SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
MENCAKUP 3 TAHAP PROSES
1.Eksternal Treatment (Penjernihan Air Bak
u)
2.Internal Treatment (Pengolahan Air Umpa
n Boiler)
3.Cooling Water Treatment (Pengolahan Air
Umpan Air Pendingin)
1. Eksternal Treatment
(Penjernihan Air Baku)
Primary
- water clarifier
- filtrasi
- Aktivated Carbon Filter
Secondary
- Reverse Osmosis
PENJERNIHAN AIR BAKU (SUNGAI/A
IR SUMUR BOR)
Tujuan:
Memisahkan air dengan material pengotor
nya (tanah, lumpur, pasir, koloid, mikroorg
anisme) melalui proses sedimentasi akibat
gaya gravitasi untuk menghasilkan air yan
g jernih dengan tingkat kekeruhan < 5 NT
U.
Tahapan :
proses penjernihan air terdiri dari 3 tahap
1. Koagulasi
2. Fokulasi
3. Sedimentasi
kekurangan salah satu tahap dalam prose
s ini tidak akan menghasilkan air yang jern
ih secara optimum.
1.Koagulasi
• merupakan proses netralisasi muatan partikel-
partikel koloid sehingga dapat saling berdekata
n satu sama lain dengan adanya tumbukan anta
r partikel sehingga terbentuk flok halus.
• pH air optimum dalam proses koagulasi adalah
6,0-8,0. Bahan kimia yang digunakan adalah pol
ymer coagulant (S-1009). Dosis 30 ppm atau se
suai kebutuhan.
• penambahan soda ash (NaCO3) untuk kontrol p
H. Dosis 30 ppm atau sesuai kebutuhan.
2. Flokulasi
• Penyatuan antar partikel (flok halus) yang
sudah saling berdekatan menjadi agregat
yang lebih besar sehingga terpisah dari air
/mengendap.
• Bahan kimia yang dipakai polymer Flokula
nt (S-1101)
• Dosis 0,4 ppm atau sesuai kebutuhan
3. Sedimentasi
• Proses pengendapan dengan cara gravita
si. Terjadi di Clarifier lamela.
• Syarat partikel dapat mengendap
Berat jenis >1 (Berat jenis air)
• Waktu tinggal 2-6 jam.
parameter Standar Make - up
• pH , Unit = 6,5 - 7,5
• TDS , ppm CaCO3 = 300 mx
• Turbidity , NTU = 3 max
• Warna , Pt-Co = 10 max
Sand Filter
• Menyaring partikel yang masih lolos dari clarifier
• Menurunkan kadar oksida besi yang tidak terlaru
t
• Bahan terdiri dari pasir kuarsa dengan ukuran
• Kapasitas 30-40 ton/jam
• Tekanan kerja 2-3 bar
• Dilakukan backwash (pencucian balik) untuk me
nghilangkan partikel yang terperangkap
• Ukuran diameter : 1500 mm, tinggi: 1800 mm
Aktivated Carbon Filter
• Menyerap warna dan minyak
• Menyerap bau
• Bahan terdiri dari karbon aktif dengan ukura
n yang seragam
• Kapasitas 30-40 ton per jam
• Tekanan kerja 2-3 bar
• Dilakukan bacwash (pencucian balik)
• Ukuran diameter: 1500 mm, tinggi: 1800 m
m
SECONDARY
REVERSE OSMOSIS (R.O)
1. Merupakan suatu teknologi proses pemisahan d
engan membranE semipermiable untuk mengur
angi/menyaring semua jenis mineral terlarut/ TD
S di dalam air.
2. Prinsipnya adalah hanya molekul air yang bisa
melewati selaput/membrane semipermiable den
gan bantuan pompa.
3. Diperoleh hasil penyaringan yang low mineral.
4. air umpan diinjeksi bahan kimia anti scale
S-8010 sesuai dosis
PERMASALAHAN UMUM
PADA MEMBRANE RO
Kerak (Mineral Scaling)
• Calcium Carbonate / Kapur
• Silica
Fouling (Deposit/Endapan Kotoran)
• Lumpur, Lendir Bakteri/Microorganisme, Oksida/Kar
at Besi Hydrolysis (Pel
apukan)
• pH, Temperature, Residual Chlorine, Bio-degradati
on
MEMBRANE CLEANING
Kapan harus melakukan Membrane Cleaning ?
• Terjadi 10 - 15% penurunan kapasitas produk norm
l
• Terjadi 10 - 15% penurunan kemampuan penyaring
