SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Ikatan Hidrogen 
Pengertian Ikatan Hidrogen 
Ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol) antara atom yang bersifatelektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang 
juga bersif at elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada satu molekul, melainkan bisa antara molekul satu dengan molekul yang lainny a. Ikatan 
hidrogen selalu melibatkan atom hidrogen. Inilah gambar ilustrasi ikatan hidrogen: 
Sifat Kekuatan Ikatan Hidrogen 
Ikatan hidrogen bersif at lebih kuat dibandingkan gay a v an der Waals, tetapi lebih lemah dibandingkanikatan kov alen maupun ikatan ion. 
Pembentukan Ikatan Hidrogen 
Ikatan hidrogen sangat dominan dalam kimia air, larutan air, pelarut hidroksilik, spesies yang mengandung gugus -OH umumnya, dan penting juga dalam sistem 
biologi misalny a sebagai penghubung rantai polipetida dalam rantai protein dan pasangan basa dari asam nukleat. 
Apabila atom hidrogen terikat pada atom lain, terutama F, O, N, atau Cl, sedemikian sehingga ikatan X-H bersifat sangat polar dengan daerah positif pada atom H, 
maka atom H ini dapat berinteraksi dengan spesies negatif lain atau spesies kaya elektron membentuk ikatan hidrogen (Xδ- - Hδ+•••Y ; H•••Y = ikatan hidrogen). 
Walaupun detilnya sangat bervariasi, tetapi umumnya dipercaya bahwa sifat khas gaya elektrostatik yang besar antara atom H dan Y. Konsekuensiny a, jarak 
ikatan X-H dengan ikatan hidrogen akan menjadi lebih panjang, sekalipun tetap sebagai ikatan kovalen tunggal, daripada panjang ikatan normal X-H tanpa ikatan 
hidrogen. Demikian juga jarak H•••Y umumnya lebih panjang daripada jarak ikatan normal H-Y. Dalam hal ikatan hidrogen sangat kuat, jarak X•••Y menjadi sangat 
pendek dan panjang ikatan antara X-H dan H•••Y keduany a menjadi pendek dan hampir sama. 
Bukti Adanya Ikatan Hidrogen 
Bukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukup signifikan adalah perbandingan sifat fisik titik didih abnormal dari seny awa-seny awa NH3, HF, dan H2O. 
Kekuatan ikatan hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutan adalah H2O > HF > NH3. Penyimpangan titik didih NH3, HF, dan H2O dalam hubunganny a 
dengan titik didih senyawa-senyawa kovalen hidrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan hidrogen y ang sangat jelas seperti 
gambar berikut ini:
Titik didih normal senyawa biner hidrogen golongan p 
Dari studi kristalografik dapat diketahui bahwa dalam es setiap atom oksigen dikelilingi oleh empat atom-atom oksigen yang lain secara tetrahedral dan keempat 
atom-atom hidrogen terletak antara atom-atom oksigen sekalipun tidak tepat di tengahnya. Jadi, setiap atom O mengikat dua atom H dengan jarak y ang sama 
~1,01 Å dan dua atom H yang lain dengan jarak yang lebih panjang, ~1,75 Å, sebagai ikatan hidrogen. Jadi, jarak O-O ~2,76 Å. Struktur es ini terbuka dan 
distribusi ikatan hidrogen terbentuk secara acak. Jika es meleleh, maka sebagian ikatan hidrogen terputus sehingga struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan 
berakibat naikny a densitas air. 
Ikatan Hidrogen pada Spektroskopi 
Bukti adanya ikatan hidrogen yang lebih signifikan adalah melalui studi kristalografik - sinar X, difraksi neutron, demikian juga spekrum inf ra merah dan Nuclear 
Magnetic Resonance (NMR) baik untuk padatan cairan, maupun larutan. Di dalam spektrum inframerah, untuk senyawa X-H yang mengandung ikatan hidrogen, 
maka energi vibrasi - stretching X-H akan menjadi melemah hingga akan muncul pada spektrum dengan f rekuensi y ang lebih rendah dan melebar - tumpul.
Ikatan Ion 
Pengertian Ikatan Ion 
Secara sederhana, definisi ikatan ion adalah ikatan antara dua macam ion (kation dan anion) oleh gaya-gaya elektrostatik Coulomb. Namun, misalnya 
untuk senyawa kompleks [Fe(H2O)6]2+, ion pusat Fe2+ dengan molekul pengeliling H2O, juga sebagian besar diikat oleh gaya-gaya elektrostatik antara 
ion pusat dengan dipol listrik tetap yaitu negatif yang dihasilkan oleh molekul pengeliling. Oleh karena ikatan ion terjadi d engan cara transfer elektron, 
maka dapat diramalkan bahwa unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah dengan karakteristik ns(1-2) mempunyai kecenderungan yang cukup kuat 
untuk membentuk ikatan ionik dengan unsur-unsur golongan halogen dan oksigen dengan karakteristik ns2np(4-5). Kenyataannya ditemui berbagai tipe 
ion dengan konfigurasi elektronik tertentu. 
Jenis-jenis Spesies Ion 
Spesies tanpa elektron valensi 
Ion hidrogen H+, barangkali dapat dipandang sebagai satu-satunya contoh spesies tanpa elektron valensi, meskipun eksistensinya distabilkan dalam 
bentuk tersolvasi oleh pelarut, yaitu sebagai ion hidronium, H3O+, dalam air. 
Spesies dengan dua elektron valensi 
Beberapa spesies yang cukup stabil dengan dua elektron valensi adalah ion hidrida, H+, Li+, dan Be2+. Ion-ion ini mengadopsi konfigurasi elektronik gas 
mulia He. 
Spesies dengan delapan elektron valensi
Pembentukan spesies yang stabil dengan delapan elektron valensi adalah seperti Na+, Mg2+, F- dan O2-. Jadi, NaF, Na2O, MgF2, dan MgO merupakan 
contoh spesies ionik dengan mengadopsikonfigurasi elektron valensi gas mulia terdekat, Ne. 
Spesies dengan sembilan elektron valensi 
Kenyataan bahwa banyak senyawa-senyawa golongan d juga bersifat ionik, sudah barang tentu kestabilan konfigurasi elektroniknya, khusunya jumlah 
elektron valensi, tidak lagi mengikuti kaidah oktet, tetapi mencapai delapan belas. Spesies ini banyak ditemui pada golongan 11, 12 bahkan juga 
golongan 13 mulai periode 4. 
Spesies dengan "delapan belas + dua" elektron valensi 
Spesies ini umumnya terdiri atas unsur-unsur berat. Unsur 81Tl dijumpai sebagai kation Tl3+ yaitu sistem 18 elektron valensi yang cukup stabil. Namun 
demikian, kation Tl+ ternyata juga ditemui dan bahkan lebih stabil daripada kation Tl 3+. Kestabilan sistem konfigurasi ini sering pula dikaitkan dengan 
kenyataan penuhnya semua orbital yang terisi, yang secara khusus dikenal sebagai sistem konfigurasi elektronik "18+2" atau dengan istilah spesies 
dengan pasangan elektron inert. Unsur-unsur Ga, In, dan Tl (golongan 13 tabel periodik), Ge, Sn, dan Pb (golongan 14) dan As, Sb, dan Bi (golongan 
15) dapat membentuk secara berurutan ion-ion M+, M2+ dan M3+ yang khas dengan pasangan elektron inert, (4-6)s2. 
Spesies dengan berbagai macam elektron valensi 
Ion-ion tipe ini terdiri atas unsur-unsur transisi golongan d dan f yang mempunyai konfigurasi elektronik d dan f belum penuh. Umumnya, ion-ion ini 
mempunyai konfigurasi elektronik terluar 8-18 yaitu ns2 np6 nd0-10 dengan n = 3, 4, 5. Tambahan pula, unsur-unsur golongan transisi dikenal dapat 
membentuk kation dengan berbagai macam tingkat oksidasi.
Ikatan Kovalen Koordinasi 
Pengertian ikatan kovalen koordinasi 
Pembahasan sebelumnya tentang ikatan kovalen telah menjelaskan bahwa pengertian ikatan kovalen adalah penggunaan bersama-sama pasangan "elektron 
sekutu" (sharing electron). Pembentukan pasangan elektron sekutu tidak harus selalu berasal dari kedua belah pihak atom y ang berikatan, melainkan dapat 
berasal dari satu pihak saja, namun tetap menjadi milik bersama. Dengan demikian dalam kasus ini ada pihak penyumbang (donor) dan ada pihak penerima 
(akseptor) pasangan elektron. Ikatan demikian ini tentu saja merupakan ikatan kovalen dan sering dinyatakan secara khusus sebagai ikatan kov alen koordinasi 
atau ikatan kov alen koordinat dengan simbol tanda panah dari atom donor menuju akseptor, meskipun hal ini bukan suatu keharus an. 
Contoh ikatan kovalen koordinasi 
Sebagai contoh ikatan kovalen koordinasi adalah senyawa amonia, NH3, terdiri atas tiga pasangan elektron sekutu untuk tiga ikatan kovalen tunggal N-H. Namun 
karena atom N memiliki lima elektron valensi, maka masih tersedia sepasang elektron bukan ikatan atau sepasang elektron menyendiri (lone pair electron). Jika 
molekul NH3 bergabung dengan ion H+ (hidrogen tanpa elektron) membentuk ion NH4 
