SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
Download to read offline
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN
ANALISIS KIMIA
.
KIMIA ANALITIK I
• Langkah langkah pokok metoda ilmiah
• Menetapkan masalah
• Melakukan kajian teoritik dan menarik
hipotesa
• Melakukan eksperimen atau observasi
• Mengolah data hasil observasi
• Menarik kesimpulan
METODA ILMIAH DALAM ANALISIS KIMIA
• Masalah merupakan problema spesifik yang dicari
jawabannya.
• Sumber masalah dalam kimia analisis adalah sampel atau
cuplikan.
• Kajian teoritik sebelum melakukan analisis diperlukan untuk
memberikan landasan berfikir yang benar.
• Melalui kajian teoritik dibuat hipotesis.
• Observasi merupakan inti dari kimia analisis untuk
mengungkap kebenaran ilmiah.
• Hasil observasi adalah data
• Berdasarkan pengolahan data ditarik kesimpulan. Kesimpulan
merupakan jawaban ilmiah atas masalah.
Uraian Materi :
1. Tahapan untuk Analisis Kuantitatif
2. Kesalahan dalam Analisis Kimia
3. Statistika sederhana untuk kimia
TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS
KIMIA
1. Tahapan untuk Analisis Kuantitatif
• Sampling
• Preparasi Sampel
• Pengukuran
• Perhitungan dan Interpretasi data
.
A. SAMPLING
Adalah suatu prosespengambilan
cuplikan/zat yan akan diteliti.
Cuplikan yang dianalisis harus bersifat
representatif, yakni dapat mewakili
keseluruhan materi yang akan dianalisis.
1. Tahapan untuk Analisis Kuantitatif
Teknik Sampling
• Obyek analisis tidak mungkin secara
keseluruhan dianalisis di laboratorium.
• Dari obyek analisis diambil sejumlah tertentu
yang representatif untuk dikumpulkan
menjadi sampel lapangan.
• Teknik sampling adalah cara pengambilan
sampel, contoh atau cuplikan dari bahan
ruah/lapangan yang menjadi obyek analisis
• Pengambilan sampel lapangan
• Pengurangan jumlah dan ukuran sampel
lapangan menjadi sampel laboratorium
• Pengurangan sampel laboratorium menjadi
sampel analitik
• Penyimpanan sampel analitik
Tahapan Sampling
SAMPLING
Syarat: Cuplikan harus representatif
Contoh: Sampel induk
Sampel primer
A B C
1
4
3
2
2 + 3 1 + 4
d
c
b
a a b
c d
Sampel bulk
Sampel sub bulk
Sampel laboratorium
Contoh sampling :
1. Untuk menganalisis kandungan logam berat dalam
air sungai yang mengalir, pengambilan cuplikan
dilakukan di beberapa titik pada setiap jarak 100
meter. Selain itu kedalaman, jarak dari pinggir, dan
lingkungan sekitar sungai harus diperhatikan.
2. Jika berbentuk padatan, cuplikan harus
dihomogenkan dengan cara digerus atau digiling,
kemudian diayak menggunakan ayakan dengan
mesh (ukuran) tertentu. Untuk memperkecil
jumlah, cuplikan dikumpulkan dalam bentuk kerucut,
lalu diratakan dan dibagi empat bagian. Dua
bagian yang berseberangan akan digunakan
sebagai cuplikan.
B. PREPARASI SAMPEL PADAT
1. Cara basah
• Pelarutan langsung dengan air (zat padat dilarutkan
dalam air larutan )
• Pelarutan dengan asam, seperti HNO3, H2SO4, HCl,
HClO4, atau campurannya.
• Destruksi dengan air raja HNO3 p : HCl p = 1 : 3.
Terdapat 2 cara, yaitu:
1. Cara basah
2. Cara kering
2. Cara kering
Diabukan dalam furnace pada suhu tertentu. Jika
diperlukan + “ashing aid”. Abu dilarutkan dalam asam,
kemudian diencerkan secara kuantitatif.
.
Menghilangkan Adanya Interferensi
Contoh 1:
Al 3+ maupun ion Fe3+ sama-sama membentuk kompleks berwarna
merah dengan aluminon, sedangkan Fe2+ tidak.
Apa yang harus dilakukan jika suatu sampel hanya akan diukur
konsentrasi Al3+nya ???
Contoh 2:
Ion Mg2+ dan Fe3+ dapat mengendap dengan oksalat (pada proses
gravimetri). Pada pH 6,5 ion besi dapat mengendap sebagai
hidroksidanya, sedangkan ion magnesium tidak.
Apa yang harus dilakukan jika suatu sampel hanya akan diukur
konsentrasi Mg2+???
C. PENGUKURAN
.
Metode Pengukuran untuk analisis kuantitatif
Contoh:
• Metode Konvensional : Volumetri dan Gravimetri
• Metode fisiko-kimia modern : - Elektrokimia
- Spektrofotometri
• D. perhitungan dan interpretasi Data
Data hasil pengukuran diolah
sedemikian rupa, ditafsirkan dengan
cara-cara analitik, dan dinyatakan
sedemikian, sehingga dapat dipahami
artinya.
Tafsiran dari data yang diperoleh tidak selalu mudah
dan sederhana, karena pada setiap pekerjaan analisis
selalu terjadi kesalahan-kesalahan
Perhitungan Statistik untuk
membantu dalam pengambilan
kesimpulan/Keputusan
Home
2. KESALAHAN DALAM ANALISIS KIMIA
Kesalahan tak tentu/ Indeterminat Error
Sumber penyebab Kesalahan tak dapat
ditentukan secara pasti.
Contoh:
- Kebisingan & penyimpangan dalam
rangkaian elektronika
- Getaran dalam suatu gedung
- Perubahan kondisi lingkungan kerja
 Kesalahan tertentu/ Determinant Error/
Kesalahan sistematik
- Kesalahan Metode/ Cara Analisis : Umumnya
bersumber dari adanya zat lain yang
mempengaruhi hasil pengukuran. Hasil