n membrane (TDS produk NAIK)
• Terjadi kenaikan selisih tekanan antar tingkat mem
brane (differential pressure > 3.5 bar)
Produk RO
• Menpunyai pH yang rendah,oleh karena it
u perlu dinaikkan pH dengan injeksi bahan
kimia.
• injeksi bahan kimia untuk menaikkan pH al
kalinity Booster (S-2002) sesuai dengan d
osis yang ditetapkan.
parameter Standar Produk RO
pH = 6,5 - 7,5
TDS = 10 max
Hardness = Trace
Silika = 5 max
besi = 0,2 max
Turbidity = 1 max
Warna = 3 max
Feed Tank
• Storage air umpan boiler
• Volume feed tank 170 Ton
• Temperatur Feed tank 85 oC
• Sumber steam dari pipe line 1
parameter satandar Feed Tank
pH = 8-9
TDS = 30 max
m-Alkalinity = 40 max
Hardness = Trace
Silika = 5 max
besi = 0,3 max
Thermal Deaerator
•Fungsi :
•1. Menghilangkan Oxygen dan Gas-gas terlarut lainnya
dari Air Umpan Boiler secara mekanis dengan
cara pemanasan.
2. Menaikkan Temperatur air umpan boiler
3. Menghemat pemakaian bahan bakar di boiler
4. Kapasitas Deaerator 75 T/h
Dome Deaerator
o Tempat berlangsungnya pertukaran pana
s
o menghilangkan gas terlarut
o inlet air umpan di Spray
o Terdapat Tray untuk memecah butiran air
• Menaikkan Temperatur Air Umpan dengan injeksi s
team.
Sumber steam
1.Front gland turbine, menaikkan temperatur
sampai 95 oC (kontak langsung)
2.Pipe line 1 turbine, menaikkan temperatur sampai
105 oC (kontak dengan partikel air di dome)
• Pemecahan menjadi partikel air
• Uap jenuh keluar melalui Venting
• Kontrol tekanan 0,2 - 0,3 bar
Cara Kerja Thermal Deaerator
Accessories Deaerator
• Venting Deaerator
• Nozel (steam injektor)
• Vacuum Breaker
• Pressure Transmitter
• Level Stick
• Tubular Level glass
• Termocauple
• Pressure gauge
• Temperatur transmitter
• Direct acting relief control valve
Kondensat Treatment
• Uap yang mengalami kondensasi di konde
nsor
• pH kondensat masih rendah (pH= 6,0)
• Penambahan bahan kimia S-2301
• Dosis 3 ppm
2. Boiler Water Treatment system
(Internal Treatment)
• Pengolahan air di boiler dimana syarat mu
tu air boiler harus terpenuhi sesuai standar
• Pengontrolan paramenter standar
Masalah Di Boiler
1. Korosi
- Reaksi kimia antara logam dengan lingkungan.
- Penyebab: adanya oksida besi,kandungan gas, pH, caustik
soda yang berlebih dan pengolahan air umpan tidak efektif.
- Akibat: kerusakan pipa dan drum boiler, kapasitas menurun.
- Solusi: mereduksi gas-gas dengan oksigen scavanger
(S - 2101). dosis 30 ppm, kontrol pH 10 - 11 dengan alkalinity
booster (S - 2001) dosis 10 ppm dan mekanikal Deaerator.
2. Kerak (scale)
- lapisan padat dari mineral terlarut yang terikat secara
kuat baik antara mineral itu sendiri maupun dengan p
ermukaan logam
- Penyebab: ion-ion Ca, Mg, SiO3,PO4 tinggi, pH tinggi d
an kristalisasi dari zat terlarut dalam air
- Akibat : panas berlebih, mengahambat
perpindahan panas, menurunkan efisiensi,
pecahnya pipa
- Solusi : menjaga kualitas air umpan,
injeksi bahan kimia scale indhibitor
(S - 2201) dosis 10 ppm, lakukan blowdown.
3. Deposit
- oksida dari besi atau logam lain
- penyebab: pengendapan dari besi/hardness,
terbawa dari air umpan
- akibat : korosi di upper drum,erosi material
- solusi : kontrol pH sesuai parameter,
blowdown
4. Carry Over
- Terbawanya partikel air boiler ke turbin
- penyebab : TDS tinggi, air boiler terkontaminasi,