+, maka hany a ada satu kemungkinan pembentukan pasangan elektron 
sekutu y ang berasal dari atom N sebagai ikatan kov alen koordinasi, y ang dapat dilukiskan menurut gambar berikut. 
Keny ataan bahwa keempat ikatan kovalen N-H mempunyai panjang ikatan yang sama menyarankan bahwa penggambaran khusus ikatan kov alen koordinasi 
tidak bermanfaat kecuali hanya mengindikasikan proses pembentukan pasangan elektron sekutu saja dan oleh karena itu muatan ionmenjadi milik seluruh gugus 
amonium.
Ikatan Kovalen 
Pengertian Ikatan Kovalen 
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi jika adanya penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Dengan kata 
lain, pasangan elektron ini digunakan bersama-sama (shared electrons - elektron sekutu). Sebagai contoh sederhana adalah adanya ikatan kovalen y ang terjadi 
antara unsur hidrogen dengan oksigen membentuk air (H2O). Masing-masing ikatan kov alen mengandung dua elektron, y aitu satu berasal dari hidrogen dan 
satuny a lagi berasal dari oksigen. 
Atom berikatan kovalen dengan atom lain untuk mencapai kestabilan. Dengan adany a "peny ekutuan" elektron v alensi, atom dapat memenuhi orbital atom 
terluarny a dan mencapai kestabilan. 
Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar 
Ikatan Kovalen Polar 
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron sekutu di antara atom tidakbenar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom 
mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi daripada atom yang lainnya. Atom yang mempunyai elektronegativitas y ang tinggi mempuny ai tarikan elektron 
y ang lebih kuat. Akibatnya elektron sekutu akan lebih dekat ke atom yang mempunyai elektronegativ itas tinggi. Dengan kata lain, akan menjauhi atom y ang 
mempunyai elektronegativitas rendah. Ikatan kovalen polar menjadikan molekul yang terbentuk mempunyai potensial elektrostatis . Potensial ini akan membuat 
molekul lebih polar, karena ikatan y ang terbentuk dengan molekul polar lain relatif lemah. Ilustrasi ikatan kov alen polar adalah sebagai berikut: 
Contoh seny awa kov alen polar adalah air, sulf ida, ozon, dsb. 
Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronny a secara setara (sama). Biasany a terjadi ketika ada atom 
mempunyai afinitas elektron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas elektron, maka semakin kuat ikatannya. Ikatan kov alen nonpolar terjadi 
pada molekul gas, atau yang sering disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen nonpolar mempunyai konsep yang sama dengan ikatan kovalen polar, yaitu 
atom y ang mempunyai nilai elekronegativitas tinggi akan menarik elektron lebih kuat. Pernyataan tesebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom (dimana 
atom peny usunny a adalah sama) maka elektronegativ itas juga sama. Ilustrasi ikatan kov alen nonpolar adalah sebagai berikut: 
Contoh seny awa kov alen nonpolar adalah gas hidrogen, gas nitrogen, dsb.
Ikatan Logam 
Pengertian Ikatan Logam 
Lebih dari delapan puluh unsur y ang ada di sistem periodik unsur adalah logam. Logam bersif at padat pada temperatur dan tekanan standar, dengan 
pengecualian unsur merkuri dan galium y ang keduany a berupa cairan. Sebagai pengingat, sif at -sif at logam adalah sebagai berikut: 
1. Mempuny ai konduktiv itas termal dan listrik y ang tinggi. 
2. Berkilau dan memantulkan cahay a. 
3. Dapat ditempa. 
4. Mempuny ai v ariasi kekuatan mekanik. 
Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam. Ikatan logam merupakan akibat dari adany a tarik menarik muatan positif dari 
logam dan muatan negatif dari elektron y ang bergerak bebas. 
Sif at-sifat logam tidak dapat dimasukkan dalam kriteria ikatan seperti ikatan kovalen maupun ikatan ion. Senyawa ionik tidak dapat mengantarkan listrik pada fase 
padatan, dan senyawa ionik bersifat rapuh (berlawanan dengan sifat logam). Atom dari senyawa logam hanya mengandung satu sampai tiga elektron v alensi. 
Dengan demikian atom tersebut tidak mampu membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen merupakan penghantar listrik y ang buruk dan umumny a berupa 
cairan (dengan sif at berkebalikan dengan pembentukan logam). Dengan demikian, logam membentuk model ikatan y ang berbeda. 
Model Lautan Elektron 
Untuk menjelaskan ikatan pada logam, Lorentz mengusulkan sebuah model y ang dikenal dengan model gas elektron atau model lautan elektron. Model ini 
didasarkan pada sif at logam berikut: 
Energi ionisasi yang rendah 
Logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah. Secara tak langsung, pengertian ini merujuk pada elektron valensi yang tidak terikat dengan kuat oleh 
inti. Elektron v alensi dapat bergerak dengan bebas diluar pengaruh inti. Dengan demikian, logam mempuny ai elektron y ang bebas bergerak. 
Banyak orbital kosong 
Telah diteliti bahwa logam mempunyai banyak orbital yang kosong sebagai akibat elektron valensi logam lebih rendah daripada orbital v alens i logam. Sebagai 
contoh, logam litium mempunyai orbital 2pyang kosong; natrium mempunyai orbital 3p dan 5d yang kosong; dan magnesium mempunyai orbital 3p dan 3d y ang 
juga masih kosong. 
Contoh Ikatan Logam 
Elektron y ang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai hubungan yang tidak erat dengan ini karena letaknya y ang jauh dari muatan positif 
inti. Semua elektron valensi logam-logam bergabung membentuk lautan elektron yang bergerak bebas di antara inti atom. Elektron yang bergerak bebas beraksi 
sebagai ikatan terhadap ion bermuatan positif . Ikatan logam tidak mempuny ai arah. Akibatny a, ikatan tidak rusak ketika logam ditempa.
Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron v alensi menjadi terdisosiasi dengan inti atomny a dan membentuk lautan elektron. 
Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan logam adalah sebagian besar logam seperti Cu, Al, Au, Ag, dsb. Logam transisi seperti Fe, Ni, dsb membentuk 
ikatan campuran y ang terdiri dari ikatan kov alen (pada elektron 3d) dan ikatan logam.
Kelompok Unsur-unsur Utama 
Unsur-unsur golongan utama atau representatif ditandai dengan konfigurasi elektronik tidak-penuhpada satu kulit terluar ns1 - ns2 np(4-5). Unsur-unsur 30Zn, 48Cd, 
dan 80Hg masing-masing mempunyai konfigurasi elektronik [ 18Ar] 3d10 4s2, [36Kr] 4d10 5s2 dan [54Xe] 4f14 5d10 6s2. Unsur-unsur ini dapat membentuk ion M2+ seperti 
unsur-unsur golongan M2 dengan beberapa kemiripan, namun dengan perbedaan sifat-sifat diantara kedua kelompok ini. Salah satu perbedaannya adalah bahwa 
unsur-unsur Zn dan Cd mempunyai sifat kecenderungan yang lebih besar untuk membentuk senyawa-senyawa kompleks dengan NH3, ion-ion halida (X-) dan CN- 
. 
Perbedaan sif at-sifat di antara kedua kelompok ini mungkin disebabkan oleh konf igurasi elektronik terluar y aitu 18 elektron bagi ion M2+ untuk kelompok ini. 
Dengan penuhnya elektron (d10) untuk kelompok ini diduga ada hubungannya dengan sifat polarisasi ion M2+ y ang jauh lebih besar daripada sifat polarisasi ion-ion 
div alen dari kelompok M2 sebagai akibat sifat orbital d yang mudah mengalami distorsi. Oleh karena itu ketiga unsur tersebut sering diny atakan pula sebagai 
kelompok unsur-unsur utama tetapi dengan notasi M2'.
Kelompok Unsur-unsur Transisi 
Kelompok unsur transisi. Batasan mengenai unsur transisi masih sering diperdebatkan. Dari satu sisi, unsur-unsur transisi mencakup seluruh unsur-unsur dengan 
orbital nd(1-10) "sedang diisi elektron" menurut prinsip Aufbau. Secara umum, batasan ini memberikan karakteristik konf igurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns(1-2), dan 
dengan demikian unsur-unsur dengan konf igurasi elektronik .....(n-1)d(1-10) ns2y aitu Zn, Cd, dan Hg termasuk di dalamny a. 
Sebalikny a pandangan lain, yang lebih banyak diikuti para ahli kimia, mempertimbangkan bahwa ketiga unsur kelompok terakhir ini mempuny ai sif at-sif at y ang 
berbeda dari umumnya sifat-sifat kelompok usnur-unsur transisi, misalnya dalam hal sifat magnetis dan warna. Oleh karena itu, ketiga unsur tersebut tidak dapat 