pengukuran bisa menjadi lebih besar atau lebih
kecil dari yang seharusnya
- Kesalahan Operasional: Umumnya terjadi
karena keterbatasan kemampuan
analis/operator
- Kesalahan Instrumental: Ketidakmampuan alat
ukur untuk bekerja sesuai standar yang
diperlukan
Perumusan Kesalahan Relatif
Biasanya dinyatakan dengan:
Hasil sebenarnya – Hasil pengamatan
% Kesalahan = x 100%
Hasil sebenarnya
Home
STATISTIKA SEDERHANA UNTUK ANALISIS
KIMIA
1. Mean (harga rata-rata, x ), merupakan ukuran kecenderungan
sentral.
x1 + x2 + x3 + ... + xn
X =
n
2. Simpangan baku (S), merupakan ukuran variabilitas hasil analisis
( x – x )2
S =
n – 1
JK
S =
n - 1
3. Relative Standard Deviation (R.S.D)
s
R.S.D =
x
4. Coefficient of Variation (C.V.)
s x 100
C.V. =
x
Contoh :
Analisis terhadap bijih besi menghasilkan ukuran persen massa besi:
7,08 ; 7,21 ; 7,12 ; 7,09 ; 7,16 ; 7,14 ; 7,07 ; 7,14 ; 7,18 ; 7,11.
Hitung rata-rata, Simpangan baku, dan koefisien variasi!
Jawab :
X = 7,13 % ; s = 0,045 % ; C.V. = 0,63%
5. Batas Kepercayaan, merupakan daerah di sekitar harga yang
sesungguhnya
Nilai t diperoleh dari Tabel t pada derajat kebebasan (D.B.) = n - 1
Contoh:
Hasil analisis massa nikel (mg) yang terkandung dalam 1 g suatu bahan galian
adalah : 5,0 ; 5,3 ; 5,7 ; 4,8 ; 5,2
Hitung batas kepercayaan pada tingkat kepercayaan 95%
Jawab:
x = 5,2 ; s = 0,3 ; sx = 0,134
Maka = 5,20 + 0,37. Jadi 95% dipercaya bahwa massa nikel berada pada
range : 4,83 – 5,57.
x
x
x t S
S
S
n
S
x t
n
Tabel untuk t
dengan tingkat kepercayaan 90% - 99%
P
DB
t
0.1 0,05 0,02 0,01 0,001
1 6.31 12,71 31,82 63,36 636,62
2 2.92 4,30 6,97 9,93 31,60
3 2.35 3,18 4,54 5,84 12,94
4 2,13 2,78 3,75 4,60 8,61
5 2,02 2,57 3,37 4,03 6,86
6 1,94 2,45 3,14 3,71 5,96
7 1,90 2,37 3,00 3,50 5,41
8 1,86 2,31 2,90 3,36 5,04
9 1,83 2,26 2,82 3,25 4,78
10 1,81 2,23 2,76 3,17 4,59
11 1,80 2,20 2,72 3,11 4,44
12 1,78 2,18 2,68 3,06 4,32
13 1,77 2,16 2,65 3,01 4,22
14 1,76 2,15 2,62 2,98 4,14
15 1,75 2,113 2,60 2,95 4,07
16 1,75 2,12 2,58 2,92 4,02
17 1,74 2,11 2,58 2,90 3,97
18 1,73 2,10 2,57 2,88 3,92
19 1,73 2,09 2,55 2,86 3,88
20 1,73 2,09 2,54 2,85 3,85
6. Ukuran Penolakan data Hasil Pengamatan (Uji Q)
Digunakan untuk menguji adanya data yang meragukan/
mencurigakan, apakah data tersebut perlu dibuang atau tidak.
xc = data yang mencurigakan
Q = Xc - Xd xd = data terdekat
Xb - Xk xb = data terbesar
xk = data terkecil
Apabila Q hitung > Qtabel , artinya data yang mencurigakan berada di luar
range, sehingga harus dibuang.
.
Tabel Nilai Kuesien Penolakan, Q
Jumlah
Pengamatan
Q0,90
3
4
5
6
7
8
9
10
0,90
0,76
0,64
0,56
0,51
0,47
0,44
0,41
.
• Contoh
• Hasil penentuan kadmium dalam sampel
debu adalah ;
• 4,3 ;4,1 ; 4,0 dan 3,2 mikrogram/gram.
• A pakah data 3,2 dibuang
Contoh Uji Q :
Dari hasil analisis diperoleh normalitas suatu larutan:
0,1014;0,1012;0,1016;0,1019. Data yang dicurigai :
0,1019.
Tentukan apakah data terakhir perlu dibuang atau
tidak!
0,1019 0,1016
0,43
0,1019 0,1012
Q
Dari tabel, harga Q untuk n=4 adalah 0,76
Karena Qhitung(0,43)<Qtabel(0,76), maka data tersebut tidak
perlu dibuang.
7. Membandingkan dua set data
a. Uji F
Untuk menguji presisi dari dua metode yang dibandingkan, apakah
berbeda atau tidak
Jika Fhitung < Ftabel , berarti dapat diperbandingkan
b.Uji t
Untuk menguji rata-rata dari dua metode yang dibandingkan,
apakah berbeda atau tidak
x1 - x2 (n1-1)s1
2 + (n2-1)s2
2
t = sp =
sp 1/n1 + 1/n2 n1 + n2 – 2
Jika thitung > ttabel , berarti berbeda secara signifikan
Ket : SI
2 = Nilai Varians Terbesar
SII
2= Nilai Varians terkecil
2
2
( )
( )
I
II
S terbesar
F
S terkecil
Nilai angka banding variansi F
DB1= der. bebas variansi terbesar ; DB2= der. bebas variansi terkecil P=0,05
DB1
DB2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 161,4 199,7 215,6 224,6 230,2 234,0 236,8 238,9 240,5 241,9
2 18,51 19,0 19,16 19.25 19,50 19,33 19,35 19,37 19,38 19,40
3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79
4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96
5 6.61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74
6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,29 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06
7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64
8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35
9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14
10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98
11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85
12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75
13 4,67 3,81 3,41 3,18 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67
14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60
15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 2,51 2,54