level air terlalu tinggi, gejolak air tinggi, pemakaian
steam lebih besar dari kapasitas boiler.
- akibat : sudu turbin baling sehingga
vibrasinya tinggi
- solusi : antifoaming agent, kontrol kimiawi
sesuai parameter, kontrol level air
Empat Jenis Carryover
- Priming (Luapan Air)
- Foaming (Pembusaan)
- Misting (Pengkabutan)
- Selective Silica Carryover
Cara mengetahui terjadinya
Carryover?
- Conductivity yang tinggi pada Condensate
- Steam Basah (Wet Steam)
- Check Actual Temperature vs Saturated
Steam Temperature
PARAMETER BATAS KONTROL PENANGANAN
pH , Unit 10 - 11
Blowdown bila terlalu tinggi, tambah
S-2001 bila terlalu rendah
TDS , ppm ≤ 1500 Blowdown
P-Alkalinity , ppm CaCO3 - -
M-Alkalinity , ppm CaCO3 ≤ 400 Blowdown
O-Alkalinity , ppm CaCO3 ≤ 2,5 x silica
tambah 2001 jika lebih kecil dari 2,5 x sili
ka,
Total Hardness , ppm CaCO3 Trace tambah S-2201 jika hardnes tidak trace
Silika , ppm SiO3 ≤ 30 Blowdown
Sulfit , ppm SO3 10 - 30
tambah S-2101 jika rendah, kurangi dosis
jika terlalu tinggi
Posfat , ppm PO4 10 - 30
tambah S-2201 jika rendah, kurangi dosis
jika terlalu tinggi
Total besi , ppm Fe 1 max Blowdown
3. Cooling Water System
Open sirkulating Cooling Water System
sebagai pendingin di kondensor, pendingin
oli turbin, pendingin generator dan sebagai
pemadam.
Tujuan Treatment CW
• Menjaga kualitas air pendingin
• Menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dan lumut.
Masalah di CWS
1. Korosi
Solusi : penambahan corrotion indhibitor,
bahan kimia S-3006, dosis = 30 ppm
2. kerak (Scale)
Solusi : Penambahan scale indhibitor,
bahan kimia S-3104, dosis
= 30 ppm
3. Fouling
Merupakan pengendapan deposit dari
material tersuspensi seperti:
debu, pasir, lumpur, oksida besi hasil
korosi, lumut dan sampah.
pencegahan :
- mekanik, cleaning bak scr berkala
- kimiawi, memakai bio-dispersant
keuntungan mengurangi fouling pada
sistem air pendingin
- mengurangi potensi terjadinya korosi
- mengurangi potensi pembentukan kerak
- mengurangi potensi pertumbuhan
mikroorganisme
4. Mikroorganisme
perkembangan mikroorganisme cocok
untuk bak Cooling Tower karena
- Temperatur yang cukup hangat 30-35 oC
- Kaya akan senyawa kimia: posfat, nitrat
dan senyawa organik lain
- jumlah oksigen yang cukup
- mendapatkan sinar matahari
akibat : korosi, pengendapan lumpur dan k
erak, fouling dan erosi ring dan balok.
solusi : penambahan bahan kimia disinfekt
an (S-1450),dosis: 3,6 ppm.
Evavoration
penguapan yang terjadi pada air pendingin
balik dan diiringi oleh pelepasan energi
panas ke lingkungan sehingga terjadi
penurunan temperatur air perdingin.
perhitungan:
Ev = (Δt/6) x (1%) x Sirculation Rate (RR)
Drift Loss
Merupakan butiran air yang hilang terbawa
kelingkungan.
Perhitungan:
Drift Loss = 0,1 % x Sirkulation Rate
Blowdown
pembuangan air pendingin untuk menjaga
parameter sesuai standar.
perhitungan :
Blowdown = Evaporation/Cycle-1
Make -Up =
Evaporation + Drift Loss + Blowdown
PARAMETER BATAS KONTROL PENANGANAN
pH , unit 7,8 - 8,5 H2SO4/NaOH
TDS , ppm 650, max Blowdown
Calsium Hardness , ppm CaCO3 300, max Blowdown
Orto Phosfat Residual , ppm O-PO4 5 - 12 S-3006
Besi , ppm Fe 2, max S-3006
Silika , ppm SiO2 150, max Blowdown
Free Chlorine Residual , ppm Cl 0,2 - 0,5 S-1450
Turbidity , FTU 50 max Blowdown