dipertimbangkan sebagai unsur-unsur transisi. Dengan demikian unsur-unsur transisi kemudian menunjuk pada unsur-unsur dengan konfigurasi elektronik belum 
penuh pada salah satu atau kedua kulit terluar yang melibatkan orbital d dengan karakteristik konf igurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns(1-2). Jadi jelas bahwa dengan 
batasan demikian ini ketiga unsur tersebut (Zn, Cd, Hg) tidak termasuk sebagai unsur transisi. Kedua batasan ini dengan mudah dapat dibandingkan sebagai 
berikut: 
Kelompok Transisi, d Unsur menurut batasan pertama Unsur menurut batasan kedua 
I (pertama) Sc - Zn Sc - Cu 
II (kedua) Y- Cd Y - Ag 
III (ketiga) La, dan Hf - Hg La, dan Hf - Au 
Perlu dicatat bahwa untuk kelompok transisi seri III tersebut anggota pertamanya adalah 57La (.... 5d1) dan setelah melompati kelompok unsur transisi dalam (4f) 
baru disambung anggota yang kedua, 72Hf dan seterusnya. Dalam hal ini kelompok unsur 4f adalah 58Ce - 71Lu, dan kelompok 5f adalah 90Th -103Lr. Versi lain 
meny arankan bahwa 71Lu (.... 5d1) merupakan anggota pertama sehingga tidak terjadi lompatan, dan konsekuensiny a adalah bahwa kelomok unsur 4f terdiri 
atas 57La - 70Yb dan kelompok unsur 5f terdiri atas 89Ac - 102No. Hal yang sangat penting adalah adanya pengecualian atau penyimpangan konf igurasi elektronik 
terhadap prinsip Aufbau untuk beberapa unsur transisi. Penyimpangan konfigurasi elektronik tersebut sering dihubungkan dengan kestabilan bagi sistem orbital 
penuh dan setengah penuh.
Kelompok Unsur-unsur Inert 
Kelompok unsur-unsur inert yang sering disebut juga unsur-unsur gas mulia (noble gases) terdiri atas2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn. Kecuali He y ang 
mempunyai konfigurasi penuh 1s2, kelompok unsur ini ditandai dengan konfigurasi elektronik penuh untuk setiap orbital dan dengan elektron v alensi ns2 np6. 
Karakteristik pada orbital kulit terluar inilah yang biasanya dikaitkan dengan sifat inert (lembam) unsur-unsur yang bersangkutan, y aitu sangat stabil dalam arti 
sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain. Namun demikian akhir-akhir ini telah berhasil dibuat beberapa seny awa xenon dan kripton seperti XeF2, XeF4, XeF6, 
XeO4, dan KrF2. 
Unsur-unsur inert ini sering juga diklasifikasikan sebagai golongan nol karena sifat kestabilan yang tinggi, namun lebih sering dik lasif ikasikan sebagai golongan 
VIII utama atau M8. Perlu dicatat bahwa konfigurasi elektronik unsur-unsur gas mulia dianggap sudah penuh, dan oleh karenanya dipakai sebagai standar untuk 
meny atakan penuh atau tidak-penuhny a konf igurasi elektronik kelompok unsur-unsur lain. 
Perbandingan beberapa sif at unsur 
Unsur Konfigurasi Elektronik 
Be [He] 2s2 
Mg [Ne] 3s2 
Ca [Ar] 4s2 
Sr [Kr] 5s2 
Ba [Xe] 6s2 
Ra [Rn] 7s2 
Zn [Ar] 3d10 4s2 
Cd [Kr] 4d10 5s2 
Hg [Xe] 4f14 5d10 6s2 
Catatan : 
Dalam beberapa hal, Hg mempunyai sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dengan Zn dan Cd misalnya potensial elektrode yang jauh berharga positif, berupa cairan 
pada suhu kamar dan mempuny ai konf igurasi elektronik dengan orbital 4f14 terisi penuh.
Kimia Unsur 
Unsur-unsur dapat diklasif ikasikan menurut bany ak cara, y ang paling tegas adalah atas dasar wujud pada keadaan Standard Ambient Temperature and 
Pressure (25o C, 100 kPa), atau biasa disebut dengan SATP. SATP berbeda dengan STP (Standard Temperature and Pressure) yang merujuk pada temperatur 
0o C dan 101 kPa. Atas dasar SATP, unsur-unsur dibedakan dalam wujud gas yaitu ada sebelas unsur, hidrogen, nitrogen, oksigen, fluorin, klorin, dan gas mulia. 
Wujud cair y aitu hanya unsur bromin dan merkuri. Dan sisanya adalah wujud padat. Klasifikasi wujud fisik demikian ini tentu t idak memberikan bany ak aspek 
kimiawiny a. 
Klasif ikasi lain yang sangat umum adalah berdasarkan dua kelompok logam atau metal dan nonlogam atau nonmetal. Namun pertany aan y ang muncul adalah 
apakah y ang dimaksud dengan logam /nonlogam? Permukaan mengkilat ternyata bukan merupakan kriteria yang tepat bagi logam karena silikon dan iodin y ang 
sering diklasifikasikan sebagai nonlogam ternyata permukannya bisa mengkilap. Rapatan juga bukan kriteria yang tepat, misalkan litium y ang diklasif ikasikan 
sebagai logam ternyata rapatan hanya setengah rapatan air sedangkan osmium sebagai logam mempunyai rapatan 40 kali rapatan litium. Kekerasan juga bukan 
indikator y ang tepat, sebab logam-logam alkali bersifat lunak. Sifat mudah ditempa menjadi lembaran dan menjadi kawat sering dipakai sebagai kriteria sif at 
logam, namun beberapa logam transisi bersifat rapuh, mudah pecah. Sifat penghantar panas yang tinggi juga dipakai untuk menyatakan kelompok logam, namun 
misalnya intan (C) yang diklasifikasikan sebagai non logam ternyata merupakan unsur terkeras dan juga merupakan unsur penghantar panas tertinggi. Barangkali, 
sif at penghantar listrik merupakan kriteria yang terbaik bagi logam, meskipun plutonium merupakan penghantar terburuk kira-kira seperseratus kali penghantar 
listrik terbaik, y aitu perak. 
Klasif ikasi tersebut jelas lebih banyak menekankan pada sifat-sifat fisik dan bagi para ahli kimia, sifat unsur y ang paling penting adalah pola sif at kimiawiny a, 
misalnya secara khusus kecenderungan terhadap pembentukan ikatan kovalen atau pemilihan pembentukan kation. Kriteria manapun y ang dipakai, beberapa 
unsur selalu terklasifikasi ke dalam "daerah batas" model klasifikasi logam-nonlogam. Para ahli kimia anorganik umumny a setuju bahwa unsur-unsur boron, 
silikon, germanium, arsen, dan telurium termasuk dalam daerah batas ini yang sering disebut daerah batas yang menunjukkan sif at-sif at kimiawi mirip dengan 
semilogam. Yang termasuk unsur-unsur semilogam adalah Be, Al, Zn, Ga, Sn, Pb, Sb, Bi, dan Po. 
Hubungan antara tabel sistem periodik unsur dengan sifat-sif at kimiawi serta konf igurasi elektronik unsur-unsur y ang bersangkutan meny arankan adany a 
bermacam-macam klasif ikasi. Klasif ikasi y ang sering dijumpai adalah terbaginy a unsur-unsur ke dalam empat kelompok, y aitu: 
1. Kelompok unsur-unsur inert atau gas mulia 
2. Kelompok unsur-unsur utama atau representatif 
3. Kelompok unsur-unsur transisi 
4. Kelompok unsur-unsur transisi dalam (inner transition)
Organisasi Tabel Periodik Unsur 
Dalam tabel periodik unsur (TPU) modern, unsur-unsur ditempatkan secara teratur menurut naiknya nomor atom atau jumlah proton. Ada cukup bany ak desain 
bentuk TPU, namun yang paling umum dijumpai adalah bentuk pendek dan bentuk panjang. Bentuk panjang memang benar-benar terlalu panjang karena 
tampilan langsung kedua seri unsur-unsur ini masing-masing mempuny ai kemiripan sif at-sif at kimiawi. Inilah tabel periodik unsur bentuk panjang. 
Maka dari itu keduany a lebih praktis ditampilkan secara terpisah di bagian bawah sehingga diperoleh bentuk tabel pendek y ang lebih kompak. 
Menurut rekomendasi Interntional Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) penomoran golongan unsur-unsur dari 1 hingga 18, hidrogen ditempatkan 
tersendiri terpisah tidak masuk golongan manapun karena sifatnya yang unik. Sistem ini menggantikan sistem lama y ang menggunakan notasi dari kombinasi 
angka dan huruf Romawi yang membingungkan karena perbedaan penomoran antara Amerika Utara dengan y ang lainny a. Sebagai contoh, di Amerika Utara 
golongan IIIB merujuk pada golongan skandinavium, Sc, sedangkan di tempat lain nomor ini merujuk pada golongan boron, B. Penomoran golongan ini tidak 
diberlakukan pada unsur-unsur lantanoida dan aktinoida karena kemiripan unsur-unsur tersebut dalam periode (lajur mendatar) daripada golongan (lajur vertikal). 
Golongan 1 dan 2 dan 13-18 mewakili golongan utama. Golongan ini terdiri atas kelompok s dan kelompok p, artinya secara berurutan dalam kelompok masing-masing 
orbital s dan orbital p dari atom y ang bersangkutan sedang diisi elektron untuk memperoleh konf igurasi elektronik menurut aturan Auf bau.
Struktur Lewis 