16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49
17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45
18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,56 2,41
19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38
20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35
Nilai angka banding variansi F
DB1= derajat bebas variansi terbesar ; DB2= derajat bebas variansi terkecil
P=0,01
DB1
DB2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4052 5000 5403 5625 5764 5859 5928 5982 6022 6056
2 98,50 99,00 99,17 99,25 99,30 99,33 99,36 99,37 99,39 99,40
3 34,12 30,82 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,35 27,23
4 21,20 18,00 16,69 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,55
5 16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,46 10,46 10,29 10,16 10,05
6 13,75 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 7,98 7,87
7 12,25 9,55 8,45 7,85 7,46 7,19 6,99 6,84 6,72 6,62
8 11,26 8,65 7,59 7,01 6,63 6,37 6,18 6,03 5,91 5,81
9 10,56 8,02 6,99 6,42 6,06 5,80 5,61 5,47 5,35 5,26
10 10,04 7,56 6,55 5,99 4,64 5,39 5,20 5,06 4,94 4,85
11 9,65 7,21 6,22 5,67 5,32 5,07 4,89 4,74 4,63 4,54
12 9,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,64 4,50 4,39 4,30
13 9,07 6,70 5,74 5,21 4,86 4,62 4,44 4,30 4,19 4,10
14 8,86 6,51 5,56 5,04 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,94
15 8,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,80
16 8,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,69
17 8,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59
18 8,29 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,84 3,71 3,60 3,51
19 8,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 3,63 3,52 3,43
20 8,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,70 3,56 3,46 3,37
Contoh :
Hasil pengukuran dua metode adalah sbb:
Bandingkan presisi dan rata-rata kedua metode!
Metode baru (1) Metode Standar (2)
Rata-rata 7,85% 8,03%
Simpangan baku 0,130% 0,095%
Jumlah sampel 5 6
Jawab:
0,132
F = = 1,87
0,0952
(5-1) x 0,0169 + (6-1) x 0,0090 7,85 – 8,03
Sp = = 0,112 ; t = = 2,66
9 0,112 1/5+1/6
Harga F tabel pada p = 5% untuk derajat kebebasan 4 dan 5 adalah 5,19.
Jadi Fhitung< Ftabel, artinya Kedua harga presisi dapat diperbandingkan.
 Harga t berdasarkan tabel pada derajat kebebasan 9 dan tingkat
kepercayaan 95% adalah 2,26. Jadi t hitung > t tabel , artinya kedua rata-rata
berbeda secara signifikan.
8. Presisi (kecermatan)
Kemiripan ukuran dalam satu set data, ditunjukkan dengan harga
simpang baku
9. Akurasi (ketepatan)
Ukuran kedekatan nilai hasil percobaan (xi) atau rata-rata ( x ) ke
nilai yang sebenarnya ( )
Kesalahan absolut = xi - atau x -
Kesalahan absolut
Kesalahan Relatif =
Kesalahan ppt = kesalahan relatif x 1000
Ketepatan dan Kecermatan
Ketepatan: besar atau kecilnya penyimpangan yang
diberikan oleh hasil pengukuran dibandingkan
dengan nilai sebenarnya.
Kecermatan: menyangkut keberulangan hasil pengukuran yang
dapat pula dinyatakan oleh besar kecilnya
simpangan baku.
.
Contoh:
Hitung kesalahan absolut, persen kesalahan dan kesalahan ‘parts per
thousand” untuk rata-rata dari data set berikut:
Xi (mg) = 8,33 ; 8,29 ; 8,28 ; 8,34 ; 8,36
= 8,27 mg
Jawab :
X = 8,32 mg
Kesalahan absolut = 8,32 – 8,27 = 0,05 mg
kesalahan absolut 0,05
% kesalahan = x 100 = x 100 = 0,6
8,27
0,05
Kesalahan ppt = x 1000 = 6
8,27
x x
xx x
x x
xx x
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
A
B C D
Keterangan:
A : Presisi baik, akurasi baik
B : Presisi baik, akurasi tidak baik
C : Presisi tidak baik, akurasi baik (rata-rata)
D : Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
1. Normalitas suatu larutan ditentukan
dengan empat kali titrasi. Hasilnya adalah
0,2041 ; 0,2039 ; 0,2049 dan 0,2043.
Hitunglah harga rata-rata, standar deviasi
dan koefisien variasinya.
2. Seorang ahli Kimia menetapkan persentase
besi dalam suatu bijih. Hasil yang diperoleh
adalah sbb :
ẋ = 15,30s = 0,10 n = 4
Hitung pada bats ketangguhan 99% ?
3. Tetapkan batas ketangguhan 95% dan
99% untuk dari data berikut :
x = 38,3 ; Sx = 2,9 ; n = 10
4. Analisis A melaporkan persentase besi
dalam suatu sample sbb :
16,65 ; 16,70 ; 16,68 ; 16,60 ; dan 16,63
Hitunglah : nilai rata-rata, standar deviasi
dan koefisien variasi.
Apabila nilai persentase besi tersebut
adalah 16,55%, Hitunglah kesalahan mutlak
dan kesalahan relatif .
6. Mahasiswa M,N,O,P melaporkan hasil analisanya seperti gambar di bawah
ini
• 7. seorang teknisi memperoleh hasil untuk
konsentrasi (mg/dL) kolesterol dalam darah
sebagai berikut :
• 240 ; 265 ; 230 ; 238 ;244
a. adakah sesuatu hasil yang dapat ditolak
oleh uji Q.
b. Berapa nilai yang harus dilaporkan sebagai
konsentrasi.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Gina Sari
 
ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)
Firda Khaerini
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
ChaLim Yoora
 

What's hot (20)

Analisis kation
Analisis kation Analisis kation
Analisis kation
 
Ppt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisaPpt kation anion kimia analisa
Ppt kation anion kimia analisa
 
Titrasi redoks 2
Titrasi redoks 2Titrasi redoks 2
Titrasi redoks 2
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion ginaLaporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
Laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)ALDEHID (Senyawa Karbon)
ALDEHID (Senyawa Karbon)
 
Essay anion
Essay anionEssay anion
Essay anion
 
Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
titrasi asidimetri
titrasi asidimetrititrasi asidimetri
titrasi asidimetri
 
Laporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum KoloidLaporan Hasil Praktikum Koloid
Laporan Hasil Praktikum Koloid
 
Analisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineralAnalisis kadar abu dan mineral
Analisis kadar abu dan mineral
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Sel volta
Sel voltaSel volta
Sel volta
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
logam golongan 4 (kimia anorganik 2)
logam golongan 4 (kimia anorganik 2)logam golongan 4 (kimia anorganik 2)
logam golongan 4 (kimia anorganik 2)
 
Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)Kimia kelas 12 (lemak)
Kimia kelas 12 (lemak)
 

Similar to tahap_tahap_pekerjaan_analisis_kimia_YANG_DIPRINT.pdf

M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdfM3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
SaptioAji1
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Retna Rindayani
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
Jumariyah
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawie
su Herman
 
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
rozi arrozi
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
Indriati Dewi
 

Similar to tahap_tahap_pekerjaan_analisis_kimia_YANG_DIPRINT.pdf (20)

Makalah Uji T
Makalah Uji TMakalah Uji T
Makalah Uji T
 
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfVerifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
 
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdfM3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
M3.2_Statistik Sampling by Variable _PPC032021.pptx.pdf
 
PENGENALAN KIMIA FARMASI DASAR.pptx
PENGENALAN KIMIA FARMASI DASAR.pptxPENGENALAN KIMIA FARMASI DASAR.pptx
PENGENALAN KIMIA FARMASI DASAR.pptx
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
Statistika 2014 Tendensi Sentral
Statistika 2014 Tendensi SentralStatistika 2014 Tendensi Sentral
Statistika 2014 Tendensi Sentral
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
 
Master mr.mawie
Master mr.mawieMaster mr.mawie
Master mr.mawie
 
Statistika 2014 Estimasi
Statistika 2014 EstimasiStatistika 2014 Estimasi
Statistika 2014 Estimasi
 
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
Pertemuan1 teoriketidakpastian-110920154744-phpapp01
 
