SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
1
PERANCANGAN E-LEARNING VIRTUAL CLASSROOM
MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
BERBASIS FLASH
Oleh : Arsyad Riyadi, S.Si
1. PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang Masalah
Saat ini dunia pendidikan menghadapi dua tantangan sekaligus.
Pertama adanya perubahan pergeseran paradigma dalam dunia
pendidikan itu sendiri dan kedua adanya perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat. Dalam dunia
pendidikan terjadi perubahan persepsi mengenai proses belajar.
Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) , terutama
terjadi kemajuan yang luar biasa dalam bidang infrastruktur
(jaringan internet), hardware, software maupun sarana dan
prasarana lain.
Tantangan pertama dapat dijawab melalui teori konstruktivisme,
yaitu teori yang berpendapat bahwa pengetahuan adalah bentukan
(konstruksi) dari kita sendiri yang menekuninya. Pengetahuan tidak
begitu saja dapat dipindahkan dari guru ke siswa. Seorang guru
hanyalah memfasilitasi dan siswalah yang secara aktif
mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Berlandaskan teori
konsstruktivisme, berkembang berbagai teori dan pendekatan lain
yang berorientasi pada siswa, seperti teori multiple intelligence,
accelerated learning, quantum learning,maupun quantum teaching.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini menjadi
tantangan besar bagi guru. Mau tidak mau, peran guru mulai
bergeser dari satu-satunya sumber belajar menjadi salah satu
sumber belajar yang lain, seperti majalah, surat kabar, TV, radio,
internet, dan sumber belajar yang lain. Dengan pengaruh di bidang
teknologi informasi dan komunikasi ini, timbul gagasan e-learning
2
(electronic learning), dengan berbagai istilah seperti cyber-gurus,
cyber-campus, cyber-research, cyber-education, distance learning,
online learning, online course, virtual university maupun virtual
classroom. Dan hampir di segala segi kehidupan terpengaruh
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini, sehingga muncul
istilah-istilah e-life, e-commerce, e-businnes, e-government, e-
magazine, e-text, e-media, dan sebagainya.
E-learning dalam prakteknya, dapat dilakukan melalui komputer
yang terhubung dalam jaringan internet (online), maupun komputer
stand alone (offline). Mengingat masih terbatasnya jaringan
internet, aksesibilitas, maupun sumber daya siswa dan guru, maka
e-learning yang akan dikembangkan adalah dalam bentuk virtual
classroom (ruang kelas maya).
Virtual classrom pada dasarnya sama dengan kelas konvensional,
yang meliputi penyajian materi, grafik, simulasi, evaluasi, maupun
umpan balik yang dituangkan dalam bentuk multimedia
pembelajaran interaktif. Keunggulan virtual classroom ini adalah
tidak memerlukan jaringan internet, mobilitas tinggi, harganya
murah dan lebih banyak interaktifitas (antar pengguna/siswa,
pengguna/siswa dengan program maupun pengguna/siswa
dengan nara sumber lain/guru pendamping) (Afizal Mayub, 2005).
1.2.Permasalahan
Fungsi pendidikan secara umum adalah adanya pembentukan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari siswa. Untuk
mencapainya membutuhkan perencanaan yang tepat.
Perencanaan e-learning virtual classroom yang tidak matang akan
berakibat lebih fatal dibanding pembelajaran melalui tatap muka
langsung.
3
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut.
1. Bagaimana membuat multimedia pembelajaran yang interaktif
sebagai bagian utama (isi) dari e-learning virtual classroom
2. Bagaimana merancang e-learning virtual classroom
menggunakan multimedia pembelajaran interaktif
Karena keterbatasan waktu, pada penelitian ini dibatasi pada
pengembangan multimedia dengan judul “Hukum Newton tentang
Gerak”. Batasan kedua, penilaian terhadap multimedia yang
digunakan tanpa melibatkan ahli materi maupun ahli multimedia
serta menggunakan kriteria penilaian yang sederhana. Di samping
itu, dalam penelitian ini belum sampai tahap uji coba lapangan,
Jadi, tidak dapat diketahui secara pasti apakah rancangan e-
learning virtual classroom ini efektif dan efisien dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang dilaksanakan.
2. PEMBAHASAN
2.1.Pengaruh Teori Konstruktivisme dalam Pendidikan
Secara sederhana, konstruktivisme beranggapan bahwa
pengetahuan yang kita peroleh merupakan suatu konstruksi atau
bentukan dari kita dalam menekuni sesuatu. Secara garis besar,
prinsip-prinsip konstruktivisme yang berhubungan dengan proses
pembelajaran adalah 1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri,
baik secara personal maupun sosial, 2) pengetahuan tidak dapat
dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan
murid sendiri untuk menalar, 3) murid aktif untuk mengkonstruksi
terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep yang lebih
rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, dan 4) guru
sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses
konstruksi siswa dapat berjalan mulus (Paul Suparno, 1997).
4
Konstruktivisme ini mempunyai mempunyai dampak yang besar
bagi guru. Peran guru bukanlah mentransfer pengetahuan yang
dimilikinya tetapi lebih sebagai mediator atau fasilitator yang
membantu siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya secara
cepat dan efektif.
Oleh karena siswa sendiri yang mengkonstruksi pengetahuannya,
dalam prosesnya sangat mungkin melakukan miskonsepsi
(kesalahan konsep). Hal ini bisa muncul karena siswa belum
terbiasa dalam membangun suatu pengetahuan atau lemahnya
kemampuan berpikir secara ilmiah. Miskonsepsi ini bisa muncul
karena faktor dari siswa sendiri, guru/pengajar, buku teks, konteks,
maupun cara mengajar (Paul Suparno, 2005).
Melalu e-learning virtual classroom atau bisa diistilahkan dengan
virtual classroom, miskonsepsi tersebut dimungkinkan untuk
dikurangi bahkan dihilangkan. Misalnya, dalam fisika ditemukan
miskonsepsi bahwa gaya aksi reaksi dalam hukum III Newton
bekerja pada titik yang sama. Kesalahan konsep ini dapat
dihilangkan melalui representasi paduan antara grafik, video,
audio, simulasi, animasi, hyperlink, maupun unsur multimedia lain
yang tidak dapat dilakukan dalam bentuk tercetak (misalnya buku
teks).
2.2.Pengertian, Prinsip dan Peran E-learning
E-learning merupakan kegiatan yang merujuk pada penggunaan
teknologi informasi dan teknologi pada pengajaran dan
pembelajaran. E-learning meliputi pembelajaran online,
pembelajaran virtual, pembelajaran terdistribusi, dan pembelajaran
berbasis web dan jaringan.
5
Berikut adalah empat model e-learning menurut Som Naidu
(2003), sebagai berikut :
1) Individualized self-paced e-learning online / e-learning online
secara individual
Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari seorang pembelajar
yang secara individual mengakses sumber belajar, seperti data
base atau konten materi online melalui internet atau intranet.
2) Individualized self-paced e-learning offline / e-learning offline
secara individual
Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari seorang pembelajar
yang secara individual mengakses sumber belajar, seperti data
base atau paket pembelajaran berbantuan komputer secara
offline, seperti belajar menggunakan CD atau DVD.
3) Group based e-learning synchronously / e-learning berbasis
kelompok secara serentak.
Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari sekelompok
pembelajar yang belajar secara serentak (dalam waktu
bersamaan) melalui internet atau intranet. Kegiatan ini meliputi
konferensi berbasis teks, audio, atau video.
4) Group based e-learning asynchronously / e-learning berbasis
kelompok secara tak serentak.
Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari sekelompok
pembelajar yang belajar tidak pada waktu yang bersamaan.
Misalnya, diskusi online melalui mailing list atau konferensi
berbasis teks dengan sistem manajemen pembelajaran
(learning managements systems).
Hampir sama dengan dikemukakan Khoe Yao Tung (2000),
yang membedakan ada 4 konfigurasi dalam penggunaan
teknologi distance learning, yaitu Same Time Same Place
(STSP), Same Time Different Place Instruction (STDP),
Different Time Same Place Instruction (DTSP), dan Different
6
Time Different Place Instruction (DTDP). Semua teknologi
tersebut akan terus berkembang menjadi makin bersahabat