Spesies y ang tersusun oleh khusunya unsur-unsur nonlogam seperti H2, O2, N2, H2O, HCl, dan CH4ternyata mempunyai sifat yang berlawanan dengan sif at-sif at 
seny awa ionik, sifat tersebut misalnya bukan penghantar listrik. Oleh karena itu, pembentukan ikatan antara atom-atom penyusun molekul menurut model transfer 
elektron sebagaimana diterapkan untuk molekul ionik tidak lagi tepat. Perny ataan y ang menantang para ahli kimia pada awal abad ke dua puluh perihal 
bagaimana atom-atom itu bergabung membentuk suatu molekul, dijawab oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 yang mengusulkan bahwa elektron valensi suatu 
atom dapat divisualisasikan seolah-olah menempati titik-titik sudut suatu kubus di seputar intinya. Suatu atom yang kekurangan elektron y ang diperlukan untuk 
menempati kedelapan titik sudut kubus dapat mengadakan "persekutuan" melalui rusuk kubus dengan atom lain untuk melengkapi pemilikan oktet seperti pada 
gambar berikut: 
Sebagaimana banyak ide revolusioner umumnya, ide Lewis ini juga ditolak oleh bany ak ahli kimia pada waktu itu. Namun demikian konsep pembentukan 
pasangan-pasangan elektron sekutu kemudian dapat diterima walaupun model diagram kubus tersebut akhirnya hilang tidak mendapat dukungan. Pandangan 
klasik perihal ikatan kemudian segera berkembang dengan munculnya mekanika kuantum. Linus Pauling pada tahun 1937 mengenalkan model ikatan y ang 
melibatkan tumpang tindih orbital atomik. 
Lewis selanjutnya mengidentifikasi ikatan kimia sebagai pasangan elektron sekutu, meskipun tidak dapat menjelaskan mengapa pasangan elektron dan bukan 
jumlah y ang lain harus bertanggungjawab dalam pembentukan ikatan. Pasangan elekron sekutu y ang kemudian dikenal sebagai ikatan kov alen, dilukiskan 
sebagai ikatan tunggal A-B untuk sepasang elektron sekutu, ikatan rangkap dua A=B dan ganda tiga A≡B, masing-masing untuk dua dan tiga pasangan sekutu. 
Pembentukan pasangan elektron ini untuk mencapai konfigurasi elektron terluar delapan, oktet, seperti halnya dijumpai dalamgas mulia (kecuali He) yang ternyata 
stabil. Sebagai contoh adalah H2O (air), NH3 (amonia), dan CH4(metana) sebagai berikut:
Untuk ion, biasanya muatan dilukiskan untuk satu keseluruhan dan bukan untuk atom secara individu, khususnya jika atom-atom pengelilingny a sama. Sebagai 
contoh adalah ion karbonat sebagai berikut:
Teori Atom Bohr 
Pengertian Teori Atom Bohr 
Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif y ang 
mempuny ai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr. Penjelasan teori atom Bohr dapat dibaca pada sub buny i postulat teori atom Bohr di bawah. 
Penjelasan Teori Atom Bohr 
Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr merupakan modif ikasi (pengembangan) dari model atom Rutherf ord, 
beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom Bohr ini mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom 
Bohr masih mempunyai kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr dapat diterima. Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom 
Rutherford, keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori atom Niels Bohr. 
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif y ang ukuranny a 
sangat kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) y ang bermuatan positif dengan 
elektron bermuatan negatif . 
Bunyi Postulat Teori Atom Bohr 
Teori atom Bohr kirany a dapat dijelaskan seperti berikut: 
1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu y ang berbentuk lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit -kulit elektron y ang 
diny atakan dengan notasi K, L, M, N ... dst y ang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst. 
2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarny a harga n. Energi 
ini bersif at terkuantisasi dan harga-harga y ang diijinkan diny atakan oleh harga momentum sudut elektron y ang terkuantisasi sebesar n(h/2π ) 
dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst. 
3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini 
dipertahankan oleh gay a tarik elektrostatik elektron oleh inti atom y ang diseimbangkan oleh gay a sentrif ugal dari gerak elektron. 
4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai 
dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebalikny a bila elektron berpindah ke orbit y ang mempuny ai energi lebih 
rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit 
y ang bersangkutan.
5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga 
memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat 
dasarny a dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi. 
Model Hidrogen Bohr 
Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip hidrogen (Z > 1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi 
inti bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari 
lintasan bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen 
(Z = 1) akan menghasilkan f oton dengan panjang gelombang 656 nm (cahay a merah). 
Kelemahan Teori Atom Bohr 
Walaupun dinilai sudah rev olusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr y aitu: 
1. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempuny ai jari-jari dan lintasan y ang telah diketahui. 
2. Model atom Bohr mempuny ai nilai momentum sudut lintasan ground state y ang salah. 
3. Lemahny a penjelasan tentang prediksi spektra atom y ang lebih besar. 
4. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra. 
5. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra y ang baik. 
6. Tidak dapat menjelaskan ef ek Zeeman.
Teori Atom Dalton 
Teori atom Dalton. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang definisi atom hingga saat ini. Teori atom y ang paling tua dik enal adalah teori atom Dalton. 
Seperti y ang Anda tahu, John Dalton adalah seorang guru sekolah di Inggris, yang mempublikasikan teorinya tentang atom di tahun 1808. Temuannya didasarkan 
pada eksperimen dan juga dari hukum kombinasi kimia. 
Dalil Dalton 
 Semua materi terdiri dari partikel y ang tak dapat dibagi lagi y ang disebut atom. 
 Atom dari unsur y ang sama adalah serupa dalam hal bentuk dan massa, tetapi atom unsur satu berbeda dari atom unsur lain. 
 Atom tidak dapat diciptakan atau dihancurkan. 
 Atom unsur y ang berbeda dapat digabungkan satu sama lain dalam rasio tertentu untuk membentuk seny awa. 
 Atom dari unsur y ang sama dapat bergabung dalam lebih dari satu rasio untuk membentuk dua atau lebih seny awa. 
 Atom adalah unit terkecil dari materi y ang dapat berpengaruh terhadap reaksi kimia. 
Kelemahan Teori Atom Dalton 
 Ketidakterpisahan atom terbukti salah, karena, atom dapat dibagi lagi menjadi proton, neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel terkecil, 
y ang sangat berpengaruh dalam reaksi kimia. 
 Menurut Dalton, atom-atom dari unsur yang sama adalah sama dalam segala hal. Pernyataan ini salah karena atom dari beberapa unsur berbeda 
dalam hal massa dan kepadatan. Atom seperti dari unsur yang sama memiliki massa y ang berbeda disebut isotop. Misalny a, klorin memiliki dua 
isotop y ang memiliki nomor massa 35 dan 37 satuan massa atom (sma). 
 Dalton juga mengatakan atom elemen yang berbeda berbeda dalam segala hal. Hal ini telah terbukti salah dalam kasus-kasus tertentu seperti atom 
argon dan atom kalsium, yang memiliki massa atom yang sama yaitu 40. Atom unsur berbeda yang memiliki massa atom yang sama disebut isobar. 
 Menurut Dalton atom unsur yang berbeda bergabung dalam rasio nomor sederhana keseluruhan untuk membentuk seny awa. Hal ini tidak terlihat 
pada seny awa organik kompleks seperti gula C12H22O11. 
 Teori ini gagal untuk menjelaskan keberadaan alotrop. Perbedaan sifat arang, grafit, berlian tidak dapat dijelaskan karena ketiganya terdiri dari atom 
y ang sama y aitu karbon. 
Kelebihan Teori Atom Dalton 
 Memungkinkan kita untuk menjelaskan hukum kombinasi kimia. 
 Dalton adalah orang pertama yang mengakui perbedaan yang bisa diterapkan antara partikel dari suatu unsur (atom) dan dari seny awa (molekul).
OPTIMASI IKATAN