Statistika Pengambilan Contoh.ppt
Statistika Pengambilan Contoh.pptStatistika Pengambilan Contoh.ppt
Statistika Pengambilan Contoh.ppt
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
 
Uji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffeUji tukey & Uji scheffe
Uji tukey & Uji scheffe
 
Power point statistik anava
Power point statistik anavaPower point statistik anava
Power point statistik anava
 
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan PengukuranMateri Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
Materi Fisika Kelas X Besaran dan Pengukuran
 
3 path analysis
3 path analysis3 path analysis
3 path analysis
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptxBab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
Bab 01. Pengukuran, Besaran dan Satuan.pptx
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

tahap_tahap_pekerjaan_analisis_kimia_YANG_DIPRINT.pdf

  • 1.
  • 3. • Langkah langkah pokok metoda ilmiah • Menetapkan masalah • Melakukan kajian teoritik dan menarik hipotesa • Melakukan eksperimen atau observasi • Mengolah data hasil observasi • Menarik kesimpulan METODA ILMIAH DALAM ANALISIS KIMIA
  • 4. • Masalah merupakan problema spesifik yang dicari jawabannya. • Sumber masalah dalam kimia analisis adalah sampel atau cuplikan. • Kajian teoritik sebelum melakukan analisis diperlukan untuk memberikan landasan berfikir yang benar. • Melalui kajian teoritik dibuat hipotesis. • Observasi merupakan inti dari kimia analisis untuk mengungkap kebenaran ilmiah. • Hasil observasi adalah data • Berdasarkan pengolahan data ditarik kesimpulan. Kesimpulan merupakan jawaban ilmiah atas masalah.
  • 5. Uraian Materi : 1. Tahapan untuk Analisis Kuantitatif 2. Kesalahan dalam Analisis Kimia 3. Statistika sederhana untuk kimia
  • 6. TAHAP-TAHAP PEKERJAAN ANALISIS KIMIA 1. Tahapan untuk Analisis Kuantitatif • Sampling • Preparasi Sampel • Pengukuran • Perhitungan dan Interpretasi data .
  • 7. A. SAMPLING Adalah suatu prosespengambilan cuplikan/zat yan akan diteliti. Cuplikan yang dianalisis harus bersifat representatif, yakni dapat mewakili keseluruhan materi yang akan dianalisis. 1. Tahapan untuk Analisis Kuantitatif
  • 8. Teknik Sampling • Obyek analisis tidak mungkin secara keseluruhan dianalisis di laboratorium. • Dari obyek analisis diambil sejumlah tertentu yang representatif untuk dikumpulkan menjadi sampel lapangan. • Teknik sampling adalah cara pengambilan sampel, contoh atau cuplikan dari bahan ruah/lapangan yang menjadi obyek analisis
  • 9. • Pengambilan sampel lapangan • Pengurangan jumlah dan ukuran sampel lapangan menjadi sampel laboratorium • Pengurangan sampel laboratorium menjadi sampel analitik • Penyimpanan sampel analitik Tahapan Sampling
  • 10. SAMPLING Syarat: Cuplikan harus representatif Contoh: Sampel induk Sampel primer A B C 1 4 3 2 2 + 3 1 + 4 d c b a a b c d Sampel bulk Sampel sub bulk Sampel laboratorium
  • 11. Contoh sampling : 1. Untuk menganalisis kandungan logam berat dalam air sungai yang mengalir, pengambilan cuplikan dilakukan di beberapa titik pada setiap jarak 100 meter. Selain itu kedalaman, jarak dari pinggir, dan lingkungan sekitar sungai harus diperhatikan. 2. Jika berbentuk padatan, cuplikan harus dihomogenkan dengan cara digerus atau digiling, kemudian diayak menggunakan ayakan dengan mesh (ukuran) tertentu. Untuk memperkecil jumlah, cuplikan dikumpulkan dalam bentuk kerucut, lalu diratakan dan dibagi empat bagian. Dua bagian yang berseberangan akan digunakan sebagai cuplikan.
  • 12. B. PREPARASI SAMPEL PADAT 1. Cara basah • Pelarutan langsung dengan air (zat padat dilarutkan dalam air larutan ) • Pelarutan dengan asam, seperti HNO3, H2SO4, HCl, HClO4, atau campurannya. • Destruksi dengan air raja HNO3 p : HCl p = 1 : 3. Terdapat 2 cara, yaitu: 1. Cara basah 2. Cara kering
