartono, 2010. Pengajaran Mikro: Strategi
Pembelajaran Calon Guru/ Guru Menguasai Keterampilan Dasar
Mengajar. Semarang: Widya Karya.
3. JENIS KETRAMPILAN MENGAJAR
1. Ketrampilan membuka dan menutup
pelajaran;
2. Ketrampilan mengadakan variasi (Variasi
stimulus);
3. Ketrampilan bertanya dasar dan lanjut;
4. Ketrampilan memberi penguatan;
5. Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan;
6. Ketrampilan memimpin diskusi kecil;
7. Ketrampilan menjelaskan;
8. Ketrampilan mengelola kelas.
4. Keterampilan Membuka dan
Menutup Pelajaran
Komponen Membuka Pelajaran meliputi aspek:
1. Menarik perhatian siswa
• Gaya Mengajar Guru
seperti posisi, atau kegiatan yang berbeda.
• Penggunaan Alat Bantu Mengajar
Seperti : lcd, gambar, model, skema, dll.
• Pola Interaksi Yang Bervariasi.
Seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.
5. 2. Menimbulkan Motivasi
• Dengan Hangat , Antusias dan Bersahabat.
• Menimbulkan Rasa Ingin Tahu dengan
melontarkan ide atau masalah sehari-hari.
• Dengan Memperhatikan Minat Siswa dan
Menyesuaikan dengan topik pelajaran
3. Memberi Acuan (Structuring)
• Mengemukakan tujuan dan batas tugas siswa.
• Menyarankan Langkah-Langkah yang dilakukan
siswa.
• Mengingatkan Masalah Pokok yang dibahas.
• Mengajukan pertanyaan sebelum memulai
penjelasan.
6. 4. Membuat Kaitan
Jika materi baru, perlu menghubungkan dengan
pengalaman, minat dan kebutuhannya siswa.
a. Meninjau kembali sejauh mana materi
sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan
pertanyaan secara singkat.
b. Membandingkan dengan pengetahuan baru, jika
pengetahuan baru erat kaitanya dengan
pengetahuan lama.
c. Menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih
dahulu sebelum mengerjakan bahan secara terinci.
7. Menutup Pelajaran Meliputi Aspek:
1. Meninjau Kembali
Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali
apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah
dipahami oleh siswa.
Kegiatan ini meliputi:
a. Merangkum inti pelajaran (selama proses
Pembelajaran).
b. Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan
ringkasan siswa dapat mempelajarinya
kembali).
8. 2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa
sudah mendapatkan pemahaman yang utuh
terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan
evaluasi.
Bentuk-bentuk evaluasi meliputi :
1) Mendemonstrasikan ketrampilan
2) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
3) Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
4) Soal-soal tertulis
9. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam
konteks proses interaksi pembelajaran yang di
tujukan untuk mengatasi kebosanan peserta didik,
sehingga dalam proses pembelajaran senantiasa
menunjukkan ketekunan dan penuh partisipasi.
10. Manfaat memberikan variasi adalah:
1. Menumbuhkan perhatian siswa.
2. Melibatkan siswa berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.
3. Membentuk sikap positip siswa terhadap guru
4. Dapat menanggapi rasa ingin tahu siswa.
5. Melayani keinginan siswa yang bervariasi
Prinsip teknik dasar variasi dalam mengajar adalah:
1. Suara guru enak didengar.
2. Tidak banyak melihat jendela saat menjelaskan.
3. Melihatkan kegembiraan dan semangat.
4. Menggunakan isyarat mata, tangan, kepala dengan tepat.
5. Hafal nama-nama siswa dan memanggilnya bila perlu.
6. Variasikan saat memberikan pertanyaan.
7. Mengadakan selingan yang menyegarkan.
11. Prinsip Penggunaan Variasi
a. Digunakan dengan maksud tertentu, relevan dengan tujuan
yang hendak dicapai, wajar dan beragam.
b. Digunakan dengan lancar dan berkesinambungan sehingga
tidak merusak perhatian dan mengganggu pelajaran.
c. Komponen mengadakan variasi memerlukan susunan dan
perencanaan yang baik.
Penerapan Penggunaan Variasi
• Penggunaan Variasi Suara
• Pemusatan Perhatian
• Kesenyapan
• Mengadakan Kontak Pandang
• Gerakan Badan Dan Mimik
• Penggantian Posisi Guru Dalam Kelas
12. Variasi Dalam Penggunaan Media dan Bahan Pembelajaran
Pertukaran penggunaan dari jenis yang satu ke jenis yang lain
misalnya dari media gambar ke tulisan di papan tulis
mengharuskan anak menyesuaikan alat indranya sehingga lebih
dapat mempertinggi perhatiannya.
Jenis variasi dapat digolongkan :
Variasi alat / bahan yang dapat dilihat (grafik, gambar, film, tv,
peta poster, dll).