More Related Content

Similar to Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx

Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
 
Utility lafi ad
Utility lafi adUtility lafi ad
Utility lafi adlideoloria
 
Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptShaneYu10
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Nur Chawhytz
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganJoy Irman
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Dessy Ratnasari Dpa
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharenurul isnaini
 
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunanSiti Aisyah
 
Pengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganPengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganKustian Permana
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace distributor boiler
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptAlFharel
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment processFecsolution
 
Bab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah BatubaraBab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah Batubaraeternal10
 
Presentasi bb ii air
Presentasi bb ii airPresentasi bb ii air
Presentasi bb ii airFetria Fajrin
 

Similar to Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx (20)

Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairKinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah Cair
 
Utility lafi ad
Utility lafi adUtility lafi ad
Utility lafi ad
 
Purifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.pptPurifikasi Air.ppt
Purifikasi Air.ppt
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara GabunganPerencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
Perencanaan Teknis Bangunan Pengolahan Air Limbah secara Gabungan
 
DESINFEKSI.ppt
DESINFEKSI.pptDESINFEKSI.ppt
DESINFEKSI.ppt
 
pembuatan katalis
pembuatan katalispembuatan katalis
pembuatan katalis
 
Tertiary Treatment
Tertiary TreatmentTertiary Treatment
Tertiary Treatment
 
Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)Pengolahan air umpan boiler(internal)
Pengolahan air umpan boiler(internal)
 
pengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus sharepengolahan air secara khusus share
pengolahan air secara khusus share
 
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
1. penyediaan air bersih kedalam bangunan
 
Pengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkunganPengolahan air kimia lingkungan
Pengolahan air kimia lingkungan
 
Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace Pengertian boiler tungku furnace
Pengertian boiler tungku furnace
 
Pertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.pptPertemuan ke-2.ppt
Pertemuan ke-2.ppt
 
01a fiskim
01a fiskim01a fiskim
01a fiskim
 
Automatic water treatment process
Automatic water treatment processAutomatic water treatment process
Automatic water treatment process
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Bab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah BatubaraBab 1 Kuliah Batubara
Bab 1 Kuliah Batubara
 
Presentasi bb ii air
Presentasi bb ii airPresentasi bb ii air
Presentasi bb ii air
 