  • 13. 2. Cara kering Diabukan dalam furnace pada suhu tertentu. Jika diperlukan + “ashing aid”. Abu dilarutkan dalam asam, kemudian diencerkan secara kuantitatif. .
  • 14. Menghilangkan Adanya Interferensi Contoh 1: Al 3+ maupun ion Fe3+ sama-sama membentuk kompleks berwarna merah dengan aluminon, sedangkan Fe2+ tidak. Apa yang harus dilakukan jika suatu sampel hanya akan diukur konsentrasi Al3+nya ??? Contoh 2: Ion Mg2+ dan Fe3+ dapat mengendap dengan oksalat (pada proses gravimetri). Pada pH 6,5 ion besi dapat mengendap sebagai hidroksidanya, sedangkan ion magnesium tidak. Apa yang harus dilakukan jika suatu sampel hanya akan diukur konsentrasi Mg2+???
  • 15. C. PENGUKURAN . Metode Pengukuran untuk analisis kuantitatif Contoh: • Metode Konvensional : Volumetri dan Gravimetri • Metode fisiko-kimia modern : - Elektrokimia - Spektrofotometri
  • 16. • D. perhitungan dan interpretasi Data Data hasil pengukuran diolah sedemikian rupa, ditafsirkan dengan cara-cara analitik, dan dinyatakan sedemikian, sehingga dapat dipahami artinya.
  • 17. Tafsiran dari data yang diperoleh tidak selalu mudah dan sederhana, karena pada setiap pekerjaan analisis selalu terjadi kesalahan-kesalahan Perhitungan Statistik untuk membantu dalam pengambilan kesimpulan/Keputusan Home
  • 18. 2. KESALAHAN DALAM ANALISIS KIMIA Kesalahan tak tentu/ Indeterminat Error Sumber penyebab Kesalahan tak dapat ditentukan secara pasti. Contoh: - Kebisingan & penyimpangan dalam rangkaian elektronika - Getaran dalam suatu gedung - Perubahan kondisi lingkungan kerja
  • 19.  Kesalahan tertentu/ Determinant Error/ Kesalahan sistematik - Kesalahan Metode/ Cara Analisis : Umumnya bersumber dari adanya zat lain yang mempengaruhi hasil pengukuran. Hasil pengukuran bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya - Kesalahan Operasional: Umumnya terjadi karena keterbatasan kemampuan analis/operator - Kesalahan Instrumental: Ketidakmampuan alat ukur untuk bekerja sesuai standar yang diperlukan
  • 20. Perumusan Kesalahan Relatif Biasanya dinyatakan dengan: Hasil sebenarnya – Hasil pengamatan % Kesalahan = x 100% Hasil sebenarnya Home
  • 21. STATISTIKA SEDERHANA UNTUK ANALISIS KIMIA 1. Mean (harga rata-rata, x ), merupakan ukuran kecenderungan sentral. x1 + x2 + x3 + ... + xn X = n 2. Simpangan baku (S), merupakan ukuran variabilitas hasil analisis ( x – x )2 S = n – 1 JK S = n - 1
  • 22. 3. Relative Standard Deviation (R.S.D) s R.S.D = x 4. Coefficient of Variation (C.V.) s x 100 C.V. = x Contoh : Analisis terhadap bijih besi menghasilkan ukuran persen massa besi: 7,08 ; 7,21 ; 7,12 ; 7,09 ; 7,16 ; 7,14 ; 7,07 ; 7,14 ; 7,18 ; 7,11. Hitung rata-rata, Simpangan baku, dan koefisien variasi! Jawab : X = 7,13 % ; s = 0,045 % ; C.V. = 0,63%
  • 23. 5. Batas Kepercayaan, merupakan daerah di sekitar harga yang sesungguhnya Nilai t diperoleh dari Tabel t pada derajat kebebasan (D.B.) = n - 1 Contoh: Hasil analisis massa nikel (mg) yang terkandung dalam 1 g suatu bahan galian adalah : 5,0 ; 5,3 ; 5,7 ; 4,8 ; 5,2 Hitung batas kepercayaan pada tingkat kepercayaan 95% Jawab: x = 5,2 ; s = 0,3 ; sx = 0,134 Maka = 5,20 + 0,37. Jadi 95% dipercaya bahwa massa nikel berada pada range : 4,83 – 5,57. x x x t S S S n S x t n