(lebih bersifat pribadi dan fleksibel) bagi penggunanya dan
seringkali dilakukan kombinasi satu sama lain.
Virtual classroom merupakan salah satu implementasi dari e-
learning, dapat didefinisikan sebagai ruang kelas maya tempat
interaksi belajar mengajar dengan bantuan komputer dan
multimedia. Kelas maya ini seharusnya tidak jauh berbeda
dengan kelas konvensional dalam hal proses belajar
mengajarnya, yaitu adanya interaksi guru dan siswa. Bedanya
dalam virtual classroom menggunakan perangkat-perangkat
digital sebagai pengganti fasilitas-fasilitas yang digunakan
dalam kelas konvensional.
Berdasar riset yang dilakukan oleh Richard Mayer di
Universitas Kalifornia, Ruth Clark (2002), mengajukan enam
prinsip yang dapat dijadikan panduan untuk mengembangkan
e-learning, yaitu :
1) Prinsip multimedia
Penggunaan grafik yang tepat sesuai dengan teks dan tujuan
pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran. Misalnya
untuk menampilkan sebuah proses penyebaran virus lebih
efektif menggunakan animasi daripada grafik yang statis.
2) Prinsip hubungan
Penempatan teks harus berdekatan dengan grafik. Untuk teks
yang banyak, diatur sedemikian rupa sehingga antara teks dan
grafik tidak terpisah (misalnya menggunakan kombinasi
scrolling yang tepat). Penggunaan teks yang panjang sehingga
ilustrasi jauh dibawahnya akan menyulitkan penggunanya.
7
3) Prinsip modalitas
Penggunaan audio dapat meningkatkan pembelajaran terutama
untuk menjelaskan suatu animasi atau visualisasi dari materi
yang komplek dan tidak familiar.
4) Prinsip redundansi
Penjelasan grafik melalui audio dan teks yang berlebihan dapat
merugikan pembelajaran. Misalnya suatu grafik cukup
dilengkapi dengan teks. Pemberian narasi bisa mengganggu
kenyamanan pengguna saat mengamati grafik tersebut.
5) Prinsip koherensi
Penggunaan tampilan visual, teks dan sound yang tidak tepat
dapat merugikan pembelajaran.
6) Prinsip personalisasi
Penggunaan bahasa sehari-hari dan nara sumber lain dapat
meningkatkan pembelajaran. Misalnya suatu CD pembelajaran
akan lebih menarik jika digunakan bahasa keseharian dan
diiringi dengan narasi dari nara sumber.
E-learning ini harus mampu menyajikan pengalaman belajar
yang bermakna melalui pemanfaatan teknologi dan informasi
yang intensif. Seperti dikemukakan oleh Paulina Panen (2005),
bahwa e-learning mampu untuk :
1) Menfasilitasi komunikasi dan interaksi antar siswa dengan
tenaga pengajar dan nara sumber ahli
2) Meningkatkan kolaborasi antar siswa untuk membentuk
komunitas belajar
3) Mendorong siswa untuk secara mandiri mencari sumber belajar
dan mencapai makna
4) Memberikan umpan balik lintas ruang dan waktu
5) Memberikan akses kepada beragam sumber belajar
8
2.3.Pengenalan Flash
Dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini
menggunakan software Macromedia Flash 8. Program flash ini
menawarkan kemudahan, baik dalam mengelola teks, membuat
grafik, membuat animasi, mengelola sound dan video, serta unsur
multimedia lainnya. Di samping itu, flash mampu meningkatkan
interaktifitas dengan pengguna melalui bahasa pemrograman
action script-nya.
Dengan kemampuan yang dimilikinya, flash banyak digunakan
dalam pembuatan aplikasi, seperti pembuatan game, banner,
katalog, desain web, presentasi, pembuatan multimedia
pembelajaran, game dan aplikasi lainnya.
Untuk dapat menguasai flash dengan baik, memerlukan
kemampuan sebagai berikut :
1) Ketrampilan dasar memahami pengertian workspace, scene,
layer, properties, dan lain-lain. Mampu mengelola teks, garis,
warna dan membuat gambar dengan berbagai tool
2) Kemampuan membuat animasi symbol (movie clip, tombol, dan
grafik) maupun membuat animasi menggunakan animasi frame
by frame maupun tween.
3) Kemampuan menggunakan actionscript seperti stop, play,
mengelola button, movie clip, sound dan perintah-perintah lain.
4) Kemampuan mengintegrasikan komponen-komponen
multimedia (teks, suara, animasi dan lainnya) menjadi produk
yang siap pakai
2.4.Pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif
Pembuatan multimedia pembelajaran interaktif ini termasuk dalam
penelitian rekayasa (engineering). Yang menurut Ali Imran (1997)
sebagaimana dikutip oleh Muhammad Adri dan Nelda (2008),
sebagai suatu kegiatan merancang (design) yang tidak rutin,
9
sehingga di dalamnya terdapat konstribusi baru, baik dalam
bentuk, proses maupun produk.
Tahapan-tahapan yang dibuat dalam pembuatan multimedia
interaktif adalah sebagai berikut :
1) Tahap Analisa
a. Menganalisa analisis standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku
b. Membuat draft isi multimedia pembelajaran interaktif materi
Hukum Newton tentang Gerak
2) Tahap Desain
a. Menentukan materi-materi yang akan diberi gambar,
animasi maupun simulasi
b. Membuat flowchart (diagram alir) dan storyboard (alur
cerita)
Start
menu
Home KompetensiPetunjuk Materi Evaluasi Referensi
Hukum I Newton
Miskonsepsi
tentang Gerak
Hukum III NewtonHukum II Newton
Gambar 1 Flowchart dari materi Hukum Newton tentang Gerak
FLOWCHART MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
“HUKUM NEWTON TENTANG GERAK”
10
STORY BOARD MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
”HUKUM NEWTON TENTANG GERAK”
Nama Frame Isi Keterangan
Petunjuk Berisi Penggunaan Program
Kompetensi
Berisi Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator
dan Tujuan Pembelajaran
Miskonsepsi tentang
gerak
Berisi pendapat Aristoteles ,
hasil percobaan Galileo, dan
percobaan dalam kehidupan
sehari-hari
Simulasi gerak
benda jatuh bebas
dan gerak mendatar
Kuis Berisi kuis mengenai
Miskonsepsi tentang gerak
Hukum I Newton Bunyi Hukum I Newton dan
percobaan membuktikan
Hukum I Newton
Simulasi percobaan
gelas dan kertas di
atas meja Kemudian
kertas di tarik
Kuis Hukum I Newton Berisi konsep dasar Hukum I
Newton
Hukum II Newton Berisi bunyi Hukum II Newton;
percobaan yang menunjukkan
hubungan antara gaya, massa,
dan percepatan; contoh
penerapan dan contohsoal
Simulasi percobaan
hubungan m dengan
a dan F dengan m
Kuis Hukum II Newton Berisi konsep dasar Hukum II
Newton
Hukum III Newton Bunyi Hukum III Newton dan
contohnya
Animasi peristiwa
terjadinya aksi
reaksi
Kuis Hukum III
Newton
Berisi konsep dasar Hukum III
Newton
Evaluasi Berisi soal-soal Hukum
Newton
Referensi Berisi referensi yang dipakai
baik dari buku maupun sumber
internet
Profil Berisi profil Pembuat program
Gambar 2. Storyboard dari materi “Hukum Newton tentang Gerak”
11
3) Tahap Pengembangan
a. Pembatan interface multimedia
b. Pengkodean (coding) dan penggabungan materi
Meliputi penulisan action script dan penggabungan berbagai
bagian materi yang dibuat di beberapa tempat untuk
dihubungkan.
c. Compiling
File yang dihasilkan dari program flash dalam *.fla yang
dapat di-publish dalam bentuk *.swf maupun *.html. Dan
untuk kepentingan kemudahan pengguna, maka program
yang akan dibuat di-publish dalam bentuk *.exe yang dapat
dijalankan secara autorun.
d. Package/pemaketan dalam bentuk CD
4) Penilaian dan Uji Coba
Tahap ini dilakukan untuk memastikan apakah program yang
dibuat dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Penilaian
yang digunakan, sebagian menggunakan kriteria penilaian
multimedia dalam lomba pembuatan multimedia oleh
Dikmenum (Romi Satria Wahono, 2006)
5) Tahap evaluasi
Berdasarkan hasil uji coba, media pembelajaran ini dibenahi
kembali kalau ada penyempurnaan-penyempurnaan yang perlu
dilakukan.
12
2.5.Hasil Pengembangan Multimedia Pembelajaran
Tampilan multimedia pembelajaran yang telah dibuat adalah
sebagai berikut
Gambar 3. Halaman Petunjuk
Gambar 4. Halaman kompetensi
Gambar 5. Halaman Materi
13
Gambar 6. Halaman Materi
Gambar 7. Halaman Materi
Gambar 8. Halaman evaluasi
14
2.6.Perancangan E-learning Virtual classroom
Ada 3 komponen utama e-learning virtual classroom, yaitu e-
learning system (tempat), e-learning content (isi) dan hardware
infrastructure (peralatan).
Multimedia yang telah dibuat dipadukan dalam virtual classroom
sebagai content atau isinya. Pada virtual classroom ini, sistem
akan mengajukan beberapa pertanyaan, menampilkan berbagai
animasi dan simulasi. Di sinilah proses pembentukan terjadi.
Dialog maya antara sistem dan siswa dibuat menggunakan tombol
interaktif dan tampilan visual desain maupun materi yang
semenarik mungkin. Dengan interaksi ini, dimungkinkan proses
pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan akhir