More Related Content

What's hot

Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulAngga Oktyashari
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaKira R. Yamato
 
Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiabaskimia
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenarykustriani
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 
Polarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaPolarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaAyu Soraya
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organikguest3d2fb9
 

What's hot (20)

Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non PolarIkatan Polar dan Non Polar
Ikatan Polar dan Non Polar
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimia Model ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1
 
Konsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimiaKonsep ikatan kimia
Konsep ikatan kimia
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
Polarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimiaPolarisasi ikatan kimia
Polarisasi ikatan kimia
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 

Similar to OPTIMASI IKATAN

IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxMindaYula
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1blvck
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfCHakun1999
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimiaModel ikatan kimia
Model ikatan kimiafajar299
 

Similar to OPTIMASI IKATAN (20)

IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
3x ikatan kimia
3x ikatan kimia3x ikatan kimia
3x ikatan kimia
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
188228845 makalah-ikatan-ion-dan-hidrogen
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
5 ikatan hidrogen
5 ikatan hidrogen5 ikatan hidrogen
5 ikatan hidrogen
 
3 ikatan kovalen
3 ikatan kovalen3 ikatan kovalen
3 ikatan kovalen
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimiaModel ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikaan kimia
Ikaan kimiaIkaan kimia
Ikaan kimia
 

More from 1habib

Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart1habib
 
Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 1Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 11habib
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart1habib
 

More from 1habib (20)

Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 1Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 1
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