  • 24. Tabel untuk t dengan tingkat kepercayaan 90% - 99% P DB t 0.1 0,05 0,02 0,01 0,001 1 6.31 12,71 31,82 63,36 636,62 2 2.92 4,30 6,97 9,93 31,60 3 2.35 3,18 4,54 5,84 12,94 4 2,13 2,78 3,75 4,60 8,61 5 2,02 2,57 3,37 4,03 6,86 6 1,94 2,45 3,14 3,71 5,96 7 1,90 2,37 3,00 3,50 5,41 8 1,86 2,31 2,90 3,36 5,04 9 1,83 2,26 2,82 3,25 4,78 10 1,81 2,23 2,76 3,17 4,59 11 1,80 2,20 2,72 3,11 4,44 12 1,78 2,18 2,68 3,06 4,32 13 1,77 2,16 2,65 3,01 4,22 14 1,76 2,15 2,62 2,98 4,14 15 1,75 2,113 2,60 2,95 4,07 16 1,75 2,12 2,58 2,92 4,02 17 1,74 2,11 2,58 2,90 3,97 18 1,73 2,10 2,57 2,88 3,92 19 1,73 2,09 2,55 2,86 3,88 20 1,73 2,09 2,54 2,85 3,85
  • 25. 6. Ukuran Penolakan data Hasil Pengamatan (Uji Q) Digunakan untuk menguji adanya data yang meragukan/ mencurigakan, apakah data tersebut perlu dibuang atau tidak. xc = data yang mencurigakan Q = Xc - Xd xd = data terdekat Xb - Xk xb = data terbesar xk = data terkecil Apabila Q hitung > Qtabel , artinya data yang mencurigakan berada di luar range, sehingga harus dibuang. .
  • 26. Tabel Nilai Kuesien Penolakan, Q Jumlah Pengamatan Q0,90 3 4 5 6 7 8 9 10 0,90 0,76 0,64 0,56 0,51 0,47 0,44 0,41
  • 27. . • Contoh • Hasil penentuan kadmium dalam sampel debu adalah ; • 4,3 ;4,1 ; 4,0 dan 3,2 mikrogram/gram. • A pakah data 3,2 dibuang
  • 28. Contoh Uji Q : Dari hasil analisis diperoleh normalitas suatu larutan: 0,1014;0,1012;0,1016;0,1019. Data yang dicurigai : 0,1019. Tentukan apakah data terakhir perlu dibuang atau tidak! 0,1019 0,1016 0,43 0,1019 0,1012 Q Dari tabel, harga Q untuk n=4 adalah 0,76 Karena Qhitung(0,43)<Qtabel(0,76), maka data tersebut tidak perlu dibuang.
  • 29. 7. Membandingkan dua set data a. Uji F Untuk menguji presisi dari dua metode yang dibandingkan, apakah berbeda atau tidak Jika Fhitung < Ftabel , berarti dapat diperbandingkan b.Uji t Untuk menguji rata-rata dari dua metode yang dibandingkan, apakah berbeda atau tidak x1 - x2 (n1-1)s1 2 + (n2-1)s2 2 t = sp = sp 1/n1 + 1/n2 n1 + n2 – 2 Jika thitung > ttabel , berarti berbeda secara signifikan Ket : SI 2 = Nilai Varians Terbesar SII 2= Nilai Varians terkecil 2 2 ( ) ( ) I II S terbesar F S terkecil
  • 30. Nilai angka banding variansi F DB1= der. bebas variansi terbesar ; DB2= der. bebas variansi terkecil P=0,05 DB1 DB2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 161,4 199,7 215,6 224,6 230,2 234,0 236,8 238,9 240,5 241,9 2 18,51 19,0 19,16 19.25 19,50 19,33 19,35 19,37 19,38 19,40 3 10,13 9,55 9,28 9,12 9,01 8,94 8,89 8,85 8,81 8,79 4 7,71 6,94 6,59 6,39 6,26 6,16 6,09 6,04 6,00 5,96 5 6.61 5,79 5,41 5,19 5,05 4,95 4,88 4,82 4,77 4,74 6 5,99 5,14 4,76 4,53 4,29 4,28 4,21 4,15 4,10 4,06 7 5,59 4,74 4,35 4,12 3,97 3,87 3,79 3,73 3,68 3,64 8 5,32 4,46 4,07 3,84 3,69 3,58 3,50 3,44 3,39 3,35 9 5,12 4,26 3,86 3,63 3,48 3,37 3,29 3,23 3,18 3,14 10 4,96 4,10 3,71 3,48 3,33 3,22 3,14 3,07 3,02 2,98 11 4,84 3,98 3,59 3,36 3,20 3,09 3,01 2,95 2,90 2,85 12 4,75 3,89 3,49 3,26 3,11 3,00 2,91 2,85 2,80 2,75 13 4,67 3,81 3,41 3,18 3,03 2,92 2,83 2,77 2,71 2,67 14 4,60 3,74 3,34 3,11 2,96 2,85 2,76 2,70 2,65 2,60 15 4,54 3,68 3,29 3,06 2,90 2,79 2,71 2,64 2,51 2,54 16 4,49 3,63 3,24 3,01 2,85 2,74 2,66 2,59 2,54 2,49 17 4,45 3,59 3,20 2,96 2,81 2,70 2,61 2,55 2,49 2,45 18 4,41 3,55 3,16 2,93 2,77 2,66 2,58 2,51 2,56 2,41 19 4,38 3,52 3,13 2,90 2,74 2,63 2,54 2,48 2,42 2,38 20 4,35 3,49 3,10 2,87 2,71 2,60 2,51 2,45 2,39 2,35
  • 31. Nilai angka banding variansi F DB1= derajat bebas variansi terbesar ; DB2= derajat bebas variansi terkecil P=0,01 DB1 DB2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4052 5000 5403 5625 5764 5859 5928 5982 6022 6056 2 98,50 99,00 99,17 99,25 99,30 99,33 99,36 99,37 99,39 99,40 3 34,12 30,82 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,35 27,23 4 21,20 18,00 16,69 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,55 5 16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,46 10,46 10,29 10,16 10,05 6 13,75 10,92 9,78 9,15 8,75 8,47 8,26 8,10 7,98 7,87 