PERT.2.pptx
PERT.2.pptxPERT.2.pptx
PERT.2.pptx
 

Persentase Eksternal Treatment-1(2).pptx

  • 1. MENCAKUP 3 TAHAP PROSES 1.Eksternal Treatment (Penjernihan Air Bak u) 2.Internal Treatment (Pengolahan Air Umpa n Boiler) 3.Cooling Water Treatment (Pengolahan Air Umpan Air Pendingin)
  • 2. 1. Eksternal Treatment (Penjernihan Air Baku) Primary - water clarifier - filtrasi - Aktivated Carbon Filter Secondary - Reverse Osmosis
  • 3. PENJERNIHAN AIR BAKU (SUNGAI/A IR SUMUR BOR) Tujuan: Memisahkan air dengan material pengotor nya (tanah, lumpur, pasir, koloid, mikroorg anisme) melalui proses sedimentasi akibat gaya gravitasi untuk menghasilkan air yan g jernih dengan tingkat kekeruhan < 5 NT U.
  • 4. Tahapan : proses penjernihan air terdiri dari 3 tahap 1. Koagulasi 2. Fokulasi 3. Sedimentasi kekurangan salah satu tahap dalam prose s ini tidak akan menghasilkan air yang jern ih secara optimum.
  • 5. 1.Koagulasi • merupakan proses netralisasi muatan partikel- partikel koloid sehingga dapat saling berdekata n satu sama lain dengan adanya tumbukan anta r partikel sehingga terbentuk flok halus. • pH air optimum dalam proses koagulasi adalah 6,0-8,0. Bahan kimia yang digunakan adalah pol ymer coagulant (S-1009). Dosis 30 ppm atau se suai kebutuhan. • penambahan soda ash (NaCO3) untuk kontrol p H. Dosis 30 ppm atau sesuai kebutuhan.
  • 6. 2. Flokulasi • Penyatuan antar partikel (flok halus) yang sudah saling berdekatan menjadi agregat yang lebih besar sehingga terpisah dari air /mengendap. • Bahan kimia yang dipakai polymer Flokula nt (S-1101) • Dosis 0,4 ppm atau sesuai kebutuhan
  • 7. 3. Sedimentasi • Proses pengendapan dengan cara gravita si. Terjadi di Clarifier lamela. • Syarat partikel dapat mengendap Berat jenis >1 (Berat jenis air) • Waktu tinggal 2-6 jam.
  • 8. parameter Standar Make - up • pH , Unit = 6,5 - 7,5 • TDS , ppm CaCO3 = 300 mx • Turbidity , NTU = 3 max • Warna , Pt-Co = 10 max
  • 9. Sand Filter • Menyaring partikel yang masih lolos dari clarifier • Menurunkan kadar oksida besi yang tidak terlaru t • Bahan terdiri dari pasir kuarsa dengan ukuran • Kapasitas 30-40 ton/jam • Tekanan kerja 2-3 bar • Dilakukan backwash (pencucian balik) untuk me nghilangkan partikel yang terperangkap • Ukuran diameter : 1500 mm, tinggi: 1800 mm
  • 10. Aktivated Carbon Filter • Menyerap warna dan minyak • Menyerap bau • Bahan terdiri dari karbon aktif dengan ukura n yang seragam • Kapasitas 30-40 ton per jam • Tekanan kerja 2-3 bar • Dilakukan bacwash (pencucian balik) • Ukuran diameter: 1500 mm, tinggi: 1800 m m
  • 11. SECONDARY REVERSE OSMOSIS (R.O) 1. Merupakan suatu teknologi proses pemisahan d engan membranE semipermiable untuk mengur angi/menyaring semua jenis mineral terlarut/ TD S di dalam air. 2. Prinsipnya adalah hanya molekul air yang bisa melewati selaput/membrane semipermiable den gan bantuan pompa. 3. Diperoleh hasil penyaringan yang low mineral. 4. air umpan diinjeksi bahan kimia anti scale S-8010 sesuai dosis
  • 12. PERMASALAHAN UMUM PADA MEMBRANE RO Kerak (Mineral Scaling) • Calcium Carbonate / Kapur • Silica Fouling (Deposit/Endapan Kotoran) • Lumpur, Lendir Bakteri/Microorganisme, Oksida/Kar at Besi Hydrolysis (Pel apukan) • pH, Temperature, Residual Chlorine, Bio-degradati on
