1. MENCAKUP 3 TAHAP PROSES
1.Eksternal Treatment (Penjernihan Air Bak
u)
2.Internal Treatment (Pengolahan Air Umpa
n Boiler)
3.Cooling Water Treatment (Pengolahan Air
Umpan Air Pendingin)
3. PENJERNIHAN AIR BAKU (SUNGAI/A
IR SUMUR BOR)
Tujuan:
Memisahkan air dengan material pengotor
nya (tanah, lumpur, pasir, koloid, mikroorg
anisme) melalui proses sedimentasi akibat
gaya gravitasi untuk menghasilkan air yan
g jernih dengan tingkat kekeruhan < 5 NT
U.
4. Tahapan :
proses penjernihan air terdiri dari 3 tahap
1. Koagulasi
2. Fokulasi
3. Sedimentasi
kekurangan salah satu tahap dalam prose
s ini tidak akan menghasilkan air yang jern
ih secara optimum.
5. 1.Koagulasi
• merupakan proses netralisasi muatan partikel-
partikel koloid sehingga dapat saling berdekata
n satu sama lain dengan adanya tumbukan anta
r partikel sehingga terbentuk flok halus.
• pH air optimum dalam proses koagulasi adalah
6,0-8,0. Bahan kimia yang digunakan adalah pol
ymer coagulant (S-1009). Dosis 30 ppm atau se
suai kebutuhan.
• penambahan soda ash (NaCO3) untuk kontrol p
H. Dosis 30 ppm atau sesuai kebutuhan.
6. 2. Flokulasi
• Penyatuan antar partikel (flok halus) yang
sudah saling berdekatan menjadi agregat
yang lebih besar sehingga terpisah dari air
/mengendap.
• Bahan kimia yang dipakai polymer Flokula
nt (S-1101)
• Dosis 0,4 ppm atau sesuai kebutuhan
7. 3. Sedimentasi
• Proses pengendapan dengan cara gravita
si. Terjadi di Clarifier lamela.
• Syarat partikel dapat mengendap
Berat jenis >1 (Berat jenis air)
• Waktu tinggal 2-6 jam.
8. parameter Standar Make - up
• pH , Unit = 6,5 - 7,5
• TDS , ppm CaCO3 = 300 mx
• Turbidity , NTU = 3 max
• Warna , Pt-Co = 10 max
9. Sand Filter
• Menyaring partikel yang masih lolos dari clarifier
• Menurunkan kadar oksida besi yang tidak terlaru
t
• Bahan terdiri dari pasir kuarsa dengan ukuran
• Kapasitas 30-40 ton/jam
• Tekanan kerja 2-3 bar
• Dilakukan backwash (pencucian balik) untuk me
nghilangkan partikel yang terperangkap
• Ukuran diameter : 1500 mm, tinggi: 1800 mm
10. Aktivated Carbon Filter
• Menyerap warna dan minyak
• Menyerap bau
• Bahan terdiri dari karbon aktif dengan ukura
n yang seragam
• Kapasitas 30-40 ton per jam
• Tekanan kerja 2-3 bar
• Dilakukan bacwash (pencucian balik)
• Ukuran diameter: 1500 mm, tinggi: 1800 m
m
11. SECONDARY
REVERSE OSMOSIS (R.O)
1. Merupakan suatu teknologi proses pemisahan d
engan membranE semipermiable untuk mengur
angi/menyaring semua jenis mineral terlarut/ TD
S di dalam air.
2. Prinsipnya adalah hanya molekul air yang bisa
melewati selaput/membrane semipermiable den
gan bantuan pompa.
3. Diperoleh hasil penyaringan yang low mineral.
4. air umpan diinjeksi bahan kimia anti scale
S-8010 sesuai dosis
12. PERMASALAHAN UMUM
PADA MEMBRANE RO
Kerak (Mineral Scaling)
• Calcium Carbonate / Kapur
• Silica
Fouling (Deposit/Endapan Kotoran)
• Lumpur, Lendir Bakteri/Microorganisme, Oksida/Kar
at Besi Hydrolysis (Pel
apukan)
• pH, Temperature, Residual Chlorine, Bio-degradati
on
13. MEMBRANE CLEANING
Kapan harus melakukan Membrane Cleaning ?