pembelajaran juga tercapai. Seperti ditampilkan pada bagan
berikut.
Pada sistem ini, multimedia pembelajaran interaktif menjadi
sumber materi utama yang menggantikan peran guru dalam
pembelajaran konvensional. Guru menjadi fasilitator dan
moderator yang mengatur jalannya pembelajaran dan siswa
Apersepsi
Proses
Pembelajaran
Evaluasi
intro
Menu Petunjuk
Menu Kompetensi
Menu Materi
Kuis dan tes akhir
Tujuan
Pembelajaran
Pembentukan :
Pengetahuan
Ketrampilan
Sikap
Gambar 9. Keterkaitan antara bagian-bagian Virtual Classroom dalam proses
pembelajaran (dimodifikasi dari Afrizal Mayub, 2005)
Multimedia Pembelajaran Interaktif
15
menjadi subyek pembelajaran yang secara aktif berinteraksi baik
secara maya dengan program maupun dengan guru dan siswa
lain.
Berikut ini disajikan suatu skenario virtual classroom yang
sederhana.
Kebutuhan alat :
1) Notebook dan LCD masing-masing 1 buah
2) Speaker 1 buah (jika diperlukan)
3) Kamera atau handycam 1 buah (jika diperlukan)
Pelaksanaan
Siswa dan guru menempati kelas seperti biasa. Di sini
pembelajaran dilakukan pada waktu dan tempat yang sama.
Peran guru :
1) Membuka pelajaran
2) Memandu siswa dalam menggunakan multimedia
pembelajaran interaktif
- Dimulai dengan menampilkan video atau simulasi sebagai
apersepi dan motivasi
- Memandu penyajian materi, termasuk menampilkan animasi
sampai tahap evaluasi
- Memandu diskusi dalam kelas
- Memberikan tugas yang harus dikerjakan secara individual
maupun kelompok
- Membantu menjelaskan isi multimedia jika diperlukan
3) Menutup pembelajaran dengan menyimpulkan hasil kegiatan
dan memberikan tugas
16
Peran siswa :
1) Menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan, termasuk handout
materi jika ada
2) Berinteraksi aktif secara maya dengan multimedia maupun
dengan guru dan siswa lain
3) Mengerjakan tugas, kuis, dan evaluasi akhir.
Untuk merancang suatu virtual classroom yang ideal tentunya
membutuhkan kelengkapan dari semua komponen. Seperti 1)
adanya situs portal/blog dan System (LMS), 2) dalam menyiapkan
konten/isi melibatkan beberapa pihak seperti penulis naskah, ahli
materi, ahli media dan Learning Management programmer, 3)
dalam pelaksanaannya menggunakan sarana dan prasarana yang
lengkap, seperti tersedianya notebook/komputer dalam jumlah
yang cukup.
2.7.Analisis Lebih Lanjut
E-learning virtual classroom dapat dijadikan salah satu metode
dalam pembelajaran, baik dilakukan secara online maupun offline.
Hasil yang akan dicapai dalam pembelajaran dapat maksimal, jika
e-learning ini dirancang secara matang baik dalam pembelajaran
mandiri maupun dikolaborasikan dengan dengan pendekatan yang
berbeda. Seperti yang dilakukan oleh Tri Wahyuni R. N dkk (2007)
yang meneliti hubungan antara pembelajaran teori dalam
konstruktivisme dan konsep e-learning. Demikian juga Afrizal
Mayub dkk (2008) yang meneliti pengaruh virtual classroom
terhadap pengembangan kecerdasan ganda (multiple intelligence).
E-learning ini dalam pengembangannya bukan untuk
menggantikan kelas-kelas konvensional, dengan keterbatasan
yang melekat padanya. Berikut beberapa faktor yang membatasi
perkembangan e-learning, yaitu : 1) membutuhkan teknologi yang
17
tinggi, 2) membutuhkan desain instruksional yang lebih rumit, 3)
membutuhkan biaya yang sangat tinggi, 4) adanya kompetisi dan
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan 5) adanya sifat
kelembaman dari pengelola pendidikan (Vivex Kumar Singh,
2003).
Selain kelima faktor tersebut, ada juga faktor lain, yaitu e-learning
juga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka yang sara
dengan nilai-nilai pendidikan (ketekutan, kejujuran, kedisiplinan,
kreativitas, dan lain-lain). Di samping itu, banyak detil materi yang
diperoleh melalui tatap muka guru-murid yang tidak ditemukam
dalam penggunaan bahan ajar apapun (buku, modul, maupun
multimedia).
Seperti disebutkan di atas, bahwa e-learning membutuhkan biaya
yang sangat besar terutama sekali pada kebutuhan komputer dan
broadband jaringan internet maupun pengembangan desain e-
learning. Persaingan dalam dunia industri pendidikan juga
menyebabkan isi program e-learning (multimedia pembelajaran)
dibuat dengan harga murah tetapi mengurangi kualitas isinya.
Demikian juga dengan adanya isu HAKI, maka isi dari program e-
learning diproteksi yang menyebabkan keterbatasan dalam
mengakses maupun memodifikasi source code program yang ada.
Sifat lembamnya siswa, guru, dan pengelola pendidikan yang
sudah mapan dengan kondisi sekarang akan sulit mengubah
pembelajaran dengan berbasis e-learning yang sarat dengan
penggunaan multimedia.
Demikianlah tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam
membangun suatu e-learning. Pembelajaran konvensinal dan e-
learning seharusnya dikolaborasikan dengan baik. Seperti salah
satu mitos bahwa e-learning dapat berlaku untuk semua siswa.
Siswa yang malas atau suka menunda-nunda cenderung lebih
berhasil jika diberi pelajaran secara konvensional. Demikian juga
18
dari segi materi. Dalam bidang bahasa, penelitian yang dilakukan
oleh Tri Wahyuni R. N dkk (2007) menunjukkan bahwa para siswa
yang belajar dengan teori konstruktivisme mendapatkan hasil
yang bagus dalam penerapan praktek menulis. Sedangkan, siswa
yang menggunakan e-learning, lebih baik dalam penguasaan
kosakata dan istilah.
3. PENUTUP
3.1.Kesimpulan
1. E-learning virtual classroom dapat dijadikan salah satu metode
pembelajaran yang dapat dilakukan melalui interaksi langsung
maupun melalui belajar mandiri
2. E-learning virtual classroom dapat berjalan dengan baik jika
interaksi antara pengajar dan pembelajar berjalan secara
terkendali dan dinamis
3. Dalam pembuatan isi dari e-learning virtual classroom
(multimedia pembelajaran interaktif) harus mengacu pada
kriteria pembuatan media yang handal
3.2.Saran
1. E-learning virtual classroom harus terus dikembangkan
terutama oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
2. Antara siswa dan pengajar harus ada komitmen yang kuat agar
penyelenggaraan e-learning virtual classroom mencapai tujuan
pembelajaran yang ditargetkan
19
DAFTAR PUSTAKA
Adri, Muhammad dan Azhar, Nelda. Pengembangan Paket Multimedia
Interaktif Sebagai Sarana Belajar Mandiri. Makalah disampaikan
dalam Seminar nasional Kontribusi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
dalam Pencapaian Milenium Development Goals (MDGs),
Universitas Terbuka, Tangerang Banten, 10 Maret 2008
Clark, Ruth. 2002. Six Principles of Effective E-learning : What Works and
Why. Learning Solutions e-Magazine. Edisi : September 10, 2002.
Khoe Yao Tung. 2000. Pendidikan dan Riset di Internet. Jakarta :
Dinastindo
Mayub, Afrizal. 2005. E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Naidu, Som. 2003. E-learning : A Guidebook of Principles, Procedures and
Practises. India : Commonwealth Educational Media Center for Asia
(CEMCA)
Panen, Paulina. 2005. Pengembangan E-learning : Antara Mitos dan
Kenyataan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi
Pembelajaran “Teknologi Pendidikan Menuju Masyarakat Belajar”.
Jakarta, 5 -6 Desember 2005
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.
Yogyakarta : Kanisius
--------------------. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam
Pendidikan Fisika. Jakarta : dan PT Grasindo
Singh, Vivex Kumar. Does Multimedia Really Improve Learning
Effectiveness? Makalah disajikan dalam seminar Asian Pacific
Conference on Education : Re-envising Education : Innovation and
Diversity tanggal 2 – 4 Juni 2003
Wahyuni, Tri R. N dkk. 2007. Studi Perbandingan Antara Teori
Konstruktivisme dan Konsep E-learning dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,
Arsitek & Sipil) di Auditorium Kampus Gunadarma, 21 – 22 Agustus
2007.
Wahono, Satrio Romi. 2006. Aspek dan Kriteria Penilaian Media
pembelajaran. http://romisatriowahino.net/2006/06/21/aspek-dan-
kriteria-penilaian-media-pembelajaran/.Download tanggal 14 Maret
2011
20
BIODATA PENULIS
Arsyad Riyadi, S.Si
19790829 2005 01 1 006
Penata /III C
Lahir di Kebumen, 29 Agustus 1979. Meraih gelar
sarjana Sains Fisika di Fakultas MIPA Universitas
Diponegoro tahun 2001. Selanjutnya menempuh
program Akta Mengajar di Universitas Terbuka
Saat ini bekerja sebagai staff pengajar di SMP
Negeri 2 Pengadegan Purbalingga
Bidang minat : Multimedia dan Penerjemahan

