Lahan gambut dapat dimanfaatkan secara bijak. Salah satunya adalah menanam tanaman yang ada di slide ini. Kesemua tanaman ini (kecuali buah naga) dapat langsung ditanam di lahan gambut yang masam dan berair tanpa merusak profil tanah dari gambut itu sendiri.
2. N A N A S
• Tanaman asli Amerika bagian tengah sampai
Selatan. Pertama didomestifikasi oleh bangsa
Maya dan Aztec.
• Masuk ke Indonesia oleh kolonial Spanyol
(abad ke-16).
• Saat ini tersebar hampir ke seluruh wilayah
Indonesia, termasuk tujuh provinsi
bergambut.
• Pada tahun 2014 produksi nanas mencapai
1.835.483 ton. Terbesar ketiga setelah pisang
dan mangga.
Ananas comosus L.Merr
3. N A N A SAnanas comosus L.Merr
• Cocok untuk ditanam di wilayah gambut, karena
kemampuan adaptasinya yang beragam (mampu untuk
tumbuh di pH yang asam, 4.5-6.5).
• Jumlah Produksi di Provinsi Bergambut Tahun 2015
(Ton):
Provinsi Jumlah Produksi
Riau 107.438
Jambi 142.846
Sumatera Selatan 57.521
Kalimantan Barat 56.313
Kalimantan Tengah 6729,4
Kalimantan Selatan 59.898
Papua 8
4. • Produk turunan: selai, jus, sirup, dodol, keripik, dan
pakan ternak.
• Pihak yang menanam nanas ini terdiri dari petani
rumah tangga dan perusahaan besar. Mayoritas
dilakukan oleh laki-laki (78,17%) dibanding
perempuan (21,83%).
• Masalah yang dihadapi: kebakaran lahan yang
menjalar, harga turun saat panen bersamaan, harga
jual murah, kesulitan pemasaran, serangan hama
dan penyakit.
N A N A SAnanas comosus L.Merr
5. K E L A P A
Cocos nucifera
Tanaman asli Asia Pasifik, termasuk juga
Indonesia.
Produksi pada tahun 2015 mencapai
2.960.851 ton. Terbesar ketiga setelah
sawit dan karet.
Kelapa yang diproduksi di lahan gambut
terdapat di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua.
6. K E L A P ACocos nucifera
Provinsi Jumlah Produksi (Ton)
Riau 413.445
Jambi 110.086
Sumatera Selatan 63.296
Kalimantan Barat 78.759
Kalimantan Tengah 24.159
Kalimantan Selatan 27.094
Papua 14.720
Jumlah Produksi di Provinsi Bergambut pada Tahun
2015 (Ton):
Salah satu contoh sukses penanaman kelapa di lahan
gambut adalah perkebunan kelapa rakyat di Indragiri
Hulu, Riau.
7. K E L A P ACocos nucifera
Produk turunan dari kelapa: santan, minyak
kelapa, kopra, kosmetik, arang, keset,
matras, furnitur, kecap, cuka dapur, nata de
coco, asap cair, dan masih banyak lagi.
Mayoritas kelapa dihasilkan dari
perkebunan kelapa yang dikelola rakyat,
bukan perusahaan.
Masalah yang dihadapi: Produk yang dijual
belum beragam-masih produk segar; hanya
dipasarkan di dalam negeri; produktivitas
turun; harga kopra turun.
8. B U A H N A G AHylocerus sp
• Tanaman asli Amerika bagian tengah
sampai Selatan. Pertama didomestifikasi
oleh bangsa Aztec. Pada tahun 1870
dibawa Perancis ke Vietnam, dan
berkembang luas di sana.
• Masuk ke Indonesia pada tahun 2000an,
berupa buah impor dari Thailand. Baru
dibudidayakan pada tahun 2003 oleh
pehobi tanaman.
• Pada tahun 2015, Indonesia mengekspor
buah naga dan sapodila sebanyak 695,6
ton.
9. B U A H N A G AHylocerus sp
• Sentra produsi buah naga di Indonesia:
Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau,
Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
• Mayoritas yang menanam buah naga adalah
perusahaan dengan skala yang lumayan besar,
seperti Sabila Farm di Jogja.