OPTIMASI IKATAN

  • 1. Ikatan Hidrogen Pengertian Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen adalah sebuah interaksi tarik-menarik (dipol-dipol) antara atom yang bersifatelektronegatif dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang juga bersif at elektronegatif. Jadi, ikatan hidrogen tidak hanya terjadi pada satu molekul, melainkan bisa antara molekul satu dengan molekul yang lainny a. Ikatan hidrogen selalu melibatkan atom hidrogen. Inilah gambar ilustrasi ikatan hidrogen: Sifat Kekuatan Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen bersif at lebih kuat dibandingkan gay a v an der Waals, tetapi lebih lemah dibandingkanikatan kov alen maupun ikatan ion. Pembentukan Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen sangat dominan dalam kimia air, larutan air, pelarut hidroksilik, spesies yang mengandung gugus -OH umumnya, dan penting juga dalam sistem biologi misalny a sebagai penghubung rantai polipetida dalam rantai protein dan pasangan basa dari asam nukleat. Apabila atom hidrogen terikat pada atom lain, terutama F, O, N, atau Cl, sedemikian sehingga ikatan X-H bersifat sangat polar dengan daerah positif pada atom H, maka atom H ini dapat berinteraksi dengan spesies negatif lain atau spesies kaya elektron membentuk ikatan hidrogen (Xδ- - Hδ+•••Y ; H•••Y = ikatan hidrogen). Walaupun detilnya sangat bervariasi, tetapi umumnya dipercaya bahwa sifat khas gaya elektrostatik yang besar antara atom H dan Y. Konsekuensiny a, jarak ikatan X-H dengan ikatan hidrogen akan menjadi lebih panjang, sekalipun tetap sebagai ikatan kovalen tunggal, daripada panjang ikatan normal X-H tanpa ikatan hidrogen. Demikian juga jarak H•••Y umumnya lebih panjang daripada jarak ikatan normal H-Y. Dalam hal ikatan hidrogen sangat kuat, jarak X•••Y menjadi sangat pendek dan panjang ikatan antara X-H dan H•••Y keduany a menjadi pendek dan hampir sama. Bukti Adanya Ikatan Hidrogen Bukti adanya peran ikatan hidrogen yang mana cukup signifikan adalah perbandingan sifat fisik titik didih abnormal dari seny awa-seny awa NH3, HF, dan H2O. Kekuatan ikatan hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutan adalah H2O > HF > NH3. Penyimpangan titik didih NH3, HF, dan H2O dalam hubunganny a dengan titik didih senyawa-senyawa kovalen hidrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan hidrogen y ang sangat jelas seperti gambar berikut ini:
  • 2. Titik didih normal senyawa biner hidrogen golongan p Dari studi kristalografik dapat diketahui bahwa dalam es setiap atom oksigen dikelilingi oleh empat atom-atom oksigen yang lain secara tetrahedral dan keempat atom-atom hidrogen terletak antara atom-atom oksigen sekalipun tidak tepat di tengahnya. Jadi, setiap atom O mengikat dua atom H dengan jarak y ang sama ~1,01 Å dan dua atom H yang lain dengan jarak yang lebih panjang, ~1,75 Å, sebagai ikatan hidrogen. Jadi, jarak O-O ~2,76 Å. Struktur es ini terbuka dan distribusi ikatan hidrogen terbentuk secara acak. Jika es meleleh, maka sebagian ikatan hidrogen terputus sehingga struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan berakibat naikny a densitas air. Ikatan Hidrogen pada Spektroskopi Bukti adanya ikatan hidrogen yang lebih signifikan adalah melalui studi kristalografik - sinar X, difraksi neutron, demikian juga spekrum inf ra merah dan Nuclear Magnetic Resonance (NMR) baik untuk padatan cairan, maupun larutan. Di dalam spektrum inframerah, untuk senyawa X-H yang mengandung ikatan hidrogen, maka energi vibrasi - stretching X-H akan menjadi melemah hingga akan muncul pada spektrum dengan f rekuensi y ang lebih rendah dan melebar - tumpul.
  • 3. Ikatan Ion Pengertian Ikatan Ion Secara sederhana, definisi ikatan ion adalah ikatan antara dua macam ion (kation dan anion) oleh gaya-gaya elektrostatik Coulomb. Namun, misalnya untuk senyawa kompleks [Fe(H2O)6]2+, ion pusat Fe2+ dengan molekul pengeliling H2O, juga sebagian besar diikat oleh gaya-gaya elektrostatik antara ion pusat dengan dipol listrik tetap yaitu negatif yang dihasilkan oleh molekul pengeliling. Oleh karena ikatan ion terjadi d engan cara transfer elektron, maka dapat diramalkan bahwa unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah dengan karakteristik ns(1-2) mempunyai kecenderungan yang cukup kuat untuk membentuk ikatan ionik dengan unsur-unsur golongan halogen dan oksigen dengan karakteristik ns2np(4-5). Kenyataannya ditemui berbagai tipe ion dengan konfigurasi elektronik tertentu. Jenis-jenis Spesies Ion Spesies tanpa elektron valensi Ion hidrogen H+, barangkali dapat dipandang sebagai satu-satunya contoh spesies tanpa elektron valensi, meskipun eksistensinya distabilkan dalam bentuk tersolvasi oleh pelarut, yaitu sebagai ion hidronium, H3O+, dalam air. Spesies dengan dua elektron valensi Beberapa spesies yang cukup stabil dengan dua elektron valensi adalah ion hidrida, H+, Li+, dan Be2+. Ion-ion ini mengadopsi konfigurasi elektronik gas mulia He. Spesies dengan delapan elektron valensi
  • 4. Pembentukan spesies yang stabil dengan delapan elektron valensi adalah seperti Na+, Mg2+, F- dan O2-. Jadi, NaF, Na2O, MgF2, dan MgO merupakan contoh spesies ionik dengan mengadopsikonfigurasi elektron valensi gas mulia terdekat, Ne. Spesies dengan sembilan elektron valensi Kenyataan bahwa banyak senyawa-senyawa golongan d juga bersifat ionik, sudah barang tentu kestabilan konfigurasi elektroniknya, khusunya jumlah elektron valensi, tidak lagi mengikuti kaidah oktet, tetapi mencapai delapan belas. Spesies ini banyak ditemui pada golongan 11, 12 bahkan juga golongan 13 mulai periode 4. Spesies dengan "delapan belas + dua" elektron valensi Spesies ini umumnya terdiri atas unsur-unsur berat. Unsur 81Tl dijumpai sebagai kation Tl3+ yaitu sistem 18 elektron valensi yang cukup stabil. Namun demikian, kation Tl+ ternyata juga ditemui dan bahkan lebih stabil daripada kation Tl 3+. Kestabilan sistem konfigurasi ini sering pula dikaitkan dengan kenyataan penuhnya semua orbital yang terisi, yang secara khusus dikenal sebagai sistem konfigurasi elektronik "18+2" atau dengan istilah spesies dengan pasangan elektron inert. Unsur-unsur Ga, In, dan Tl (golongan 13 tabel periodik), Ge, Sn, dan Pb (golongan 14) dan As, Sb, dan Bi (golongan 15) dapat membentuk secara berurutan ion-ion M+, M2+ dan M3+ yang khas dengan pasangan elektron inert, (4-6)s2. Spesies dengan berbagai macam elektron valensi Ion-ion tipe ini terdiri atas unsur-unsur transisi golongan d dan f yang mempunyai konfigurasi elektronik d dan f belum penuh. Umumnya, ion-ion ini mempunyai konfigurasi elektronik terluar 8-18 yaitu ns2 np6 nd0-10 dengan n = 3, 4, 5. Tambahan pula, unsur-unsur golongan transisi dikenal dapat membentuk kation dengan berbagai macam tingkat oksidasi.
  • 5. Ikatan Kovalen Koordinasi Pengertian ikatan kovalen koordinasi Pembahasan sebelumnya tentang ikatan kovalen telah menjelaskan bahwa pengertian ikatan kovalen adalah penggunaan bersama-sama pasangan "elektron sekutu" (sharing electron). Pembentukan pasangan elektron sekutu tidak harus selalu berasal dari kedua belah pihak atom y ang berikatan, melainkan dapat berasal dari satu pihak saja, namun tetap menjadi milik bersama. Dengan demikian dalam kasus ini ada pihak penyumbang (donor) dan ada pihak penerima (akseptor) pasangan elektron. Ikatan demikian ini tentu saja merupakan ikatan kovalen dan sering dinyatakan secara khusus sebagai ikatan kov alen koordinasi atau ikatan kov alen koordinat dengan simbol tanda panah dari atom donor menuju akseptor, meskipun hal ini bukan suatu keharus an. Contoh ikatan kovalen koordinasi Sebagai contoh ikatan kovalen koordinasi adalah senyawa amonia, NH3, terdiri atas tiga pasangan elektron sekutu untuk tiga ikatan kovalen tunggal N-H. Namun karena atom N memiliki lima elektron valensi, maka masih tersedia sepasang elektron bukan ikatan atau sepasang elektron menyendiri (lone pair electron). Jika molekul NH3 bergabung dengan ion H+ (hidrogen tanpa elektron) membentuk ion NH4 +, maka hany a ada satu kemungkinan pembentukan pasangan elektron sekutu y ang berasal dari atom N sebagai ikatan kov alen koordinasi, y ang dapat dilukiskan menurut gambar berikut. Keny ataan bahwa keempat ikatan kovalen N-H mempunyai panjang ikatan yang sama menyarankan bahwa penggambaran khusus ikatan kov alen koordinasi tidak bermanfaat kecuali hanya mengindikasikan proses pembentukan pasangan elektron sekutu saja dan oleh karena itu muatan ionmenjadi milik seluruh gugus amonium.
  • 6. Ikatan Kovalen Pengertian Ikatan Kovalen Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi jika adanya penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Dengan kata lain, pasangan elektron ini digunakan bersama-sama (shared electrons - elektron sekutu). Sebagai contoh sederhana adalah adanya ikatan kovalen y ang terjadi antara unsur hidrogen dengan oksigen membentuk air (H2O). Masing-masing ikatan kov alen mengandung dua elektron, y aitu satu berasal dari hidrogen dan satuny a lagi berasal dari oksigen. Atom berikatan kovalen dengan atom lain untuk mencapai kestabilan. Dengan adany a "peny ekutuan" elektron v alensi, atom dapat memenuhi orbital atom terluarny a dan mencapai kestabilan. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar Ikatan Kovalen Polar Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika elektron sekutu di antara atom tidakbenar-benar dipakai bersama. Hal ini terjadi ketika satu atom mempunyai elektronegativitas yang lebih tinggi daripada atom yang lainnya. Atom yang mempunyai elektronegativitas y ang tinggi mempuny ai tarikan elektron y ang lebih kuat. Akibatnya elektron sekutu akan lebih dekat ke atom yang mempunyai elektronegativ itas tinggi. Dengan kata lain, akan menjauhi atom y ang mempunyai elektronegativitas rendah. Ikatan kovalen polar menjadikan molekul yang terbentuk mempunyai potensial elektrostatis . Potensial ini akan membuat molekul lebih polar, karena ikatan y ang terbentuk dengan molekul polar lain relatif lemah. Ilustrasi ikatan kov alen polar adalah sebagai berikut: Contoh seny awa kov alen polar adalah air, sulf ida, ozon, dsb. Ikatan Kovalen Non Polar
  • 7. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang terbentuk ketika atom membagikan elektronny a secara setara (sama). Biasany a terjadi ketika ada atom mempunyai afinitas elektron yang sama atau hampir sama. Semakin dekat nilai afinitas elektron, maka semakin kuat ikatannya. Ikatan kov alen nonpolar terjadi pada molekul gas, atau yang sering disebut sebagai molekul diatomik. Ikatan kovalen nonpolar mempunyai konsep yang sama dengan ikatan kovalen polar, yaitu atom y ang mempunyai nilai elekronegativitas tinggi akan menarik elektron lebih kuat. Pernyataan tesebut benar, namun jika terjadi pada molekul diatom (dimana atom peny usunny a adalah sama) maka elektronegativ itas juga sama. Ilustrasi ikatan kov alen nonpolar adalah sebagai berikut: Contoh seny awa kov alen nonpolar adalah gas hidrogen, gas nitrogen, dsb.