More Related Content

What's hot

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITCabii
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
Sains dan metode ilmiah
Sains dan metode ilmiahSains dan metode ilmiah
Sains dan metode ilmiahRm Misti
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaLusi Kurnia
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalAisyah Turidho
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulatAcika Karunila
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arahTri Supadmi
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDNASuprawoto Sunardjo
 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Sherly Oktaviani
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptBayu Yoga
 

What's hot (20)

BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRITBAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
BAB 4. PROBABILITAS DASAR dan DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Sains dan metode ilmiah
Sains dan metode ilmiahSains dan metode ilmiah
Sains dan metode ilmiah
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
PPT Regresi Berganda
PPT Regresi BergandaPPT Regresi Berganda
PPT Regresi Berganda
 
Uji-T
Uji-TUji-T
Uji-T
 
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normalMakalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
Makalah distribusi binomial, poisson, distribusi normal
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
MIKROSKOP
MIKROSKOPMIKROSKOP
MIKROSKOP
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Analisis varian dua arah
Analisis varian dua arahAnalisis varian dua arah
Analisis varian dua arah
 
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SDInstrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
Instrumen Penilaian Hasil Belajar Nontes dalam Pembelajaran Matematika di SD
 
Integral Permukaan
Integral PermukaanIntegral Permukaan
Integral Permukaan
 
Pendugaan Parameter
Pendugaan ParameterPendugaan Parameter
Pendugaan Parameter
 
Media pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisikaMedia pembelajaran fisika
Media pembelajaran fisika
 
Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)Mean, Median dan Modus (PPT)
Mean, Median dan Modus (PPT)
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
PROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.pptPROGRAM LINEAR.ppt
PROGRAM LINEAR.ppt
 
Makalah Korelasi
Makalah KorelasiMakalah Korelasi
Makalah Korelasi
 

Similar to E-Learning Virtual Classroom

Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah Herlina
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018AnisHaerunisa2
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...LisaniahAmini
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...Universitas Mercu Buana
 
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...ArifPrasetyo19
 
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...Rahma Kesumawati
 
Model Pembelajaran Blended learning
Model Pembelajaran Blended learningModel Pembelajaran Blended learning
Model Pembelajaran Blended learningJanner Simarmata
 
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Saeful Akhyar
 
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docxMAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docxManEdyMan2
 
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia  Untuk Men...Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia  Untuk Men...
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...Jenifer Andalangi
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis websriylimutasima
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBIldayanti
 
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...Nilam Rosfalina
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...Riskyyoni
 
Penerapan Proses Pembelajaran Berbasis Digital
Penerapan Proses Pembelajaran Berbasis DigitalPenerapan Proses Pembelajaran Berbasis Digital
Penerapan Proses Pembelajaran Berbasis DigitalB10RindriaRachma092
 

Similar to E-Learning Virtual Classroom (20)

Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
Indah herlina, hapzi ali, e learning dan manfaat sistem pembelajaran e-learni...
 