Variasi alat / bahan yang dapat didengar (suara rekaman, radio,
dll)
Variasi alat / bahan yang dapat diraba (patung, mainan, dll).
Variasi alat/bahan yang dapat dicium (bunga, minyak wangi,
dll).
13. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut
Bertanya, merupakan keterampilan yang harus dimiliki
oleh seorang guru. Bahkan merupakan keterampilan
yang bersifat mendasar yang dipersyaratkan bagi
penguasaan keterampilan berikutnya (Wardani, 2007).
Kegiatan bertanya termasuk kegiatan yang selalu
mendominasi kelas. Menurut hasil penelitian, seorang
guru menggunakan 30% dari waktu pembelajaranya
untuk kegiatan bertanya.
14. Tujuan bertanya biasanya untuk memperoleh
informasi. Namun kegiatan bertanya yang dilakukan
guru pada saat pembelajaran bukan saja untuk
memperoleh informasi tetapi juga untuk
meningkatkan terjadinya interaksi agar
pembelajaran lebih aktif.
Pertanyaan dlm kehidupan sehari-hari bertujuan
memperoleh informasi yg belum diketahui.
Dalam proses pembelajaran pertanyaan bertujuan
agar siswa belajar (memperoleh pengetahuan &
meningkatkan kemampuan berfikir).
15. Pertanyaan; 1) kalimat tanya, atau
2) suruhan.
Berapa jumlah penduduk Indonesia tahun 2010?
Jelaskan pendapatmu tentang terjadinya
tsunami!
Alasan penting mengapa guru harus menguasai
ketrampilan bertanya:
1) Kebiasaan guru menggunakan ceramah dlm
pembelajaran.
2) Siswa jarang bertanya dan mengeluarkan
pendapat.
3) Menggalakkan penerapan gagasan.
4) Pertanyaan hanya dipakai untuk mengevaluasi
pembelajaran merupakan suatu kesalahan.
16. Tujuan yang dapat dicapai dari bertanya:
1. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu
siswa.
2. Memusatkan perhatian siswa.
3. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan yg
menghambat siswa belajar.
4. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5. Memberi kesempatan kpd siswa untuk
mengasimilasikan informasi.
6. Mendorong siswa mengemukakan
pandangannya.
7. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
17. Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm
menggunakan ketrampilan bertanya:
Kehangatan dan keantusiasan.
Kebiasaan yg perlu dihindari:
- mengulangi pertanyaan
- mengulangi jawaban siswa
- menjawab pertanyaan sendiri
- bertanya yg memancing jawaban serentak
- pertanyaan ganda
- menentukan siswa untuk menjawab
sebelum pertanyaan diajukan.
18. Komponen ketrampilan bertanya dasar:
1. Pengungkapan pertanyaan secara
jelas dan singkat.
2. Pemberian acuan.
3. Pemusatan.
4. Pemindahan giliran.
5. Penyebaran.
6. Pemberian waktu berfikir.
7. Pemberian tuntunan
19. Komponen ketrampilan bertanya lanjut:
1. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif
dalam menjawab pertanyaan.
2. Pengaturan urutan pertanyaan.
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
(klarifikasi, alasan, kesepakatan
pandangan, ketepatan jawaban, jawaban
yg lebih relevan, meminta contoh, jawaban
yg lebih komplek).
4. Peningkatan terjadinya interaksi.
20. Keterampilan Memberi Penguatan
Tujuan dan manfaat:
a. Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi
siswa terhadap materi.
b. Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan
produktif.
c. Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa
itu sendiri.
d. Dapat meningkatkan cara belajar siswa aktif.
e. Dapat mendorong siswa untuk meningkatkan
belajarnya secara mandiri.
21. Harus diperhatikan prinsip:
a. Hangat dan Antusias.
b. Kebermaknaan.
c. Hindari penggunaan penguatan negatif.
d. Penggunaan bervariasi.
Cara Penggunaan:
a. Penguatan kepada pribadi.
b. Penguatan kepada kelompok.
c. Pemberian penguatan dg. Segera.
d. Variasi dalam penggunaan.
22. Komponen-Komponen
1. Penguatan verbal.
a. Kata-kata misal. Bagus, tepat, benar.
b. Kalimat misal, jawabanmu baik sekali,
pekerjaanmu sangat bagus.
2. Penguatan non verbal.
a. Mimik dan gerakan badan.
b. Mendekati untuk menyatakan perhatian.
c. Penguatan dengan sentuhan.
d. Penguatan dengan kegiatan menyenangkan.
e. Berupa simbol atau benda.
f. Penguatan tak penuh.
23. Ketrampilan Mengajar Kelompok
Kecil dan Perorangan
Variasi Pengorganisasian:
1. Model A: bekerja dalam kelompok atau secara
perorangan.
2. Model B: kerja langsung kelompok kecil.
3. Model C: diawali secara klasikal, kemudian kerja
perorangan, selanjutnya bergabung dg kelompok
kecil.