  • 13. MEMBRANE CLEANING Kapan harus melakukan Membrane Cleaning ? • Terjadi 10 - 15% penurunan kapasitas produk norm l • Terjadi 10 - 15% penurunan kemampuan penyaring n membrane (TDS produk NAIK) • Terjadi kenaikan selisih tekanan antar tingkat mem brane (differential pressure > 3.5 bar)
  • 14. Produk RO • Menpunyai pH yang rendah,oleh karena it u perlu dinaikkan pH dengan injeksi bahan kimia. • injeksi bahan kimia untuk menaikkan pH al kalinity Booster (S-2002) sesuai dengan d osis yang ditetapkan.
  • 15. parameter Standar Produk RO pH = 6,5 - 7,5 TDS = 10 max Hardness = Trace Silika = 5 max besi = 0,2 max Turbidity = 1 max Warna = 3 max
  • 16. Feed Tank • Storage air umpan boiler • Volume feed tank 170 Ton • Temperatur Feed tank 85 oC • Sumber steam dari pipe line 1 parameter satandar Feed Tank pH = 8-9 TDS = 30 max m-Alkalinity = 40 max Hardness = Trace Silika = 5 max besi = 0,3 max
  • 17. Thermal Deaerator •Fungsi : •1. Menghilangkan Oxygen dan Gas-gas terlarut lainnya dari Air Umpan Boiler secara mekanis dengan cara pemanasan. 2. Menaikkan Temperatur air umpan boiler 3. Menghemat pemakaian bahan bakar di boiler 4. Kapasitas Deaerator 75 T/h
  • 18. Dome Deaerator o Tempat berlangsungnya pertukaran pana s o menghilangkan gas terlarut o inlet air umpan di Spray o Terdapat Tray untuk memecah butiran air
  • 19.
  • 20. • Menaikkan Temperatur Air Umpan dengan injeksi s team. Sumber steam 1.Front gland turbine, menaikkan temperatur sampai 95 oC (kontak langsung) 2.Pipe line 1 turbine, menaikkan temperatur sampai 105 oC (kontak dengan partikel air di dome) • Pemecahan menjadi partikel air • Uap jenuh keluar melalui Venting • Kontrol tekanan 0,2 - 0,3 bar Cara Kerja Thermal Deaerator
  • 21. Accessories Deaerator • Venting Deaerator • Nozel (steam injektor) • Vacuum Breaker • Pressure Transmitter • Level Stick • Tubular Level glass • Termocauple • Pressure gauge • Temperatur transmitter • Direct acting relief control valve
  • 22. Kondensat Treatment • Uap yang mengalami kondensasi di konde nsor • pH kondensat masih rendah (pH= 6,0) • Penambahan bahan kimia S-2301 • Dosis 3 ppm
  • 23. 2. Boiler Water Treatment system (Internal Treatment) • Pengolahan air di boiler dimana syarat mu tu air boiler harus terpenuhi sesuai standar • Pengontrolan paramenter standar
  • 24. Masalah Di Boiler 1. Korosi - Reaksi kimia antara logam dengan lingkungan. - Penyebab: adanya oksida besi,kandungan gas, pH, caustik soda yang berlebih dan pengolahan air umpan tidak efektif. - Akibat: kerusakan pipa dan drum boiler, kapasitas menurun. - Solusi: mereduksi gas-gas dengan oksigen scavanger (S - 2101). dosis 30 ppm, kontrol pH 10 - 11 dengan alkalinity booster (S - 2001) dosis 10 ppm dan mekanikal Deaerator.
  • 25. 2. Kerak (scale) - lapisan padat dari mineral terlarut yang terikat secara kuat baik antara mineral itu sendiri maupun dengan p ermukaan logam - Penyebab: ion-ion Ca, Mg, SiO3,PO4 tinggi, pH tinggi d an kristalisasi dari zat terlarut dalam air - Akibat : panas berlebih, mengahambat perpindahan panas, menurunkan efisiensi, pecahnya pipa - Solusi : menjaga kualitas air umpan, injeksi bahan kimia scale indhibitor (S - 2201) dosis 10 ppm, lakukan blowdown.
  • 26. 3. Deposit - oksida dari besi atau logam lain - penyebab: pengendapan dari besi/hardness, terbawa dari air umpan - akibat : korosi di upper drum,erosi material - solusi : kontrol pH sesuai parameter, blowdown