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018
Tugas sim, anis haerunisa, yananto mihadi putra,se,m.si, konsep e learning, 2018
 
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...
TUGAS SIM, LISANIAH AMINI LISA'ILINA, YANANTO MIHADI PUTRA, PENGENALAN E-LEAR...
 
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
Tugas sim, istianah indrayani , yananto mihadi putra se m.si, pengenalan e le...
 
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...
TUGAS SIM, EVI YULIANA SARI, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M. Si, PENGENALAN ELEA...
 
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
SIM Rahma Kesumawati, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,. Pengenalan E-Learnin...
 
Model Pembelajaran Blended learning
Model Pembelajaran Blended learningModel Pembelajaran Blended learning
Model Pembelajaran Blended learning
 
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
Sim, saeful akhyar,prof.dr.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning, universita...
 
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docxMAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
MAKALAH MODEL-MODEL PEMBELAJARANn.docx
 
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia  Untuk Men...Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia  Untuk Men...
Dampak Pemanfaatan Sistem E-learning Pada PT. Kereta Api Indonesia Untuk Men...
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Tugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis webTugas final media pembelajaran berbasis web
Tugas final media pembelajaran berbasis web
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
Tugas makalah1
Tugas makalah1Tugas makalah1
Tugas makalah1
 
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
 
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
Sim14, nilam rosfalina, hapzi ali, e learning system , universitas mercu buan...
 
Modul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajaran Modul Media Pembelajaran
Modul Media Pembelajaran
 
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
Sim, risky yoni septiana, prof. dr. ir. hapzi ali, m.m, cma, pengenalan e lea...
 
Penerapan Proses Pembelajaran Berbasis Digital
Penerapan Proses Pembelajaran Berbasis DigitalPenerapan Proses Pembelajaran Berbasis Digital
Penerapan Proses Pembelajaran Berbasis Digital
 
Modul. pdf
Modul. pdfModul. pdf
Modul. pdf
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