  • 8. Ikatan Logam Pengertian Ikatan Logam Lebih dari delapan puluh unsur y ang ada di sistem periodik unsur adalah logam. Logam bersif at padat pada temperatur dan tekanan standar, dengan pengecualian unsur merkuri dan galium y ang keduany a berupa cairan. Sebagai pengingat, sif at -sif at logam adalah sebagai berikut: 1. Mempuny ai konduktiv itas termal dan listrik y ang tinggi. 2. Berkilau dan memantulkan cahay a. 3. Dapat ditempa. 4. Mempuny ai v ariasi kekuatan mekanik. Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam. Ikatan logam merupakan akibat dari adany a tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan negatif dari elektron y ang bergerak bebas. Sif at-sifat logam tidak dapat dimasukkan dalam kriteria ikatan seperti ikatan kovalen maupun ikatan ion. Senyawa ionik tidak dapat mengantarkan listrik pada fase padatan, dan senyawa ionik bersifat rapuh (berlawanan dengan sifat logam). Atom dari senyawa logam hanya mengandung satu sampai tiga elektron v alensi. Dengan demikian atom tersebut tidak mampu membentuk ikatan kovalen. Senyawa kovalen merupakan penghantar listrik y ang buruk dan umumny a berupa cairan (dengan sif at berkebalikan dengan pembentukan logam). Dengan demikian, logam membentuk model ikatan y ang berbeda. Model Lautan Elektron Untuk menjelaskan ikatan pada logam, Lorentz mengusulkan sebuah model y ang dikenal dengan model gas elektron atau model lautan elektron. Model ini didasarkan pada sif at logam berikut: Energi ionisasi yang rendah Logam umumnya mempunyai energi ionisasi yang rendah. Secara tak langsung, pengertian ini merujuk pada elektron valensi yang tidak terikat dengan kuat oleh inti. Elektron v alensi dapat bergerak dengan bebas diluar pengaruh inti. Dengan demikian, logam mempuny ai elektron y ang bebas bergerak. Banyak orbital kosong Telah diteliti bahwa logam mempunyai banyak orbital yang kosong sebagai akibat elektron valensi logam lebih rendah daripada orbital v alens i logam. Sebagai contoh, logam litium mempunyai orbital 2pyang kosong; natrium mempunyai orbital 3p dan 5d yang kosong; dan magnesium mempunyai orbital 3p dan 3d y ang juga masih kosong. Contoh Ikatan Logam Elektron y ang paling luar pada sebagian besar logam biasanya mempunyai hubungan yang tidak erat dengan ini karena letaknya y ang jauh dari muatan positif inti. Semua elektron valensi logam-logam bergabung membentuk lautan elektron yang bergerak bebas di antara inti atom. Elektron yang bergerak bebas beraksi sebagai ikatan terhadap ion bermuatan positif . Ikatan logam tidak mempuny ai arah. Akibatny a, ikatan tidak rusak ketika logam ditempa.
  • 9. Skema ikatan logam dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Elektron v alensi menjadi terdisosiasi dengan inti atomny a dan membentuk lautan elektron. Contoh ikatan unsur yang mempunyai ikatan logam adalah sebagian besar logam seperti Cu, Al, Au, Ag, dsb. Logam transisi seperti Fe, Ni, dsb membentuk ikatan campuran y ang terdiri dari ikatan kov alen (pada elektron 3d) dan ikatan logam.
  • 10. Kelompok Unsur-unsur Utama Unsur-unsur golongan utama atau representatif ditandai dengan konfigurasi elektronik tidak-penuhpada satu kulit terluar ns1 - ns2 np(4-5). Unsur-unsur 30Zn, 48Cd, dan 80Hg masing-masing mempunyai konfigurasi elektronik [ 18Ar] 3d10 4s2, [36Kr] 4d10 5s2 dan [54Xe] 4f14 5d10 6s2. Unsur-unsur ini dapat membentuk ion M2+ seperti unsur-unsur golongan M2 dengan beberapa kemiripan, namun dengan perbedaan sifat-sifat diantara kedua kelompok ini. Salah satu perbedaannya adalah bahwa unsur-unsur Zn dan Cd mempunyai sifat kecenderungan yang lebih besar untuk membentuk senyawa-senyawa kompleks dengan NH3, ion-ion halida (X-) dan CN- . Perbedaan sif at-sifat di antara kedua kelompok ini mungkin disebabkan oleh konf igurasi elektronik terluar y aitu 18 elektron bagi ion M2+ untuk kelompok ini. Dengan penuhnya elektron (d10) untuk kelompok ini diduga ada hubungannya dengan sifat polarisasi ion M2+ y ang jauh lebih besar daripada sifat polarisasi ion-ion div alen dari kelompok M2 sebagai akibat sifat orbital d yang mudah mengalami distorsi. Oleh karena itu ketiga unsur tersebut sering diny atakan pula sebagai kelompok unsur-unsur utama tetapi dengan notasi M2'.
  • 11. Kelompok Unsur-unsur Transisi Kelompok unsur transisi. Batasan mengenai unsur transisi masih sering diperdebatkan. Dari satu sisi, unsur-unsur transisi mencakup seluruh unsur-unsur dengan orbital nd(1-10) "sedang diisi elektron" menurut prinsip Aufbau. Secara umum, batasan ini memberikan karakteristik konf igurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns(1-2), dan dengan demikian unsur-unsur dengan konf igurasi elektronik .....(n-1)d(1-10) ns2y aitu Zn, Cd, dan Hg termasuk di dalamny a. Sebalikny a pandangan lain, yang lebih banyak diikuti para ahli kimia, mempertimbangkan bahwa ketiga unsur kelompok terakhir ini mempuny ai sif at-sif at y ang berbeda dari umumnya sifat-sifat kelompok usnur-unsur transisi, misalnya dalam hal sifat magnetis dan warna. Oleh karena itu, ketiga unsur tersebut tidak dapat dipertimbangkan sebagai unsur-unsur transisi. Dengan demikian unsur-unsur transisi kemudian menunjuk pada unsur-unsur dengan konfigurasi elektronik belum penuh pada salah satu atau kedua kulit terluar yang melibatkan orbital d dengan karakteristik konf igurasi elektronik (n-1)d(1-10) ns(1-2). Jadi jelas bahwa dengan batasan demikian ini ketiga unsur tersebut (Zn, Cd, Hg) tidak termasuk sebagai unsur transisi. Kedua batasan ini dengan mudah dapat dibandingkan sebagai berikut: Kelompok Transisi, d Unsur menurut batasan pertama Unsur menurut batasan kedua I (pertama) Sc - Zn Sc - Cu II (kedua) Y- Cd Y - Ag III (ketiga) La, dan Hf - Hg La, dan Hf - Au Perlu dicatat bahwa untuk kelompok transisi seri III tersebut anggota pertamanya adalah 57La (.... 5d1) dan setelah melompati kelompok unsur transisi dalam (4f) baru disambung anggota yang kedua, 72Hf dan seterusnya. Dalam hal ini kelompok unsur 4f adalah 58Ce - 71Lu, dan kelompok 5f adalah 90Th -103Lr. Versi lain meny arankan bahwa 71Lu (.... 5d1) merupakan anggota pertama sehingga tidak terjadi lompatan, dan konsekuensiny a adalah bahwa kelomok unsur 4f terdiri atas 57La - 70Yb dan kelompok unsur 5f terdiri atas 89Ac - 102No. Hal yang sangat penting adalah adanya pengecualian atau penyimpangan konf igurasi elektronik terhadap prinsip Aufbau untuk beberapa unsur transisi. Penyimpangan konfigurasi elektronik tersebut sering dihubungkan dengan kestabilan bagi sistem orbital penuh dan setengah penuh.
  • 12. Kelompok Unsur-unsur Inert Kelompok unsur-unsur inert yang sering disebut juga unsur-unsur gas mulia (noble gases) terdiri atas2He, 10Ne, 18Ar, 36Kr, 54Xe, dan 86Rn. Kecuali He y ang mempunyai konfigurasi penuh 1s2, kelompok unsur ini ditandai dengan konfigurasi elektronik penuh untuk setiap orbital dan dengan elektron v alensi ns2 np6. Karakteristik pada orbital kulit terluar inilah yang biasanya dikaitkan dengan sifat inert (lembam) unsur-unsur yang bersangkutan, y aitu sangat stabil dalam arti sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain. Namun demikian akhir-akhir ini telah berhasil dibuat beberapa seny awa xenon dan kripton seperti XeF2, XeF4, XeF6, XeO4, dan KrF2. Unsur-unsur inert ini sering juga diklasifikasikan sebagai golongan nol karena sifat kestabilan yang tinggi, namun lebih sering dik lasif ikasikan sebagai golongan VIII utama atau M8. Perlu dicatat bahwa konfigurasi elektronik unsur-unsur gas mulia dianggap sudah penuh, dan oleh karenanya dipakai sebagai standar untuk meny atakan penuh atau tidak-penuhny a konf igurasi elektronik kelompok unsur-unsur lain. Perbandingan beberapa sif at unsur Unsur Konfigurasi Elektronik Be [He] 2s2 Mg [Ne] 3s2 Ca [Ar] 4s2 Sr [Kr] 5s2 Ba [Xe] 6s2 Ra [Rn] 7s2 Zn [Ar] 3d10 4s2 Cd [Kr] 4d10 5s2 Hg [Xe] 4f14 5d10 6s2 Catatan : Dalam beberapa hal, Hg mempunyai sifat-sifat yang unik, jauh berbeda dengan Zn dan Cd misalnya potensial elektrode yang jauh berharga positif, berupa cairan pada suhu kamar dan mempuny ai konf igurasi elektronik dengan orbital 4f14 terisi penuh.
  • 13. Kimia Unsur Unsur-unsur dapat diklasif ikasikan menurut bany ak cara, y ang paling tegas adalah atas dasar wujud pada keadaan Standard Ambient Temperature and Pressure (25o C, 100 kPa), atau biasa disebut dengan SATP. SATP berbeda dengan STP (Standard Temperature and Pressure) yang merujuk pada temperatur 0o C dan 101 kPa. Atas dasar SATP, unsur-unsur dibedakan dalam wujud gas yaitu ada sebelas unsur, hidrogen, nitrogen, oksigen, fluorin, klorin, dan gas mulia. Wujud cair y aitu hanya unsur bromin dan merkuri. Dan sisanya adalah wujud padat. Klasifikasi wujud fisik demikian ini tentu t idak memberikan bany ak aspek kimiawiny a. Klasif ikasi lain yang sangat umum adalah berdasarkan dua kelompok logam atau metal dan nonlogam atau nonmetal. Namun pertany aan y ang muncul adalah apakah y ang dimaksud dengan logam /nonlogam? Permukaan mengkilat ternyata bukan merupakan kriteria yang tepat bagi logam karena silikon dan iodin y ang sering diklasifikasikan sebagai nonlogam ternyata permukannya bisa mengkilap. Rapatan juga bukan kriteria yang tepat, misalkan litium y ang diklasif ikasikan sebagai logam ternyata rapatan hanya setengah rapatan air sedangkan osmium sebagai logam mempunyai rapatan 40 kali rapatan litium. Kekerasan juga bukan indikator y ang tepat, sebab logam-logam alkali bersifat lunak. Sifat mudah ditempa menjadi lembaran dan menjadi kawat sering dipakai sebagai kriteria sif at logam, namun beberapa logam transisi bersifat rapuh, mudah pecah. Sifat penghantar panas yang tinggi juga dipakai untuk menyatakan kelompok logam, namun misalnya intan (C) yang diklasifikasikan sebagai non logam ternyata merupakan unsur terkeras dan juga merupakan unsur penghantar panas tertinggi. Barangkali, sif at penghantar listrik merupakan kriteria yang terbaik bagi logam, meskipun plutonium merupakan penghantar terburuk kira-kira seperseratus kali penghantar listrik terbaik, y aitu perak. Klasif ikasi tersebut jelas lebih banyak menekankan pada sifat-sifat fisik dan bagi para ahli kimia, sifat unsur y ang paling penting adalah pola sif at kimiawiny a, misalnya secara khusus kecenderungan terhadap pembentukan ikatan kovalen atau pemilihan pembentukan kation. Kriteria manapun y ang dipakai, beberapa unsur selalu terklasifikasi ke dalam "daerah batas" model klasifikasi logam-nonlogam. Para ahli kimia anorganik umumny a setuju bahwa unsur-unsur boron, silikon, germanium, arsen, dan telurium termasuk dalam daerah batas ini yang sering disebut daerah batas yang menunjukkan sif at-sif at kimiawi mirip dengan semilogam. Yang termasuk unsur-unsur semilogam adalah Be, Al, Zn, Ga, Sn, Pb, Sb, Bi, dan Po. Hubungan antara tabel sistem periodik unsur dengan sifat-sif at kimiawi serta konf igurasi elektronik unsur-unsur y ang bersangkutan meny arankan adany a bermacam-macam klasif ikasi. Klasif ikasi y ang sering dijumpai adalah terbaginy a unsur-unsur ke dalam empat kelompok, y aitu: 1. Kelompok unsur-unsur inert atau gas mulia 2. Kelompok unsur-unsur utama atau representatif 3. Kelompok unsur-unsur transisi 4. Kelompok unsur-unsur transisi dalam (inner transition)