• Terjadi 10 - 15% penurunan kapasitas produk norm
l
• Terjadi 10 - 15% penurunan kemampuan penyaring
n membrane (TDS produk NAIK)
• Terjadi kenaikan selisih tekanan antar tingkat mem
brane (differential pressure > 3.5 bar)
14. Produk RO
• Menpunyai pH yang rendah,oleh karena it
u perlu dinaikkan pH dengan injeksi bahan
kimia.
• injeksi bahan kimia untuk menaikkan pH al
kalinity Booster (S-2002) sesuai dengan d
osis yang ditetapkan.
15. parameter Standar Produk RO
pH = 6,5 - 7,5
TDS = 10 max
Hardness = Trace
Silika = 5 max
besi = 0,2 max
Turbidity = 1 max
Warna = 3 max
16. Feed Tank
• Storage air umpan boiler
• Volume feed tank 170 Ton
• Temperatur Feed tank 85 oC
• Sumber steam dari pipe line 1
parameter satandar Feed Tank
pH = 8-9
TDS = 30 max
m-Alkalinity = 40 max
Hardness = Trace
Silika = 5 max
besi = 0,3 max
17. Thermal Deaerator
•Fungsi :
•1. Menghilangkan Oxygen dan Gas-gas terlarut lainnya
dari Air Umpan Boiler secara mekanis dengan
cara pemanasan.
2. Menaikkan Temperatur air umpan boiler
3. Menghemat pemakaian bahan bakar di boiler
4. Kapasitas Deaerator 75 T/h
18. Dome Deaerator
o Tempat berlangsungnya pertukaran pana
s
o menghilangkan gas terlarut
o inlet air umpan di Spray
o Terdapat Tray untuk memecah butiran air
19.
20. • Menaikkan Temperatur Air Umpan dengan injeksi s
team.
Sumber steam
1.Front gland turbine, menaikkan temperatur
sampai 95 oC (kontak langsung)
2.Pipe line 1 turbine, menaikkan temperatur sampai
105 oC (kontak dengan partikel air di dome)
• Pemecahan menjadi partikel air
• Uap jenuh keluar melalui Venting
• Kontrol tekanan 0,2 - 0,3 bar
Cara Kerja Thermal Deaerator
22. Kondensat Treatment
• Uap yang mengalami kondensasi di konde
nsor
• pH kondensat masih rendah (pH= 6,0)
• Penambahan bahan kimia S-2301
• Dosis 3 ppm
23. 2. Boiler Water Treatment system
(Internal Treatment)
• Pengolahan air di boiler dimana syarat mu
tu air boiler harus terpenuhi sesuai standar
• Pengontrolan paramenter standar
24. Masalah Di Boiler
1. Korosi
- Reaksi kimia antara logam dengan lingkungan.
- Penyebab: adanya oksida besi,kandungan gas, pH, caustik
soda yang berlebih dan pengolahan air umpan tidak efektif.
- Akibat: kerusakan pipa dan drum boiler, kapasitas menurun.
- Solusi: mereduksi gas-gas dengan oksigen scavanger
(S - 2101). dosis 30 ppm, kontrol pH 10 - 11 dengan alkalinity
booster (S - 2001) dosis 10 ppm dan mekanikal Deaerator.
25. 2. Kerak (scale)
- lapisan padat dari mineral terlarut yang terikat secara
kuat baik antara mineral itu sendiri maupun dengan p
ermukaan logam
- Penyebab: ion-ion Ca, Mg, SiO3,PO4 tinggi, pH tinggi d
an kristalisasi dari zat terlarut dalam air
- Akibat : panas berlebih, mengahambat
perpindahan panas, menurunkan efisiensi,
pecahnya pipa
- Solusi : menjaga kualitas air umpan,
injeksi bahan kimia scale indhibitor
(S - 2201) dosis 10 ppm, lakukan blowdown.
26. 3. Deposit
- oksida dari besi atau logam lain
- penyebab: pengendapan dari besi/hardness,
terbawa dari air umpan
- akibat : korosi di upper drum,erosi material
- solusi : kontrol pH sesuai parameter,
blowdown
27. 4. Carry Over
- Terbawanya partikel air boiler ke turbin
- penyebab : TDS tinggi, air boiler terkontaminasi,
level air terlalu tinggi, gejolak air tinggi, pemakaian
steam lebih besar dari kapasitas boiler.