E-Learning Virtual Classroom

  • 1. 1 PERANCANGAN E-LEARNING VIRTUAL CLASSROOM MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS FLASH Oleh : Arsyad Riyadi, S.Si 1. PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Masalah Saat ini dunia pendidikan menghadapi dua tantangan sekaligus. Pertama adanya perubahan pergeseran paradigma dalam dunia pendidikan itu sendiri dan kedua adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat. Dalam dunia pendidikan terjadi perubahan persepsi mengenai proses belajar. Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) , terutama terjadi kemajuan yang luar biasa dalam bidang infrastruktur (jaringan internet), hardware, software maupun sarana dan prasarana lain. Tantangan pertama dapat dijawab melalui teori konstruktivisme, yaitu teori yang berpendapat bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) dari kita sendiri yang menekuninya. Pengetahuan tidak begitu saja dapat dipindahkan dari guru ke siswa. Seorang guru hanyalah memfasilitasi dan siswalah yang secara aktif mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Berlandaskan teori konsstruktivisme, berkembang berbagai teori dan pendekatan lain yang berorientasi pada siswa, seperti teori multiple intelligence, accelerated learning, quantum learning,maupun quantum teaching. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini menjadi tantangan besar bagi guru. Mau tidak mau, peran guru mulai bergeser dari satu-satunya sumber belajar menjadi salah satu sumber belajar yang lain, seperti majalah, surat kabar, TV, radio, internet, dan sumber belajar yang lain. Dengan pengaruh di bidang teknologi informasi dan komunikasi ini, timbul gagasan e-learning
  • 2. 2 (electronic learning), dengan berbagai istilah seperti cyber-gurus, cyber-campus, cyber-research, cyber-education, distance learning, online learning, online course, virtual university maupun virtual classroom. Dan hampir di segala segi kehidupan terpengaruh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini, sehingga muncul istilah-istilah e-life, e-commerce, e-businnes, e-government, e- magazine, e-text, e-media, dan sebagainya. E-learning dalam prakteknya, dapat dilakukan melalui komputer yang terhubung dalam jaringan internet (online), maupun komputer stand alone (offline). Mengingat masih terbatasnya jaringan internet, aksesibilitas, maupun sumber daya siswa dan guru, maka e-learning yang akan dikembangkan adalah dalam bentuk virtual classroom (ruang kelas maya). Virtual classrom pada dasarnya sama dengan kelas konvensional, yang meliputi penyajian materi, grafik, simulasi, evaluasi, maupun umpan balik yang dituangkan dalam bentuk multimedia pembelajaran interaktif. Keunggulan virtual classroom ini adalah tidak memerlukan jaringan internet, mobilitas tinggi, harganya murah dan lebih banyak interaktifitas (antar pengguna/siswa, pengguna/siswa dengan program maupun pengguna/siswa dengan nara sumber lain/guru pendamping) (Afizal Mayub, 2005). 1.2.Permasalahan Fungsi pendidikan secara umum adalah adanya pembentukan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari siswa. Untuk mencapainya membutuhkan perencanaan yang tepat. Perencanaan e-learning virtual classroom yang tidak matang akan berakibat lebih fatal dibanding pembelajaran melalui tatap muka langsung.
  • 3. 3 Dari uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana membuat multimedia pembelajaran yang interaktif sebagai bagian utama (isi) dari e-learning virtual classroom 2. Bagaimana merancang e-learning virtual classroom menggunakan multimedia pembelajaran interaktif Karena keterbatasan waktu, pada penelitian ini dibatasi pada pengembangan multimedia dengan judul “Hukum Newton tentang Gerak”. Batasan kedua, penilaian terhadap multimedia yang digunakan tanpa melibatkan ahli materi maupun ahli multimedia serta menggunakan kriteria penilaian yang sederhana. Di samping itu, dalam penelitian ini belum sampai tahap uji coba lapangan, Jadi, tidak dapat diketahui secara pasti apakah rancangan e- learning virtual classroom ini efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilaksanakan. 2. PEMBAHASAN 2.1.Pengaruh Teori Konstruktivisme dalam Pendidikan Secara sederhana, konstruktivisme beranggapan bahwa pengetahuan yang kita peroleh merupakan suatu konstruksi atau bentukan dari kita dalam menekuni sesuatu. Secara garis besar, prinsip-prinsip konstruktivisme yang berhubungan dengan proses pembelajaran adalah 1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun sosial, 2) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar, 3) murid aktif untuk mengkonstruksi terus menerus, sehingga terjadi perubahan konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, dan 4) guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi siswa dapat berjalan mulus (Paul Suparno, 1997).
  • 4. 4 Konstruktivisme ini mempunyai mempunyai dampak yang besar bagi guru. Peran guru bukanlah mentransfer pengetahuan yang dimilikinya tetapi lebih sebagai mediator atau fasilitator yang membantu siswa dapat mengkonstruksi pengetahuannya secara cepat dan efektif. Oleh karena siswa sendiri yang mengkonstruksi pengetahuannya, dalam prosesnya sangat mungkin melakukan miskonsepsi (kesalahan konsep). Hal ini bisa muncul karena siswa belum terbiasa dalam membangun suatu pengetahuan atau lemahnya kemampuan berpikir secara ilmiah. Miskonsepsi ini bisa muncul karena faktor dari siswa sendiri, guru/pengajar, buku teks, konteks, maupun cara mengajar (Paul Suparno, 2005). Melalu e-learning virtual classroom atau bisa diistilahkan dengan virtual classroom, miskonsepsi tersebut dimungkinkan untuk dikurangi bahkan dihilangkan. Misalnya, dalam fisika ditemukan miskonsepsi bahwa gaya aksi reaksi dalam hukum III Newton bekerja pada titik yang sama. Kesalahan konsep ini dapat dihilangkan melalui representasi paduan antara grafik, video, audio, simulasi, animasi, hyperlink, maupun unsur multimedia lain yang tidak dapat dilakukan dalam bentuk tercetak (misalnya buku teks). 2.2.Pengertian, Prinsip dan Peran E-learning E-learning merupakan kegiatan yang merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan teknologi pada pengajaran dan pembelajaran. E-learning meliputi pembelajaran online, pembelajaran virtual, pembelajaran terdistribusi, dan pembelajaran berbasis web dan jaringan.
  • 5. 5 Berikut adalah empat model e-learning menurut Som Naidu (2003), sebagai berikut : 1) Individualized self-paced e-learning online / e-learning online secara individual Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari seorang pembelajar yang secara individual mengakses sumber belajar, seperti data base atau konten materi online melalui internet atau intranet. 2) Individualized self-paced e-learning offline / e-learning offline secara individual Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari seorang pembelajar yang secara individual mengakses sumber belajar, seperti data base atau paket pembelajaran berbantuan komputer secara offline, seperti belajar menggunakan CD atau DVD. 3) Group based e-learning synchronously / e-learning berbasis kelompok secara serentak. Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari sekelompok pembelajar yang belajar secara serentak (dalam waktu bersamaan) melalui internet atau intranet. Kegiatan ini meliputi konferensi berbasis teks, audio, atau video. 4) Group based e-learning asynchronously / e-learning berbasis kelompok secara tak serentak. Pembelajaran ini merujuk pada situasi dari sekelompok pembelajar yang belajar tidak pada waktu yang bersamaan. Misalnya, diskusi online melalui mailing list atau konferensi berbasis teks dengan sistem manajemen pembelajaran (learning managements systems). Hampir sama dengan dikemukakan Khoe Yao Tung (2000), yang membedakan ada 4 konfigurasi dalam penggunaan teknologi distance learning, yaitu Same Time Same Place (STSP), Same Time Different Place Instruction (STDP), Different Time Same Place Instruction (DTSP), dan Different