  • 14. Organisasi Tabel Periodik Unsur Dalam tabel periodik unsur (TPU) modern, unsur-unsur ditempatkan secara teratur menurut naiknya nomor atom atau jumlah proton. Ada cukup bany ak desain bentuk TPU, namun yang paling umum dijumpai adalah bentuk pendek dan bentuk panjang. Bentuk panjang memang benar-benar terlalu panjang karena tampilan langsung kedua seri unsur-unsur ini masing-masing mempuny ai kemiripan sif at-sif at kimiawi. Inilah tabel periodik unsur bentuk panjang. Maka dari itu keduany a lebih praktis ditampilkan secara terpisah di bagian bawah sehingga diperoleh bentuk tabel pendek y ang lebih kompak. Menurut rekomendasi Interntional Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) penomoran golongan unsur-unsur dari 1 hingga 18, hidrogen ditempatkan tersendiri terpisah tidak masuk golongan manapun karena sifatnya yang unik. Sistem ini menggantikan sistem lama y ang menggunakan notasi dari kombinasi angka dan huruf Romawi yang membingungkan karena perbedaan penomoran antara Amerika Utara dengan y ang lainny a. Sebagai contoh, di Amerika Utara golongan IIIB merujuk pada golongan skandinavium, Sc, sedangkan di tempat lain nomor ini merujuk pada golongan boron, B. Penomoran golongan ini tidak diberlakukan pada unsur-unsur lantanoida dan aktinoida karena kemiripan unsur-unsur tersebut dalam periode (lajur mendatar) daripada golongan (lajur vertikal). Golongan 1 dan 2 dan 13-18 mewakili golongan utama. Golongan ini terdiri atas kelompok s dan kelompok p, artinya secara berurutan dalam kelompok masing-masing orbital s dan orbital p dari atom y ang bersangkutan sedang diisi elektron untuk memperoleh konf igurasi elektronik menurut aturan Auf bau.
  • 15. Struktur Lewis Spesies y ang tersusun oleh khusunya unsur-unsur nonlogam seperti H2, O2, N2, H2O, HCl, dan CH4ternyata mempunyai sifat yang berlawanan dengan sif at-sif at seny awa ionik, sifat tersebut misalnya bukan penghantar listrik. Oleh karena itu, pembentukan ikatan antara atom-atom penyusun molekul menurut model transfer elektron sebagaimana diterapkan untuk molekul ionik tidak lagi tepat. Perny ataan y ang menantang para ahli kimia pada awal abad ke dua puluh perihal bagaimana atom-atom itu bergabung membentuk suatu molekul, dijawab oleh Gilbert N. Lewis pada tahun 1916 yang mengusulkan bahwa elektron valensi suatu atom dapat divisualisasikan seolah-olah menempati titik-titik sudut suatu kubus di seputar intinya. Suatu atom yang kekurangan elektron y ang diperlukan untuk menempati kedelapan titik sudut kubus dapat mengadakan "persekutuan" melalui rusuk kubus dengan atom lain untuk melengkapi pemilikan oktet seperti pada gambar berikut: Sebagaimana banyak ide revolusioner umumnya, ide Lewis ini juga ditolak oleh bany ak ahli kimia pada waktu itu. Namun demikian konsep pembentukan pasangan-pasangan elektron sekutu kemudian dapat diterima walaupun model diagram kubus tersebut akhirnya hilang tidak mendapat dukungan. Pandangan klasik perihal ikatan kemudian segera berkembang dengan munculnya mekanika kuantum. Linus Pauling pada tahun 1937 mengenalkan model ikatan y ang melibatkan tumpang tindih orbital atomik. Lewis selanjutnya mengidentifikasi ikatan kimia sebagai pasangan elektron sekutu, meskipun tidak dapat menjelaskan mengapa pasangan elektron dan bukan jumlah y ang lain harus bertanggungjawab dalam pembentukan ikatan. Pasangan elekron sekutu y ang kemudian dikenal sebagai ikatan kov alen, dilukiskan sebagai ikatan tunggal A-B untuk sepasang elektron sekutu, ikatan rangkap dua A=B dan ganda tiga A≡B, masing-masing untuk dua dan tiga pasangan sekutu. Pembentukan pasangan elektron ini untuk mencapai konfigurasi elektron terluar delapan, oktet, seperti halnya dijumpai dalamgas mulia (kecuali He) yang ternyata stabil. Sebagai contoh adalah H2O (air), NH3 (amonia), dan CH4(metana) sebagai berikut:
  • 16. Untuk ion, biasanya muatan dilukiskan untuk satu keseluruhan dan bukan untuk atom secara individu, khususnya jika atom-atom pengelilingny a sama. Sebagai contoh adalah ion karbonat sebagai berikut:
  • 17. Teori Atom Bohr Pengertian Teori Atom Bohr Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif y ang mempuny ai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr. Penjelasan teori atom Bohr dapat dibaca pada sub buny i postulat teori atom Bohr di bawah. Penjelasan Teori Atom Bohr Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr merupakan modif ikasi (pengembangan) dari model atom Rutherf ord, beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr. Walaupun teori atom Bohr ini mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr masih mempunyai kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr dapat diterima. Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford, keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori atom Niels Bohr. Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif y ang ukuranny a sangat kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) y ang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif . Bunyi Postulat Teori Atom Bohr Teori atom Bohr kirany a dapat dijelaskan seperti berikut: 1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu y ang berbentuk lingkaran. Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit -kulit elektron y ang diny atakan dengan notasi K, L, M, N ... dst y ang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst. 2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarny a harga n. Energi ini bersif at terkuantisasi dan harga-harga y ang diijinkan diny atakan oleh harga momentum sudut elektron y ang terkuantisasi sebesar n(h/2π ) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst. 3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan oleh gay a tarik elektrostatik elektron oleh inti atom y ang diseimbangkan oleh gay a sentrif ugal dari gerak elektron. 4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebalikny a bila elektron berpindah ke orbit y ang mempuny ai energi lebih rendah akan memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit y ang bersangkutan.
  • 18. 5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state) apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarny a dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi. Model Hidrogen Bohr Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip hidrogen (Z > 1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi inti bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari lintasan bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) akan menghasilkan f oton dengan panjang gelombang 656 nm (cahay a merah). Kelemahan Teori Atom Bohr Walaupun dinilai sudah rev olusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr y aitu: 1. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempuny ai jari-jari dan lintasan y ang telah diketahui. 2. Model atom Bohr mempuny ai nilai momentum sudut lintasan ground state y ang salah. 3. Lemahny a penjelasan tentang prediksi spektra atom y ang lebih besar. 4. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra. 5. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra y ang baik. 6. Tidak dapat menjelaskan ef ek Zeeman.
  • 19. Teori Atom Dalton Teori atom Dalton. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang definisi atom hingga saat ini. Teori atom y ang paling tua dik enal adalah teori atom Dalton. Seperti y ang Anda tahu, John Dalton adalah seorang guru sekolah di Inggris, yang mempublikasikan teorinya tentang atom di tahun 1808. Temuannya didasarkan pada eksperimen dan juga dari hukum kombinasi kimia. Dalil Dalton  Semua materi terdiri dari partikel y ang tak dapat dibagi lagi y ang disebut atom.  Atom dari unsur y ang sama adalah serupa dalam hal bentuk dan massa, tetapi atom unsur satu berbeda dari atom unsur lain.  Atom tidak dapat diciptakan atau dihancurkan.  Atom unsur y ang berbeda dapat digabungkan satu sama lain dalam rasio tertentu untuk membentuk seny awa.  Atom dari unsur y ang sama dapat bergabung dalam lebih dari satu rasio untuk membentuk dua atau lebih seny awa.  Atom adalah unit terkecil dari materi y ang dapat berpengaruh terhadap reaksi kimia. Kelemahan Teori Atom Dalton  Ketidakterpisahan atom terbukti salah, karena, atom dapat dibagi lagi menjadi proton, neutron dan elektron. Namun atom adalah partikel terkecil, y ang sangat berpengaruh dalam reaksi kimia.  Menurut Dalton, atom-atom dari unsur yang sama adalah sama dalam segala hal. Pernyataan ini salah karena atom dari beberapa unsur berbeda dalam hal massa dan kepadatan. Atom seperti dari unsur yang sama memiliki massa y ang berbeda disebut isotop. Misalny a, klorin memiliki dua isotop y ang memiliki nomor massa 35 dan 37 satuan massa atom (sma).  Dalton juga mengatakan atom elemen yang berbeda berbeda dalam segala hal. Hal ini telah terbukti salah dalam kasus-kasus tertentu seperti atom argon dan atom kalsium, yang memiliki massa atom yang sama yaitu 40. Atom unsur berbeda yang memiliki massa atom yang sama disebut isobar.  Menurut Dalton atom unsur yang berbeda bergabung dalam rasio nomor sederhana keseluruhan untuk membentuk seny awa. Hal ini tidak terlihat pada seny awa organik kompleks seperti gula C12H22O11.  Teori ini gagal untuk menjelaskan keberadaan alotrop. Perbedaan sifat arang, grafit, berlian tidak dapat dijelaskan karena ketiganya terdiri dari atom y ang sama y aitu karbon. Kelebihan Teori Atom Dalton  Memungkinkan kita untuk menjelaskan hukum kombinasi kimia.  Dalton adalah orang pertama yang mengakui perbedaan yang bisa diterapkan antara partikel dari suatu unsur (atom) dan dari seny awa (molekul).