- akibat : sudu turbin baling sehingga
vibrasinya tinggi
- solusi : antifoaming agent, kontrol kimiawi
sesuai parameter, kontrol level air
28. Empat Jenis Carryover
- Priming (Luapan Air)
- Foaming (Pembusaan)
- Misting (Pengkabutan)
- Selective Silica Carryover
29. Cara mengetahui terjadinya
Carryover?
- Conductivity yang tinggi pada Condensate
- Steam Basah (Wet Steam)
- Check Actual Temperature vs Saturated
Steam Temperature
30. PARAMETER BATAS KONTROL PENANGANAN
pH , Unit 10 - 11
Blowdown bila terlalu tinggi, tambah
S-2001 bila terlalu rendah
TDS , ppm ≤ 1500 Blowdown
P-Alkalinity , ppm CaCO3 - -
M-Alkalinity , ppm CaCO3 ≤ 400 Blowdown
O-Alkalinity , ppm CaCO3 ≤ 2,5 x silica
tambah 2001 jika lebih kecil dari 2,5 x sili
ka,
Total Hardness , ppm CaCO3 Trace tambah S-2201 jika hardnes tidak trace
Silika , ppm SiO3 ≤ 30 Blowdown
Sulfit , ppm SO3 10 - 30
tambah S-2101 jika rendah, kurangi dosis
jika terlalu tinggi
Posfat , ppm PO4 10 - 30
tambah S-2201 jika rendah, kurangi dosis
jika terlalu tinggi
Total besi , ppm Fe 1 max Blowdown
31. 3. Cooling Water System
Open sirkulating Cooling Water System
sebagai pendingin di kondensor, pendingin
oli turbin, pendingin generator dan sebagai
pemadam.
Tujuan Treatment CW
• Menjaga kualitas air pendingin
• Menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dan lumut.
32. Masalah di CWS
1. Korosi
Solusi : penambahan corrotion indhibitor,
bahan kimia S-3006, dosis = 30 ppm
2. kerak (Scale)
Solusi : Penambahan scale indhibitor,
bahan kimia S-3104, dosis
= 30 ppm
33. 3. Fouling
Merupakan pengendapan deposit dari
material tersuspensi seperti:
debu, pasir, lumpur, oksida besi hasil
korosi, lumut dan sampah.
pencegahan :
- mekanik, cleaning bak scr berkala
- kimiawi, memakai bio-dispersant
34. keuntungan mengurangi fouling pada
sistem air pendingin
- mengurangi potensi terjadinya korosi
- mengurangi potensi pembentukan kerak
- mengurangi potensi pertumbuhan
mikroorganisme
35. 4. Mikroorganisme
perkembangan mikroorganisme cocok
untuk bak Cooling Tower karena
- Temperatur yang cukup hangat 30-35 oC
- Kaya akan senyawa kimia: posfat, nitrat
dan senyawa organik lain
- jumlah oksigen yang cukup
- mendapatkan sinar matahari
36. akibat : korosi, pengendapan lumpur dan k
erak, fouling dan erosi ring dan balok.
solusi : penambahan bahan kimia disinfekt
an (S-1450),dosis: 3,6 ppm.
37. Evavoration
penguapan yang terjadi pada air pendingin
balik dan diiringi oleh pelepasan energi
panas ke lingkungan sehingga terjadi
penurunan temperatur air perdingin.
perhitungan:
Ev = (Δt/6) x (1%) x Sirculation Rate (RR)
38. Drift Loss
Merupakan butiran air yang hilang terbawa
kelingkungan.
Perhitungan:
Drift Loss = 0,1 % x Sirkulation Rate
39. Blowdown
pembuangan air pendingin untuk menjaga
parameter sesuai standar.
perhitungan :
Blowdown = Evaporation/Cycle-1
Make -Up =
Evaporation + Drift Loss + Blowdown
40. PARAMETER BATAS KONTROL PENANGANAN
pH , unit 7,8 - 8,5 H2SO4/NaOH
TDS , ppm 650, max Blowdown
Calsium Hardness , ppm CaCO3 300, max Blowdown
Orto Phosfat Residual , ppm O-PO4 5 - 12 S-3006
Besi , ppm Fe 2, max S-3006
Silika , ppm SiO2 150, max Blowdown
Free Chlorine Residual , ppm Cl 0,2 - 0,5 S-1450
Turbidity , FTU 50 max Blowdown