  • 6. 6 Time Different Place Instruction (DTDP). Semua teknologi tersebut akan terus berkembang menjadi makin bersahabat (lebih bersifat pribadi dan fleksibel) bagi penggunanya dan seringkali dilakukan kombinasi satu sama lain. Virtual classroom merupakan salah satu implementasi dari e- learning, dapat didefinisikan sebagai ruang kelas maya tempat interaksi belajar mengajar dengan bantuan komputer dan multimedia. Kelas maya ini seharusnya tidak jauh berbeda dengan kelas konvensional dalam hal proses belajar mengajarnya, yaitu adanya interaksi guru dan siswa. Bedanya dalam virtual classroom menggunakan perangkat-perangkat digital sebagai pengganti fasilitas-fasilitas yang digunakan dalam kelas konvensional. Berdasar riset yang dilakukan oleh Richard Mayer di Universitas Kalifornia, Ruth Clark (2002), mengajukan enam prinsip yang dapat dijadikan panduan untuk mengembangkan e-learning, yaitu : 1) Prinsip multimedia Penggunaan grafik yang tepat sesuai dengan teks dan tujuan pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran. Misalnya untuk menampilkan sebuah proses penyebaran virus lebih efektif menggunakan animasi daripada grafik yang statis. 2) Prinsip hubungan Penempatan teks harus berdekatan dengan grafik. Untuk teks yang banyak, diatur sedemikian rupa sehingga antara teks dan grafik tidak terpisah (misalnya menggunakan kombinasi scrolling yang tepat). Penggunaan teks yang panjang sehingga ilustrasi jauh dibawahnya akan menyulitkan penggunanya.
  • 7. 7 3) Prinsip modalitas Penggunaan audio dapat meningkatkan pembelajaran terutama untuk menjelaskan suatu animasi atau visualisasi dari materi yang komplek dan tidak familiar. 4) Prinsip redundansi Penjelasan grafik melalui audio dan teks yang berlebihan dapat merugikan pembelajaran. Misalnya suatu grafik cukup dilengkapi dengan teks. Pemberian narasi bisa mengganggu kenyamanan pengguna saat mengamati grafik tersebut. 5) Prinsip koherensi Penggunaan tampilan visual, teks dan sound yang tidak tepat dapat merugikan pembelajaran. 6) Prinsip personalisasi Penggunaan bahasa sehari-hari dan nara sumber lain dapat meningkatkan pembelajaran. Misalnya suatu CD pembelajaran akan lebih menarik jika digunakan bahasa keseharian dan diiringi dengan narasi dari nara sumber. E-learning ini harus mampu menyajikan pengalaman belajar yang bermakna melalui pemanfaatan teknologi dan informasi yang intensif. Seperti dikemukakan oleh Paulina Panen (2005), bahwa e-learning mampu untuk : 1) Menfasilitasi komunikasi dan interaksi antar siswa dengan tenaga pengajar dan nara sumber ahli 2) Meningkatkan kolaborasi antar siswa untuk membentuk komunitas belajar 3) Mendorong siswa untuk secara mandiri mencari sumber belajar dan mencapai makna 4) Memberikan umpan balik lintas ruang dan waktu 5) Memberikan akses kepada beragam sumber belajar
  • 8. 8 2.3.Pengenalan Flash Dalam pengembangan multimedia pembelajaran interaktif ini menggunakan software Macromedia Flash 8. Program flash ini menawarkan kemudahan, baik dalam mengelola teks, membuat grafik, membuat animasi, mengelola sound dan video, serta unsur multimedia lainnya. Di samping itu, flash mampu meningkatkan interaktifitas dengan pengguna melalui bahasa pemrograman action script-nya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, flash banyak digunakan dalam pembuatan aplikasi, seperti pembuatan game, banner, katalog, desain web, presentasi, pembuatan multimedia pembelajaran, game dan aplikasi lainnya. Untuk dapat menguasai flash dengan baik, memerlukan kemampuan sebagai berikut : 1) Ketrampilan dasar memahami pengertian workspace, scene, layer, properties, dan lain-lain. Mampu mengelola teks, garis, warna dan membuat gambar dengan berbagai tool 2) Kemampuan membuat animasi symbol (movie clip, tombol, dan grafik) maupun membuat animasi menggunakan animasi frame by frame maupun tween. 3) Kemampuan menggunakan actionscript seperti stop, play, mengelola button, movie clip, sound dan perintah-perintah lain. 4) Kemampuan mengintegrasikan komponen-komponen multimedia (teks, suara, animasi dan lainnya) menjadi produk yang siap pakai 2.4.Pembuatan Multimedia Pembelajaran Interaktif Pembuatan multimedia pembelajaran interaktif ini termasuk dalam penelitian rekayasa (engineering). Yang menurut Ali Imran (1997) sebagaimana dikutip oleh Muhammad Adri dan Nelda (2008), sebagai suatu kegiatan merancang (design) yang tidak rutin,
  • 9. 9 sehingga di dalamnya terdapat konstribusi baru, baik dalam bentuk, proses maupun produk. Tahapan-tahapan yang dibuat dalam pembuatan multimedia interaktif adalah sebagai berikut : 1) Tahap Analisa a. Menganalisa analisis standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku b. Membuat draft isi multimedia pembelajaran interaktif materi Hukum Newton tentang Gerak 2) Tahap Desain a. Menentukan materi-materi yang akan diberi gambar, animasi maupun simulasi b. Membuat flowchart (diagram alir) dan storyboard (alur cerita) Start menu Home KompetensiPetunjuk Materi Evaluasi Referensi Hukum I Newton Miskonsepsi tentang Gerak Hukum III NewtonHukum II Newton Gambar 1 Flowchart dari materi Hukum Newton tentang Gerak FLOWCHART MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF “HUKUM NEWTON TENTANG GERAK”
  • 10. 10 STORY BOARD MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ”HUKUM NEWTON TENTANG GERAK” Nama Frame Isi Keterangan Petunjuk Berisi Penggunaan Program Kompetensi Berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan Pembelajaran Miskonsepsi tentang gerak Berisi pendapat Aristoteles , hasil percobaan Galileo, dan percobaan dalam kehidupan sehari-hari Simulasi gerak benda jatuh bebas dan gerak mendatar Kuis Berisi kuis mengenai Miskonsepsi tentang gerak Hukum I Newton Bunyi Hukum I Newton dan percobaan membuktikan Hukum I Newton Simulasi percobaan gelas dan kertas di atas meja Kemudian kertas di tarik Kuis Hukum I Newton Berisi konsep dasar Hukum I Newton Hukum II Newton Berisi bunyi Hukum II Newton; percobaan yang menunjukkan hubungan antara gaya, massa, dan percepatan; contoh penerapan dan contohsoal Simulasi percobaan hubungan m dengan a dan F dengan m Kuis Hukum II Newton Berisi konsep dasar Hukum II Newton Hukum III Newton Bunyi Hukum III Newton dan contohnya Animasi peristiwa terjadinya aksi reaksi Kuis Hukum III Newton Berisi konsep dasar Hukum III Newton Evaluasi Berisi soal-soal Hukum Newton Referensi Berisi referensi yang dipakai baik dari buku maupun sumber internet Profil Berisi profil Pembuat program Gambar 2. Storyboard dari materi “Hukum Newton tentang Gerak”
  • 11. 11 3) Tahap Pengembangan a. Pembatan interface multimedia b. Pengkodean (coding) dan penggabungan materi Meliputi penulisan action script dan penggabungan berbagai bagian materi yang dibuat di beberapa tempat untuk dihubungkan. c. Compiling File yang dihasilkan dari program flash dalam *.fla yang dapat di-publish dalam bentuk *.swf maupun *.html. Dan untuk kepentingan kemudahan pengguna, maka program yang akan dibuat di-publish dalam bentuk *.exe yang dapat dijalankan secara autorun. d. Package/pemaketan dalam bentuk CD 4) Penilaian dan Uji Coba Tahap ini dilakukan untuk memastikan apakah program yang dibuat dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Penilaian yang digunakan, sebagian menggunakan kriteria penilaian multimedia dalam lomba pembuatan multimedia oleh Dikmenum (Romi Satria Wahono, 2006) 5) Tahap evaluasi Berdasarkan hasil uji coba, media pembelajaran ini dibenahi kembali kalau ada penyempurnaan-penyempurnaan yang perlu dilakukan.
  • 12. 12 2.5.Hasil Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tampilan multimedia pembelajaran yang telah dibuat adalah sebagai berikut Gambar 3. Halaman Petunjuk Gambar 4. Halaman kompetensi Gambar 5. Halaman Materi
  • 13. 13 Gambar 6. Halaman Materi Gambar 7. Halaman Materi Gambar 8. Halaman evaluasi
  • 14. 14 2.6.Perancangan E-learning Virtual classroom Ada 3 komponen utama e-learning virtual classroom, yaitu e- learning system (tempat), e-learning content (isi) dan hardware infrastructure (peralatan). Multimedia yang telah dibuat dipadukan dalam virtual classroom sebagai content atau isinya. Pada virtual classroom ini, sistem akan mengajukan beberapa pertanyaan, menampilkan berbagai animasi dan simulasi. Di sinilah proses pembentukan terjadi. Dialog maya antara sistem dan siswa dibuat menggunakan tombol interaktif dan tampilan visual desain maupun materi yang semenarik mungkin. Dengan interaksi ini, dimungkinkan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan akhir pembelajaran juga tercapai. Seperti ditampilkan pada bagan berikut. Pada sistem ini, multimedia pembelajaran interaktif menjadi sumber materi utama yang menggantikan peran guru dalam pembelajaran konvensional. Guru menjadi fasilitator dan moderator yang mengatur jalannya pembelajaran dan siswa Apersepsi Proses Pembelajaran Evaluasi intro Menu Petunjuk Menu Kompetensi Menu Materi Kuis dan tes akhir Tujuan Pembelajaran Pembentukan : Pengetahuan Ketrampilan Sikap Gambar 9. Keterkaitan antara bagian-bagian Virtual Classroom dalam proses pembelajaran (dimodifikasi dari Afrizal Mayub, 2005) Multimedia Pembelajaran Interaktif