• Buah naga tidak cocok ditanam di lahan
gambut, karena media tanam buah naga harus
berporositas tinggi (tidak boleh tergenang).
10. B U A H N A G AHylocerus sp
• Produk turunan: selai, jus, sirup, dodol,
jelly, keripik, pakan ternak, dan lain-lain.
• Masalah yang dihadapi: penanganan pasca
panen, pengendalian hama dan penyakit,
masih sedikitnya petani yang
memproduksi buah naga.
11. P U R U N T I K U S
Eleocharis dulcis
Berasal dari Asia, khususnya China. Di dunia
barat tanaman ini dikenal dengan nama
Chinese Water Chesnut.
Tumbuh disemua daerah berawa dengan
suhu 30-35 C.
12. P U R U N T I K U S
Eleocharis dulcis
• Di Indonesia, purun dapat tumbuh di rawa
tanpa harus ditanam. Sering ditemukan di Riau,
Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur dan rawa lainnya.
• Purun sangat cocok ditanam di daerah gambut,
karena ia mampu tumbuh di lahan yang masam
(pH 2.5-3.5). Semakin banyak air yang
menggenangi tubuh tanaman, semakin tinggi
daunnya.
• Purun merupakan penghasilan sampingan
petani. Jarang yang menanam purun secara
sengaja.
13. P U R U N T I K U S
Eleocharis dulcis
• Di beberapa tempat, umbi purun
dijadikan bahan konsumsi sehari-hari.
• Produk turunan: tikar, tas, alas meja, alas
makan, pupuk, pestisida alami.
• Masalah yang dihadapi: pemasaran
kerajian purun belum maksimal,
seringkali dianggap sebagai gulma,
belum banyak dibudidayakan,
potensinya belum maksmimal.
14. K O P I L I B E R I K A
Coffea liberica
Pertama kali ditemukan di daerah Liberia, Afrika Barat.
Tahun 1878 Belanda membawa kopi liberika
ke Indonesia, menggantikan tanaman kopi arabika yang
rusak terserang penyakit karat daun atau Hemelia
vastatrixi (HV).
15. K O P I L I B E R I K A
Coffea liberica
Warga lokal menyebut kopi liberika dengan
sebutan “kopi nangka” karena aroma dan tekstur
biji yang besar seperti buah nangka.
Banyak ditanam petani di kawasan lahan pasang
surut yang sebagian besar berupa tanah gambut
seperti di Jambi (Kabupaten Tanjung Jabung
Barat), Kalimantan Tengah (Kabupaten Pulang
Pisau), dan Kalimantan Barat (Kabupaten
Sambas).
16. K O P I L I B E R I K A
Coffea liberica
Jumlah Produksi Kopi Liberika di Provinsi
Bergambut :
Provinsi Jumlah Produksi (Ton)
Jambi (2013) 270
Kalimantan Barat (2015) 3.790
Kalimantan Tengah (2015) 322,80
Masalah yang dihadapi: konversi lahan kopi
menjadi kelapa sawit, produktivitas
menurun, keterbatasan informasi
pengembangan budidaya kopi liberika, belum
ada peremajaan tanaman.
17. J E L U T U N G
Dyera polyphylla
Merupakan pohon asli di Asia Tenggara. Penyebarannya meliputi
Semenanjung Filipina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.
Di Indonesia, jelutung tersebar di Sumatera Utara, Jambi,
Bangka-Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Selatan.
18. J E L U T U N G
Dyera polyphylla
Tahun 1920-1940an getang jelutung berfungsi sebagai
bahan baku permen karet menggeser posisi lateks dari
pohon Achras sapota.
Pemanfaatan kayu jelutung dimulai sejak era Hak
Pengusahaan Hutan (HPH). Termasuk kayu komersil,
harganya setara dengan kayu meranti.
Pada periode 1957-1961 rata-rata nilai ekspor Jelutung ke
Amerika mencapai USD 1.549,6 (Williams, 1963)
Pada jenis jelutung rawa, secara alami sudah beradaptasi
hidup di tanah gambut yang tergenang. Di beberapa
daerah di Jambi, penanaman pohon jelutung disebabkan
oleh kegagalan petani bercocok tanam di areal gambut.