4. Model D: pertemuan dalam kelas besar,
kemudian kerja secara perorangan.
24. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Bagi guru yg biasa dengan pembelajaran klasikal,
sebaiknya dimulai dg kelompok kecil.
2. Tidak semua topik dapat diterapkan dlm
pembealajar kelompok kecil.
3. Langkah pertama mengorganisaikan siswa, sumber,
materi dan waktu.
4. Kegiatan pembelajaran kelompok kecil yg efektif
diakhiri dg. Pemantapan, rangkuman.
5. Pembelajaran perorangan sangat diperlukan
mengenal siswa secara pribadi.
6. Pembelajaran perorangan dapat berupa bekerja
bebas dg bahan yang siap pakai.
25. Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan terdiri atas:
1. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi, dg cara:
• Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap
kebutuhan dan perilaku siswa.
• mendengarkan dengan penuh rasa simpati gagasan yang
dikemukakan siswa,
• merespon secara positif pendapat siswa,
• membangun hubungan berdasarkan rasa saling
mempercayai,
• menunjukkan kesiapan untuk membantu,
• menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswa
dengan penuh pengertian,
• berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman,
terbantu, dan mampu menemukan pemecahan masalah
yang dihadapinya.
26. 2. Keterampilan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,
yang ditampilkan dengan cara:
• memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan
cara mengerjakannya,
• memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya
kebosanan siswa dalam belajar,
• membentuk kelompok yang tepat,
• mengkoordinasikan kegiatan,
• membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan
siswa, serta
• mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
27. 3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan
belajar, yang ditampilkan dengan cara:
• memberi penguatan secara tepat,
• melaksanakan supervisi proses awal,
• melaksanakan supervisi proses lanjut, serta
• melaksanakan supervisi pemaduan.
4. Keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran, yang ditampilkan dengan cara:
• membantu siswa menetapkan tujuan belajar,
• merancang kegiatan belajar,
• bertindak sebagai penasihat siswa, serta
• membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
28. Keterampilan Diskusi Kelompok Kecil
Syarat-syarat diskusi kelompok:
a. Melibatkan kelompok antara 3-9 orang
b. Berlangsung dalam interaksi tatap muka
secara informal
c. Mempunyai tujuan yang akan dicapai
melalui kerjasama antar anggota kelompok
d. Berlangsung menuju proses yang sistematis
menuju suatu kesimpulan
29. Peran utama guru adalah sebagai :
a. Sebagai Koordinator belajar
b. Perencana Tugas bersama
c. Pemandu aktivitas siswa
d. Penilai kemajuan
e. Fasilitator kelompok
f. Katalisator
g. Nara sumber
30. Ketrampilan yang harus dimiliki Guru sebagai
pemimpn diskusi, yaitu:
a. Memusatkan perhatian
• Merumuskan tujuan pada awal diskusi
• Menyatakan masalah-masalah khusus
• Mengarahkan kembali pada topic.
• Merangkum hasil pembicaraan.
b. Memperjelas masalah
c. Menganalisis pandangan siswa
d. Meningkatkan kemampuan siswa
e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
f. Menutup diskusi
31. Keterampilan Menjelaskan
Prinsip-prinsip Menjelaskan:
• Dapat diberikan selama pembelajaran berlangsung.
• mengusahakan terjadinya kontak pribadi secara terus-menerus.
• Guru harus menguasai, tegas, dan meyakinkan dlm
menjelaskan.
• Menguraikan materi secara sistematis dan logis.
• Penjelasan harus menarik perhatian siswa.
• Menjelaskan materi standar yang sudah direncanakan.
• Jangan terpancing emosional thd pertanyaan siswa.
• Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan kompetensi dasar.
• Penjelasan yang diberikan harus sesuai dengan latar belakang
dan tingkat kemampuan peserta didik.
32. Tipe-tipe Keterampilan Menjelaskan
• Tipe Generalisasi adalah keterampilan menjelaskan dari hal-hal
yang umum kemudian diuraikan kepada hal-hal yang khusus.
• Tipe generalisasi berdasarkan maksud dan fungsi.
• Tipe serial adalah keterampilam menjelaskan berdasarkan
tahapan-tahapan perkembangan, atau urutan.
Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
• Terang dan tidak samar
• Penggunaan contoh-contoh
• Penekanan atau pementingan
• Umpan balik
33. Keterampilan Mengelola Kelas
Pemeliharaan kondisi belajar yang optimal meliputi:
• Menunjukkan sikap tanggap
• Membagi perhatian
• Memusatkan perhatian kelompok
• Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
• Menegur
• Memberi penguatan
34. Pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
• Modifikasi tingkah laku
• Pengelolaan kelompok
• Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang
menimbulkan masalah.
Penataan Ruang Kelas
1. Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
2. Accesibility (mudah dicapai)
3. Fleksibilitas (Keluwesan)
4. Kenyamanan
5. Keindahan