  • 15. 15 menjadi subyek pembelajaran yang secara aktif berinteraksi baik secara maya dengan program maupun dengan guru dan siswa lain. Berikut ini disajikan suatu skenario virtual classroom yang sederhana. Kebutuhan alat : 1) Notebook dan LCD masing-masing 1 buah 2) Speaker 1 buah (jika diperlukan) 3) Kamera atau handycam 1 buah (jika diperlukan) Pelaksanaan Siswa dan guru menempati kelas seperti biasa. Di sini pembelajaran dilakukan pada waktu dan tempat yang sama. Peran guru : 1) Membuka pelajaran 2) Memandu siswa dalam menggunakan multimedia pembelajaran interaktif - Dimulai dengan menampilkan video atau simulasi sebagai apersepi dan motivasi - Memandu penyajian materi, termasuk menampilkan animasi sampai tahap evaluasi - Memandu diskusi dalam kelas - Memberikan tugas yang harus dikerjakan secara individual maupun kelompok - Membantu menjelaskan isi multimedia jika diperlukan 3) Menutup pembelajaran dengan menyimpulkan hasil kegiatan dan memberikan tugas
  • 16. 16 Peran siswa : 1) Menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan, termasuk handout materi jika ada 2) Berinteraksi aktif secara maya dengan multimedia maupun dengan guru dan siswa lain 3) Mengerjakan tugas, kuis, dan evaluasi akhir. Untuk merancang suatu virtual classroom yang ideal tentunya membutuhkan kelengkapan dari semua komponen. Seperti 1) adanya situs portal/blog dan System (LMS), 2) dalam menyiapkan konten/isi melibatkan beberapa pihak seperti penulis naskah, ahli materi, ahli media dan Learning Management programmer, 3) dalam pelaksanaannya menggunakan sarana dan prasarana yang lengkap, seperti tersedianya notebook/komputer dalam jumlah yang cukup. 2.7.Analisis Lebih Lanjut E-learning virtual classroom dapat dijadikan salah satu metode dalam pembelajaran, baik dilakukan secara online maupun offline. Hasil yang akan dicapai dalam pembelajaran dapat maksimal, jika e-learning ini dirancang secara matang baik dalam pembelajaran mandiri maupun dikolaborasikan dengan dengan pendekatan yang berbeda. Seperti yang dilakukan oleh Tri Wahyuni R. N dkk (2007) yang meneliti hubungan antara pembelajaran teori dalam konstruktivisme dan konsep e-learning. Demikian juga Afrizal Mayub dkk (2008) yang meneliti pengaruh virtual classroom terhadap pengembangan kecerdasan ganda (multiple intelligence). E-learning ini dalam pengembangannya bukan untuk menggantikan kelas-kelas konvensional, dengan keterbatasan yang melekat padanya. Berikut beberapa faktor yang membatasi perkembangan e-learning, yaitu : 1) membutuhkan teknologi yang
  • 17. 17 tinggi, 2) membutuhkan desain instruksional yang lebih rumit, 3) membutuhkan biaya yang sangat tinggi, 4) adanya kompetisi dan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), dan 5) adanya sifat kelembaman dari pengelola pendidikan (Vivex Kumar Singh, 2003). Selain kelima faktor tersebut, ada juga faktor lain, yaitu e-learning juga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka yang sara dengan nilai-nilai pendidikan (ketekutan, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, dan lain-lain). Di samping itu, banyak detil materi yang diperoleh melalui tatap muka guru-murid yang tidak ditemukam dalam penggunaan bahan ajar apapun (buku, modul, maupun multimedia). Seperti disebutkan di atas, bahwa e-learning membutuhkan biaya yang sangat besar terutama sekali pada kebutuhan komputer dan broadband jaringan internet maupun pengembangan desain e- learning. Persaingan dalam dunia industri pendidikan juga menyebabkan isi program e-learning (multimedia pembelajaran) dibuat dengan harga murah tetapi mengurangi kualitas isinya. Demikian juga dengan adanya isu HAKI, maka isi dari program e- learning diproteksi yang menyebabkan keterbatasan dalam mengakses maupun memodifikasi source code program yang ada. Sifat lembamnya siswa, guru, dan pengelola pendidikan yang sudah mapan dengan kondisi sekarang akan sulit mengubah pembelajaran dengan berbasis e-learning yang sarat dengan penggunaan multimedia. Demikianlah tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam membangun suatu e-learning. Pembelajaran konvensinal dan e- learning seharusnya dikolaborasikan dengan baik. Seperti salah satu mitos bahwa e-learning dapat berlaku untuk semua siswa. Siswa yang malas atau suka menunda-nunda cenderung lebih berhasil jika diberi pelajaran secara konvensional. Demikian juga
  • 18. 18 dari segi materi. Dalam bidang bahasa, penelitian yang dilakukan oleh Tri Wahyuni R. N dkk (2007) menunjukkan bahwa para siswa yang belajar dengan teori konstruktivisme mendapatkan hasil yang bagus dalam penerapan praktek menulis. Sedangkan, siswa yang menggunakan e-learning, lebih baik dalam penguasaan kosakata dan istilah. 3. PENUTUP 3.1.Kesimpulan 1. E-learning virtual classroom dapat dijadikan salah satu metode pembelajaran yang dapat dilakukan melalui interaksi langsung maupun melalui belajar mandiri 2. E-learning virtual classroom dapat berjalan dengan baik jika interaksi antara pengajar dan pembelajar berjalan secara terkendali dan dinamis 3. Dalam pembuatan isi dari e-learning virtual classroom (multimedia pembelajaran interaktif) harus mengacu pada kriteria pembuatan media yang handal 3.2.Saran 1. E-learning virtual classroom harus terus dikembangkan terutama oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan 2. Antara siswa dan pengajar harus ada komitmen yang kuat agar penyelenggaraan e-learning virtual classroom mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan
  • 19. 19 DAFTAR PUSTAKA Adri, Muhammad dan Azhar, Nelda. Pengembangan Paket Multimedia Interaktif Sebagai Sarana Belajar Mandiri. Makalah disampaikan dalam Seminar nasional Kontribusi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam Pencapaian Milenium Development Goals (MDGs), Universitas Terbuka, Tangerang Banten, 10 Maret 2008 Clark, Ruth. 2002. Six Principles of Effective E-learning : What Works and Why. Learning Solutions e-Magazine. Edisi : September 10, 2002. Khoe Yao Tung. 2000. Pendidikan dan Riset di Internet. Jakarta : Dinastindo Mayub, Afrizal. 2005. E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX. Yogyakarta : Graha Ilmu Naidu, Som. 2003. E-learning : A Guidebook of Principles, Procedures and Practises. India : Commonwealth Educational Media Center for Asia (CEMCA) Panen, Paulina. 2005. Pengembangan E-learning : Antara Mitos dan Kenyataan. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran “Teknologi Pendidikan Menuju Masyarakat Belajar”. Jakarta, 5 -6 Desember 2005 Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius --------------------. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta : dan PT Grasindo Singh, Vivex Kumar. Does Multimedia Really Improve Learning Effectiveness? Makalah disajikan dalam seminar Asian Pacific Conference on Education : Re-envising Education : Innovation and Diversity tanggal 2 – 4 Juni 2003 Wahyuni, Tri R. N dkk. 2007. Studi Perbandingan Antara Teori Konstruktivisme dan Konsep E-learning dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) di Auditorium Kampus Gunadarma, 21 – 22 Agustus 2007. Wahono, Satrio Romi. 2006. Aspek dan Kriteria Penilaian Media pembelajaran. http://romisatriowahino.net/2006/06/21/aspek-dan- kriteria-penilaian-media-pembelajaran/.Download tanggal 14 Maret 2011
  • 20. 20 BIODATA PENULIS Arsyad Riyadi, S.Si 19790829 2005 01 1 006 Penata /III C Lahir di Kebumen, 29 Agustus 1979. Meraih gelar sarjana Sains Fisika di Fakultas MIPA Universitas Diponegoro tahun 2001. Selanjutnya menempuh program Akta Mengajar di Universitas Terbuka Saat ini bekerja sebagai staff pengajar di SMP Negeri 2 Pengadegan Purbalingga Bidang minat : Multimedia dan Penerjemahan