19. J E L U T U N G
Dyera polyphylla
Jumlah produksi getah jelutung di Provinsi Gambut:
Provinsi Jumlah Produksi (Ton)
Jambi (2007) 93
Kalimantan Tengah (2011) 30
Kalimantan Selatan (2012) 376
Banyak petani di Tanjung Jabung Barat, Jambi merehabilitasi
kawasan hutan lindung gambut dengan menanam kayu jelutung.
Area model budiyaya jelutung juga terdapat di Kalimantan
Tengah, seperti di daerah DAS Kahayan, Suaka Margasatwa
Lamandau, dan Taman Nasional Tanjung Puting.
Masalah yang dihadapi: keterbatasan akses dan informasi bibt
dan teknik budidaya; komoditas kurang populer dibanding kopi,
pinang, karet dan kelapa; harga getah jelutung lebih rendah
dibanding harga getah karet; terjadinya penangkapan pencari
dan penjual getah jelutung oleh aparat.
20. K A Y U G A L A MMalaleuca leucadendron
Merupakan tanaman asli Indonesia. Persebarannya mencakup Myanmar,
Thailand, Vietnam, Malaka, Australia bagian Utara, dan Papua New Guinea.
Tumbuh alami di lahan-lahan belukar, khususnya sepanjang aliran sungai dan
bagian tepi rawa. Sebagian besar ditemukan di Kalimantan Tengah, pada
hutan-hutan rawa gambut yang rusak di areal bekas Proyek Pengembangan
Lahan Gambut (PPLG).
21. Galam mampu tumbuh di kondisi yang masam (pH 3-4), bahkan
dikenal sangat dominan di lahan rawa.
Pada tahun 2003, potensi kayu galam di Provinsi Kalimantan
Selatan dapat mencapai 37.456,86 m3
Kayu galam dipakai sebagai sumber kayu bakar, bahan bangunan
rumah, dan juga tiang pancang. Kulit kayunya dapat dipakai
sebagai pengisap nanah pada luka, atau dijadikan ekstrak untuk
mengobati lesu dan susah tidur. Daunnya dapat dijadikan minyak
kayu putih. Sedangkan buahnya bisa dimanfaatkan sebagai
pengganti merica hitam.
Masalah yang dihadapi: pengkonversian hutan galam sebagai
ekosistem kayu galam untuk pemukiman transmigrasi dan
persawahan pasang surut; pengkonversian hutan galam untuk
perkebunan kelapa hibrida skala besar.
K A Y U G A L A MMalaleuca leucadendron
22. L I D A H B U A Y AA l o e V e r a
Tanaman asli Afrika Utara. Masyarakat Yunani
sudah memanfaatkan lidah buaya sejak awal
tahun 333 SM sebagai penyembuh segala
penyakit.
Tumbuh di daerah kering, Asia, Afrika, dan
Amerika. Dari tiga jenis lidah buaya, yang
banyak dibudidayakan di Indonesia adalah
spesies Aloe chinensis Baker, yang berasal dari
China.
Pertama kali dibawa ke Indonesia pada abad
ke-17 oleh petani keturunan Cina. Awalnya
dipakai untuk tanaman hias. Baru pada tahun
1980 dibudidayakan di Siantan Hulu,
Pontianak, Kalimantan Barat.
23. L I D A H B U A Y AA l o e V e r a
• Pada tahun 2012, produksi lidah buaya di
Pontianak mencapai 6.395 ton.
• Lidah buaya dapat di tanah di lahan gambut,
karena ia mampu tumbuh di tanah yang pH-
nya rendah.
• Petani yang memproduksi di lahan gambut
salah satunya terdapat di Siantan Hulu,
Pontianak.
• Produk turunan: minuman, jelly, teh, dodol,
kerupuk, manisan, selai, amplang, dan lain-
lain.
• Masalah yang dihadapi: ketersediaan hara
yang rendah dan jangkitan penyakit yang
tinggi.