  • 27. 4. Carry Over - Terbawanya partikel air boiler ke turbin - penyebab : TDS tinggi, air boiler terkontaminasi, level air terlalu tinggi, gejolak air tinggi, pemakaian steam lebih besar dari kapasitas boiler. - akibat : sudu turbin baling sehingga vibrasinya tinggi - solusi : antifoaming agent, kontrol kimiawi sesuai parameter, kontrol level air
  • 28. Empat Jenis Carryover - Priming (Luapan Air) - Foaming (Pembusaan) - Misting (Pengkabutan) - Selective Silica Carryover
  • 29. Cara mengetahui terjadinya Carryover? - Conductivity yang tinggi pada Condensate - Steam Basah (Wet Steam) - Check Actual Temperature vs Saturated Steam Temperature
  • 30. PARAMETER BATAS KONTROL PENANGANAN pH , Unit 10 - 11 Blowdown bila terlalu tinggi, tambah S-2001 bila terlalu rendah TDS , ppm ≤ 1500 Blowdown P-Alkalinity , ppm CaCO3 - - M-Alkalinity , ppm CaCO3 ≤ 400 Blowdown O-Alkalinity , ppm CaCO3 ≤ 2,5 x silica tambah 2001 jika lebih kecil dari 2,5 x sili ka, Total Hardness , ppm CaCO3 Trace tambah S-2201 jika hardnes tidak trace Silika , ppm SiO3 ≤ 30 Blowdown Sulfit , ppm SO3 10 - 30 tambah S-2101 jika rendah, kurangi dosis jika terlalu tinggi Posfat , ppm PO4 10 - 30 tambah S-2201 jika rendah, kurangi dosis jika terlalu tinggi Total besi , ppm Fe 1 max Blowdown
  • 31. 3. Cooling Water System Open sirkulating Cooling Water System sebagai pendingin di kondensor, pendingin oli turbin, pendingin generator dan sebagai pemadam. Tujuan Treatment CW • Menjaga kualitas air pendingin • Menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan lumut.
  • 32. Masalah di CWS 1. Korosi Solusi : penambahan corrotion indhibitor, bahan kimia S-3006, dosis = 30 ppm 2. kerak (Scale) Solusi : Penambahan scale indhibitor, bahan kimia S-3104, dosis = 30 ppm
  • 33. 3. Fouling Merupakan pengendapan deposit dari material tersuspensi seperti: debu, pasir, lumpur, oksida besi hasil korosi, lumut dan sampah. pencegahan : - mekanik, cleaning bak scr berkala - kimiawi, memakai bio-dispersant
  • 34. keuntungan mengurangi fouling pada sistem air pendingin - mengurangi potensi terjadinya korosi - mengurangi potensi pembentukan kerak - mengurangi potensi pertumbuhan mikroorganisme
  • 35. 4. Mikroorganisme perkembangan mikroorganisme cocok untuk bak Cooling Tower karena - Temperatur yang cukup hangat 30-35 oC - Kaya akan senyawa kimia: posfat, nitrat dan senyawa organik lain - jumlah oksigen yang cukup - mendapatkan sinar matahari
  • 36. akibat : korosi, pengendapan lumpur dan k erak, fouling dan erosi ring dan balok. solusi : penambahan bahan kimia disinfekt an (S-1450),dosis: 3,6 ppm.
  • 37. Evavoration penguapan yang terjadi pada air pendingin balik dan diiringi oleh pelepasan energi panas ke lingkungan sehingga terjadi penurunan temperatur air perdingin. perhitungan: Ev = (Δt/6) x (1%) x Sirculation Rate (RR)
  • 38. Drift Loss Merupakan butiran air yang hilang terbawa kelingkungan. Perhitungan: Drift Loss = 0,1 % x Sirkulation Rate
  • 39. Blowdown pembuangan air pendingin untuk menjaga parameter sesuai standar. perhitungan : Blowdown = Evaporation/Cycle-1 Make -Up = Evaporation + Drift Loss + Blowdown
  • 40. PARAMETER BATAS KONTROL PENANGANAN pH , unit 7,8 - 8,5 H2SO4/NaOH TDS , ppm 650, max Blowdown Calsium Hardness , ppm CaCO3 300, max Blowdown Orto Phosfat Residual , ppm O-PO4 5 - 12 S-3006 Besi , ppm Fe 2, max S-3006 Silika , ppm SiO2 150, max Blowdown Free Chlorine Residual , ppm Cl 0,2 - 0,5 S-1450 Turbidity , FTU 50 max Blowdown