7 12,25 9,55 8,45 7,85 7,46 7,19 6,99 6,84 6,72 6,62 8 11,26 8,65 7,59 7,01 6,63 6,37 6,18 6,03 5,91 5,81 9 10,56 8,02 6,99 6,42 6,06 5,80 5,61 5,47 5,35 5,26 10 10,04 7,56 6,55 5,99 4,64 5,39 5,20 5,06 4,94 4,85 11 9,65 7,21 6,22 5,67 5,32 5,07 4,89 4,74 4,63 4,54 12 9,33 6,93 5,95 5,41 5,06 4,82 4,64 4,50 4,39 4,30 13 9,07 6,70 5,74 5,21 4,86 4,62 4,44 4,30 4,19 4,10 14 8,86 6,51 5,56 5,04 4,69 4,46 4,28 4,14 4,03 3,94 15 8,68 6,36 5,42 4,89 4,56 4,32 4,14 4,00 3,89 3,80 16 8,53 6,23 5,29 4,77 4,44 4,20 4,03 3,89 3,78 3,69 17 8,40 6,11 5,18 4,67 4,34 4,10 3,93 3,79 3,68 3,59 18 8,29 6,01 5,09 4,58 4,25 4,01 3,84 3,71 3,60 3,51 19 8,18 5,93 5,01 4,50 4,17 3,94 3,77 3,63 3,52 3,43 20 8,10 5,85 4,94 4,43 4,10 3,87 3,70 3,56 3,46 3,37
  • 32. Contoh : Hasil pengukuran dua metode adalah sbb: Bandingkan presisi dan rata-rata kedua metode! Metode baru (1) Metode Standar (2) Rata-rata 7,85% 8,03% Simpangan baku 0,130% 0,095% Jumlah sampel 5 6 Jawab: 0,132 F = = 1,87 0,0952 (5-1) x 0,0169 + (6-1) x 0,0090 7,85 – 8,03 Sp = = 0,112 ; t = = 2,66 9 0,112 1/5+1/6
  • 33. Harga F tabel pada p = 5% untuk derajat kebebasan 4 dan 5 adalah 5,19. Jadi Fhitung< Ftabel, artinya Kedua harga presisi dapat diperbandingkan.  Harga t berdasarkan tabel pada derajat kebebasan 9 dan tingkat kepercayaan 95% adalah 2,26. Jadi t hitung > t tabel , artinya kedua rata-rata berbeda secara signifikan.
  • 34. 8. Presisi (kecermatan) Kemiripan ukuran dalam satu set data, ditunjukkan dengan harga simpang baku 9. Akurasi (ketepatan) Ukuran kedekatan nilai hasil percobaan (xi) atau rata-rata ( x ) ke nilai yang sebenarnya ( ) Kesalahan absolut = xi - atau x - Kesalahan absolut Kesalahan Relatif = Kesalahan ppt = kesalahan relatif x 1000
  • 35. Ketepatan dan Kecermatan Ketepatan: besar atau kecilnya penyimpangan yang diberikan oleh hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai sebenarnya. Kecermatan: menyangkut keberulangan hasil pengukuran yang dapat pula dinyatakan oleh besar kecilnya simpangan baku. .
  • 36. Contoh: Hitung kesalahan absolut, persen kesalahan dan kesalahan ‘parts per thousand” untuk rata-rata dari data set berikut: Xi (mg) = 8,33 ; 8,29 ; 8,28 ; 8,34 ; 8,36 = 8,27 mg Jawab : X = 8,32 mg Kesalahan absolut = 8,32 – 8,27 = 0,05 mg kesalahan absolut 0,05 % kesalahan = x 100 = x 100 = 0,6 8,27 0,05 Kesalahan ppt = x 1000 = 6 8,27
  • 37. x x xx x x x xx x X X X X X X X X X X A B C D Keterangan: A : Presisi baik, akurasi baik B : Presisi baik, akurasi tidak baik C : Presisi tidak baik, akurasi baik (rata-rata) D : Presisi tidak baik, akurasi tidak baik
  • 38.
  • 39. 1. Normalitas suatu larutan ditentukan dengan empat kali titrasi. Hasilnya adalah 0,2041 ; 0,2039 ; 0,2049 dan 0,2043. Hitunglah harga rata-rata, standar deviasi dan koefisien variasinya. 2. Seorang ahli Kimia menetapkan persentase besi dalam suatu bijih. Hasil yang diperoleh adalah sbb : ẋ = 15,30s = 0,10 n = 4 Hitung pada bats ketangguhan 99% ?
  • 40. 3. Tetapkan batas ketangguhan 95% dan 99% untuk dari data berikut : x = 38,3 ; Sx = 2,9 ; n = 10 4. Analisis A melaporkan persentase besi dalam suatu sample sbb : 16,65 ; 16,70 ; 16,68 ; 16,60 ; dan 16,63 Hitunglah : nilai rata-rata, standar deviasi dan koefisien variasi. Apabila nilai persentase besi tersebut adalah 16,55%, Hitunglah kesalahan mutlak dan kesalahan relatif .
  • 41. 6. Mahasiswa M,N,O,P melaporkan hasil analisanya seperti gambar di bawah ini
  • 42. • 7. seorang teknisi memperoleh hasil untuk konsentrasi (mg/dL) kolesterol dalam darah sebagai berikut : • 240 ; 265 ; 230 ; 238 ;244 a. adakah sesuatu hasil yang dapat ditolak oleh uji Q. b. Berapa nilai yang harus dilaporkan sebagai konsentrasi.